Anda di halaman 1dari 12

Teori Perkembangan Penduduk

(Malthus, Marxis, Neo Malthus, dan


Modern Transisi Demografi)

Luh Wiweka Laksmiyunita Dewi - 022


Ekarista 023
Tio Tapianta Togatorop 030
Luh Triastiti Manik Adhita - 040
Kamila Anindita 043

Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada didalam
suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang
berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain
secara kontinu.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan
ruang tertentu.
Penduduk
suatu
negara
atau
daerah
bisa
didefinisikan menjadi dua, yaitu orang yang tinggal
di daerah tersebut dan orang yang secara hukum
berhak tinggal di daerah tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

1. Fertilitas (Kelahiran)
Sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang
nyata dari seorang wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup.

2. Mortalitas (Kematian)
Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi
penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya untuk evaluasi
terhadap program program kebijakan penduduk.

3. Migrasi
Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah
secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi
penduduk yang tidak merata, adanya faktor faktor pendorong dan
penarik bagi orang orang untuk melakukan migrasi.

Teori Pertumbuhan
Penduduk
Tingginya laju pertumbuhan
penduduk di beberapa bagian di
dunia ini menyebabkan jumlah
penduduk meningkat dengan cepat.
Di beberapa bagian di dunia ini telah
terjadi kemiskinan dan kekurangan
pangan. Fenomena ini
menggelisahkan para ahli, dan
masing masing dari mereka
berusaha mencari faktor faktor

Teori Malthus

Aliran ini dipelopori oleh Thomas Robert Maltus. Pada permulaan


tahun 1798, melalui karangannya beliau menyatakan bahwa
penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak
ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan
memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi
ini. Tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan karena
hubungan antar laki laki dan perempuan tidak bisa dihentikan.
Disamping itu Malthus berpendapat bahwa untuk hidup manusia
memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan
bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan pembatasan
terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan
mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari
kemelaratan dan kemiskinan manusia.

Pembatasan Pertumbuhan
Penduduk menurut Malthus
1. Preventive check pengurangan penduduk melalui
penekanan kelahiran.
Moral restraint (Pengekangan diri)
Segala usaha mengekang nafsu seksual.

Vice
Pengurangan kelahiran seperti abortus dan penggunaan alat
kontrasepsi.

2. Positive check pengurangan penduduk melalui


proses kematian.
Vice (kejahatan)
Segala jenis pencabutan nyawa sesama manusia seperti
manusia seperti pembunuhan

Misery (kemelaratan)
Segala keadaan yang menyebabkan kematian seperti berbagai
jenis penyakit dan epidemi, bencana alam, kelaparan,
kekurangan pangan dan peperangan.

Teori Marxist

Aliran ini dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels.


Menurut Marx tekanan penduduk yang terdapat di suatu negara
bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan
penduduk terhadap kesempatan kerja.
Kemelaratan terjadi bukan disebabkan karena pertumbuhan penduduk
yang terlalu cepat, tetapi kesalahan masyarakat itu sendiri. Seperti yang
terdapat pada negara negara kapitalis, kaum kapitalis akan mengambil
sebagaian pendapatan dari buruh sehingga menyebabkan kemelaratan
buruh tersebut. Selanjutnya kaum kapitalis membeli mesin mesin untuk
menggantikan pekerjaan pekerjaan yang dilakukan oleh buruh.
Jadi menurut Marx dan Engels sistem kapitalisasi yang menyebabkan
kemelaratan tersebut. Untuk mengatasi hal hal tersebut maka struktur
masyarakat harus diubah dari sistem kapitalis ke sistem sosialis.

Teori Neo-Malthus
Aliran ini tidak sependapat dengan gagasan Malthus bahwa mengurangi jumlah
penduduk cukup dengan moral restraint saja. Akan tetapi mereka menawarkan
bahwa untuk mengurangi jumlah penduduk dapat dilakukan dengan cara
preventive checks, misalnya dengan penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi.
Tahun 1871 Ehrlich menulis buku The Population Bomb dan kemudian direvisi
menjadi The Population Explotion yang berisi:
Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.
Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.
Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku The Limit to Growth
ia menarik hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian,
produksi industri, sumber daya alam) dan polusi. Pada waktu persediaan
sumberdaya alam masih maka bahan makanan per kapita, hasil industri dan
penduduk bertambah dan cepat. Pertumbuhan ini akhimya menurun sejalan
dengan menurunnya persediaan sumberdaya alam yang akhirnya menurut
model ini habis pada tahun 2100.
Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, yaitu membiarkan malapetaka itu
terjadi, atau manusa ini membatasi pertumbuhannya dan mengeola Iingkungan
alam dengan baik (Jones,1981).

Teori Kependudukan Modern Transisi Demografis

Transisi demografi adalah perubahan terhadap


fertilitas dan mortilitas yang besar.
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang
mempelajari dianmika kependudukan manusia.
Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk setiap
waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta
penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk
masyarakat secara keseluruhan atau kelompok
tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

Gambaran Perubahan atau


Transisi

Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada


posisi stabil pada tingkat kelahiran dan kematian
rendah.

Tahapan Transisi Demografi


Tahap

Tingkat fertilitas

Tingkat mortalitas

Pertumbuhan alami

1.Stabil tinggi

Tinggi

Tinggi

Nol

atau

Contoh

sangat Eropa,awal abad 14

rendah

2.Perkembangan awal

Tinggi

Turun pelan

Lambat

India,sebelum PD II

3.Perkembangan akhir

Turun

Turun lebih cepat

Pesat

Eropa Sltn&Tgh Sblm PD II,India


stlh PD II

4.Stabil rendah

Rendah

Rendah

Nol,atau

sangat Australia,NZ,AS,1930an

rendah

5.Menurun

Rendah

Lebih

tinggi

kelahiran

dp Negatif

Prancis
1970an

sebelum

PD

II,Jerman

Akibat Perubahan Transisi


Demografi
Efek pertama dari transisi adalah penurunan
angka kematian, yang berlanjut selama masa
transisi. Angka kelahiran meningkat sedikit
pada awalnya, tetapi kemudian jatuh ke
tingkat yang lebih rendah sama dengan angka
kematian. Selama transisi, tingkat kelahiran
kelebihan atas tingkat kematian (tingkat
kenaikan alamiah) menghasilkan peningkatan
besar dalam ukuran populasi.
Pertumbuhan Jumlah Penduduk Dunia.

Anda mungkin juga menyukai