Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR

DASAR-DASAR
KEPENDUDUKAN

DENI SURYANTO, SKM, M.Kes


Pendahuluan

Dalam perencanaan pembangunan, data


kependudukan memegang peran yang penting.
Makin lengkap dan akurat data kependudukan
yang tersedia makin mudah dan tepat rencana
pembangunan itu dibuat
Contoh:
Dalam perencanaan pendidikan, diperlukan data
mengenai jumlah penduduk dalam usia sekolah.

Para pekerja dalam bidang kesehatan


memerlukan informasi tentang tinggi rendahnya
angka kematian, jumlah penyakit dan lain-lain.
Definisi
Kependudukan adalah ilmu yang mempelajari perubahan

jumlah penduduk, yang biasanya timbul karena kelahiran,


Kematian dan pepindahan penduduk.

Kependudukan membahas semua hal yang berkaitan dengan

jumlah, pertumbuhan, persebaran, kondisi, kesejahteraan yang


menyangkut kesehatan, politik, ekonomi, sosial, budaya, agama,
serta lingkungan penduduk tersebut.
Tujuan Mempelajari Ilmu
Kependudukan
1. Mengetahui informasi dasar tentang distribusi
penduduk, karakteristik dan perubahan-
perubahannya.

2. Menerangkan sebab-sebab perubahan dari


faktor dasar perubahan penduduk.

3. Menganalisa segala konsekuensi yang mungkin


terjadi dimasa depan sebagai hasil perubahan
Faktor Demografi meliputi mortalitas, fertilitas dan migrasi

yang saling mempengaruhi terhadap jumlah, komposisi,


persebaran penduduk

Faktor Non Demografi meliputi kegiatan penduduk seperti :

politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, pendidikan,


pendapatan penduduk, pekerjaan, kesehatan lingkungan, dll.
Sumber Data Kependudukan

SENSUS SURVEI REGRISTASI


PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
KEPENDUDUDUKAN
Jhon Graunt (1620-1674), seorang warga negara Inggris

yg dikenal juga sebagai pelopor dalam bidang pencatatan


statistik penduduk.

Pencatatannya berupa analisis mortalitas, fertilitas,

migrasi, perumahan, data keluarga, perbedaan antara


kota dan negara.
TEORI TRANSISI KEPENDUDUKAN
 Dari berbagai pendapat tentang, transisi kependudukan
dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu :

Tahap I (Sebelum masa industri)


Pertumbuhan penduduk sangat rendah, sedangkan
angka kematian sangat tinggi.
Hal ini disebabkan masih rendahnya pengetahuan
masyarakat, panen yg gagal dan harga-harga yg tinggi
telah menyebabkan kelaparan.
Meluasnya penyakit menular.
Tahap II (Masa industri awal)
Angka kematian menurun akibat revolusi industri dan
juga mulai ditemukannya obat-obatan, terutama
antibiotik.

Angka kelahiran meningkat karena di dorong oleh


beberapa kepercayaan dan pandangan masyarakat
mengenai anak banyak lebih menguntungkan.
Tahap III (Masa industri)
Angka kematian menurun secara melambat dan angka
kelahiran juga ikut menurun secara melambat dengan di
temukannya alat kontrasepsi dan serta adanya
peningkatan dan kesehatan masyarakat.

Perubahan perilaku melahirkan terutama terjadi


dikalangan para wanita yang ingin berhenti melahirkan
kerena terlalu banyak anak.
Tahap IV (Masa industri modern)
Angka kelahiran dan kematian sudah mencapai angka
yang rendah, sehingga pertumbuhan penduduk juga
rendah, yg terjadi karena kondisi sosial ekonomi
masyarakat yg sudah maju.

Masyarakat lebih memilih bekerja dan sibuk untuk


bekerja.

Ada pendapat jika mereka mempunyai anak akan


menghambat mereka untuk bekerja dan berkarier.
TEORI DAN PEMIKIRAN TENTANG PENDUDUK
DAN PEMBANGUNAN
1) Konfusius (551 – 479 SM) seorang filsuf Cina, membahas
hubungan antara jumlah penduduk dan tingkat
kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya jumlah penduduk yg terlampau besar akan
menekan standar hidup masyarakat, terutama kalau jumlah
penduduk dikaitkan dengan luas tanah atau lahan
pertanian yg tersedia untuk memenuhi kebutuhan
penduduk.
 Sebagai pemecahan masalah kelebihan penduduk,
Konfusius menganjurkan agar pemerintah memindahkan
penduduk ke daerah yang masih kekurangan penduduk.
2) Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM), dua
orang pemikir Yunani menganjurkan jumlah penduduk
yg tepat dan ideal untuk sebuah kota.

 Apabila sebuah kota tidak dapat menampung jumlah


penduduk yg ada, maka diperlukan pembatasan
kelahiran. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan
penduduk, maka diperlukan pendorong untuk
menambah kelahiran.
3) Pada tahun 1762, Sussmilch telah membicarakan
masalah penduduk berdasarkan “hukum Tuhan”, artinya
kelahiran dan kematian merupakan kehendak Tuhan.

4) Pendapat Thomas Malthus (1766-1834), menurut


Malthus, hal yang bisa menjadi penghambat laju
pertumbuhan penduduk adalah :
 Bencana alam, kelaparan, penyakit menular, perang
dan pembunuhan
 Menunda perkawinan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

JA R
E L A
T B E S
M A S K
L A S U
E
S DAN

Anda mungkin juga menyukai