Anda di halaman 1dari 22

BAB III

STRUKTUR ATAU KOMPOSISI PENDUDUK

A. Struktur Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dimaksudkan adalah


penggolongan penduduk menurut umur dan jenis kelaminnya. Umur diidentikkan
dengan ulang tahun sehingga umur penduduk selalu dibuatknan ke bawah Jenis
kelamin hanya digolongkan atas banyaknya laki-laki dan banyaknya perempuan.
Penggolongan penduduk menurut umur ada beberapa macam, ada
penggolongan penduduk menurut umur satu tahunan, lima tahunan dan kelompok
umur tertentu. Penggolongan penduduk menurut umur satu tahunan dilakukan dengan
mengurut umur penduduk mulai dari 0 tahun ke atas dalam satu kolom, yang
menyatakan jumlah penduduknya dalam kolom lain. Penggolongan penduduk menurut
umur lima tahunan dimaksudkan adalah mengelompokkan umur lima tahunan dimulai
umur 0-4 tahun ke atas dalam satu kolom dan jumlah penduduk pada kolom lainnya.
Contoh struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dengan kelompok umur
lima tnhunan dupat di lihat pada label 3.

Tabel 3. Penduduk Indonesia Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2019
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 11.133.200 10.841.100 21.974.300
5-9 11.230.400 10.768.400 21.998.800
10-14 11.290.300 10.909.900 22.200.200
15-19 11.180.600 10.954.200 22.134.800
20-24 11.073.200 10.890.900 21.964.100
25-29 10.962.000 10.716.600 21.678.600
30-34 10.753.200 10.504.500 21.257.700
35-39 10.395.600 10.235.500 20.631.100
40-44 9.728.900 9.590.600 19.319.500
45-49 8.994.200 8.866.700 17.860.900
50-54 7.760.000 7.742.400 15.502.400
55-59 6.431.700 6.459.400 12.891.100
60-64 5.043.300 5.080.200 10.123.500
65-69 3.596.600 3.751.100 7.347.700

15
70-74 2.337.700 2.639.000 4.976.700
75 + 2.114.700 2.935.800 5.050.500
134.025.600 132.886.300 266.911.900
Penduduk yang berumur 0-4 tahun disebut juga anak balita (anak bawah lima
tahun). Berdasarkan tabel 3, jumlah anak balita di Indonesia adalah 21.974.300 jiwa,
terdiri dari anak balita laki-laki sebanyak 11.133.200 jiwa dan perempuan sebanyak
10.841.100 jiwa.
Penggolongan penduduk menurut umur tertentu misalnya penggolongan
penduduk menurut umur 0-14 tahun (termasuk usia anak-anak). Umur 15-59 tahun
(usia kerja menurut konsep The United Nations Economic and Social Commission for
Asia and the Pacific atau ESCAP) dan umur 60 tahun ke atas (usia lanjut atau lansia).
Berdasarkan penggolongan ini maka penduduk Indonesia berdasarkan tabel 3 adalah:
Umur % Penduduk
0-14 25
15-59 71
60+ 4
Jumlah 100
Dalam kaitan struktur penduduk menurut umur dikenal ukuran yang disebut
Dependency Ratio atau Perimbangan Beban Tanggungan atau Penimbangan Beban
Pemeliharaan atau rasio (Nisbah) beban ketergantungan ukuran ini menyatakan
banyaknya penduduk yang berusia 0-14 tahun dan 60 tahun ke atas rata-rata setiap 100
(bilangan konstan) penduduk yang berumur 15-59 tahun. Rumusnya adalah

𝑷 (𝟎 − 𝟏𝟒) + 𝑷 𝟔𝟎 𝒌𝒆 𝒂𝒕𝒂𝒔
Rasio Beban Tanggungan = 𝑥 100
P(15 − 59)

Berdasarkan rumus ini maka Rasio Beban Tanggungan Indonesia berdasarkan hasil
sensus penduduk tahun 2000 adalah:

Rasio Beban Tanggungan = 66.173.300 + 10.027.200


𝑋 100
190.711.400

= 39,94 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝟒𝟎


16
Rasio Beban tanggungan Indonesia tahun 2019 Adalah 40, artinya rata-rata
setiap 100 orang penduduk Indonesia yang berumur 15-59 tahun, Ada 40 orang
penduduk yang tergolong berusia 0-14 tahun dan 60 tahun ke atas, atau rata-rata setiap
100 penduduk yang tergolong berusia kerja ada 40 orang penduduk yang tergolong
berusia anak-anak dan lanjut usia (lansia).
Dalam kaitan dengan struktur penduduk pemurut jenis kelamin dikenal ukuran
sex ratio atau rasio jenis kelamin atau perimbangan jenis kelamin. ukuran ini
menyatakan banyaknya penduduk laki-laki rata-rata setiap 100 orang penduduk
perempuan (bilangan konstan 100). Rumusnya adalah:

Rasio Jenis Kelamin = Jumlah Penduduk Laki − laki


𝑋 100
Jumlah Penduduk Perempuan

Rasio Jenis Kelamin Indonesia pada tahun 2019 adalah:

134.025.600
Rasio Jenis Kelamin = 𝑋 100 = 100,86 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 101⬚
132.886.300

Rasio Jenis Kelamin Indonesia tahun 2019 adalah 101 artinya rata-rata setiap 100 orang
jumlah Perempuan di Indonesia pada tahun 2019 ada 101 orang Laki-laki.
Dalam kaitan struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dikenal grafik
atau diagram yang disebut piramida penduduk atau limas penduduk. Piramida
penduduk atau limas penduduk adalah diagram atau grafik yang menunjukkan struktur
penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Contoh piramida penduduk dapat dilihat
pada gambar 1.
Pada dasarya ada tiga pola piramida penduduk, yaitu pola piramida penduduk
yang menunjukkan penduduk muda, pola piramida penduduk yang menunjukan
penduduk Stasioner dan pola piramida penduduk yang menunjukkan penduduk tua.
Lihat gambar 2. Penduduk muda ditandai dengan dasar piramida yang condong
bertambah panjang, yang menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduknya yang

17
tinggi. Penduduk Stasioner ditandai dengan dasar piramida yang cenderung konstan
(tidak berubah) yang menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduknya sangat kecil
atau relatif tidak bertambah. Penduduk tua ditandai dengan dasar piramida yang
cenderung bertambah pendek, yang menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduknya
negatif (lebih besar tingkat kematian daripada tingkat kelahiran). Pada umumnya
negara-negara sedang berkembang menunjukkan pola piramida penduduk muda,
sedang di negara-negara maju menunjukkan pola piramuda penduduk stasioner atau
pola piramida penduduk tua. Amatilah gambar nomor 1, kemudian tentukan bagaimana
pola piraraida penduduk Indonesia.

Umur Laki-laki Perempuan

Gambar 1. Piramida Penduduk Indonesia Tahun 2019

A B C
Gambar 2. Pola Piramida Penduduk

18
A = Penduduk Muda
B = Pendudk Stasioner
C = Pendduduk Tua

B. Stuktur Penduduk Menurut Status Perkawinan


Stuktur penduduk menurut status perkawinan dimaksudkan adalah penggolongan
penduduk menurut status perkawinannya. diketahui ada empat status perkawinan yaitu
belum kawin, status kawin, status cerai (talak) dan status janda atau duda (kematian
suami atau isteri). Struktur penduduk menurut status perkawinan di Indonesia,
berdasarkan basil sensus penduduk tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Struktur Penduduk Indonesia Menurut Status Perkawinan Tahun 2000
Status Perkawinan Laki-laki (%) Perempuan (%) Jumlah (%)
Belum kawin 39,98 32,20 36,68
Kawin 57,38 57,45 56,89
Cerai 0,77 2,15 1,57
Duda/Janda 1,86 8,20 4,86
Jumlah 100,00 100,00 100,00

Perhatikanlah tabel 4 di atas secara saksama, kemudian jelaskan mengapa status cerai
dan janda perempuan persentasenya lebih tinggi dibanding dengan status cerai dan
duda bagi laki-laki.

C. Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Struktur pcnduduk menurut tingkat pendidikan dimaksudkan adalah penggolongan
penduduk menurut tingkat pendidikannya. Ada tiga indikator tingkat pendidikan, yaitu
kepandaian membaca dan menulis, pendidikan yang ditamatkan, dan keikutsertaan di
sekolah. Kepandaian membaca dan menulis bagi penduduk yang berumur 10 ke atas
digolongkan atas dua golongan yaitu dapat membaca dan menulis (melek aksara) dan
tidak dapat membaca dan menulis (tuna aksara). Berdasarkan hasil sensus penduduk
tahun 1971, tahun 1980 dan tahu 1990, penduduk Sulawesi Selatan yang tergolong
melek aksara adalah 51,17 %, 61,98 %, dan 77,80 %. ini berarti penduduk Sulawesi
Selatan yang berumur 10 tahun ke atas yang tergolong tuna aksara pada tahun 1971,
1980 dan tahun 1990 adalah 48,83 %, 38,02 % dan 22,20 %. Sayang, hasil sensus

19
penduduk Tahun 2000 sampai sekarang tidak menyajikan data penduduk menurut unit
kepandaian membaca dan menulis.
Tingkat pendidikan yang ditamatkan yang berumur 10 tahun ke atas, digolongkan
atas: tidak sekolah, tidak tamat sekolah dasar, sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat
pertama, sekolah lanjutan tingkat atas, akademi dan universitas. Berdasarkan tingkat
pendidikan yang ditamatkan hasil sensus penduduk tahun 1990 di Provinsi Sulawesi
Selatan menunjukkan data seperti terlihat pada tabel 5.
Tabel 5. Penduduk Sulawesi Selatan Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan
Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980 dan 1990
Tingkat Pendidikan Persentase Penduduk
Yang ditamatkan 1971 1980 1990
Tidak Sekolah 50,20 23,38
Tidak Tamat SD 24,28 55,28* 27,80
Tamat SD 17,80 27,81 25,68
Tamat SLTP Umum 3,85 7,82 10,39
Tamat SLTP Kejuruan 1,02 1,21 0,68
Tamat SLTA Umum 1,35 3,57 6,68
TamatSLTA Kejuruan 1,28 3,46 3,51
Akademi /Diploma 0,12 0,51 0,91
Universitas 0,10 0,34 0,97
Jumlah 100,00 100,00 100,00
*Tidak sekolah dan tidak tamat SD digabangkan
Apa yang dapat anda jelaskan dari data tabel 5 di atas? Kelompokkanlah tingkat
pendidikan atas: tidak sekolah dan tidak tamat SD, pendidikan dasar (SD +
SMP/SLTP), pendidikan menengah (SITA) dan pendidikan tinggi, apakah ada
kecenderungan meningkat? Mengapa persentase penduduk yang menamatkan
pendidikannya pada SLTP Kejuruan mengalami penurunan?
Data hasil sensus tahun 2000, tidak dapat dibandingkan dengan data sensus
sebelumnya karena data hasil sensus penduduk tahun 2000, didasarkan pada penduduk
yang berusia 5 tahun ke atas. Data sensus penduduk sebelumnya di dasarkan atas
penduduk yang berusia 10 tahun ke atas.
Penduduk menurut keikutsertaan di sekolah. digolongkan atas ikut tidaknya di
sekolah. Berdasarkan laporan Depdiknas Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2001.

20
Penduduk Sulawesi Selatan menurut keikut sertaan di sekolah tahun 2000. dapat dilihat
pada tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6. Penduduk Sulawesi Selatan Menurut Keikut Sertaan di Sekolah, dengan
Ukuran APK dan APM Tahun 2000.
Umur Jml. Penduduk Ikut Sekolah Jmh.Siswa* APK (%) ** APM (%)***
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
7 - 12 1.104.560 1.041 269 - I 198 227 108/18 94,27
13-15 497.932 295 224 354 695 71.23 59,29
16-18 486.566 154874 21 l 903 43.55 31.83

* Jumlah siswa yang terdaftar di sekolah tanpa memperhatikan umumnya


** APK adalah Angka Partisipasi Kasar. diperoleh dengan membagi jumiah siswa yang terdaftar (kolom
4) dengan jumlah penduduk usia sekolah (kolom 2) dikali 100
***APM adalah Angka Partisipasi Murni. diperoleh dengan membagi jumlah penduduk usia sekolah
yang ikut sekolah pada kelompok umur (kolom 3) dengan jumiah jumiah penduduk usia sekolah
(kolom 2) dikali 100.

D. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Penduduk yang digolongkan ke dalam mata pencaharian adalah mereka yang
tergolong angkatan kerja angkatan kerja adalah tenaga kerja yang bekerja dan mencari
pekerjaan Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja atau penduduk usia produktif
disebut juga dengan istilah manpower. Pada dasarnya semua penduduk digolongkan
atas dan golongan besar yaitu yang tergolong beban tanggungan dan tenaga kerja yang
termasuk bebam tanggapan adalah mereka yang termasuk anak-anak (umur 0-14 tahun)
dan mereka yang termasuk lansia (umur 60 tahun ke atas). Yang tergolong tenaga kerja
adalah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah tenaga kerja
yang bekerja dan mencari pekerjaan mereka yang tergolong bekerja. Ada yang bekerja
penuh da nada yang setengah bekerja. Mereka yang mencari pekerjaan ada yang
pertama kali mencari ada yang pernah bekerja sebelumnya. Tenaga kerja yang bukan
angkatan kerja adalah mereka yang sekolah, mengurus rumah tangga, menerima
pendapatan dan lain-lain, ihat gambar 3.

21
SEMUA PENDUDUK

BEBAN TANGGUNGAN TENAGA KERJA

ANAK-ANAK LANSIA ANGKATAN BUKAN


KERJA ANGKATAN KERJA

BEKERJA MENCARI
PEKERJAAN SEKOLAH

MENGURUS
RUMAH
BEKERJA SETENGAH TANGGA
PENUH BEKERJA
DAN LAIN-
LAIN

PERNAH PERTAMA KALI


BEKERJA MENCARI PEKERJAAN

Gambar 3. Skema Penggolongan Penduduk Menurut Ketenagakerjaan

22
Contoh data, Berdasarkan sensus Penduduk tahun 2020 penduduk Sulawesi
Selatan dapat digolongkan seperti terlihat pada tabel 7.
Tabel 7. Penduduk Sulawesi Selatan Berdasarkan Ketenagakerjaan Tahun 2020
Golongan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Angkatan Kerja
Bekerja 1.943.707 1.179.035 3.122.742
Mecari Pekerjaan 75.973 81.695 157.668
Jumlah 2.019.680 1.260.730 3.280.410
Bukan Angkatan Kerja
Sekolah 224.167 227.212 451.379
Lainnya 259.741 1.258.255 1.517.996
Jumlah 483.908 1.485.467 1.969.375
Jumlah Tenaga Kerja 2.503.588 2.746.197 5.249.785
Jumlah Penduduk 3.804.367 3.997.311 7.801.678

Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan ketenagakerjaan adalah:


1. Angka Partisipasi Angkatan Kerja Kasar (APAKK). Yang menyatakan
banyaknya angkatan kerja rata-rata setiap 100 penduduk. Rumusanya adalah

APAKK = Angkatan Kerja


𝑥 100
Penduduk
2. Angka Partisipasi Angkatan Kerja Umum (APAKU), yang menyatakan
angkatan kerja rata-rata setiap 100 tenaga kerja. Rumusnya adalah

Angkatan Kerja
APAKU = 𝑥 100
Tenaga Kerja

3. Angkatan Kesempatan Kerja, menyatakan bahwa banyaknya angka kerja yang


bekerja, rata-rata setiap 100 orang angkatan kerja. Rumusnya adalah

Angkatan Kerja yang bekerja


AKK = 𝑥 100
Angkatan Kerja

4. Angka pengungguran, menyatakan banyaknya angkatan kerja yang mencari


pekerjaan rata-rata setiap 100 angkatan kerja rumusnya adalah:

23
Angka Pengangguran = Angkatan Kerja yang yang mencari pekerjaan 𝑥 100
Angkatan Kerja

Berdasarkan data tabel 7, dapat dibuat perhitungan sebagai berikut;


3.280.410
1. APAKK = 𝑥 100 = 42
7.801.678

APAKK Sul-Sel tahun 2020, 42 artinya rata rata 100 penduduk ada 42 orang yang
tergolong angkatan kerja Sulawesi Selatan pada tahun 2020

3.280.410
2. APAKU = 𝑥 100 = 62
5.249.785

APAKU Sul-Sel Tahun 2020, 62 artinya rata-rata setiap tenaga kerja ada 42 orang
yang tergolong angkatan kerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2020.

1.903.707
3. AKK Laki-laki = 𝑥 100 = 96
2. 019.680

AKK Laki-laki Sul-Sel tahun 2020, 96 artinya rata-rata setiap 100 tenaga kerja laki-
laki ada 96 orang tergolong bekerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2020.

4. AKK Perempuan = 1.179.035


𝑥 100 = 94
1. 260.730
AKK Perempuan Sul-Sel tahun 2020, 94 artinya rata-rata setiap 100 tenaga kerja
perempuan ada 94 orang tergolong bekerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2020
3. 122.742
5. AKK = 𝑥 100 = 95
3. 280.410

AKK Sul-Sel tahun 2020, 95 artinya rata-rata setiap 100 angkatan kerja ada 95
orang yang tergolong bekerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2020

75. 973
6. Angka Pengangguran Laki-laki = 𝑥 100 = 4
2. 019 680

24
Angka pengangguran laki-laki di Sulawesi Selatan tahun 2020 adalah 4, artinya
rata- rata setiap 100 orang angkatan kerja laki-laki di Sulawesi Selatan tahun 2020
ada 4 orang yang termasuk mencari pekerjaan atau penganggguran.

81. 695
7. Angka Pengangguran Perempuan = 𝑥 100 = 6
1. 260.730

Angka pengangguran perempuan di Sulawesi Selatan tahun 2020, adalah 6 artinya


rata-rata setiap 100 orang angkatan kerja perempuan di Sulawesi Selatan tahun
2020 ada 6 orang yang termasuk mencari pekerjaan atau pengangguran perempuan.

157.668
8. Angka Pengangguran = 𝑥 100 = 5
3. 280.110

Angka pengangguran di Sulawesi Selatan pada tahun 2020. Adalah 5, artinya rata-
rata setiap 100 orang angkatan kerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2020 ada 5
orang yang termasuk mencari pekerjaan atau pengangguran.
Angkatan kerja yang bekerja berdasarkan konsep BPS digolongkan dalam 10
golongan yaitu (1) pertanian dalam arti luas termasuk cocok tanam, perikanan,
kehutanan, dan peternakan. (2) pertambangan dan penggalian (3) industry pengolahan.
(4) listrik, gas dan air minum. (5) bangunan. (6) perdangangan termasuk perdagangan
besar, eceran, rumah makan dan hotel. (7) angkutan, termasuk pergundangan dan
komunikasi (8) keuangan termasuk asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan
jasa perusahaan (9) jasa kemasyarakatan (10) lainnya dan (11) yang tidak terjawab.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020 penduduk Sulawesi Selatan
yang termasuk angkatan kerja yang bekerja adalah seperti dapat dilihat pada tabel 8.

25
Tabel 8. Angkatan Kerja Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama di Sulawesi
Selatan Tahun 1990 dan 2000.
1990 2000
Lapangan Usaha Utama
Jumlah % Jumlah %
1. Pertanian 1.262.872 57.6 1.173.810 37.6
2. Pertambangan 14.277 0.7 517.842 16.6
3. Industri 149.835 6.8 131.070 4.2
4. Listrik, gas, dan air minum 3.981 0.2 27.686 0.9
5. Bangunan 52.598 2.4 79.018 2.5
6. Perdagangan 260.454 11.9 101.356 3.2
7. Angkutan 65.751 3.0 309.446 9.9
8. Keuangan 8.540 0.4 445.961 14.3
9. Jasa kemasyarakatan 336.898 15.4 80.060 2.6
10. Lainnya 591 0.0 254.950 8.2
11. Tidak terjawab 36.612 1.7 1.549 0.0
Jumlah 2.192.402 100.0 3.122.742 100.0
Sumber : BPS.2001. Penduduk Sulawesi Selatan. Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000 Seri L2.25.Jakarta
*Konsep usia angkatan kerja pada sensus penduduk tahun 1990 adalah 10 tahun ke atas pada
sensus penduduk tahun 2000 adalah umur 15 tahun ke atas

Apa yang dapat dijelaskan dari data tabel 8 di atas? kemukakan lapangan usaha yang
paling banyak menyerap angkatan kerja?

E. Komposisi Penduduk Menurut Agama


Penggolongan penduduk menurut suku agama di Indonesia dapat dilihat pada
tabel 9. Dari tabel tersebut Nampak bahwa agama yang paling banyak dianut di
Indonesia adalah agama Islam menyusul agama Kristen katolik Hindu dan Budha
Tabel 9. Penduduk Indonesia Menurut Agama Tahun 2019
Agama Jumlah Presentase
Islam 207.176.162 87,18
Katolik 6.907.873 2,91
Protestan 16.528.513 6,96
Hindu 4.012.116 1,69
Budha 1.703.254 0,72
Kong Hu Chu 117.091 0,05
Lainnya 299.617 0,13
Tidak Terjawab 139.582 0,06
Tidak Ditanyakan 757.118 0,32
Jumlah 237.641.326 100,00

26
F. Komposisi Penduduk Menurut Permukiman
Komposisi penduduk menurut pemukiman dimaksudkan adalah penggolongan
penduduk menurut pemukimannya atau tempat tinggalnya. Pemukiman dibedakan atas
daerah perkotaan (urban) dan pedesaan (rural). Di Indonesia yang digolongkan
sebagai daerah perkotaan adalah kelurahan. Sedangkan yang digolongkan sebagai
daerah pedesaan adalah desa. Di Negara-negara lain daerah perkotaan ditandai oleh
sejumlah indikator, seperti syarat jumlah penduduk. Kepadatan penduduk angkatan
kerja yang bekerja di luar pertanian (dalam arti luas) serta sarana fisik yang dimiliki
daerah itu seperti sekolah tempat hiburan, rumah sakit, jalan beraspal, pusat perkotaan
dan lain-lain.
Penduduk Indonesia pada tahun 2000 yang bermukim diperkotaan adalah
85.380.627 jiwa atau 42.4 dan yang bermukim di pedesaan 115.861.372 jiwa atau 57.6
penduduk Sulawesi Selatan yang bermukim di perkotaan pada tahun 2000 adalah 2.
311.132 jiwa atau 29.6 %. Sedangkan yang bermukim di pedesaan adalah 5.490.546
jiwa atau 70.4 %. Hasil sensus penduduk Indonesia dan survey antar sensus tahun 2010,
2015 dan 2020 menunjukkan persentase penduduk yang bermukim di daerah perkotaan
di Sulawesi Selatan dan Indonesia dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Presentase Penduduk Sulawesi Selatan dan Indonesia yang Bermukiman di
Derah Perkotaan Tahun 1961 sampai 2020
Tahun Sulawesi Selatan Indonesia
1961 * 14,8
1971 18,2 17,3
1980 18,1 22,4
1990 24,5 30,9
2000 29,6 42,4
2010 36,7 49,8
2015 40,6 53,3
2020 45,0 56,7
*Data tidak ada

Dari data tabel 10 menunjukkan perkembangan penduduk yang bermukim di perkotaan


di Indonesia sangat pesat. Sedangkan di Sulawesi Selatan sangat lambat. Indonesia
mengalami kenaikan persentase penduduk yang bermukim di perkotaan lebih dari dua

27
kali lipat dari tahun 1971 ke tahun 2000. Yaitu dari 17,3 % pada tahun 1971 menjadi
42,2 % pada tahun 2000. Sedang Sulawesi Selatan hanya mengalami kenaikan dari
18.2 % menjadi 29.6 %.

G. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa


Komposisi penduduk Sulawesi Selatan menurut suku bangsa berdasarkan hasil
sensus penduduk tahun 2020, tergambar pada tabel 11.
Tabel 11. Komposisi Penduduk Sulawesi Selatan Menurut Suku Bangsa
Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Tahun 2019
Suku Bangsa Persentase
Bugis 45,12
Makassar 29,68
Toraja 7,34
Mandar 0,65
Luwu 4,93
Jawa 2,86
Duri 2,8
Selayar 1,3
Dayak 0,36
Lainnnya 4,41
Jumlah 100%

28
F. Soal Latihan Bab III
Nama : ………………………………………..
NIM : ………………………………………..
Kelas : ………………………………………..
1. Salah satu jenis struktur penduduk adalah struktur penduduk menurut umur dan
jenis kelamin, penduduk yang berumur 0 tahun dimaksudkan adalah…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
2. Yang dimasud dengan anak balita adalah…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
3. Menurut ESCAP yang tergolong lansia adalah ….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
4. Menurut ESCAP yang tergolong usia kerja atau tenaga kerja adalah….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
5. Dalam kaitannya denga struktur penduduk menurut umur dikenal ukuran rasio
beban tanggungan jika indonesia mempunyai rasio beban tanggungan = 60,
artinya…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

29
6. Dalam kaitan dengan sturktur penduduk menurut jenis kelamin, dikenal dengan
ukuran sex rasio atau rasio jenis kelamin atau perimbangan jenis kelamin. Jika
Indonesia mempunyai rasio jenis kelamin = 120, artinya adalah….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
7. Piramida atau limas penduduk adalah….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
8. Ada tiga pola piramida penduduk yaitu….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
9. Pola piramida penduduk yang menunjukkan pola piramida penduduk stabil
adalah…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

30
A B C

10. Pada gambar 1. Ditunjukkan suatu piramida penduduk. Pada gambar tersebut
A menunjukkan……. , B menunjukkan ……. , C menunjukkan ……. ,dan, D
menunjukkan ………
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
11. Pada umumnya negara -negara maju menunjukkan pola piramida penduduk….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
12. Dalam struktur penduduk menurut status perkawinan, status janda dan cerai
dibedakan. Perbedaannya adalah…?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
13. Status cerai dan janda bagi perempuan di Indonesia lebih tinggi persentasenya
daripada status cerai dan duda. Hal ini disebabkan karena ….?

31
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
14. Ada tiga indilkator tingkat Pendidikan yang digunakan BPS, dalam sensus
penduduk yaitu….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

Tabel 1. Penduduk Sulawesi Selatan Menurut Tingkat Pendidikan yang


Ditamatkan Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980 dan 1990
Tingkat Pendidikan Persentase Penduduk
Yang ditamatkan 1971 1980 1990
Tidak Sekolah 50,20 23,38
Tidak Tamat SD 24,28 55,28* 27,80
Tamat SD 17,80 27,81 25,68
Tamat SLTP Umum 3,85 7,82 10,39
Tamat SLTP Kejuruan 1,02 1,21 0,68
Tamat SLTA Umum 1,35 3,57 6,68
TamatSLTA Kejuruan 1,28 3,46 3,51
Akademi /Diploma 0,12 0,51 0,91
Universitas 0,10 0,34 0,97
Jumlah 100,00 100,00 100,00
15. Pada tabel 1. Digambarkan struktur penduduk menurut tingkat Pendidikan
yang ditamatkan. Tabel tersebut menggambarkan perkembangan tingkat
Pendidikan di Sulawesi Selatan
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
16. Dalam kaitannya dengan keikutsertaan disekolah dikenal ukuran APK. Jika
APK penduduk usia 7-12 di Sulawesi selatan = 108 artinya…..?

………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

32
17. Selain APK, juka dikenal denganukuran APM. Jika APM penduduk usia 16-
18 tahun di Sulawesi selatan = 32, artinya rata rata setiap …..?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
18. Dalam kaitannya dengan struktur penduduk menurut mata pencaharian
dikenal istilah Angkatan kerja, Angkatan kerja dimaksudkan adalah….?

TENAGA KERJA

A B

C D

E F G H

19. Pada gambar 2, disajikan cukilan penggolongan tenaga kerja. A


menunjukkan…..B menunjukkan……C menunjukkan…… D
menunjukkan……. E menunjukkan….F menunjukkan …….. G menunjukkan
….dan H menunjukkan …….
20. Penduduk yang tidak tergolong Angkatan kerja, tetapi temasuk tenaga kerja
antara lain adalah….?
………………………………………………………………………………….

33
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
21. Angka partisipasi Angkatan kerja kasar Sulawesi selatan pada tahun 2000
adalah 42, artinya….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
22. Angka kesempatan kerja Sulawesi selatan pada tahun 2000, 95 artinya adalah
….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
23. Angka pengangguran Sulawesi selatan pada tahun 2000, 5 artinya adalah ….?
\
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

24. Urutan agama yang dianut penduduk Indonesia adalah….?


………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

34
25. Indonesia dikatakan termasuk negara yang terbesar jumlah penduduknya
yang beragama islam karena….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
26. Persentase penduduk yang bermukim di daerah perkotaan di Indonesia
menunjukkan kecenderungan ….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

27. Tinggimya persentase penduduk Indonesia yang bermukim di daerah


perkotaan disebabkan karena….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
28. Jika dibandingkan dengan negara negara maju, penduduk Indonesia yang
bermukim didaerah perkotaan tergolong….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

35
29. Persentase penduduk yang bermukim didaerah perkotaan di Sulawesi selatan
menunjukkann kecenderungan…..?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
30. Urutan suku bangsa yang mendiami Sulawesi selatan adalah….?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

36

Anda mungkin juga menyukai