Anda di halaman 1dari 32

PART 2

DASAR-DASAR DEMOGRAFI (2)

STRUKTUR DAN PERSEBARAN


PENDUDUK

NATTA SANJAYA

STIA BANTEN
Dalam Demografi ada 3 Fenomena yang
merupakan bagian penting dari kependudukan:
Dinamika Penduduk
Komposisi Penduduk
Besar dan Persebaran Penduduk
 Perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu pada waktu tertentu
 keseimbangan yang dinamis antara

kekuatan yang menambah dan kekuatan


yang mengurangi jumlah penduduk
 Kelahiran (fertilitas)
 Kematian (mortalitas)
 In-migration (migrasi masuk/imigrasi)
 Out-migration (migrasi keluar/emigrasi)
o Reproductive Change atau Natural Increase
Selisih antara kelahiran dan kematian disebut perubahan
reproduktif/pertumbuhan alamiah
o Migrasi Neto (Net migration)
selisih antara migrasi yang masuk dan migrasi yang keluar
o Jadi pertumbuhan penduduk dapat dinyatakan dgn rumus :
Pt = Po + (L – M) + (I – E)
Pt = Pertumbuhan Penduduk Total
Po = Pertumbuhan Penduduk Tahun Awal Perhitungan
L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah Kematian
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah Emigrasi 
 Estimasi Jumlah Penduduk

Pt = P0 + (L – M) + (I – E)

Ra = L – M dan Mn = I – E

Pt - P0 = Ra + Mn

The Balancing Equation


 Jumlah penduduk Kecamatan B pada 2005 adalah 30.000
jiwa. Selama 2005–2006 terjadi kelahiran sebanyak 1.500
bayi, sedangkan penduduk yang meninggal dunia adalah 700
jiwa. Penduduk yang datang dan menetap di daerah tersebut
berjumlah 50 jiwa, sedangkan yang pindah ke daerah lain
adalah 25 jiwa. Hitung pertumbuhan penduduk Kecamatan B
2006
 Dari data tersebut hitunglah!
a. pertumbuhan penduduk alami
b. pertumbuhan penduduk migrasi
c. pertumbuhan penduduk total
Pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri
tertentu diklasifikasikan sbb :
Biologis : Umur dan Sex

Sosial : Tk. pendidikan, status kawin, Illeterasi Rate

Ekonomi : Kegiatan utama, Status, jenis dan

lapangan Pekerjaan utama, tingkat pendapatan


Geografis : tempat tinggal, kabupaten, kecamatan,

kota, desa dll


 Analisis komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin,
diperlukan untuk perencanaan berbagai kegiatan pemerintah: untuk
perencanaan dalam bidang pendidikan, militer, kesehatan.
 Kalangan bisnis memerlukan analisis umur dan jenis kelamin untuk
perencanaan penjualan (sales).
 Data mengenai umur sangat diperlukan untuk proyeksi: proyeksi
jumlah rumah tangga, proyeksi murid yang akan terdaftar di sekolah
(school enrollment), proyeksi angkatan kerja, proyeksi kebutuhan
perumahan, proyeksi kebutuhan pangan dsb.
 Untuk mengambil suatu kebijaksanaan yang berhubungan dengan
kependudukan
 Untuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk
lainnya
 Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
• Persebaran penduduk berdasarkan geografis,
• Persebaran penduduk berdasarkan administrasi
pemerintahan
 Persebaran penduduk secara geografis adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas alam
seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
 Persebaran penduduk secara administrasi adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas
wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu
negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di
kecamatan B.
Tabel 5. Distribusi Persentase Luas dan Penduduk menurut Pulau

Penduduk (%)
Luas
wilayah
Pulau (%) 1930 1961 1971 1980 1985 1990 1995 2000 2005

1. Jawa dan Madura 6.9 68.7 65.0 63.8 61.9 60.9 60.0 58.9 59.1 58.8

2. Sumatera 24.7 13.5 16.2 17.5 19.0 19.9 20.3 21.0 20.7 21.0

3. Kalimantan 28.1 3.6 4.2 4.4 4.5 4.7 5.1 5.5 5.5 5.5

4. Sulawesi 9.9 6.9 7.3 7.1 7.1 7.0 7.0 7.3 7.3 7.2

5. Pulau lainnya 30.4 7.3 7.3 7.2 7.5 7.5 7.6 7.3 7.4 7.5

Sumber: BPS, berbagai publikasi (


www.datastatistik-indonesia.com).
Peta Kepadatan Penduduk Indonesia
 Piramida penduduk adalah grafik mendatar yang  menyajikan
data kependudukan dalam bentuk diagram batang yang
menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin. Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang
digunakan untuk menyatakan golongan umur. Dimulai dari
umur 0–4, 5–9, dan seterusnya hingga usia maksimal yang
bisa dicapai oleh penduduk di suatu wilayah. Ketiga bentuk
piramida penduduk itu sebagai berikut :
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
2. Piramida Penduduk Stasioner
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
 Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran
yang tinggi dan angka kematian yang rendah
sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan
penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan
sebagian besar penduduk masuk dalam
kelompok umur muda. Contohnya adalah
negara-negara yang sedang berkembang,
misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan
India.
 Bentuk piramida penduduk ini
menggambarkan tingkat kelahiran yang
hampir sama dengan tingkat kematian atau
bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk
cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan
jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua
hampir sama. Contoh: bentuk piramida
penduduk Jepang dan Singapura serta
beberapa negara yang tergolong maju.
 Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan
tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat
kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan
tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan
pertumbuhan penduduk mengalami penurunan.
Piramida penduduk ini memiliki umur median
(pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida
penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss
65
Laki-laki Perempuan
60
55
50
45
40
35
30
15
20
15
10
5
0

4,000 3,000 2,000 1,000 0 1,000 2,000 3,000 4,000


Dalam membahas komposisi penduduk, terdapat
beberapa definisi dan ukuran-ukuran yg perlu
diketahui seperti :
Single Age, Age Heaping

Sex Ratio

Dependency Ratio

Median Age
 Yang dimaksud umur tunggal adalah umur
seseorang yang dihitung berdasarkan hari ulang
tahun terakhirnya.Misal, jika sekarang berumur
11½ tahun maka dalam pendataan dianggap
berumur 11 th.
 Ada kecenderungan orang menyenangi umur-umur
dengan angka akhir 0-5. misalnya umur
sebenarnya 29 th tetapi mengaku 30 th. Keadaan
seperti itu disebut age heaping
 Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan
waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya
penduduk laki-laki per 100 jumlah penduduk perempuan.
Rumusnya :
 Sex Ratio = Jumlah penduduk laki-laki x k
Jumlah penduduk perempuan

 Jumlah Penduduk Kab. Pandeglang Th. 2017 sebanyak


1.205.203 jiwa yang terdiri dari jumlah laki-laki sebanyak
615.297 jiwa dan perempuan sebanyak 589.906. Berapa
Rasio jenis kelamin penduduk laki-laki terhadap penduduk
perempuan kab. Pandeglang?
 Angka yang menyatakan perbandingan antara
banyaknya orang yang tidak produktif (umur
di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas)
dengan banyaknya orang golongan usia
produktif (umur 15-64 tahun). Rumus :
 P0-14 + P65+ x k

P15-64
 Umur median adalah umur yang membagi penduduk menjadi dua
bagian dengan jumlah yang sama, bagian yang pertama lebih muda
dan bagian yang kedua lebih tua daripada median age. Umur median
berguna untuk mengukur tingkat pemusatan penduduk pada
kelompok-kelompok umur tertentu.
 Rumus :
Penduduk Sulawesi Tengah 2010

Kelompok Umur Jumlah Penduduk Kumulatif (fx) % Kumulatif

0–4 289.638 289.638 11,10


5–9 311.537 601.175 23,04
10 – 14 268.337 869.512 33,32
15 -19 225.088 1.094.599 41,95
20 – 24 213.722 1.308.322 50,14
25 – 29 233.587 1.541.909 59,09
30 – 34 220.053 1.761.961 67,52
35 – 39 203.424 1.965.385 75,32
40 – 44 170.434 2.135.819 81,85
45 – 49 135.087 2.270.906 87,03
50 – 54 109.689 2.380.595 91,23
55 -59 77.224 2.457.819 94,19
60 – 64 57.560 2.515.379 96,40
65 – 69 39.161 2.554.540 97,90
70 – 74 26.737 2.581.277 98,92
75 + 28.080 2.609.357 100,00
Jumlah 2.609.357    

N = 2.609.357
N/2 = 1.304.679, angka ini berada di kelompok umur 20-24
lMd = 20; ∑fx = 1.094.599 fMd = 213.722 i= 5

Anda mungkin juga menyukai