BAB 2

Energi yang Menghangatkan Bumi dan Atmosfer

Pada garis lintang tinggi setelah

kegelapan turun, cahaya putih samar mungkin
DAFTAR ISI
muncul di langit. Berlangsung dari beberapa menit
hingga beberapa jam, cahaya dapat bergerak Energi, Suhu, dan Panas
melintasi langit sebagai busur hijau kuning yang Skala Suhu Panas
jauh lebih lebar daripada pelangi; atau, mungkin Spesifik Panas
samar-samar menghiasi langit dengan tirai Laten—Kehangatan Tersembunyi
berkedip-kedip cahaya biru, hijau, dan ungu yang
terus-menerus mengubah informasi dan lokasi,
seolah-olah ditiup angin sepoi-sepoi. Perpindahan Panas di Atmosfer
Konduksi
Selama berabad-abad rasa ingin tahu dan Konveksi
takhayul telah mengelilingi lampu-lampu FOKUS PADA TOPIK KHUSUS
menakutkan ini. Legenda Eskimo mengatakan Nasib Sinar Matahari
mereka adalah cahaya dari lentera iblis saat FOKUS PADA TOPIK KHUSUS
mereka mencari jiwa-jiwa yang hilang di surga. Naiknya Udara Mendinginkan dan Tenggelamnya
Kisah-kisah Nordik menyebutnya sebagai refleksi Udara Hangat
api yang mengelilingi lautan utara. Bahkan hingga
saat ini ada yang menyatakan bahwa cahaya
tersebut merupakan pantulan sinar matahari dari Radiasi
medan es di kutub. Sebenarnya, pertunjukan Radiasi dan Suhu
cahaya di belahan bumi utara ini adalah aurora Radiasi Matahari dan Bumi
borealis cahaya utara yang disebabkan oleh FOKUS PADA MASALAH LINGKUNGAN
partikel energik tak terlihat yang membombardir Energi Gelombang, Pembakaran Matahari, dan
atmosfer bagian atas kita. Siapapun yang Penyeimbang Sinar UV
menyaksikan ini, salah satu tampilan warna alam Penyerapan, Emisi, dan Keseimbangan
yang spektakuler, tidak akan pernah Peredam Selektif dan Atmosfer
melupakannya. Efek Rumah Kaca
Peningkatan Efek Rumah Kaca
Pemanasan Udara dari Bawah

Energi Matahari yang Masuk

Cahaya yang Tersebar dan Terpantul
FOKUS PADA PENGAMATAN
Langit Biru, Matahari Merah, dan Awan Putih
Neraca Energi Tahunan Bumi
FOKUS PADA TOPIK KHUSUS
Karakteristik Matahari
Partikel Matahari dan Aurora

Ringkasan
Istilah Kunci
Pertanyaan untuk Tinjauan
Pertanyaan untuk Masalah
Pemikiran dan Latihan
Energi ada di mana-mana. Ini adalah
dasar untuk kehidupan. Muncul dalam berbagai
bentuk: Dapat menghangatkan rumah, mencairkan
es, dan menggerakkan atmosfer, menghasilkan
peristiwa cuaca sehari-hari kita. Ketika energi
matahari berinteraksi dengan atmosfer bagian atas
kita, kita melihat energi bekerja dalam bentuk lain,
tampilan cahaya yang berkilauan dari langit aurora.
Apa, tepatnya, kuantitas umum, namun misterius,
yang kita sebut "energi" ini? Apa sumber
utamanya? Bagaimana itu menghangatkan bumi
kita dan memberikan kekuatan pendorong bagi
atmosfer kita? Dan dalam bentuk apa ia mencapai
atmosfer kita untuk menghasilkan tampilan yang
mempesona seperti aurora?.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
ini, pertama-tama kita harus mulai dengan konsep
energi itu sendiri. Kemudian kita akan mempelajari
energi dalam berbagai bentuknya dan bagaimana
energi dipindahkan dari satu bentuk ke bentuk
lainnya di atmosfer kita. Terakhir, kita akan melihat
lebih dekat energi matahari dan pengaruhnya
terhadap atmosfer kita.
ENERGI, SUHU, DAN PANAS
Menurut definisi, energi adalah kemampuan atau
kapasitas untuk melakukan kerja pada beberapa
bentuk materi. (Materi adalah segala sesuatu yang
memiliki massa dan menempati ruang.) Kerja
dilakukan pada materi ketika materi didorong,
ditarik, atau diangkat pada jarak tertentu. Ketika kita
mengangkat batu bata, misalnya, kita mengerahkan
gaya melawan tarikan gravitasi kita "bekerja" pada
batu bata. Semakin tinggi kita mengangkat batu
bata, semakin banyak pekerjaan yang kita lakukan.
Jadi, dengan melakukan pekerjaan pada sesuatu,
kita memberinya "energi", yang pada gilirannya
dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan pada
hal lain. Batu bata yang kami angkat, misalnya,
sekarang dapat bekerja pada kaki Anda dengan
jatuh di atasnya.
Jumlah total energi yang tersimpan dalam
suatu benda (energi internal) menentukan berapa
banyak usaha yang mampu dilakukan benda itu.
Sebuah danau di belakang bendungan
mengandung energi berdasarkan posisinya. Ini
disebut energi potensial gravitasi atau hanya energi
potensial karena mewakili potensi untuk melakukan
kerja banyak kerja destruktif jika bendungan jebol.
Energi potensial (PE) dari setiap benda diberikan
sebagai:
PE = mgh,
di mana m adalah massa benda, g adalah
percepatan gravitasi, dan h adalah ketinggian
benda di atas tanah.
Volume udara yang tinggi memiliki energi
potensial yang lebih besar daripada volume udara
dengan ukuran yang sama tepat di atas
permukaan. Fakta ini terjadi karena udara di atas
berpotensi tenggelam dan menghangat melalui
atmosfer yang lebih dalam. Suatu zat juga memiliki
energi potensial jika dapat melakukan kerja ketika
terjadi perubahan kimia. Jadi, batu bara, gas alam,
dan makanan semuanya mengandung energi
potensial kimia.
Setiap zat yang bergerak memiliki energi
gerak, atau energi kinetik. Energi kinetik suatu
benda sama dengan setengah massanya dikalikan
dengan kuadrat kecepatannya; jadi
1 2
KE = mv
2
Akibatnya, semakin cepat sesuatu
bergerak, semakin besar energi kinetiknya;
karenanya, angin kencang memiliki lebih banyak
kinetika energi daripada angin sepoi-sepoi. Karena
energi kinetik juga bergantung pada massa benda,
volume air dan volume udara yang sama dapat
bergerak dengan kecepatan yang sama, tetapi,
karena air memiliki massa yang lebih besar, ia
memiliki energi kinetik yang lebih besar. Atom dan
molekul yang menyusun semua materi memiliki
energi kinetik karena gerakannya. Bentuk energi
kinetik ini sering disebut sebagai energi panas.
Mungkin bentuk energi yang paling penting dalam
hal cuaca dan iklim adalah energi yang kita terima
dari matahari — energi pancaran.
Energi, oleh karena itu, mengambil banyak
bentuk, dan dapat berubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Tetapi jumlah total energi di alam
semesta tetap konstan. Energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Itu hanya
berubah dari satu bentuk ke bentuk lain dalam
proses fisik atau kimia biasa. Dengan kata lain, beberapa nilai standar yang ditetapkan, itu tidak
energi yang hilang selama satu proses harus sama selalu memberi tahu kita berapa banyak energi
dengan energi yang diperoleh selama proses internal yang dimiliki sesuatu. Misalnya, dua cangkir
lainnya. Inilah yang kami maksud ketika kami identik, masing-masing setengah diisi dengan air
mengatakan bahwa energi adalah kekal. dan masing-masing dengan suhu yang sama,
Pernyataan ini dikenal sebagai hukum kekekalan mengandung energi internal yang sama. Jika air
energi, dan juga disebut hukum pertama dari satu cangkir dituangkan ke cangkir yang lain,
termodinamika. energi internal total dari cangkir yang terisi menjadi
dua kali lipat karena massanya menjadi dua kali
Kita tahu bahwa udara adalah campuran
lipat. Suhunya, bagaimanapun, tidak berubah,
dari miliaran atom dan molekul yang tak terhitung
karena kecepatan rata-rata semua molekul masih
jumlahnya. Jika mereka dapat dilihat, mereka akan
sama.
tampak bergerak ke segala arah, dengan bebas
melesat, berputar, berputar, dan bertabrakan satu
sama lain seperti segerombolan lebah yang marah.
Dekat dengan permukaan bumi, setiap molekul
individu akan melakukan perjalanan hanya sekitar
seribu kali diameternya sebelum bertabrakan
dengan molekul lain. Selain itu, kita akan melihat
bahwa semua atom dan molekul tidak bergerak
pada kecepatan yang sama, karena beberapa
bergerak lebih cepat daripada yang lain. Suhu
udara (atau zat apa pun) adalah ukuran energi
● GAMBAR 2.1 Suhu udara adalah ukuran
kinetik rata-ratanya. Secara sederhana, suhu
kecepatan rata-rata molekul. Dalam volume udara
adalah ukuran kecepatan rata-rata atom dan
yang dingin, molekul-molekul bergerak lebih lambat
molekul, di mana suhu yang lebih tinggi sesuai
dan semakin rapat. Dalam volume hangat, mereka
dengan kecepatan rata-rata yang lebih cepat.
bergerak lebih cepat dan lebih jauh.
Misalkan kita memeriksa volume udara
Sekarang, bayangkan Anda sedang
permukaan seukuran balon fleksibel besar, seperti
menyeruput secangkir teh panas di atas rakit kecil
yang ditunjukkan pada ● Gambar 2.1a. Jika kita
di tengah danau. Teh memiliki suhu yang jauh lebih
menghangatkan udara di dalam, molekul akan
tinggi daripada danau, namun danau mengandung
bergerak lebih cepat, tetapi mereka juga akan
lebih banyak energi internal karena terdiri dari lebih
bergerak sedikit lebih jauh — udara menjadi kurang
banyak molekul. Jika cangkir teh dibiarkan
padat, seperti yang diilustrasikan pada Gambar
mengapung di atas air, teh akan mendingin dengan
2.1b. Sebaliknya, jika kita mendinginkan udara
cepat. Energi yang akan dipindahkan dari teh
kembali ke suhu semula, molekul akan melambat,
panas ke air dingin (karena perbedaan suhu)
berdesakan lebih rapat, dan udara akan menjadi
disebut panas.
lebih padat. Perilaku molekuler inilah yang
menyebabkan, di banyak tempat di sepanjang buku Pada hakikatnya kalor adalah energi
ini, kami menyebut udara permukaan sebagai dalam proses perpindahan dari satu benda ke
udara hangat yang kurang rapat atau sebagai benda lain karena adanya perbedaan suhu di
udara dingin yang lebih rapat. antara mereka. Setelah panas ditransfer, itu
disimpan sebagai energi internal. Bagaimana
Atmosfer dan lautan mengandung energi
proses transfer energi ini dilakukan? Di atmosfer,
internal, yang merupakan energi total (potensial
panas dipindahkan secara konduksi, konveksi, dan
dan kinetik) yang tersimpan dalam molekulnya.
radiasi. Kami akan memeriksa mekanisme transfer
Seperti yang baru saja kita lihat, suhu udara dan air
energi ini setelah kami melihat skala suhu dan
hanya ditentukan oleh energi kinetik rata-rata
konsep penting dari panas spesifik dan panas laten.
(kecepatan rata-rata) dari semua molekulnya.
Karena suhu hanya menunjukkan seberapa
"panas" atau "dingin" sesuatu relatif terhadap
 Pada skala Kelvin, derajat Kelvin disebut
Lihat konsep ini dalam tindakan di Sumber Daya
Meteorologi. Pusat di academic.cengage.com/login Kelvin (disingkat K). Setiap derajat pada skala
Kelvin sama persis dengan derajat Celcius, dan
suhu 0 K sama dengan 273°C. Konversi dari °C ke
SKALA SUHU Misalkan kita mengambil sejumlah
K dapat dilakukan hanya dengan menambahkan
kecil udara (seperti yang ditunjukkan pada Gambar
273 ke suhu Celcius, sebagai
2.1a) dan membiarkannya dingin. Saat udara
mendingin secara perlahan, atom dan molekulnya K = °C + 273.
akan bergerak semakin lambat hingga udara
mencapai suhu 273°C (459°F), yang merupakan ● Gambar 2.2 membandingkan skala
suhu serendah mungkin. Pada suhu ini, yang Kelvin, Celsius, dan Fahrenheit. Mengubah suhu
disebut nol mutlak, atom dan molekul akan memiliki dari satu skala ke skala lainnya dapat dilakukan
jumlah energi minimum dan secara teoritis tidak hanya dengan membaca suhu yang sesuai dari
ada gerakan termal. Pada nol mutlak, kita dapat skala yang berdekatan. Jadi, 303 pada skala Kelvin
memulai skala suhu yang disebut skala absolut, sama dengan 30°C dan 86°F.*
atau skala Kelvin setelah Lord Kelvin (1824-1907),
seorang ilmuwan Inggris terkenal yang pertama kali
memperkenalkannya. Karena skala Kelvin dimulai
dari nol mutlak, skala tersebut tidak mengandung
angka negatif dan, oleh karena itu, cukup nyaman
untuk perhitungan ilmiah.
Dua skala suhu lain yang umum
digunakan saat ini adalah Fahrenheit dan Celsius
(sebelumnya celcius). Skala Fahrenheit
dikembangkan pada awal 1700-an oleh fisikawan
G. Daniel Fahrenheit, yang menetapkan angka 32
untuk suhu saat air membeku, dan angka 212 untuk
suhu air mendidih. Titik nol hanyalah suhu terendah
yang diperolehnya dengan campuran es, air, dan
garam. Antara titik beku dan titik didih adalah 180
pembagian yang sama, yang masing-masing
disebut derajat. Termometer yang dikalibrasi
dengan skala ini disebut sebagai termometer
Fahrenheit, karena mengukur suhu suatu benda
dalam derajat Fahrenheit (°F).
● GAMBAR 2.2 Perbandingan skala Kelvin,
Skala Celsius diperkenalkan kemudian Celsius, dan Fahrenheit.
pada abad kedelapan belas. Angka 0 (nol) pada
skala ini ditetapkan untuk suhu di mana air murni Di sebagian besar dunia, pembacaan suhu
membeku, dan angka 100 untuk suhu di mana air dilakukan dalam °C. Di Amerika Serikat,
murni mendidih di permukaan laut. Ruang antara bagaimanapun, suhu di atas permukaan diambil
pembekuan dan pendidihan dibagi menjadi 100 dalam °C, sedangkan suhu di permukaan biasanya
derajat yang sama. Oleh karena itu, setiap derajat dibaca dalam °F. Saat ini, suhu pada peta tingkat
Celcius adalah 180/100 atau 1,8 kali lebih besar atas diplot dalam °C, sedangkan pada peta cuaca
dari derajat Fahrenheit. Dengan kata lain, kenaikan permukaan,
suhu 1°C sama dengan kenaikan 1,8°F. Rumus
untuk mengubah °F ke °C adalah
5
°C = (°F-32).
9
mereka berada di °F. Karena kedua skala sedang
digunakan, pembacaan suhu dalam buku ini, dalam
banyak kasus, akan diberikan dalam °C diikuti
dengan ekivalennya dalam °F.
PANAS SPESIFIK Panci yang diawasi tidak pernah
mendidih, atau begitulah kelihatannya. Alasan
untuk ini adalah bahwa air membutuhkan energi
panas yang relatif besar untuk menghasilkan
perubahan suhu yang kecil. Kapasitas kalor suatu
zat adalah perbandingan antara jumlah energi
panas yang diserap oleh zat itu terhadap kenaikan
suhu yang sesuai. Kapasitas kalor suatu zat per
satuan massa disebut kalor spesifik. Dengan kata
lain, cheat spesifik adalah jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu gram (g) zat
satu derajat Celcius.
▼TABEL 2.1 Panas Spesifik Berbagai Zat
Jika kita memanaskan 1 g air cair di atas
kompor, dibutuhkan sekitar 1 kalori (kal)* untuk
menaikkan suhunya sebesar 1°C. Jadi air memiliki
kalor jenis 1. Namun, jika kita meletakkan jumlah
yang sama (yaitu, massa yang sama) dari tanah
kering yang padat pada api, kita akan melihat
bahwa dibutuhkan sekitar seperlima kalor ( sekitar
0,2 kal) untuk menaikkan suhunya sebesar 1°C.
Oleh karena itu, panas spesifik air 5 kali lebih besar
dari pada tanah. Dengan kata lain, air harus
menyerap panas 5 kali lebih banyak daripada
jumlah tanah yang sama untuk menaikkan suhunya
dengan jumlah yang sama. Kalor jenis berbagai zat
diberikan dalam ▼ Tabel 2.1.
Air tidak hanya memanas dengan lambat,
tetapi juga mendingin secara perlahan. Ini memiliki
kapasitas yang jauh lebih tinggi untuk menyimpan
energi daripada zat umum lainnya, seperti tanah
dan udara. Volume tertentu air dapat menyimpan
sejumlah besar energi saat mengalami perubahan
suhu yang kecil. Karena atribut ini, air memiliki efek
modifikasi yang kuat pada cuaca dan iklim. Di dekat
perairan besar, misalnya, musim dingin biasanya
tetap lebih hangat dan musim panas lebih dingin
daripada daerah pedalaman terdekat — fakta yang
diketahui oleh orang-orang yang tinggal berdekatan
dengan lautan atau danau besar.
LATEN PANAS - KEHANGATAN TERSEMBUNYI
Kita tahu dari Bab 1 bahwa uap air adalah gas tak
kasat mata yang menjadi terlihat ketika berubah
menjadi partikel cair atau padat (es) yang lebih
besar. Proses transformasi ini dikenal sebagai
perubahan keadaan atau, secara sederhana,
perubahan fase. Energi panas yang diperlukan
untuk mengubah suatu zat, seperti air, dari satu
keadaan ke keadaan lain disebut panas laten. Tapi
mengapa panas ini disebut sebagai "laten"? Untuk
menjawab pertanyaan ini, kita akan mulai dengan
sesuatu yang akrab bagi sebagian besar dari kita
— pendinginan yang dihasilkan oleh penguapan air.
Misalkan kita memeriksa secara
mikroskopis setetes kecil air murni. Di permukaan
tetesan, molekul terus-menerus melarikan diri
(menguap). Karena molekul yang lebih energetik
dan bergerak lebih cepat paling mudah lepas,
gerakan rata-rata semua molekul yang tertinggal
berkurang seiring dengan menguapnya setiap
molekul tambahan. Karena suhu adalah ukuran
gerakan molekul rata-rata, gerakan yang lebih
lambat menunjukkan suhu air yang lebih rendah.
Oleh karena itu, penguapan adalah proses
pendinginan. Dengan kata lain, penguapan adalah
proses pendinginan karena energi yang dibutuhkan
untuk menguapkan air — yaitu, untuk mengubah
fase dari cair menjadi gas — dapat berasal dari air
atau sumber lain, termasuk udara.
 Dalam dunia sehari-hari, kita mengalami
pendinginan evaporasi saat kita melangkah keluar
dari pancuran atau kolam renang ke area yang
kering. Karena sebagian energi digunakan untuk
menguapkan air berasal dari kulit kita, kita mungkin
mengalami penurunan suhu kulit yang cepat,
bahkan sampai merinding. Faktanya, pada hari
yang panas, kering, dan berangin di Tucson,
Arizona, pendinginan mungkin sangat cepat
sehingga kita mulai menggigil meskipun suhu udara
berkisar sekitar 38°C (100°F).
● GAMBAR 2.3 Energi panas diserap dan dilepaskan
Energi yang hilang oleh air cair selama
penguapan dapat dianggap terbawa oleh, dan
"terkunci" di dalam, molekul uap air. Energi dengan
demikian berada dalam kondisi "tersimpan" atau
"tersembunyi" dan oleh karena itu disebut panas
laten. Laten (tersembunyi) yaitu suhu zat yang
berubah dari cair menjadi uap tetap sama. Namun,
energi panas akan muncul kembali sebagai panas
sensibel (panas yang dapat kita rasakan, “rasakan”,
dan ukur dengan termometer) ketika uap
mengembun kembali menjadi air cair. Oleh karena
itu, kondensasi (kebalikan dari penguapan) adalah
proses pemanasan.
Energi panas yang dilepaskan ketika uap
air mengembun membentuk tetesan cairan disebut
panas laten kondensasi. Sebaliknya, energi panas
yang digunakan untuk mengubah cairan menjadi
uap pada suhu yang sama disebut panas laten
penguapan (penguapan). Hampir 600 kal (2500 J)
diperlukan untuk menguapkan satu gram air pada
suhu kamar. Dengan banyaknya ratusan gram air
yang menguap dari tubuh, tidak heran jika setelah
mandi kita merasa kedinginan sebelum mengering.
Di satu sisi, panas laten bertanggung
jawab untuk menjaga minuman dingin dengan es
lebih dingin daripada yang tanpa es. Saat es
mencair, suhunya tidak berubah. Alasan untuk fakta
ini adalah bahwa panas yang ditambahkan ke es
hanya memecah pola kristal yang kaku, mengubah
es menjadi cair tanpa mengubah suhunya. Energi
yang digunakan dalam proses ini disebut panas
laten peleburan (melting). Kira-kira 80 kal (335 J)
diperlukan untuk melelehkan satu gram es.
Akibatnya, panas yang ditambahkan ke minuman
dingin dengan es terutama melelehkan es,
sementara panas yang ditambahkan ke minuman
dingin tanpa es menghangatkan minuman. Jika
satu gram air pada 0 °C berubah kembali menjadi
es pada 0 °C, jumlah panas yang sama (80 kal)
akan dilepaskan sebagai panas sensibel ke
lingkungan. Oleh karena itu, ketika es mencair,
panas diserap; ketika air membeku, panas
dibebaskan.
Energi panas yang diperlukan untuk
mengubah es menjadi uap (proses yang disebut
sublimasi) disebut sebagai panas laten sublimasi.
Untuk satu gram es untuk berubah sepenuhnya
menjadi uap pada 0 ° C membutuhkan hampir 680
kal — 80 kal untuk panas laten peleburan ditambah
600 kal untuk panas laten penguapan. Jika uap
yang sama ini berubah kembali menjadi es (proses
yang disebut pengendapan), kira-kira 680 kal (2850
J) akan dilepaskan.
● Gambar 2.3 merangkum konsep-konsep
yang telah diperiksa sejauh ini. Ketika perubahan
keadaan dari kiri ke kanan, panas diserap oleh zat
dan dikeluarkan dari lingkungan. Proses peleburan,
penguapan, dan sublimasi semuanya
mendinginkan lingkungan. Ketika perubahan
keadaan dari kanan ke kiri, energi panas
dilepaskan oleh zat dan ditambahkan ke
lingkungan. Proses pembekuan, kondensasi, dan
pengendapan semuanya menghangatkan
lingkungan mereka.
Panas laten merupakan sumber energi
atmosfer yang penting. Begitu molekul uap terpisah
dari permukaan bumi, mereka tersapu oleh angin,
seperti debu di depan sapu. Naik ke ketinggian di
mana udaranya dingin, uap berubah menjadi
partikel cair dan awan es. Selama proses ini,
sejumlah besar energi panas dilepaskan ke
lingkungan. Panas ini menyediakan energi untuk
badai, seperti angin topan, siklon lintang tengah,
dan badai petir (lihat ● Gambar. 2.4).
 Uap air yang diuapkan dari air tropis yang
hangat dapat dibawa ke daerah kutub, di mana ia
mengembun dan melepaskan energi panasnya.
Jadi, seperti yang akan kita lihat, evaporasi–
transportasi–kondensasi merupakan mekanisme
yang sangat penting untuk relokasi energi panas
(dan juga air) di atmosfer. (Sebelum melanjutkan ke
bagian berikutnya, Anda mungkin ingin membaca
bagian Fokus pada hal. 35, yang merangkum
beberapa konsep yang dipertimbangkan sejauh ini.)
● GAMBAR 2.4 Setiap kali awan terbentuk, ia
menghangatkan atmosfer. Di dalam badai petir
yang berkembang ini, sejumlah besar energi panas
yang tersimpan (panas laten) dilepaskan ke udara,
karena uap air yang tidak terlihat menjadi miliaran
tetesan air dan kristal es yang tak terhitung
jumlahnya. Faktanya, selama badai ini saja, lebih
banyak energi panas dilepaskan di dalam awan ini
daripada yang dilepaskan oleh bom nuklir kecil.
PERPINDAHAN PANAS DI ATMOSFER
KONDUKSI Perpindahan panas dari molekul ke
molekul dalam suatu zat disebut konduksi. Pegang
salah satu ujung peniti logam lurus di antara jari-jari
Anda dan letakkan lilin yang menyala di bawah
ujung lainnya (lihat ● Gbr. 2.5). Karena energi yang
mereka serap dari api, molekul-molekul di pin
bergetar lebih cepat. Molekul yang bergetar lebih
cepat menyebabkan molekul yang berdekatan
bergetar lebih cepat. Ini, pada gilirannya,
meneruskan energi vibrasi ke molekul tetangganya,
dan seterusnya, sampai molekul di ujung pin yang
dipegang jari mulai bergetar dengan cepat.
Molekul-molekul yang bergerak cepat ini akhirnya
menyebabkan molekul-molekul di jari Anda
bergetar lebih cepat. Panas sekarang sedang
ditransfer dari pin ke jari Anda, dan baik pin
maupun jari Anda terasa panas. Jika cukup panas
ditransfer, Anda akan menjatuhkan pin. Transmisi
panas dari satu ujung pin ke ujung lainnya, dan dari
pin ke jari Anda, terjadi secara konduksi. Panas
yang dipindahkan dengan cara ini selalu mengalir
dari daerah yang lebih hangat ke daerah yang lebih
dingin. Umumnya, semakin besar perbedaan suhu,
semakin cepat perpindahan panas.
Ketika bahan dapat dengan mudah
melewatkan energi dari satu molekul ke molekul
lain, mereka dianggap sebagai konduktor panas
yang baik. Seberapa baik mereka menghantarkan
panas tergantung pada bagaimana molekul mereka
terikat secara struktural. Tabel 2.2 menunjukkan
bahwa padatan, seperti logam, adalah konduktor
panas yang baik. Oleh karena itu, seringkali sulit
untuk menilai suhu benda logam. Misalnya, jika
Anda mengambil pipa logam pada suhu kamar, itu
akan tampak jauh lebih dingin daripada yang
sebenarnya karena logam menghantarkan panas
dari tangan dengan cukup cepat. Sebaliknya, udara
adalah konduktor panas yang sangat buruk, itulah
sebabnya sebagian besar bahan isolasi memiliki
banyak ruang udara yang terperangkap di
dalamnya. Udara adalah konduktor panas yang
buruk sehingga, dalam cuaca tenang, tanah yang
panas hanya menghangatkan lapisan udara yang
dangkal setebal beberapa sentimeter melalui
konduksi. Namun, udara dapat membawa energi ini
dengan cepat dari satu wilayah ke wilayah lain. Lalu
bagaimana fenomena ini terjadi?
● GAMBAR 2.5 Perpindahan panas dari ujung logam
yang panas ke ujung dingin dengan kontak molekul
disebut konduksi.
 ● GAMBAR 2.6 Perkembangan termal. Termal adalah
kenaikangelembung udara yang membawa energi panas
ke atas secara konveksi.

Pertimbangkan sinar matahari dalam

bentuk energi pancaran yang menghantam sebuah
danau besar. (Lihat Gambar 1.) Sebagian energi
TABEL 2.2 Konduktivitas Panas* dari Berbagai Zat yang masuk memanaskan air, menyebabkan
gerakan molekul yang lebih besar dan, karenanya,
KONVEKSI Perpindahan panas oleh gerakan
meningkatkan energi kinetik air. Energi kinetik yang
massa suatu fluida (seperti air dan udara) disebut
lebih besar ini memungkinkan lebih banyak molekul
konveksi. Jenis perpindahan panas ini terjadi dalam
air untuk menguap dari permukaan. Saat setiap
cairan dan gas karena mereka dapat bergerak
molekul lolos, pekerjaan dilakukan untuk
bebas, dan dimungkinkan untuk mengatur arus di
memisahkannya dari molekul air yang tersisa.
dalamnya.
Energi ini menjadi energi panas laten yang terbawa
Konveksi terjadi secara alami di atmosfer. bersama uap air.
Pada hari yang hangat dan cerah, area tertentu di
permukaan bumi menyerap lebih banyak panas dari
matahari daripada yang lain; akibatnya, udara di
dekat permukaan bumi dipanaskan agak tidak
merata. Molekul udara yang berdekatan dengan
permukaan panas ini memantul melawan mereka,
sehingga mendapatkan energi ekstra melalui
konduksi. Udara panas memuai dan menjadi
kurang padat daripada udara dingin di sekitarnya.
Udara hangat yang diperluas itu terangkat ke atas
dan naik. Dengan cara ini, gelembung besar udara
● GAMBAR 1 Energi matahari yang mengenai badan air
hangat naik dan mentransfer energi panas ke atas.
yang besar mengalami banyak transformasi.
Udara yang lebih dingin dan lebih berat mengalir ke
permukaan untuk menggantikan udara yang naik. Di atas danau, gelembung besar* dari
Udara yang lebih dingin ini menjadi panas pada udara hangat dan lembab naik dan mengembang.
gilirannya, naik, dan siklus ini berulang. Dalam Agar ekspansi ini terjadi, molekul gas di dalam
meteorologi, pertukaran panas vertikal ini disebut gelembung harus menggunakan sebagian energi
konveksi, dan gelembung udara yang naik dikenal kinetiknya untuk melakukan kerja melawan sisi
sebagai termal (lihat ● Gambar 2.6). gelembung. Ini menghasilkan kecepatan molekul
yang lebih lambat dan suhu yang lebih rendah.
Jauh di atas permukaan, uap air di gelembung
udara lembab yang naik dan mendingin
mengembun menjadi awan. Kondensasi uap air
melepaskan energi panas laten ke atmosfer,
menghangatkan udara. Tetesan awan kecil yang
tersuspensi memiliki energi potensial, yang menjadi
energi kinetik ketika tetesan ini tumbuh menjadi
tetesan hujan yang jatuh ke bumi.
Ketika tetesan mencapai permukaan,
energi kinetiknya mengikis tanah. Saat aliran air
hujan mengalir ke danau di belakang bendungan,
terjadi penumpukan energi potensial, yang dapat
diubah menjadi energi kinetik saat air digunakan
untuk mengalir ke bawah saluran. Jika air yang
bergerak menggerakkan generator, energi kinetik
diubah menjadi energi listrik, yang dikirim ke kota-
kota. Di sana, ia memanaskan, mendinginkan, dan
menerangi bangunan tempat orang bekerja dan
tinggal. Sementara itu, sebagian air di danau di
belakang bendungan menguap dan bebas
mengulangi siklusnya. Oleh karena itu, energi dari
sinar matahari di danau dapat mengalami banyak
transformasi dan membantu menyediakan gaya
gerak untuk banyak proses alami dan buatan
manusia.
Fokus Pada Topik Khusus: Menaikkan
Udara Dingin & Menurunkan Udara Hangat
Untuk memahami mengapa udara yang
naik menjadi dingin dan udara yang tenggelam
menjadi hangat, kita perlu mempelajari beberapa
udara. Misalkan kita menempatkan udara dalam
bungkus imajiner tipis dan elastis seukuran balon
besar (lihat Gambar 2). “Gumpalan” seperti balon
yang tidak terlihat ini disebut parsel udara. Paket
udara dapat mengembang dan berkontraksi dengan
bebas, tetapi baik udara luar maupun panas tidak
dapat bercampur dengan udara di dalam. Dengan
cara yang sama, ketika parsel bergerak, parsel itu
tidak pecah, tetapi tetap sebagai satu kesatuan.
Di permukaan bumi, parsel memiliki suhu
dan tekanan yang sama dengan udara di
sekitarnya. Misalkan kita mengangkat bungkusan
itu. Ingat dari Bab 1 bahwa tekanan udara selalu
berkurang saat kita naik ke atmosfer. Akibatnya,
ketika parsel naik, ia memasuki wilayah di mana
tekanan udara di sekitarnya lebih rendah. Untuk
menyamakan tekanan, molekul parsel di dalam
mendorong dinding parsel ke luar, memperluasnya.
Karena tidak ada sumber energi lain, molekul udara
di dalam menggunakan sebagian energinya sendiri
untuk memperluas paket. Kehilangan energi ini
muncul sebagai kecepatan molekul yang lebih
lambat, yang mewakili suhu parsel yang lebih
rendah. Oleh karena itu, setiap udara yang naik
selalu memuai dan mendingin.
Jika parsel diturunkan ke bumi (seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 2), ia kembali ke
daerah di mana tekanan udara lebih tinggi.
Tekanan luar yang lebih tinggi meremas (menekan)
parsel kembali ke ukuran aslinya (lebih kecil).
Karena molekul udara memiliki kecepatan pantul
lebih cepat setelah menabrak sisi paket yang
runtuh, kecepatan rata-rata molekul di dalamnya
naik. (Bola PingPong bergerak lebih cepat setelah
memukul dayung yang bergerak ke arahnya.)
Peningkatan kecepatan molekul ini menunjukkan
suhu parsel yang lebih hangat. Oleh karena itu,
setiap udara yang tenggelam (mereda),
menghangat dengan kompresi.
● GAMBAR 2 Udara yang naik mengembang dan
mendingin; udara yang tenggelam ditekan dan
dihangatkan
---------
Udara yang naik mengembang dan secara
bertahap menyebar ke luar. Kemudian perlahan
mulai tenggelam. Di dekat permukaan, ia bergerak
kembali ke daerah yang dipanaskan, menggantikan
udara yang naik. Dengan cara ini, sirkulasi
konvektif, atau "sel" termal, diproduksi di atmosfer.
Dalam sirkulasi konvektif, udara hangat yang naik
menjadi dingin. Di atmosfer kita, setiap udara yang
naik akan memuai dan mendingin, dan setiap udara
yang tenggelam dikompresi dan dihangatkan.
Konsep penting ini dirinci dalam bagian Fokus di
atas.
Meskipun seluruh proses dari udara panas
yang naik, menyebar, tenggelam, dan akhirnya
mengalir kembali ke tempat asalnya dikenal
sebagai sirkulasi konvektif, ahli meteorologi
biasanya membatasi istilah konveksi pada proses
naik turunnya bagian dari sirkulasi.
 Bagian sirkulasi yang bergerak secara dari satu objek ke objek lain tanpa perlu
horizontal (disebut angin) membawa sifat-sifat memanaskan ruang di antara mereka.
udara di area tertentu bersamanya. Perpindahan
sifat-sifat ini oleh udara yang bergerak secara RADIASI
horizontal disebut adveksi. Misalnya, angin yang
Pada hari musim panas, Anda mungkin telah
bertiup melintasi badan air akan “mengambil” uap
memperhatikan betapa hangat dan memerahnya
air dari permukaan yang menguap dan
wajah Anda saat Anda berdiri menghadap
mengangkutnya ke tempat lain di atmosfer. Jika
matahari. Sinar matahari bergerak melalui udara
udara mendingin, uap air dapat mengembun
sekitarnya dengan sedikit efek pada udara itu
menjadi tetesan awan dan melepaskan panas
sendiri. Wajah Anda, bagaimanapun, menyerap
laten. Jadi, dalam arti tertentu, panas didorong
energi ini dan mengubahnya menjadi energi panas.
(dibawa) oleh uap air saat tersapu bersama angin.
Dengan demikian, sinar matahari menghangatkan
Sebelumnya kita telah melihat bahwa ini adalah
wajah Anda tanpa benar-benar menghangatkan
cara penting untuk mendistribusikan kembali energi
udara. Energi yang ditransfer dari matahari ke
panas di atmosfer.
wajah Anda disebut energi radiasi, atau radiasi. Ia
bergerak dalam bentuk gelombang yang
melepaskan energi ketika diserap oleh suatu
ULASAN SINGKAT benda. Karena gelombang ini memiliki sifat magnet
Sebelum melanjutkan ke bagian berikutnya, berikut dan listrik, kami menyebutnya gelombang
adalah ringkasan dari beberapa konsep dan fakta elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik tidak
penting yang telah kami bahas: membutuhkan molekul untuk merambat. Dalam
ruang hampa, mereka bergerak dengan kecepatan
 Suhu suatu zat adalah ukuran energi konstan hampir 300.000 km (186.000 mil) per detik
kinetik rata-rata (kecepatan rata-rata) atom — kecepatan cahaya.
dan molekulnya.
 Evaporasi (perubahan wujud cair menjadi
uap) adalah proses pendinginan yang
dapat mendinginkan udara, sedangkan
pengembunan (perubahan wujud uap
menjadi cair) adalah proses pemanasan
yang dapat menghangatkan udara.
 Kalor adalah energi dalam proses
perpindahan dari satu benda ke benda lain
karena perbedaan suhu di antara mereka.
 Dalam konduksi, yang merupakan
perpindahan panas melalui kontak
molekul-ke-molekul, panas selalu mengalir ● GAMBAR 2.7 Radiasi dicirikan menurut panjang
dari daerah yang lebih hangat ke daerah gelombang. Ketika panjang gelombang berkurang,
yang lebih dingin. energi yang dibawa per gelombang meningkat.
 Udara merupakan penghantar panas yang
● Gambar 2.7 menunjukkan beberapa panjang
buruk.
gelombang radiasi yang berbeda. Perhatikan
 Konveksi adalah mekanisme perpindahan bahwa panjang gelombang (yang biasanya
panas yang penting, karena mewakili dinyatakan dengan huruf Yunani lambda, ) adalah
pergerakan vertikal udara yang lebih jarak yang diukur sepanjang gelombang dari satu
hangat ke atas dan udara yang lebih puncak ke puncak lainnya. Perhatikan juga bahwa
dingin ke bawah. beberapa ombak memiliki panjang yang sangat
Masih ada mekanisme lain untuk transfer energi — pendek. Misalnya, radiasi yang dapat kita lihat
radiasi, atau energi pancaran, yang kita terima dari (cahaya tampak) memiliki panjang gelombang rata-
matahari. Dalam metode ini, energi dapat ditransfer rata kurang dari sepersejuta meter — jaraknya
hampir seperseratus diameter rambut manusia.
Untuk mengukur panjang pendek ini, kami
memperkenalkan unit pengukuran baru yang
disebut mikrometer (diwakili oleh simbol m), yang
sama dengan sepersejuta meter (m); jadi
1 micrometer ( μm) = 0.000001 m = 10− 6 m
Pada Gambar 2.7, kita dapat melihat
bahwa panjang gelombang rata-rata cahaya
tampak adalah sekitar 0,0000005 m, yang sama
dengan 0,5 μm. Sebagai perbandingan, tinggi rata-
rata sebuah huruf pada halaman ini adalah sekitar
2000 μm, atau 2 milimeter (2 mm), sedangkan
ketebalan halaman ini sekitar 100 μm.
Kita juga dapat melihat pada Gambar 2.7
bahwa gelombang yang lebih panjang membawa
lebih sedikit energi daripada gelombang yang lebih
pendek. Ketika membandingkan energi yang
dibawa oleh berbagai gelombang, akan berguna
untuk memberikan karakteristik radiasi
elektromagnetik partikel untuk menjelaskan
beberapa perilaku gelombang. Kita sebenarnya
dapat menganggap radiasi sebagai aliran partikel
atau foton yang merupakan paket energi yang
terpisah.
● GAMBAR 2.8 Pembakar panas menghangatkan
bagian bawah panci secara konduksi. Panci hangat,
pada gilirannya, menghangatkan air yang bersentuhan
dengannya. Air hangat naik, mengatur arus konveksi.
Panci, air, kompor, dan segala sesuatu yang lain terus-
menerus memancarkan energi pancaran (panah oranye)
ke segala arah.
Foton ultraviolet membawa lebih banyak
energi daripada foton cahaya tampak. Faktanya,
foton ultraviolet tertentu memiliki energi yang cukup
untuk menghasilkan sengatan matahari dan
menembus jaringan kulit, terkadang menyebabkan
kanker kulit. Seperti yang telah kita bahas di Bab 1,
ozon di stratosferlah yang melindungi kita dari
sebagian besar sinar berbahaya ini. ● Gambar 2.8
mengilustrasikan konsep radiasi bersama dengan
bentuk perpindahan panas lainnya — konduksi dan
konveksi.
RADIASI DAN SUHU- (yang suhunya di atas nol
mutlak), tidak peduli seberapa besar atau kecil,
memancarkan radiasi. Buku ini, tubuh Anda, bunga,
pohon, udara, bumi, bintang-bintang semuanya
memancarkan gelombang elektromagnetik yang
sangat luas. Energi berasal dari elektron yang
bergetar cepat, miliaran di antaranya ada di setiap
objek. Panjang gelombang yang dipancarkan setiap
benda bergantung terutama pada suhu benda.
Semakin tinggi suhu, semakin cepat elektron
bergetar, dan semakin pendek panjang gelombang
radiasi yang dipancarkan. Ini dapat divisualisasikan
dengan menempelkan salah satu ujung tali ke tiang
dan memegang ujung lainnya. Jika tali diguncang
dengan cepat (suhu tinggi), banyak gelombang
pendek berjalan di sepanjang tali; jika tali digoyang
perlahan (suhu lebih rendah), gelombang yang
lebih panjang muncul pada tali. Meskipun objek
pada suhu sekitar 500°C memancarkan gelombang
dengan banyak panjang, beberapa di antaranya
cukup pendek untuk merangsang sensasi
penglihatan. Kami benar-benar melihat benda-
benda ini bersinar merah. Objek yang lebih dingin
dari ini memancar pada panjang gelombang yang
terlalu panjang untuk kita lihat. Halaman buku ini,
misalnya, memancarkan gelombang
elektromagnetik. Tetapi karena suhunya hanya
sekitar 20°C (68°F), gelombang yang dipancarkan
terlalu panjang untuk merangsang penglihatan.
Namun, kita dapat melihat halaman tersebut,
karena gelombang cahaya dari sumber lain (seperti
bola lampu atau matahari) dipantulkan
(dipantulkan) dari kertas. Jika buku ini dibawa ke
ruangan yang benar-benar gelap, buku itu akan
terus memancar, tetapi halamannya akan tampak
hitam karena tidak ada gelombang cahaya yang
terlihat di ruangan itu untuk memantulkan
halamannya.
Benda yang bersuhu sangat tinggi
memancarkan energi dengan laju atau intensitas
yang lebih besar daripada benda yang bersuhu
lebih rendah. Jadi, ketika suhu suatu benda
meningkat, lebih banyak radiasi total yang
dipancarkan setiap detik. Hal ini dapat dinyatakan
secara matematis
E=σ T 4 (hukum Stefan-Boltzmann)
di mana E adalah laju radiasi maksimum yang
dipancarkan oleh setiap meter persegi luas
permukaan benda, σ (huruf Yunani sigma) adalah
konstanta Stefan-Boltzmann,* dan T adalah suhu
permukaan benda dalam derajat Kelvin. Hubungan
ini, yang disebut hukum Stefan-Boltzmann setelah
Josef Stefan (1835–1893) dan Ludwig Boltzmann
(1844–1906), yang menurunkannya, menyatakan
bahwa semua benda dengan suhu di atas nol
mutlak (0 K atau 273°C) memancarkan radiasi
pada laju yang sebanding dengan pangkat empat
dari suhu mutlaknya. Akibatnya, peningkatan kecil
suhu menghasilkan peningkatan besar dalam
jumlah radiasi yang dipancarkan karena
menggandakan suhu absolut suatu benda
meningkatkan output energi maksimum dengan
faktor 16, yaitu 24 .
RADIASI DARI MATAHARI DAN BUMI Sebagian
besar energi matahari dipancarkan dari
permukaannya, di mana suhunya hampir 6000 K
(10.500 °F). Bumi, di sisi lain, memiliki suhu
permukaan rata-rata 288 K (15°C, 59°F). Oleh
karena itu, matahari memancarkan lebih banyak
energi daripada bumi (lihat ● Gambar 2.9). Pada
panjang gelombang berapa matahari dan bumi
memancarkan sebagian besar energinya?
Untungnya, matahari dan bumi keduanya memiliki
karakteristik (dibahas di bagian selanjutnya) yang
memungkinkan kita untuk menggunakan hubungan
berikut yang disebut hukum Wien (atau hukum
perpindahan Wien) setelah fisikawan Jerman
Wilhelm Wien (diucapkan Ween, 1864-1928), yang
menemukannya:
konstanta
λ max= (hukum Wien)
T gelombang pendek.
di mana λ max adalah panjang gelombang dalam
mikrometer di mana emisi radiasi maksimum
terjadi, T adalah suhu benda dalam Kelvin, dan
konstanta adalah 2897 μm K. Untuk membuat
angka mudah ditangani, kita akan membulatkan
konstanta menjadi nomor 3000.
Untuk matahari, dengan suhu permukaan
sekitar 6000 K, persamaannya menjadi :
3000 μm K
λ max= =0,5 μm
6000 K
● GAMBAR 2.9 Matahari yang lebih panas tidak hanya
memancarkan lebih banyak energi daripada bumi yang
lebih dingin (area di bawah kurva), tetapi juga
memancarkan sebagian besar energinya pada panjang
gelombang yang jauh lebih pendek (Area di bawah kurva
sama dengan energi total dipancarkan, dan skala untuk
dua kurva berbeda dengan faktor 100.000.)
Jadi, matahari memancarkan jumlah
radiasi maksimum pada panjang gelombang
mendekati 0,5 μm. Bumi yang lebih dingin, dengan
suhu permukaan rata-rata 288 K (dibulatkan
menjadi 300 K), memancarkan radiasi maksimum
dekat panjang gelombang 10 μm, karena :
3000 μm K
λ max= =10 μm
300 K
Jadi, bumi memancarkan sebagian besar
radiasinya pada panjang gelombang yang lebih
panjang antara sekitar 5 dan 25 μm, sedangkan
matahari memancarkan sebagian besar radiasinya
pada panjang gelombang kurang dari 2 μm. Oleh
karena itu, radiasi bumi (terrestrial radiation) sering
disebut radiasi gelombang panjang, sedangkan
energi matahari (radiasi matahari) disebut radiasi
Hukum Wien menunjukkan bahwa, ketika
suhu suatu benda meningkat, panjang gelombang
di mana emisi maksimum terjadi bergeser ke arah
nilai yang lebih pendek. Misalnya, jika suhu
permukaan matahari menjadi dua kali lipat menjadi
12.000 K, panjang gelombang emisi maksimumnya
akan dibelah dua menjadi sekitar 0,25 μm.
Sebaliknya, jika permukaan matahari mendingin
hingga 3000 K, ia akan memancarkan jumlah
radiasi maksimumnya mendekati 1,0 μm.
Meskipun matahari memancarkan radiasi
pada kecepatan maksimum pada panjang
gelombang tertentu, matahari tetap memancarkan
radiasi pada hampir semua panjang gelombang
lainnya. Jika kita melihat jumlah radiasi yang
dilepaskan oleh matahari pada setiap panjang
gelombang, kita memperoleh spektrum
elektromagnetik matahari. Sebagian dari spektrum
ini ditunjukkan pada ● Gambar 2.10.
● GAMBAR 2.10 Spektrum elektromagnetik matahari
dan beberapa nama deskriptif masing-masing wilayah.
Angka-angka di bawah kurva mendekati persentase
energi yang dipancarkan matahari di berbagai daerah.
Karena mata kita sensitif terhadap radiasi
antara 0,4 dan 0,7 μm, gelombang ini mencapai
mata dan merangsang sensasi warna. Bagian
spektrum ini disebut sebagai daerah tampak, dan
energi pancaran yang mencapai mata kita disebut
cahaya tampak. Matahari memancarkan hampir 44
persen radiasinya di zona ini, dengan puncak
keluaran energi ditemukan pada panjang
gelombang yang sesuai dengan warna biru-hijau.
Warna ungu adalah panjang gelombang terpendek
dari cahaya tampak. Panjang gelombang yang lebih
pendek dari violet (0,4 μm) adalah ultraviolet (UV).
Sinar-X dan sinar gamma dengan panjang
gelombang yang sangat pendek juga termasuk
dalam kategori ini. Matahari hanya memancarkan
sekitar 7 persen dari total energinya pada panjang
gelombang ultraviolet.
Panjang gelombang terpanjang dari
cahaya tampak sesuai dengan warna merah.
Panjang gelombang yang lebih panjang dari merah
(0,7 μm,) adalah inframerah (IR). Gelombang ini
tidak dapat dilihat oleh manusia. Hampir 37 persen
energi matahari terpancar antara 0,7 μm, dan 1,5
μm,, dengan hanya 12 persen yang terpancar
pada panjang gelombang lebih dari 1,5 μm,.
Sedangkan matahari yang panas hanya
memancarkan sebagian energinya di bagian
spektrum inframerah, bumi yang relatif dingin
memancarkan hampir semua energinya pada
panjang gelombang inframerah. Meskipun kita tidak
dapat melihat radiasi infra merah, ada instrumen
yang disebut sensor infra merah yang bisa. Satelit
cuaca yang mengorbit dunia menggunakan sensor
ini untuk mengamati radiasi yang dipancarkan oleh
bumi, awan, dan atmosfer. Karena objek dengan
temperatur berbeda memancarkan energi
maksimum pada panjang gelombang yang
berbeda, foto inframerah dapat membedakan objek
dengan temperatur berbeda. Awan selalu
memancarkan energi inframerah; dengan demikian,
gambar awan menggunakan sensor inframerah
dapat diambil pada siang dan malam hari.
Singkatnya, baik matahari dan bumi
memancarkan radiasi. Matahari yang panas (6000
K) memancarkan hampir 88 persen energinya pada
panjang gelombang kurang dari 1,5 μm, dengan
emisi maksimum di daerah yang terlihat dekat 0,5
μm. Bumi yang lebih dingin (288 K) memancarkan
hampir semua energinya antara 5 dan 25 μm
dengan intensitas puncak di wilayah inframerah
dekat 10 μm (lihat kembali Gambar 2.9).
Permukaan matahari hampir 20 kali lebih panas
dari permukaan bumi. Dari hubungan Stefan-
Boltzmann, fakta ini berarti bahwa satu satuan luas
di matahari memancarkan hampir 160.000 (204)
kali lebih banyak energi selama periode waktu
tertentu daripada luas yang sama di bumi. Dan
karena matahari memiliki luas permukaan yang
sangat besar untuk memancar, energi total yang
dipancarkan matahari setiap menit berjumlah 6
miliar, miliar, miliar kalori yang mengejutkan.
(Informasi tambahan tentang intensitas radiasi dan
efeknya pada manusia diberikan di bagian Fokus di
atas.)
JAM CUACA
Telinga kelinci yang besar merupakan penghasil
energi inframerah yang efisien. Telinganya
membantu kelinci bertahan dari panasnya hari di
musim panas dengan memancarkan banyak energi
inframerah ke langit yang lebih dingin di atas.
Demikian pula, telinga gajah Afrika yang besar
sangat meningkatkan luas permukaan pancarannya
dan mendorong pendinginan massanya yang besar

Fokus Ke Masalah
Lingkungan (Gelombang Energi, Bakaran
Matahari, Sinar UV)
Berdiri di dekat api membuat kita merasa
lebih hangat daripada saat kita berdiri jauh dari api.
Apakah ini berarti bahwa, saat kita menjauh dari
benda panas, gelombang membawa lebih sedikit
energi dan, oleh karena itu, lebih lemah? Tidak
juga. Intensitas radiasi berkurang saat kita menjauh
dari benda panas karena energi radiasi menyebar
ke segala arah. Gambar 3 mengilustrasikan bahwa,
dengan bertambahnya jarak dari objek yang
memancar, sejumlah energi tertentu didistribusikan
ke area yang lebih luas, sehingga energi yang
diterima di area tertentu dan selama waktu tertentu
berkurang. Faktanya, pada jarak dua kali dari
sumbernya, radiasi menyebar ke empat kali
luasnya.
Fakta menarik lainnya tentang radiasi
yang kita pelajari sebelumnya dalam bab ini adalah
bahwa gelombang yang lebih pendek membawa
lebih banyak energi daripada gelombang yang lebih
panjang. Oleh karena itu, foton sinar ultraviolet
membawa lebih banyak energi daripada foton
cahaya tampak. Faktanya, panjang gelombang
ultraviolet (UV) dalam kisaran 0,20 dan 0,29 μm
(dikenal sebagai radiasi UV–C) berbahaya bagi
makhluk hidup, karena gelombang tertentu dapat
menyebabkan mutasi kromosom, membunuh
organisme bersel tunggal, dan merusak kornea
mata. mata. Untungnya, hampir semua radiasi
ultraviolet pada panjang gelombang dalam kisaran
UV-C diserap oleh ozon di stratosfer.
● GAMBAR 3 Intensitas, atau jumlah, energi radiasi
yang diangkut oleh gelombang elektromagnetik
berkurang saat kita menjauh dari objek yang memancar
karena jumlah energi yang sama tersebar di area yang
lebih luas.
Panjang gelombang ultraviolet antara
sekitar 0,29 dan 0,32 μm (dikenal sebagai radiasi
UV-B) mencapai bumi dalam jumlah kecil. Foton
dalam rentang panjang gelombang ini memiliki
energi yang cukup untuk menghasilkan sengatan
matahari dan menembus jaringan kulit, terkadang
menyebabkan kanker kulit. Sekitar 90 persen dari
semua kanker kulit terkait dengan paparan sinar
matahari dan radiasi UV-B. Anehnya, panjang
gelombang yang sama ini mengaktifkan provitamin
D di kulit dan mengubahnya menjadi vitamin D,
yang penting untuk kesehatan.
Gelombang ultraviolet yang lebih panjang
dengan panjang sekitar 0,32 hingga 0,40 μm
(disebut radiasi UV–A) kurang energik, tetapi masih
dapat membuat kulit menjadi cokelat. Meskipun
UV-B terutama bertanggung jawab untuk
membakar kulit, UV-A dapat menyebabkan kulit
kemerahan. Ini juga dapat mengganggu sistem
kekebalan kulit dan menyebabkan kerusakan kulit
jangka panjang yang muncul bertahun-tahun
kemudian sebagai penuaan yang dipercepat dan
kerutan kulit. Selain itu, penelitian terbaru
menunjukkan bahwa paparan UV-A yang lebih
lama diperlukan untuk membuat pose tan tentang
risiko kanker yang sama dengan dosis penyamakan
UV-B.
Saat mengenai tubuh manusia, radiasi
ultraviolet diserap di bawah lapisan luar kulit. Untuk
melindungi kulit dari bahaya sinar UV, mekanisme
pertahanan tubuh bekerja. Sel-sel tertentu (ketika
terkena radiasi UV) menghasilkan pigmen gelap
(melanin) yang mulai menyerap sebagian radiasi
UV. (Produksi melaninlah yang menghasilkan
cokelat.) Akibatnya, tubuh yang memproduksi
sedikit melanin—yang memiliki kulit pucat—
memiliki sedikit perlindungan alami dari UV–B.
Perlindungan tambahan dapat berasal dari tabir
surya. Berbeda dengan losion lama yang hanya
melembabkan kulit sebelum dipanggang di bawah
sinar matahari, tabir surya saat ini menghalangi
sinar UV untuk mencapai kulit. Beberapa
mengandung bahan kimia (seperti seng oksida)
yang mencerminkan radiasi UV. (Ini adalah pasta
putih yang pernah terlihat di hidung penjaga
pantai.) Lainnya terdiri dari campuran bahan kimia
(seperti benzofenon dan asam paraaminobenzoat,
PABA) yang sebenarnya menyerap radiasi
ultraviolet, biasanya UV-B, meskipun produk baru
dengan kualitas penyerap UV-A sekarang ada di
pasaran. Angka Faktor Perlindungan Matahari
(SPF) pada setiap wadah tabir surya menentukan
seberapa efektif produk dalam melindungi dari UV–
B—semakin tinggi angkanya, semakin baik
perlindungannya. Melindungi diri dari paparan sinar
UV energik matahari yang berlebihan tentu saja
bijaksana. Diperkirakan, dalam satu tahun, lebih
dari 30.000 orang Amerika akan didiagnosis
menderita melanoma maligna, bentuk paling
mematikan dari kanker kulit. Dan jika pelindung
ozon semakin berkurang di wilayah tertentu di
dunia, ada risiko masalah yang terkait dengan UV–
B yang semakin meningkat. Menggunakan tabir
surya yang baik dan pakaian yang tepat tentu dapat
membantu. Namun, cara terbaik untuk melindungi
diri Anda dari terlalu banyak sinar matahari adalah
dengan membatasi waktu Anda di bawah sinar
matahari langsung, terutama antara jam 11 pagi.
dan jam 3 sore saat matahari tertinggi di langit dan
sinarnya paling langsung. Saat ini, Layanan Cuaca
Nasional membuat prediksi harian tingkat radiasi
UV untuk kota-kota tertentu di seluruh Amerika
Serikat. Prakiraan, yang dikenal sebagai Indeks
UV, memberikan tingkat UV di puncaknya, sekitar
tengah hari waktu standar atau 1 siang waktu
musim panas. Indeks 15 poin sesuai dengan lima
kategori paparan yang ditetapkan oleh Badan
Perlindungan Lingkungan (EPA). Nilai indeks
antara 0 dan 2 dianggap “minimal”, sedangkan nilai
10 atau lebih besar dianggap “sangat tinggi” (lihat
Gambar 4). Tergantung pada jenis kulit, indeks UV
10 berarti bahwa di bawah sinar matahari langsung,
(tanpa perlindungan tabir surya) kulit seseorang
kemungkinan akan terbakar dalam waktu sekitar 6
hingga 30 menit.
● GAMBAR 4 Indeks UV.
USAHA MENYEIMBANGKAN -
PENYERAPAN, EMISI, DAN
KESETIMBANGAN
Jika bumi dan segala sesuatu di atasnya
terus memancarkan energi, mengapa semuanya
tidak semakin dingin? Jawabannya adalah bahwa
semua benda tidak hanya memancarkan energi,
tetapi juga menyerapnya. Jika suatu benda
memancarkan lebih banyak energi daripada yang
diserapnya, benda itu menjadi lebih dingin; jika
menyerap lebih banyak energi daripada yang
dipancarkannya, itu menjadi lebih hangat. Pada hari
yang cerah, permukaan bumi menghangat dengan
menyerap lebih banyak energi dari matahari dan
atmosfer daripada yang dipancarkannya,
sedangkan pada malam hari bumi mendingin
dengan memancarkan lebih banyak energi
daripada yang diserap dari sekitarnya. Ketika suatu
benda memancarkan dan menyerap energi dengan
laju yang sama, suhunya tetap konstan.
Tingkat di mana sesuatu memancarkan
dan menyerap energi sangat bergantung pada
karakteristik permukaannya, seperti warna, tekstur,
dan kelembaban, serta suhu. Misalnya, benda
hitam di bawah sinar matahari langsung adalah
penyerap yang baik dari radiasi tampak. Ini
mengubah energi dari matahari menjadi energi
internal, dan suhunya biasanya meningkat. Anda
hanya perlu berjalan tanpa alas kaki di jalan aspal
hitam di sore musim panas untuk mengalami ini.
Pada malam hari, jalan aspal akan mendingin
dengan cepat dengan memancarkan radiasi infra
merah dan, pada pagi hari, mungkin lebih dingin
daripada permukaan di sekitarnya.
Benda apa pun yang merupakan penyerap
sempurna (yaitu, menyerap semua) radiasi yang
mengenainya) dan pemancar sempurna
(memancarkan radiasi maksimum yang mungkin
pada suhu tertentu) disebut benda hitam. Benda
hitam tidak selalu berwarna hitam; mereka hanya
harus menyerap dan memancarkan semua radiasi
yang mungkin. Karena permukaan bumi dan
matahari menyerap dan memancarkan dengan
efisiensi hampir 100 persen untuk suhu masing-
masing, keduanya berperilaku sebagai benda
hitam. Inilah alasan kami dapat menggunakan
hukum Wien dan hukum Stefan-Boltzmann untuk
menentukan karakteristik radiasi yang dipancarkan
dari matahari dan bumi.
Ketika kita melihat bumi dari luar angkasa,
kita melihat separuh bumi di bawah sinar matahari,
dan setengah lainnya dalam kegelapan. Curahan
energi matahari secara terus-menerus menghujani
bumi dengan radiasi, sementara bumi, pada
gilirannya, terus-menerus memancarkan radiasi
infra merah.
Jika kita berpendapat bahwa tidak ada
metode lain untuk mentransfer panas, maka ketika
tingkat penyerapan radiasi matahari sama dengan
tingkat emisi radiasi bumi inframerah, keadaan
keseimbangan radiasi tercapai. Suhu rata-rata saat
ini terjadi disebut suhu kesetimbangan radiasi.
Pada suhu ini, bumi (bertindak sebagai benda
hitam) menyerap radiasi matahari dan
memancarkan radiasi inframerah dengan
kecepatan yang sama, dan suhu rata-ratanya tidak
berubah. Karena bumi berjarak sekitar 150 juta km
(93 juta mi) dari matahari, suhu kesetimbangan
radiasi bumi adalah sekitar 255 K (18°C, 0°F).
Tetapi suhu ini jauh lebih rendah daripada suhu
permukaan rata-rata yang diamati di bumi sebesar
288 K (15°C, 59°F). Mengapa ada perbedaan yang
begitu besar?
Jawabannya terletak pada kenyataan
bahwa atmosfer bumi menyerap dan memancarkan
radiasi infra merah. Tidak seperti bumi, atmosfer
tidak bertindak seperti benda hitam, karena
menyerap beberapa panjang gelombang radiasi
dan transparan bagi yang lain. Objek-objek yang
secara selektif menyerap dan memancarkan
radiasi, seperti gas di atmosfer kita, dikenal sebagai
peredam selektif. Mari kita periksa konsep ini lebih
dekat.
PENYERAP SELEKTIF DAN EFEK RUMAH KACA
ATMOSFER Sama seperti beberapa orang
pemakan selektif makanan tertentu, sebagian besar
zat di lingkungan kita adalah penyerap selektif;
yaitu, mereka hanya menyerap panjang gelombang
radiasi tertentu. Kaca adalah contoh penyerap
selektif yang baik karena menyerap sebagian
radiasi inframerah dan ultraviolet yang diterimanya,
tetapi bukan radiasi tampak yang ditransmisikan
melalui kaca. Akibatnya, sulit untuk mendapatkan
sengatan matahari melalui kaca depan mobil Anda,
meskipun Anda dapat melihatnya.
Benda yang selektif menyerap radiasi juga
selektif memancarkan radiasi pada panjang
gelombang yang sama. Fenomena ini disebut
hukum Kirchhoff. Hukum ini menyatakan bahwa
penyerap yang baik adalah pemancar yang baik
pada panjang gelombang tertentu, dan penyerap
yang buruk adalah pemancar yang buruk pada
panjang gelombang yang sama.1
Salju adalah penyerap yang baik serta
pemancar energi inframerah yang baik (salju putih
sebenarnya berperilaku sebagai benda hitam dalam
panjang gelombang inframerah). Kulit pohon
menyerap sinar matahari dan memancarkan energi
inframerah, yang diserap oleh salju di sekitarnya.
Selama proses penyerapan, radiasi infra merah
diubah menjadi energi internal dan salju mencair
menjauhi batang pohon, menghasilkan lekukan
kecil yang mengelilingi pohon, seperti yang
ditunjukkan pada ● Gambar 2.11.
● Gambar 2.12 menunjukkan beberapa
gas penyerap selektif terpenting di atmosfer kita.
Daerah yang diarsir mewakili karakteristik
penyerapan masing-masing gas pada berbagai
panjang gelombang. Perhatikan bahwa uap air
(H2O) dan karbon dioksida (CO2) adalah penyerap
kuat radiasi infra merah dan penyerap buruk radiasi
matahari tampak. Peredam selektif lainnya yang
kurang penting termasuk dinitrogen oksida (N2O),
metana (CH4), dan ozon (O3) yang paling melimpah
di stratosfer. Karena gas-gas ini menyerap radiasi
infra merah yang dipancarkan dari permukaan
bumi, mereka memperoleh energi kinetik (energi
gerak). Molekul gas berbagi energi ini dengan
bertabrakan dengan molekul udara sebelahnya,
seperti oksigen dan nitrogen (keduanya penyerap
energi inframerah yang buruk). Tumbukan ini
menaikkan energi kinetik rata-rata pada udara yang
mengakibatkan naiknya suhu udara. Jadi, sebagian
besar energi inframerah yang dihasilkan dari
permukaan bumi menjaga atmosfer bagian bawah
tetap hangat.
1
Sebenarnya, hukum ini hanya berlaku pada gas.

● GAMBAR 2.11 Mencairnya salju yang keluar dari
pepohonan menyebabkan terbentuknya cekungan kecil.
Pencairan ini terutama disebabkan oleh penyerapan
salju dari energi inframerah yang dipancarkan dari pohon
yang lebih hangat dan cabang-cabangnya. Pepohonan
lebih hangat karena merupakan penyerap sinar matahari
yang lebih baik daripada salju.
Selain sebagai penyerap selektif, uap air
dan CO2 memancarkan radiasi secara selektif pada
panjang gelombang inframerah.2 Radiasi ini
bergerak menjauhi gas-gas ini ke segala arah.
Sebagian dari energi ini diradiasikan ke permukaan
bumi dan diserap, sehingga memanaskan tanah.
Bumi, pada gilirannya, terus-menerus
memancarkan energi inframerah ke atas, di mana
ia diserap dan menghangatkan atmosfer yang lebih
rendah. Dengan cara ini, uap air dan CO2 menyerap
dan memancarkan energi inframerah dan bertindak
sebagai lapisan penyekat di sekitar bumi, menjaga
bagian dari radiasi inframerah bumi agar tidak
keluar dengan cepat ke luar angkasa. Akibatnya,
permukaan bumi dan atmosfer yang lebih rendah
jauh lebih hangat daripada jika gas yang menyerap
secara selektif ini tidak ada. Faktanya, seperti yang
kita lihat sebelumnya, suhu kesetimbangan radiasi
rata-rata bumi tanpa CO2 dan uap air akan menjadi
sekitar 18°C (0 °F), atau sekitar 33°C (59°F) lebih
rendah daripada saat ini.
Karakteristik penyerapan uap air, CO2, dan
gas lain seperti metana dan dinitrogen oksida
(digambarkan dalam Gbr. 2.12), pada suatu waktu,
dianggap mirip dengan kaca dari rumah kaca toko
bunga. Di rumah kaca, kaca memungkinkan radiasi
nampak untuk masuk, tapi menghambat hingga
tingkat tertentu lewatnya radiasi inframerah yang
keluar. Untuk itu, penyerapan radiasi infra merah
2
Dinitrogen oksida, metana, dan ozon juga
menghasilkan radiasi, namun konsentrasinya di atmosfer
lebih kecil daripada uap air dan karbon dioksida (lihat
Tabel 1.1 hal. 5)
dari bumi oleh uap air dan CO2 sering disebut efek
rumah kaca. Namun, penelitian telah menunjukkan
bahwa udara hangat di dalam sebuah rumah kaca
mungkin lebih disebabkan oleh ketidakmampuan
udara untuk bersirkulasi dan bercampur dengan
udara luar yang lebih dingin, bukan dengan jebakan
energi inframerah. Karena temuan ini, beberapa
ilmuwan menyarankan bahwa efek rumah kaca
sebaiknya disebut efek atmosfer. Untuk
mengakomodasi semua orang, kami biasanya akan
menggunakan istilah efek rumah kaca atmosfer
ketika menggambarkan peran yang dimainkan oleh
uap air, CO2, dan gas rumah kaca lainnya3 dalam
menjaga suhu permukaan rata-rata bumi lebih
tinggi daripada yang seharusnya.
Lihat lagi Gambar 2.12 dan amati bahwa,
di bagian bawah diagram, ada daerah antara
sekitar 8 dan 11 mikrometer di mana uap air
maupun CO2 tidak mudah menyerap radiasi infra
merah. Karena panjang gelombang energi yang
dipancarkan ini melewati atmosfer dan keluar ke
luar angkasa, rentang panjang gelombang (antara 8
dan 11 mikrometer) dikenal sebagai jendela
atmosfer. Awan dapat meningkatkan efek rumah
kaca di atmosfer. Tetesan awan cair kecil adalah
penyerap selektif karena mereka ialah penyerap
yang baik dari radiasi infra merah namun penyerap
yang buruk dari radiasi matahari yang nampak.
Awan bahkan menyerap panjang gelombang antara
8 dan 11 mikrometer, yang sebaliknya “dilewatkan”
oleh uap air dan CO2. Dengan demikian, mereka
memiliki efek meningkatkan efek rumah kaca
atmosfer dengan menutup jendela atmosfer.
Awan — terutama yang rendah dan tebal
— ialah sumber radiasi infra merah yang sangat
baik. Bagian atas mereka memancarkan energi
inframerah ke atas dan biasanya memancarkan
energi kembali ke permukaan bumi di mana ia
diserap dan dalam arti tertentu, dipancarkan
kembali ke awan. Proses ini membuat malam yang
tenang dan berawan lebih hangat daripada malam
yang tenang dan cerah. Jika awan tetap ada di hari
berikutnya, mereka mencegah sebagian besar sinar
matahari mencapai tanah dengan memantulkannya
kembali ke angkasa. Karena tanah tidak memanas
sebanyak di bawah sinar matahari penuh, hari-hari
3
Istilah "gas rumah kaca" berasal dari penggunaan
standar "efek rumah kaca." Gas-gas rumah kaca yakni
uap air, karbon dioksida, metana, nitrous oxide, dan
ozon
yang berawan dan tenang biasanya lebih dingin
daripada hari-hari yang cerah dan tenang. Oleh
karena itu, keberadaan awan cenderung membuat
suhu malam hari lebih tinggi dan suhu siang hari
lebih rendah.
Singkatnya, efek rumah kaca atmosfer
terjadi karena uap air, CO2, dan gas rumah kaca
lainnya peredam selektif. Mereka memungkinkan
sebagian besar radiasi matahari yang terlihat
mencapai permukaan, tetapi mereka menyerap
sebagian besar radiasi inframerah yang keluar dari
bumi, mencegahnya keluar ke luar angkasa (lihat ●
Gambar 2.13). Ini adalah efek rumah kaca
atmosfer, yang kemudian menjaga suhu planet kita
pada tingkat di mana kehidupan dapat bertahan
hidup. Efek rumah kaca bukan hanya “hal yang
baik”; itu penting untuk kehidupan di bumi.

JAM CUACA
Sungguh sebuah penyerap! Pertama kali terdeteksi
di atmosfer bumi pada tahun 1999, gas rumah kaca
(trifluoromethyl sulfur pentafluoride, SF5CF3) pound
demi pound menyerap sekitar 18.000 kali lebih
banyak radiasi inframerah daripada CO2. Gas jejak
ini, yang mungkin terbentuk dalam peralatan listrik
bertegangan tinggi, meningkat di atmosfer sekitar 6
persen per tahun, tetapi ada dalam jumlah yang
sangat kecil — sekitar 0,00000012 ppm.

GAMBAR AKTIF 2.14 Penyerapan radiasi oleh gas di

atmosfer. Daerah yang diarsir menandakan jumlah
persen radiasi yang diserap masing-masing gas.
Penyerap terkuat dari radiasi infra merah ialah uap air
dan karbon dioksida. Gambar bawah mewakili jumlah
persen radiasi yang diserap oleh semua gas atmosfer.
Kunjungi Pusat Sumber Daya Meteorologi untuk
melihat ini dan angka aktif lainnya di
academic.cengage.com/login

● GAMBAR 2.13 (a) Dekat permukaan pada atmosfer
yang sedikit atau tanpa gas rumah kaca, permukaan
bumi akan terus menerus memancarkan radiasi infra
merah ke atas, baik pada siang maupun malam hari.
Energi yang masuk dari matahari akan sama dengan
energi yang keluar dari permukaan, tetapi permukaan
hampir tidak menerima radiasi infra merah dari atmosfer
yang lebih rendah. (Tidak ada efek rumah kaca di
atmosfer.) Suhu udara permukaan bumi akan cukup
rendah, dan sejumlah kecil air yang ditemukan di planet
ini akan berbentuk es.
(b) Dalam atmosfer dengan gas rumah kaca, permukaan
bumi tidak hanya menerima energi dari matahari tetapi
juga energi infra merah dari atmosfer. Energi yang
masuk masih sama dengan energi yang keluar, tetapi
energi infra merah yang ditambahkan dari gas rumah
kaca meningkatkan suhu permukaan rata-rata bumi ke
tingkat yang lebih layak huni.
PENINGKATAN EFEK RUMAH KACA Meskipun
dari ketidakakuratan yang mengganggu
pengukuran suhu di masa lalu, penelitian
menunjukkan bahwa selama abad yang lalu, suhu
udara permukaan bumi telah mengalami
pemanasan sekitar 0,6°C (1°F). Dalam beberapa
tahun terakhir, tren pemanasan global ini tidak
hanya berlanjut, tetapi meningkat. Faktanya, model
iklim komputer ilmiah yang secara matematis
mensimulasikan proses fisik atmosfer, lautan, dan
es, memprediksi bahwa, jika pemanasan seperti itu
terus berlanjut, kita akan berkomitmen pada efek
negatif perubahan iklim, seperti berlanjutnya
kenaikan permukaan laut dan pergeseran pola
curah hujan global.
Penyebab utama pemanasan global ini
adalah rumah kaca gas CO2, yang konsentrasinya
meningkat terutama akibat pembakaran bahan
bakar fosil dan penggundulan hutan. (Lihat kembali
pada Gbr 1.5 dan Gbr 1.6 pada hal. 8). Namun,
peningkatan konsentrasi gas rumah kaca lainnya,
seperti metana (CH4), nitrogen oksida (N2O), dan
klorofluorokarbon (CFC), secara kolektif telah
terbukti memiliki efek yang hampir sama dengan
CO2. Lihat Gbr 2.12 dan perhatikan bahwa baik CH 4
dan N2O menyerap kuat pada panjang gelombang
inframerah. Selain itu, CFC tertentu (CFC-12)
menyerap di wilayah jendela atmosfer antara 8 dan
11 mikrometer. Jadi, dalam hal dampak
penyerapannya pada radiasi inframerah,
penambahan satu molekul CFC-12 ke atmosfer
setara dengan penambahan 10.000 molekul CO2.
Secara keseluruhan, uap air menyumbang sekitar
60 persen dari efek rumah kaca di atmosfer, CO 2
menyumbang sekitar 26 persen, dan sisa gas
rumah kaca menyumbang sekitar 14 persen.
Saat ini, konsentrasi CO2 dalam volume
udara dekat permukaan sekitar 0,038 persen.
Model iklim memprediksi bahwa peningkatan
berkelanjutan CO2 dan gas rumah kaca lainnya
akan menyebabkan suhu permukaan rata-rata bumi
saat ini kemungkinan naik 3°C (5,4°F) pada akhir
abad kedua puluh satu. Bagaimana meningkatkan
sejumlah kecil CO2 dan menambahkan sejumlah
kecil gas rumah kaca lainnya menyebabkan
peningkatan suhu yang begitu besar?
Model iklim matematis memprediksi
bahwa suhu laut naik akan menyebabkan
peningkatan laju penguapan. Uap air yang
ditambahkan — gas rumah kaca utama — akan
meningkatkan efek rumah kaca di atmosfer dan
menggandakan kenaikan suhu dalam apa yang
dikenal sebagai umpan balik positif. Namun ada
masukan lain yang perlu dipertimbangkan.4
Dua umpan balik yang berpotensi terbesar
dan paling tidak dipahami dalam sistem iklim
adalah awan dan lautan. Awan dapat mengubah
luas, kedalaman, dan sifat radiasi secara
bersamaan dengan perubahan iklim. Efek bersih
dari semuanya perubahan ini tidak sepenuhnya
jelas saat ini. Lautan, di sisi lain, menutupi 70
persen dari planet ini. Respon dari sirkulasi laut,
suhu laut, dan es laut ke pemanasan global akan
menentukan pola global dan kecepatan perubahan
iklim. Sayangnya, sekarang tidak diketahui
seberapa cepat masing-masing umpan balik akan
merespon.
Data satelit dari Earth Radiation Budget
Experience (ERBE) menunjukkan bahwa awan
secara keseluruhan tampak ‘mendinginkan’ iklim
bumi, karena memantulkan dan memancarkan lebih
banyak energi daripada yang dipertahankan. (Bumi
akan lebih hangat jika awan tidak ada.) Jadi
peningkatan keadaan berawan global (jika terjadi)
mungkin mengimbangi beberapa pemanasan global
yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca atmosfer
yang meningkat. Oleh karena itu, jika awan
bertindak pada sistem iklim dengan cara ini,
mereka akan memberikan ‘umpan balik negatif’
tentang perubahan iklim.5
Ketidakpastian akan tidak diragukan lagi
tentang adanya dampak peningkatan kadar CO2
dan gas rumah kaca lainnya yang akan memiliki
peningkatan efek rumah kaca pada atmosfer.
Meskipun begitu, studi terbaru tentang perubahan
iklim mengatakan bahwa iklim perubahan saat ini
terjadi di seluruh dunia terutama karena terhadap
peningkatan kadar gas rumah kaca. Bukti untuk
kesimpulan ini berasal dari peningkatan rata-rata
udara global dan suhu laut, serta dari pencairan
salju dan es yang meluas, dan naiknya permukaan
4
Umpan balik adalah proses di mana perubahan awal
dalam suatu proses akan cenderung memperkuat proses
(umpan balik positif) atau melemahkan proses (umpan
balik negatif). Umpan balik uap air-rumah kaca adalah
umpan balik positif karena kenaikan suhu awal diperkuat
dengan penambahan lebih banyak uap air, yang
menyerap lebih banyak energi inframerah bumi,
sehingga memperkuat efek rumah kaca dan
meningkatkan pemanasan.
5
Secara keseluruhan, model iklim terbaru cenderung
menunjukkan bahwa perubahan awan akan memberikan
umpan balik positif kecil tentang perubahan iklim.
laut. (Kami akan memeriksa topik perubahan iklim
secara lebih rinci di Bab 16.)
ULASAN SINGKAT
Dalam beberapa bagian terakhir, kami
telah mengeksplorasi contoh dari beberapa cara
radiasi diserap dan dipancarkan oleh berbagai
objek. Sebelum membaca beberapa bagian
berikutnya, mari kita tinjau beberapa yang fakta
penting dan prinsip:
 Semua objek dengan suhu di atas nol
mutlak memancarkan radiasi.
 Semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin besar jumlah radiasi yang
dipancarkan per satuan luas permukaan
dan semakin pendek panjang gelombang
emisi maksimum.
 Bumi menyerap radiasi matahari hanya
pada siang hari; namun, bumi
memancarkan radiasi infra merah terus
menerus, pada siang dan malam hari.
 Permukaan bumi berperilaku seperti
benda hitam, membuat bumi lebih banyak
sebagai penyerap dan pemancar radiasi
yang lebih baik daripada atmosfer.
 Uap air dan karbon dioksida adalah gas
rumah kaca atmosfer yang penting dan
selektif menyerap juga memancarkan
radiasi infra merah, sehingga menjaga
suhu permukaan rata-rata bumi lebih
hangat dari yang seharusnya.
 Malam yang tenang dan berawan sering
kali lebih hangat daripada malam yang
cerah dan tenang karena awan betul-betul
memancarkan radiasi infra merah kembali
ke permukaan bumi.
 Bukan efek rumah kaca itu sendiri yang
menjadi perhatian, tetapi peningkatan itu
karena meningkatnya kadar gas rumah
kaca.
 Karena gas rumah kaca terus meningkat
konsentrasinya, suhu udara permukaan
rata-rata diproyeksikan meningkat secara
substansial pada akhir abad ini.
Dengan mengingat konsep-konsep ini,
pertama-tama kita akan memeriksa bagaimana
udara di dekat tanah menghangat; maka kita akan
mempertimbangkan bagaimana
bumi dan atmosfernya mempertahankan
keseimbangan energi tahunan.
MENGHANGATKAN UDARA DARI BAWAH Jika
Anda melihat ke Gbr 2.12 (hal. 43), Anda akan
melihat bahwa atmosfer tidak mudah menyerap
radiasi dengan panjang gelombang antara 0,3 µm
dan 1,0 µm, daerah di mana matahari
memancarkan sebagian besar energinya.
Akibatnya, pada hari yang cerah, energi matahari
melewati atmosfer yang lebih rendah dengan
sedikit efek pada udara. Akhirnya itu mencapai
permukaan, lalu menghangatkannya (lihat ● Gbr.
2.14). Molekul udara yang bersentuhan dengan
permukaan yang dipanaskan memantul melawan
permukaan tersebut, membawa energi dengan
konduksi, lalu ‘melepaskan’ ke atas seperti biji
jagung, membawa energi udara dengan
permukaan. Karena udara di dekat tanah sangat
padat, molekul-molekul ini hanya menempuh jarak
pendek (sekitar 10− 7m) sebelum mereka
bertabrakan dengan molekul lain. Selama
bertabrakan, molekul yang bergerak cepat
membagi energinya dengan energi yang lebih
sedikit molekul, menaikkan suhu rata-rata udara.
Tetapi udara adalah konduktor panas yang buruk
sehingga proses ini hanya penting dalam beberapa
sentimeter dari tanah.
Saat udara permukaan menghangat, itu
sebenarnya menjadi kurang padat daripada udara
tepat di atasnya. Udara yang lebih hangat naik dan
pendingin udara, pengaturan termal, atau sel
konveksi bebas, yang memindahkan panas ke atas
dan mendistribusikannya melalui lubang yang lebih
dalam lapisan udara. Udara yang naik
mengembang dan mendingin, dan, jika cukup -
lembab, uap air mengembun menjadi tetesan awan,
melepaskan panas laten yang menghangatkan
udara. Sementara itu, bumi terus-menerus
memancarkan energi inframerah. Sebagian dari
energi ini diserap oleh gas rumah kaca (seperti uap
air dan karbon dioksida) yang memancarkan energi
inframerah ke atas dan ke bawah, kembali ke
permukaan. Karena konsentrasi uap air menurun
dengan cepat di atas bumi, sebagian besar
penyerapan terjadi dalam lapisan dekat permukaan.
Oleh karena itu, atmosfer yang lebih rendah
terutama dipanaskan dari tanah ke atas.
Energi Matahari yang Masuk
Saat energi radiasi matahari bergerak
melalui ruang angkasa, pada dasarnya tidak ada
yang mengganggunya sampai mencapai atmosfer.
Pada bagian atas atmosfer, energi matahari
diterima di permukaan tegak lurus terhadap sinar
matahari tampaknya tetap cukup konstan hampir
dua kalori pada setiap sentimeter persegi masing-
masing menit atau 1367 W/m2 — nilai yang disebut
konstanta matahari.6
CAHAYA TERSEBUT DAN TERCANTUM Saat
radiasi matahari memasuki atmosfer, sejumlah
interaksi terjadi. Misalnya, sebagian energi diserap
oleh gas, seperti: ozon, di atmosfer atas. Apalagi
saat sinar matahari
GAMBAR AKTIF 2.14 Udara di atmosfer bawah
dipanaskan dari tanah ke atas. Sinar matahari
menghangatkan tanah, dan udara di atas dihangatkan
oleh konduksi, konveksi, dan radiasi inframerah.
Pemanasan lebih lanjut terjadi selama kondensasi
sebagai panas laten diberikan ke udara di dalam awan.
Kunjungi Pusat Sumber Daya Meteorologi untuk melihat
ini dan angka aktif lainnya di
academic.cengage.com/login
JAM CUACA
Bicara tentang efek rumah kaca yang ditingkatkan!
Atmosfer Venus, yang sebagian besar terdiri dari
karbon diok sida, jauh lebih padat daripada Bumi.
Akibatnya, efek rumah kaca di Venus sangat kuat,
menghasilkan suhu udara permukaan sekitar 500 °
C, atau hampir 950 ° F.
6
Menurut definisi, konstanta matahari (yang, dalam
kenyataannya, tidak "konstan") adalah laju di mana
energi radiasi dari matahari diterima pada permukaan di
tepi luar atmosfer tegak lurus terhadap sinar matahari
ketika bumi berada pada rata-rata jarak dari matahari.
Pengukuran satelit dari Anggaran Radiasi Bumi Satelit
menunjukkan konstanta matahari sedikit bervariasi
karena keluaran radiasi matahari bervariasi. Rata-rata
adalah sekitar 1,96 kal/cm2/mnt, atau antara 1365 W/m2
dan 1372 W/m2 dalam sistem pengukuran SI.

● GAMBAR 2.15 Penghamburan cahaya oleh molekul
udara. Molekul udara cenderung selektif menyebarkan
panjang gelombang yang lebih pendek (ungu, hijau, dan
biru) dari cahaya putih tampak lebih efektif daripada
panjang gelombang yang lebih panjang (oranye, kuning,
dan merah).
mengenai objek yang sangat kecil, seperti molekul
udara dan partikel debu, cahaya itu sendiri
dibelokkan ke segala arah — maju, menyamping,
dan mundur (lihat Gbr. 2.15). Distribusi cahaya
dengan cara ini disebut hamburan. (Cahaya
hamburan juga disebut cahaya difus.) Karena
molekul udara jauh lebih kecil daripada panjang
gelombang cahaya tampak, benda ini adalah
penghambur yang lebih efektif untuk panjang
gelombang yang lebih pendek (biru) daripada
panjang gelombang yang lebih panjang (merah).
Oleh karena itu, ketika kita berpaling dari pancaran
sinar matahari langsung, cahaya biru mengenai
mata kita dari segala arah, mengubah langit siang
hari menjadi biru. (Informasi lebih lanjut tentang
efek cahaya yang tersebar dan apa yang kita lihat
diberikan di bagian Fokus di hlm. 47.)
Cahaya matahari dapat dipantulkan dari
benda-benda. Umumnya, refleksi berbeda dari
hamburan, selama proses refleksi lebih banyak
cahaya dikirim terbalik. Albedo adalah persentase
radiasi yang kembali dari permukaan tertentu
dibandingkan dengan jumlah radiasi yang awalnya
mengenai permukaan itu. Albedo, kemudian,
mewakili reflektifitas permukaan. Pada Tabel 2.3,
perhatikan bahwa awan tebal memiliki albedo yang
lebih tinggi daripada awan tipis. Rata-rata, albedo
awan mendekati 60 persen. Ketika energi matahari
mengenai permukaan yang tertutup salju, hingga
95 persen sinar matahari dapat dipantulkan.
Sebagian besar energi ini berada dalam panjang
gelombang tampak dan ultraviolet. Akibatnya,
radiasi yang dipantulkan, ditambah dengan sinar
matahari langsung, dapat menghasilkan sengatan
matahari yang parah pada kulit terbuka dari pemain
ski salju yang tidak waspada, dan mata yang tidak
terlindungi dapat menderita kebutaan salju.
Permukaan air, sebaliknya, hanya memantulkan
sedikit jumlah energi matahari. Untuk sepanjang
hari, air yang lancar
Fokus terhadap Observasi:
Langit Biru, Matahari Merah, dan Awan
Putih
Kita tahu bahwa langit berwarna biru
karena molekul udara secara selektif menyebarkan
gelombang yang lebih pendek dari cahaya yang
tampak— gelombang hijau, ungu, dan biru—lebih
efektif daripada gelombang yang lebih panjang
berwarna merah, jingga, dan kuning (lihat Gambar
2.14). Ketika gelombang yang lebih pendek ini
mencapai mata, otak memprosesnya sebagai
warna "biru." Oleh karena itu, pada hari yang cerah
ketika kita melihat naik, cahaya biru menyerang
mata kita dari segala arah, membuat langit tampak
biru.
Pada siang hari, matahari dianggap putih
karena semua gelombang sinar matahari yang
terlihat ‘menyerang’ mata kita (lihat Gambar 5).
Saat matahari terbit dan terbenam, cahaya putih
dari matahari harus melewati sebuah bagian
atmosfer yang tebal. Hamburan dari cahaya oleh
molekul udara (dan partikel) menghilangkan
gelombang yang lebih pendek (cahaya biru) dari
sinar, meninggalkan gelombang panjang berwarna
merah, oranye, dan kuning untuk dilewati. Situasi
ini sering menciptakan matahari berwarna
kemerahan saat matahari terbit dan matahari
terbenam. Seorang pengamat saat matahari terbit
atau terbenam di Gambar 5 mungkin melihat
matahari yang mirip dengan yang ditunjukkan pada
Gambar 6.
Langitnya berwarna biru, tapi mengapa
awannya berwarna putih? Tetesan awan jauh lebih
besar daripada molekul udara dan tidak selektif
menyebarkan sinar matahari. Sebagai gantinya,
tetesan yang lebih besar ini menyebarkan semua
gelombang cahaya yang tampak kurang lebih sama
(lihat Gambar 7). Oleh karena itu, awan tampak
putih karena jutaan tetesan awan menyebarkan
semua panjang gelombang cahaya tampak hampir
sama dalam semua arah.
GAMBAR 5 Pada siang hari, matahari biasanya tampak
putih cerah. Saat matahari terbit dan terbenam, sinar
matahari lewat melalui bagian yang tebal dari atmosfer.
Sebagian besar cahaya biru adalah tersebar dari sinar,
menyebabkan matahari agar terlihat lebih merah.
GAMBAR 6 Matahari terbenam berwarna merah yang
dihasilkan oleh proses hamburan
GAMBAR 7 Tetesan awan menyebarkan semua
gelombang cahaya putih yang tampak hampir sama.
Jenis hamburan ini disebabkan oleh jutaan tetesan awan
kecil yang membuat awan tampak putih.
permukaan memiliki rata-rata albedo sekitar 10
persen. Air memiliki albedo tertinggi (dan
karenanya dapat memantulkan sinar matahari
terbaik) ketika matahari rendah di cakrawala dan
airnya sedikit berombak. Ini mungkin menjelaskan
mengapa orang yang memakai topi bertepi saat
memancing di perahu di air berombak di siang hari
yang cerah masih bisa terbakar matahari pada
siang atau sore hari. Rata-rata untuk satu tahun
penuh, bumi dan atmosfernya (termasuk awannya)
akan mengalihkan sekitar 30 persen dari radiasi
matahari yang masuk kembali ke ruang angkasa,
yang memberikan bumi dan atmosfernya gabungan
albedo 30 persen (lihat Gambar 2.16).
KESEIMBANGAN ENERGI TAHUNAN BUMI
Meskipun suhu rata-rata di satu tempat dapat
sangat bervariasi dari tahun ke tahun, suhu
keseimbangan rata-rata bumi secara keseluruhan
perubahan hanya sedikit dari satu tahun ke tahun
berikutnya. Ini fakta menunjukkan bahwa, setiap
tahun, bumi dan atmosfernya harus mengirim ke
luar angkasa sama banyak energinya dengan yang
diterima dari matahari. Jenis keseimbangan energi
yang sama harus ada di antara permukaan bumi
dan atmosfer. Artinya, setiap tahun, permukaan
bumi harus kembali ke atmosfer jumlah energi yang
sama yang diserapnya. Jika ini tidak terjadi, suhu
rata-rata permukaan bumi akan berubah.
Bagaimana bumi dan atmosfernya
mempertahankan energi tahunan?
Misalkan 100 unit energi matahari
mencapai puncak atmosfer bumi. Kita dapat melihat
pada Gambar 2.16 bahwa, rata-rata, awan, bumi,
dan atmosfer memantul dan menyebar
Tabel 2.3 Tipe Albedo di Berbagai Permukaan
PERMUKAAN ALBEDO (%)
Salju segar 75-95
Awan (tebal) 60-90
Awan (tipis) 30-50
Venus 78
Es 30-40
Pasir 15-45
Bumi dan atmosfer 30
Mars 17
Lapangan berumput 10-30
Ladang kering 5-20
 Air 10*
Hutan 3-10
Bulan 7
*Rata-Rata Harian

30 unit kembali ke luar angkasa, dan bahwa

atmosfer dan awan bersama-sama menyerap 19
unit, yang menyisakan 51 unit langsung dan radiasi
matahari tidak langsung untuk diserap di
permukaan bumi. Gambar 2.17 menunjukkan kira-
kira apa yang terjadi pada matahari radiasi yang
diserap oleh permukaan dan atmosfer.
Dari 51 unit yang mencapai permukaan,
sejumlah besar (23 unit) digunakan untuk
● GAMBAR 2.16 Rata-rata, dari semuanya energi
menguapkan air, dan sekitar 7 unit hilang melalui matahari yang sampai ke bumi atmosfer setiap tahun,
konduksi dan konveksi, yang menyisakan 21 unit sekitar 30 persen (30⁄100) dipantulkan dan dihamburkan
untuk dipancarkan sebagai energi inframerah. kembali ke angkasa, memberikan bumi dan atmosfernya
Perhatikan baik-baik Gambar 2.17 dan perhatikan merupakan albedo dari 30 persen. Dari sisa energi
bahwa permukaan bumi benar-benar memancarkan matahari, sekitar 19 persen diserap oleh atmosfer dan
ke atas sebanyak 117 unit. Bumi melakukannya awan, dan 51 persen adalah diserap di permukaan.
karena, meskipun ia menerima radiasi matahari
hanya pada siang hari, ia terus-menerus
memancarkan inframerah energi baik pada siang
hari maupun pada malam hari. Selain itu, atmosfer
di atas hanya memungkinkan sebagian kecil dari
energi ini (6 unit) untuk melewati ke luar angkasa.
Sebagian besar (111 unit) diserap terutama oleh air
gas rumah kaca uap dan CO2, dan oleh awan.
Sebagian besar energi ini (96 unit) dipancarkan
kembali ke bumi, menghasilkan efek rumah kaca
atmosfer. Oleh karena itu, permukaan bumi
● GAMBAR 2.17 Keseimbangan energi bumi-atmosfer.
menerima hampir dua kali lipat gelombang energi
Angka mewakili perkiraan berdasarkan pengamatan
inframerah dari atmosfernya sebanyak permukaan permukaan dan data satelit. Sementara nilai sebenarnya
bumi melakukan radiasi gelombang pendek dari dari setiap proses dapat bervariasi beberapa persen, itu
matahari. Dalam semua pertukaran ini, perhatikan adalah ukuran relatif dari angka-angka yang penting
bahwa energi yang hilang di permukaan bumi (147
unit) adalah benar-benar seimbang dengan energi Kita dapat melihat efek konduksi,
yang diperoleh di sana (147 unit). konveksi, dan panas laten ‘bermain’ di daerah
Keseimbangan serupa terjadi antara panas atmosfer jika kita melihat pada
permukaan bumi dan atmosfernya. Sekali lagi pada keseimbangan energi hanya dalam istilah radiasi.
Gambar 2.17 amati bahwa energi diperoleh oleh Permukaan bumi menerima 147 unit energi radiasi
atmosfer (160 unit) menyeimbangkan energi yang dari matahari dan
hilang. Selain itu, rata-rata untuk satu tahun penuh, atmosfer sendiri, sementara memancarkan 117
energi matahari diterima di permukaan bumi (51 unit, menghasilkan kelebihan 30 unit. Atmosfer, di
unit) dan yang diserap oleh atmosfer bumi (19 unit) sisi lain, menerima 130 unit (19 unit dari matahari
menyeimbangkan energi inframerah yang hilang ke dan 111 dari bumi), sementara kehilangan 160 unit,
luar angkasa oleh permukaan bumi (6 unit) dan menghasilkan defisit 30 unit.
atmosfernya (64 unit).
Keseimbangan (30 unit) adalah
pemanasan atmosfer yang dihasilkan oleh proses
perpindahan panas konduksi dan konveksi (7 unit)
dan pelepasan panas laten (23 unit).
Jadi, bumi dan atmosfer menyerap energi
dari matahari, serta dari satu sama lain. Dalam
semua transfer energi, keseimbangan yang halus
dipertahankan. Pada dasarnya, tidak ada
keuntungan atau kerugian tahunan energi total, dan
suhu rata-rata bumi dan atmosfer cukup konstan
dari satu tahun ke tahun berikutnya.
Kesetimbangan ini tidak berarti suhu rata-rata bumi
tidak berubah, tetapi perubahan kecil dari tahun ke
tahun (biasanya kurang dari sepersepuluh derajat
Celcius) dan menjadi signifikan jika diukur selama
bertahun-tahun.
● GAMBAR 2.18 Rata-rata radiasi matahari yang masuk
secara tahunan (garis kuning) diserap oleh bumi dan
atmosfer dengan radiasi infra merah tahunan rata-rata
(garis merah) yang dipancarkan oleh bumi dan atmosfer.
Meski bumi dan atmosfer bersatu menjaga
keseimbangan energi tahunan, keseimbangan
seperti itu tidak dipertahankan pada setiap garis
lintang. Daerah lintang tinggi cenderung kehilangan
lebih banyak energi ke ruang angkasa setiap tahun
daripada yang mereka terima dari matahari,
sementara daerah lintang rendah cenderung
mendapatkan lebih banyak energi selama kursus
satu tahun dari mereka kehilangan. Dari ● Gbr 2.18
dapat kita lihat bahwa hanya pada garis lintang
tengah dekat 38° jumlah energi yang diterima
setiap tahun menyeimbangkan jumlah yang hilang.
Dari situasi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa
daerah kutub semakin dingin setiap tahun,
sementara daerah tropis menjadi lebih hangat.
Tapi ini tidak terjadi. Untuk mengimbangi
keuntungan dan kerugian energi ini, angin di
atmosfer dan arus di lautan mengedarkan udara
dan air hangat menuju kutub, dan udara dingin dan
air menuju ekuator. Dengan demikian, transfer
energi panas oleh sirkulasi atmosfer dan samudera
mencegah daerah lintang rendah menjadi lebih
hangat dan daerah lintang tinggi menjadi semakin
dingin. Sirkulasi ini sangat penting untuk cuaca dan
iklim, dan akan dibahas lebih lengkap di Bab 10.
Fokus Pada Topik Khusus:
Karakteristik Matahari
Matahari adalah bintang terdekat kita.
Jaraknya sekitar 150 juta km (93 juta mil) dari bumi.
Bintang berikutnya, Alpha Centauri, lebih dari
250.000 kali lebih jauh. Meski bumi hanya
menerima sekitar satu dua miliar dari total output
energi matahari, energi inilah yang memungkinkan
kehidupan berkembang. Sinar matahari
menentukan laju fotosintesis pada tumbuhan dan
sangat mengatur jumlah penguapan dari lautan. Ini
menghangatkan planet ini dan mendorong atmosfer
ke dalam pola dinamis yang kita alami sebagai
angin dan cuaca sehari-hari. Tanpa energi
pancaran matahari, bumi secara bertahap akan
mendingin, pada waktunya akan terbungkus lapisan
es! Bukti kehidupan di permukaan yang dingin,
gelap, dan tandus hanya dapat ditemukan dalam
fosil. Untungnya, matahari telah bersinar selama
miliaran tahun, dan kemungkinan akan bersinar
setidaknya beberapa miliar tahun lagi.
Matahari adalah tungku surgawi raksasa.
Intinya sangat panas, dengan suhu diperkirakan
mendekati 15 juta derajat Celcius. Di inti, inti
hidrogen (proton) bertabrakan dengan kecepatan
yang sangat tinggi sehingga mereka bergabung
bersama untuk membentuk inti helium. Proses
termonuklir ini menghasilkan sejumlah besar
energi, yang secara bertahap menuju ke
permukaan bercahaya luar matahari—fotosfer
(“bola cahaya”). Suhu di sini jauh lebih dingin
daripada di pedalaman, umumnya mendekati 6000
°C. Kami telah mencatat bahwa benda dengan
suhu permukaan ini memancarkan radiasi pada
tingkat maksimum di wilayah spektrum yang
terlihat. Oleh karena itu, matahari adalah contoh
yang bersinar dari objek semacam itu.
Noda gelap di fotosfer yang disebut bintik
matahari adalah daerah besar dan lebih dingin
yang biasanya rata-rata lebih dari lima kali diameter
bumi. Meskipun bintik matahari tidak dipahami
dengan baik, mereka dikenal sebagai daerah
medan magnet yang kuat. Mereka adalah siklik,
dengan jumlah maksimum bintik yang terjadi kira-
kira setiap sebelas tahun.
GAMBAR 8 Bagian-bagian matahari.
Di atas fotosfer adalah kromosfer dan
korona (lihat Gambar 8). Kromosfer (“bola warna”)
bertindak sebagai batas antara fotosfer yang relatif
dingin (60000°C) dan korona yang jauh lebih panas
(2.000.000°C), lapisan terluar atmosfer matahari.
Saat gerhana matahari, korona terlihat. Itu tampak
sebagai awan pucat seperti susu yang mengelilingi
matahari. Meskipun jauh lebih panas dari fotosfer,
korona memancarkan energi yang jauh lebih sedikit
karena densitasnya sangat rendah. Atmosfer
matahari yang sangat tipis ini meluas ke luar
angkasa selama jutaan kilometer.7
Aktivitas matahari yang ganas kadang-
kadang terjadi di daerah bintik matahari. Yang
paling dramatis dari peristiwa ini adalah tonjolan
(prominence) dan flares. Tonjolan adalah semburan
7
Selama gerhana matahari atau di waktu lain, Anda
jangan melihat korona matahari baik dengan kacamata
hitam atau melalui paparan negatif. Perhatikan
peringatan ini dengan serius. Melihat hanya sebagian
kecil dari matahari secara langsung memungkinkan
sejumlah besar radiasi ultraviolet masuk ke mata,
menyebabkan kerusakan serius dan permanen pada
retina. Lihat matahari dengan memproyeksikan
gambarnya ke selembar kertas, menggunakan teleskop
atau kamera lubang jarum.
gas besar seperti awan yang sering menyembur ke
korona dalam bentuk lengkungan. Suar matahari
sangat besar, tetapi letusannya singkat. Mereka
memancarkan sejumlah besar radiasi ultraviolet
energi tinggi, serta energi partikel bermuatan,
terutama proton dan elektron, yang mengalir keluar
menjauhi matahari di kecepatan yang sangat tinggi.
Suar matahari yang intens dapat
mengganggu medan magnet bumi, menghasilkan
apa yang disebut badai magnet. Karena badai ini
dapat mengintensifkan sifat listrik dari atmosfer
atas, mereka sering bertanggung jawab atas
interupsi dalam komunikasi radio dan satelit. Salah
satu badai tersebut mematikan listrik di seluruh
provinsi Quebec, Kanada, selama bulan Maret
1989. Dan pada bulan Mei 1998, setelah periode
aktivitas matahari yang intens, sebuah satelit
komunikasi gagal, menyebabkan 45 juta pager tiba-
tiba mati.
Baru-baru ini, ledakan tiba-tiba gelombang
radio dari suar energik membanjiri lusinan penerima
radio yang terhubung ke satelit Sistem Pemosisian
Global (GPS), menyebabkan hilangnya sinyal GPS
secara luas di New Mexico dan Colorado.
Sampai saat ini kita telah
mempertimbangkan energi pancaran matahari dan
bumi. Sebelum kita mengalihkan perhatian kita
pada bagaimana energi matahari yang masuk,
dalam bentuk partikel, menghasilkan pertunjukan
cahaya menyilaukan yang dikenal sebagai aurora,
Anda mungkin bisa membaca tentang matahari di
bagian Fokus di atas.
PARTIKEL SURYA DAN AURORA Dari matahari
dan atmosfer renggangnya datang pelepasan
partikel terus menerus. Pelepasan ini terjadi
karena, pada suhu yang sangat tinggi, gas menjadi
terlepas dari elektron oleh tabrakan hebat dan
memperoleh kecepatan yang cukup untuk
menghindari tarikan gravitasi matahari.
Saat partikel bermuatan ini (ion dan
elektron) bergerak melalui ruang, mereka dikenal
sebagai plasma, atau angin matahari. Ketika angin
matahari bergerak cukup dekat ke bumi, ia
berinteraksi dengan medan magnet bumi.
Medan magnet yang mengelilingi bumi
sangat mirip dengan medan di sekitar magnet
batang biasa (lihat ● Gambar 2.19). Keduanya
memiliki kutub magnet utara dan selatan, dan
keduanya memiliki garis gaya tak kasat mata (garis
medan) yang menghubungkan kutub. Di bumi,
garis-garis medan ini membentuk loop tertutup saat
mereka masuk dekat kutub utara magnetik dan
meninggalkan dekat kutub selatan magnetik.
Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa arus listrik
yang digabungkan dengan gerakan fluida jauh di
dalam inti cair panas bumi bertanggung jawab atas
medan magnetnya. Bidang ini melindungi bumi,
sampai tingkat tertentu, dari serangan angin
matahari.
● GAMBAR 2.19 Medan magnet mengelilingi bumi
seperti halnya magnet batang.
● GAMBAR 2.20 Aliran partikel bermuatan dari matahari
—disebut angin matahari—mendistorsi medan magnet
bumi menjadi bentuk titik air mata yang dikenal sebagai
magnetosfer.
Perhatikan pada ● Gbr 2.20 bahwa, ketika
angin matahari bertemu dengan medan magnet
bumi, ia mengubah bentuknya menjadi rongga
berbentuk titik air mata yang dikenal sebagai
magnetosfer. Pada sisi yang menghadap matahari,
tekanan angin matahari menekan garis-garis
medan. Di sisi yang berlawanan, magnetosfer
membentang menjadi ekor panjang - magnetotail -
yang mencapai jauh melampaui orbit bulan. Di satu
sisi, magnetosfer bertindak sebagai penghalang
angin matahari dengan menyebabkan beberapa
partikelnya mengalir di sekitar bumi.
Di dalam magnetosfer bumi terdapat gas-
gas yang terionisasi. Beberapa dari gas ini adalah
partikel angin matahari, sementara yang lain adalah
ion dari atmosfer atas bumi yang telah bergerak ke
atas sepanjang garis medan listrik ke magnetosfer.
Biasanya, angin matahari mendekati bumi
dengan kecepatan rata-rata 400 km/detik. Namun,
selama periode aktivitas matahari tinggi (banyak
bintik matahari dan flare), angin matahari lebih
padat, bergerak lebih cepat, dan membawa lebih
banyak energi. Ketika partikel surya berenergi ini
mencapai bumi, mereka menyebabkan berbagai
efek, seperti mengubah bentuk magnetosfer dan
menghasilkan tampilan aurora.
Aurora tidak memantulkan cahaya dari
bidang es kutub, juga bukan cahaya dari lentera
iblis saat mereka mencari yang jiwa yang hilang.
Aurora dihasilkan oleh angin matahari yang
mengganggu magnetosfer. Gangguan itu
melibatkan partikel dengan energi tinggi dalam
magnetosfer yang dikeluarkan ke arah atmosfer
bumi, tempat mereka mengeksitasi atom dan
molekul. Gas atmosfer yang tereksitasi
memancarkan radiasi yang terlihat, yang
menyebabkan langit bersinar seperti lampu neon.
Mari kita periksa proses ini lebih dekat.
● GAMBAR 2.21 Ketika atom, ion, atau molekul
tereksitasi mengalami de-eksitasi, ia dapat
memancarkan cahaya tampak. (a) Elektron pada orbit
normalnya menjadi tereksitasi oleh partikel bermuatan
dan (b) melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Ketika elektron kembali ke orbit normal, ia (c)
memancarkan foton cahaya.
Partikel berenergi tinggi dari magnetosfer
setelah bertabrakan dengan molekul udara (atau
atom), akan mentransfer beberapa energinya ke
molekul. Molekul kemudian menjadi tereksitasi
(lihat ● Gbr 2.21). Sama seperti penggemar sepak
bola yang bersemangat melompat ketika tim favorit
mereka mencetak gol kemenangan, elektron dalam
molekul yang tereksitasi melompat ke energi yang
tingkat yang lebih tinggi saat mereka mengorbit
pusatnya. Saat para penggemar duduk setelah
semua kegembiraan berakhir, elektron dengan
cepat kembali ke tingkat yang lebih rendah. Ketika
molekul de-eksitasi, mereka melepaskan energi
yang awalnya diterima dari partikel energik, baik
semua di sekali waktu (satu lompatan besar), atau
dalam beberapa langkah (beberapa lompatan
kecil). Energi yang dipancarkan ini dilepaskan
sebagai radiasi. Jika panjang gelombangnya
berada dalam rentang yang terlihat, kita melihatnya
sebagai cahaya tampak. Di belahan bumi utara,
kami menyebut pertunjukan cahaya ini aurora
borealis, atau cahaya utara; mitranya di belahan
bumi selatan adalah aurora australis, atau cahaya ● GAMBAR 2.22 Aurora borealis ialah sebuah fenomena
yang membentuk partikel energetik dari matahari yang
selatan.
berinteraksi dengan atmosfer bumi
Karena setiap gas atmosfer memiliki
tingkat energinya sendiri, setiap gas memiliki warna
karakteristiknya sendiri. Misalnya, de-eksitasi atom
oksigen dapat memancarkan cahaya hijau atau
merah. Nitrogen molekuler mengeluarkan cahaya
merah dan ungu. Nuansa warna-warna ini bisa
spektakuler saat mereka mencerahkan dan
memudar, kadang-kadang dalam bentuk tirai
bergelombang, kadang-kadang tidak bergerak,
namun berkedip-kedip, busur dan korona lembut.
Pada malam yang cerah dan tenang, aurora adalah
tontonan yang menakutkan namun indah. (Lihat ●
Gbr. 2.22 dan foto pembuka bab di hlm. 28.)

● GAMBAR 2.23 Sabuk aurora (garis merah solid)

mewakili wilayah di mana Anda kemungkinan besar
akan mengamati aurora pada malam yang cerah.
(Angka-angka tersebut mewakili jumlah rata-rata malam
per tahun di mana Anda mungkin melihat aurora jika
langit cerah.) Bendera MN menunjukkan Kutub Utara
yang magnetis, tempat garis-garis medan magnet bumi
muncul dari bumi. Bendera NP menunjukkan Kutub
Utara geografis, tempat bumi berputar.

Aurora paling sering terlihat di garis lintang

kutub. Partikel energik yang terperangkap di
magnetosfer bergerak di sepanjang garis medan
magnet bumi. Karena garis-garis ini muncul dari
bumi di dekat kutub magnet, di sinilah partikel
berinteraksi dengan gas atmosfer untuk
menghasilkan aurora. Perhatikan pada ● Gbr 2.23
bahwa zona penampakan aurora yang paling sering
(sabuk aurora) bukanlah di kutub magnet (ditandai
dengan bendera MN), tetapi di ekuatornya, di mana
garis-garis medan muncul dari permukaan bumi. Di
lintang yang lebih rendah, di mana garis-garis
medan berorientasi hampir horizontal ke
permukaan bumi, kemungkinan melihat aurora
berkurang dengan cepat.
Namun, pada kesempatan langka, aurora
terlihat di Amerika Serikat bagian selatan.
Penampakan seperti itu hanya terjadi ketika
matahari sangat aktif — saat semburan api raksasa
melemparkan elektron dan proton ke bumi pada
tingkat yang fantastis. Partikel-partikel ini bergerak
sangat cepat sehingga beberapa di antaranya
menembus jauh ke dalam medan magnet bumi
sebelum mereka terperangkap olehnya. Dalam
proses yang tidak sepenuhnya dipahami, partikel
dari magnetosfer dipercepat menuju bumi
sepanjang garis medan listrik yang sejajar dengan
garis medan magnet. Percepatan partikel-partikel
ini memberi mereka energi yang cukup sehingga
ketika mereka memasuki atmosfer atas mereka
mampu menghasilkan tampilan aurora jauh lebih
jauh ke selatan daripada biasanya.
Seberapa tinggi aurora di atas bumi?
Tinggi yang tepat tampaknya bervariasi, tetapi
hampir selalu diamati dalam termosfer. Dasar
aurora jarang lebih rendah dari 80 km, dan rata-rata
sekitar 105 km. Karena cahaya aurora berangsur-
angsur memudar, sulit untuk menentukan batas
atas yang tepat. Kebanyakan aurora,
bagaimanapun, diamati di bawah 200 km (124 mi).
Singkatnya, energi untuk aurora berasal
dari angin matahari, yang mengganggu
magnetosfer bumi. Gangguan ini menyebabkan
partikel energik memasuki atmosfer atas, di mana
mereka bertabrakan dengan atom dan molekul.
Gas-gas atmosfer menjadi tereksitasi dan
memancarkan energi dalam bentuk cahaya tampak.
Tapi ada cahaya lain yang datang dari
atmosfer — cahaya redup di malam hari yang jauh
lebih lemah daripada aurora. Pendaran lemah ini,
disebut airglow, terdeteksi di semua garis lintang
dan menunjukkan tidak ada korelasi dengan
aktivitas angin matahari. Tampaknya, cahaya ini
berasal dari oksigen terionisasi dan nitrogen dan
gas lain yang telah dieksitasi oleh radiasi matahari.
Ringkasan
Dalam bab ini, kita telah melihat
bagaimana konsep panas dan suhu berbeda dan
bagaimana panas ditransfer di lingkungan kita.
Kami belajar bahwa panas laten adalah sumber
penting energi panas atmosfer. Kami juga belajar
bahwa konduksi, transfer panas oleh tabrakan
molekul, yang paling efektif dalam padatan. Karena
udara adalah konduktor panas yang buruk,
konduksi di atmosfer hanya penting dalam lapisan
udara dangkal dalam kontak dengan permukaan
bumi. Proses yang lebih penting transfer panas
atmosfer adalah konveksi, yang melibatkan
pergerakan massa udara (atau cairan apapun)
dengan energi dari satu daerah ke daerah lain.
Proses transfer panas lainnya yang signifikan
adalah radiasi transfer energi melalui gelombang
elektromagnetik.
Matahari panas memancarkan sebagian
besar radiasinya sebagai radiasi gelombang
pendek. Sebagian energi ini memanaskan bumi,
dan bumi, pada gilirannya, menghangatkan udara
di atas. Bumi dingin memancarkan sebagian besar
radiasinya sebagai radiasi inframerah gelombang
panjang. Penyerap selektif di atmosfer, seperti uap
air dan karbon dioksida, menyerap beberapa
radiasi inframerah bumi dan memancarkan
sebagian dari itu kembali ke permukaan, di mana ia
menghangatkan permukaan, memproduksi rumah
kaca atmosfer Karena awan adalah penyerap yang
baik dan baik emitor radiasi inframerah, mereka
tetap tenang, malam berawan lebih hangat dari
tenang, malam yang cerah. Keseimbangan rata-
rata suhu bumi dan atmosfer tetap cukup konstan
dari satu tahun ke tahun berikutnya karena jumlah
dari energi yang mereka serap setiap tahun sama
dengan jumlah energi yang hilang. Akhirnya, kami
memeriksa bagaimana energi matahari dalam
bentuk partikel angin matahari berinteraksi dengan
atmosfer kita untuk menghasilkan tampilan auroral.
Kata kunci
Istilah-istilah berikut tercantum (dengan
nomor halaman) dalam urutan mereka muncul
dalam teks. Tentukan masing-masing.
Melakukannya akan membantu Anda dalam
meninjau materi yang tercakup dalam bab ini.

energi, 30
energi potensial, 30
energi kinetik, 30
suhu, 30
panas, 31
nol mutlak, 31
Skala Kelvin, 31
skala Fahrenheit, 31
skala Celcius, 31
kapasitas panas, 32
panas spesifik, 32
panas laten, 32
panas yang masuk akal, 33
konduksi, 34
konveksi, 34
termal, 35
adveksi, 36
energi radiasi (radiasi), 37
gelombang elektromagnetik, 37
energi radiasi (radiasi), 37
gelombang elektromagnetik, 37
panjang gelombang, 37
mikrometer, 37
foton, 37
Hukum Stefan-Boltzmann, 38
Hukum Wien, 38
radiasi gelombang panjang, 39
radiasi gelombang pendek, 39
wilayah yang terlihat, 39
ultra violet (UV)
radiasi, 39
radiasi inframerah (IR), 39
benda hitam, 41
kesetimbangan radiasi
suhu, 42
peredam selektif, 42
Hukum Kirchhoff, 42
efek rumah kaca, 42
jendela atmosfer, 43
konstanta matahari, 45
hamburan, 46
dipantulkan (cahaya), 46
albedo, 46
angin matahari, 50
aurora borealis, 51
aurora australis, 51
cahaya udara, 52
Pertanyaan untuk ditinjau
1. Bagaimana hubungan kelajuan rata-rata molekul
udara dengan suhu udara?
2. Bedakan antara suhu dan panas.
3. (a) Bagaimana skala suhu Kelvin berbeda dari
skala Celcius?
(b) Mengapa skala Kelvin sering digunakan dalam
perhitungan ilmiah?
(c) Berdasarkan pengalaman Anda, apakah suhu
250 K dianggap hangat atau dingin? Menjelaskan.
4. Jelaskan bagaimana di musim dingin panas
ditransfer oleh:
(a) konduksi;
(b) konveksi;
(c) radiasi.
5. Bagaimana panas laten merupakan sumber
penting atmosfer? energi?
6. Di atmosfer, bagaimana perbedaan adveksi
dengan konveksi?
7. Bagaimana suhu suatu benda mempengaruhi
radiasi yang dipancarkannya?
8. Bagaimana jumlah radiasi yang dipancarkan
bumi? berbeda dari yang dipancarkan oleh
matahari?
9. Bagaimana panjang gelombang dari sebagian
besar radiasi yang dipancarkan? oleh matahari
berbeda dari yang dipancarkan oleh permukaan
bumi?
10. Foton mana yang membawa energi paling
banyak — inframerah, sinar tampak, atau
ultraviolet?
11. Ketika suatu benda mencapai suhu
kesetimbangan radiasi, apa yang terjadi?
12. Jika permukaan bumi terus memancarkan
energi, mengapa tidak menjadi lebih dingin dan
lebih dingin?
13. Mengapa karbon dioksida dan uap air disebut
selektif? peredam?
14. Jelaskan bagaimana efek rumah kaca di
atmosfer bumi bekerja.
15. Gas apa yang tampaknya bertanggung jawab
atas peningkatan efek rumah kaca di bumi?
16. Mengapa kebanyakan model iklim memprediksi
bahwa suhu rata-rata permukaan bumi akan
meningkat sebesar 5,4fF pada akhir abad ini?
17. Proses apa saja yang menyebabkan albedo
bumi mencapai 30 persen?
18. Jelaskan bagaimana atmosfer dekat permukaan
bumi dihangatkan dari bawah.
19. Jika tubuh hitam adalah objek teoritis, mengapa
baik matahari dan bumi diperlakukan sebagai tubuh
hitam?
20. Apa itu angin matahari?
21. Jelaskan bagaimana aurora diproduksi.
Pertanyaan untuk berfikir
1. Jelaskan mengapa jembatan dalam diagram
menjadi yang pertama menjadi sedingin es.
2. Jelaskan mengapa salju rst fi musim dingin
biasanya "tongkat" lebih baik untuk cabang pohon
daripada tanah kosong.
3. Pada malam hari, mengapa bahan konduktor
panas yang buruk dingin untuk suhu kurang dari
udara sekitarnya?
4. Jelaskan bagaimana, pada musim dingin, es
dapat terbentuk pada genangan air (di daerah
berbayang) ketika suhu di atas dan di bawah
genangan air sedikit di atas titik beku.
5. Di lintang utara, lautan lebih hangat di musim
panas daripada di musim dingin. Pada musim apa
lautan kehilangan panas paling cepat ke atmosfer
oleh konduksi? Jelaskan.
6. Bagaimana panas dipindahkan jauh dari
permukaan bulan? Bulan tidak memiliki suasana.)
7. Mengapa radiasi ultraviolet lebih berhasil dalam
melepas elektron dari atom udara dan molekul
daripada radiasi terlihat?
8. Mengapa Anda harus berdiri lebih dekat dengan
api kecil untuk mengalami kehangatan yang sama
Anda dapatkan ketika berdiri lebih jauh dari api
besar?
9. Jika uap air tidak lagi ada di atmosfer,
Bagaimana anggaran energi bumi akan
terpengaruh?
10. Yang akan menunjukkan peningkatan suhu
terbesar ketika diterangi dengan sinar matahari
langsung: fi eld dibajak atau selimut salju?
Jelaskan.
11. Mengapa suhu permukaan sering meningkat
pada jelas, malam tenang sebagai awan rendah
bergerak di atas kepala?
12. Yang akan memiliki efek terbesar di bumi efek
rumah kaca: menghapus semua CO2 dari atmosfer
atau menghapus semua uap air? Jelaskan.
mengapa kau memilih jawabanmu.
13. Jelaskan mengapa peningkatan awan menutupi
sekitar bumi akan meningkatkan albedo bumi,
namun tidak selalu menyebabkan suhu permukaan
bumi yang lebih rendah.
14. Bisakah termometer cair mendaftarkan suhu
273cC ketika suhu udara sebenarnya 1000cC? Di
mana hal ini akan terjadi di atmosfer, dan
mengapa?
15. Mengapa tampilan auroral di atas Colorado
dapat meramalkan beberapa hari sebelumnya?
16. Mengapa aurora biasanya terjadi lebih sering di
atas Maine daripada di atas Washington State?
Soal dan Latihan
1. Misalkan bahwa 500 g uap air mengembun untuk
membuat awan sekitar ukuran ruangan rata-rata.
Jika kita berasumsi bahwa panas laten kondensasi
adalah 600 kal/g, berapa banyak panas akan
dilepaskan ke udara? Jika massa total udara
sebelum kondensasi adalah 100 kg, berapa banyak
lebih hangat udara akan setelah kondensasi?
Asumsikan bahwa udara tidak mengalami
perubahan tekanan. (Hint: gunakan specifi c panas
udara di Tabel 2.1, p. 32.)
2. Misalkan planet A adalah persis dua kali ukuran
(di luas permukaan) planet B. Jika kedua planet
memiliki suhu permukaan yang sama persis (1500
K), planet mana yang akan memancarkan radiasi
paling banyak? Tentukan panjang gelombang emisi
energi maksimum dari kedua planet, menggunakan
hukum Wien.
3. Misalkan, pada pertanyaan 2, suhu planet B
ganda.
(a) Apa yang akan panjang gelombang energi
maksimum emisi?
(b) Di daerah spektrum elektromagnetik manakah
panjang gelombang ini dapat ditemukan?
(c) Jika suhu planet A tetap sama, tentukan planet
mana (A atau B) yang sekarang memancarkan
radiasi paling banyak (gunakan hubungan Stefan-
Boltzmann). Jelaskan jawabanmu.
4. Misalkan suhu tubuh permukaan Anda rata-rata
90°F. Berapa banyak energi radiasi dalam W/m2
yang akan dipancarkan dari tubuh Anda?
 Kunjungi
Pusat Sumber Daya Meteorologi di
academic.cengage.com/login
untuk lebih banyak aset, termasuk pertanyaan
untuk eksplorasi, animasi, video, dan banyak lagi.