Anda di halaman 1dari 8

NORMA DAN ETIKA

Kelompok:Bintang Yudha Pratama


Duta Adityatama
Rizki dwi Febrian
FahriMaulana
Virnando aulia Firmansyah
• BAB I
• PENDAHULUAN
• 1.1 Latar Belakang
• Dalam masa kini para siswa sudah banyak kehilangan nilai norma, etika, dan moral. Sebenarnya
norma sosial itu tumbuh dari proses kemasyarakatan dan hasil dari kehidupan bermasyarakat.
Individu dilahirkan dalam suatu masyarakat dan mengalami sosialisasi untuk menerima aturan-
aturan masyarakat yang sudah ada. Dalam hal ini norma, etika, dan moral sangat berperan
penting dalam menjalankan hubungan yang ada dalam masyarakat. Karena dengan ketiga hal
tersebut kita bisa hidup damai sesama manusia berdasarkan norma yang ada, etika kita, dan
moral yang kita miiki. Tapi dalam akhir-akhir ini ketiga hal tersebut sudah mulai menghilang
karena itu kami disini membuat makalah tentang Norma, Etika, dan Moral.
• 1.2 Rumusan Masalah
• 1. Apa yang dimaksud dengan norma ?
• 2. Ada berapa Macam-Macam Norma dalam masyarakat ?
• 3. Apa yang dimaksud dengan Etika ?
• 4. Macam-macam Etika ?
• 5. Apa yang dimaksud dengan Moral ?
• BAB II
• PEMBAHASAN
• 2.1 Pengertian Norma
• Bahasa latin norma berarti “siku-siku” (yang dipakai untuk mengukur), aturan dan pedoman dasar. Kata sifatnya
adalah normalis yang berarti menyelaraskan dengan ukuran. Jika di artikan lebih luas pengertian norma adalah
aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat baik tertulis maupun tidak tertulis yang disertai dengan sanksi atau
ancaman bagi pelanggarnya.
• Pada mulanya norma berbentuk secara tidak terencana. Pada saat itu, norma hanya sebagai konsekuensi hidup
bersama. Aturan atau norma ini hanya berupa perintah lisan dari orang yang lebih tua atau orang yang dituakan.
Lama-kelamaan perintah lisan tersebut berkembang menjadi aturan atau norma tertulis yang sengaja dibuat agar
lebih muda dipelajari dan tidak mudah untuk berubah-ubah.
• Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan, kaidah atau norma, baik yang berupa suatu keharusan,
anjuran atau larangan. Kaidah atau norma yang ada di masyarakat ini merupakan aplikasi atau perwujudan dari nilai-
nilai yang di anut oleh masyarakat tersebut.
• Norma atau kaidah sangat diperlukan oleh masyarakat dalam mengatur hubungan antar anggota masyarakat. Norma
menjadi panduan, tatanan dan pengendalian tingkah laku warga. Norma juga menjadi criteria bagi masyarakat untuk
mendukung atau menolak perilaku seseorang. Oleh Karena itu, pola kelakuan yang telah sesuai dengan norma selalu
mengandung unsur pembelaan.
• Pada dasarnya anggota masyarakat mengetahui, mengerti dan menghargai adanya norma yang ada di masyarakat
yang harus di patuhi. Namun, dalam pelaksanaannya selalu ada penyimpangan-penyimpangan dengan berbagai
alasan.[1]
• 2.2. Tingkatan dan Jenis-Jenis Norma Dalam Masyarakat :
• A. Tata Cara (Usage)
• Adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya atau norma dengan sanksi yang sangat ringan terhadap
pelanggarnya karena orang yang melanggar hanya mendapatkan sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau
ejekan saja. Cara atau usage menunjuk pada suatu perbuatan yang berkaitan dengan hubungan antarindividu dalam
masyarakat.
• B. Kebiasaan (Folkways)
• Adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage, karena kebiasaan merupakan
perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan
menyadari perbuatannya.
• C. Tata kelakuan (Mores)
• Adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol secara sadar atau tidak
sadar, oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya. Pelanggaran terhadap kelakuan akan diberi sanksi berat seperti
diarak di depan umum atau bahkan dirajam.
• D. Adat Istiadat (Custom)
• Adalah norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat sehingga angota-anggota masyarakat yang melanggar
adat istiadat akan mendapat sanksi keras yang secara langsung dikenakan kepada pelanggar adat istiadat tersebut.
• E. Hukum (Law)
• Adalah norma-norma yang dirumuskan dan diwajibkan secara jelas dan tegas serta berlaku bagi semua masyarakat.
Hukum merupakan norma yang tertulis dan dibukukan serta diberlakukan secara resmi dalam bentuk kitab Undang-
Undang Hukum Pidana. Pelanggaran terhadap norma hukum dikenakan hukuman yang tegas sesuai peraturan hukum
yang berlaku.
• 2.3. Macam-Macam Norma :
• 1. Norma Kesopanan
• Adalah norma yang berpangkal dari tingkah laku yang berlaku di masyarakat seperti cara berpakaian,
cara bersikap, bergaul dan berbicara. Norma ini bersikap relatif artinya penerapannya berbeda di
berbagai tempat, lingkungan dan waktu.
• 2. Norma Hukum
• Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa.
• 3. Norma Agama
• Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak
dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk dan penganutnya.Yang taat akan mendapatkan
keselamatan di akhirat, sedangkan yang melanggar akan mendapatkan hukuman di akhirat.
• 4. Norma Kebiasaan
• Merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama
sehingga menjadi kebiasaan.
• 5. Norma Kesusilaan
• Di dasarkan pada hati nurani dan akhlak manusia. Norma kesusilaan bersifat universal, artinya setiap
orang di dunia ini memilikinya, hanya bentuk dan perwujudannya saja yang berbeda.
• 2.4. Fungsi Norma :
•· Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok msayarakat dalam rangka mencapai masyarakat yang sejahtera, tentram, tertib dan
aman.
•· Sebagi pedoman cara berfikir dan bertindak
•· Sebagi pedoman yang mengatur kehidupan masyarakat.
• 2.5. Pengertian Etika
• Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti hati nurani ataupun perikelakuan yang pantas (atau yang
diharapkan). Secara sederhana hal itu kemudian diartikan sebagai ajaran tentang perikelakuan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.[2]
• Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang
benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-
kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
•· Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
•· Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal.
•· Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
• Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika
pada akhirnya membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan dan yang perlu di pahami bersama bahwa etika ini
dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan.[3]
• 2.6. Macam-Macam Etika :
• 1. Etika Deskriptif
• Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai
suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa
nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
• 2. Etika Normatif
• Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia
dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik
dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
• 3. Etika Teleologi
• Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan berguna. Dari sudut pandang “apa tujuannya”, etika teleologi
dibedakan menjadi dua yaitu:
•· Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari kenikmatan dan kesenangan.
•· Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.
• 4. Etika Deontologi
• Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Jadi, etika Deontologi yaitu tindakan dikatakan baik bukan karena
tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.[4]
• 2.7. Pengertian Moral
• Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke
manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral
dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Namun demikian karena
manusia selalu berhubungan dengan masalah keindahan baik dan buruk bahkan dengan persoalan-persoalan layak atau tidak layaknya sesuatu.[5]
• Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
• Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang
sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral
adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral
adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa
yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang
baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang
dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat.
• BAB III
• PENUTUP
• Simpulan
• Dengan demikian norma, etika, dan moral memang sangat penting
untuk diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat.
Norma sangat diperlukan oleh masyarakat dalam mengatur hubungan
antar anggota masyarakat. Etika Etika pada akhirnya membantu untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan dan
yang perlu di pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam
segala aspek atau sisi kehidupan. Sedangkan moral sebagai sikap,
perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat
mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara
hati, serta nasihat, dll. Dengan adanya ketiga hal tersebut kita sebagai
masyarakat akan dapat hidup dengan baik didalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai