Anda di halaman 1dari 22

KEPENDUDUKAN

PERTEMUAN 1

Fakultas Agrobisnis & Rekayasa Pertanian


Universitas Subang

larassirlysafitri@yahoo.com
PENDAHULUAN
ILMU KEPENDUDUKAN DAN DEMOGRAFI

• Studi kependudukan (population studies) merupakan


istilah lain bagi ilmu kependudukan.
• Studi kependudukan terdiri dari analisa-analisa yang
bertujuan dan mencakup:
– Informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik,
dan perubahan-perubahannya;
– Menerangkan sebab-sebab perubahan dari faktor dasar
tersebut dan;
– Menganalisa segala konsekuensi yang mungkin sekali terjadi
di masa depan sebagai hasil perubahan-perubahan itu.
• Introduksi istilah ilmu kependudukan
sesungguhnya dimaksudkan untuk memberi
pengertian yang lebih luas dari demografi.
• Kata demografi berasal dari Greek (Yunani)
yang untuk pertama kali digunakan oleh
Guillard lebih dari seabad yang lalu, digunakan
sebagai sinonim bagi population study.
• Sedangkan kata population bersumber dari
bahasa Latin.
Beberapa Pengertian Demografi
Demografi adalah studi matematik dan
statistik terhadap jumlah, komposisi, dan
Demografi adalah studi ilmiah distribusi spasial dari penduduk manusia,
dan perubahan-perubahan dari aspek-
terhadap penduduk manusia, aspek tersebut yang senantiasa terjadi
terutama mengenai jumlah, sebagai akibat bekerjanya lima proses
struktur, dan perkembangannya. yaitu: fertilitas, mortalitas, perkawinan,
migrasi, dan mobilitas sosial (Bogue)

Demografi adalah suatu studi mengenai


jumlah, distribusi teritorial, dan komposisi
penduduk, perubahan-perubahan yang
bertalian dengannya serta komponen-
komponen yang menyebabkan perubahan
yang bersangkutan yang dapat diidentifikasi
sebagai natalitas, mortalitas, gerak
penduduk teritorial dan mobilitas sosial
(perubahan status).
Pemisahan antara studi kependudukan dan
analisa demografi (Hauser)

• analisa statistik terhadap jumlah distribusi


dan komposisi penduduk, serta komponen-
Analisa komponen variasinya dan perubahan
Demografi

• Mempersoalkan hubungan-hubungan
antara variabel demografi dan variabel
Studi sistem lain.
Kependudukan
• Demografi formal hanya mempersoalkan
hubungan antar variabel demografi; baik yang
diperlakukan sebagai variabel independen
maupun variabel dependen.
• Ilmu kependudukan mungkin melihat variabel
non-demografi sebagai variabel independen
dan variabel demografi sebagai variabel
dependen, atau sebaliknya.
Contoh Pusat Perhatian dari Analisa
Demografi Formal dan Ilmu Kependudukan
Tipe Studi/Ilmu Variabel Independen Variabel Dependen
Demografi Formal Demografi: Demografi:
• Komposisi umur • Angka kelahiran
• Proporsi kawin dari • Angka kelahiran
wanita reproduksi
Ilmu Kependudukan Non-demografi: Demografi:
• Undang-undang • Angka kelahiran
perkawinan
• Lapangan kerja • Angka kematian
• Pangan/kemiskinan • Angka kematian
• Kesempatan kerja • Migrasi atau gerak
penduduk
Demografi: Non-demografi:
• Angka kelahiran • Keperluan pangan
• Angka kelahiran • Pertumbuhan ekonomi
Penelitian Makro & Mikro Demografi

Makro Mikro
Demografi Demografi Penelitian pada
Penelitian pada
unit skala kecil,
unit skala besar
umumnya bersifat
(agregat)
internal

Ruang lingkup
Ruang lingkup
pada tingkatan
daerah penelitian
wilayah yg lebih
adalah benua,
kecil seperti desa
bangsa
di Indonesia
Robert Thomas Malthus dan Teori-teori Alamiah

• Robert Thomas Malthus


(1766-1834) terkenal sebagai
pelopor Ilmu Kependudukan
(population studies)
• Terkenal dengan Prinsip
Kependudukan (The
Principle of Population)
untuk pertama kali terbit
pada tahun 1798  Teori
Kependudukan Malthus
Malthus memulai dengan merumuskan dua
postulat yaitu:

Bahwa pangan dibutuhkan untuk hidup manusia

Bahwa kebutuhan nafsu seksuil antar jenis


kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa

Atas dasar tersebut, Malthus menyatakan bahwa,


jika tidak ada pengekangan, kecenderungan
pertambahan jumlah manusia akan lebih cepat dari
pertambahan subsisten (pangan).
Perkembangan penduduk akan mengikuti deret ukur,
sedangkan perkembangan subsiten (pangan) mengikuti
deret hitung dengan interval waktu 25 tahun seperti
berikut:

Penduduk
1 2 4 8 16 32 64 128 dst

Pangan
1 2 3 4 5 6 7 8 dst
PENGEKANGAN MENURUT MALTHUS:

 PENGEKANGAN HAKIKI: PANGAN

 PENGEKANGAN SEGERA :

 PENGEKANGAN PREVENTIF : MENGURANGI


ANGKA KELAHIRAN (MENUNDA PERKAWINAN)

 PENGEKANGAN POSITIF: DISEBABKAN


BERTAMBAHNYA ANGKA KEMATIAN (KARENA
EPIDEMI PENYAKIT DAN KEMISKINAN)
KRITIK TERHADAP TEORI MALTHUS
Malthus terlalu menekankan keterbatasan persediaan tanah, meskipun dia
adalah salah seorang penganjur industrialisasi dan penggunaan tanah secara
lebih efisien.

Malthus kurang memperhitungkan bahwa penemuan-penemuan baru,


teknologi unggul dan industrialisasi dapat memberikan efek yang cukup
berarti pada peningkatan taraf hidup

Malthus berpandangan bahwa pengontrolan kelahiran tidak bermoral dan


tidak pernah meramalkan penggunaan alat-alat kontrasepsi secara meluas

Dengan majunya sistem transportasi dan berlangsungnya perdagangan


internasional membuka pasaran baru bagi barang-barang hasil pabrik/industri,
sumber-sumber bahan mentah tambahan dan mempermudah emigrasi.
TEORI KEPENDUDUKAN HUKUM ALAMIAH ATAU TEORI
FISIOLOGIS (NATURAL THEORIES)

BAHWA ADA HUKUM-HUKUM ALAM YANG


MENGATUR YANG MEMBEBASKAN SETIAP
TANGGUNG JAWAB MANUSIA DARI PENGENDALIAN
PENDUDUK

TOKOH-TOKOH: MICHAEL THOMAS SADLER, THOMAS


DOUBLEDAY, HERBERT SPENCER, CORRADO GINI DAN
RAYMOND PEARL
SADLER: ‘... ADA HUBUNGAN TERBALIK ANTARA JUMLAH
PENDUDUK DI SUATU WILAYAH DAN DAYA REPRODUKSI
MEREKA...’.

SPENCER: ‘... SEMAKIN MAJU MANUSIA MENGEMBANGKAN


DIRINYA SEMAKIN BANYAK ENERGI DIPAKAI UNTUK
MERAIH KEMAJUAN ITU YANG BERAKIBAT BERKURANGNYA
ENERGI UNTUK DAYA REPRODUKSI..’.

TOKOH TEORI INI BERPENDAPAT BAHWA PENURUNAN


PERTUMBUHAN PENDUDUK TERJADI SEBAGAI AKIBAT DARI
PERUBAHAN FEKUNDITAS MERUPAKAN KELEMAHAN
TEORI ALAMIAH.
TEORI KEPENDUDUKAN SOSIAL (social theories)

TEORI KAPILARITAS SOSIAL (theory of social capillarity):


DIAJUKAN OLEH ARSENE DUMONT YANG MENYATAKAN
BAHWA: ‘... MANUSIA SENANTIASA BERHASRAT MERAIH
KEMAJUAN SECARA TURUN TEMURUN UNTUK
MEMPERBAIKI KEADAAN SOSIAL EKONOMINYA, ...
KELUARGA BESAR MERUPAKAN PENGHAMBAT SEHINGGA
PERLU DIBATASI’.

TEORI TRANSISI DEMOGRAFI (TTD):


AHLI SOSIAL KEPENDUDUKAN BERPENDAPAT BAHWA:
‘... PERUBAHAN PENDUDUK MERUPAKAN HASIL DARI
KONDISI SOSIAL EKONOMI YANG BERSANGKUTAN...’.
Teori Transisi Demografi dan Aliran-aliran Pemikiran

TTD SETIAP MASYARAKAT MEMULAI DENGAN ANGKA KELAHIRAN-KEMATIAN


TINGGI, KEMUDIAN DISUSUL OLEH FASE MENURUNNYA ANGKA KEMATIAN
SEMENTARA ANGKA KELAHIRAN MASIH TETAP TINGGI DAN FASE
MENURUNNYA ANGKA KELAHIRAN SECARA PERLAHAN-LAHAN HINGGA
BERADA PADA ANGKA KELAHIRAN-KEMATIAN RENDAH.
TTD MERUPAKAN TEORI KEPENDUDUKAN DOMINAN,
MESKIPUN TIDAK BEBAS KRITIK.

KRITIK TERHADAP TTD:


 TURUNNYA ANGKA KEMATIAN DI LDCs (DAPAT) LEBIH
CEPAT DARI NEGARA INDUSTRI DI MASA LAMPAU

 FERTILITAS DI NEGARA PRA-MODERN EROPA LEBIH


RENDAH DARI LDCs (SAAT INI)

 SAMPAI SEBERAPA JAUHKAH UNSUR-UNSUR


KEBUDAYAAN MENDUKUNG FERTILITAS TINGGI

 SETELAH TRANSISI APA YANG TERJADI?


Transisi Demografi Dunia (2011)
CALDWELL (1976) MENGUSULKAN MODIFIKASI ATAS TTD
DENGAN TEORINYA INTERGENERATIONAL FLOW OF WEALTH .
DIA MENYATAKAN ADA 2 REZIM FERTILITAS:

1. ECONOMICALLY UNRESTRICTED FERTILITY, DIMANA


INDIVIDU TIDAK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN EKONOMIS
DENGAN MEMBATASI KELAHIRAN (ALIRAN KEKAYAAN
DARI ANAK KE ORANG TUA).

2. ECONOMICALLY RESTRICTED FERTILITY, DIMANA INDIVIDU


AKAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN DENGAN MEMBATASI
KELAHIRAN (ALIRAN KEKAYAAN DARI ORANG TUA KE
ANAK).

DOKTRIN SOSIAL MARX MENGENAI KEPENDUDUKAN


Doktrin sosial Marx terhadap kependudukan (sebagai
reaksi terhadap Malthus), bahwa misery terjadi karena
adanya dua kelas sosial masyarakat, yaitu kelompok
pemilik modal yang tidak membagi sumberdaya secara
adil kepada kelompok buruh yang jumlahnya banyak;
sebagai solusi harus ada revolusi sosial.

Anda mungkin juga menyukai