Manajemen &
Kebijakan
Kependudukan
PART 1
PERKENALAN
N a m a: Natta Sanjaya, S.Sos,M.Si
Tempat lahir : Serang, 27 April 1988
A l a m a t : Blok A1 No. 23 Komp. RSS. Pemda
Kec. Cipocok Jaya– Kota Serang
Agama :Islam
Status : : Menikah
No. Telepon : 081808703444
Email : nattasanjaya88@gmail.com
Pendidikan : 1. SDN 2 Serang (2000)
2. SMPN 1 Serang (2003)
3. SMAN 3 Serang (2006)
4. S1 – Adm. Negara UNTIRTA (2011)
5. S2 – Adm. Public STIAMI Jkt (2013)
KONSEP DEMOGRAFI
ASPEK KEPENDUDUKAN
Masalah kependudukan sudah menjadi
masalah global dan merupakan salah
satu dari dua sumber masalah
kehidupan di dunia yang menonjol
disamping masalah lingkungan hidup
BACK
DEMOGRAFI
United Nations (1958) dan International Union for the
Scientific Study of Population/IUSSP (1982) “demografi
sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan
dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya”.
Philip M. Hauser dan Otis Dudley Duncan (1959)
“demografi merupakan ilmu yang mempelajari jumlah,
persebaran teritorial, komposisi penduduk, serta
perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut”.
George W. Brclay (1970) “demografi sebagai ilmu yang
memberikan gambaran secara statistik tentang
penduduk secara menyeluruh bukan perorangan”
BACK
DEMOGRAFI
Kependudukan atau demografi adalah ilmu
yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Meliputi di dalamnya ukuran,struktur,
dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk
masyarakat secara keseluruhan atau kelompok
tertentu yang didasarkan kriteria seperti
pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau
etnisitas (suku) tertentu.
BACK
PENDUDUK
Penduduk atau warga suatu negara atau
daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1 Orang yang tinggal di daerah tersebut
2 Orang yang secara hukum berhak tinggal di
daerah tersebut. Dengan kata lain orang
yang mempunyai surat resmi untuk tinggal
di situ.
BACK
MANFAAT DEMOGRAFI
Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi
penduduk dalam suatu daerah tertentu serta
perubahan-perubahannya.
Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan
mengestimasi pertumbuhan penduduk pada masa
mendatang
Mengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dan bermacam-macam
aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik,
lingkungan, dan keamanan.
Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-
kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk
pada masa mendatang.
BACK
Sejarah Perkembangan
Demografi
Bapak Demografi
John Graunt (1620-1674)
• Natural and Political
Observations Mentioned
in a Following Index and
Made Upon the Bills of
Mortality.
• Sebagian besar berisi
analisis kematian dengan
bersumber pada The Bills
of Mortality.
Sejarah perkembangan demografi dimulai
dari John Graunt (1620-1674), warga
negara Inggris yang dikenal sebagai pelopor
dalam bidang pencatatan statistik penduduk.
Bukunya berisi tentang analisis mortalitas,
fertilitas, migrasi, perumahan, data keluarga,
perbedaan antara kota dan negara,
perbedaan jumlah penduduk laki-laki yang
berada pada kelompok umur militer.
Menyarankan penelitian di bidang
kependudukan bisa menekankan aspek
komposisi penduduk menurut jenis kelamin,
negara, umur, agama, dsb.
Graunt melakukan analisis kematian dan
kelahiran dengan menggunakan data dari
catatan kematian yang diterbitkan oleh gereja
setiap minggu.
Dalam melakukan penelitiannya Graunt sangat
1. Teori Malthusian
2. Teori Neo Malthusian
3. Teori Marxist
4. Teori Fisiologi
5. Teori Teknologi
6. TeoriTransisi Demografi
Para ahli dikelompokkan menjadi empat
kelompok :
1. Kelompok Pertama : Penganut aliran
Malthusian dipelopori oleh Thomas Robert
Malthus, Penganut aliran Neo Malthusian
dipelopori oleh Garreth Hardin dan Paul
Ehrlich
2. Kelompok Kedua : Penganut aliran Marxist
dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels
3. Kelompok Ketiga : Penganut aliran Fisiologi
dan teknologi dipelopori oleh John Stuart Mill,
Arsene Dumont dan Emile Durkheim
4. Kelompok Keempat : Penganut Aliran Transisi
Demografi dipelopori oleh Notenstein
#1 Aliran Malthusian
Dipelopori oleh Thomas Robert Malthus
Malthus mengemukakan beberapa pendapat
tentang kependudukan :
1. Penduduk apabila tidak ada pembatasan
akan berkembang biak dengan sangat cepat
& memenuhi dengan cepat beberapa bagian
dari permukaan bumi ini.
2. Manusia untuk hidup memerlukan bahan
makanan, sedangkan laju pertumbuhan
makanan jauh lebih lambat dibandingkan
dengan laju pertumbuhan penduduk.
Untuk keluar dari permasalahan
kekurangan pangan tersebut,
pertumbuhan penduduk harus dibatasi.
Pembatasan pertumbuhan penduduk
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
preventive checks & positive checks.
1. Preventive checks : yaitu pengurangan
penduduk melalui penekanan kelahiran.
Preventive checks dibagi menjadi 2,
yaitu :
a) Moral restraint/pengekangan diri :
kemajuan.
Mortalitas turun karena kemajuan teknologi