Anda di halaman 1dari 37

Sex Ratio dan

Dependency Ratio

Agung Sutriyawan, SKM., M.Kes


Prodi Kesehatan Masyarakat
Universitas Bhakti Kencana

Agung.sutriawan@bku.ac.id 082377700705 Agungsutriyawan


Pendahuluan
• Pengukuran yang digunakan dalam demografi
yaitu ukuran absolut dan ukuran relatif
• Pengukuran struktur demografi yang datanya
berasal dari sensus penduduk atau data
sekunder berbeda dengan pengukuran proses
demografi yang dapat terjadi pada setiap saat
misalnya kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas) dan mobilitas penduduk
Pendahuluan
Pengukuran peristiwa-peristiwa tersebut,
diperlukan informasi untuk diketahui dengan
pasti, yaitu:
• Pada periode waktu mana peristiwa itu
terjadi.
• Kelompok penduduk mana yang mengalami
peristiwa tersebut.
• Peristiwa mana yang diukur
Tujuan Instruksional Khusus
(TIK)
• Mahasiswa memahami dengan baik beberapa
ukuran dasar demografi, baik untuk data
sensus, data sekunder, maupun data proses
demografi yang sering terjadi.

• Mampu menggunakan ukuran tersebut dalam


menghitung data demografi yang selanjutnya
diinterpretasikan untuk menganalisis data
demografi berdasarkan peristiwa demografi
yang terjadi.
Pengukuran Struktur Demografi

Struktur
Demografi

Bilangan Bilangan
Absolut Relatif
Bilangan Absolut

Bilangan yang
Jumlah tidak
mutlak mengalami
perubahan
Contoh
Jumlah Penduduk
Dari hasil sensus 2019, jumlah penduduk di Pulau
Jawa pada 2019 mencapai 150,4 juta jiwa

Data ini merupakan data awal yang perlu dianalisis


lebih lanjut agar lebih banyak mempunyai arti.

Misalkan jumlah penduduk setiap provinsi


dinyatakan dalam bentuk relatif misalnya
persentase terhadap penduduk Indonesia, agar lebih
mudah menggambarkan persebaran penduduk
Contoh

No Provinsi Jumlah
1 Jawa Barat 49 juta
2 Jawa Timur 39,74 juta
3 Jawa Tengah 34,55 juta
4 Banten 12,71 juta
5 DKI Jakarta 10,5 juta
6 Yogyakarta 3,87 juta
Bilangan Relatif

01 Proporsi

02 Persentase

03 Perbandingan

04 Rasio
Proporsi
Proporsi adalah perbandingan dua bilangan
dimana pembilang merupakan bagian dari
penyebutnya

!
P=
!"#
Contoh:

Mahasiswa Prodi Kesmas Angkatan


2010/2011 sebanyak 30 orang, jumlah
mahasiswa perempuan adalah 10 sedang
jumlah mahasiswa laki-laki adalah 20.
Proporsi mahasiswa laki-laki adalah sebagai
berikut:

20 20 2
𝑃!"#!" = = = = 0,667
20 + 10 30 3
Persentase
Persentase adalah proporsi dikalikan 100

Contoh
Mahasiswa Prodi Kesmas Angkatan 2010/2011
sebanyak 30 orang, jumlah mahasiswa perempuan
adalah 10 sedang jumlah mahasiswa laki-laki adalah
20. Persentase mahasiswa laki-laki sebagai berikut:
20
𝑃𝑒𝑟𝑠!"#!" = 𝑥100 = 66,7%
20 + 10
Dalam analisis data demografi atau data yang
lain pada umumnya angka proporsi jarang
dimunculkan, yang paling banyak digunakan
adalah bentuk persentase.
Contoh Sederhana Persentase :
Distribusi Penduduk Menurut Daerah Tempat Tinggal
Indonesia, Tahun 1990 dan 2000

Perdesaan+
Perdesaan Perkotaan
Perkotaan
Tahun
(Juta) % (Juta) % (Juta) %

1990 123,8 69,0 55,5 31,0 179,3 100,0


2000 115,9 57,6 85,4 42,4 201,3 100,0
Perbandingan
Perbandingan Adalah menyatakan suatu
jumlah terhadap jumlah yang lainnya
Contoh
Mahasiswa Prodi Kesmas Angkatan 2010/2011 sebanyak 30
orang, jumlah mahasiswa perempuan adalah 10 sedang
jumlah mahasiswa laki-laki adalah 20. Perbandingan jumlah
mahasiswa laki-laki dengan perempuan sebagai berikut:

Lk − lk 20
Perb. Mahasiswa =
prp 10
Rasio
Rasio adalah suatu jumlah dalam
perbandingan terhadap jumlah lainnya yang
dapat dinyatakan dalam persepuluh,
perseratus, perseribu, dan seterusnya
Beberapa pengukuran rasio
adalah sebagai berikut:
• Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio = SR)
• Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur
• Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran (Sex
Ratio at Birth = SRB)
• Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio =
CWR)
• Rasio Beban Tanggungan (Dependency
Ratio=DR)
• Kepadatan penduduk (Man Land Ratio)
Rasio Jenis Kelamin
(Sex Ratio = SR)
Adalah perbandingan jumlah antara jenis
kelamin lakin-laki dan perempuan pada suatu
wilayah pada waktu tertentu
Contoh:
Jumlah penduduk Indonesia tahun 1990 sebesar
179,3 juta yang terdiri dari 89,4 juta laki-laki dan
89,9 juta perempuan
Ratio jenis kelamin penduduk Indonesia
tahun 1990 adalah
107,3
SR = x 100 = 101,1
106,1
Bila jumlah laki-laki dinyatakan dengan
simbol ‘M’, dan jumlah perempuan dengan
simbol ‘F’, maka rasio jenis kelamin (sex
ratio=SR) dapat ditulis dengan rumus:

M
SR = xk
F

Dimana, k = konstanta besarnya sama dengan 100


Contoh:
Jumlah penduduk Indonesia hasil SUPAS 2005 sebesar
213,4 juta yang terdiri dari 107,3 juta laki-laki dan
106,1 juta perempuan.
Rasio jenis kelamin penduduk Indonesia tahun 2005
adalah:

107,3
SR = x 100 = 101,1
106,1
Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur
Adalah rasio jenis kelamin yang dibuat
berdasarkan kelompok umur.

M%
SR $ = xk
F%
Keterangan:
SR ! = rasio jenis kelamin pada umur atau golongan umur i tahun
M! = jumlah penduduk laki-laki pada umur atau golongan umur i tahun
F! = jumlah penduduk perempuan pada umur atau golongan umur i tahun
K = konstatnta (umumnya nilainya 100)
RASIO JENIS KELAMIN MENURUT KELOMPOK UMUR DI
INDONESIA, TAHUN 2005

Golongan Sex Ratio


Laki-Laki Perempuan
Umur (SR)
(1) (2) (3) (4)

0-4 9,732,578 9,362,573 104.0


5-9 11,089,478 10,474,467 105.9
10-14 10,956,648 10,349,448 105.9
15-19 10,103,778 9,693,143 104.2
20-24 9,553,960 9,911,219 96.4
25-29 9,078,324 9,601,769 94.5
30-34 8,543,620 8,876,409 96.3
35-39 8,186,060 8,268,040 99.0
40-44 7,273,553 7,216,349 100.8
45-49 6,303,669 6,079,149 103.7
50-54 5,175,796 4,765,268 108.6
55-59 3,755,532 3,506,647 107.1
60-64 2,748,283 2,863,544 96.0
65-69 1,957,037 2,155,128 90.8
70-74 1,448,024 1,541,903 93.9
75+ 1,388,188 1,435,703 96.7
Jumlah 107,294,528 106,100,759 101.1
GRAFIK RASIO JENIS KELAMIN MENURUT KELOMPOK UMUR
DI INDONESIA, TAHUN 2005

110

105

100

95 Sex
Ratio

90

85

80
0 -4
5 -9
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
-1 4
-1 9
-2 4
-2 9
-3 4
-3 9
-4 4
-4 9
-5 4
-5 9
-6 4
-6 9
-7 4
+

Sumber: SUPAS 2005


Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran
(Sex Ratio at Birth = SRB)
Adalah rasio antara jumlah kelahiran bayi
laki-laki dan kelahiran bayi perempuan
apabila hanya diketahui angka kelahiran total
(laki-laki + perempuan).
B"
SRB = xk
B#

Keterangan:
SRB = Rasio jenis kelamin kelahiran
B" = Kelahiran bayi laki-laki
B# = Jumlah kelahiran bayi perempuan
k = Konstanta
Contoh
di suatu wilayah pada tahun 2010 terdapat 214
kelahiran bayi laki-laki dan 200 kelahiran bayi
perempuan, maka rasio jenis kelamin kelahiran
adalah:

214
SRB = x 100 = 107
200

Ini berarti tiap kelahiran 100 bayi perempuan


akan terdapat 107 kelahiran bayi laki-laki.
Rasio Anak Perempuan
(Child Women Ratio = CWR)
• Adalah perbandingan antara anak, yaitu jumlah
penduduk di bawah usia lima tahun terhadap
jumlah perempuan usia subur (usia
melahirkan atau usia reproduksi) yaitu umur
15 tahun sampai dengan 49 tahun.
• Rasio anak perempuan merupakan salah satu
ukuran kelahiran yang sederhana dan datanya
didapat dari hasil sensus penduduk.
• Makin besar angka rasio anak perempuan
memberikan gambaran semakin tinggi tingkat
kelahiran
P(*.,)
CWR = xk
Pf(./0,1)

Keterangan:
CWR = Rasio jenis kelamin kelahiran
P(*.,) = Jumlah penduduk usia di bawah 5 tahun.
Pf(./0,1) = Jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun.
k = Angka konstanta, dalam rumus ini biasaya
100
Rasio Beban Tanggungan
(Dependency Ratio=DR)
Adalah rasio yang memperhitungkan
kelompok penduduk umur 0-14 tahun
dianggap sebagai kelompok penduduk yang
belum produktif secara ekonomis, kelompok
penduduk umur 15-64 tahun sebagai
kelompok produktif dan kelompok umur 65
tahun ke atas sebagai kelompok penduduk
yang tidak lagi produktif
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 (0 − 14𝑡ℎ) + 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 65 𝑡ℎ
𝐷𝑅 = 𝑋𝑘
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 (15 − 64 𝑡ℎ)

Contoh
Pada tahun 1971 penduduk Indonesia yang
berumur (0-14) tahun sebanyak 52.454.000,
sedangkan yang berumur (15-64) sebesar
63.180.000 dan penduduk yang berumur 65+
sebanyak 3.576.000 orang.
52.454.000 + 3.576.000
𝐷𝑅 = 𝑋 100 = 88,7
63.180.000

DR sebesar 88,7, berarti tiap 100


orang kelompok penduduk produktif
harus menanggung 88,7 kelompok
yang tidak produktif.
Kepadatan penduduk
(Man Land Ratio)

Adalah jumlah penduduk per satuan unit


wilayah

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑆𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ


𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝐾𝑃) =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ (𝑘𝑚! /ℎ𝑎)
Kepadatan penduduk suatu wilayah dapat
dibagi menjadi emapat bagian:
• Kepadatan Penduduk Kasar (Crude Density of
Population) atau sering pula disebut dengan
Kepadatan Penduduk Aritmatika.
• Kepadatan Penduduk Fisiologis
(Physiological Density)
• Kepadatan Penduduk Agraris (Agricultural
Density)
• Kepadatan Penduduk Ekonomi (Economical
Density of Population)
Kepadatan Penduduk Kasar
• Adalah banyaknya penduduk per satuan luas
• Luas pulau yang digunakan sebagai penyebut
adalah luas seluruh daratan, tanpa
membedakan yang tandus dan subur
• Contoh
• Kepadatan Penduduk Kasar untuk Indonesia
apada tahun 1961, 1971, 1980, dan 1990,
masing-masing sebesar 51, 99, 77, 93 orang
per km2.
Kepadatan Penduduk Fisiologis
Adalah jumlah penduduk tiap kilometer
persegi tanah pertanian
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑆𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐹𝑖𝑠𝑖𝑜𝑙𝑜𝑔𝑖𝑠 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛

Di Indonesia Pada Tahun 1973, dari seluas 1.904.570 km2 daratan,


terdapat 163.940 km2 tanah pertanian. Kalau pada tahun 1973 jumlah
penduduk Indonesia besarnya 119.232.000, maka kepadatan
penduduk fisiologis adalah:
119.232.000
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐹𝑖𝑠𝑖𝑜𝑙𝑜𝑔𝑖𝑠 =
163.940
!
= 727,29 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑚
Kepadatan Penduduk Agraris
Adalah jumlah penduduk petani tiap-tiap km2
tanah pertanian
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖 𝑆𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐴𝑔𝑟𝑎𝑟𝑖𝑠 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛

Hasil Sensus penduduk 1971, jumlah penduduk Indonesia yang bekerja


dalam lapangan pertanian sebesar 64,2 persen atau 76.546.949 orang.
Kalau luas tanah pertanian pada tahun 1973 adalah 163.940 km2, maka
kepadatan penduduk agraris adalah:

76.546.949
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐴𝑔𝑟𝑎𝑟𝑖𝑠 = = 446,9 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑚$
163.940
Kepadatan Penduduk Ekonomi
• Adalah besarnya jumlah penduduk pada
suatu wilayah didasarkan atas kemampuan
wilayah yang besangkutan.
• Simon seorang ahlidemografi bangsa
Prancis mengusulkan rumus Kepadatan
penduduk Agararis sebagai berikut:
@
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖 = ∆ 100
𝑐

@= indeks dari jumlah penduduk


C= indeks umum dari produksi pada tahun
yang sama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai