Anda di halaman 1dari 19

Kelly Nahoma| 1

DEMOGRAFI
Pengertian
Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk
dan Grafein adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan mengenai penduduk. Istilah ini
pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guilard dalam karangannya yang berjudul Elements
de Statistique Humaine on Demographic Compares pada tahun 1885. Demografi adalah studi tentang
penduduk khususnya mengenai kelahiran, perkawinan, kematian dan perpindahan. studi ini menyangkut
jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk dan perubahannya dari waktu ke waktu.
Menurut Multilingual Demographic Dictionary, Demography is the scientific study of human
populations in primarily with the respect to their size, their structure (composition) and their development
(change). Yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih artinya sebagai berikut : Demografi adalah
ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk)
dan perkembangannya (perubahannya)
Sedangkan menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan definisi demografi
adalah Demography is the study of the size, territorial distribution and composition of population, changes
there in and the components of such changes which maybe identified as natality, territorial movements
(migration) and social mobility (changes of states). Yang dalam terjemahan Indonesia diartikan kurang lebih
sebagai berikut Demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial, dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas),
mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status).
Dari kedua definisi diatas, disimpulkan (dapat disimpulkan) bahwa demografi mempelajari struktur dan
proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk.
Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk.
Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur penduduk meliputi
jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah yang disebabkan oleh proses demografi
yaitu kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk.
Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan,
perceraian. Perubahan stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh
sosial, ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah.

Ruang Lingkup Demografi
Dinamika kependudukan akibat dari perubahan-perubahan dalam jumlah, persebaran dan komposisi
akibat dari peristiwa fertilitas, moralitas dan migrasi, perilaku penduduk secara kelompok buka individu,
perubahan-perubahan penduduk yang disajikan dalam bentuk statistik.
Sebab-akibat dinamika penduduk: Pt= P0 + (B-D) + (Mi-Mo)
- Naturalincrease
- Net-Migration
Aspek yang dibahas dalam Demografi:
Dinamika Kependudukan: Membicarakan tentang perubahan-perubahan besaran penduduk menurut
waktu dalam suatu wilayah
Kelly Nahoma| 2

Komposisi Penduduk: Pengelompokan penduduk menurut ciri atau karakteristik tertentu baik sosial,
ekonomi maupun demografis
Besar dan Persebaran Penduduk: Jumlah dan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah serta persebaran
dan penyebarannya nya menurut ruang (spatial distribution)

Studi Demografi
Studi demografi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. technical demography (formal demografi)
adalah studi mengenai metode dan analisis secara matematika dan statistik tentang data kependudukan.
dipolopori oleh john graunt (1662) dengan bukunya observation upon the bills of mortality.
2. substantive demography (population studies)
adala studi tentang substansi, teori demografi dari sudut sosiologi. dipelopori oleh robert malthus (1798) dengan
tulisannya an essay principle of population.
pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh para demografer adalah: berapa banyak laki-laki dan
perempuan sekarang?, berapa umur mereka?, berapa banyak kelahiran yang terjadi? bagaimana kharakteristik
orang-orang yang mati atau yang pindah? atau bagaimana dan mengapa terjadi perubahan?
john graunt, seorang penjual bahan pakaian yang hidup tahun 1620-1674 menjawab beberapa pertanyaan
seperti ini. dia mengestimasikan penduduk london di abad 17 terdiri dari 199.000 laki-laki dan 185.000
perempuan dan dalam kurun 1628-1662, laki-laki yang lahir sedikit lebih banyak dibanding perempuannya.
pengetahuannya mengenai shop arithmetic menjadi dasar natural and political observations.made upon the
bills of mortality (1662), suatu studi tentang kelahiran dan kematian. graunt disebut juga bapak demografi
karena ia menghitung ukuran-ukuran demografi dan statistik-statistik lainnya.

Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Ketiga komponen demografi / variabel demografi, bermacam-macam karakteristik penduduk,
dan gejala-gejala yang saling berhubungan dalam masyarakat tersebut dipakai oleh para ahli demografi
untuk empat tujuan pokok :
1. mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya
dan dengan data yang tersedia.
3. mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam
aspek organisasi sosial.
4. mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa akan datang dan kemungkinan-kemungkinan
konsekuensinya.
Beberapa aplikasi penggunaan demografi antara lain; kesehatan masyarakat (fertilitas dan
mortalitas), penggunaan tanah (pertumbuhan penduduk, dan distribusinya), penggunaan sekolah,
fasilitas umum (jumlah penduduk, struktur umur, distribusi penduduk), pemasaran, ketenagakerjaan
(jumlah penduduk, struktur umur dan distribusinya).
Kelly Nahoma| 3

2. Kegunaan Pengelompokan Penduduk
- Untuk mengetahui human resources yang ada baik menurut umur maupun jenis kelamin.
- Untuk pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan.
- Untuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya.
- Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui proses demografi yang telah terjadi
pada penduduk tersebut.

Sumber Data Kependudukan
1. Sensus Penduduk (Sp)
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada tahun-tahun yang berakhiran 0 seperti sp61, sp71, sp80, sp90,
sp2000 dan sp2010.
Yang dimaksud dengan penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis republik
indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan
untuk menetap.
Pendataan penduduk dilakukan melalui 2 pendekatan yaitu:
a) de jure
Yaitu mencacah penduduk ditempat mereka biasa tinggal yaitu tempat tempat yang telah dihuni 6 bulan atau
lebih atau penduduk yang tinggal kurang dari 6 bulan tetapi bermaksud menetap.
b) de facto
Yaitu mencacah penduduk ditempat mereka ditemui oleh petugas pada waktu pencacahan seperti tuna
wisma, masyarakat terpencil/suku terasing, penghuni perahu/rumah terapung serta penduduk yang sedang
bepergian.
2. Survei pendudukan antar sensus (supas)
Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun antara dua sensus dan biasa pada tahun yang berakhiran 5 seperti
supas76, supas85, supas95 dan supas2005.
3. Survei kependudukan
Kegiatan ini untuk mendapatkan keterangan tentang kependudukkan yang lebih rinci, dan biasanya
dilakukan dengan menggunakan sampel, yaitu sekelompok penduduk yang dipilih untuk diwawancarai, yang
dianggap dapat mewakili populasi. karena dilakukan terhadap suatu wilayah tertentu saja, maka data yang
tersedia juga hanya mencerminkan sifat populasi di wilayah tersebut. sebagai akibat pemakaian sampel,
maka data survei tidak terlepas dari adanya kesalahan sampel (sampling error). contoh: survei demografi dan
kesehatan indonesia (sdki) tahun 1991, 1994, 1997.
4. Registrasi penduduk
Registrasi penduduk adalah pencatatan secara terus menerus mengenai peristiwa-peristiwa demografi seperti
kelahiran, kematian, perpindahan, perkawinan, dan adopsi. pencatatan yang hanya mencakup peristiwa
kelahiran, kematian, pernikahan dan perceraian, disebut registrasi vital (vital registration).

Komponen perubahan penduduk
Komponen yang mempengaruhi perubahan penduduk adalah:
1. kelahiran/fertilitas
2. kematian/mortalitas
3. migrasi
Kelly Nahoma| 4

dari komponen perubahan penduduk tersebut dapat diperoleh persamaan berimbang penduduk (balancing
equation):
pt = po + (b d) + (i e)
keterangan:
pt = banyaknya penduduk pada tahun t
po = banyaknya penduduk pada tahun awal
b = banyaknya kelahiran pada periode o ke t
d = banyaknya kematian pada periode o ke t
i = banyaknya migrasi masuk pada periode o ke t
e = banyaknya migrasi keluar pada periode o ke t
dari persamaan di atas diperoleh:
b d = pertumbuhan penduduk alami (natural increase)
i e = migrasi netto (social increase)
Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari
peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000
penduduk.

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :
1. Pengukuran Fertilitas Tahunan Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan
dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun
ukuran ukuran fertilitas tahunan adalah :
a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th
th) ) pada tahun tertentu.
c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )
d. Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
e. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates)
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan
tahun tertentu.
2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga
mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran ukuran fertilitas kumulatif adalah :
a. Tingkat Fertilitas Total (TFR)
adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga
akhir masa reproduksinya dg dg catatan :
i. tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
ii. tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
Kelly Nahoma| 5

b. Gross Reproduction Rates (GRR)
adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya
dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya.
c. Net Reproduction Rates (NRR)
adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan
memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri
masa reproduksinya.

Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1. Faktor Demografi, antara lain :
i) Struktur umur
ii) Struktur perkawinan
iii) Umur kawin pertama
iv) Paritas
v) Disrupsi perkawinan
vi) Proporsi yang kawin
2. Faktor Non Demografi, antara lain :
i) Keadaan ekonomi penduduk
ii) Tingkat pendidikan
iii) Perbaikan status perempuan
iv) Urbanisasi dan industrialisasi

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
1. Crude Death Rate (CDR)
Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
2. Age Specific Death Rate (ASDR)
Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
3. Infant Mortality Rate (IMR)
Adalah tingkat kematian bayi

Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
1) Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
2) Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
3) Penduduk dengan perbedaan pendapatan
4) Perbedaan jenis kelamin
5) Penduduk dengan perbedaan status kawin

Kelly Nahoma| 6

Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan
(Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain
dalam jangka waktu tertentu.

Faktor faktor yang mempengaruhi migrasi :
- Faktor individu
- Faktor yang terdapat di daerah asal
- Faktor yang terdapat di daerah tujuan
- Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan

Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
1) Kekuatan Sentripetal
Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :
- Terikat tanah warisan
- Menunggu orang tua yang sudah lanjut
- Kegotong royongan yang baik
- Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka
2. Kekuatan Sentrifugal
Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya :
- Terbatasnya pasaran kerja
- Terbatasnya fasilitas pendidikan

Konsep Demografi
- JohanSussmilch(1762)berpendapatbahwademografimempelajarihukumTuhanyangberhubu gan dengan
perubahan- perubahanpadaumatmanusiayangterlihatdarijumlahkelahiran,kematian,danpertumbuhannya.
- AchilleGuillard(1855)memberikandefinisimengenaidemografisebagaiilmuyangmempelajarisegalasesuatuda
rikeadaandansikapmanusiayangdapatdiukurmeliputiperubahansecaraumum,sifatfisikdarimanusia,peradaban
,intelektualitas,dankondisimoralnya
- DavidV.Glass(1953)menekankanbahwademografiterbataspadastudipenduduksebagaiakibatpengaruhdaripro
sesdemografiyaitumelaluikejadianfertilitas,mortalitas,danmigrasi
- UnitedNations(1958);IUSSP(1982)mendefinisikandemografisebagaistudiilmiahmengenaimasalahpenduduk
yangberkaitandenganjumlah,struktursertapertumbuhannya.Lebihlanjutdijelaskanbahwamasalahdemografile
bihditekankanpadastudikuantitatifdariberbagaifaktoryangmempengaruhipertumbuhanpendudukyaitufertilita
s,mortalitas,danmigrasi
- PhillipM.HauserdanOtisDudleyDuncan(1959)berpendapatbahwademografimempelajaritentangjumlah,pers
ebaranteritorialdankomposisipenduduksertaperubahan-perubahannyadansebab-sebabperubahanitusendiri
- DonaldJ.Bogue(1969)memberikandefinisisebagaiberikut:Demografiadalahilmuyangmempelajarisecarastati
stikdanmatematiktentangjumlah,komposisidandistribusipendudukdanperubahanperubahannyasepanjangma
sasebagaiakibatbekerjanyalimakomponen(variabel)demografiyaitukelahiran(fertilitas),kematian(mortalitas)
,perkawinan,migrasidanmobilitas social
Kelly Nahoma| 7

- GeorgeW.Barclay(1970)mendefinisikandemografisebagaiilmuyangmemberikangambaransecarastatistiktent
angpenduduk.Haliniberartimempelajaridemografijugasekaligusmempelajariperilakupenduduksecaramenyel
uruhbukanperorangan
JadiDemografiilmuyangmenekankanpadastatistikpenduduk,perhitungan-
perhitungansecaramatematisdanstatistikdaridatakependudukan,perubahan-
perubahandalamjumlah,persebarandankomposisiakibatdariperistiwafertilitas,mortalitasdanmigrasi,sehinggamen
ghasilkankeadaandankomposisipendudukmenurutumurdanjeniskelaminyangdapatdigunakanuntukberbagaikebij
akandalampembangunansumberdayamanusia

Teori Demografi
1. Teori Kependudukan
Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan mengenai teori-teori kependudukan, apa saja teori
kependudukan itu, dan apa yang dimaksud dari teori Malthus dan teori pasca Malthus, yakni pembahasan
tersebut melingkupi hal-hal diantaranya adalah teori Malthusian, teori Marxian, perbandingan antara teori
Marxian dengan teori Malthusian, kontribusi lain untuk teori kependudukan, serta teori transisi demografi.
Teori Malthusian yakni yang dipelopori oleh Thomas Robert Malthus pada tahun 1766-1834
tepatnya pada abad ke-17, Robert Malthus adalah seorang yang mengembangkan sosiologi demografi, ia
dikenal karena menulis sebuah karangan yang berjudul an essay on the principle of population (1798).
Didalam karangannya ia mengatakan bahwa apabila manusia tidak membatasi proses reproduksi, atau
dengan secara cepat memenuhi permukaan bumi, sementara manusia itu membutuhkan bahan makanan
untuk hidupnya agar tetap survive, tetapi dan pada kenyataannya pertumbuhan makanan lebih lambat (deret
hitung) dari pada pertumbuhan penduduk (deret ukur), artinya jika laju pertumbuhan penduduk tidak
dibatasi kata Malthus maka diramalkan akan banyak penduduk yang kekurangan bahan pangan,
dikarenakan ketidak seimbangan antara pertumbuhan makanan dengan pertumbuhan penduduk. Tetapi
pertumbuhan penduduk itu sulit untuk dihentikan karena semua manusia membutuhkan hubungan seksual.
Selain Teori Malthus atau aliran Malthusian, ada juga teori Marx atau aliran Marxian, yang
berpendapat berbeda dengan Malthus, Marx membantah anggapan Malthus, Marx berpendapat bahwa
kemelaratan penduduk bukan terjadi karena kekurangan bahan pangan, dan bukan karena pertumbuhan
makanan lebih lambat, tetapi karena kesempatan kerja yang berkurang, itu kesalahan dari sebuah Negara
kapitalis, karena menurutnya Negara kapitalis menggantikan tenaga manusia dengan mesin, akhirnya
kesempatan kerja pun berkurang, dengan tidak bekerja maka penduduk tidak mendapatkan pemasukan, jadi
menurut Marx tidak perlu dilakukan pembatasan penduduk, tetapi harus diperluas masalah kesempatan
kerja, jadi Negara kapitalis harus merubah system menjadi Negara sosialis.
Perbandingan antara Malthusian dan Marxian, yaitu posisi Marxian sangat optimis dalam mencari
jalan keluar dalam permasalahn penduduk, yaitu dengan cara meningkatkan ekonomi dan perbaikan
kondisi kehidupan lewat perluasan kesempatan kerja, tetapi Malthus lebih pesimis dalam mengahadapi
permasalahan ini dan sulit untuk menyelesaikan masalah kependudukan jika laju pertumbuhan penduduk
tidak dibatasi.
Selain itu juga terdapat teori transisi demografi, tahap peralihan demografi, yaitu menerangkan
masalah perubahan penduduk. Tahap tersebut diantaranya adalah :
1) Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/naik sedikit. anggaran kesehatan meningkat.
Penemuan obat obatan semakin maju. Angka kelahiran tetap tinggi.
Kelly Nahoma| 8

2) Angka kematian menurun, tingkat kelahiran masih tinggi, pertumbuhan pendidikan meningkat. Adanya
Urbanisasi. usia kawin meningkat. Pelayanan KB > Luas. pendidikan meningkat.
3) Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun laju pertumbuhan penduduk menurun.
4) Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk kembali seperti kategori I
mendekati nol. Keempat kategori ini akan didialami oleh negara yang sedang melaksanakan pembangunan
ekonomi
2. Teori Transisi
Transisi demografi adalah sebuah konsep mengenai proses penurunan tingkat fertilitas sampai
terciptanya tingkat populasi yang stabil.Pada awal abad 20, tampak bahwa tingkat kematian turun di
berbagai negara barat dan tingkat kelahiran juga turun. kondisi ini menimbulkan teori demografi yang
utama yaitu: teori transisi demografi. transisi demografi pada dasarnya mengacu pada perubahan dari satu
situasi stationary (saat dimana pertumbuhan penduduk 0) ke situasi lainnya. menurut blacker (1947) ada 5
phase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya phase 2 dan 3 adalah phase transisi.
Tahap-tahap dalam transisi demografi:
1. Tahap Stasioner Tinggi
tingkat kelahiran: tinggi
tingkat kematian: tinggi
pertumbuhan alami: nol/sangat rendah
contoh: eropa abad 14
2. Tahap awal perkembangan
tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)
tingkat kematian: lambat menurun
pertumbuhan alami: lambat
contoh: india sebelum pd ii
3. Tahap akhir perkembangan
tingkat kelahiran: menurun
tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
pertumbuhan alami: cepat
contoh: australia, selandia baru tahun 30an
4. Tahap stasioner rendah
tingkat kelahiran: rendah
tingkat kematian: rendah
pertumbuhan alami: nol/sangat rendah
contoh: perancis sebelum pd ii
5. Tahap menurun
tingkat kelahiran: rendah
Kelly Nahoma| 9

tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran
pertumbuhan alami: negative
contoh: jerman timur & barat tahun 75
Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara-negara
berkembang. bila di eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan sosio ekonomi, namun
penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara berkembang lebih karena pengaruh faktor-faktor lain
seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian pemerintah, modernisasi, pembangunan
dll.
Konsep ini berusaha menerangkan mengapa hamper semua Negara yang kini tergolong sebagai
Negara-negara maju sama-sama melewati sejarah populasi modern yan terdiri dari tiga tahapan besar:
1. Tahap I / high birthrates and death rate
- Sebelum melakukan modernisasi ekonomi, Negara-negara ini selama berabad-abad mempunyai
laji pertumbuhan penduduk yang stabil atau sangat lambat
- Penyebabnya, meskipun angka kelahiran mereka sangat tinggi, angka kematian mereka juga
sangat tinggi, bahkan hampir sama tingginya dengan angka kelahiran.
2. Tahap II / continued high birthrates, declining death rates
- Tahapan yang kedua segera berlangsung setelah adanya modernisasi yang kemudian
menghasilkan metode penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik, makanan
yang lebih bergizi, pendapatan yang lebih tinggi, dan berbagai bertuk perbaikan hidup lainnya,
sehingga perlahan-lahan usia harapan hidup penduduk di Negara-negara yang kini maju itu
meningkat dari rata-rata 40 tahun menjadi lebih 60 tahun.
- Dengan demikian angka kematian mengalami penurunan yang cukup berarti. Akan tetapi,
penurunan angka moralitas tersebut tidak segera diimbangi oleh turunnya tingkat fertilitas.
- Sebagai akibatnya maka, laju pertumbuhan penduduk justru mengalami peningkatan tajam bila
dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya. Jumlah total penduduk melonjak drastis akibat
meningkatnya selisih antara angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang mulai rendah,
cenderung menurun.
- Dengan demikian tahap kedua ini menandai awal dari suatu proses transisi demografi, yaitu
masa transisi dari keadaan stabil atau laju pertambahan penduduk yang rendah ke laju
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, sebelum akhirnya kembali kelaju pertambahan
penduduk yang kecil.
3. Tahap III / falling birthrates and death rates, eventually stabilizing
- Tahapan ketiga segera berlangsung dengan munculnya berbagai mancam dorongan dan
pengaruh positif yang bersumber dari upaya-upaya modernisasi serta pebangunan yang
menyebabkan turunnya tingkat fertilitas.
- Diujung tahapan ketiga ini, tingkat kelahiran berhasil diturunkan cukup tajam sampai sama
rendahnya dengan tingkat kematian, sehingga secara neto laju pertumbuhan penduduk menjadi
sangat rendah atau bahkan nol.


Kelly Nahoma| 10

Peralatan dan Analisis Demografi
- Jumlah
sering digunakan dalam analisis demografi. misalnya, menurut hasil sementara sensus penduduk 2000,
penduduk indonesia pada tahun 2000 adalah 203,5 juta orang.
- Rasio
Rasio menyatakan suatu jumlah dalam perbandingan terhadap jumlah lainnya. dengan kata lain merupakan
perbandingan antara dua bilangan (a/b) dan dapat dinyatakan dalam persepuluh, perseratus, atau perseribu.
misalnya, rasio jenis kelamin adalah perbandingan/imbangan antara jumlah penduduk laki-laki dan
penduduk perempuan di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.
- Rate/angka/tingkat
Yaitu jumlah peristiwa/kejadian dibanding dengan jumlah penduduk yang mengandung risiko peristiwa
tersebut, angka ini merupakan suatu bentuk khusus dari rasio. misalnya angka kelahiran pada tahun 1980
adalah 35 kelahiran hidup per 1000 penduduk indonesia. angka ini memberikan gambaran umum tentang
keadaan peristiwa demografis (kelahiran) yang terjadi pada suatu wilayah dan waktu tertentu. untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan peristiwa demografis, diperlukan dua angka dari wilayah
yang sama tetapi waktunya berlainan (misalnya, angka kelahiran indonesia tahun 1971 adalah 44 per 1000
dan tahun 1980 adalah 35 per 1000).
Ada 2 (dua) macam angka yaitu:
1. Angka kasar
Angka kasar adalah angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk total,
termasuk penduduk yang tidak menanggung risiko peristiwa demografi tersebut. misalnya angka
kelahiran kasar (cbr = crude birth rate).
2. Angka spesifik
Angka spesifik adalah angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk yang
menanggung risiko peristiwa demografi tersebut. misalnya angka fertilitas menurut umur (asfr = age
specific fertility rate).
- Proporsi
Proporsi menyatakan suatu perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagian
dari penyebut ( a/(a+b) ). apabila proporsi dinyatakan dalam perseratus, dikenal dengan nama persen.
- Konstanta
Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000, atau 10.000. dalam rumus dinyatakan dengan k.
jika k ini dikalikan dengan angka, rasio , atau proporsi, maka akan memperoleh hasil yang lebih jelas
maknanya.
- Kohor
Kohor adalah sekelompok orang yang mulai menjalani peristiwa demografi bersama-sama. contoh: kohor
kelahiran yaitu sekelompok orang yang lahir pada tahun yang bersamaan. ukuran kohor adalah ukuran
untuk menghitung peristiwa demografi untuk suatu kohor tertentu.
- Ukuran
Suatu ukuran mengenai peristiwa yang terjadi dari sebagian maupun keseluruhan penduduk selama satu
periode tertentu. misalnya, angka kematian bayi di indonesia dalam periode 1999-2000

Kelly Nahoma| 11

STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
1. Klasifikasi Komposisi Penduduk
- Menurut biologis: umur dan jenis kelamin
- Menurut sosial: tingkat pendidikan, literacy rate, status perkawinan, agama, etnisitas, dsb.
- Menurut ekonomi: penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan, kegiatan ekonomi, dll.
- Geografis: berdasarkan tempat tinggal seperti daerah perkotaan/perdesaan, propinsi, kabupaten, pulau
dsb.
2. Konsep, Definisi dan Ukuran
- Umur Tunggal (Single Age): Umur seseorang yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun terakhirnya.
Dalam kenyataan masih banyak penduduk Indonesia yang tidak tahu tanggal kelahirannya.
- Age heaping atau age preference: Ada kecenderungan orang menyenangi umur-umur dengan angka akhir 0
atau 5. Mis: Umur sebenarnya 29, tetapi mengaku 30.
- Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio): Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki terhadap penduduk
perempuan.
- Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio): Perbandingan antara jumlah penduudk yang tidak
produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) terhadap banyaknya orang yang termasuk usia
produktif (15-64).
- Umur Median (Median Age): Umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang
sama, bagian yang pertama lebih muda dan bagian yang kedua lebih tua daripada median age. Guna:
Untuk melihat tingkat pemusatan penduduk pada kelompok-kelompok umur tertentu.
- Rumus:

- Dimana: l
md
= batas bawah kel. Umur yang mengandung N/2;
N = jumlah penduduk
f
x
= jumlah penduduk kumulatif s.d. kel. Yang mengandung
N/2.
F
md
= jumlah penduduk pd kelompok dimana terdpt nilai N/2.
i = interval kelas umur.
- Struktur Penduduk:
Umur Pend. Tua Pend. Muda
0-14 s 30% > 40%
15-64 > 60% s 55%
65+ > 10% s 5%
- Struktur juga dapat dilihat dari umur mediannya:
i
f
f
l Md
md
x
N
md
|
|
.
|

\
|
+ =
2
Kelly Nahoma| 12

Umur Median Kategori
s - 20 th Muda
10 - 30 th Intermediate
> - 30 th Tua

3. Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dlm bentuk
piramida penduduk.
Cara penggambaran:
a. Sumbu vertikal untuk distribusi umur.
b. Sumbu horisontal untuk jml penduduk (absolut maupun %).
c. Dasar piramida dimulai utk umur muda (0-4), makin ke atas utk yg lebih tua.
d. Puncak piramida dibuat open end interval. Mis: 75+.
e. Bagian kiri utk laki-laki, kanan utk perempuan
f. Besarnya balok diagram utk masing-masing kelompok harus sama.
4. Bentuk Piramida Penduduk
1) Model 1: Mempunyai dasar lebar dan slope tdk terlalu curam atau datar. Terdapat pada negara dg
tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Umur median rendah, dependency ratio tinggi. Contoh: India
1951, Indonesia 1971.
2) Model 2: Dasar piramida lebih lebar dan slope lebih curam setelah kel. Umur 0-4 hinga puncak
piramida. Terdapat pada negara dg permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat akibat
penurunan kemaian bayi dan anak-anak, tetapi belum ada penurunan kelahiran. Median age sangat
rendah dan dependency ratio tertinggi di dunia. Contoh: Sri Lanka, Meksiko, Brazilia tahun 80-an.
3) Model 3: Bentuk sarang tawon (old fashioned beehive). Terdapat pd negara dg kelahiran dan kematian
rendah. Umur median tinggi dengan beban tanggungan rendah. Contoh: negara-negara Eropa Barat.
4) Model 4: Bentuk lonceng/genta (bellshaped pyramid). Dicapai oleh negara-negara yang paling sedikit
sudah 100 tahun mengalami penurunan kelahiran dan kematian. Umur median cenderung menurun
dan beban tanggungan meninggi (ke arah yang lebih tua). Contoh: Amerika Serikat.
5) Model 5: Terdapat pada negara yang menjalani penurunan drastis pada kelahiran dan kematian.
Sehingga berkurangnya jumlah penduduk secara absolut. Contoh: Jepang
5. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Penduduk:
1) Fertilitas: Angka kelahiran meningkat, maka dasar piramida memanjang dibandingkan kel. Umur
sebelumnya. Sebaliknya dasar piramida memendek jika angka kelahiran menurun.
2) Mortalitas: Terjadi penciutan diagram balok untuk setiap kel. Umur. Bentuk slope semakin curam
dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kelly Nahoma| 13

3) IMR yang berkaitan dengan reproduksi: Jika IMR perempuan berkurang berarti mereka yang akan
memasuki usia reproduksi semakin bertambah, sehingga ada kecenderungan fertilitas meningkat.
4) Migrasi masuk lebih besar daripada migrasi keluar (pada kelompok umur dewasa): akan menyebabkan
pembengkakan pada bagian tengah piramida penduduk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
6. Tiga Ciri Penduduk:
1) Expansive: Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur termuda. Contoh: Indonesia 1971,
1980.
2) Constrictive: Sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda. Contoh: Amerika Serikat.
3) Stationary: Banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama banyaknya, dan mengecil
pada usia tua kecuali pada kelompok umur tertentu. Contoh: Swedia.
Contoh:
Gambar 6. Piramida Penduduk
Indonesia, 1990
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
Kelompok Umur
0 2 4 6 8 10 12 14
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
Laki-laki Perempuan










Kelly Nahoma| 14

KB
BELAKANGGerakan KB Nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak
segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia.
Tujuan gerakan KB Nasional adalah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar
bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk
Indonesia.
Aseptor KB (peserta keluarga berencana/family planning participant) ialah PUS yang mana salah
seorang menggunakan salah satu cara/ alat kontrasepsi untuk pencegahan kehamilan, baik melalui program
maupun non program.
Tujuan umum dari program KB adalah menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu
sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norama Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Sasaran dalam program ini adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ditetapkan berdasarkan survei PUS yang
dilaksanakan sekali dalam satu tahun dan pelaksanaannya di koordinasikan oleh Petugas Lapangan KB (PLKB)

Pengertian KB
- Pengertian KB Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).
- Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
- WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-
obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Peran dan Tujuan KB
PROGRAM Keluarga Berencana (KB) dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran
serta masyarakaat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga, untuk mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera (NKBBS).
Tujuan Program KBTujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial
ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak,
keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi
permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan
angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:
1. Keluarga dengan anak ideal
Kelly Nahoma| 15

2. Keluarga sehatKeluarga berpendidikan
3. Keluarga sejahtera
4. Keluarga berketahanan
5. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
6. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

VISI
Penduduk Tumbuh Seimbang

MISI
Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan Kependudukan dan Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan tiga
manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:
1. Manfaat Untuk Ibu:
1) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
2) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
3) Menjaga kesehatan ibu
4) Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2. Manfaat Untuk Anak:
1) Mengurangi risiko kematian bayi
2) Meningkatkan kesehatan bayi
3) Mencegah bayi kekurangan gizi
4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
6) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3. Manfaat Untuk Keluarga:
1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga

Pelayanan (sasaran) KB
Sasaran Program KBSasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:
1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.
Kelly Nahoma| 16

2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi
tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.
4. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.
5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.
6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi
produktif.
9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional

Strategi Program
KBStrategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:
1. Strategi dasar
2. Strategi operasional
Strategi dasar
Lima grand strategi (strategi dasar) yang merupakan program utama dalam mensukseskan Keluarga Berencana
Nasional guna mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.
1. menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB,
2. menata kembali pengelolaan KB,
3. memperkuat sumber daya manusia operasional program KB
4. meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB
5. meningkatkan pembiayaan program KB.
Untuk menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB haruslah tokoh
masyarakat dan tokoh agama aktif pada setiap desa serta pelayanan KB berkualitas disetiap desa atau
kelurahan tertinggal dan terpencil serta di perbatasan, memberikan promosi dan konseling kesehatan
reproduksi.
Program KB yang terintegrasi dengan outcome yang jelas, sitem informasi yang up to date, fasilitas,
advokasi dan supervise dari Pusat untuk daerah, jejaring kerja yang aktif dengan mitra kerja serta adanya
dukungan pemda dengan membuat perda ini semua merupakan bentuk menata kembali pengelolaan KB.
Memperkuat SDM operasinal KB dengan mengelola KB untuk setiap kecamatan serta petugas KB
dengan jumlah yang memadai dengan kompetensi yang baik dan petugas lapangan KB maupun petugas KB
terlatih untuk setiap desa atau kelurahan.
Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui KB untuk seluruh keluarga dengan balita,
aktif jadi anggota badab KB, pra keluarga sejahtera anggota unit pembinaan dan peningkatan keluarga
sejahtera punya usaha ekonomi produktif, kelompok percontohan bina keluarha remaja untuk setiap kecamatan
serta bina lingkungan keluarga untuk kabupaten/kota.
Kelly Nahoma| 17

Sedangkan untuk meningkatkan pembiayaan program KB dengan memprioritaskan peanggaran dari
pusat ke daerah, sistem pembiayaan terutama bagi rakyat miskin serta alat/obat kontrasepsi dengan harga
terjangkau disetiap kecamatan.
Strategi operasional
- Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional
- Peningkatan kualitas dan prioritas program
- Penggalangan dan pemantapan komitmen
- Dukungan regulasi dan kebijakan
- Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
-
1. Program Keluarga Berencanaa)
1) Pengembangan kebijakan tentang pelayanan KB, KIE peran serta masyarakat dalam KB dan kespro
2) Peningkatan akses dan pelayanan KB dan kespro
3) Peningkatan penggunaan kontrasepsi yang efektifdan efisien
4) Penyediaan alat, obat dan cara kontrasepsi dengan memprioritaskan keluarga miskin
5) Penyelenggaraan promosi dan pemenuhan hak-hak kespro termasuk KIE dan konseling.
2. Program Kesehatan Reproduksi Remajaa)
1) Pengembangan kebijakan pelayanan KRR bagi remajab
2) Penyelenggaraan promosi KRR, pemahaman dan pencegahan dan bahaya NAPZA, termasuk KIE dan
konseling bagi masyarakat, keluarga dan remaja
3) Penguatan dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan program KRR yang mandiri.
3. Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
1) Pengembangan dan memantapkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga
2) Penyelenggaraan advokasi, KIE dan konseling bagi keluarga
3) Pengembangan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan melalui pelatihan teknis
4) Pengembangan cakupan dan kualitas UPPKS
5) Pengembangan cakupan dan kualitas kelompok binakeluarga bagi keluarga dengan balita, remaja dan
lanjutusia
4. Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas
1) Pengembangan sistem pengelolaan dan informasi (personil, sarana dan prasarana) untuk mendukung
keterpaduan program
2) Peningkatan kemampuan tenaga lapangan dan kemandirian kelembagaan KB yang berbasis masyarakat
3) Pengelolaan data dan informasi keluarga berbasis data mikro
4) Pengkajian dan pengembangan serta pembinaan dan supervise pelaksanaan program
5. Dampak Program KB
Terhadap Pencegahan KelahiranProgram keluarga berencana memberikan dampak, yaitu :
1) penurunan angka kematian ibu dan anak;
2) Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi;
3) Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan;
4) Peningkatan mutu dan layanan KB-KR;
5) Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM;
6) Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan
pemerintahan berjalan lancar.
Kelly Nahoma| 18

Selama kurun waktu 1971-1980 jumlah penduduk mengalami pertumbuhan dari 118,0 juta orang pada
tahun 1971 menjadi 147,5 juta orang pada tahun 1980. Dengan demikian rata-rata laju pertumbuhan penduduk
pada kurun waktu 1971-1980 adalah sebesar 2,32% per tahun.
Sedangkan jumlah penduduk pada tahun 1990 sebesar 179,9 juta orang. Oleh karena itu, rata-rata laju
pertumbuhan penduduk telah turun menjadi 1,97% per tahun dalam kurun waktu 1980-1990. Jumlah penduduk
pada tahun 1992 diperkirakan berjumlah 186,0 juta orang dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,70%.
Laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,70% ini masih diupayakan penurunannya di masa yang. akan. datang
sehingga dapat mendukung peningkatan kesejahteraan penduduk.
Laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi .oleh tingkat kelahiran, di samping tingkat kematian, oleh
karena itu salah satu usaha untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui upaya penurunan
tingkat ,kelahiran. Usaha penurunan angka kelahiran secara langsung dilakukan melalui program keluarga
berencana.
Pada akhir Repelita IV angka kelahiran kasar adalah sebesar 28,7 kelahiran per seribu penduduk dan
diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi 24,9 kelahiran per seribu penduduk pada tahun 1992. Seperti
halnya angka kelahiran, maka angka fertilitas total juga mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan
kecenderungan makin kecilnya jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama hidupnya. Pada tahun
1980 angka fertilitas total sebesar 4,6 anak per wanita umur 15-49 tahun dan diperkirakan mengalami
penurunan menjadi 2,9 anak per wanita pada tahun 1992.
Penurunan angka kelahiran dan angka fertilitas merupakan hasil usaha pembangunan di berbagai
bidang. Pelaksanaan program KB merupakan usaha yang mempunyai dampak langsung terhadap hasil
pencapaian tersebut. Sementara itu peningkatan taraf hidup masyarakat, tingkat pendidikan dan pelayanan
kesehatan juga mempunyai peranan yang penting. Dari data yang ada diketahui bahwa wanita yang berstatus
kawin dan berumur 15-49 tahun hampir seluruhnya telah mengetahui keluarga berencana. Sedangkan yang
pernah mema-kai alat kontrasepsi telah mencapai 68,4%.
Tingkat kematian terutama untuk bayi dan anak lazim dipakai sebagai indikator keadaan sosial ekonomi
masyarakat atau indikator kesejahteraan rakyat. Angka kematian bayi menurut hasil Sensus Penduduk 1971
adalah 131,2 kematian per seribu kelahiran. Angka tersebut telah mengalami penurunan menjadi 60 kematian
per seribu kelahiran pada tahun 1992. Dengan turunnya angka kematian tersebut, rata-rata angka harapan hidup
diperkirakan akan meningkat dari 61,5 tahun pada tahun 1990 menjadi 62,3 tahun pada tahun 1992. Penurunan
tingkat kematian dan menaiknya angka harapan hidup ini terutama disebabkan oleh keberhasilan program
kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan dan gizi penduduk. Sementara itu, hasil-hasil pembangunan di
berbagai sektor juga memberikan andil yang berarti dalam usaha penurunan tingkat kematian.

Ruang Lingkup KB
Ruang Lingkup KBRuang lingkup KB antara lain:
1. Keluarga berencana;
2. Kesehatan reproduksi remaja;
3. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga;
4. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas;
5. Keserasian kebijakan kependudukan;
Kelly Nahoma| 19

6. Pengelolaan SDM aparatur;
7. Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan;
8. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.
9. Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada saat kunjungan rumah,
posyandu, pertemuan dengan kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, dasawisma dan sebagainya).
Termasu ke dalamnya kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.
10. Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan pelayanan pengobatan efek samping KB.
11. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para dukun bersalin. Dukun diharapkan dapat bekerjasama
dengan Puskesmas dan bersedia menjadi motivator KB untuk ibu-ibu yang mencari pertolongan pelayanan
dukun.

Kendala KB
Masalah pertama menyangkut pengembangan keserasian antara usaha-usaha keluarga berencana dalam arti
terbatas menjadi suatu program sebagian dari pada kebijaksanaan kependudukan yang menyeluruh. Untuk itu
diusahakan mengembangkan program-program keluarga berencana yang bersifat nonklinis seperti pendildikan
kependudukan dan lain lain.
Masalah kedua adalah mempertinggi tingkat kelangsungan penggunaan kontrasepsi. Penggunaan
kontrasepsi yang tidak berkelangsungan, akan tidak mem,enuhi sa+aaran penurunan tingkat kelahiran yang ingin
dicapai melalui program keluarga berencana.
Masalah ketiga adalah peningkatan jumlah peserta (akseptor) keluarga berencana. Walaupun jumlah
akseptor kehuarga berencana yang dapat dicapai dalam Repelta I cukup berkembang namun baik dilihat dari
prosentasenya terhadap jumlah penduduk maupun dari ciri-ciri khas para akseptor itu sendiri, dapat
diperkirakan bahwa pengaruhnya terhadap penurunan tingkat kelahiran di masa depan mash akan terbatas sekali.
Masalah keempat adalah mencari Cara-cara pendekatan yang lebih tepat dan lebih sesuai dengan sifat dan
keadaan masya-rakat Indonesia.
Masalah kelima adalah pengembangan kemampuan_ organisasi pelaksana program keluarga berencana.
Pelaksanaan program keluarga berencana menyangkut begitu banyalf lembaga-lembaga pemerintah dan
leanbaga-lenlbaga masyarakat, di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, sehingga kemampuan organisasi yang
baik merupakan salah satu syarat utama beraasilnya program keluarga berencana.
Masalah keenam adalah pengembangan sarana-sarana pela- yanan keluarga berencana agar sejauh mungkin
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin tumbuh. Dalam hal sarana ini tidak hanya dibutuhkan klinik-
klinik keluarga berencana, akan tetapi juga penyedi.aan bahan-bahan kontrasepsi yang teratur clan memenuhi
kebutuhan, tersedianya tenaga-tenaga pelayanan, dan lain sebagainya.
Masalah ketujuh adalah meningkatkan pengembangan sikap hidup yang menuju kepada pola keluarga kecil.
Sambutan masyarakat terhadap program keluarga berencana adalah merupakan langkah permulaan yang hares
dikembangkan ke arah sikap hidup yang lebih rasionil dalam hubungannya antara rnanusia dan lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai