Filosofi Etika
Cabang ilmu, ruang lingkup dan
metode pendekatan
Manusia adalah
– Pengertian buruk:
• Segala perbuatan yang tercela.
3 Alasan perlu etika
• Kita hidup dalam masyarakat yang makin pluralistis, dan dihadapkan
dengan sekian banyak pandangan moral yang seringkali
bertentangan.
• Etika normatif:
• Melakukan penilaian sekaligus memberikan norma sebagai dasar
dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
• Macam-macam norma:
• Norma Sopan satun, yang menyangkut tata cara hidup dalam pergaulan
sehari-hari.
• Norma Hukum, yang memiliki keberlakuan lebih tegas karena diatur oleh
suatu hukum dengan jaminan hukuman bagi pelanggar.
• Norma Moral, yang sering digunakan sebagai tolak ukur masyarakat untuk
menentukan baik buruknya seorang sebagai manusia, misalnya:
menampilkan diri sebagai manusia dalam profesi yang dijalani.
Macam Etika
• Kebutuhan Individu
– Merupakan faktor utama penyebab terjadinya
tindakan tidak etis karena tidak tercukupinya
kebutuhan pribadi dalam kehidupan.
• Tidak ada pedoman
– Tidak punya penuntun hidup sehingga tidak tahu
bagaimana melakukan sesuatu.
• Perilaku dan kebiasaan Individu
– Perilaku kebiasaan individu tanpa memperhatikan
faktor lingkungan dimana individu tersebut berada.
Pengertian &
Kekhusuan Norma
Nilai & Norma
PENGERTIAN NORMA
“Norma adalah kaidah atau ketentuan yang mengatur
kehidupan dan hubungan antar manusia dalam arti luas”
Norma Agama:
”Pedoman hidup yang diterima sebagai perintah,
larangan dan ajaran yang berasal dari Tuhan Yang
Maha Esa”
Contoh: menjalankan ibadah sesuai keyakinan, membantu fakir
miskin dan anak yatim/piatu, dan lain-lain
Pelanggaran terhadap norma tersebut sanksinya mendapat
hukuman/siksa dari Tuhan YME di akhirat nanti
Jenis-jenis norma (2)
Norma Kesusilaan:
”Pedoman pergaulan hidup yang
bersumber dari hati nurani manusia
tentang baik buruknya suatu
perbuatan”
Contoh: berlaku adil, jujur, menghormati sesama,
menjaga nama baik/kesucian/harga diri
Akbita pelanggaran: penyesalan, mendapat celaan,
diasingkan/diusir dari lingkungan masyarakat
Jenis-jenis norma (3)
Norma Kesopanan:
”Peraturan hidup/tingkah laku yang
terkait dengan pergaulan sesama
manusia”
Contoh: menghormati yang lebih tua, berpakaian yang
baik, tidak meludah atau buang air sembarangan, dan lain-
lainnya
Pelanggaran terhadap norma tersebut sanksinya
mendapat celaan atau bahkan dijauhi/tidak disukai
oleh masyarakat sekitar
Jenis-jenis norma (4)
Norma Hukum:
”Peratutan hidup yang dibuat oleh
penguasa negara” Norma hukum
sifatnya memaksa dan mempunyai sanksi-
sanksi yang tegas
Contoh Pidana: Merampas nyawa orang lain, dipidana penjara paling lama 15 tahun (KUHP
Bab XIX pasal 338)
Contoh Perdata: Perbuatan melanggar hukum yang merugikan orang lain harus mengganti
kerugian (KUH Perdata Bab III pasal 1365)
ADAT ISTIADAT
• Adat adalah aturan dan perbuatan yang lazim
dituruti atau dilakukan sejak dahulu kala (Kamus umum
bahasa Indonesia)
Asal Usul Dari Tuhan Diri sendiri Kekuasaan luar yang memaksa
Dari masyarakat
Dari masyarakat
Sanksi Dari Tuhan Diri sendiri secara tak
secara resmi
resmi
Membebani
Membebani Membebani Membebani
Daya Kerja kewajiban dan
kewajiban kewajiban kewajiban
memberi hak
Pengertian
Profesi
PENGERTIAN PROFESI
Profesi: Profesional:
1. Mengandalkan suatu 1. Orang yang tahu akan
keterampilan atau keahlian
khusus
keahlian dan
keterampilannya
2. Dilaksanakan sebagai suatu 2. Meluangkan seluruh
pekerjaan atau kegiatan utama
(purna waktu) waktunya untuk pekerjaan
atau kegiatannya itu
3. Dilaksanakan sebagai sumber
3. Hidup dari pekerjaannya
utama nafkah hidup tersebut
4. Dilaksanakan dengan 4. Ada rasa bangga dan
keterlibatan pribadi yang
mendalam percaya diri akan pekerjaan
yang dilakukannya
PENGERTIAN
PROFESIonalisme
Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitrakan dilakukannya
kegiatan-kegiatan tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi
dan berdasarkan rasa keterpanggilan (profesi) dengan semangat pengabdian
selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung
kesulitan/masalah (Wignjosoebroto, 1999)
Ethical
(etis)
Altruistic Responsible
(mementingkan orang lain) (bertanggung jawab)
Pre-Professional
Applier
Analyst
Integrator
Being Consistent:Most people fail only
because theygive up too soon.You must
know that great thingstake time.And if you
want something that'sgoing to change your
life, be patient,be consistent.Consistent
people are the ones whoachieve what they
talk about anddream about.
7 Skills ThatWill Pay OffForever:A Thread
via @mindset.unchainedIUMINDSET
UNCHAINEDTHE TRIBEOF AMBITION
– Prinsip integritas
Harus menjunjung nilai tanggung jawab dan integritas tinggi
– Prinsip obyektivitas
Harus menjaga obyektifitas dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya
– Prinsip kerahasiaan
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesi dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tanpa persetujuan
– Prinsip perilaku profesional
Harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskriditkan profesi yang
diembannya
Ruang gerak kode etik Profesi
1. Singkat
2. Sederhana
3. Jelas & konsisten
4. Masuk akal
5. Dapat diterima
6. Realistis
7. Komprehensif/lengkap
8. Positif dalam formulasinya
Fungsi Kode Etik Profesi
1. Rekan,
2. Profesi,
3. Badan,
4. Nasabah/Pemakai,
5. Negara, dan
6. Masyarakat.
Kendala Penyusunan K.E.P
Kinerja
Perilaku P
Tampak Pengetahuan S
Ketrampilan
B MK
Sikap
K P
Tersembunyi Niat
Karakter
N
Motivasi Lingkungan
Bakat
Individual
Characteristics Education
Experience
Tools
5 ELEMEN
KOMPETENSI INDIVIDU
Ketrampilan
Pengetahuan
Konsep Diri
Sifat
Motif
Hasil penelitian Spencer, selama kurun
waktu 20 tahun, terhadap perilaku 760
orang dari berbagai jenis pekerjaan dan
jabatan pada 286 perusahaan di 20 negara
(termasuk Indonesia), ditemukan adanya
20 jenis kompetensi dasar yang
mempengaruhi kinerja seseorang
Klasifikasi Kompetensi
• Kompetensi Umum (Soft/ Generic Competence)
– 20 Kompetensi Umum Model Spencer (1993)
– 8 Jenis Kecerdasan Thomas Amstrong (1993)
– Intelligent Quotient - IQ (25%) + Emotional Quotient - EQ
(75%) Daniel Goleman (1995)
• Kompetensi Bidang (Hard Competence)
– Pendidikan/pelatihan
– Ketrampilan/keahlian
– Kewenangan Profesi
20 Kompetensi Spencer
1. Achievement orientation 11. Directiveness
2. Concern for order 12. Teamwork & cooperation
3. Initiative 13. Team leadership
14. Analytical thinking
4. Information seeking
15. Conceptual thinking
5. Interpersonal understanding
16. Self control
6. Customer service orientation
17. Self confidence
7. Impact & influence 18. Flexibility
8. Organizational awareness 19. Organizational commitment
9. Relationship building 20. Technical/Professional/
10. Developing others Managerial expertise
8 Kecerdasan Armstrong
1. Linguistic intelligence
2. Visual-spatial intelligence
3. Logical mathematics intelligence
4. Musical intelligence
5. Bodily intelligence
6. Interpersonal intelligence
7. Intrapersonal intelligence
8. Natural intelligence
Jenis Kompetensi & Profesi
• Karya Penyanyi, Artis
• Pengetahuan Konsultan, Juru Taksir
• Ketrampilan Pilot, Tukang Las
• Perilaku Kasir, Operator Telepon
• Sikap Marketing
• Motif Sales
• Bakat Tester aroma/rasa
CONTOH
STANDAR
KOMPETENSI
GURU
UU No. 14/2005 (UUGD)
• Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”
• Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai
kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang berwujud tindakan cerdas dan penuh
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
sebagai agen pembelajaran
GURU SEBAGAI TENAGA
PROFESIONAL
berarti
Pekerjaan guru hanya dapat dilakukan
oleh seseorang yang mempunyai
kualifikasi akademik, kompetensi, dan
sertifikat pendidik sesuai dengan
persyaratan untuk setiap jenis dan
pendidikan tertentu
Syarat menjadi GURU
Guru wajib memiliki:
• Kualifikasi akademik
• Kompetensi
• Sertifikat pendidik
• Sehat jasmani & rohani
• Kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional
Kompetensi GURU sebagai
Agen Pembelajaran
• Kompetensi Pedagogik
• Kompetensi Kepribadian
• Kompetensi Sosial
• Kompetensi Profesional
Kompetensi Pedagogik
1. Pemahaman wawasana atau landasan kependidikan
2. Pemahaman terhadap peserta didik
3. Pengembangan kurikulum/silabus
4. Perancangan pembelajaran
5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7. Evaluasi hasil belajar
8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya
Kompetensi Kepribadian
1. Berakhlak mulia
2. Arif bijaksana
3. Jujur
4. Berwibawa
5. Stabil
6. Mantap
7. Dewasa
8. Menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat
9. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri
10. Mengembangkan diri secara mandiri dan
berkelanjutan
Kompetensi Sosial
1. Berkomunikasi lisan, tulisan, isyarat
2. Menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan
satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
dengan mengindahkan norma serta sistem nilai
yang berlaku
5. Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati
dan semangat kebersamaan
Kompetensi Profesional
Enjiniring adalah:
Keselamatan
masyarakat
Konflik Gratifikasi/
kepentingan penyuapan
Kejujuran dalam
riset/pengkajian Kecurangan
Perlindungan
Keadilan lingkungan
Masalah (calon) Engineers
KURANG mendapatkan
ilmu yang terkait dengan:
praktek bisnis, keselamatan dan
kesehatan kerja, serta etika
profesi
Dasar Perilaku
Engineers
Dasar Perilaku Engineers
(menghindari konfik)
ETIKET (Etiquette)
• Penghormatan kepada masyarakat pengguna
HUKUM (Law)
• Jelas aturan dan sangsinya
MORAL (Morals)
• Perilaku yang diterima secara umum berdasar agama/budaya
ETIKA (Ethics)
• Gambaran dari keseluruhan yang ada di atas
Etiket (Etiquette)
• Adab perilaku dan sopan santun saat
berinteraksi dengan sesama, dalam konteks
sosial kemasyarakatan
• Tata cara makan, dress codes, pengaturan
posisi duduk, ladies first, dan lain-lainnya
• Pelanggaran etiket tidak menyebabkan
masuk penjara, tetapi dapat me”lukai”
profesionalisme
Hukum (Laws)
• Suatu sistem aturan dan hukuman yang
terdefinisi dengan jelas untuk memelihara
keamanan dan keteraturan dalam masyarakat
• Dibuat/disusun oleh penguasa, masyarakat atau
adat
• Pelanggaran akan mendapat hukuman sampai
ke penjara
• Semua manusia sama kedudukannya dalam
hukum dan berhak memperoleh perlakuan
hukum yang sama sebagaimana diatur dalam
konstitusi
Moral (Morals)
• Norma individu yang terkait dengan perilaku
salah atau benar, serta baik atau buruk
berdasarkan latar belakang kehidupan,
keyakinan agama serta pengaruh lingkungan
ETIKA
berbasis
Konsep MORAL
Etika Kewajiban
Utilitarianisme Etika Moralitas
dan Etika Hak
Fr-p.44
Utilitarianisme
Etika Kewajiban & Etika Hak
Suatu tindakan dianggap BAIK, jika
menghormati hak-hak individu
Cenderung kurang
Banyak kasus
kongkrit dan agak sulit
dipermukaan tampak
digambarkan pada entitas
bermoral, tapi sebenarnya
di luar manusia (perusahaan
tidak (apa contohnya?)
atau pemerintahan misalnya)
Teori mana yang digunakan?
• Pada setiap masalah, kita bisa memanfaatkan
keempat teori tersebut untuk melihat solusinya
• Kita tentukan pilihannya sesuai dengan situasi
faktual yang berkembang
• (I) dengan teori yang berbeda, didapatkan
hasil/solusi yang sama, atau (II) teorinya
berbeda, hasil/solusinya-pun berbeda
• Ilustrasi: Kasus kebocoran BHOPAL, atau
penggusuran pemukiman dekat ril KA
Teknik Penyelesaian
Masalah Etika
Introduksi (1)
Fr-p.59
• Disebut juga flow chart dan sangat dikenal oleh mahasiswa teknik
• KUNCI sukses: kreatif dalam menentukan skenario dan hasil secara obyektif,
meski keputusannya “tidak”
Contoh
Diagram
Alur
Kasus Bhopal
Risiko, Keselamatan dan
Kecelakaan
Pendahuluan
Keselamatan: Risiko:
Kebebasan dari Kemungkinan
kerusakan, mendapatkan
cedera dan bahaya atau
risiko kerugian
Mendefinisikan masalah
Keselamatan
dalam Menguji “keandalan” setiap solusi
Desain
Enjiniring Memilih solusi yang terbaik
1 2 3
K. TEKNIS:
disebabkan oleh
kerusakan/kegagalan
dalam desain (material,
peralatan, dan lainnya)
Wajib BACA !!