Anda di halaman 1dari 22

DEMOGRAFI

“Ukuran Komponen Demografi“

M. Asyroful Mujib, S.Pd., M.Sc

Mata Kuliah Demografi


Kelas A: Senin, 05.10-06.50, Ruang 44F 101
Kelas B : Selasa, 05.10-06.50, Ruang 44F 101
PENDAHULUAN

Data yang ditampilkan dalam Demografi

Ukuran
Absolut
Data demografi
yang ditampilkan
dalam bentuk
jumlah absolut,
misal Jumlah
Penduduk, jumlah
Ukuran
sekolah, jumlah Relatif
rumah sakit, dsb
Data demografi ditampilkan
dalam bentuk relatif seperti
persentase, rasio, perbandingan
agar lebih mudah dipahami dan
dianalisis lebih lanjut
PENDAHULUAN
Contoh Ukuran Absolut

Jumlah sekolah dan murid

Jumlah Penduduk
PENDAHULUAN Contoh Ukuran
Absolut dan Relatif

Contoh Ukuran Absolut Contoh Ukuran Relatif


(Jumlah Penduduk) (Kepadatan Penduduk)
Pengukuran Komponen Demografi

Pengukuran
Komponen
Demografi

Pengukuran Struktur Pengukuran Proses


Demografi Demografi
Pengukuran data demografi Pengukuran data demografi yang
yang berasal dari sensus dapat terjadi pada setiap saat,
penduduk atau data sekunder. Seperti:
Seperti: Kelahiran
Jenis Kelamin, Kepadatan Kematian
Penduduk, Tekanan Penduduk Mobilitas Penduduk
Pengukuran Struktur Demografi
Beberapa Istilah Dasar dalam Pengukuran Struktur Demografi

Rasio
Adalah Perbandingan dikalikan 100, atau
Perbandingan antara dua perangkat,
Kemudian ditampilkan dalam satuan tertentu (%)

Perbandingan
Perbandingan antara mahasiswa laki-laki
dan perempuan

Persentase
Adalah Proporsi dikalikan 100
Misal : Persentase Penduduk per kemacatan terhadap Total
Penduduk di Kabupaten Jember (Slide 4)
Proporsi
Jumlah sampel terhadap populasi
Misal : di Angkatan 2019, berapa jumlah mahasiswa perempuan
Terhadap Seluruh jumlah mahasiswa angkatan 2019
Pengukuran Struktur Demografi

Pada pertemuan ini kita akan membahas


Pengukuran Struktur Demografi untuk
perhitungan Rasio dan Kepadatan Penduduk

Pengukuran Struktur Demografi = RASIO

Pengukuran Struktur Demografi = Kepadatan Penduduk


Pengukuran Struktur Demografi = RASIO

RASIO

1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)


2. Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur
3. Rasio menurut Jenis Kelamin Kelahiran (Sex
Ratio at Birth = SRB)
4. Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio =
CWR)
5. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio
= DR)
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)


 AdalahPerbandingan antara penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan dalam suatu wilayah/negara.
Data mengenai rasio jenis kelamin berguna untuk pengembangan
perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutama
yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki-laki dan
perempuan secara adil

Contoh:
Jumlah penduduk Kec. Sumbersari adalah 179.300 jiwa terdiri dari
894.000 laki-laki dan 899.000 perempuan, sehingga Rasio Jenis
kelamin wilayah tersebut adalah
SR = (894.000/899.000 )x 100 = 99
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Interpretasi : Hal ini berarti bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat
99 penduduk laki-laki.
Apabila angka tersebut jauh dibawah angka 100, maka akan menimbulkan
berbagai masalah, karena di wilayah tsb kekurangan laki-laki untuk
melaksanakan pembangunan atau perkawinan
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO

Rasio Jenis Kelamin Menurut Kelompok Umur


Adalah Rasio Jenis Kelamin dibuat berdasarkan kelompok umur.
  𝑷𝒖𝒕𝒓𝒂 (𝒖𝒎𝒖𝒓)
𝐑𝐮𝒎𝒖𝒔 : 𝑺𝑹 (𝒖𝒎𝒖𝒓 )= x 𝟏𝟎𝟎
𝑷 𝒖𝒕𝒓𝒊 (𝒖𝒎𝒖𝒓)
Misal:
Jumlah penduduk laki-laki umur 20-24 adalah 7.583.487,
sedangkan jumlah penduduk perempuan pada rentang umur
tersebut (20-24) adalah 8.545.262 jiwa.
Berapa Rasio jenis kelamin pada umur tersebut (20-24)?
SR (20-24) = (7.583.487/ 8.545.262) x 100 = 89
Interpretasi:
Hal ini berarti bahwa dalam 100 penduduk perempuan pada umur
20-24 tahun terdapat 89 penduduk laki-laki di umur yang sama
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO

Rasio Jenis Kelamin menurut Kelahiran


(Sex Ratio at Birth = SRB)
Adalah Rasio untuk menghitung jumlah kelahiran bayi laki-laki dan bayi
perempuan apabila hanya diketahui angka kelahiran total (laki-laki +
perempuan).   𝑲𝒆𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓𝒂𝒏 𝑩𝒂𝒚𝒊 𝑳𝒂𝒌𝒊 −𝒍𝒂𝒌𝒊
𝐑𝐮𝒎𝒖𝒔 : 𝑺𝑹𝑩= ¿ x 𝟏𝟎𝟎
𝑲𝒆𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓𝒂𝒏 𝑩𝒂𝒚𝒊 𝑷𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 ¿

Misal:
Jumlah Kelahiran Bayi laki-laki di Kabupaten Jember adalah 214 Bayi,
sedangkan jumlah kelahiran bayi perempuan adalah 200 bayi
Berapa Rasio jenis kelamin menurut kelahiran (SRB)?
SRB = (214/ 200) x 100 = 107
Interpretasi:
Hal ini berarti bahwa dalam setiap 100 kelahiran bayi perempuan
terdapat 107 kelahiran bayi laki-laki
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO

Rasio Anak Perempuan


(Child Women Ratio = CWR)
Adalah Perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk
dibawah usia 5 tahun terhadap jumlah perempuan usia subur
(usia melahirkan atau usia reproduksi yaitu umur 15 tahun
sampai dengan 49 tahun).
Rasio anak perempuan memberikan gambaran mengenai tingkat
kelahiran di suatu daerah, semakin besar angka rasio anak
perempuan, maka semakin tinggi tingkat kelahiran.

  𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 (𝟎− 𝟒)
𝐑𝐮𝒎𝒖𝒔 : 𝑪𝑾𝑹= x 𝟏𝟎𝟎𝟎
𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒂𝒖𝒏 (𝟏𝟓− 𝟒𝟗)
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO

Rasio Anak Perempuan


(Child Women Ratio = CWR)
Misal: Jumlah penduduk umur 0-4 tahun adalah 3.193 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk wanita yang berumur 15-49 tahun
adalah 5.117 jiwa. Maka CWR adalah

CWR = (3.193 / 5.117) x 1000 = 624

Interpretasi:
Hal ini berarti bahwa setiap 1000 wanita yang berumur 15-49
tahun terdapat 624 anak usia 0-4 tahun.
CWR tinggi berarti di wilayah tersebut banyak terdapat balita,
dengan kata lain kelahiran yang terjadi juga cukup tinggi, maka
dibutuhkan sarana prasarana untuk kebutuhan balita seperti
pendidikan, kesehatan, dsb
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO

Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio)


Adalah Suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan
kelompok usia produktif (15-64 tahun) terhadap penduduk usia
non produktif, yaitu anak-anak (<15 tahun) dan orang tua (>65
tahun).
Semakin besar nilai DR, semakin besar beban tanggungan
kelompok produktif yang berarti semakin menurunkan
produktifitas mereka
  𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑵𝒐𝒏 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒕𝒊𝒇
𝐑𝐮𝒎𝒖𝒔 : 𝑫𝑹 = x 𝟏𝟎𝟎
𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒕𝒊𝒇

  𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑼𝒎𝒖𝒓 ( 𝟎− 𝟏𝟒 𝒕𝒉 ) + 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑼𝒎𝒖𝒓 (¿ 𝟔𝟓 𝒕𝒉)


𝑫𝑹= x 𝟏𝟎𝟎
𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑼𝒎𝒖𝒓 (𝟏𝟓− 𝟔𝟒 𝒕𝒉)
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO

Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio)


Misal:
Pada Tahun 1971 jumlah penduduk Indonesia yang berumur 0-14 tahun
besarnya 52.454.000, sedangkan yang berumur 15-64 tahun sebesar
63.180.000. Penduduk yang berumur >65 tahun 3.576.000 orang.
Hitung berapa Rasio Beban Tanggungannya

DR = (52.454.000 + 3.576.000 / 63.180.000) x 100 = 88,7

Interpretasi:
Hal ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok penduduk produktif
harus menanggung 89 kelompok penduduk yang tidak produktif.
Semakin besar angka DR semakin tinggi beban tanggungan yang bisa
menjadi penghambat pembangunan, karena sebagian pendapatan
yang diperoleh oleh kelompok produktif harus dikeluarkan untuk
memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif
Pengukuran Struktur Demografi = Kepadatan Penduduk

KEPADATAN PENDUDUK

1. Kepadatan Penduduk Aritmatik (Kepadatan


Penduduk Kasar)
2. Kepadatan Penduduk Fisiologis
3. Kepadatan Penduduk Agraris
Pengukuran Struktur Demografi = Kepadatan Penduduk

Kepadatan Aritmatik (Kepadatan Penduduk)


Adalah Jumlah penduduk per satuan unit wilayah (Jiwa/km2).
Analisis kepadatan penduduk penting untuk mengetahui
persebaran penduduk suatu wilayah dan penataan ruang,
khususnya distribusi permukiman.
Kepadatan penduduk merupakan indikator awal untuk
mendeteksi tingkat perkembangan wilayah beserta seluruh
kemungkinan yang ditimbulkan
Rumus:
  𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑺𝒖𝒂𝒕𝒖 𝑾𝒊𝒍𝒂𝒚𝒂𝒉
𝑲𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌=
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑾𝒊𝒍𝒂𝒚𝒂𝒉
Pengukuran Struktur Demografi = Kepadatan Penduduk

Kepadatan Aritmatik (Kepadatan Penduduk)


Berikut ini adalah Contoh Kepadatan Penduduk di Kabupaten Jember.
Jumlah Penduduk dibagi Luas Wilayah
Pengukuran Struktur Demografi = Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk Fisiologis


Adalah Jumlah penduduk tiap hektar luas lahan pertanian yang
terdapat di suatu wilayah (Jiwa/Ha).
Aspek fisiologis yang dimaksud adalah Kemampuan wilayah
untuk mendukung kebutuhan penduduk khususnya supply
pangan sebagai kebutuhan pokok, sehingga digunakan indikator
luas lahan pertanian
Rumus:
  𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌
𝑲𝑷 . 𝑭𝒊𝒔𝒊𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊𝒔=
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑳𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒊𝒂𝒏
Pengukuran Struktur Demografi = Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk Agraris


Dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah penduduk yang mata
pencahariannya petani (menjadi petani) tiap kilometer atau
hektar persegi tanah pertanian
Rasio antara petani dan lahan pertanian sangat penting untuk
menunjukkan tingkat hidup dan kesejahteraan petani dan
masyarakat desa pada umumnya
Rumus:
  𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑷𝒆𝒕𝒂𝒏𝒊
𝑲𝑷 . 𝑨𝒈𝒓𝒂𝒓𝒊𝒔=
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑳𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒊𝒂𝒏
Pengukuran Struktur Demografi = Kepadatan Penduduk

Contoh Kepadatan Penduduk Fisiologis dan Agraris


Contoh:
Jika suatu wilayah A memiliki luas wilayah 1904 km2, dan digunakan untuk
lahan pertanian seluas 163 km2. sedangkan jumlah penduduknya 119.232
jiwa dan 76.546 jiwa sebagai petani. Maka kepadatan penduduk fisiologis
dan agrarisnya adalah
  = 731 Jiwa/km2

  = 470 Jiwa/km2

Interpretasi:
Angka Kepadatan penduduk fisiologis 731 jiwa/km2 menunjukkan bahwa
setiap 1 km2 lahan pertanian terdapat penduduk sejumlah 731 jiwa,
sedangkan kepadatan agraris sebanyak 470 jiwa/km2 yang artinya setiap 1
km2 lahan pertanian terdapat penduduk petani sebanyak 470 jiwa.
Atau dalam konteks kepadatan penduduk, maka setiap 1 hektar lahan
pertanian untuk 4,7 jiwa atau 1:5 jiwa.

Anda mungkin juga menyukai