kependudukan memegang peran yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia makin mudah dan tepat rencana pembangunan itu dibuat Contoh: Dalam perencanaan pendidikan, diperlukan data mengenai jumlah penduduk dalam usia sekolah.
Para pekerja dalam bidang kesehatan
memerlukan informasi tentang tinggi rendahnya angka kematian, jumlah penyakit dan lain-lain. Definisi Kependudukan adalah ilmu yang mempelajari perubahan
jumlah penduduk, yang biasanya timbul karena kelahiran,
Kematian dan pepindahan penduduk.
Kependudukan membahas semua hal yang berkaitan dengan
jumlah, pertumbuhan, persebaran, kondisi, kesejahteraan yang
menyangkut kesehatan, politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, serta lingkungan penduduk tersebut. Tujuan Mempelajari Ilmu Kependudukan 1. Mengetahui informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik dan perubahan- perubahannya.
2. Menerangkan sebab-sebab perubahan dari
faktor dasar perubahan penduduk.
3. Menganalisa segala konsekuensi yang mungkin
terjadi dimasa depan sebagai hasil perubahan Faktor Demografi meliputi mortalitas, fertilitas dan migrasi
yang saling mempengaruhi terhadap jumlah, komposisi,
persebaran penduduk
Faktor Non Demografi meliputi kegiatan penduduk seperti :
politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, pendidikan,
pendapatan penduduk, pekerjaan, kesehatan lingkungan, dll. Sumber Data Kependudukan
SENSUS SURVEI REGRISTASI
PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUDUKAN Jhon Graunt (1620-1674), seorang warga negara Inggris
yg dikenal juga sebagai pelopor dalam bidang pencatatan
statistik penduduk.
Pencatatannya berupa analisis mortalitas, fertilitas,
migrasi, perumahan, data keluarga, perbedaan antara
kota dan negara. TEORI TRANSISI KEPENDUDUKAN Dari berbagai pendapat tentang, transisi kependudukan dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu :
Tahap I (Sebelum masa industri)
Pertumbuhan penduduk sangat rendah, sedangkan angka kematian sangat tinggi. Hal ini disebabkan masih rendahnya pengetahuan masyarakat, panen yg gagal dan harga-harga yg tinggi telah menyebabkan kelaparan. Meluasnya penyakit menular. Tahap II (Masa industri awal) Angka kematian menurun akibat revolusi industri dan juga mulai ditemukannya obat-obatan, terutama antibiotik.
Angka kelahiran meningkat karena di dorong oleh
beberapa kepercayaan dan pandangan masyarakat mengenai anak banyak lebih menguntungkan. Tahap III (Masa industri) Angka kematian menurun secara melambat dan angka kelahiran juga ikut menurun secara melambat dengan di temukannya alat kontrasepsi dan serta adanya peningkatan dan kesehatan masyarakat.
Perubahan perilaku melahirkan terutama terjadi
dikalangan para wanita yang ingin berhenti melahirkan kerena terlalu banyak anak. Tahap IV (Masa industri modern) Angka kelahiran dan kematian sudah mencapai angka yang rendah, sehingga pertumbuhan penduduk juga rendah, yg terjadi karena kondisi sosial ekonomi masyarakat yg sudah maju.
Masyarakat lebih memilih bekerja dan sibuk untuk
bekerja.
Ada pendapat jika mereka mempunyai anak akan
menghambat mereka untuk bekerja dan berkarier. TEORI DAN PEMIKIRAN TENTANG PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN 1) Konfusius (551 – 479 SM) seorang filsuf Cina, membahas hubungan antara jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Menurutnya jumlah penduduk yg terlampau besar akan menekan standar hidup masyarakat, terutama kalau jumlah penduduk dikaitkan dengan luas tanah atau lahan pertanian yg tersedia untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Sebagai pemecahan masalah kelebihan penduduk, Konfusius menganjurkan agar pemerintah memindahkan penduduk ke daerah yang masih kekurangan penduduk. 2) Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM), dua orang pemikir Yunani menganjurkan jumlah penduduk yg tepat dan ideal untuk sebuah kota.
Apabila sebuah kota tidak dapat menampung jumlah
penduduk yg ada, maka diperlukan pembatasan kelahiran. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan penduduk, maka diperlukan pendorong untuk menambah kelahiran. 3) Pada tahun 1762, Sussmilch telah membicarakan masalah penduduk berdasarkan “hukum Tuhan”, artinya kelahiran dan kematian merupakan kehendak Tuhan.
4) Pendapat Thomas Malthus (1766-1834), menurut
Malthus, hal yang bisa menjadi penghambat laju pertumbuhan penduduk adalah : Bencana alam, kelaparan, penyakit menular, perang dan pembunuhan Menunda perkawinan. SEKIAN DAN TERIMA KASIH