Anda di halaman 1dari 8

1.

Bentuk Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Tindakan berangkat ke sekolah,
mengayuh sepeda, bermain, dan berolahraga memerlukan energi. Menurut wikipedia,
macam-macam bentuk energi yang dikenal dalam kehidupan manusia saat ini adalah:
Energi panas
Energi panas adalah energi yang dimiliki oleh benda yang panas. Benda yang terbakar
menghasilkan panas. Panas disebut juga kalor. Panas merupakan salah satu bentuk
energi. Lilin yang menyala dapat memutar kertas spiral yang bergantung di atasnya.
Hal tersebut membuktikan bahwa lilin yang sedang menyala memiliki energi panas.
Energi bunyi
Energi bunyi adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang mengeluarkan bunyi.
Bunyi dihasilkan dari getaran. Bunyi kuat dihasilkan dari getaran yang kuat. Contoh
bunyi yang kuat adalah halilintar, petasan dan bom. Bunyi yang kuat menghasilkan
energi yang besar. Bunyi kuat dapat memekakkan telinga, menggetarkan dan bahkan
memecahkan kaca jendela.
Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang sedang bergerak. Contoh
benda yang bergerak dan menghasilkan energi kinetik antara lain kincir angin dan
dinamo sepeda. Kincir angin dimanfaatkan oleh manusia untuk menggerakkan turbin
dan menghasilkan listrik. Sementara itu, putaran roda sepeda mampu memutar
dinamo sepeda dan menghasilkan energi listrik untuk menyalakan lampu sepeda.
Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda. Ketapel yang
teregang mempunyai energi potensial. Energi tersebut sewaktu-waktu dapat
dilepaskan. Contoh benda yang memiliki energi potensial selain ketapel adalah per
yang teregang, busur anak panah yang teregang, dan lain-lain. Energi potensial yang
ada pada per disebut sebagai energi potensial pegas.
Energi listrik

Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam benda yang bermuatan listrik.
Energi yang dihasilkan oleh arus listrik mampu menjalankan motor listrik. Contohnya
lampu listrik, kipas angin, seterika listrik, dan pompa air listrik.
Energi cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Energi cahaya
menyebabkan tempat gelap menjadi terang. Sumber energi cahaya terbesar adalah
matahari.
Energi kimia
Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam bahan kimia. Energi kimia terdapat
dalam berbagai bahan kimia, seperti baterai, aki, makanan, dan bahan bakar. Sebagian
bahan kimia tersebut bisa digunakan untuk menghasilkan energi listrik.

2. Hukum II Termodinamika
Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua menyebutkan bahwa adalah
tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu
tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika mengatakan
bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta
adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya). Sebagai contoh jika seekor beruang kutub
tertidur di atas salju, maka salju dibawah tubuh nya akan mencair karena kalor dari tubuh
beruang tersebut. Akan tetapi beruang tersebut tidak dapat mengambil kalor dari salju
tersebut untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan demikian, aliran energi kalor memiliki
arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting dari hukum kedua adalah studi
tentang mesin kalor.

3. Entalpi
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi dari suatu
sistem termodinamika. Entalpi terdiri dari energi dalam sistem, termasuk satu dari lima
potensial termodinamika dan fungsi keadaan, juga volume dan tekanannya (merupakan
besaran ekstensif. Satuan SI dari entalpi adalah joule, namun digunakan juga satuan
British thermal unit dan kalori.

Total entalpi (H) tidak bisa diukur langsung dan hanya perubahannya yang dapat dinilai.
Entalpi merupakan potensial termodinamika, maka untuk mengukur entalpi suatu sistem,
kita harus menentukan titik reference terlebih dahulu, baru kita dapat mengukur
perubahan entalpi H. Perubahan H bernilai positif untuk reaksi endoterm dan negatif
untuk eksoterm.
Untuk proses dengan tekanan konstan, H sama dengan perubahan energi dalam sistem
ditambah kerja yang dilakukan sistem pada lingkungannya. Maka, perubahan entalpi
pada kondisi ini adalah panas yang diserap atau dilepas melalui reaksi kimia atau
perpindahan panas eksternal.
Entalpi gas ideal, solid, dan liquid tidak tergantung pada tekanan. Benda nyata pada
temperatur dan tekanan ruang biasanya kurang lebih mengikuti sifat ini, sehingga dapat
menyederhanakan perhitungan entalpi.

4. Sensible Heat
Panas sensible adalah panas yang menyebabkan terjadinya kenaikan/ penurunan
temperatur, tetapi phasa (wujud) tidak berubah. Satuannya dalam joule, kalori atau BTU.

Keterangan:
Q

: panas sensible

: massa

: perubahan temperatur (T2-T1)

5. Latent Heat
Kalor laten adalah panas yang diserap oleh suatu badan atau sistem termodinamika
selama proses dengan suhu konstan. Kalor laten merupakan kalor yang diperlukan untuk
mengubah wujud zat padat menjadi cair, dan cair menjadi gas atau sebaliknya. Satuan
kalor laten adalah joule, kalori atau BTU.
Q= m x L
Keterangan:
Q : kalor laten (jumlah energi yang dilepaskan atau diserap selama perubahan fase zat)
m : massa zat
L : panas laten spesifik untuk zat tertentu (Lf untuk fusi dan Lv untuk penguapan)

6. Specific Heat
Panas spesifik adalah jumlah panas per satuan massa yang diperlukan untuk menaikkan
suhu satu derajat Celsius. Hubungan antara panas dan perubahan suhu biasanya
dinyatakan dalam bentuk yang ditunjukkan di bawah ini di mana c adalah panas spesifik.
Hubungan tidak berlaku jika ditemui perubahan fase, karena panas yang ditambahkan
atau dihapus selama perubahan fase tidak mengubah suhu.

Panas spesifik air adalah 1 kalori / gram C = 4,186 joule / gram C yang lebih tinggi
dari zat umum lainnya. Akibatnya, air memainkan peran yang sangat penting dalam
pengaturan suhu. Panas spesifik per gram untuk air jauh lebih tinggi dibandingkan untuk
logam, seperti yang dijelaskan dalam contoh air logam. Untuk sebagian besar tujuan,
maka lebih bermakna untuk membandingkan spesifik memanaskan molar zat.

7. Heat of Formation
Entalpi pembentukan standar atau panas pembentukan standar suatu senyawa adalah
perubahan entalpi dari pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur penyusunnya,
dengan semua zat dalam keadaan standar mereka pada 1 atmosfer (1 atm atau 101.3
kPa). Simbolnya adalah HfO atau fHO. Superskrip theta (nol) dari simbol ini
menunjukkan bahwa proses telah terjadi dalam kondisi standar pada suhu tertentu
(biasanya 25 derajat Celcius atau 298,15 K).

8. Heat of Reaction
Heat of Reaction (juga dikenal dan Entalpi Reaksi) adalah perubahan entalpi reaksi kimia
yang terjadi pada tekanan konstan. Ini adalah unit termodinamika dan pengukuran
berguna untuk menghitung jumlah energi per mol baik dilepas atau dihasilkan dalam
reaksi. Karena entalpi berasal dari tekanan, volume, dan energi internal, yang semuanya
fungsi negara, entalpi juga merupakan fungsi keadaan.

9. Kondisi Adiabatic dan Non-adiabatic


Adiabatis yaitu kondisi dimana tidak ada panas yang masuk dari pemanas atau keluar ke
pendingin.

Non adiabatis yaitu kondisi dimana ada panas yang masuk dari pemanas atau keluar ke
pendingin.

10. Kondisi Isothermal dan Non-isothermal


Isotermal adalah kondisi dimana tidak ada perubahan suhu masuk, di dalam, dan keluar
reaktor.
Non isotermal adalah kondisi dimana ada perubahan suhu masuk, di dalam, dan keluar
reaktor.

11. Heat of Combustion


Panas pembakaran adalah panas yang diserap atau dilepaskan pada oksidasi sempurna
dari suatu senyawa. Satuannya dinyatakan dalam kal/gram atau kal/mol. Panas
pembakaran bisa juga sebagai panas yang timbul pada pembakaran 1 mole suatu zat.
Panas pembakaran dari suatu zat dapat ditentukan dengan alat polarimeter.
Q = m cp (T1-T0)
dengan Q, m, Cp, T0, dan T1 berturut turut adalah panas pembakaran, berat zat yang
dibakar (gram), panas jenis pada tekanan tetap, suhu mula mula, dan suhu akhir.

12. Adiabatic Flame Temperature


Dalam studi pembakaran, ada dua jenis temperatur nyala adiabatik tergantung pada
bagaimana proses selesai, volume konstan dan tekanan konstan, menggambarkan suhu
produk pembakaran secara teoritis tercapai jika tidak ada energi yang hilang ke
lingkungan luar.
Volume konstan temperatur nyala adiabatik adalah suhu yang dihasilkan dari proses
pembakaran sempurna yang terjadi tanpa kerja, perpindahan panas atau perubahan energi
kinetik atau potensial. Tekanan konstan temperatur nyala adiabatik adalah suhu yang
dihasilkan dari proses pembakaran sempurna yang terjadi tanpa perpindahan panas atau
perubahan energi kinetik atau potensial. Suhunya lebih rendah dari proses volume
konstan karena sebagian energi digunakan untuk mengubah volume sistem.

13. Reactor Batch


Reaktor batch adalah istilah umum untuk jenis kapal yang banyak digunakan dalam
industri proses. Kapal jenis ini digunakan untuk berbagai operasi proses seperti
pembuburan padatan, pencampuran produk, reaksi kimia, distilasi batch, kristalisasi,

cairan / ekstraksi cair dan polimerisasi. Dalam beberapa kasus tidak disebut sebagai
reaktor tetapi memiliki nama yang menyesuaikan dengan peran yang dilakukannya
(seperti crystallizer, atau bioreaktor).
Sebuah reaktor batch khas terdiri dari sebuah tangki dengan agitator dan sistem pemanas
/ pendingin yang tidak terpisahkan. Kapal ini dapat bervariasi dalam ukuran dari kurang
dari 1 liter sampai lebih dari 15.000 liter. Mereka biasanya dibuat dalam baja, stainless
steel, kaca berjajar baja, kaca atau paduan eksotis. Cairan dan padatan biasanya
dibebankan melalui koneksi di penutup atas reaktor. Uap dan gas juga discharge melalui
sambungan di atas. Cairan biasanya dibuang keluar dari bagian bawah.

14. Reactor Continuous Stirred Tank Reactor/ Reactor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor ini termasuk sistem reaktor kontinyu untuk reaksireaksi sederhana. Berbeda
dengan sistem operasi batch di mana selama reaksi berlangsung tidak ada aliran yang
masuk atau meningggalkan sistem secara berkesinambungan, maka di dalam reaktor alir
(kontinyu), baik umpan maupun produk akan mengalir secara terus menerus. Sistem
seperti ini memungkinkan kita untuk bekerja pada suatu keadaan dimana operasi berjalan
secara keseluruhan daripada sistem berada dalam kondisi stasioner. Ini berarti bahwa
baik aliran yang masuk , aliran keluar maupun kondisi operasi reaksi di dalam
reaktor tidak lagi berubah oleh waktu. Pengertian waktu reaksi tidak lagi sama
dengan lamanya operasi berlangsung, tetapi akivalen dengan lamanya reaktan berada
di dalam reaktor. Penyataan terakhir ini biasa disebut waktu tinggal campuran di dalam
reaktor, yang besarnya ditentukan oleh laju alir campuran yang lewat serta volume
reaktor di mana reaksi berlangsung.
Reaktor tipe ini bisa terdiri dari satu tangki atau lebih. Biasanya tangkitangki ini
dipasang vertikal dengan pengadukan sempurna. Pengadukan pada masing-masing
tangki dilakukan secara kontinu sehingga diperoleh suatu keadaan di mana komposisi
campuran di dalam reaktor benar-benar seragam. Reaktor tangki ini biasanya digunakan
untuk reaksi-reaksi dalam fase cair, untuk reaksi heterogen cair padat atau reaksi
homogen cair- cair dan sebagainya.

15. Reactor Jenis Plug Flow Reactor


Dalam reaktor alir pipa atau plug flow reactor, campuran reaktan dan produk mengalir
dengan profil kecepatan yang benar-benar rata. Kecepatan alir dan konsentrasi adalah
seragam di seluruh jari-jari pada setiap penempang reaktor dan tidak ada difusi

longitudinal baik dari reaktan maupun produknya. Di dalam praktek hipotesa aliran
dalam reaktor alir pipa ini biasanya cocok untuk reaktor-reaktor berbentuk tabung
dimana aliran fluidanya betul-betul turbulen atau untuk jenis reaktor fixed bed yang
berisi packing. Jika dalam reaktor alir pipa diisi dengan katalis padat disebut reaktor
fixed bed atau fluidized bed.
Reaktor alir pipa desebut ideal jika zat-zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan
kecepatan yang sama diseluruh pemampang pipa. Di reaktor komposisi , suhu dan
tekanan diseluruh penampang reaktor selalu sama. Perbedaan komposisi, suhu dan
tekanan hanya terjadi di sepanjang dinding reaktor. Reaktor jenis ini banyak digunakan
dalam industri dengan zat pereaksi atau reaktan berupa fase gas atau cair dengan
kapasitas produksi yang cukup besar.
Apabila pada saat reaksi reaksi berlangsung, efek panas turut diperhitungkan, maka ada
kemungkinan bahwa temperatur reaksi juga akan turut berubah dengan waktu (waktu
reaksi untuk reaktor batch atau waktu tinggal untuk reaktor alir kontinyu).

16. Humidity
Kelembaban adalah jumlah uap air di udara. Kelembaban menunjukkan kemungkinan
curah hujan, embun, atau kabut. Kelembaban tinggi mengurangi efektivitas berkeringat
dalam pendinginan tubuh dengan mengurangi laju penguapan air dari kulit. Efek ini
dihitung dalam tabel indeks panas atau humidex, digunakan selama cuaca panas.
Absolute humidity and Saturation humidity
Kelembaban absolut adalah jumlah total uap air yang ada dalam volume tertentu
udara. Tidak mengambil suhu menjadi pertimbangan. Kelembaban absolut di
atmosfer berkisar mendekati nol sampai kira-kira 30 gram per meter kubik saat
udara jenuh pada suhu 30 C.
Kelembaban absolut adalah massa uap air (mw), dibagi dengan volume campuran
udara dan uap air (pnet), yang dapat dinyatakan sebagai:

Relative humidity
kelembaban relatif () dari suatu campuran udara-air didefinisikan sebagai rasio
dari tekanan parsial uap air (H2O) (ew) dalam campuran tekanan jenuh uap air (e *

w) pada suhu tertentu. Jadi kelembaban relatif udara adalah fungsi dari kedua
kadar air dan suhu.
Kelembaban relatif biasanya dinyatakan dalam persentase dan dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:

Percentage humidity
Presentase kelembaban merupakan rasio yang dinyatakan sebagai persentase dari
berat uap air dalam satu pon udara kering dengan berat uap air jika berat udara
yang sama dalam keadaan jenuh.
Humid heat
kapasitas panas (panas spesifik) dari udara lembab, dinyatakan per unit massa
udara kering dalam campuran. Simbol yang dikenal dalam engineering yaitu cs.
Untuk perhitungan teknik biasa dalam kisaran 0 hingga 50 C istilah berikut
digunakan untuk menghitung panas lembab:
Dalam satuan US : cs = 0.24 + 0.45H dimana 0.24 BTU/lbF adalah kapasitas
panas dari udara kering, 0,45 BTU/lbF adalah kapasitas panas dari uap air, dan H
adalah kelembaban tertentu dalam uap air lb per lb udara kering dalam campuran.
Dew point and bubble point
Ketika memanaskan cairan yang terdiri dari dua atau lebih komponen, titik
gelembung adalah suhu (pada tekanan tertentu) di mana gelembung pertama jenis
uap terbentuk. Mengingat bahwa uap mungkin akan memiliki komposisi yang
berbeda dari cairan, titik gelembung (seiring dengan titik embun) pada komposisi
yang berbeda adalah data yang berguna ketika merancang sistem penyulingan.
Untuk komponen tunggal titik gelembung dan titik embun adalah sama dan
disebut sebagai titik didih.

Anda mungkin juga menyukai