Anda di halaman 1dari 28

KONSEP ETIKA, ETIKET,

MORAL, DAN HUKUM

Oleh:
Rissa Nuryuniarti, S.ST., M.H.Kes.
PENGERTIAN ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno:
“Ethos” yang artinya kebiasaan” tingkah laku manusia ;
adat; akhlak; watak; perasaan; sikap dan cara berpikir.

Bentuk jamaknya ta etha artinya adat kebiasaan.

Menurut asal usul kata etika berarti ilmu tentang apa


yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan
 Dari bhs Inggris ethics artinya ukuran tingkah laku,
perilaku yang baik, tindakan yang tepat yang
dilaksanakan manusia sesuai dengan moral
 Menurut Bertens, etika artinya:
1. Nilai-nilai dan norma” moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang/suatu kelompok dlam
mengatur tingkah lakunya, dirumuskan sebagai
sistem nilai yang berfungsi dlm hidup manusia
perorangan maupun pada taraf sosial.
2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral
yang dapat diartikan juga sebagai kode etik.
3. Ilmu tentang apa yang baik atau buruk

Pengertian etiket:

Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila


manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia
lain.
MACAM-MACAM ETIKA
• Etika sebagai ilmu, kumpulan tentang kebajikan,
penilaian dari perbuatan seseorang
• Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan
• Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan”
yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.
• Etika Pribadi, misalnya sseorang telah berhasil dalam
bidang usaha (wiraswasta) dan menjadi seorang yang
kaya raya
• Etika sosial, misalnya seorang pejabat pemerintah
(negara) di percaya untuk mengelola keuangan negara.
ETIKET
• Berasal dari bahasa Inggris Etquette, berarti moral,
etiket berarti sopan santun. Persamaan Etika dengan
Etiket adalah:
 Sama-sama menyangkut perilaku manusia

 Memberi norma bagi perilaku manusia, yaitu


menyatakan tentang apa yang harus dilakukan atau
tidak boleh dilakukan
PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET

NO ETIKA ETIKET

1. Tidak terbatas pada cara Menyangkut cara suatu perbuatan yang


dilakukannya suatu perbuatan, harus dilakukan
memberi nilai tentang perbuatan itu
sendiri.
2. Selalu berlaku, tidak tergantung hadir Hanya berlaku DALAM PERGAULAN
atau tidaknya seseorang Jika tidak ada orang lain etiket tidak
berlaku

3. Bersifat absolut, contoh : “jangan Bersifat Relatif, tidak sopan dalam satu
mencuri”, jangan berbohong kebudayaan, sopan dalam kebudayaan lain.

4. Memandang manusia dari segi Memandang manusia dari segi lahiriah


bathiniah
NILAI-NILAI YANG MENDUKUNG ETIKET:
 Nilai-nilai kepentingan Umum
 Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan

 Nilai-nilai kesejahteraan

 Nilai-nilai ksopanan, harga mengahargai

 Nilai diskresi (discretion=pertimbangan) penuh pikir,


mampu membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan
dan yang boleh dikatakan / tidak dikatakan.
ETIKET

MERUPAKAN DASAR PRESTASI


DIRI

PERHATIKAN:
-Penampilan
-Bahasa Tubuh
-Suara
ETIKET

Etiqutte (Perancis)
Tujuan: Tata cara pergaulan yang
baik antar sesama manusia

Etika: kjETHICA(LATIN)
(FALSAFAH MORAL)

Pedoman cara hidup yang benar


dilihat dari sudut budaya, susila dan
agama
Membina watak dan mental
Tujuan: sesorang agar menjadi manusia
yang disenangi, dihormati
LANDASAN ETIKET
• Baik dan benar disandang
• Baik dan benar dipandang
• Baik dan benar didengar

Beberapa Landasan Etiket yang Perlu diperhatikan:


• Berpikir positif dan berjiwa besar
• Pengendalian emosi
• Menjaga agar penampilan tetap rapih dan menarik
• Toleransi dan intropeksi
• Dapat menjadi pendengar yang baik
• Memiliki respect terhadap orang lain (saling memahami,
saling mengisi dan menghargai orang lain)
• Tidak menyalahgunakan kelebihan yang dimiliki
• Berbicara dengan baik
• Pergunakan volume suara yang rendah dan dalam sikap yang
terjaga
PENGERTIAN MORAL
 Kata “moral” berasal dari bahasa Latin mos (jamak:
mores) , yang berarti kebiasaan atau adat.
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “moral”
dijelaskan dengan membedakan 3 arti:
1. (ajaran tt) baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
dsb;akhalak;budi pekerti; susila
2. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani,
bersemengat, bergairah, berdisiplin, dsb; isi hati
atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap
dalam perbuatan
3. Ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu
cerita.
MORAL
• Adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan
bagi seseorang / suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya.
• Berasal dari bahasa Latin Moralis,artinya:
 Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya
 Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang
berkenaan dengan baik buruk.

Pembagian Moral
• Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap
manusia. Moral murni disebut juga hati nurani.
• Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran
berbagai ajaran filosofi, agama, adat, yang menguasai
pemutaran manusia.
HUBUNGAN ATARA ETIKA DAN MORAL
 Moral adalah kepemahaman atau pengertian mengenai
hal yang baik dan tidak baik, sedangkan etika adalah
tingkah laku manusia baik mental maupun fisik
mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral itu
 Etika adalah penyelidikan filosofis mengenai kewajiban
manusia serta hal yang baik dan tidak baik. Bidang ini
disebut bidang moral
 Objek etika, adalah pernyataan-pernyataan moral.
PENGERTIAN HUKUM
 Hukum adalah segala peraturan-peraturan atau
kaidah-kaidah dalam kehidupan bersama yang dapat
dipaksakan dengan suatu sanksi dalam
pelaksanaanya.
 Hukum adalah himpunan petunjuk atas kaidah/norma
yang mengatur tata tertib di dalam suatu masyarakat,
oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat yang
bersangkutan
 Hukum adalah aturan di dalam masyarakat tertentu.
PERBEDAAN HUKUM DENGAN MORAL (MENURUT
BERTENS)

NO HUKUM MORAL
1. Ditulis sistematis, Tidak tertulis dan
disusun dalam kitab mempunyai
undang-undang, ketidakpastian lebih
mempunyai kepastian besar, bersifat subjektif
lebih besar dan bersifat
objektif
2. Membatasi pada Menyangkut sikap bati
tingkah laku lahiriah seseorang
saja dan meminta
legalitas
NO HUKUM MORAL
3. Bersifat memaksa dan Bersifat tidak memaksa
mempunyai sanksi ,sanksi moral adalah hati
nurani, tidak tenang,
sanksi dari Tuhan

4. Didasarkan atas Didasarkan pada norma-


kehendak masyarakat norma moral masyarakat
dan negara, masyarakat dan negara, masyarakat
atau negara dapat dan negara tidak dapat
merubah hukum, merubah moral.
hukum tidak menilai Moral menilai hukum
moral
2. SISTEMATIKA ETIKA
ETIKA Iptek, Doktrin, Ajaran, Prinsip”,
UMUM dan Teori” Umum

ETIKA
ETIKA Subjek atau perorangan
Individual

ETIKA - Sikap
KHUSUS terhadap
sesama
- Etika
ETIKA keluarga
Sosial - Etika politik
- Etika bisnis • pengacara
- Etika • Hakim
kehumasan • Dokter
- Etika profesi • Bidan
• Humas
• Wartawan
• dll
3. ETIKA UMUM DAN ETIKA PROFESI
Pengenalan Etika Umum
 Hati Nurani : memerintahkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu
sekarang dan disini.
 Nilai dan norma: merupakan sesuatu yg baik, sesuatu yg menarik, sesuatu yg
dicari, sesuatu yg menyenangkan, sesuatu yg disukai, sesuatu yg diinginkan.
 Hak dan kewajiban: hak berkaitan dengan kewajiban yg bebas, terlepas dari
segala ikatan dg hukum objek.
 Amoral dan immoral: Amoral adalah tindakan tidak bermoral yang dilakukan
oleh seseorang karena kurangnya pengetahuan, memiliki kelainan, atau
belum cukup umur. Sedangkan immoral adalah tindakan tidak bermoral yang
dilakukan oleh seseorang walaupun orang tersebut sudah mengetahui bahwa
hal tersebut memang salah dan tetap melakukannya.
Berdasarkan Concise Oxford Dictionary kata amoral diterangkan sebagai
unconcerned with, out of the sphere of moral, non-moral. Jadi, amoral dapat
berarti tidak berhubungan dengan konteks moral, di luar suasana etis, non-
moral. Dalam kamus yang sama immoral dijelaskan sebagai ooposed to
morality, morally evil, yang berarti bertentangan dengan moralitas yang baik,
secara moral buruk, tidak etis.
 Moral dan Agama: perbuatan itu boleh atau tidak boleh dilakukan, dasarnya
adalah agama melarang untuk melakukannya.
ETIKA PROFESI
Adalah serupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi yang bersangkutan di dalan melaksanakan tugas
profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.

Etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan memiliki beberapa


fungsi sebagai berikut:

4. FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS


1. Menjaga otonomi dari setiap individu, khususnya bidan dan klien.
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah
tindakan yang merugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga Privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan
porsinya.
5. Dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat
diterima dan apa alasannya.
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam
menganalisis suatu masalah.
7. Menghasilkan tindakan yg benar
8. Mendapatkan informasi tentang hal yg sebenarnya.
SUMBER ETIKA
Pancasila sebagai dasar negara
Agama
Faktor-faktor yang melandasi etika adalah:
- nilai-nilai atau value
- Norma
- Sosial budaya, dibangun oleh konstruksi sosial dan dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Religius
o Agama mempunyai hubungan erat dg moral
o Agama merupakan motivasi terkuat perilaku moral etik
o Agama merupakan salah satu sumber nilai dan norma etis yang
paling penting
o Setiap agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi
perilaku para anggotanya
- Kebijakan atau policy maker , siap stake holdernya dan bagaimana
kebijakan yg dibuat sangat berpengaruh atau mewarnai etika maupun kode
etik.
HAK DAN KEWAJIBAN
 Hak berkaitan dengan manusia yg bebas, terlepas dari
segala ikatan dengan hukum objektif.
 Hak ialah Kewenangan yang melekat pada diri untuk
melakukan atau tidak melakukan, memperoleh atau
tidak memperolah sesuatu.
 Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik
dalam kehidupan sosial sehari-hari.
 Menurut John Stuart Mill, kewajiban meliputi
kewajiban sempurna dan kewajiban tidak sempurna.
- Kewajiban sempurna artinya kewajiban didasarkan
atas keadilan,selalu terkait dengan hak orang lain.
- Kewajiban tidak sempurna, tidak terkait dg hak
orang lain tetapi bisa didasarkan atas kemurahan
hati atau niat berbuat baik.
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
1. Hak Pasien
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien:
a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
dirumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
b. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan makmur
c. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa
diskriminasi.
d. Pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa
diskriminasi.
e. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.
f. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan
bayinya yang baru dilahirkan.
g. Pasien berhak mendapat pendampingan suami selama proses persalinan berlangsung.
h. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawat sesuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang ada dirumah sakit.
i. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan
mendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
j. Pasien berhak menerima konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang
merawat.
k. Pasien berhak meminta atas “privacy” dan kerahasian penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
l. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:
1) Penyakit yang diderita.
2) Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
3) Alternatif terapi lainnya
4) Prognosanya
5) Perkiraan biaya pengobatan
m. Pasien berhak menyetujui/memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritany.
n. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakit.
o. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
p. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
q. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatannya dirinya selama dalam perawatan
dirumah sakit.
r. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual
s. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas tejadinya kasus mal
praktek.
2. KEWAJIBAN PASIEN
a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk
mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah
sakit atau intitusi pelayanan kesehatan.
b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala intruksi
dokter, bidan, perawat yang merawatnya.
c. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk
melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan
kesehatan, dokter bidan dan perawat.
d. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban
memenuhi hal-hal yang selalu disepakati/ perjanjian
yang dibuatnya.
HAK DAN KEWAJIBAN BIDAN
1. Hak Bidan
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
b. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap
tingkat/jenjang pelayanan kesehatan
c. Bidan berhak menolakkeinginan pasien/klien dan keluarga yang
bertentangan dengan peraturan perundangan,dan kode etik profesi.
d. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila namabaiknya
dicemarkan oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.
e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan iri baik melalui
pendidikan maupun pelatihan.
f. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan
jabatan yang sesuai
g. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.
2. KEWAJIBAN BIDAN
a. Bidan Wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum
antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia
bekerja.
b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesui dengan standarprofesi
dengan menghormati hak-hak pasien
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien
d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasin untuk di dampingi oleh suami atau
keluarga.
e. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah
sesuai dngan keyakinannya.
f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien.
g. Bidan wajib memberikan informasiyang akurat tentang tindakan yang akan
dilakukan serta resiko yang mungkin dapat timbul
h. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan
i. Bidan wajibmeminta persetujuan tertulis(informal consent)atas tindakan yang akan
dilakukan
j. Bidan wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal maupun non formal
k. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secara timbal
balik dalam memberikan asuhan kebidanan
PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN

Pembagian Etik: Metaetika berasal dari bahasa Yunani Meta,


artinya melebihi, yang dipelajari adalah
1. Metaetika ucapan” kita dibidang moralitas atau bahasa
(etika) yang digunakan

Etika berkaitan dengan falsafah dan moral,


mengenai apa yang dianggap baik atau buruk.
Etika khusus adalah etika yang dikhususkan
2. Etika atau
bagi profesi tertentu misalnya etika kedokteran,
teori Moral
etika rumah sakit, etika kebidanan dsb. Guna
etika adalah memberi arah bagi perilaku
manusia.
Kode etik suatu profesi adalah norma” yang
3. Etika Praktik harus diindahkan oleh setiap anggota profesi
yang bersangkutan didalam melaksanakan
tugas profesinya dan dalam hidupnya di
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai