Tabel 3. Penduduk Indonesia Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2019
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 11.133.200 10.841.100 21.974.300
5-9 11.230.400 10.768.400 21.998.800
10-14 11.290.300 10.909.900 22.200.200
15-19 11.180.600 10.954.200 22.134.800
20-24 11.073.200 10.890.900 21.964.100
25-29 10.962.000 10.716.600 21.678.600
30-34 10.753.200 10.504.500 21.257.700
35-39 10.395.600 10.235.500 20.631.100
40-44 9.728.900 9.590.600 19.319.500
45-49 8.994.200 8.866.700 17.860.900
50-54 7.760.000 7.742.400 15.502.400
55-59 6.431.700 6.459.400 12.891.100
60-64 5.043.300 5.080.200 10.123.500
65-69 3.596.600 3.751.100 7.347.700
15
70-74 2.337.700 2.639.000 4.976.700
75 + 2.114.700 2.935.800 5.050.500
134.025.600 132.886.300 266.911.900
Penduduk yang berumur 0-4 tahun disebut juga anak balita (anak bawah lima
tahun). Berdasarkan tabel 3, jumlah anak balita di Indonesia adalah 21.974.300 jiwa,
terdiri dari anak balita laki-laki sebanyak 11.133.200 jiwa dan perempuan sebanyak
10.841.100 jiwa.
Penggolongan penduduk menurut umur tertentu misalnya penggolongan
penduduk menurut umur 0-14 tahun (termasuk usia anak-anak). Umur 15-59 tahun
(usia kerja menurut konsep The United Nations Economic and Social Commission for
Asia and the Pacific atau ESCAP) dan umur 60 tahun ke atas (usia lanjut atau lansia).
Berdasarkan penggolongan ini maka penduduk Indonesia berdasarkan tabel 3 adalah:
Umur % Penduduk
0-14 25
15-59 71
60+ 4
Jumlah 100
Dalam kaitan struktur penduduk menurut umur dikenal ukuran yang disebut
Dependency Ratio atau Perimbangan Beban Tanggungan atau Penimbangan Beban
Pemeliharaan atau rasio (Nisbah) beban ketergantungan ukuran ini menyatakan
banyaknya penduduk yang berusia 0-14 tahun dan 60 tahun ke atas rata-rata setiap 100
(bilangan konstan) penduduk yang berumur 15-59 tahun. Rumusnya adalah
𝑷 (𝟎 − 𝟏𝟒) + 𝑷 𝟔𝟎 𝒌𝒆 𝒂𝒕𝒂𝒔
Rasio Beban Tanggungan = 𝑥 100
P(15 − 59)
Berdasarkan rumus ini maka Rasio Beban Tanggungan Indonesia berdasarkan hasil
sensus penduduk tahun 2000 adalah:
134.025.600
Rasio Jenis Kelamin = 𝑋 100 = 100,86 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 101⬚
132.886.300
Rasio Jenis Kelamin Indonesia tahun 2019 adalah 101 artinya rata-rata setiap 100 orang
jumlah Perempuan di Indonesia pada tahun 2019 ada 101 orang Laki-laki.
Dalam kaitan struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dikenal grafik
atau diagram yang disebut piramida penduduk atau limas penduduk. Piramida
penduduk atau limas penduduk adalah diagram atau grafik yang menunjukkan struktur
penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Contoh piramida penduduk dapat dilihat
pada gambar 1.
Pada dasarya ada tiga pola piramida penduduk, yaitu pola piramida penduduk
yang menunjukkan penduduk muda, pola piramida penduduk yang menunjukan
penduduk Stasioner dan pola piramida penduduk yang menunjukkan penduduk tua.
Lihat gambar 2. Penduduk muda ditandai dengan dasar piramida yang condong
bertambah panjang, yang menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduknya yang
17
tinggi. Penduduk Stasioner ditandai dengan dasar piramida yang cenderung konstan
(tidak berubah) yang menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduknya sangat kecil
atau relatif tidak bertambah. Penduduk tua ditandai dengan dasar piramida yang
cenderung bertambah pendek, yang menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduknya
negatif (lebih besar tingkat kematian daripada tingkat kelahiran). Pada umumnya
negara-negara sedang berkembang menunjukkan pola piramida penduduk muda,
sedang di negara-negara maju menunjukkan pola piramuda penduduk stasioner atau
pola piramida penduduk tua. Amatilah gambar nomor 1, kemudian tentukan bagaimana
pola piraraida penduduk Indonesia.
A B C
Gambar 2. Pola Piramida Penduduk
18
A = Penduduk Muda
B = Pendudk Stasioner
C = Pendduduk Tua
Perhatikanlah tabel 4 di atas secara saksama, kemudian jelaskan mengapa status cerai
dan janda perempuan persentasenya lebih tinggi dibanding dengan status cerai dan
duda bagi laki-laki.
19
penduduk Tahun 2000 sampai sekarang tidak menyajikan data penduduk menurut unit
kepandaian membaca dan menulis.
Tingkat pendidikan yang ditamatkan yang berumur 10 tahun ke atas, digolongkan
atas: tidak sekolah, tidak tamat sekolah dasar, sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat
pertama, sekolah lanjutan tingkat atas, akademi dan universitas. Berdasarkan tingkat
pendidikan yang ditamatkan hasil sensus penduduk tahun 1990 di Provinsi Sulawesi
Selatan menunjukkan data seperti terlihat pada tabel 5.
Tabel 5. Penduduk Sulawesi Selatan Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan
Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980 dan 1990
Tingkat Pendidikan Persentase Penduduk
Yang ditamatkan 1971 1980 1990
Tidak Sekolah 50,20 23,38
Tidak Tamat SD 24,28 55,28* 27,80
Tamat SD 17,80 27,81 25,68
Tamat SLTP Umum 3,85 7,82 10,39
Tamat SLTP Kejuruan 1,02 1,21 0,68
Tamat SLTA Umum 1,35 3,57 6,68
TamatSLTA Kejuruan 1,28 3,46 3,51
Akademi /Diploma 0,12 0,51 0,91
Universitas 0,10 0,34 0,97
Jumlah 100,00 100,00 100,00
*Tidak sekolah dan tidak tamat SD digabangkan
Apa yang dapat anda jelaskan dari data tabel 5 di atas? Kelompokkanlah tingkat
pendidikan atas: tidak sekolah dan tidak tamat SD, pendidikan dasar (SD +
SMP/SLTP), pendidikan menengah (SITA) dan pendidikan tinggi, apakah ada
kecenderungan meningkat? Mengapa persentase penduduk yang menamatkan
pendidikannya pada SLTP Kejuruan mengalami penurunan?
Data hasil sensus tahun 2000, tidak dapat dibandingkan dengan data sensus
sebelumnya karena data hasil sensus penduduk tahun 2000, didasarkan pada penduduk
yang berusia 5 tahun ke atas. Data sensus penduduk sebelumnya di dasarkan atas
penduduk yang berusia 10 tahun ke atas.
Penduduk menurut keikutsertaan di sekolah. digolongkan atas ikut tidaknya di
sekolah. Berdasarkan laporan Depdiknas Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2001.
20
Penduduk Sulawesi Selatan menurut keikut sertaan di sekolah tahun 2000. dapat dilihat
pada tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6. Penduduk Sulawesi Selatan Menurut Keikut Sertaan di Sekolah, dengan
Ukuran APK dan APM Tahun 2000.
Umur Jml. Penduduk Ikut Sekolah Jmh.Siswa* APK (%) ** APM (%)***
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
7 - 12 1.104.560 1.041 269 - I 198 227 108/18 94,27
13-15 497.932 295 224 354 695 71.23 59,29
16-18 486.566 154874 21 l 903 43.55 31.83
21
SEMUA PENDUDUK
BEKERJA MENCARI
PEKERJAAN SEKOLAH
MENGURUS
RUMAH
BEKERJA SETENGAH TANGGA
PENUH BEKERJA
DAN LAIN-
LAIN
22
Contoh data, Berdasarkan sensus Penduduk tahun 2020 penduduk Sulawesi
Selatan dapat digolongkan seperti terlihat pada tabel 7.
Tabel 7. Penduduk Sulawesi Selatan Berdasarkan Ketenagakerjaan Tahun 2020
Golongan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Angkatan Kerja
Bekerja 1.943.707 1.179.035 3.122.742
Mecari Pekerjaan 75.973 81.695 157.668
Jumlah 2.019.680 1.260.730 3.280.410
Bukan Angkatan Kerja
Sekolah 224.167 227.212 451.379
Lainnya 259.741 1.258.255 1.517.996
Jumlah 483.908 1.485.467 1.969.375
Jumlah Tenaga Kerja 2.503.588 2.746.197 5.249.785
Jumlah Penduduk 3.804.367 3.997.311 7.801.678
Angkatan Kerja
APAKU = 𝑥 100
Tenaga Kerja
23
Angka Pengangguran = Angkatan Kerja yang yang mencari pekerjaan 𝑥 100
Angkatan Kerja
APAKK Sul-Sel tahun 2020, 42 artinya rata rata 100 penduduk ada 42 orang yang
tergolong angkatan kerja Sulawesi Selatan pada tahun 2020
3.280.410
2. APAKU = 𝑥 100 = 62
5.249.785
APAKU Sul-Sel Tahun 2020, 62 artinya rata-rata setiap tenaga kerja ada 42 orang
yang tergolong angkatan kerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2020.
1.903.707
3. AKK Laki-laki = 𝑥 100 = 96
2. 019.680
AKK Laki-laki Sul-Sel tahun 2020, 96 artinya rata-rata setiap 100 tenaga kerja laki-
laki ada 96 orang tergolong bekerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2020.
AKK Sul-Sel tahun 2020, 95 artinya rata-rata setiap 100 angkatan kerja ada 95
orang yang tergolong bekerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2020
75. 973
6. Angka Pengangguran Laki-laki = 𝑥 100 = 4
2. 019 680
24
Angka pengangguran laki-laki di Sulawesi Selatan tahun 2020 adalah 4, artinya
rata- rata setiap 100 orang angkatan kerja laki-laki di Sulawesi Selatan tahun 2020
ada 4 orang yang termasuk mencari pekerjaan atau penganggguran.
81. 695
7. Angka Pengangguran Perempuan = 𝑥 100 = 6
1. 260.730
157.668
8. Angka Pengangguran = 𝑥 100 = 5
3. 280.110
Angka pengangguran di Sulawesi Selatan pada tahun 2020. Adalah 5, artinya rata-
rata setiap 100 orang angkatan kerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2020 ada 5
orang yang termasuk mencari pekerjaan atau pengangguran.
Angkatan kerja yang bekerja berdasarkan konsep BPS digolongkan dalam 10
golongan yaitu (1) pertanian dalam arti luas termasuk cocok tanam, perikanan,
kehutanan, dan peternakan. (2) pertambangan dan penggalian (3) industry pengolahan.
(4) listrik, gas dan air minum. (5) bangunan. (6) perdangangan termasuk perdagangan
besar, eceran, rumah makan dan hotel. (7) angkutan, termasuk pergundangan dan
komunikasi (8) keuangan termasuk asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan
jasa perusahaan (9) jasa kemasyarakatan (10) lainnya dan (11) yang tidak terjawab.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020 penduduk Sulawesi Selatan
yang termasuk angkatan kerja yang bekerja adalah seperti dapat dilihat pada tabel 8.
25
Tabel 8. Angkatan Kerja Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama di Sulawesi
Selatan Tahun 1990 dan 2000.
1990 2000
Lapangan Usaha Utama
Jumlah % Jumlah %
1. Pertanian 1.262.872 57.6 1.173.810 37.6
2. Pertambangan 14.277 0.7 517.842 16.6
3. Industri 149.835 6.8 131.070 4.2
4. Listrik, gas, dan air minum 3.981 0.2 27.686 0.9
5. Bangunan 52.598 2.4 79.018 2.5
6. Perdagangan 260.454 11.9 101.356 3.2
7. Angkutan 65.751 3.0 309.446 9.9
8. Keuangan 8.540 0.4 445.961 14.3
9. Jasa kemasyarakatan 336.898 15.4 80.060 2.6
10. Lainnya 591 0.0 254.950 8.2
11. Tidak terjawab 36.612 1.7 1.549 0.0
Jumlah 2.192.402 100.0 3.122.742 100.0
Sumber : BPS.2001. Penduduk Sulawesi Selatan. Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000 Seri L2.25.Jakarta
*Konsep usia angkatan kerja pada sensus penduduk tahun 1990 adalah 10 tahun ke atas pada
sensus penduduk tahun 2000 adalah umur 15 tahun ke atas
Apa yang dapat dijelaskan dari data tabel 8 di atas? kemukakan lapangan usaha yang
paling banyak menyerap angkatan kerja?
26
F. Komposisi Penduduk Menurut Permukiman
Komposisi penduduk menurut pemukiman dimaksudkan adalah penggolongan
penduduk menurut pemukimannya atau tempat tinggalnya. Pemukiman dibedakan atas
daerah perkotaan (urban) dan pedesaan (rural). Di Indonesia yang digolongkan
sebagai daerah perkotaan adalah kelurahan. Sedangkan yang digolongkan sebagai
daerah pedesaan adalah desa. Di Negara-negara lain daerah perkotaan ditandai oleh
sejumlah indikator, seperti syarat jumlah penduduk. Kepadatan penduduk angkatan
kerja yang bekerja di luar pertanian (dalam arti luas) serta sarana fisik yang dimiliki
daerah itu seperti sekolah tempat hiburan, rumah sakit, jalan beraspal, pusat perkotaan
dan lain-lain.
Penduduk Indonesia pada tahun 2000 yang bermukim diperkotaan adalah
85.380.627 jiwa atau 42.4 dan yang bermukim di pedesaan 115.861.372 jiwa atau 57.6
penduduk Sulawesi Selatan yang bermukim di perkotaan pada tahun 2000 adalah 2.
311.132 jiwa atau 29.6 %. Sedangkan yang bermukim di pedesaan adalah 5.490.546
jiwa atau 70.4 %. Hasil sensus penduduk Indonesia dan survey antar sensus tahun 2010,
2015 dan 2020 menunjukkan persentase penduduk yang bermukim di daerah perkotaan
di Sulawesi Selatan dan Indonesia dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Presentase Penduduk Sulawesi Selatan dan Indonesia yang Bermukiman di
Derah Perkotaan Tahun 1961 sampai 2020
Tahun Sulawesi Selatan Indonesia
1961 * 14,8
1971 18,2 17,3
1980 18,1 22,4
1990 24,5 30,9
2000 29,6 42,4
2010 36,7 49,8
2015 40,6 53,3
2020 45,0 56,7
*Data tidak ada
27
kali lipat dari tahun 1971 ke tahun 2000. Yaitu dari 17,3 % pada tahun 1971 menjadi
42,2 % pada tahun 2000. Sedang Sulawesi Selatan hanya mengalami kenaikan dari
18.2 % menjadi 29.6 %.
28
F. Soal Latihan Bab III
Nama : ………………………………………..
NIM : ………………………………………..
Kelas : ………………………………………..
1. Salah satu jenis struktur penduduk adalah struktur penduduk menurut umur dan
jenis kelamin, penduduk yang berumur 0 tahun dimaksudkan adalah…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
2. Yang dimasud dengan anak balita adalah…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
3. Menurut ESCAP yang tergolong lansia adalah ….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
4. Menurut ESCAP yang tergolong usia kerja atau tenaga kerja adalah….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
5. Dalam kaitannya denga struktur penduduk menurut umur dikenal ukuran rasio
beban tanggungan jika indonesia mempunyai rasio beban tanggungan = 60,
artinya…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
29
6. Dalam kaitan dengan sturktur penduduk menurut jenis kelamin, dikenal dengan
ukuran sex rasio atau rasio jenis kelamin atau perimbangan jenis kelamin. Jika
Indonesia mempunyai rasio jenis kelamin = 120, artinya adalah….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
7. Piramida atau limas penduduk adalah….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
8. Ada tiga pola piramida penduduk yaitu….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
9. Pola piramida penduduk yang menunjukkan pola piramida penduduk stabil
adalah…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
30
A B C
10. Pada gambar 1. Ditunjukkan suatu piramida penduduk. Pada gambar tersebut
A menunjukkan……. , B menunjukkan ……. , C menunjukkan ……. ,dan, D
menunjukkan ………
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
11. Pada umumnya negara -negara maju menunjukkan pola piramida penduduk….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
12. Dalam struktur penduduk menurut status perkawinan, status janda dan cerai
dibedakan. Perbedaannya adalah…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
13. Status cerai dan janda bagi perempuan di Indonesia lebih tinggi persentasenya
daripada status cerai dan duda. Hal ini disebabkan karena ….?
31
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
14. Ada tiga indilkator tingkat Pendidikan yang digunakan BPS, dalam sensus
penduduk yaitu….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
32
17. Selain APK, juka dikenal denganukuran APM. Jika APM penduduk usia 16-
18 tahun di Sulawesi selatan = 32, artinya rata rata setiap …..?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
18. Dalam kaitannya dengan struktur penduduk menurut mata pencaharian
dikenal istilah Angkatan kerja, Angkatan kerja dimaksudkan adalah….?
TENAGA KERJA
A B
C D
E F G H
33
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
21. Angka partisipasi Angkatan kerja kasar Sulawesi selatan pada tahun 2000
adalah 42, artinya….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
22. Angka kesempatan kerja Sulawesi selatan pada tahun 2000, 95 artinya adalah
….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
23. Angka pengangguran Sulawesi selatan pada tahun 2000, 5 artinya adalah ….?
\
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
34
25. Indonesia dikatakan termasuk negara yang terbesar jumlah penduduknya
yang beragama islam karena….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
26. Persentase penduduk yang bermukim di daerah perkotaan di Indonesia
menunjukkan kecenderungan ….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
35
29. Persentase penduduk yang bermukim didaerah perkotaan di Sulawesi selatan
menunjukkann kecenderungan…..?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
30. Urutan suku bangsa yang mendiami Sulawesi selatan adalah….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
36