6.1
7.1 |Energy: The Ability to Do Work
7.1 | Energi: Kemampuan Melakukan kerja
• Sebagaimana disebutkan dalam pendahuluan sebelumnya, energi tidak
berwujud; Anda tidak bisa menahannya di tangan untuk
mempelajarinya dan Anda tidak bisa memasukkannya ke dalam botol.
Energi adalah sesuatu yang dimiliki suatu benda jika objek mampu
melakukan pekerjaan. Itu dapat dimiliki oleh objek dalam dua cara
berbeda, sebagai energi kinetik dan sebagai energi potensial.
• Energi kinetik (KE) adalah energi yang dimiliki benda saat bergerak.
Itu tergantung pada massa dan kecepatan benda; semakin besar
massa benda dan semakin besar kecepatannya, semakin besar pula
energi kinetik yang dimilikinya. Persamaan yang menghubungkan
energi kinetik (KE) dengan besaran-besaran ini adalah: where m is the
mass and v is the velocity.
Potential Energy
• Energi potensial (PE) adalah energi yang dimiliki suatu benda yang
dapat diubah menjadi energi kinetik; Bisa dianggap sebagai energi
yang tersimpan. Misalnya, saat Anda memutar jam alarm, Anda
mentransfer energi ke pegas. Pegas menahan energi yang tersimpan
ini (energi potensial) dan secara bertahap melepaskannya, dalam
bentuk energi kinetik, untuk membuat mekanisme jam bekerja.
• Bahan kimia juga memiliki energi potensial, yang disebut energi
kimia. Ketika reaksi kimia terjadi, perubahan energi kimia yang
dimiliki oleh zat menyebabkan penyerapan atau pelepasan energi
(misalnya sebagai panas atau cahaya, ). Misalnya, reaksi ledakan
antara hidrogen dan oksigen di mesin utama pesawat ulang-alik, yang
ditunjukkan pada Gambar 7.1,
Gambar 7.1 | Hidrogen cair dan oksigen
berfungsi sebagai bahan bakar untuk pesawat
ruang angkasa. Tiga poin yang hampir tak
terlihat dari api biru berasal dari mesin utama
ruang shuttle, yang mengkonsumsi hidrogen
dan oksigen masuk dan terjadi pembentukan
air.
(Gambar Corbis) menghasilkan cahaya, panas,
dan gas yang mengembang membantu
mengangkat kendaraan dari landasan
peluncurannya.
900C 400C
Energi termal yg lbh besar
6.2
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari perubahan kalor
yang menyertai reaksi kimia.
Sistem adalah bagian tertentu dr alam yg menjadi perhatian
kita.
LINGKUNGAN
SISTEM
6.2
Eksotermik Endotermik
6.2
7.5 |Heat, Work, and the First
Law of Thermodynamics
• Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan dalam reaksi
kimia disebut kalor reaksi. Panas reaksi ditentukan
dengan mengukur perubahan suhu tersebut di sekitarnya,
menggunakan alat yang disebut kalorimeter.
Kalorimeternya adalah seringkali hanya sebuah wadah
dengan kapasitas panas yang diketahui di mana reaksi
dilakukan. Kita dapat menghitung panas reaksi dengan
mengukur perubahan suhu penyebab reaksi dalam
kalorimeter. Ilmu menggunakan kalorimeter untuk
menentukan kalor reaksi disebut kalorimetri.
First Law of Thermodynamics
• Dalam ilmu kimia, tanda minus pada transfer energi selalu berarti sistem
kehilangan energi.
• Jika usaha negatif (seperti dalam ekspansi) sistem kehilangan energi
dan lingkungan mendapatkan itu. Kita mengatakan pekerjaan dilakukan
oleh sistem. Jika panas negatif (seperti pada reaksi eksotermik) sistem
kehilangan energi dan lingkungan memperoleh energi. Di sisi lain, jika
pekerjaan itu positif (seperti dalam kompresi), sistem memperoleh
energi dan lingkungan kehilangan energi. Kita mengatakan bahwa
pekerjaan itu
• dilakukan pada sistem. Jika panas positif (seperti dalam reaksi
endotermik), sistem juga akan mendapatkan energi dan lingkungan akan
kehilangan energi. Entah kerja positif atau panas positif harus
menyebabkan perubahan positif dalam energi internal.
• Kerja dan panas hanyalah cara alternatif untuk mentransfer energi.
Dengan menggunakan konvensi tanda ini, kita dapat
menghubungkan kerja w dan panas q yang masuk ke sistem dengan
energi internal mengubah ( ∆E) sistem mengalami:
6.3
Kerja yang Dilakukan pada Suatu Sistem
w = Fd
V > 0
w = -P V
-PV < 0
F wsis < 0
PxV= x d 3
= Fd = w
d2
Kerja
bukan
merupakan
fungsi
keadaan!
w = wk. akhir- wk. awal kondisi awal Kondisi akhir
6.3
Suatu sampel gas nitrogen volumenya memuai dari 1,6 L
menjadi 5,4 L pada suhu yg konstan. Berapakah kerja
yang dilakukan dalam satuan joule jika gas memuai (a)
pada tabung dan (b) pada tekanan tetap 3,7 atm?
w = -P V
E = q + w
q=0
w < 0, E < 0
E = CT
T < 0, SALJU!
6.3
Entalpi Reaksi Kimia
E = q + w
Pada tekanan konstan:
q = H dan w = -PV
E = H - PV
H = E + PV
6.4
Entalpi (H) biasanya digunakan untuk menghitung aliran
kalor ke dalam atau ke luar sistem dalam suatu proses yang
terjadi pada tekanan konstan.
H = H (produk) – H (reaktan)
H = kalor yg diberikan atau diterima selama rekasi pada tekanan
konstan
Endotermik
H > 0
Eksotermik
H < 0
6.4
Persamaan Termokimia
• Kita harus selalu menuliskan wujud fisis semua reaktan
dan produk, karena akan membantu penentuan
perubahan entalpi yg sesungguhnya.
H2O (s) H2O (l) H = 6.01 kJ
1 mol P4 3.013 kJ
266 g P4 x x = 6.470 kJ
123,9 g P4 1 mol P4
6.4
Perbandingan H dan E
6.4
Kalor jenis (s)suatu zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1 derajat Celcius.
C = ms
6.5
Berapa banyak kalor yang diberikan jika 869 g batang besi
didinginkan dari suhu 940C menjadi 50C?
s dr Fe = 0,444 J/g • 0C
6.5
Kalorimetri Volume-Konstan
Reaksi pd V konstan
H = qreaksi
Tidak ada kalor yang diserap H ~ qreaksi
atau dilepaskan!
6.5
Kalorimetri Volume-Konstan
1 kal = 4.184 J
1 Kal = 1.000 kal = 4.184 kJ
6.5
Karena tidak terdapat cara untuk mengukur nilai absolut
dari entalpi suatu zat, haruskah dilakukan pengukuran
pada perubahan entalpi dari setiap reaksi yg terjadi?
aA + bB cC + dD
Hrxn
0
= [ cH0f (C) + dH0f (D) ] - [ aH0f (A) + bH0f (B) ]
Hrxn
0
= nH0f (produk) - mHf0 (reaktan)
Hrea
0
= nH0f (produk) - mHf0 (reaktan)
Hrea
0
= [ 12H0f (CO2) + 6H0f (H2O)] - [ 2Hf0 (C6H6) ]
Hrea
0
= [ 12x–393,5 + 6x–187.6 ] – [ 2x49,04 ] = -5.946 kJ
-5.946 kJ
= - 2.973 kJ/mol C6H6
2 mol
6.6
entalpi cairan (Hcairan) adalah panas yang dilepaskan atau
diterima ketika sejumlah cairan larut dalam sejumlah tertentu
zat pelarut.
Hcair = Hcair - Hkomponen
6.7
Proses pencairan NaCl