Anda di halaman 1dari 67

ANALISA KEPENDUDUKAN

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN
• Demos = Rakyat/ Penduduk
• Grafien = menulis
(Bahasa Yunani)
• Donald J. Bogue :
“Principles of Demography”
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik
dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi
penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa
melalui bekerjanya 5 komponen demografi
(Fertilitas/Kelahiran, Mortalitas/Kematian, Perkawinan,
Migrasi dan Mobilisasi Sosial)

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


RUANG LINGKUP DEMOGRAFI

• Kematian (Mortality)
• Kelahiran (Fertility)
• Migrasi
• Perkawinan dalam hubungannya dengan
proses penduduk
(John Graunt = Bapak Demografi)

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


TUJUAN DAN PENGGUNAAN
DEMOGRAFI
1. Mempelajari kuantitas & distribusi penduduk suatu
daerah/ wilayah.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya
& dan persebarannya.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dengan organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa
yang akan datang dan kemungkinan konskunsinya

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


DINAMIKA PENDUDUK/
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Diakibatkan oleh 4 komponen, yaitu :
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. In- Migration (Migrasi Masuk)
4. Out-Migration (Migrasi Keluar)

Reproductive Change (Perubahan Reproduktif)/ Natural


Increase (Pertumbuhan Alamiah)
= Selisih antara kelahiran dan kematian

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


Lanjutan

Selisih antara in-migration dan out-migration disebut


Net-migration (Migrasi Neto)

Jadi pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh 2 cara, yaitu


melalui :
1.Perubahan reproduksi
2.Migrasi neto

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


RUMUS PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pt = Po + (B – D) + (Mi – Mo)

Pt = Jumlah penduduk pada waktu sesudahnya


Po = Jumlah penduduk pada waktu terdahulu (tahun dasar)
B = Kelahiran yang terjadi pada jangka waktu antara kedua
kejadian tersebut.
D = JumlahKematian yang terjadi pada jangka waktu antara
kedua kejadian tersebut.
Mi= Migrasi masuk pada jangka waktu antara kedua kejadian
Mo= Migrasi keluar pada jangka waktu antara kedua kejadian

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


MODEL PERTUMBUHAN
PENDUDUK
MIGRASI

POSITIF NEGATIF NOL

M>F N, T, S T T

N, T, S
M<F N N

M=F N T S

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


BEBERAPA UKURAN DASAR
DEMOGRAFI

1. FERTILITAS (KELAHIRAN)
2. MORTALITAS (KEMATIAN)
3. MIGRASI

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


BAB II
STRUKTUR PENDUDUK
DAN PENYEBARAN
PENDUDUK
STRUKTUR PENDUDUK DAN
PERSEBARAN PENDUDUK
Informasi tentang :
 Jumlah penduduk
 Komposisi penduduk menurut umur
 Jenis kelamin,
 Pendidikan,
 Tempat tinggal,
 Pekerjaan dll.

Penting diketahui terutama untuk mengembangkan


perencanaan pembangunan manusia yang terkait dengan
peningkatan kesejahteraan manusia.

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


UMUR PENDUDUK

• Struktur umur penduduk dapat dilihat dalam umur satu


tahunan atau yang disebut juga umur tunggal (single
age), dan yang dikelompokkan dalam lima tahunan.
• Dalam pembahasan demografi pengertian umur adalah
umur pada saat ulang tahun terakhir.
• Misalnya Ani lahir pada bulan Januari tahun 1998 dan
Sensus 2000 dilaksanakan pada bulan Juli. Jadi pada
saat Sensus 2000 dilaksanakan Ani berusia 2 tahun
6 bulan, tetapi dalam perhitungan demografi Ani
dicatat sebagai berumur 2 tahun saja.

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


Digital Preference
• Yaitu kecenderungan penduduk menyebut umurnya dengan
angka berakhiran 0 atau 5.

• Hal ini menyebabkan penumpukan penduduk dengan umur-


umur berakhiran 0 dan 5 (age heaping), sebaliknya terdapat
kekurangan cacah pada umur-umur lain terutama umur yang
berakhiran 1, 4, 6, dan 9.

• Untuk menanggulangi hal ini demografer memakai struktur


umur yang dikelompokkan dalam umur lima tahunan yakni :
0-4 ; 5-9 ; 10-14 ; 15-19; 20-24; 25-29; 30-34; 35-39; 40-44;
45-49; 50-54; 55-59; 60-64; 65-69; 70-74; 75 tahun ke atas

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


Penduduk muda dan penduduk tua

• Penduduk suatu wilayah dianggap penduduk


muda apabila penduduk usia dibawah 15 tahun
mencapai sebesar 40 persen atau lebih dari
jumlah seluruh penduduk.
• Sebaliknya penduduk disebut penduduk tua
apabila jumlah penduduk usia 65 tahun keatas
diatas 10 persen dari total penduduk.

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


Karakteristik penduduk menurut umur dan jenis
kelamin
Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia menurut Umur dan Jenis Kelamin (dalam ribuan)

Rasio Jenis
Kel. Umur Laki-laki Perempuan Total
Kelamin
0-4 10188,7 9832,7 20021,4 104
5-9 11157,3 10788,9 21946,2 103
10-14 10824,1 10413,9 21238,0 104
15-19 10652,3 10611,7 21264,0 100
20-24 9759,0 10333,2 20092,2 94
25-29 9135,4 9596,1 18731,5 95
30-34 8455,4 8507,0 16962,4 99
35-39 7537,0 7454,4 14991,4 101
40-44 6495,3 6143,6 12638,9 106
45-49 5170,3 4689,9 9860,2 110
50-54 3880,6 3625,7 7506,3 107
55-59 2995,3 2941,5 5936,8 102
60-64 2481,5 2592,1 5073,6 96
65-69 1810,6 2012,2 3822,8 90 Sumber: SP 2000, BPS
70-74 1267,6 1392,3 2659,9 91 2005, (Data Dirapihkan)

75+ 1369,2 1728,2 3097,4 79


Sosialisasi KTSP
Jumlah 103179,9 102663,4 205843,3 101
Indikator Karakteristik Penduduk

1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)


2. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
3. Tingkat pertumbuhan penduduk

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


RASIO JENIS KELAMIN
• Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah perbandingan jumlah penduduk laki-
laki dengan jumlah penduduk perempuan per 100 penduduk perempuan.
• Data mengenai rasio jenis kelamin berguna untuk pengembangan
perencanaan pembangunan yang berwawasan gender.
• Rumus
RJK =
∑ L
x 100
dimana
∑P
RJK = adalah rasio jenis kelamin
∑ L = adalah jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada suatu
waktu
∑ P = adalah jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada suatu
waktu
K =100 penduduk perempuan.

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


RASIO KETERGANTUNGAN
• Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.

• Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan


semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi.

• Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah


menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi.

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


RASIO KETERGANTUNGAN
Rumus :
• Rumus

Dimana
• RKTotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
• RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
• RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
• P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
• P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
• P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Rasio Ketergantungan
Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif,
dan Umur Tua, Tahun 2000

Kel. Umur Jumlah Penduduk

0-14 63 206 000

15-64 13 3057 000

65+ 9 580 000

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


PERSEBARAN PENDUDUK
• Persebaran penduduk atau disebut juga distribusi
penduduk menurut tempat tinggal dapat dibagi menjadi
dua kategori yaitu persebaran penduduk secara
geografis (pulau besar dan pulau kecil dan persebaran
penduduk secara administratif (33 propinsi, meliputi
440 kabupaten dan kota).
• Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan
persebaran penduduk secara geografis sejak dahulu
hingga sekarang adalah persebaran atau distribusi
penduduk yang tidak merata antara Jawa dan luar
Jawa.

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


Indikator Persebaran Penduduk

• Indikator yang umum dipakai adalah Rasio


Kepadatan Penduduk (density ratio) yaitu rasio
yang menyatakan perbandingan antara
banyaknya penduduk terhadap luas wilayah
atau berapa banyaknya penduduk per kilometer
persegi pada tahun tertentu.

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


BAB IV
FERTILITAS
FERTILITAS

Fertilitas adalah kemampuan riil seorang wanita


untuk melahirkan, yang dicerminkan dengan
jumlah bayi yang dilahirkan.

Beberapa ukuran dasar Fertilitas :


1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
2. Angka Kelahiran Menrut Umur (Age Spesific
Fertility Rate)
3. Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate)

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


KONSEP DASAR FERTILITAS

• Kelahiran Hidup sebagai peristiwa kelahiran bayi,


tanpa memperhitungkan lamanya berada dalam
kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda
kehidupan pada saat dilahirkan; misalnya bernafas, ada
denyut jantung, atau denyut tali pusat, atau gerakan-
gerakan otot.
• Fertilitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan
seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran hidup.
• Fekunditas berarti potensi seorang wanita untuk
menjadi hamil

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


JUMLAH KELAHIRAN
• Jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran
hidup yang terjadi pada waktu tertentu di
wilayah tertentu.
• Informasi tentang jumlah kelahiran bermanfaat
untuk perencanaan pembangunan berbagai
fasilitas yang dibutuhkan khususnya
pengembangan fasilitas kesehatan ibu dan anak,
baik untuk masa kini maupun untuk masa yang
akan datang.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KELAHIRAN KASAR (CBR)

• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)


adalah angka yang menunjukkan banyaknya
kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk
pada pertengahan tahun yang sama.

• Untuk mengetahui tingkat kelahiran yang terjadi


di suatu daerah tertentu pada waktu tertentu

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KELAHIRAN KASAR (CBR)

B
CBR = k
P
B = Banyaknya kelahiran pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = 1000

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


CONTOH :

Pada tahun jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan


tahun 2000 sebesar 220.000.000 orang, jumlah kelahiran
pada tahun tesebut adalah 5.834.400 bayi. Maka tingkat
Fertilitas Kasar (CBR) untuk Indonesia pada tahun 2000
adalah :

5.834.400 CBR = 26 , 52
CBR = x 1000
220 .000.000
Artinya :
Pada tahun 2000, di Indonesia tiap 1.000 penduduk terdapat
26,52 kelahiran.

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


MANFAAT CBR DALAM INDIKATOR
KESEHATAN
Untuk mengetahui tingkat kelahiran di suatu
wilayah tertentu dalam keterkaitannya dengan
keberhasilan upaya program KB.

Interpretasi :
CBR tinggi menggambarkan bahwa jumlah wanita
usia subur yang melahirkan pada periode dan
wilayah tertentu tinggi.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


KETERBATASAN DALAM
PERHITUNGAN CBR
Perhitungan ini disebut perhitungan kasar karena
yang menjadi pembagi adalah seluruh penduduk
baik laki-laki maupun perempuan seluruh usia
termasuk yang bukan perempuan usia reproduksi
(15-49 tahun).

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KELAHIRAN MENURUT UMUR
(ASFRX)
• Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific
Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang
menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000
perempuan pada kelompok umur tertentu antara
15-49 tahun.
• Pengetahuan mengenai ASFR akan berguna
untuk pelaksanaan program KB dan
peningkatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KELAHIRAN MENURUT UMUR
(ASFRX)

RUMUS :

Bx
ASFR x = .k
Pfx

x = umur wanita dalam kelompok umur 5 tahunan


(15-19, 20-24, ….dst…, 45-49)
Bx = jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur x
Pfx = jumlah wanita pada kelompok umur x

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


Latihan Soal
Tabel 1. Jumlah Perempuan, Jumlah Kelahiran, dan Angka Kelahiran Menurut Kelompok
Umur (ASFR), Indonesia, Susenas 1999 dan 2004

Kelompok Jumlah Jumlah Angka Kelahiran


Umur perempuan* kelahiran* Menurut Umur
(ASFR)
15-19 9.794.093 381.970 AAA
20-24 10.110.367 1.364.900 AAA
25-29 9.601.442 1.324.999 AAA
30-34 9.132.513 913.251 AAA
35-39 8.587.142 352.073 AAA
40-44 7.459.538 89.514 AAA
45-49 5.870.372 29.352 AAA
Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan
MANFAAT ASFRX DALAM INDIKATOR
KESEHATAN

1. Untuk mengetahui jumlah kelahiran dari wanita


pada kelompok umur tertentu.
2. ASFRx memungkinkan untuk analisis perbedaan
fertilitas menurut berbagai karakteristik wanita.
3. ASFRx memungkinkan untuk studi fertilitas
menurut kohort.
Interpretasi :
Tingginya ASFRx mengambarkan tingginya pula
tingkat kelahiran pada wanita usia tertentu atau
golongan usia tertentu.

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


ANGKA KELAHIRAN TOTAL (TFR)

• Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR)


adalah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita
selama masa usia suburnya.

• Diketahunya TFR untuk suatu daerah akan membantu


para perencana program pembangunan untuk
meningkatkan rata-rata usia kawin, meningkatkan
program pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
pelayanan Ibu hamil dan perawatan anak, serta untuk
mengembangkan program penurunan tingkat.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KELAHIRAN TOTAL (TFR)

RUMUS :
45 - 49
TFR = 5 ∑ ASFR
X = 15 -19

MANFAAT :
1. Untuk menggambarkan keadaan fertilitas yang murni atau
sebenarnya pada waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui rata-rata jumlah anak yang dilahirkan
oleh wanita pada waktu wanita tersebut memasuki usia
subur hingga melampaui batas reproduksinya (umur 15-
49 tahun)
Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan
TFR Lanjutan

INTERPRETASI :
Semakin tinggi TFR maka menggambarkan bahwa
rata-rata jumlah anak yang dilahirkan tinggi pula.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Latihan Soal
Berdasarkan data pada Tabel 1 tentang ASFR,
maka :
1. Hitunglah TFR di Indonesia !
2. Interpretasikan hasil perhitungan tersebut !

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANAK LAHIR HIDUP
• ALH adalah banyaknya kelahiran hidup dari sekelompok
atau beberapa kelompok wanita selama masa
reproduksinya.
• indikator Anak Lahir Hidup atau juga sering disebut
dengan Children Ever Born mengandung pengertian yang
bersifat ‘longitudinal’ dan bukan gambaran penampang
lintang.
• Indikator Anak Lahir Hidup ini diperoleh dari informasi
atas pertanyaan ‘Berapa jumlah anak yang telah Ibu
lahirkan selama ini ?’
• Hitungan ini bermanfaat untuk mengetahui rata-rata jumlah
anak yang dilahirkan hidup oleh sekelompok wanita mulai
memasuki masa reproduksi hingga saat wawancara.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Cara Perhitungan ALH
• Jumlah anak yang lahir hidup dibagi dengan jumlah
wanita kelompok umur tertentu.
• Rumus:

i = kelompok umur
ALHi = Anak lahir hidup menurut kelompok umur
wanita yang melahirkan
= Wanita kelompok umur tertentu
ALH = Anak Lahir Hidup

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Contoh
Tabel 2. Jumlah Anak Lahir Hidup (ALH), Jumlah Wanita dan Rata-rata Anak
Lahir Hidup, Indonesia, 2004

Kel. Umur ALH Wanita Rata-rata ALH


15-19 459733 9794093 ………
20-24 15122671 10110367 ………
25-29 12243631 9601442 ………
30-34 18451585 9132513 ………
35-39 23116067 8587142 ………
40-44 23932357 7459538 ………
45-49 21343285 5870372 ………
Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan
Interpretasi
• Rata-rata ALH memberikan informasi mengenai
rata-rata anak yang dimiliki wanita menurut
kelompok umur tertentu.
• ALH merupakan angka yang memberikan
informasi fertilitas kumulatif seorang perempuan
dan tidak memberikan informasi mengenai
kapan kelahiran tersebut terjadi.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANAK MASIH HIDUP (AMH)
• Adalah jumlah anak yang masih hidup yang dimiliki
seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan.
• AMH digunakan untuk mengetahui jumlah anak yang
dimiliki seorang wanita secara riil sebab dari seluruh
anak yang lahir hidup tidak seluruhnya dapat terus
hidup.
• Cara Perhitungan :
Jumlahkan seluruh anak lahir hidup yang dimiliki
setiap wanita yang masih hidup sampai saat
wawancara.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Contoh
Tabel 3
Jumlah Anak Masih Hidup (AMH), Jumlah Wanita dan Rata-rata Anak Masih
Hidup, Indonesia, 2004

Kel. Umur Juml AMH Wanita Rata-rata AMH


15-19 420164 9794093 0,043
20-24 4811901 10110367 0,476
25-29 11486984 9601442 1,196
30-34 17111455 9132513 1,874
35-39 20903473 8587142 2,434
40-44 20617175 7459538 2,764
45-49 17266693 5870372 2,941

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Interpretasi dan Keterbatasan

• Data anak masih hidup ini menggambarkan rata-rata


jumlah anak masih hidup menurut kelompok umur.
• Bila jumlah anak masih hidup ini dibandingkan
dengan jumlah wanita pada periode yang sama akan
didapatkan rata-rata anak masih hidup yang dimiliki
seorang ibu.
• Keterbatasan :
Dalam data ini tidak dijelaskan (apabila terjadi) pada
umur berapa anak ibu tersebut meninggal sehingga
tidak dapat dijelaskan dengan lebih cermat anak usia
berapa yang menyumbang jumlah kematian terbesar.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


RASIO ANAK-PEREMPUAN
• Rasio Anak-Wanita atau Child-Woman Ratio (CWR)
adalah rasio antara jumlah anak di suatu tempat pada
suatu waktu dengan penduduk perempuan usia 15-49
tahun.

• Rasio ini dipakai untuk melihat tingkat fertilitas pada


suatu wilayah kecil.

• Hitungan ini menggambarkan berapa banyak anak


dibawah usia lima atau 10 tahun dibandingkan dengan
wanita usia reproduksi di suatu wilayah tertentu.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Cara Menghitung

• Rumus :

P0-4 = Jumlah penduduk berusia 0-4 tahun


P15-49 = Jumlah penduduk wanita berusia 15-49
tahun

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Interpretasi dan Keterbatasan
• CWR merupakan angka perbandingan antara jumlah
balita dan wanita usia reproduksi.

• Jika CWR tinggi berarti di wilayah tersebut banyak


terdapat balita, yang dapat diartikan juga bahwa
kelahiran yang terjadi cukup tinggi.

• Keterbatasan :
Angka ini dipengaruhi oleh kekurangan pelaporan
akan jumlah anak karena kesalahan pelaporan umur.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


BAB VI
MORTALITAS
MORTALITAS

Mortalitas adalah salah satu dari komponen proses


Demografi yang berpengaruh terhadap struktur
penduduk.
Tinggi rndahnya tingkat mortalitas penduduk di suatu
daerah juga merupakan barometer dari tinggi
rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah
tersebut.
Mati adalah peristiwa hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap
saat setelah kelahiran hidup. (WHO)

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


INDIKATOR MORTALITAS

1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate=CDR)


2. Angka Kematian Menurut Umur (Age Spesific Death
Rate=ASDR)
 Angka Kematian Bayi (AKB)
 Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)
 Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)
 Angka Kematian Ibu (AKI)
3. Angka Harapan Hidup (Life Expectancy = UHH)

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


ANGKA KEMATIAN KASAR
• Angka Kematian Kasar adalah angka yang
menunjukkan banyaknya kematian per 1000
penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di
suatu wilayah tertentu.

• Jika tidak ada indikator kematian yang lain


angka ini berguna untuk memberikan gambaran
mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada
suatu tahun yang bersangkutan.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Rumus CDR

CDR = Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)


D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KEMATIAN MENURUT
UMUR (ASDR)

Dx
ASDR x = .k
Pfx
Dx = Jumlah kematian dalam kelompok umur x
(x = 0-14, 15-19, dst)
Px = Jumlah penduduk kelompok x
k = 1000

Sosialisasi KTSP Analisis Kependudukan


ANGKA KEMATIAN BAYI
(Infant Mortality Rate = IMR)
• Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah
bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
• Dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu
endogen dan eksogen.
• Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan
kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan
pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh
faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari
orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
• Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah
kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai
menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor
yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan
ANGKA KEMATIAN BAYI
(Infant Mortality Rate = IMR)
• Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi
berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu
tahun tertentu.
• Rumus :

AKB = Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR)


D 0-<1th = Jumlah Kematian Bayi (berumur kurang 1 tahun) pada satu tahun tertentu
di daerah tertentu.
∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu di daerah tertentu (lihat
modul fertilitas untuk definisi kelahiran hidup).
K = 1000.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KEMATIAN NEO-NATAL
• Angka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi
sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari, per 1000
kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
• Rumus :

Angka Kematian Neo - Natal =


∑ D 0-<1 bulan
xK
∑ Lahir hihup
Angka Kematian Neo-Natal = Angka Kematian Bayi umur 0-<1bulan
∑D 0-<1bulan = Jumlah Kematian Bayi umur 0 - kurang 1 bulan
pada satu tahun tertentu di daerah tertentu.
∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di
daerah tertentu
K = 1000

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KEMATIAN POST NEO-NATAL

• Angka Kematian Post Neo-natal atau Post Neo-


natal Death Rate adalah kematian yang terjadi
pada bayi yang berumur antara 1 bulan sampai
dengan kurang 1 tahun per 1000 kelahiran
hidup pada satu tahun tertentu.
• Rumus :

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KEMATIAN ANAK
• Yang dimaksud dengan anak (1-4 tahun) disini adalah
penduduk yang berusia satu sampai menjelang 5
tahun atau tepatnya 1 sampai dengan 4 tahun 11
bulan 29 hari.
• Angka Kematian Anak adalah jumlah kematian anak
berusia 1-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000
anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu.
• Jadi Angka Kematian Anak tidak termasuk kematian
bayi.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KEMATIAN BALITA
• Balita atau bawah lima tahun adalah semua
anak termasuk bayi yang baru lahir, yang
berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun
(4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya
ditulis dengan notasi 0-4 tahun.
• Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian
anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun
tertentu per 1000 anak umur yang sama pada
pertengahan tahun itu (termasuk kematian
bayi).

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Cara Menghitung AKBa
• Rumus :

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA KEMATIAN IBU = AKI
(Maternal Motality Rate = MMR)
• Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian
perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi
kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan
bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.
• Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk :
1. Pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama
pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko
tinggi (making pregnancy safer).
2. Program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga
kesehatan.
3. Penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan
4. Penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Cara Menghitung AKI
• Rumus :

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


ANGKA HARAPAN HIDUP
• Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun
hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah
berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam
situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
• Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup
yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun
tertentu.
• Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi
kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan
pada khususnya.
• Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus
diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program
sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi
dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan


Cara Menghitung
• Idealnya Angka Harapan Hidup dihitung
berdasarkan Angka Kematian Menurut Umur
(Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya
diperoleh dari catatan registrasi kematian secara
bertahun-tahun.
• Contoh :
Bayi yang dilahirkan tahun 2000 di Indonesia,
memiliki AHH mencapai 65,5 tahun.

Sosialisasi KTSP Analisa Kependudukan

Anda mungkin juga menyukai