Anda di halaman 1dari 11

DIFFERENTIAL

SCANNING
CALORIMETRY
(DSC)
Febi Aulia Pihanda
Fiqri Suwindra
Kelompok 8 dan 9
Nureztiti Azwar
Ridho Hermawan
Pendahuluan

Analisa Termal
Merupakan suatu Analisa dengan
memberikan input kalor untuk
mengetahui karakterisasi dari sampel.
Suatu Analisa termal memiliki keuntungan
DSC
yaitu jumlah material yang dibutuhkan
sedikit.
DSC
merupakan salah satu alat dari
Thermal Analyzer yang dapat
digunakan untuk menentukan
kapasitas panas dan entalpi dari
suatu bahan. Differential
Scanning Calorimetry (DSC)
adalah teknik analisa yang
mengukur perbedaan kalor yang
masuk ke dalam sampel dan
pembanding sebagai fungsi
temperatur.
Jenis-Jenis
DSC

1.Power
1.Heat – flux DSC 1.Hyper DSC
Competation DSC
Prinsip Prinsip kerja analisis termal DSC didasarkan
pada perbedaan suhu antara sampel dan suatu
Kerja DSC pembanding yang diukur ketika sampel dan
pembanding dipanaskan dengan pemanasan
yang beragam. Perbedaan suhu antara sampel
dan zat pembanding yang lembam (inert) akan
teramati apabila terjadi perubahan dalam
sampel yang melibatkan panas seperti reaksi
kimia, perubahan fase atau perubahan struktur.
Manfaat • Melting suhu
• Kalor peleburan

DSC • Tg atau kelembekan


• Kristalisasi
• Plastisizer
• Polimer campuran (munculnya komposisi atau
Kompabilitas)
Aplikasi • Polimer
• Kristal cair

DSC • Stabilitas oksidasi


• Penyaring keamanan
• Analisis obat
Contoh data • Penentuan ketahanan suhu dari polimer pektin yang
telah dimodifikasi untuk tujuan pemanfaatannya

Analisa sebagai membrane.


• Analisa pektin

polimer
menggunak
an DSC
Berdasarkan perbandingan puncak termogram hasil analisis DSC dari pektin murni (Gambar 12) dengan pektin adipat (Gambar 13)
terlihat ada perbedaan yang cukup nyata. Termogram DSC pektin memperlihatkan adanya puncak pada 73°C dan 153°C. Suhu
73°C mengindikasikan adanya pengotor (air). Suhu 153°C menunjukkan kemungkinan titik leleh (Tm) dari pektin. Termogram ini
juga menunjukkan bahwa pada kisaran suhu 0–200°C pektin berada dalam fase yang heterogen. Pada kisaran 0-153°C pektin
berwujud padat sedangkan pada suhu di atas 153°C pektin telah berwujud cair. Termogram DSC pada pektin adipat
memperlihatkan kurva yang homogen. Artinya, pada kisaran suhu 0-200°C pektin adipat berwujud padat. Tidak terlihatnya Tm
mengindikasikan bahwa senyawa ini kemungkinan memiliki titik leleh yang lebih tinggi dari 200°C sehingga tidak terlihat dalam
termogram pada Gambar 13.Perbedaan yang cukup nyata ini membuktikan bahwa pektin telah dapat dimodifikasi dengan asam
adipat menghasilkan suatu polimer lain dengan Tm yang lebih tinggi (Nurjannah, 2008).
Video DSC

Anda mungkin juga menyukai