Anda di halaman 1dari 22

TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA

PEMICU II
Disusun oleh

Kelompok 3:
Agil Ramadhan Primasto/1206223940 Harly Ilyasa Akbar/1206263313 Jupiter Eresta/1206230183 Risa Hashimoto/1206224615

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014

Soal I Membuat daftar semua jenis energi dan memberikan contoh dalam kehidupan nyata masingmasing. Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena setiap kerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan energi. Menurut KBBI energi didefiniskan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat pada benda tersebut. Energi bersifat fleksible artinya dapat berpindah dan berubah. Berdasarkan hukum kekekalan energi atau dalam hal ini adalah hukum termodinamika I, disebutkan bahwa Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. sehingga sudah jelas bahwa energi merupakan sesuatu yang kekal. Selanjutnya secara matematis, hukum termodinamika I ini diturun kedalam persamaan berikut ini:

Dimana

adalah perubahan energi dalam sistem, q adalah kalor yang diberikan atau

diserap sistem dan w adalah usaha yang dikeluarkan atau diterima sistem. Secara simpel misalkan suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas yang berarti mengalami perubahan energi dalam U. Berikut ini merupakan jenis-jenis energi beserta contoh di dalam kehidupan nyata: 1. Energi Mekanik Merupakan penjumlahan dari energi kinetik dan potensial yang dimiliki oleh benda. Enegi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena gerakannya. Jadi, setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Contohnya, energi kinetik dimiliki oleh mobil yang sedang melaju, pesawat yang sedang terbang, dan anak yang sedang berlari. bahwa energi kinetik benda berbanding lurus dengan kuadrat kecepatannya. Apabila kecepatan benda meningkat dua kali lipat kecepatan semula, energi kinetik benda akan naik menjadi empat kali lipat. Dengan demikian, semakin besar kecepatan suatu benda, energi kinetiknya akan semakin besar pula. Perubahan energi kinetik benda dari v menjadi v merupakan besar usaha yang dilakukan

oleh resultan gaya yang bekerja pada benda. Selanjutnya energi potensial adalah Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam dapat memiliki energi. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu mengalami perubahan energi potensial menjadi energi

gerak. Contoh misalnya seperti buah kelapa yang siap jatuh dari pohonnya, cicak di plafon rumah, dan lain sebagainya. Energi potensial dirumuskan sebagai berikut:

2. Energi Dalam (Internal Energy) Merupakan jumlah energi yang dimiliki oleh sebuah sistem, biasanya merupakan gabungan energi kinetik dan energi potensial. Hukum I termodinamika menyatakan hubungan antara energi sistem dengan lingkungannya jika terjadi peristiwa. Energi dalam sistem akan berubah jika sistem menyerap atau membebaskan kalor. Jika sistem menyerap energi kalor, berarti lingkungan kehilangan kalor, energi dalamnya bertambah (U > 0), dan sebaliknya, jika lingkungan menyerap kalor atau sistem membebasakan kalor maka energi dalam sistem akan berkurang (U < 0), dengan kata lain sistem kehilangan kalor dengan jumlah yang sama. Energi dalam juga akan berubah jika sistem melakukan atau menerima kerja. Walaupun sistem tidak menyerap atau membebaskan kalor, energi dalam sistem akan berkurang jika sistem melakukan kerja, sebaliknya akan bertambah jika sistem menerima kerja. Sebuah pompa bila dipanaskan akan menyebabkan suhu gas dalam pompa naik dan volumenya bertambah. Berarti energi dalam gas bertambah dan sistem melakukan kerja. Dengan kata lain, kalor yang diberikan kepada sistem sebagian disimpan sebagai energi dalam dan sebagian lagi diubah menjadi kerja. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. 3. Entalphy (H) Entalpi (H) adalah jumlah kalor yang terkandung dalam sistem pada kondisi tekanan tetap. Entalpi tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah perubahan dari entalpi tersebut (H). Seperti halnya energi dalam, entalpi merupakan sifat intrinsik, sehingga hanya dapat ditentukan perubahannya saja. H bernilai positif berarti terjadi penyerapan energi (endoterm), sedanglan H bernilai negatif berarti terjadi pelepasan panas (eksoterm). Nilai dari perubahan entalpi dapat diukur dengan persamaan berikut:

Sebagai contoh dalam kehidupan sehari hari adalah untuk endoterm sebagai berikut: reaksi endoterm, yaitu reaksi antara barium hidroksida (Ba(OH)2) dan kristal ammonium klorida (NH4Cl). Reaksi ini menyerap kalor dari lingkungan. Jika reaksi dilakukan pada tabung reaksi, tangan anda dapat merasakan dinginnya tabung karena system menyerap kalor dari tangan anda (lingkungan). Selanjutnya untuk eksoterm adalah reaksi antara kalsium (CaO) dan air, tangan kita dapat merasakan panas yang dilepaskan oleh reaksi ini. Kelima contoh diatas dapat kita susun menjadi persamaan kesetimbangan energi sebagai berikut:

4. Energi Bunyi Salah satu bentuk energi lain adalah bunyi. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.Semua benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyiadalah drum, gitar, seruling, dan lain-lain.Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Bunyi dapat didengar apabilaada media perantara, ada sumber bunyi, dan ada pendengar bunyi. 5. Energi Nuklir Energi Nuklir adalah energi yang dihasilkan dengan mengendalikan reaksi nuklir. Energi nuklir merupakan salah satu sumber energi di alam ini yang diketahui manusia bagaimana mengubahnya menjadi energi panas dan listrik. Sejauh ini, energi nuklir adalah sumber energi yang yang paling padat dari semua sumber energi di alam ini yang bisa dikembangkan manusia. Artinya, kita dapat mengekstrak lebih banyak panas dan listrik dari jumlah yang diberikan dibandingkan sumber lainnnya dengan jumlah yang setara. 6. Energi Kimia Energi kimia adalah energi yang dilepaskan selama reaksi kimia. Contoh sumber energi kimia adalah bahan makanan yang kita makan. Bahan makanan yang kita makan mengandung unsur kimia. Dalam tubuh kita, unsur kimia yang terkandung dalam makanan mengalami reaksi kimia. Selama proses reaksi kimia, unsur-unsur yang bereaksi melepaskan sejumlah energi kimia. Energi kimia yang dilepaskan berguna bagi tubuh kita untuk membantu kerja organ-organ tubuh, menjaga suhu tubuh, dan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Contoh energi kimia lainnya adalah pada peristiwa menyalanya kembang api. Energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar jenis ini sangat besar sehingga dapat digunakan untuk menggerakkan mobil, pesawat terbang, dan kereta api. 7. Energi Listrik Lampu senter yang kita gunakan dapat menyala karena ada energi listrik yang mengalir pada lampu. Energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan listrik yang bergerak akan menimbulkan arus listrik. Energi listrik banyak digunakan dalam kehidupan seharihari. Misalnya sebagai penerangan. Energi listrik juga dapat digunakan untuk menggerakkan mesinmesin. Energi listrik yang biasa kita gunakan dalam rumah tangga berasal dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut menggunakan berbagai sumber energi, seperti air terjun, reaktor nuklir, angin, atau matahari. Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik sangat besar. Untuk menghasilkan sumber energi listrik yang lebih kecil, kita dapat menggunakan aki, baterai, dan generator. 8. Energi Cahaya

Matahari merupakan salah satu sumber energi cahaya. Energi cahaya dapat diperoleh dari benda-benda yang dapat memancarkan cahaya, misalnya api dan lampu. Energi cahaya biasanya disertai bentuk energi lain seperti energi kalor (panas). Bahkan dengan menggunakan sel surya, energi yang dipancarkan oleh matahari dapat diubah menjadi energi listrik. 9. Energi Pegas Semua benda yang elastis atau lentur memiliki energi pegas. Contoh benda elastic antara lain pegas, per, busur panah, trampolin, dan ketapel. Jika kamu menekan, menggulung, atau meregangkan sebuah benda elastis, setelah kamu melepaskan gaya yang kamu berikan maka benda tersebut akan kembali ke bentuk semula. Ketika benda tersebut kamu beri gaya maka benda memiliki energi potensial. Ketika gaya kamu lepaskan, energi potensial pada benda berubah menjadi energi kinetik. Soal II Ada berapa jeniskah kapasitas panas dalam termodinamika? Kapasitas panas adalah sejumlah panas yang harus diperlukan untuk meningkatkan temperatur sebesar satu derajat K. Pernyataan ini dapat dituliskan secara matematis sebagai C = Q/T atau Q = CT keterangan: C= Kapasitas Kalor Q = Qalor T = Kenaikan Suhu Konsep mengenai kapasitas panas dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu: a. Kapasitas Panas pada Volume Tetap (Cv)

dengan E adalah energi internal dari sistem yaitu total energi yang ada dalam padatan baik dalam bentuk
vibrasi atom maupun energi kinetik elektron-bebas. b. Kapasitas Panas pada Tekanan Tetap (Cp)

dengan H adalah entalpi dari sistem.

Soal III Satuan yang umum digunakan untuk kapasitas panas adalah kJ/kg.C atau kJ/kg.K. Jelaskanlah mengapa keduanya dapat identik dan berikan penjelasan pula untuk satuan kapasitas panas yang terkadang menggunakan basis molar. Pelajari diagram pada gambar 3(a) yang diberikan di bawah ini. Jelaskan mengapa ada diskontinuitas dalam plot kapasitas panas air. Hitung panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 mol gas metana 300-800 K menggunakan data

yang ditampilkan. Apakah anda pikir itu masuk akal untuk mengasumsikan kapasitas panas yang konstan untuk rengang waktu seluruh? Bagaimana pendapat anda untuk gambar 3 (b) di bawah ini. Karena definisi kapasitas panas adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan sejumlah suhu tertentu. Dalam kasus ini nilai perubahan suhu 1 K sama dengan perubahan suhu 1C sehingga hasil yang diperoleh juga akan sama. Kapasitas kalor adalah kalor Q, yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikan suatu zat itu sebesar satu kelvin

Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap, Cp didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat satu kelvin pada tekanan tetap.

Kapasitas kalor gas pada volum tetap, CV didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat satu kelvin pada volum tetap.

Kapasitas Kalor Molar ( Cm ) adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu mol zat dalam satu Kelvin sedangkan pemicu di atas kapasitas kalor yang dituliskan adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu kg zat dalam suhu satu Kelvin.

Secara matematis dirumuskan :

Kapasitas molar pada tekanan tetap (Cp,m) dirumuskan :

Kapasitas Molar pada volume tetap Cv,m dirumuskan menjadi

Diskontinuitas tersebut terjadi karena adanya perubahan fasa dari fasa solid ke fasa liquid. Nilai Cp yang tinggi pada diagram tersebut sebanding dengan kalor laten untuk perubahan fasa dari solid ke cair pada air. Untuk menghitung panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 mol

gas metana dari 300-800 K dapat dilakukan dengan menintegralkan fungsi kapasitas panas pada tekanan tetap untuk metana. Tidak, karena fungsi kapasitas panas adalah fungsi suhu, sehingga saat suhu berubah nilai kapasitas panas juga akan berubah

Pada gambar 3 (b) terlihat bahwa terdapat dua macam kapasitas kalor. Yaitu, kapasitas kalor pada tekanan tetap Cp yaitu jumlah kalor untuk meningkatkan benda 1 kelvin pada tekanan tetap dan kapasitas kalor pada volume tetap Cv, yaitu jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkat suhu benda sebesar 1 kelvin pada volume tetap. Soal IV Jelaskan energy internal molekul gas dalam hal mode yang berbeda gerak: translasi, rotasi, dan mode getaran, selain kontribusi elektronik. Gunakan diagram berikut menunjukan distribusi boltzman populasi untuk rotasi, getaran, dan tingkat energy elektronik pada suhu kamar

Dalam menginterpretasikan secara mikroskopik terhadapa energy dalam dapat dibangun dengan membayangkan bahwa energy berkaitan dengan gerakan dan konfigurasi dari setiap molekul, atom, dan paritiket sub atomic yang menyusun zat dalam bejana. Sebagian dari energy dalam gas adalah energi kinetic translasi moleku. Penyusun energy dalam lainnya adalah energy

kinetic akibat rotasi molekul relative terhadap pusat massa dan energy kinetic akibat gerakan vibrasi antarmolekul. Selain itu, energy tersimpan sebagai ikatan kimi antar atom yang menuusun moleku. Energi yang tersimpan dalam tingkat atomic meliputi energy yang berkaitan dengan keadaan orbital electron, pusara nuklir, dan gaya ikatan nukelus Pada gambar 1(a), yang merupakan diagram tingkat energi Boltzmann, dapat kita lihat bahwa tingkat energi untuk translasi merupakan yang paling kecil, sedangkan tingkat energi terbesar yaitu tingkat energi elektronik Pada gambar 1(b) terlihat bahwa tingkat gerakan yang membutuhkan energi yang lebih tinggi mendapatkan distribusi molekul yang lebih sedikit dibandingkan dengan gerakan yang memiliki tingkat energi yang lebih rendah. Seperti yang kita ketahui bahwa nilai energi dalam adalah ( ) ( )

untuk masing-masing gerakan, dimana f adalah derajat kebebasan dari tiap gerakan tersebut. Sehingga untuk energi internal total dari sistem adalah

Soal V Untuk sistem tertutp , persamaan keseimbangan energi diberikan sebagai u = q -w. Samgat menarik dan membantu untuk mengetahui bagaimana energi internal dan kapasitas panas yang ditentukan secara eksperimental, oleh karena itu, jelaskanlah cara menerapkan persamaan untuk penentuan energi internal cairan menggunakan kalorimeter bom adiabatik ditunjukkan di bawah ini

Kalorimeter bom adalah tipe calorimeter volume konstan yang digunakan untuk menentukan combustion panas reaksi kimia. Kalorimeter bom harus memiliki tahanan tekanan yang tinggi dalam sistemnya karena reaksi kimia dalam sistem. Dalam sistem calorimeter bom ini, energy listrik digunakan untuk membantu reaksi dengan konversi menjadi energi panas.

U(total) = U(sistem) + U(lingkungan) = 0 U(sistem) = - U(lingkungan) = -Cv T (volume konstan dV = 0) Cv adalah kapasitas panas dari sistem kalorimetri, nilainya dapat ditentukan dari nilai parsial komponen sistem masing-masing. Dalam sistem ini berlaku :

Dalam combustion panas, Cv ditentukan dengan combustion panas Cv = Hc/T, perubahan panas adalah dari hasil reaksi, ini terjadi apabila pada sistem mengalami reaksi kimia pembakaran (combustion). Pada Bomb Kalorimeter, yang merupakan sistem tertutup, berlaku rumus sebagai berikut :

Energi

Kalor

dari

luar

sistem

(kalor

laten

dan

sensible)

W = Usaha pada sistem untul penyesuaian diri dengan lingkungan Pada persamaan ini, sifat bomb calorimetry adalah adiabatic, sehingga tidak ada perpindahan kalor dari lingkungan ke dalam sistem , sehingga Q = 0. Dalam persamaan ini, kalorimetri memiliki volume konstan, sehingga usaha pada sistem adalah 0 (W = 0). Penggunaan kalorimetri ini mengindikasikan tidak ada perubahan pada energy dalam sistem sehingga , Karena tidak ada perubahan suhu yang berasal dari luar sistem dan volume

pada keadaan adiabatik dan sistem tertutup kalor. Soal VI Salah satu kebutuhan untuk memahami konsep kekekalan energi dan massa, dalam rangka untuk memahami bagaimana kalorimeter bekerja. Jelaskan sifat termodinamika yang disebutkan dalam pernyataan berikut dan menentukan nilai-nilai mereka untuk air sebagai bahan murni pada tekanan atmosfer: Kapasitas panas yang solid sebagai fungsi temperatur dari -100C sampai 0oC dan panas yang sesuai dibutuhkan untuk memanaskan es dari -100C to 0oC. Panas mencairnya es pada 0oC. Kapasitas panas cair sebagai fungsi temperatur dari 00C sampai 100oC dan panas yang sesuai dibutuhkan untuk memanaskan air dari 00C to 100oC. Panas penguapan air pada 100oC. Kapasitas panas uap sebagai fungsi temperatur dari 1000C to 110oC dan panas yang sesuai dibutuhkan untuk memanaskan uap jenuh pada 1000C menjadi superheated steam pada110oC. Plot hasil anda sebagai entalpi air sebagai fungsi temperatur.

Panas spesifik (specific heat) adalah kapasitas panas per satuan massa per derajat K, yang juga sering dinyatakan sebagai kapasitas panas per mole per derajat K. Untuk membedakan dengan kapasitas panas yang ditulis dengan huruf besar (Cv) dan (Cp), maka panas spesifik dituliskan dengan huruf kecil (cv) dan (cp). Selanjutnya untuk menjawab soal yang ada dalam pemicu diatas, kita menggunakan data persamaan kapasitas kalor sebagai berikut: (berdasarkan buku Basic Principal and Calculation in Chemical Engineering 6th Edition)

dengan nilai a, b, c dan d nya adalah sebagai berikut (untuk air): Fase Cair Gas a 18.2964 33.46 b x 102 47.212 0.6880 c x 105 -133.88 0.7604 d x 109 1314.2 -3.593 Rentang Suhu (K) 273-373 0-1500

Kemudian dengan diketahuinya data tersebut, maka untuk mendapatkan nilai dari kalor yang dibutuhkan untuk pertanyaan (1), (3) dan (5) dapat kita tentukan sebagai berikut:

Seanjutnya untuk menjawab soal (1) kita tidak dapat menggunakan data yang ada ditabel diatas karena data tersebut tidak sesuai untuk kondisi air pada saat suhu dibwah 00C. Sehingga penyelesaian alternatifnya adalah dengan menggunakan rumus , dimana nilai c air pada saat es adalah sebesar 2100 J/kg 0C. Sehingga kalor untuk memanaskan es adalah:

Untuk soal (2) kita menggunakan persamaan kalor laten, karena disoal diketahui bahwa ada perubahan fasa dari es-padat menjadi air-cair, sehingga digunakanlah nilai dari kalor laten peleburan es sebesar 3.36 x 105 untuk menyelesaikan masalah diatas.

Untuk soal (3) dapat kita selesaikan dengan menggunakan persamaan kapasitas kalor dengan menggunakan nilai parameter a, b, c dan d yang untuk air pada wujud cair. Lalu nilai kalor yang dibutuhkan merupakan intergral dari CpdT dari temperatur 273 K 373 K. | |

Untuk soal (4) kita menggunakan persamaan kalor laten, karena disoal diketahui bahwa ada perubahan fasa dari es-padat menjadi air-cair, sehingga digunakanlah nilai dari kalor laten peleburan es sebesar 3.36 x 105 untuk menyelesaikan masalah diatas.

Untuk soal (5) dapat kita selesaikan dengan menggunakan persamaan kapasitas kalor dengan menggunakan nilai parameter a, b, c dan d yang untuk air pada wujud gas. Lalu nilai kalor yang dibutuhkan merupakan intergral dari CpdT dari temperatur 373 K 383 K | |

Sehingga dari beberapa nilai H yang sudah didapatkan dari lima point diatas lalu kita dapatkan nilai plot H terhadap T sebagai berikut dibawah ini:

Grafik Entalpi terhadap Temperatur


140000 Entalpi spesifik (J/mol) 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 0 100 200 300 Temperatur (K) 400 500

Grafik 1. Plot Entalpi terhadap Temperatur Sehingga, dari grafik diatas satu hal yang pasti dapat kita lihat secara jelas adalah entalpi yang dibutuhkan untuk mengubah fasa suatu zat baik mencair-membeku atau menguap-mengembun lebih besar dibandingkan untuk menaikan satu zat suatu cairan.

Soal VII Kukus (steam) masuk nozzle dari steam turbine dengan kecepatan 10 ft/sec pada tekanan 500 psia dan temperatur 1000 oF. Tekanan dan temperatur pada keluaran nozzle adalah 300 oF dan 1 atm. Tentukanlah kecepatan keluaran nozzle dan luas penampangnya. Diketahui:

ft/sec psia o F

NOZZLE

at

ft/sec
o

psia

a. Mencari kecepatan aliran keluar (v2) Sistem dalam nozzle pada soal kurang lebih dapat kita anggap sebagai keadaan steady state, karena laju alir massa dalam sistem nozzle bersifat konstan (tak berubah terhadap waktu) dan tidak terdapat perubahan energi sistem nozzle terhadap waktu. Selain itu, dalam sistem nozzle pada soal perubahan energi kalor dan usaha diabaikan (Q dan W = 0). Sehingga, persamaan steady state untuk sistem nozzle dalam soal adalah sebagai berikut. ( ( ( ) ) ( ) ( ) ( ) )

Dalam sistem nozzle pada soal, tidak terdapat perubahan ketinggian dari aliran masuk maupun keluar, sehingga dapat kita katakan bahwa energi potensialnya sama dengan nol. ( ( ) ) ( ( ) )

Laju alir massa masuk pada nozzle sama dengan laju alir massa keluarnya sehingga keduanya dapat saling menghilangkan. ( ( ) ) ( ( ) )

Dengan menggunakan persamaan (1) di atas, maka kita dapat melakukan penghitungan untuk menemukan kecepatan dari aliran keluaran nozzle. Namun, kita harus terlebih dahulu mencari nilai entalpi dari aliran masuk dan aliran keluar dengan menggunakan steam table. Dari ASME Steam

Table, diketahui bahwa steam yang mengalir dalam nozzle pada soal tergolong kedalam jenis superheated steam. Data-data superheated steam table dari aliran masuk Temperatur = 1000 oF Tekanan (psia) 500 psia (Btu/lbm) 1520,9 (ft3/lbm) 1,7009 (Btu/lbm.oR) 1,7375

Keterangan: : entalpi : volum spesifik : entropi ft / tu/ Data-data superheated steam table dari aliran keluar Temperatur = 300 oF Tekanan (psia) 10 psia 14.7 psia 15 psia 1192,7 29,906 1,8137 (Btu/lbm) 1193,8 (ft3/lbm) 44,993 (Btu/lbm.oR) 1,8595

ft / tu/

Dari data hasil interpolasi superheated steam table di atas, maka sekarang kita telah memiliki data entalpi dari aliran masuk dan entalpi dari aliran keluar sehingga penghitungan kecepatan aliran keluar menggunakan persamaan (1) dapat kita lakukan. ( ( tu/ ft/sec ft/sec Dengan menggunakan faktor konversi berupa ft/sec ft/sec ft/sec ft /sec ft /sec ft /sec ft/sec b. Mencari luas penampang keluar dari nozzle Adapun rumus umum untuk mencari luas penampang dari nozzle adalah: tu/ tu/ ft /sec , maka: ft /sec ft /sec ft /sec ft /sec ft /sec ) ) ( ( ) tu/ tu/ ft/sec )

dan dengan menggunakan persamaan (2) tersebut, maka kita dapat menghitung besar luas penampang keluar dari nozzle. Pertama kita asumsikan bahwa laju alir massa dalam nozzle adalah sebesar ft / adalah sebesar /sec dan nilai tersebut konstan baik untuk aliran masuk maupun keluar. Diketahui

dari data superheated steam table bahwa volum spesifik dari aliran keluar adalah sebesar . Dari penghitungan sebelumnya, dapat kita ketahui juga kecepatan aliran keluar ft/sec. Sehingga:

/sec

ft / ft/sec ft

Soal VIII Tangki pejal mempunya volume 0,5 m3 diisi dengan refrigerant 134a pada 0.5 Mpa, 50 C. Selanjutnya zat ini dipanaskan sampai mencapai keadaan uap jenuhnya. Hitunglah kalor untuk proses ini Berdasarkan hukum 1 termodinamika:

Karena pada soal di atas volume tetap maka nilai usaha pada persamaan di atas adalah 0 sehingga

Selanjutnya kita dapat mensubstitusi nilai u dengan h sehingga menjadi

Dengan menggunakan table refrigerant-134a pada appendix didapatkan bahwa nilai h untuk suhu 50 C dan 0.5 Mpa adalah: 282.48 kJ. Dan nilai h saat uap refrigerant 134a sepenuhnya jenuh adalah: 259.3 kJ. Dengan memasukan nilai tersebut ke dalam rumus akan didapatkan:

Soal IX Soal X Nitrogen cair disimpan dalam tangki logam 0,5 m3 yang diinsulasi dengan baik. Perkirakanlah proses pengisian tangki kosong yang awalnya memiliki temperatur 295 K. Nitrogen cair dicapai pada titik didih normal 77,3 K dan pada tekanan beberapa bar. Pada kondisi ini, entalpinya adalah -120,8 kJ/kg. saat katup dibuka, nitrogen mengalir masuk tangki saat evaporasi pertama kali terjadi dalam proses pendinginan tangki. Jika tangki mempunyai massa 30 kg dan logam mempunyai kapasitas panas spesifik 0,43 kJ/kg.K, Menurut anda berapakah massa nitrogen yang harus mengalir masuk ke dalam tangki hanya untuk mendinginkannya ke suhu yang membuat nitrogen cair mulai terakumulasi dalam tangki? Asumsikan bahwa nitrogen dan tangki selalu pada suhu yang sama. Sifat-sifat uap jenuh nitrogen pada beberapa suhu diberikan sebagai berikut: T [K] 80 85 90 95 100 105 110 P [bar] 1,396 2,287 3,600 5,398 7,775 10,83 14,67 [m3/kg] 0,164 0,1017 0,06628 0,04487 0,03126 0,02223 0,01598 h [kJ/kg] 78,9 82,3 85,0 86,8 87,7 87,4 85,6

Diketahui:

Hin : -120,8 kJ/kg Tin : 77,4 K Pin : beberapa bar Mnitrogen : ...?

Tangki Vtangki : 0,5 m3 mtangki : 30 kg T1 : 295 K c : 0,43 kJ/kg.K

Seperti yang kita ketahui, terdapat beberapa macam persamaan untuk mencari nilai kalor, diantaranya adalah: --->

Dengan menyetarakan persamaan (1) dan (2), akan didapatkan persamaan sebagai berikut.

Kemudian kita dapat menggabungkan persamaan (3) untuk menyelesaikan permasalahan dalam soal ini.

Nilai

kemudian dapat dicari dengan memanfaatkan data yang terdapat dalam tabel dan dengna

menggunakan persamaan:

Sehingga didapatkanlah data

dalam tabel berikut. [kj/kg] 56,006 59,041 61,139 62,579 63,395 63,325 62,157

Dengan asumsi bahwa Tnitrpgen saat mengisi tangki sama dengan 100 K sehingga dengan 63,395 kj/kg, maka: ( ) / g g g g Soal XI / g

sama

Gas metana dibakar secara sempurna dengan 30% udara berlebih pada tekanan atmosfer. Metana dan udara masuk tungku pada suhu 30 C jenuh dengan uap air, dan gas buang meninggalkan tungku pada 1500 C. Kemudian gas buang melewati penukar panas dan keluar dari HE pada 50 C. Dengan basis 1 mol metana. Hitunglah banyak panas yang hilang dari tungku dan banyak panas yang ditransfer dalam penukar panas.

CH4 + 2O2 CO2 + 2H20 M 1 R S Diagram: CH4 O2 N2 Banyaknya panas yang hilang: Zat CH4 O2 N2 H2O CO2 H = kJ/kg mol Suhu 25 30 1500 Hf H produk Zat HT 1500C - Href 25C + Hf CO2 O2 N2 H2O 1[(77500-912)-393510] 0,6(50600-732) +0 9,78(47100-728) +0 2[(60850-837) -241826] +0 -316922 29920,8 453518,16 -363,626 -197109,04 H reaktan Zat HT 1500C - Href 25C + H H CO2 912 991 77500 -393510 O2 732 795 50600 N2 728 791 47100 H2 O 837 910 60850 -241,826 CH4 879 955 -74840 Masuk(mol) 1 2,6 Keluar(mol) 0,6 9,78 2 1 Tungku CO2 +H2O +N2 +O2 HE CO2 +H2O +N2 1 0 2,6 2 0,6 1 1 2 2

Hf CH4 O2 N2 H = Hproduk - = Hreaktan = -197109,04 + 73981,06 = -123127,98 kJ/kg mol (991-912)-74840 2,6(795-732) +0 9,78(791-728) +0 -74761 163,8 616,14 -73981,06

Banyaknya panas yang ditransfer dalam penukar panas. Menggunakan konstanta O2, N2, H2O, CO2 yang terdapat di tabel C1 O2 A = 3,639 B = 506 D= 0,227.1015 T = 50C

T = 1500C

Sehingga, (

) )

Untuk 0,6 mol 02 J

N2 A = 3,28 B = 0,593 D= 0,04 T = 50C

T = 1500C

Sehingga, (

) )

Untuk 9,78 mol O2 = H2O A = 3,47 B = 1450 D= 0,121 . T = 50C

T = 1500C

Sehingga, (

) )

Untuk 2 mol H2O

CO2 A = 5,457 B = 1045 D= -1,157 . T = 50C

T = 1500C

Sehingga,

Untuk 1 mol CO2

Anda mungkin juga menyukai