Anda di halaman 1dari 11

ETIKA E-GOV

Disusun oleh :
Natta Sanjaya,M.Si
Perumusan Definisi Etika
• Etika berasal dari bahasa yunani ETHOS yang berarti
kebiasaan atau watak.
• Etika merupakan seperangkat moral yang mengatur tingkah
laku manusia.
• Reynolds (2007) mendefinisikan etika sebagai suatu
keyakinan tentang perilaku baik dan buruk dalam
masyarakat. Di dalam etika ini terdapat aspek norma yang
diyakini secara umum kebenarannya.
• Sementara Bertens K (2004) mendeskripsikan etika sebagai
nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
Moral
• Moral merupakan suatu kepercayaan personal tentang baik dan
buruk, dikaitkan dengan standar etika tentang perilaku baik dan
buruk di dalam sebuah kelompok (negara, masyarakat, dan
organisasi perusahaan) yang dihuni oleh individu tersebut.
• Moralitas berkait dengan sistem peraturan yang mengarahkan
perilaku manusia beserta prinsip-prinsip untuk mengevaluasi
implementasi peraturan tersebut. Dari definisi tersebut maka
ada dua point penting, yaitu pertama moralitas merupakan
sistem peraturan dan kedua selalu ada prinsip-prinsip untuk
mengevaluasi, yakni nilai-nilai yang dianut oleh komunitas
tersebut.
Moral
• Sistem moral dibentuk bertujuan mencegah menyakiti orang lain
dan meningkatkan derajat kemanusiaan.
• Moralitas sendiri bersifat relatif, masing-masing orang
mempunyai keyakinan mengenai perbuatan baik dan buruk
tergantung wilayah dan komunitasnya.
• Nilai-nilai yang diyakini dalam kehidupan manusia berasal dari
tiga sistem nilai yakni agama, peraturan hukum dan filsafat
etika. Tiga sistem nilai ini, sendiri atau bersama-sama
membentuk aturan perilaku (rule of conduct). Aturan perilaku
ini merupakan buah cipta karsa manusia atau kebijakan
(policies) dalam sebuah komunitas atau organisasi. Dalam
sebuah organisasi dan komunitas organisasi profesi aturan
perilaku ini disebut sebagai kode etik.
Etika dan Hukum
• Johannesen (1996) membedakan antara Law (hukum) dan
Ethics (etika). Secara umum aturan hukum bersifat mengikat,
formil dan memberikan sanksi. Dasar penyusunan aturan
hukum berfokus pada benar dan salah sementara etika berkait
dengan pilihan tindakan baik dan buruk atau pilihan dintara
keduanya (grey area).
• Hukum merupakan sebuah sistem aturan yang mengatur
tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan.
Tujuan Sistem Etika
Donal K. Wright (1996) menyatakan bahwa sebuah sistem etika
dibuat dengan tujuan:
• Membangun kejujuran dan kerjasama antar anggotanya.
• Berfungsi sebagai standar moralitas dari berbagai macam
penilaian masyarakat dan relativitas norma-norma yang ada.
• Bertindak sebagai penengah (wasit) ketika terjadi konflik
moral dan kepentingan antar anggotanya.
• Menjelaskan kepada publik tentang nilai-nilai dan prinsip-
prinsip yang dianut oleh organisasi dalam kompetisi
perkembangan dan dilema moral baru.
Teori Etika
Berdasarkan metode/cara berpikir filosofis terdapat 4 tipe teori etika, yaitu:
• Teori etika Utilitarian yg berdasarkan pd konsekuensi utk setiap
tindakan (konsekuensialisme). Maka tujuan utamanya adalah untuk
memaksimalkan kebahagiaan individu/masyarakat umum (mayoritas)
• Teori etika Deontology yg berdasarkan pd bahwa individu mempunyai
kewajiban tertentu kpd sesamanya, berperilaku baik & menghormati
orang lain
• Teori etika Right yg mendasarkan adanya kewajiban pd
perjanjian/kontrak yg telah dibuat.
• Teori etika Virtue yg memfokuskan pd membangun karakter kebajikan
& menekankan pd pendidikan moralitas. Etika ini mendorong seseorang
sebagai agen perubahan moral sehingga mungkin dpt menimbulkan
keresahan pd masyarakat/komunitas yg multikultural.
Etika Digital
• Reitz (2004) mendefinisikan etika digital sebagai cabang
etika yang memusatkan pada hubungan antara kreasi,
organisasi, diseminasi dan pengunanaan teknologi informasi
serta standar etika dan ketentuan moral yang mengatur
tindakan manusia dalam masyarakat. Dengan demikian  etika
digital adalah kajian pertimbangan etis yang muncul dari
kegiatan penyimpanan pemrosesan, temu balik dan
penggunaan teknologi informasi, sistem informasi dan
komunikasi.
Etika Digital
• Etika dijital awalnya dimaknai sebagi suatu aturan tak tertulis
yang dikenal di dunia maya dan sebagai suatu sistem nilai
yang disepakati bersama untuk dipatuhi dalam berinteraksi
antar pengguna teknologi Internet. Tidak adanya batas yang
jelas secara fisik serta luasnya penggunaan Internet di
berbagai bidang membuat setiap orang yang menggunakan
diharapkan mempunyai etika komunikasi.
• Salah satu acuan etika dalam berkomunikasi menggunakan
Internet berpedoman pada IETF (The Internet Engineering
Task Force) yang ditetapkan RFC (Netiquette Guidelies
dalam Request for Comments).
Etika Digital
• Kementerian Kominfo telah mengeluarkan regulasi hukum di
dunia maya (cyber law) yakni UU Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE) tahun 2008. Cyber law  berbeda dengan
cyber ethics meskipun kedua hal tersebut sama-sama
merupakan kebijakan (policies) yang dibuat oleh pengambil
kebijakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai