Anda di halaman 1dari 46

MORAL, NORMA,

ETIKA, DAN HUKUM.


• Lahir dan berkembang PENDIDIKAN ETIKA PROFESIONAL
Berinteraksi dgn manusia lainnya - Dimulai dari orang tuanya/ lingk. - Hub dilandasi oleh ikatan MORAL

Dan semakin luas, shg mengetahui - Memunculkan perilaku seseorang. (pihak2 mematuhinya)

persamaan dan perbedaan: - Menjadi pedoman hubungan man dg man/ masy - Pergaulan didasari etika yng baik

- Benar dan salah (nilai kebenaran) - Etika social mrpk pengalaman pola TL man dg man sesuai dg norma2 yng berlaku dilingk

- Baik dan buruk (nilai moral) - Etika profesi / etika social saling melengkapi. - Menjadi TOLOK UKUR kebenaran
dan kebaikan sbg acuan untuk menata kehidupan
pribadi/ man/lingk
PENTING UNTUK MAHASISWA PERAWAT.

• Membahas etika, moral, dan bagaimana menerapkannya dalam praktik keperawatan?

• Seorang PERAWAT akan terhindar dan terlindungi dari kegiatan pelanggaran etik/moral
ataupun pelanggaran dalam hokum yang sedang berkembang di hadapan public dan erat
kaitannya dengan pelayanan keperawatan.

• Sehingga seorang PERAWAT harus KOMPETEN dalam menyikapi dan mengambil keputusan
yang tepat untuk tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan perawat.
MORAL

• Pengertian: moral merupakan alat penuntun pedoman sekaligus alat control yang paling
ampuh untuk mengarahkan kehidupan manusia.

• KBBI: moral memiliki arti ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila, kondisi mental yang membuat
orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan.
• K. Bertens (1994).
• Kata yang paling mendekati dengan etika adalah moral.
Moral berasal dari kata mos, jamaknya mores yang berarti adat kebiasaan.
Secara etimologis kata etika sama dengan kata moral, keduanya berarti adat kebiasaan.
Perbedaannya hanya pada Bahasa asalnya, etica berasal dari Bahasa Yunani sedangkan
moral berasal dari Bahasa Latin.
• Arti kata etika sama dengan arti kata moral, yaitu nilai nilai dan norma norma yang
terjadi pegangan seseorang, atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

• Tingkah laku seseorang berkaitan dgn kesadaran yang harus dijalankan oleh seseorang
dalam memaknai dirinya sebagai manusia ciptaan Tuahan. (disini manusia membedakan
yang boleh dan yang tidak boleh).
• Moral merupakan aturan dimana manusia harus bertindak baik, secara lisan / tulisan dan secara
bathin/ lahiriah.

• Fungsi moral yaitu memberi pedoman pada tindakan manusia agar selalu dalam koridor kebenaran.
• Nilai moral yaitu kebaikan manusia sebagai manusia. (kebaikan moral)
• Norma moral ad/ tentang bagaimana manusia harus hidup, agar menjadi baik sbg manusia.
• Kebaikan pada umumnya mrpk kebaikan manusia dilihat dari satu sisi saja, mis sbg pustakawan.
MORALITAS

• Moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau
sopan santun.
• Moralitas berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideology atau
gabungan dari bbrp sumber.
• Hubungan antara etika dan moral, etika bukan sumber tambahan moralitas, melainkan
suatu filsafat yang merefleksikan ajaran moral.
ETIKA DAN ETIKET.

• Etika merupakan cara yang dilakukan atau tidak dilakukan secara umum dan berlaku
pada kelompok masyarakat tertentu, misalnya: mencuri, berdusta, membunuh, korupsi
adalah masuk kategori ETIKA. Karena membunuh, dst adalah tindakan tidak etis atau
tindakan tidak BERMORAL, bagi orang yang melakukannya.

• ETIKET erat kaitannya dengan SOPAN SANTUN dalam pergaulan sesame manusia.
Sopan santun dalam suatu situasi atau oleh suatu budaya, akan berbeda dengan situasi atau
budaya yang lain. Istilah etiket bersifat kasuistik, missal etiket pergaulan, etiket makan, dll.
ETIKA

• Etika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup
manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak yang didasari
pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan.

• Etik dari Bahasa Yunani yaitu ethos, kebiasaan atau tingkah laku, sedangkan dalam
Bahasa Inggris berarti Ethis, tingkah laku/perilaku manusia yang baik, tindakan yang
harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
• Ethos (Yunani), yang berarti watak kesusilaan atau adat istiadat, ethics (Inggris) adalah
tingkah laku manusia yang baik atau tindakan yang harus dilaksanakan oleh manusia
sesuai dengan moral pada umumnya..(Siswati, 2017).

• Etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan, atau ilmu tentang adat istiadat
(Bertens, 2004 dalam Siswati 2017).
• Pada prinsipnya etika disebut juga ilmu normative, sehingga etika berisi tentang
ketentuan ketentuan (norma norma) dan nilai nilai yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari hari (A. Khair dan Muchtar. M., 2017).
Nilai nilai etika tidak hanya memiliki satu atau dua atau sekelompok orang saja, tetapi milik
setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai
pada suatu bangsa.
• Dengan nilai nilai etika tsb, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk
mengatur kehidupan bersama.
• Nilai dapat diartikan sebagai sifat sifat (hal hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan, seperti nilai nilai agama yang perlu diindahkan. (Poerwadarminta, dalam
Siswati 2017)

• Nilai adalah kebebasan pilihan dan kepercayaan atau perilaku yang sangat berharga bagi
seseorang, objek, ide, atau kegiatan.
• Nilai dapat dari budaya seseorang, adat istiadat, agama, tradisi dan juga sekelompok
umat serta keluarga. Nilai akan mendasari perilaku.
• Nilai akan mendasari perilaku, jika seseorang telah menyadari nilai nilai yang dianut,
maka secara konsisten orang tsb akan mencerminkan pola perilakunya, karena telah
mempunyai control internal, sehingga nilai sangat erat hubungannya dengan etika.
PEMBENTUKAN NILAI
FUNGSI DAN SIFAT NILAI
NILAI DALAM KEPERAWATAN PROFESIONAL
TATANAN NILAI DALAM KEPERAWATAN.
• ETIKET berlaku dalam pergaulan dengan orang lain atau hanya berlaku kalau
berhubungan dengan orang lain.
• Etiket tidak berlaku sepanjang tidak berhubungan dengan orang lain.
• Jika membunuh dst walau tidak ada orang yang melihatnya, maka orang yang
melakukannya tetap dikatakan tidak bermoral atau tidak beretika.
• Manusia sebagai mahluk social, selalu membutuhkan orang lain dalam bermasyarakat.

• Kehidupan bersama menyebabkan adanya interaksi, kontak atau hubungan satu sama lain.

• Kontak dapat menyenangkan dan juga dapat menimbulkan pertentangan/ konflik.

• Untuk hindari konflik diperlukan suatu ATURAN.untuk mengatur TINGKAH LAKU manusia yang
disebut HUKUM.
HUKUM

• Merupakan sekumpulan peraturan mengenai tingkahlaku dalam masyarakat yang harus ditaati
untuk mencapai suatu tujuan.
• Prinsipnya hokum berisi serangkaian peraturan yang berisi perintah dan atau larangan yang harus
dipatuhi oleh masyarakat..

• Peraturan kemasyarakatan tsb harus dilengkapi dengan unsur memaksa. Jadi hokum mempunyai
sifat mengatur dan memaksa setiap orang supaya mentaati tata tertib dalam masyarakat serta
memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa saja yang tidak mau
mematuhinya.
PENGERTIAN HOKUM DARI PARA PAKAR
HUKUM
• 1. Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan
kepada tingkah laku dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman bagi penguasa dalam
melakukan tujuannya. (E. M. Mayers, dalam A. Khair dan Masrudi M 2017)

• 2. Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang ada
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan
kepentingan bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap
orang yang melakukan pelanggaran itu. (Leon Duguit, dalam A. Khair dan Masrudi M 2017)
• Hukum adalah keseluruhan syarat syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang
satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menurut peraturan
hokum tentang kemerdekaan. (Immanuel Kant, dalam A. Khair dan Masrudi M 2017)

• Hukum adalah himpunan peraturan peraturan (perintah perintah dan larangan larangan)
yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat
itu. (Utrecht, dalam A. Khair dan Masrudi M 2017)
• A. Khair dan Masrudi M (2017):
Unsur unsur hokum ialah:
a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
b. Peraturan itu diadakan atau dibuat oleh badan badan resmi yang berwajib.
c. Peraturan itu bersifat memaksa.
d. Sangsi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
• Tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan
ketertiban dan keseimbangan.

• Hukum membagi HAK dan KEWAJIBAN, membagi wewenang dan mengatur cara
memecahkan masalah hokum serta memelihara kepastian hokum.
HUKUM KESEHATAN

• Adalah semua ketentuan hokum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau
pelayanan kesehatan dan penerapannya.

• Berarti hokum kesehatan adalah aturan tertulis mengenai hubungan antara pihak pemberi
pelayanan kesehatan dengan masyarakat atau anggota masyarakat.

• Mengatur hak dan kewajiban masing masing penyelenggara pelayanan dan penerima
pelayanan atau masyarakat.
• H. J.J. Leenen (dalam Santoso 2020) : adalah semua peraturan hokum yang berhubungan
langsung pada pemberian pelayanan kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata,
hokum administrasi, dan hukum pidana.
• Van der Mijn (dalam Santoso 2020): hokum kesehatan dapat dirumuskan sebagai
kumpulan pengaturan yang berkaitan dengan pemberian perawatan dan juga
penerapannya pada hukum perdata, hokum administrasi, dan hukum pidana.
• Hukum kesehatan mengatur dua kepentingan yang berbeda, yaitu:
1. Penerima pelayanan, yang harus diatur hak dan kewajiban, baik perorangan, kelompok,
atau masyarakat.
2. Penyelenggara pelayanan: organisasi, dan sarana sarana pelayanan, yang juga harus
diatur hak dan kewajibannya.
• Hermien Hadiati Koeswaji (dalam Santoso 2020) menyatakan pada azasnya hokum
kesehatan bertumpu pada HAK ATAS PEMELIHARAAN KESEHATAN sebagai hak
dasar social yang ditopang oleh dua hak dasar individual yang terdiri dari HAK ATAS
INFORMASI dan HAK UNTUK MENENTUKAN NASIB SENDIRI.

• Untuk merealisasikan hak atas pemeliharaan bisa mengandung pelaksanaan hak untuk
hidup, hak untuk privasi, dan hak untuk memperoleh informasi.
PERSAMAAN HOKUM KESEHATAN DAN ETIKA:

• 1. Etika dan hokum kesehatan sama sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup
bermasyarakat dalam bidang kesehatan.

• 2. sebagai subyeknya adalah sama yaitu masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.

• 3. masing masing mengatur kedua belah pihak antara hak dan kewajiban, baik pihak yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, maupun yang menerima pelayanan kesehatan agar
tidak saling merugikan.
• 4. keduanya menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi, baik penyelenggara
maupun penerima pelayanan kesehatan.

• 5. Baik etika maupun hokum kesehatan merupakan hasil pemikiran dari para pakar serta
pengalaman para praktisi bidang kesehatan.
PERBEDAAN HOKUM KESEHATAN DAN ETIKA
KESEHATAN:
No Etika kesehatan Hukum Kesehatan
1. Hanya Berlaku dilingkungan masing masing Berlaku untuk umum.
profesi kesehatan.

2. Disusun berdasarkan kesepakatan anggota Disusun oleh badan pemerintahan, baik


masing masing profesi. legislative (UU, Perda) maupun oleh eksekutif
(peraturan pemerintah, Keppres, Permen, dsb.)

3. Tidak semuanya tertulis. Tercantum atau tertulis secara rinci dalam kitab
undang undang atau lembaran negara lainnya.

4. Sanksi terhadap penyelenggaraan etika Sangsi pelanggaran hokum kesehatan adalah


kesehatan berupa tuntunan, biasanya dari tuntutan, yang berujung pada pidana, atau
organisasi profesi. hukuman.
PERBEDAAN HOKUM KESEHATAN DAN ETIKA
KESEHATAN:
No Etika kesehatan Hukum Kesehatan
5. Pelanggaran etika kesehatan diselesaikan Pelanggaran hokum kesehatan diselesaikan lewat
oleh Majelis Kehormatan Etik Profesi dari pengadilan.
masing masing organisasi profesi.

6. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu Pelanggaran hokum pembuktiannya diselesaikan


disertai bukti fisik. memerlukan bukti fisik.
SUMBER SUMBER HUKUM KESEHATAN

• 1. UUD 1945
• 2. UU tentang Kesehatan.
• 3. Peraturan Pemerintah.
• 4. Keputusan Presiden.
• 5. Keputusan Menteri Kesehatan.
• 6. Keputusan Dirjen/ Sekjen.
• 7. Keputusan Direktur/ Kepala Pusat.
OTONOMI DAERAH

• 1. Peraturan Daerah. (Perda)


• 2. Keputusan Gubernur, Wali Kota, atau Bupati.
• 3. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan.
PENGELOMPOKAN HOKUM KESEHATAN:

• 1. Hukum RS (UU no 44/2009 tentang RS.


• 2. Hukum Kedokteran dan Kedokteran Gigi (UU No 29 / 2004 tentang Praktek
Kedokteran.
• 3. Hukum Keperawatan (UU No 38/ 2014 tentang Keperawatan).
• 4. Hukum Kebidanan (UU No 4/ 2019 tentang Kebidanan).
• 5. Hukum Kesehatan Lingkungan (PP N0 66/ 2014 tentang Kesehatan Lingkungan)
• J. Guwandi, Hukum Kesehatan meliputi:
1. Hukum Medis (Medical Law).
2. Hukum Keperawatan (Nurse Law).
3. Hukum RS (Hospital Law).
4. Hukum pencemaran lingkungan
5. Hukum limbah
6. Hukum polusi
7. Hukum peralatan yang memakai X- ray
8. Hukum keselamatan kerja.
9. Hukum dan peraturan peraturan lainnya yang ada kaitan langsug yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN.

• Hal yang penting yang diatur adalah tentang:


• 1. upaya kesehatan
• 2. tenaga kesehatan
• 3. Obat dan alat kesehatan.
PRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN KES.

• a.Status tenaga kesehatan dalam profil standart


• b menerapkan standar pelayanan medis sesuai dengan disiplin ilmu.
• c. operasional standart pelayanan medis sesuai dengan indikasi, sistematika ditindaklanjuti
dengan SPO.
• d. dalam semua tindakan medik sangat memperhatikan saling memahami dan menyetujui
serta menghormati akan hak pasien yang tertuang dalam informed consent (IC).
• e Rekaman tindakan Medik yang dibantu /bersama/ oleh tenaga kesehatan dan non
kesehatan yang lain harus lengkap dan benar.
• f. selektif mengenai kerahasiaan pelayanan medis, diagnose dan prognosa atau efek
samping harus diwaspadai, perlu dicermati.
• g. indikasi penggunaan sarana medis khususnya alat canggih betul betul selektif, dan
tepat guna.
• h. administrasi standar termasuk tarif normative.
• i. semua tindakan medis dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah medis dan
transparansi.
• j. adanya kemungkinan aspek hokum, rambu rambu antisipasi atau kenetralan perlu
mendapat kewaspadaan.

• k. semua tindakan atau perilaku tsb. untuk suatu upaya pengamanan timbal balik antara
tenaga kesehatan dan pasien/keluarga dan berhasil. (Rosyida, 2021).
HUBUNGAN HUKUM DALAM PELAYANAN
KESEHATAN.
• = Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang melibatkan tenaga kesehatan, pasien, dan
sarana kesehatan.
( SD kesehatan ).

= Hubungan hokum akan terjadi antara pemberi pelayanan kesehatan (nakes), pasien sebagai
penerima pelayanan kesehatan, selalu meletakan hak dan kewajiban yang timbal balik.
= hubungan medik dilaksanakan melalui upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative.
ETIKA HUKUM KEPERAWATAN.
Terima kasih
REFERENSI:

• 1. A. Khair dan Masrudi M., Etika Profesi Sanitarian & Dimensi Hukum Kesehatan
Lingkungan, Thema Publishing, cetakan pertama 2017., Jogyakarta.
• 2.

Anda mungkin juga menyukai