Anda di halaman 1dari 11

BAB I.

KONSEP DASAR ENERGI

1.1 Pengertian Energi.

Energi merupakan sesuatu pengertian yang tidak mudah didefinisikan dengan


singkat dan tepat. Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi
dapat dirasakan adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu
pengertian yang sering sekali digunakan orang. Kita sering mendengar istilah
krisis energi yang bermakna untuk menunjukkan krisis bahan bakar (terutama
minyak). Bahan bakar adalah sesuatu yang menyimpan energi, jika dibakar akan
diperoleh energi panas yang berguna untuk alat pemanas atau untuk
menggerakkan mesin. Energi dalam kehidupan sehari-hari arti gerak, misal
seorang anak banyak bergerak dan berlari-lari dikatakan penuh dengan energi.
Energi juga dihubungkan dengan kerja. Seseorang yang mampu bekerja keras
dikatakan mempunyai energi atau tenaga besar. Jadi boleh dikatakan energi
adalah sesuatu kekuatan yang dapat menghasilkan gerak, tenaga, dan kerja.

b. Pengertian Konversi Energi

Energi dalam pengetahuan teknologi dan fisika dapat diartikan sebagai


kemampuan melakukan kerja. Energi di dalam alam adalah suatu besaran yang
kekal (hukum termodinamika pertama). Energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan, tetapi dapat dikonversikan/berubah dari bentuk energi yang
satu ke bentuk energi yang lain, misalnya pada kompor di dapur, energi yang
tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi api. Selanjutnya jika api
digunakan untuk memanaskan air dalam panci, energi berubah bentuk lagi
menjadi gerak molekul-molekul air.
Perubahan bentuk energi ini disebut konversi. Sedangkan perpindahan
energi disebabkan adanya perbedaan temperatur yang disebut kalor. Energi juga
dapat dipindahkan dari suatu sistem ke sistem yang lain melalui gaya yang
mengakibatkan pergeseran posisi benda. Transfer energi ini adalah kemampuan
suatu sistem untuk menghasilkan suatu kerja yang pengaruh/berguna bagi
kebutuhan manusia secara positif. Jadi energi adalah suatu kuantitas yang kekal,
dapat berubah bentuk, dan dapat pindah dari satu sistem ke sistem yang lain, akan
tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap.
Sistem konversi energi dalam suatu sistem energi dalam suatu sistem
tertentu dapat dirubah menjadi usaha, artinya kalau energi itu dimasukkan ke
dalam sistem dan dapat mengembang untuk menghasilkan usaha. Sebagai contoh
sistem konversi energi, apabila bahan bakar bensin (premium) yang dimasukkan
ke dalam silinder mesin konversi energi jenis motor pembakaran dalam, misalnya
sepeda motor. Energi (C8H18/isooktan atau nilai kalor) yang tersimpan sebagai
ikatan atom dalam molekul bensin/premium dilepas pada waktu terjadi
pembakaran dalam silinder, hasil pembakaran ini ditransfer menjadi energi
panas/kalor. Energi panas yang dihasilkan ini akan mendorong torak/piston yang
ada dalam silinder, akibatnya torak/piston akan bergerak.
Bergeraknya torak/piston terjadi transformasi energi, yaitu dari energi
panas menjadi energi kinetik. Selanjutnya energi kinetik ditransfer menjadi
energi mekanik yang menghasilkan usaha (kerja). Kerja yang merupakan hasil
kemampuan dari sistem yang berguna bagi kepentingan manusia, yaitu dapat
berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang jauh jaraknya

1.2 Macam-macam Energi

a. Energi Kimia
Zat-zat kimia yang terkandung di dalam makanan dan minuman dapat
menghasilkan energi kimia karena di dalam tubuhmu sebenarnya terjadi reaksi
kimia yang mengubah zat-zat yang terkandung dalam makanan menjadi
energi. Gas, bensin, solar, batu bara, dan minyak tanah juga merupakan sumber
energi kimia. Jika contoh-contoh sumber energi tersebut direaksikan, dapat
Menghasilkan energi.

b. Energi Listrik
Saat kamu menonton televisi atau mendengarkan radio, darimana televisi dan
radio memperoleh energi? Televisi dan radio serta alat-alat elektronika lainnya
memperoleh energidari energi listrik. Pada televisi, energi listrik ini
diubahmenjadi energi cahaya dan energi bunyi, sedangkan padaradio diubah
menjadi energi bunyi.

c. Energi Panas
Energi panas sering disebut juga energi kalor, merupakan salah satu bentuk
energi yang berasal dari partikel-partikelpenyusun suatu benda. Mengapa
partikel-partikel suatubenda dapat menghasilkan energi panas? Kamu telah
mengetahui bahwa setiap benda tersusun oleh partikel partikel. Jika ada sesuatu
yang dapat membuat partikel partikel ini bergerak, benda tersebut akan
menghasilkan energi panas. Kamu mungkin pernah mendengar bahwaorang
dapat membuat api dari kayu kering yang digosokgosokkan.Kayu-kayu kering
yang saling digosokkan akan menimbulkan panas yang dapat membakar bahan-
bahanyang mudah terbakar.

d. Energi Bunyi
Untuk mengamati energi bunyi, lakukan kegiatan sederhanaberikut. Peganglah
sebuah mistar, kemudian getarkan mistartersebut. Kamu akan mendengar bunyi
yang dihasilkan darigetaran mistar tersebut. Dapatkah kamumenjelaskannya?
Ketika penggaris kamu getarkan, partikel-partikel udara disekitar mistar akan ikut
bergetar, partikel-partikel inilah yangmenimbulkan bunyi. Dengan demikian,
bunyi dapatdihasilkan oleh getaran partikel udara di sekitar sumberbunyi.

e. Energi Nuklir

Pernahkah kamu mendengar energi nuklir? Reaksi nuklirterjadi karena


reaksi inti di dalam inti radioaktif. Contohenergi nuklir terjadi pada ledakan
bom atom dan reaksi intiyang terjadi di Matahari. Energi nuklir dapat
digunakansebagai energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Di Matahari, terjadi reaksi inti fusi yang menghasilkanenergi nuklir yang
sangat besar sehingga energi inimerupakan sumber energi utama di bumi.

BAB II .KONVERTER KIMIA KE LISTRIK

2.1 FUEL CELL

PENDAHULUAN

Sejarah Perkembangan Fuel Cell Fuel cell telah didemonstrasikan oleh Sir William
Robert Grove, seorang ahli hukum merangkap sebagai ahli fisika amatir, pada tahun
1839, dengan melakukan pembalikan elektrolisa air, elektrode yang digunakan adalah
platina. Pada tahun 1889, Charles Langer dan Ludwig Mond pertama kali menggunakan
istilah fuel cell, pada saat mencoba membuat mesin generator dengan menggunakan
udara dan gas arang. Pada tahun 1932 Francis Bacon berhasil mengembangkan fuel cell.
Untuk menerapkan fuel cell dalam penggunaan praktis baru dapat dilakukan 27 tahun
kemudian, yaitu sebagai penghasil tenaga listrik untuk alat las dengan kapasitas 5 kW.
Mulai tahun 1950 pihak NASA di Amerika Serikat telah melakukan pemanfaatan untuk
program angkasa luar mereka yaitu untuk pesawat roket Appolo dan Gemini. Selama
lebih dari 30 tahun, US Department of Technology telah melakukan banyak penelitian
dan pengembangan dan pada tahun 1987 mereka mulai menerapkannya pada kendaraan.

CARA KERJA FUEL CELL


Fuel cell bekerja berdasar prinsip pembakaran listrik-kimiawi, cell ini akan
memproduk-si energi listrik arus searah. Fuel cell ini terdiri dari elektrolit yang
memisahkan katoda dari anoda, elektrolit hanya dapat menghantar ion saja, sedangkan
elektron tidak dapat melewati elektrolit, jadi elektrolit ini bukan penghantar listrik dan
juga menghindarkan terjadinya reaksi kimia. Pada anoda akan dialirkan secara
berkesinambungan bahan bakar dan pada kattode dialirkan oksigen, pengaliran ini
dilakukan secara terpisah. Karena pengaruh katalisator pada elektroda, maka molekul-
molekul dari gas yang dialirkan akan berubah menjadi ion. Reaksi pada anoda
menghasilkan elektron yang bebas, sedang pada katoda elektron yang bebas akan diikat.
Elektron-elektron bebas yang terjadi harus dialirkan keluar melalui penghantar menuju
ke anoda, agar proses listrik-kimiawi dapat berlangsung. Panas yang timbul dari hasil
reaksi kimia harus terus menerus dibuang, agar energi listrik dapat terbentuk secara
kontinyu.

Gambar Skema Fuell Cell


Gambar Skema Fuelcell yang terhubung Beban Listrik

Setiap molekul H2 terpecah menjadi duaatom H +(proton), sedang setiap atom hidrogen
melepaskan elektronnya. Proton ini akan bergerak menuju katoda melewati membran.
Elektron yang terbentuk akan menghasilkan arus listrik kalau dihubungkan dengan

penghantar listrik menuju katoda. Pada katoda oksigen dirubah :


Molekul oksigen akan bergabung dengan empat elektron, menjadi ion oksigen yang
bermuatan negatif untuk selanjutnya bergabung lagi dengan proton yang mengalir dari
anoda. Setiap ion oksigen akan melepaskan kedua muatan negatifnya dan bergabung
dengan dua proton, sehingga terjadi oxidasi menjadi air.

JENIS FUELL CELL


Jenis dari pada fuel cell ditentukan oleh material yang digunakan sebagai elektrolit
yang mampu menghantar proton. Pada saat ini ada 6 jenis fuel cell yaitu:
a. Alkaline (AFC)
b. Proton exchange membrane, juga disebut proton elektrolyt membrane(PEM)
Phosphoric Acid(PAFC)
c. Molten carbonate(MCFC)
d. Solid oxide(SOFC)
e. Direct methanol fuel cells(DMFC)
f. Regenerative
Dari tabel 4 dapat dilihat jenis dari pada elektrolit untuk masing-masing fuel cell dan
operasi temperatur, karakteristik dan penggunaannya. Fuel cell mempunyai efisiensi
yang cukup tinggi, dari 40% sampai 70%, tergantung dari jenis fuel cell, yang paling
tinggi adalah alkaline (AFC), solid oxyde (SOFC), direct methanol fuel cell(DMFC)
dan regenerative fuel cell. Fuel cell mempunyai kepekaan terhadap zat zat tertentu
seperti CO2, CO, korosi dan produk oksidasi. Penggunaan dari pada fuel cell ini
terutama untuk menghasilkan energi yang dipakai pada program angkasa luar, power
station penghasil listrik atau energi panas dan untuk kendaraan. Alkaline fuel cells(AFC)
menggunakan alkaline potassium, hydroxyde sebagai elektrolit, dapat menghasilkan
efisiensi sampai 70%. Banyak digunakan oleh NASA untuk misi ulang-alik angkasa
luar. Biayanya sangat mahal, sehingga tidak dipakai untuk komersial.
Proton exchange membrane(PEM) memiliki membran yang terbuat dari plastik tipis
yang pada kedua sisinya dilapisi dengan platina. Jenis ini sangat sesuai untuk kendaraan,
karena mampu beroperasi pada temperatur yang rendah. Harganya relatif murah,
sehingga dapat digunakan untuk alat listrik, kamera video dan telepon selular. Fuel cell
PEM memiliki kepadatan energi yang tinggi (high energy density). Gambar 3a dan 3b
adalah proton exchange membrane fuel cells dari beberapa produsen. Phosphoric acid
fuel cells (PAFC) sudah banyak digunakan untuk penghasil listrik di rumah sakit, hotel,
perkantoran, sekolah danstasiun penghasil listrik.

Molten carbonate (MCFC) beroperasi pada temperatur yang tinggi sehingga hanya
dapat digunakan untuk keperluan industri. Jenis ini
dapat dipakai untuk menghasilkan energi yang besar, energi sebesar 10 kW dan 2 MW
telah diuji coba di Jepang dan Itali. Solid oxide (SOFC) ini menggunakan material dari
keramik keras, memunng-kinkan untuk operasi temperatur tinggi, banyak dicoba untuk
keperluan stasiun pembangkit tenaga listrik. Cell ini berbentuk tabung. Gambar 4
sebuah solid oxyde fuel cell Jepang telah mencoba dengan tenaga yang dihasilkan
sebesar 25 kW dan di Eropa sudah dicoba sebesar 100 kW, percobaan sebesar 220
kW sedang dilakukan. Direct methanol fuel cell (DMFC) mirip dengan proton
exchange elektrolyt (PEM), yaitu sama-sama menggunakan plastik polymer sebagai
membran. Pada DMFC hidrogen diambil secara langsung oleh katalisator anoda dari
methanol cair, sehingga tidak diperlukan sebuah reformer bahan bakar. Regenerative
fuel cell merupakan jenis yang terbaru. Dengan menggunakan elektrolisa
tenaga solar cell, maka bahan-bahan yang diperlukan oleh fuel cell diambil dari air
dengan cara mengubahnya menjadi hidrogen dan
oksigen, yang selanjutnya dapat menghasilkan tenaga listrik, panas dan air. Air ini
didaur ulang dengan proses yang sama. Dari tabel 4 dapat diketahui temperatur operasi
dari bermacam-macam jenis fuel cell tersebut. Apabila fuel cell ini digunakan untuk
kendaraan, maka temperatur operasi yang terlalu tinggi akan kurang memadai. PEM
dan DMFC beroperasi pada temperatur rendah, sedang penggunaan AFC untuk
keperluan ini tidak menguntungkan, karena harganya mahal.

KEUTUNGAN FUELL CELL

a. Mempunyai efisiensi thermis dan efisiensi listrik yang tinggi


b. Tidak berpengaruh terhadap efisiensi baik digunakan pada beban penuh atau
setengah
c. Gas buang yang beracun hanya sedikit, bahkan dapat mencapai zero emission
d. emungkinan terjadinya gangguan kerusakan jarang dan jaraknya cukup lama
e. Karena tidak ada bagian yang berputar, maka perawatan lebih ringan
f. Tidak bising

Keuntungan efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan motor bakar, adalah ketidak
terikatannya pada proses Carnot yang mem batasi efisiensi motor bakar, dimana proses
Carnot adalah proses motor bakar yang paling
ideal.
Batas efisiensi maksimum yang dapat dicapai oleh sebuah motor bakar adalah efisiensi
sesuai proses Carnot. Sistem fuel cell mepunyai
efisiensi yang tidak dibatasi oleh proses Carnot.
TUGAS II : ( PRESENTASI BULAN MEI/SETELAH UTS)

BUAT MAKALAH DAN PRESENTASIKAN MATERI YANG BERKAITAN DENGAN :

1. Sistem pembangit listrik Terisolir ( contoh pembangkit dan penyaluran beban )


2. Sistem eksittasi/Daya reaktif dan pengaturan tegangan pada pembangkit.
3. Sistem Interkoneksi antar pembangkit ( contoh interoneksi pada beberapa
pembangkit)
4. Sistem Proteksi pembangkit tenaga listrik
5. Pembangkit Listrik Khusus
.

Anda mungkin juga menyukai