Anda di halaman 1dari 34

TUGAS MERESUME

“DASAR KEPENDUDUKAN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Dasar Kependudukan

Dosen Pengampu : Otik Widyastutik ,S.KM.MA

DISUSUN OLEH :

Miranda

NIM 221510026

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
“KONSEP DASAR DEMOGRAFI”

 Pengertian
 Tujuan Demografi
 Ruang Lingkup Demografi
 Demografi Murni atau Pure Demography
 Jenis Jenis Data Demografi
 Berukuran Dasar Demografi
 Demografi Indonesia

BAB 2
“STRUKTUR DAN KOMPOSISI PENDUDUK’’

 Pengertian
 Piramida Penduduk
 Pertumbuhan Penduduk
 Cara Pengambilan Data untuk Jumlah Penduduk
 Perpindahan/Mobilitas penduduk
 Sensus Penduduk
 Kepadatan Penduduk

BAB 3
“SUMBER DATA DAN UKURAN DEMOGRAFI”

 Ruang Lingkup Demografi


 Tujuan Demografi

BAB 4
“PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA”

 Pengertian
 Jumlah Penduduk

BAB 5
“FERTALITAS (KELAHIRAN)”

 Pengertian
 Jumlah Kelahiran
 Anak Lahir Hidup (ALH = Children Ever Born)
 Lahir Mati (STILL BIRTH)
 Anak Masih Hidup (AMH- Children Still Living)
 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas

BAB 6
“MORTALITAS”
 Pengertian
 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Mortalitas

BAB 7
“MIGRASI”
 Pengertian
 Macam Macam Migrasi

BAB 8
“MOBILITAS PENDUDUK”
 Pengertian
 Jenis Jenis Mobilitas Penduduk
 Faktor Migrasi Penduduk

BAB 9
“PERKAWINAN DAN PERCERAIAN DALAM PENDUDUK”
 Pengertian

BAB 10
“PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN”
 Pengertian

BAB 11
“PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA”
 Pengertian
 Jenis Jenis KB

BAB 12
“DINAMIKA PENDUDUK DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH”
 Pengertian

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rumus Komposisi Penduduk


Gambar 2 Ciri Penduduk menurut Bentuk Piramida
Gambar 3 Rumus CBR
Gambar 4 Rumus ASBR
Gambar 5 Jumlah Penduduk

BAB 1
“ Konsep Dasar Demografi “

 Pengertian
intinya demografi adalah ilmu yang mengkaji perihal dinamika
kependudukan di manusia, yang dimana pembahasannya meliputi ukuran,
struktur, serta distribusi penduduk, dan bagaimana terjadinya perubahan
jumlah dampak kelahiran, kematian, migrasi dan penuaan. 

 Tujuan Demografi

Penduduk merupakan sekelompok orang yang tinggal disuatu wilayah tertentu. Sedangkan
dalam Undang-undang penduduk merupakan orang dalam matranya sebagai diri pribadi,
anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat
tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.

Kependudukan sebagai ilmu merupakan informasi atau pemberian suatu informasi yang
komprehensif mengenai suatu sebab-akibat. Selain itu juga berguna untuk pemecah suatu
masalah dari kemunculan fenomena demografi.

Demografi juga memiliki variabel utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan
komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin. Berikut variabel
tersebut:
 Kelahiran (fertilitas atau natalitas)
 Kematian (death atau mortalitas)
 Migrasi (perpindahan)
Demografi merupakan data statistik tentang populasi masyarakat yang meliputi usia, jenis
kelamin, dan ras. Adanya demografi juga memiliki tujuan tertentu, seperti:

 Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan


bermacam-macam aspek organisasi sosial
 Menjelaskan pertumbuhan masa lampau
 Penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia
 Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
 Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
 Mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan kriteria aspek sesuai
keinginan supaya dapat mencapai tujuan awal.
 Memberikan informasi peluang pasar bagi bisnis sehingga bisa menarik investor.
 Memberikan informasi mengenai data penduduk
 Menjadi pencetus kebijakan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

untuk lebih jelas, ini dia pengertian demografi berdasarkan para pakar menjadi berikut:

1. Johan Sussmilch (1762)

Johan Sussmilch dijuluki sebagai bapak demografi


Jerman. ia merupakan seorang rahib Protestan pada Jerman, ia
juga seseorang ahli statistik serta demografi.
ia berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari wacana aturan yang
kuasa atau aturan tuhan, yang terjadi di kehidupan manusia. Perubahannya
tampak berasal kelahiran, pertumbuhan serta kematian.

2. Achille Guillard (1855)

kata demografi dipergunakan Achille Guillard pertama kali pada sebuah


karangannya yang berjudul Elements de Statistique Humaine, ou Demographie
Comparee atau Elements of Human Statistics or Comparative Demography.
Achille Guillard berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yg menyelidiki segala
sesuatu asal keadaan serta sikap manusia yang tidak dapat diukur.
Hal tersebut mencakup perubahan secara awam, sifat fisik mausia, peradaban,
intelektual serta kondisi moralnya.
3. George W. Barclay (1970)

George W.Barclay beropini bahwa
demografi adalah ilmu yg memberikan ilustrasi menarik berasal dari
penduduk yang digambarkan secara statistika. Selain itu,
demografi pula menyelidiki mengenai tingkahlaku holistik, bukan hanya
tingkah laku perorangan saja.

4. Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan

dari dua pakar tersebut, demografi adalah suatu ilmu yang menelaah perihal jumlah,


persebaran teritorial dan komposisi penduduk, serta mempelajari perubahan-
perubahan serta karena dari adanya perubahan tersebut.

5. David V. Glass (1953)

Sedangkan David V. Glass beropini bahwa


demografi merupakan ilmu yang secara awam sangat
terbatas.buat mempelajari suatu penduduk yang dipengaruhi oleh proses
demografis, yaitu fertilitas, mortalitas serta juga migrasi.

6. Donald J. Boague (1973)

dia juga ikut beropini bahwa demografi artinya suatu ilmu yang mempelajari secara


statistika serta matematika perihal besar , komposisi dan distribusi penduduk. Selain
itu demografi pula menyelidiki perihal terjadinya perubahan-
perubahan pada manusia.

 Ruang Lingkup Demografi

Methorst serta Skirt berpendapat bahwa problem penduduk dapat dibedakan menjadi dua yakni
:

1) problem kuantitatif menggunakan analisis dan perhitungan matematika,

 2) perkara kualitatif yang membahas penduduk dari genetis serta biologis.

Adolphe Laundry menerangkan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur


demografi, kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Selain itu perlu adanya
ilmu yang dipergunakan untuk menganalisis ilmu:

 Demografi Murni atau Pure Demography


Demografi murni berhubungan dengan besar distribusi penduduk atau komposisi
perubahan serta pertumbuhan penduduk yang membuat teknik-teknik buat menghitung data
kependudukan dan juga memperoleh asumsi keadaan penduduk pada masa depan atau di masa
lampau.
 Jenis Jenis Data Demografi
Secara umum data demografis mengatakan karakteristik sosial dan ekonomi suatu populasi.
Ini dapat meliputi:

1. ukuran populasi, ialah jumlah item sample yang diambil


2. kepadatan penduduk, merupakan banyaknya penduduk pada suatu wilayah tertentu
3. usia atau umur semenjak kelahiran
4. Jenis kelamin, perbedaan biologis laki-laki dan wanita
5. Entitas, sesuatu yang mempunyai keunikan serta tidak sama, tidak hanya terkait fisik saja.
7. tingkat pendidikan
8. Status pernikahan,
9. nomor kelahiran atau Crude Birth Rate (CBR) asal satu populasi merupakan jumlah
kelahiran per 1.000 orang tiap tahun.
10. taraf kematian atau mortalitas, artinya ukuran kematian homogen-
homogen asal penduduk dalam suatu wilayah tertentu
11. Pendapatan adalah akibat asal kegiatan penjualan barang atau jasa.

 Berukuran Dasar Demografi

1.Demografi – Rate
Rate adalah angka yang memperlihatkan suatu kejadian atau
penyakit tertentu, dalam populasi waktu eksklusif. Rate pula mampu menjadi sebuah
perbandingan antara insiden menggunakan jumlah
penduduk yang mempunyai resiko pada kejadian tadi. Rate digunakan buat menyatakan
kecepatan peristiwa dan dinamika eksklusif dalam warga . contoh Rate ialah mortality rate,
morbidity rate dannartality rate.

2. Demografi – Rasio (Ratio)


Rasio ialah perbandingan antara numerator serta denominator di suatu waktu,
atau sebagai perbandingan antara 2 sapta yang tidak saling
tergantung yang digunakan untuk menyatakan besarnya insiden. model Rasio yaitu, rasio jenis
kelamin adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan pada suatu daerah eksklusif.

3. Demografi – Proporsi
Proporsi ialah nilai perbandingan antara pembilang atau numerator menggunakan penyebut
atau denominator. Pembilang termasuk bagian penyebut, satuannya %.

Proporsi = X x 100
(X+Y)

4. Demografi – homogen-homogen
Nilai rata-homogen ialah ukuran nilai tengah yang didapat dari penjumlahan semua nilai
pengamatan yang ada, lalu dibagi menggunakan banyaknya pengamatan yang terdapat.

5. Demografi – Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran yang menyatakan seberapa
banyak aktivitas suatu aktivitas dilaksanakannya dijangka saat eksklusif.

6. Demografi – Cakupan
Cakupan adalah ukuran yang menilai besarnya suatu
pencapaian dari pelaksanaan target aktivitas yang
sebelumnya telah ditentukan di jangka pengaruhi.

7. Demografi – Jumlah
Besarnya suatu ukuran jumlah tiap kali dipergunakan pada analisis demografi.

8. Demografi – Konstanta
Konstanta adalah sapta tetap. model 100.000 atau 10.000. pada rumus
dinyatakan menggunakan “k”.Bila “k” dikalikan menggunakan rasio, angka, atau proporsi
maka menerima hasil yang lebih jelas maknanya.

9. Demografi – Kohort
Kohort artinya sekumpulan orang yang telah menjalani insiden demografi secara beserta-
sama. Contoh angka kelahiran yang artinya sekumpulan
orang yang lahir di tahun yang sama. Ukuran angka kelahiran yang
dipergunakan untuk menghitung suatu peristiwa demografi pada satu kohort tertentu.

 Demografi Indonesia

Demografi pada Indonesia mencakup statistik populasi di Negara Indonesia. seperti halnya


jumlah, distribusi, kepadatan penduduk, serta data demografis lainnya.
Populasi di Indonesia sesuai sensus penduduk di tahun 2020 sebanyak 270,2 juta jiwa.
Dibandingkan sensus penduduk 2010 semakin tinggi yang menghasilkan angka 237,64 juta
jiwa. Indonesia artinya negara menggunakan penduduk paling tinggi diglobal nomor empat.
BAB 2
“Struktur dan Komposisi Penduduk”

 Pengertian
Komposisi penduduk ialah susunan atau pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria
eksklusif. contohnya saja pengelompokkan dengan memakai usia, jenis kelamin, kepercayaan ,
mata pencaharian, pendidikan, dan lain-lain. namun, pada umumnya komposisi penduduk
melihat di kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan kerja, dan rasio ketergantungan.
Komposisi penduduk ini dipergunakan untuk acuan dasar dalam pembentukan kebijakan
pembangunan suatu negara.

1. Komposisi Penduduk berdasarkan usia serta jenis kelamin

 Sistem pengelompokkan digambarkan pada grafik batang secara horizontal


 Komposisi penduduk menggunakan memakai usia disebut pula sebagai struktur
penduduk mencakup:

1. Struktur penduduk belia -> gerombolan penduduk dengan usia 15 tahun ke


bawah (di atas 35%), sedangkan usia 65 tahun ke atas sedikit (lebih kurang tiga%)
2. Struktur penduduk tua -> kebalikan berasal struktur penduduk muda

2. Komposisi Penduduk dari angkatan kerja

 umumnya 15 tahun ke atas yang aktif melakukan kegiatan ekonomi meliputi:


1. Penduduk yang bekerja
2. Penduduk yang memiliki pekerjaan tapi sementara tidak bekerja
3. Penduduk yang secara aktif sedang mencari pekerjaan
 bisa terlebih dahulu mengetahui TPAK (Taraf  Partisipasi Angkatan Kerja)

TPAK = PK/PUK × 100%

Penjelasan :

 TPAK = Tingkat partisipasi angkatan kerja


 PK = Penduduk yang bekerja
 PUK = Penduduk usia kerja
3. Komposisi Penduduk Menurut Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio)

 Angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia


produktif atas kelompok usia tidak produktif

 Usia produktif meliputi penduduk dengan usia 15 – 64 tahun, sedangkan usia tidak
produktif dengan usia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun

 Terdapat tiga golongan: 1. Rendah (< 30) 2. Sedang (30 – 40) 3. Tinggi (>41)

 Piramida Penduduk

Piramida penduduk pada dasarnya mempunyai definisi yang sama menggunakan komposisi


penduduk menurut usia serta jenis kelamin. Struktur penduduk dibuat pada grafik secara
horizontal yang berbentuk piramida. menggunakan adanya piramida penduduk bisa
mengetahui perbandingan golongan produktif dan tidak produktif. serta perbandingan jumlah
penduduk buat prediksi di masa depan. Adapun cara dalam membentuk piramida penduduk
berikut.
1. Penduduk dibagi jenis kelamin dimana buat laki – laki berada di sebelah kiri serta
perempuan di sebelah kanan
2. Baik golongan laki – laki ataupun perempuan dibagi lagi menurut kelompok umurnya
yang umumnya memakai interval 5 tahun, misalnya 0 – 4, 5 – 9, 10 – 14, dan 
seterusnya.

berikut ini akan dijelaskan beberapa macam piramida penduduk.

Piramida Penduduk belia (Expansive)
 nomor kelahiran tinggi sedangkan angka kematian rendah -> pertumbuhan penduduk
yang cepat
 mengungkapkan populasi yg masih belia dan berkembang
 umumnya merepresentasikan negara berkembang dimana laju kelahiran masih tinggi
serta tingkat harapan hidup yang cukup rendah
 Semakin ke puncak maka semakin sempit -> kohor usia pada
atasnya sempurna lebih sedikit
jumlahnya pada bandingkan menggunakan kohor usia pada bawahnya
 menunjukkan sebagian akbar penduduknya berada di kelompok usia pada bawah 15
tahun (penduduk tidak produktif)
 contoh negara: Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Brazil, serta lain – lain.

Piramida Penduduk tetap (Stationary)
 nomor kelahiran tinggi dan angka kematian cukup seimbang
 menjelaskan populasi yang telah tidak berkembang
 umumnya merepresentasikan negara maju dimana angka kelahiran rendah dan tingkat
harapan hayati tinggi
 model negara: negara – negara pada Eropa Barat

Piramida Penduduk Tua (Contrictive)


 nomor kelahiran serta angka kematian yang rendah -> angka kelahiran menurun
dengan cepat
 menjelaskan populasi yang tidak berkembang, namun apabila terus terjadi dapat
menyebabkan kekurangan jumlah penduduk
 umumnya merepresentasikan
negara dengan perkembangan tingkat sosial dan ekonomi
yang tinggi (negara maju)
 memberikan penduduk kelompok usia muda lebih sedikit dibanding yang kelompok
usia tua
 model negara: Jepang dan Amerika perkumpulan
 Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada
periode waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk adalah angka kelahiran, angka kematian, dan migrasi.

Apabila kelahiran dapat menambah jumlah penduduk, lain halnya dengan kematian yang
mengurangi jumlah penduduk. Sedangkan untuk migrasi bersifat tidak stabil (migrasi masuk
dan migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk terbagi menjadi beberapa periode, yaitu sebagai
berikut.

1.Periode statik dimana angka kelahiran serta angka kematian yg tinggi


2. Periode pertumbuhan yg cepat dimana angka kelahiran permanen tinggi tetapi nomor 
kematian mulai menurun
3. Periode pertumbuhan mulai turun dimana angka kelahiran turun dan nomor kematian
stabil sampai mendekati titik terendah
4. Periode stationer dimana nomor kelahiran serta angka kematian seimbang

Jenis Pertumbuhan Penduduk

 Pertumbuhan Penduduk Total

T = (L – M) + (I – E)
menggunakan:
T = Pertumbuhan penduduk
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi

 Pertumbuhan Penduduk Alami

T = (L – M)

dengan:
T = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah Kematian
 Cara Pengambilan Data untuk Jumlah Penduduk

1. Sensus Penduduk : pengambilan data penduduk buat mengetahui jumlah, komposisi,


dan ciri penduduk pada suatu wilayah.
2. registrasi Penduduk : pencatatan identitas penduduk yang dilakukan secara terus
menerus oleh pemerintah buat dijadikan monografi desa.
3. Survei Penduduk : mirip sensus yang memakai sampel.

Angka Kelahiran (Fertilitas)

 A. nomor Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)


menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk di periode tahun tertentu

dengan:

L = Jumlah kelahiran selama satu tahun


P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
K = Konstanta (1.000)

 B. nomor Kelahiran dari Umur (Age Specific Birth Rate)


menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1.000 wanita golongan umur tertentu pada periode
tahun tertentu

dengan:

Lx = Jumlah kelahiran selama satu tahun


Px = Jumlah penduduk pertengahan tahun
Kx = Konstanta (1.000)
Angka  Kematian (Mortalitas)

 A. angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)


memberikan jumlah kematian tiap 1.000 penduduk pada periode tahun eksklusif

CDR = D x K : P
dengan:

D = Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta (1.000)

 B. nomor Kematian dari Umur (Age Specific Death Rate)


membagikan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk golongan umur tertentu di periode
tahun tertentu

ASDRx = Dx x K : Px
menggunakan:

Mx = jumlah kematian di gerombolan umur eksklusif pada setahun
Px = Jumlah penduduk pada kelompok umur eksklusif
K = konstanta (1.000)

 Perpindahan/Mobilitas Penduduk

Mobilitas  penduduk adalah konvoi atau perpindahan penduduk berasal satu tempat ke


daerah lainnya. Terjadinya mobilitas tentunya sebagai bagian berasal proses pembangunan
secara holistik. Proses pembangunan terlihat pada perubahan struktur ekonomi serta sosial
yang bisa menarik minat penduduk buat mencari kesejahteraan di tempat lainnya.
mobilitas penduduk meliputi tiga tipe, yaitu (1) migrasi bersifat menetap, (2) sirkuler bersifat
sementara, serta (tiga) ulang alik bersifat balik pulang  pada 24 jam.

Migrasi Penduduk

Migrasi penduduk ialah perpindahan penduduk dari satu daerah ke kawasan lainnya


menggunakan tujuan menetap. Migrasi penduduk terbagi sebagai dua jenis, yaitu migrasi
internasional serta migrasi nasional.
1. Migrasi Internasional

Migrasi internasinal artinya perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.


Migrasi internasional terdiri atas 3 tipe, yaitu menjadi berikut.

1. Imigrasi: masuknya penduduk ke suatu negara serta menjadi masyarakat negara pada negara


baru
2. Emigrasi: munculnya penduduk asal suatu negara
3. Remigrasi: kembalinya penduduk ke negara Asalnya

2. Migrasi Nasional

Migrasi nasional merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke wilayah lain pada


suatu negara. Migrasi nasional terdiri atas dua tipe, yaitu sebagai berikut.

1. Transmigrasi

* Dari daerah padat penduduk ke wilayah yang jarang penduduknya


* Tujuannya untuk meratakan penyebaran jumlah penduduk dan menaikkan
kesejahteraan penduduk
* Meliputi: (1) umum menggunakan biaya ditanggung pemerintah; (dua) swakarsa
dengan porto ditanggung pribadi namun tanah diberikan oleh pemerintah; (tiga)
bedol desa buat daerah yang terkena program proyek pemerintah; dan (4)
impulsif dengan kemauan sendiri
* Contoh pada Indonesia adalah Provinsi Lampung sebagai salah satu contoh
wilayah yang dijadikan tujuan transmigrasi penduduk asal Pulau Jawa

2. Urbanisasi

* Dari desa ke kota
* Faktor pendorong mencakup pertambahan penduduk, keterbaasan lapangan
pekerjaan, upah kerja masih rendah, dan masih kurangnya fasilitas-fasilitas
awam buat pemenuhan kebutuhan
* Faktor penarik mencakup kesempatan pendidikan serta pekerjaan yang lebih baik,
banyaknya lapangan pekerjaan, fasilitas awam lebih memadai, dan adanya
kawasan hiburan atau sentra kebudayaan
* Dampak positif asal urbanisasi hanya dirasakan di desa yaitu menggunakan
menurunnya jumlah pengangguran dan mempertinggi tingkat hayati
* Akibat negatif dari urbanisasi dirasakan di desa ataupun kota meskipun lebih
akbar di kota seperti meningkatnya jumlah pengangguran, meningkatnya
tindak kejahatan, dan munculnya permukiman kumuh (urban sprawl)

 Sensus Penduduk

 Sensus penduduk didefinisikan menjadi holistik proses pencacahan, pengumpulan,


penyusunan, dan penerbitan data demografi, ekonomi, serta sosial yang menyangkut
semua orang di waktu tertentu pada suatu daerah atau negara tertentu.

 Konsep berasal sensus penduduk, mencakup:

1. Pencatatan menyeluruh terhadap semua orang


2. Dilaksanakan di jangka saat tertentu -> setiap 10 tahun sekali
3. meliputi wilayah tertentu
4. Bersifat individual -> data yg diperoleh berasal berasal individu

 Menurut PBB, ada beberapa poin krusial yang harus ada pada data sensus


penduduk yaitu menjadi berikut.

1. Geografi serta migrasi penduduk
2. tempat tinggal tangga
3. ciri sosial dan demografi
4. karakteristik pendidikan
5. karakteristik ekonomi

 Jenis Sensus Penduduk:

1.Sensus de jure, merupakan perhitungan penduduk yang hanya dikenakan pada


individu yang bertempat tinggal pada daerah atau negara yg bersangkutan.
Kesulitan asal sensus ini apabila ada penduduk yg memiliki dua tempat
tinggal. Penduduk yang bertempat tinggal pada daerah yang bersangkutan selama
9 – 12 bulan dianggap sebagai penduduk permanen.

2.Sensus de facto, artinya perhitungan penduduk terhadap setiap orang yang


di waktu sensus berada pada wilayah atau negara yang bersangkutan. Sensus ini
lebih sederhana dibandingnya jenis sebelumnya, tetapi buat jumlah
penduduknya tidak dapat dikatakan valid. Hal ini dikarenakan tidak bisa
diketahui secara sempurna jumlah penduduk yang sebenarnya.
 Metode dalam sensus penduduk terbagi menjadi 2, yaitu menjadi berikut:

1. House Holder dimana pengisian seluruh daftar pertanyaan dilakukan oleh


pada rumah tangga yang disensus
2. Canvasser dimana petugas sensus yg mengisi daftar pertanyaan sesuai
dengan jawaban berasal penduduk

 Kelebihan berasal sensus penduduk meliputi:

1. Hasilnya diklaim lebih akuran sebab data asli bukan perkiraan,
2. Sampling error rendah dikarenakan pengambilan data dilakukan secara
keseluruhan,
3. hasil sensus dapat digunakan buat kerangka sampel kegiatan survei.

 Kekurangan asal sensus penduduk mencakup:

1. Membutuhkan ketika yg usang dan dana yg besar,
2. Non sampling error lebih besar -> dapat terjadinya kesalahan pada penulisan
data, data penduduk yg terlewat atau terhitung ganda.
3. Cakupan variabel terbatas sebab keterbatasan jadwal sensus.

 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk didefinisikan menjadi jumlah rata – homogen penduduk per


satuan unit wilayah yang umumnya menggunakan satuan km2. Kepadatan penduduk
ditentukan oleh beberapa faktor mirip faktor fisiologis daerah, faktor
biologis, dan perkembangan budaya serta teknologi. Adapun macam-
macam dari kepadatan penduduk (KP) artinya menjadi berikut.

1. Kepadatan penduduk aritmatika / umum yang sesuai per satuan luas.

2. Kepadatan penduduk fisiologis yang berdasarkan luas huma pertanian.

3. Kepadatan penduduk agraris yg berdasarkan jumlah petani serta luas huma


Pertanian.
BAB 3

“SUMBER DATA DAN UKURAN DEMOGRAFI”

Didalam materi ini ada terdapat 4 pembahasan yaitu Sensus, Survei, Registrasi, Peran &
Fungsi.
Sumber data, berdasarkan metode pengumpulan data maka sumber suport pulation data
kependudukan yang terpenting adalah:
1. Hasil pengolahan dan laporan sensus penduduk.
2. Hasil pengolahan dan laporan survei.
3. Hasil pengolahan dan laporan vital registration.
4. Hasil pengolahan dan laporan pencatatan penduduk.
5. Laporan administrasi pemerintah dan swasta.

Adapun ciri-ciri penting dari sensus:


1. Setiap orang harus di cacah.
2. Memberi pertanyaan yang sama satu dengan yang lainnya.
3. Dilakukan secara serentak.
4. Ruang lingkung tertentu.
5. Data kependudukan yang diperoleh harus disusun dan di terbitkan menurutdaerah
geografis dan variabel-variabel demografi dasar.
6. Dilakukan secara berkala, misalnya 5 tahun sekali.

Sistem registrasi adalah pencatatan penduduk yang lebih lengkap dan terdata secara
keseluruhan. Di Indonesia sendiri pencatatan penduduk dilakukan oleh kepala desa.

 Ruang Lingkup Demografi

Methorst dan Skirt berpendapat bahwa masalah penduduk dapat dibedakan menjadi dua yakni:
1) masalah kuantitatif menggunakan analisis dan perhitungan matematika, 2) masalah kualitatif
yang membahas penduduk dari genetis dan biologis.

Adolphe Laundry membuktikan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur


demografi, kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Selain itu perlu adanya
ilmu yang digunakan untuk menganalisis ilmu:

1. Demografi Murni atau Pure Demography


2. Studi Kependudukan atau Sociological Demography, Population Studies, Demographic
Sociology.
Tujuan Demografi

Penduduk merupakan sekelompok orang yang tinggal disuatu wilayah tertentu. Sedangkan
dalam Undang-undang penduduk merupakan orang dalam matranya sebagai diri pribadi,
anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat
tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.

Kependudukan sebagai ilmu merupakan informasi atau pemberian suatu informasi yang
komprehensif mengenai suatu sebab-akibat. Selain itu juga berguna untuk pemecah suatu
masalah dari kemunculan fenomena demografi.

Demografi juga memiliki variabel utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan
komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin. Berikut variabel
tersebut:

 Kelahiran (fertilitas atau natalitas)


 Kematian (death atau mortalitas)
 Migrasi (perpindahan)
Demografi merupakan data statistik tentang populasi masyarakat yang meliputi usia, jenis
kelamin, dan ras. Adanya demografi juga memiliki tujuan tertentu, seperti:

 Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan


bermacam-macam aspek organisasi sosial
 Menjelaskan pertumbuhan masa lampau
 Penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia
 Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
 Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
 Mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan kriteria aspek sesuai
keinginan supaya dapat mencapai tujuan awal.
 Memberikan informasi peluang pasar bagi bisnis sehingga bisa menarik investor.
 Memberikan informasi mengenai data penduduk
 Menjadi pencetus kebijakan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

Penduduk merupakan sekelompok orang yang tinggal disuatu wilayah tertentu. Sedangkan
dalam Undang-undang penduduk merupakan orang dalam matranya sebagai diri pribadi,
anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat
tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.

Kependudukan sebagai ilmu merupakan informasi atau pemberian suatu informasi yang
komprehensif mengenai suatu sebab-akibat. Selain itu juga berguna untuk pemecah suatu
masalah dari kemunculan fenomena demografi.
Demografi juga memiliki variabel utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan
komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin. Berikut variabel
tersebut:

 Kelahiran (fertilitas atau natalitas)


 Kematian (death atau mortalitas)
 Migrasi (perpindahan)
Demografi merupakan data statistik tentang populasi masyarakat yang meliputi usia, jenis
kelamin, dan ras. Adanya demografi juga memiliki tujuan tertentu, seperti:

 Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan


bermacam-macam aspek organisasi sosial
 Menjelaskan pertumbuhan masa lampau
 Penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia
 Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
 Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
 Mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan kriteria aspek sesuai
keinginan supaya dapat mencapai tujuan awal.
 Memberikan informasi peluang pasar bagi bisnis sehingga bisa menarik investor.
 Memberikan informasi mengenai data penduduk
 Menjadi pencetus kebijakan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
BAB 4

“PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDUDUK


INDONESIA”

 Pengertian
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Diperkirakan jumlah penduduk pada rahun 2013 berjumlah kisaran 250 juta jiwa, tentu angka
tersebut bukan nilai yang sedikit, ditambah lagi semakin tahun semakin laju pertumbuhan dan
perkembangan di masyarakat sekitar. Adapun salah satu penyebab bertambahnya penduduk
adalah tingginya tingkat kelahiran serta rendahnya angka kematian. Jumlah penduduk yang
begitu besar di indonesia sudah pasti menjadi permasalahan serius terutama di daerah
perkotaan, karena semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak pula permasalahan yang
dihadapi oleh suatu daerah.

 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk suatu negara selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena
pertumbuhan penduduk pada wilayah tersebut. Sebagai contoh, hasil sensus penduduk yang
pertama kali diadakan di Indonesia pada tahun 1930, ketika kita masih berada di bawah
penjajahan Belanda, penduduk Indonesia hanya berjumlah 60,7 juta jiwa. Hasil sensus sangat
berguna untuk mengetahui pertumbuhan penduduk di suatu negara atau wilayah tertentu.

Menyadari pentingnya mengetahui pertumbuhan penduduk tersebut, maka setelah Indonesia


merdeka, pemerintah Indonesia, mengadakan sensus penduduk. Sensus Penduduk tersebut
merupakan yang pertama setelah Indonesia merdeka. Sensus tersebut diselenggarakan pada
tahun 1961, hasil sensus pertama itu menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berjumlah 97,1
juta jiwa.
 
Sensus penduduk yang ke dua diadakan oleh pemerintah pada tahun 1971. Hasil sensus
penduduk tahun 1971 menunjukkan penduduk Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa.
 
Sensus penduduk yang ke tiga pada tahun 1980, hasilnya menunjukkan jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 146,9 juta jiwa.
 
Sensus penduduk keempat yang dilaksanakan pada tahun 1990 menunjukkan jumlah penduduk
Indonesia saat itu sebanyak 178,6 juta jiwa.
 
Sensus penduduk ke lima diadakan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2000, data sensus
saat itu menunjukkan penduduk Indonesia berjumlah 205,1 juta jiwa.
 
Sensus penduduk ke enam yang diadakan pada tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa (Data BPS:2014). Dari hasil sensus-sensus penduduk
tersebut menunjukan bahwa jumlah penduduk
Indonesia terus meningkat.
 
Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang besar. Indonesia
juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal
ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya.
 
Pada tahun 2013, Indonesia tidak menyelenggarakan sensus penduduk, sehingga tidak ada
pemutakhiran data kependudukan. Biasanya sensus penduduk diadakan setiap 10 tahun sekali.
Namun dengan menggunakan dasar angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun,
diperkirakan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa.
 
Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah
untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya, dan supaya jumlah penduduk yang besar ini
dapat berperan sebagai sumber daya pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di vsetiap
wilayah berbeda-beda, demikian juga dengan angka pertumbuhan penduduknya.
 
Penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk
Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa
(23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir
mencapai 20%. Perlu diketahui, bahwa menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 250 juta jiwa pada
tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun.
Menyadari pentingnya mengetahui pertumbuhan penduduk tersebut, maka setelah Indonesia
merdeka, pemerintah Indonesia, mengadakan sensus penduduk. Sensus Penduduk tersebut
merupakan yang pertama setelah Indonesia merdeka. Sensus tersebut diselenggarakan pada
tahun 1961, hasil sensus pertama itu menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berjumlah 97,1
juta jiwa.
 
Sensus penduduk yang ke dua diadakan oleh pemerintah pada tahun 1971. Hasil sensus
penduduk tahun 1971 menunjukkan penduduk Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa.
 
Sensus penduduk yang ke tiga pada tahun 1980, hasilnya menunjukkan jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 146,9 juta jiwa.
 
Sensus penduduk keempat yang dilaksanakan pada tahun 1990 menunjukkan jumlah penduduk
Indonesia saat itu sebanyak 178,6 juta jiwa.
 
Sensus penduduk ke lima diadakan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2000, data sensus
saat itu menunjukkan penduduk Indonesia berjumlah 205,1 juta jiwa.
 
Sensus penduduk ke enam yang diadakan pada tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa (Data BPS:2014). Dari hasil sensus-sensus penduduk
tersebut menunjukan bahwa jumlah penduduk
Indonesia terus meningkat.
 
Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang besar. Indonesia
juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal
ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya.
 
Pada tahun 2013, Indonesia tidak menyelenggarakan sensus penduduk, sehingga tidak ada
pemutakhiran data kependudukan. Biasanya sensus penduduk diadakan setiap 10 tahun sekali.
Namun dengan menggunakan dasar angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun,
diperkirakan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa.
 
Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah
untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya, dan supaya jumlah penduduk yang besar ini
dapat berperan sebagai sumber daya pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di vsetiap
wilayah berbeda-beda, demikian juga dengan angka pertumbuhan penduduknya.
 
Penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk
Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa
(23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir
mencapai 20%. Perlu diketahui, bahwa menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 250 juta jiwa pada
tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun.
BAB 5

“FERTALITAS (KELAHIRAN)”

 Pengertian
Kelahiran (brith), sering juga dikatakan dengan istilah fertilitas. Fertilitas adalah salah satu
penyebab perubahan jumlah penduduk. Fertilitas sendiri menunjukkan krlahiran yang nyata
dibedakan dengan fekundis yang menunjukkan kemampuan fisik untuk melahirkan anak.
Statistik kelahiran dapat diperoleh dari hasil pengolahan:
 Registrasi kelahiran
 Sensus penduduk
 Survei

 JUMLAH KELAHIRAN
Jumlah kelahiran: banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu di wilayah
tertentu.

 ANAK LAHIR HIDUP (ALH = Children Ever Born)


Suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan dimana si
bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal: bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali
pusat atau gerakan gerakan otot (live birth).

 LAHIR MATI (STILL BIRTH):


Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur
Paling sedikit 26 minggu tanpa menunjukkan tanda-
tanda kehidupan.

 Anak Masih Hidup (AMH-Children Still Living)


Jumlah anak yang masih hidup yang dimiliki seorang
wanita sampai saat wawancara dilakukan.

 faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas sbg berikut:


 umur kawin pertama
 proposi umur perempuan yang dapat mengandung, melahirkan
 jumlah anak lahir hidup
 kapasitas reproduksi dari wanita dalam status kawin.
BAB 6

“MORTALITAS”

 Pengertian
Mortalitas adalah ukuran kematian rata-rata dari setiap penduduk dalam suatu daerah atau
wilayah tertentu. Mortilitas sendiri bisa dikatakan sebagai jumlah kematian yang disebabkan
oleh suatu penyakit maupun kematian alami. Kegunaan mortalitas sendiri yaitu untuk
menentukan laju pertumbuhan populasi, indikator kematian umum, mengukur kesejahtraan
penduduk, menentukan kondisi ketenagakerjaan, perencanaan pembangunan, analisis migrasi,
audit mortalitas, dan perubahan norma sosial dalam keluarga.

Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut ini : Pa = L – M (Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah
kematian )
Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini : Pm = I – E ( Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah
imigrasi E = Jumlah emigrasi ).

Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor
kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan rumus
berikut ini : P = (L – M) + (I – E) ( P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M =
Jumlah kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )
Tingkat kelahiran (fertilitas) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran
bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:

 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR), adalah angka kelahiran yang
menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.
 Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR), adalah angka yang
menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau
melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun.

Tingkat kematian (mortalitas) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu
yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat kematian dapat diketahui melalui tiga cara,
yaitu:

 Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR), adalah angka yang menunjukkan
rata-rata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.
 Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR), adalah angka yang
menunjukkan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu perseribu penduduk
dalam kelompok yang sama
Tingkat Kematian Bayi (Infan Mortality Rate/IMR), adalah angka yang menunjukkan
banyaknya bayi yang meninggal dari setiap 1000 bayi yang lahir hidup.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas adalalah sbg berikut:


1. Pendidikan
2. Ekonomi
3. Adat
4. Lingkungan
BAB 7

“MIGRASI”

 Pengertian
Migrasi ialah suatu kejadian penduduk dari wilayah yang satu ke wilayah yang lainnya
bisa dibilang suatu peristiwa yang sangat wajar.

 Ada beberapa penyebab terjadinya migrasi sbg berikut:


1. Bencana Alam
2. Agama
3. Politik
4. Ketersediaan Sumber Daya Alam
5. Lapangan Kerja
6. Sarana Pendidikan
7. Stabilitas dan Keamanan
8. Lokasi Kerja
9. Faktor Kepentingam Pembangunan
10. Faktor Sosial
11. Kepadatan Penduduk
12. Keinginan Memperbaiki Taraf Hidup
13. Keadaan Geografis yang Tidak Cocok

 Macam-macam Migrasi
1. Migrasi Nasional
 Urbanisasi
 Trasmigrasi
2. Migrasi Internasional
 Imigrasi
 Emigrasi
 Remigrasi
3. Ruralisasi
4. Evakuasi
5. Forensen
6. Turisme
BAB 8

“MOBILITAS PENDUDUK”

 Pengertian
Mobilitas penduduk adalah gerakan keruangan penduduk dengan melewati batas
administrasi daerah tingkat ll. Orang yang melakukan mobilitas penduduk disebut
migran. Mobilitas penduduk dapat dilihat dari sisi fisik maupun ekonomi, sosial, dan
budaya. Mobilitas penduduk muncul sebagai akibat dari perkembangan fenomena sosial
ekonomi nasional maupun regional.

 Jenis-jenis mobilitas penduduk


Mobilitas penduduk terbagi menjadi 2 jenis, yakni:
 Mobilitas permanen (migrasi)
 Mobilitas non permanen

 Faktor Migrasi Penduduk


Migrasi penduduk dipengaruhi oleh 2 faktor utama yang dikenal dengan istilah faktor
pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors).
BAB 9

“PERKAWINAN DAN PERCERAIAN DALAM


PENDUDUK”

 Pengertian
pembangunan, data mengenai perkawinan merupakan masukan bagi perencanaan
pembangunan seperti penyediaan fasilitas perumahan bagi keluarga-keluarga muda,
fasilitas pelayanan kesehatan, dan pelayanan dasar lainnya. Perkawinan jika dilakukan
pada umur yang “tepat” akan membawa kebahagian bagi keluarga dan pasangan (suami
dan istri) yang menjalankan perkawinan tersebut. Perkawinan yang dilakukan pada usia
yang terlalu muda (dini) akan membawa banyak konsekuensi pada pasangan, antara
lain adalah dalam hal kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Dalam hal kesehatan antara
lain dalam hal kejiwaan, dimana perkawinan yang dilakukan pada usia dini akan lebih
mudah berakhir dengan kegagalan karena ketiadaan kesiapan mental menghadapi
dinamika kehidupan berumah tangga dengan semua tanggung jawab, seperti antara lain
tanggung jawab mengurus/mengatur rumah tangga, mencukupi ekonomi rumah tangga,
mengasuh dan mendidik anak. Selain memerlukan kesiapan mental, perkawinan
terutama bagi anak perempuan merupakan persiapan untuk memasuki tahap kehamilan
dan kelahiran. Dari segi kesehatan seorang perempuan yang hamil dan melahirkan pada
usia terlalu muda secara fisik belum sempurna perkembangan semua organ tubuhnya.
Perempuan yang masih berusia muda secara fisik perkembangan tulang panggulnya
belum sempurna untuk menjadi jalan lahir bagi bayi yang dikandungnya. Perkawinan
merupakan suatu perubahan dari status perkawinan lain menjadi status “Kawin”,
misalnya perubahan dari status “belum kawin” atau bujangan (single) menjadi status
“kawin”
 Perkawinan adalah hubungan permanen antara laki-laki dan perempuan yang
diakui sah oleh masyarakat yang barsangkutan berdasarkan atas peraturan yang
berlaku.
Ada 2 bentuk perkawinan antara lain:
o Monogamy
o Poligami

 Perceraian adalah penghapusan perkawinan secara sah atau secara hukum, atas
tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu berdasarkan alasan-alasan yang
terdapat pada Undang-Undang.
BAB 10

“PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN”

 Pengertian
Penduduk atau demografi adalah ilmu yang mempelajaridinamika kependudukan manusia.
Sedangkan ketenagakerjaan ialah segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah pekerjaan baik
masalah pekerjaan itu sendiri, tenaga kerjanya, upah, maupun masalah yang ada pada
ketenagakerjaan tersebut. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam proses
produksi, tenaga kerja lebih berperan penting daripada sarana produksi yang lain seperti bahan
mentah, air, dan lain sebagainya.
1. Penduduk
Penduduk adalah orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negeri,
pulau, dan sebagainya). Penduduk terbagi ke dalam beberapa kelompok, yakni kelompok
tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
2. Tenaga Kerja
Menurut UU No. 20 Tahun 1999, tenaga kerja adalah penduduk yang dianggap sanggup
bekerja bila ada permintaan kerja, yakni penduduk yang berusia antara 15 tahun sampai dengan
64 tahun.
Tenaga terbagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok angkatan kerja dan kelompok bukan
angkatan kerja.
3. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah kelompok tenaga kerja (usia 15 sampai dengan 64 tahun) yang ingin
bekerja. Kelompok tenaga kerja selalu berusaha mencari pekerjaan.
Kelompok angkatan kerja juga dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok pekerja dan
kelompok pengangguran (orang yang menganggur).
4. Pekerja
Pekerja adalah kelompok angkatan kerja yang berusia 15-64 tahun yang sudah memiliki
pekerjaan. Pekerja dibagi menjadi dua kelompok, yakni pekerja penuh dan pekerja setengah
menganggur.
5. Pekerja Penuh
Pekerja penuh atau yang sering disebut sebagai full employment adalah kelompok pekerja yang
melakukan kerjaannya dengan kriteria berikut:

 Lama kerja minimal 40 jam per minggu.


 Besar pendapatan minimal sama dengan UMR (Upah Minimum Regional).
 Jenis pekerjaan sesuai dengan pendidikan atau keahliannya.
Hubungan antara penduduk dan ketenagakerjaan
Jelas sekali bahwa hubungan antara penduduk dan ketenagakerjaan ada hubungan yang sangat
kuat karena jika jumlah penduduk disuatu negara meningkat maka semakin besar pula
angkatan kerja nya karena mempunyai hubungan atau korelasi langsung.
Perbedaan antara penduduk tenaga kerja dan angkatan kerja
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia produktif yang sedang bekerja atau tergolong pada
angkatan kerja. Sedangkatan angkatan kerja merupakan penduduk dalam usia produktif yang
terdiri dari tenaga kerja, sementara tidak bekerja, dan pengangguran.

BAB 11

“PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA”

 Pengertian
Menurut UUD No 10 tahun 1992, Keluarga berencana atau sering kita sebut dengan KB
adalah suatu gerakan yang bertujuan membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera
yaitu dengan cara membatasi kelahiran pada keluarga tersebut.

 Jenis-jenis KB
Berikut ini jenis-jenis KB yang dapat digunakan oleh masyarakat sbg berikut:

1. Pil KB adalah jenis yang paling umum digunakan oleh masyarakat. Jenis ini
mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya ovulusi.
Pil ini biasanya berisi 21-35 tablet yang harus dikonsumsi secara berlanjut.
2. Kondom Pria ini juga termasuk jenis KB yang umum digunakan di masyarakat
untuk mencegah kehamilan.
3. Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan
mampu mencegah terjadinya ovulasi. Berdasarkan petunjuk penggunaannya, ada
dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan suntik KB 1 bulan.
4. Implan atau KB Implan merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan
berbentuk seperti batang korek api. Cara kerja KB implan yaitu dengan
mengeluarkan hormon progestin secara perlahan yang berfungsi untuk mencegah
kehamilan selama 3 tahun.
5. IUD (intrauterine device) adalah alat berbahan plastik dan berbentuk
menyerupai huruf T yang diletakkan di bagian dalam rahim, IUD atau KB spiral
dapat mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi
sel telur.
6. Kondom wanita merupakan produk yang berbentuk plastik yang berfungsi
untuk menyelubungi vagina.
7. Spermisida, produk ini digunakan di dalam vagina sebelum berhubungan
seksual, produk ini umumnya berbentuk seperti jeli.
8. Diafragma merupakan alat yang terbuat dari karet berbentuk kubah. Alat ini
digunakan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual dan umumnya
digunakan bersama dengan spermisida.
9. Cervical cap alat yang sama bentuknya seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran
yang lebih kecil.
10. Koyo ortho evra digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti
setiap seminggu sekali selama 3 minggu. Cara kerjanya adalah dengan melepas
hormon yang sama efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.
11. Cincin vagina merupakan plastik yang ditempatkan didalam vagina. Benda ini
bekerja dengan cara melepas hormon yang sama seperti pil KB.
12. KB permanen jenis KB yang satu ini menjadi pilihan alternatif ketika pasangan
yang sudah tidak ingin mempunyai anak lagi.
BAB 12

“DINAMIKA PENDUDUK DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH ”

 Pengertian
Dinamika penduduk adalah suatu pergerakan dan pertumbuhan orang atau orang- orang
yang dipengaruhi berbagai macam hal yang terjadi di suatu wilayah dan terjadi dari
waktu ke waktu.
 Sumber data penduduk bisa di dapat dari 3 cara yaitu :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survei penduduk
 Faktor faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk sbg berikut :
1. Kelahiran (natalitas)
2. Kematian (mortalitas)
3. Migrasi (perpindahan)
 Dampak yang disebabkan oleh dinamika penduduk sbg berikut :
1. Rendahnya Tingkat Pendidikan
2. Rendahnya Tingkat Kesehatan
3. Kesejahtraan Penduduk Semakin Rendah
4. Kondisi Alam yang Semakin Rusak
5. Persebaran Penduduk Tidak Merata

 Kesimpulan
Terjadinya dinamika ini bukan semata mata karena di sengaja tetapi penyebab
utama terjadinya dinamika penduduk di sebabkan oleh 3 hal yaitu meliputi,
kelahiran, kematian, dan migrasi. Banyak sekali masalah yang bermunculan
akibat dari dinamika penduduk ini, oleh karena itu pemerintah harus bergerak
dengan cepat supaya permasalahan yang muncul dari dinamika penduduk dapat
cepat terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/demografi/

https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/28/100000469/komposisi-penduduk--
pengertian-dan-jenisnya?page=all

https://www.gramedia.com/literasi/demografi/

https://www.bps.go.id/indicator/12/1976/1/laju-pertumbuhan-penduduk.html

https://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/article/download/65/96

https://id.wikipedia.org/wiki/M

https://www.gramedia.com/literasi/migrasi-adalah/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/10/194500169/mobilitas-penduduk-pengertian-dan-
jenisnya?page=all

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/10/194500169/mobilitas-penduduk-
pengertian-dan-jenisnya?page=all

https://www.slideshare.net/sulusuban/perkawinan-dan-perceraian-dalam-demografi

http://eprints.ipdn.ac.id/2402/1/Buku%20GATI%20dan%20EKO%20Kependudukan
%20LENGKAP.pdf

BKKBN. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.Jakarta: BKKBN

BKKBN Gorontalo. 2012. Manfaat Utama Keluarga Berencana. Diakses: 22 April 2015.
http://gorontalo.bkkbn.go.id/.

BPS, BKKBN, Kemenkes, dan ICF International. 2013. Survei Demografi Kesehatan
Indonesia 2012. Jakarta: BPS, BKKBN, Kemenkes, dan ICF International.

Depkes. 1996. Metode Survei Cepat untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya.


Jakarta: Depkes.

Depkes. 2007. Manfaat KB. Diakses: 16 April 2015. http://www.depkes.go.id.

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Geografi/PER%20PEMBELAJARAN/Pembelajaran
%203%20IPS%20-%20Geografi.pdf

Anda mungkin juga menyukai