Ukuran
Absolut
Data demografi
yang ditampilkan
dalam bentuk
jumlah absolut,
misal Jumlah
Penduduk, jumlah
Ukuran
sekolah, jumlah Relatif
rumah sakit, dsb
Data demografi ditampilkan
dalam bentuk relatif seperti
persentase, rasio, perbandingan
agar lebih mudah dipahami dan
dianalisis lebih lanjut
PENDAHULUAN
Contoh Ukuran Absolut
Jumlah Penduduk
PENDAHULUAN Contoh Ukuran
Absolut dan Relatif
Pengukuran
Komponen
Demografi
Rasio
Adalah Perbandingan dikalikan 100, atau
Perbandingan antara dua perangkat,
Kemudian ditampilkan dalam satuan tertentu (%)
Perbandingan
Perbandingan antara mahasiswa laki-laki
dan perempuan
Persentase
Adalah Proporsi dikalikan 100
Misal : Persentase Penduduk per kemacatan terhadap Total
Penduduk di Kabupaten Jember (Slide 4)
Proporsi
Jumlah sampel terhadap populasi
Misal : di Angkatan 2019, berapa jumlah mahasiswa perempuan
Terhadap Seluruh jumlah mahasiswa angkatan 2019
Pengukuran Struktur Demografi
RASIO
Contoh:
Jumlah penduduk Kec. Sumbersari adalah 179.300 jiwa terdiri dari
894.000 laki-laki dan 899.000 perempuan, sehingga Rasio Jenis
kelamin wilayah tersebut adalah
SR = (894.000/899.000 )x 100 = 99
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Interpretasi : Hal ini berarti bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat
99 penduduk laki-laki.
Apabila angka tersebut jauh dibawah angka 100, maka akan menimbulkan
berbagai masalah, karena di wilayah tsb kekurangan laki-laki untuk
melaksanakan pembangunan atau perkawinan
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO
Misal:
Jumlah Kelahiran Bayi laki-laki di Kabupaten Jember adalah 214 Bayi,
sedangkan jumlah kelahiran bayi perempuan adalah 200 bayi
Berapa Rasio jenis kelamin menurut kelahiran (SRB)?
SRB = (214/ 200) x 100 = 107
Interpretasi:
Hal ini berarti bahwa dalam setiap 100 kelahiran bayi perempuan
terdapat 107 kelahiran bayi laki-laki
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO
𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 (𝟎− 𝟒)
𝐑𝐮𝒎𝒖𝒔 : 𝑪𝑾𝑹= x 𝟏𝟎𝟎𝟎
𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒂𝒖𝒏 (𝟏𝟓− 𝟒𝟗)
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO
Interpretasi:
Hal ini berarti bahwa setiap 1000 wanita yang berumur 15-49
tahun terdapat 624 anak usia 0-4 tahun.
CWR tinggi berarti di wilayah tersebut banyak terdapat balita,
dengan kata lain kelahiran yang terjadi juga cukup tinggi, maka
dibutuhkan sarana prasarana untuk kebutuhan balita seperti
pendidikan, kesehatan, dsb
Pengukuran Struktur Demografi = RASIO
Interpretasi:
Hal ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok penduduk produktif
harus menanggung 89 kelompok penduduk yang tidak produktif.
Semakin besar angka DR semakin tinggi beban tanggungan yang bisa
menjadi penghambat pembangunan, karena sebagian pendapatan
yang diperoleh oleh kelompok produktif harus dikeluarkan untuk
memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif
Pengukuran Struktur Demografi = Kepadatan Penduduk
KEPADATAN PENDUDUK
= 470 Jiwa/km2
Interpretasi:
Angka Kepadatan penduduk fisiologis 731 jiwa/km2 menunjukkan bahwa
setiap 1 km2 lahan pertanian terdapat penduduk sejumlah 731 jiwa,
sedangkan kepadatan agraris sebanyak 470 jiwa/km2 yang artinya setiap 1
km2 lahan pertanian terdapat penduduk petani sebanyak 470 jiwa.
Atau dalam konteks kepadatan penduduk, maka setiap 1 hektar lahan
pertanian untuk 4,7 jiwa atau 1:5 jiwa.