TUJUAN
1. Dapat menganalisis data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin untuk
menentukan Rasio Ketergantungan (Dependency Rasio) Total, Muda, dan Tua di
Kabupaten Blitar pada tahun 2022.
2. Dapat mengidentifikasi data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan gambar
data potensi perkebunan Kabupaten Blitar serta dapat mengaitkan keduanya dari segi
perekonomian.
3. Dapat mengidentifikasi kelahiran umum di Kabupaten Blitar pada tahun 2020.
4. Dapat menganalisis data piramida penduduk Kabupaten Blitar untuk menentukan
jenis klasifikasi, karakteristik dan langkah langkah yang harus diterapkan.
LANGKAH KERJA
● Memperhatikan dan mencermati tabel kependudukan Kabupaten Blitar tahun 2020.
● Melakukan perhitungan:
Depedency rasio
Child depedency ratio
Aged depedency ratio
● Menganalisis kondisi demografi Kabupaten Blitar pada tahun 2020 dengan
mengaitkan potensi perkebunan yang ada di wilayah tersebut dari segi perekonomian
masyarakat di wilayah tersebut.
● Melakukan perhitungan kelahiran umum di Kabupaten Blitar pada tahun 2020.
● Menganalisis karakteristik piramida penduduk Kabupaten Blitar pada tahun 2020.
LANDASAN PRAKTIKUM
● Seluruh hasil praktikum diletakkan pada lembar jawaban yang telah disiapkan
● Peserta diperbolehkan menggunakan kalkulator dan tidak diperkenankan
menggunakan alat hitung lain
● Peserta tidak diperkenankan untuk menerima bantuan dari orang lain dalam
pengerjaan soal praktikum
DATA
Perhatikan tabel di bawah ini!!
Tabel 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur Jenis Kelamin/Sex
Age Groups Laki-Laki Perempuan Jumlah Total
(Male) (Female)
1. Berdasarkan data Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Kabupaten Blitar 2020, Tentukanlah :
a. Rasio ketergantungan total Kabupaten Blitar
b. Rasio ketergantungan muda Kabupaten Blitar
c. Rasio ketergantungan tua Kabupaten Blitar
Gambar 1. Potensi perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2020
2. Dari tabel 1 dan gambar 1 di atas hitunglah perbandingan usia produktif dengan usia
non produktif penduduk Kabupaten Blitar tahun 2020. Kemudian, analisislah kondisi
demografi Kabupaten Blitar pada saat itu. Kaitkan dengan potensi perkebunan yang
ada di wilayah tersebut dari segi perekonomian masyarakat di Kabupaten Blitar ?
3. Berdasarkan data pada tabel 1, tentukanlah angka kelahiran umum di Kabupaten
Blitar pada tahun 2020!
4. Perhatikan Gambar dibawah ini!
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 <14 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 + 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 >64 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 15−64 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑥 100
256.774 + 115.748
= 851.223
𝑥 100
372.522
= 851.223
𝑥 100
= 43,76
DR Muda
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 <14 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑥 100
256.774
= 851.223
𝑥 100
= 30,16
DR Tua
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 >64 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑥 100
115.748
= 851.223
𝑥 100
= 13,59
2. Hasil identifikasi data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan gambar data
potensi perkebunan Kabupaten Blitar serta dapat mengaitkan keduanya dari segi
perekonomian.
Sex Ratio
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
𝑥 100
616.511
= 607.234
𝑥 100
= 101,52
Berdasarkan data dependency ratio, dapat dilihat bahwa dalam 100 penduduk usia
produktif, mereka menanggung beban 44 penduduk non produktif. Kemudian jika dilihat
berdasarkan jenis kelaminnya, dalam 100 penduduk perempuan, terdapat 102 penduduk
laki-laki. Dapat dilihat, bahwa angka ketergantungan penduduk di Kabupaten Blitar
tergolong tidak terlalu tinggi. Kemudian dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, penduduk
Blitar lebih banyak berupa laki-laki.
Berdasarkan data diatas, dapat kita simpulkan bahwa dalam segi ekonomi, penduduk
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak menopang beban ketergantungan penduduk usia non
produktif dan penduduk berjenis kelamin perempuan. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi
ekonomi dan lapangan usaha yang tersedia di Kabupaten Blitar. Kebanyakan sektor
ekonomi yang tersedia di Kabupaten Blitar berupa sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan yang mencapai 32,04%. Hal ini menunjukkan bahwa beban ketergantungan
penduduk di Kabupaten Blitar kebanyakan ditopang oleh penduduk berjenis kelamin
laki-laki, karena kebanyakan sektor ekonomi yang ada berupa sektor ekonomi primer yang
membutuhkan tenaga yang besar, sehingga cocok bagi penduduk berjenis kelamin laki-laki.
Sementara untuk penduduk perempuan, kebanyakan akan bekerja di sektor informasi dan
komunikasi yang mencapai 5,99% dan jasa pendidikan sebesar 4,13%. Hal ini dikarenakan
sektor ekonomi tersebut termasuk ke dalam sektor ekonomi tersier, yang mana cocok bagi
perempuan, karena membutuhkan inovasi, kreativitas, dan keahlian khusus dan biasanya
tidak membutuhkan tenaga yang besar.
Wilayah Kabupaten Blitar terletak dekat dengan Gunung Kelud membuat wilayahnya subur
sehingga cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Hal ini dibuktikan dengan hasil
perkebunan Kabupaten Blitar pada tahun 2020 dengan komoditas terbesar berupa tebu,
kelapa, dan coklat. Kabupaten Blitar juga memiliki pelatihan dan tata cara pembuatan
coklat yang menyebabkan produksi komoditas coklatnya sangat besar, yakni 2,65 ribu ton
(2020). Hal ini juga dimanfaatkan oleh penduduk Kabupaten Blitar dengan
mengembangkan sektor pariwisata berupa Kampoeng Coklat.
3. Hasil identifikasi data kelahiran bayi berdasarkan kelahiran bayi hidup dan jumlah
penduduk wanita usia produktif.
Angka kelahiran umum Kab. Blitar (2020)
- Kelahiran bayi hidup = 15.580 jiwa
- Jumlah penduduk wanita usia produktif (15-49 tahun) = 312.255 jiwa
𝑗𝑚𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑈𝑚𝑢𝑚 = 𝑗𝑚𝑙 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 (15−49𝑡ℎ𝑛)
* 1000
15.495
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑈𝑚𝑢𝑚 = 312.255
* 1000
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑈𝑚𝑢𝑚 = 0, 04962 * 1000
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑈𝑚𝑢𝑚 = 49, 62 −> 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑈𝑚𝑢𝑚 = 50
Artinya, setiap 1000 penduduk wanita usia produktif (15-49 tahun) terdapat 50 kelahiran.
4. Hasil identifikasi data piramida penduduk Kabupaten Blitar untuk menentukan jenis
klasifikasi, karakteristik dan langkah langkah yang harus diterapkan.
Klasifikasi piramida penduduk Kabupaten Blitar menurut gambar diatas adalah cenderung
ke piramida penduduk ekspansif atau piramida penduduk muda. Piramida penduduk
ekspansif memiliki beberapa karakteristik, yakni berbentuk melebar di bawah dan semakin
menyempit ke atas. Hal tersebut dikarenakan jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun)
yang tinggi dan jumlah penduduk usia tua (>65 tahun) yang rendah.