Anda di halaman 1dari 17

ENEGRI & PERUBAHANNYA

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :

1. Peserta didik mampu menelaah konsep energy dan usaha


2. Mengkaitkan hubungan energy dan usaha
3. Menjelaskan pengolahan minyak bumi dan batu bara
4. Membandingkan sumber energy nuklir
5. Menjelaskan system sel surya pembangkit litrik tenaga mikrohido, energy
angina, dan bio energy.
6. Menelaah perubahan energy mekanik, energy kimia, energy listrik, energy
kalor.

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia, gotong
royong,bserta bernalar kritis.

PROLOG

Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya setiap aktivitas kita selalu


bersinggungan dengan energi ?. Tubuh manusia memerlukan makanan sebagai
sumber energi. Bagaimana keadaan energi ketika dipakai terus menerus?.
Manusia sebagai makhluk bumi yang dikaruniai akal dan Budi memilki kewajiban
untuk menjaga sumber energi tetap lestari. Manusia dapat beraktivitas sehari-
hari kerena mendapat energi dari makanan. Selain itu, peralatan elektronik dapat
beroperasi karena mendapat daya energi listrik. Pemanfaatan energi yang
kurang bijak akan menyebabkan krisis energi dimuka bumi. Oleh karena itu,
dengan mempelajari energi dan perubahannya diharapkan anda dapat
memanfaatkan energi dengan bijak untuk kelestarian sumber energi yang
tersedia dialam semesta.
A. ENERGI DAN USAHA

1. Konsep Energi

Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha. Berdasarkan hukum


kekekalan energi, energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan sehingga
jumlahnya tetap, tetapi bentuknya dapat berubah-ubah.

Berikut macam-macam energi.

a. Energi Mekanik

Energi mekanik diperoleh dari penjumlahan energi potensial denga energi kinetik.
Sebuah benda yang memiliki energi mekanik dapat dipastikan menyimpan energi
potensial sebagai akibat kedudukannya dan energi kinetik sebagai akibat
geraknya.

b. Energi Kalor

Energi kalor adalah energi dari aktivitas yang dapat menghasilkan panas,
ditandai dengan kenaikan suhu sebuah sistem. Secara mikroskopis, energi kalor
merupakan energi yang ditimbulkan karena interaksi antar molekul, atom, atau
elektron dari sebuah zat. Contohnya kompor listrik dapat mengeluarkan panas
karena terjadi interaksi elektron saat arus listrik mengalir serta lilin terbakar
menjadi panas karena interaksi molekul CH dengan O² hingga menimbulkan
panas.

c. Energi Listrik

Energi listrik merupakan energi yang dimiki benda karena pengaruh muatan listrik
pada benda, baik muatan yang mengalir maupun tidak.

d. Energi Kimia

Energi Kimia merupakan energi yang tersimpan dalam bahan kimia atau
ditimbulkan akibat reaksi kimia. Contoh energi kimia, yaitu makanan, bahan bakar,
akumulator, dan baterai. Pada umumnya, aktivitas pemanfaatan energi kimia
ditandai dengan kenaikan atau penurunan suhu sistem.

1). Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang ditandai dengan kenaikan suhu
sistem. Kalor dari lingkungan diserap oleh sistem saat bereaksi sehingga suhu
sistem mengalami kenaikan.
2). Reaksi eksoterm, yaitu reaksi kimia yang ditandai dengan penurunan suhu
sistem. Kalor dari sistem dibuang kelingkungan saat bereaksi sehingga suhu
sistem mengalami penurunan.

e. Energi Nuklir

Energi nuklir adalah bentuk energi yang dilepaskan akibat interaksi inti atom yang
dihasilkan dari reaksi peluruhan bahan radioaktif dengan sifat tidak stabil. Bahan
radioaktif dapat meluruh menjadi molekul yang stabil dengan mengeluarkan sinar
Alfa Beta, dan gama serta mengeluarkan energi yang cukup besar. Energi yang
dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik ataupun untuk
keperluan kedokteran, konstruksi, dan bangunan.

2. Konsep Usaha

Energi sangat erat hubungannya dengan kerja (usaha). Perhatikan gambar 3.1.
Mobil mendapatkan energi dari bahan bakar untuk melakukan kerja, yaitu
bergerak dan berpindah tempat. Pada saat mobil tidak mendapatkan energi dari
bahan bakar, dapat dipastikan mobil tersebut tidak dapat melakukan kerja.

Mobil bergerak dari titik A menuju titik B sejauh s. Berdasarkan hal tersebut, mobil
melakukan usaha sebesar W dengan persamaan sebagai berikut.

W = F.s

Dengan :

W = Usaha (J)

F = gaya (N)

s = perpindahan (m)

3. Hubungan Energi dan Usaha

Energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Hubungan energi terhadap


usaha dinyatakan sebagai berikut.
a. Usaha sebagai perubahan energi potensial.

Sistem energi yang melakukan kerja sehingga sistem kerja tersebut memiliki
perbedaan kedudukan dan ketinggian. Dapat dikatakan bahwa sistem tersebut
melakukan usaha sebesar perubahan energi potensial.

W = ∆EP

W = EP² - EP¹

b. Usaha sebagai perubahan energi kinetik

Sistem energi yang melakukan kerja sehingga sistem kerja tersebut memiliki
perubahan kecepatan, dapat dikatakan bahwa usaha sistem tersebut merupakan
perubahan energi kinetik.

W = ∆EK

= EK² - EK¹

= ½mv² - ½mv¹

c. Usaha sebagai output kinerja mesin

Dalam bidang teknologi manufaktur, sebuah usaha diartikan sebagai kinerja


output mesin karena daya merupakan kecepatan sebuah mesin melakukan kerja.
Persamaan dsrinusaha dapat ditulis sebagai berikut :

W =P out t
B. SUMBER ENERGI TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI

Keberlangsungan energi fosil dan mineral terbatas, karena energi ini tidak dapat
diperbaharui jika ketersediaan nya sudah habis. Berikut beberapa sumber energi
yang tidak dapat diperbaharui.

1. Minyak bumi

Kumpulan titik titik minyak yang masih berwujud lumpur hitam dan belum dapat
dimanfaatkan secara langsung disebut sebagai minyak mentah (croud oil).
Supaya dapat dimanfaatkan, minyak mentah tersebut harus melalui proses
pengolahan dalam dua tahap.

a. Pengolahan tahap awal (primary process).

b. Pengolahan tahap kedua (secondary process).

2. Batu bara

Menurut teori in situ, batu bara terbentuk dari pepohonan yang mati, tetapi tidak
mengalami pembusukan secara sempurna. Pada umumnya, batu bara terbentuk
di hutan basah atau rawa-rawa. Jasad tumbuhan terakumulasi menjadi sedimen
organik. Proses terbentuknya batu bara terjadi melalui dua tahap, yaitu tahap
biokimia dalam proses penggambutan (peatification) dan tahap geokimia dalam
proses pembatubaraan (coalitification). Melalui proses tersebut, batu bara
terbentuk dalam berbagai tingkat kematangan.

Beberapa pemanfaatan batu bara :


a. Bahan bakar pembangkit listrik
b. Pemanfaatan pada industri semen.
c. Briket batu bara.
d. Batu bara cair sebagai pengganti bahan bakar minyak.

3. Sumber energi nuklir.

Beberapa unsur radioaktif merupakan sumber energi nuklir yang keberadaanya


tidak dapat diperbaharui. Walaupun bahan radioaktifnya relatif kecil, potensi
energi nuklir yang dihasilkan sangat besar. Unsur radioaktif yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi adalah isotop uranium-235 (²³⁵U) dan isotop
plutonium-239 (²³⁹Pu) pada reaksi fisi (pemecahan inti), sedangkan pada reaksi
fusi (penggabungan inti) menggunakan deuterium (²H) dan tritium (³H) yang
merupakan isotop dari hidrogen ((¹H).

Energi yang dihasilkan reaksi nuklir miliaran kali lebih banyak dibanding nenergi
fosil dengan 1 gram bahan bakar nuklir setara 8 ton bahan bakar minyak.
C. SUMBER ENERGI DAPAT DI PERBAHARUI

Sebagai sumber daya alam tersedia melimpah, meskipun pengembangannya


belum dilakukan secara maksimal. Berikut beberapa sumber dari energi yang
dapat diperbaharui.

1. Matahari
Matahari merupakan energi utama bagi kehidupan dimuka bumi, termasuk
sebagai sumber energi alternatif pada bidang teknologi manufaktur dan
keperluan rumah tangga. Konversi energi sinar matahari dengan sel Surya (solar
Cell) saat ini banyak diminati karena sel Surya cocok digunakan untuk berbagai
keperluan ditempat yang berbeda, seperti perumahan, perkantoran, hingga
perindustrian.

Sistem pembangkit listrik tenaga Surya yang dimanfaatkan untuk keperluan


rumah tangga umumnya disebut sebagai solar home system' (SHS). Pada
awalnya, SHS dikembangkan untuk rumah-rumah di daerah terpencil yang tidak
terjangkau jaringan aliran listrik, tetapi sekarang banyak rumah di kota-kota besar
memasang SHS sebagai sumber energi alternatif selain suplai dari PLN.

2. Air
Salah satu pemanfaatan air sebagai sumber energi, yaitu pembangkit listrik
tenaga mikrohidro. Pemanfaatan tenaga mikrohidro dalam bidang energi, yaitu
dengan memodifikasi aliran air sungai hingga dapat menggerakkan turbin
pembangkit listrik. Pembangkit listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sangat tepat
dikembangkan didaerah pedesaan-pedesaan dengan alriran yang kontinyu,
meskipun dalam skala kecil.

a. Jenis PLTMH
Berdasarkan kapasitas output dayanya, PLTMH dibedakan menjadi tiga,
yaitu minihidro, mikrohidro, dan pikohidro.
1) Kapasitas minihidro dengan kisaran output 100 kW hingga 1mW.
2) Kapasitas mikrohidro dengan kapasitas output 1 kW Samapai 100 kW.
3) Kapasitas pikohidro dengan kapasitas output 1 kW.

3. Angin
Pera nelayan memanfaatkan tenaga angin untuk menggerakkan perahu saat
berlayar atau kembali mendarat. Pemanfaatan tenaga angin untuk pembangkit
energi listrik juga sudah lama dikenal oleh masyarakat. Agar dapat
memanfaatkan tenaga angin, kita harus mengetahui syarat daerah yang dapat
dijadikan sebagai tempat pendirian pembangkit listrik tenaga angin (PLTA).
Penjelasan mengenai karakteristik angin yang diperlukan untuk mengetahui
suatu daerah dapat dijadikan tempat PLTA dapat anda pelajari dengan memindai
kode QR di samping.

Adapun komponen yang diperlukan dari PLTA sebagai berikut :

a. Turbin, yaitu alat yang menghantarkan gerak mekanis angin untuk


mengubah generator.
b. Tower, yaitubtiang pancang sebagai penyangga turbin.
c. Generator, yaitu alat untuk mengubah energi mekanik air menjadi energi
listrik. Pasaitas energi yang dihasilkan tergantung pada kapasitas tenaga
generator yang digunakan.
d. Baterai, yaitu alat yang berfungsi menyimpan energi dari generator yang
selanjutnya akan dimanfaatkan sebagai sumber energi.
e. Controller (regulator), yaitu perangkat pengatur arus daribsolar cell ke
baterai. Arus akan masuk ke baterai ketika keadaan baterai kosong serta
akan menghentikan pengisian arus ketika baterai penuh.

4. Bioenergi
Bioenergi merupakan alternatif bahan bakar yang dikembangkan berdasarkan
rekayasa biomasa, yaitu bahan-bahan yang dihasilkan oleh makhluk hidup.
Bioenergi dipandang sebagai alternatif yang lebih mudah dan murah untuk
menggantikan bahan bakar fosil yang mulai menipis.

a. Jenis bioenergy
Secara tradisional, nenek moyang kita sebenarnya telah memanfaatkan
bioenergi secara tradisional berupa pemanfaatan kayu sebagai bahan bakar
memasak. Seiring perkembangan teknologi, jenis bioenergi sebagai bahan
bakar alternatif dapat dihasilkan melalui berbagai proses, antara lain bioetanol,
biodisel, biogas, dan bahan-bahan kimia lainnya yang digambarkan pada
bagan berikut.
b. Bahan-bahan penghasil bioenergy
Bahan yang digunakan untuk sumber bioenergi, antara lain kelapa, kelapa
sawit, jarak pagar, tebu, sagu, ubi kayu, jagung, dan kotoran ternak. Terdapat
beberapa bioenergi, yaitu sebagai berikut.
1) Biodiesel, kelapa dan kelapa sawit sejak lama banyak diambil manfaatnya
sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng. Melalui bioteknologi,
minyak kelapa dan kelapa sawit dapat diolah lebih lanjut sebagai bahan
bakar biodiesel. Pengolahan minyak menjadi biodiesel tidak harus dari
minyak baru akan tetapi minyak bekas menggoreng pun dapat diolah
kembali menjadi biodiesel. Biomassa lain yang dapat diolah menjadi biosel
yaitu jarak pagar.
2) Bioetanol merupakan turunan dari konversi biomassa berbasis sukrosa
dan glukosa yang banyak terkandung dalam tebu dan tanaman
karbohidrat tinggi seperti sagu ubi, kayu dan jagung.
3) Biogas, biogas merupakan turunan dari aktivitas anaerob bakteri
pembusuk pada semua proses penguraian. Sumber energi paling efektif
penghasil biogas adalah kotoran hewan dan sampah organik. Selain itu
pada proses pembusukan tersebut dihasilkan biogas untuk keperluan
suplai energi. Proses ini juga menghasilkan kompos yang dapat
dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman. Proses pemanfaatan biogas
dapat dilakukan melalui biodigester yaitu alat yang digunakan untuk
mengubah limbah menjadi biogas.
D. PERUBAHAN ENERGI

Energi bersifat kekal dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi akan selalu berubah
bentuk seiring proses yang menyertainya. Perubahan energi oleh manusia
umumnya berkaitan dengan pemanfaatan energi tersebut untuk mendukung
kelangsungan hidup.

1. Perubahan energi mekanik.


Energi mekanik adalah energi yang disebabkan adanya gerakan (energi kinetik)
posisi (energi potensial) atau keduanya. Energi mekanik dapat dikonversi
menjadi energi bentuk lain supaya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang
sesuai.

a. Generator AC
Generator AC merupakan perangkat yang berfungsu mengubahan energi
mekanik gerak menjadi energi listrik. Hasil keluaran dari generator AC adalah
energi listrik arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja generator berdasarkan pada
hukum induksi elektromagnetik Faraday.
Hukum ini menyatakan jika sebuah
konduktor berada pada medan magnet
yang berubah-ubah akan menghasilkan
tegangan induksi melalui konduktor
tersebut yang disebut gaya gerak listrik
induksi atau GGL induksi.

Dalam dunia teknik pembangkit listrik generator AC dibedakan menjadi dua


yaitu generator 1 phase dan generator 3.

b. Generator DC
Generator DC merupakan perangkat yang berfungsi mengubah energi gerak
mekanik menjadi energi listrik. Arus listrik yang dihasilkan pada generator DC
berupa arus searah. Masyarakat menyebut generator DC dengan sebutan
dinamo. Bagian utama generator DC terdiri dari stator dan rotor. Stator
adalah bagian tidak bergerak yang terdiri atas kutub magnet, sedangkan roti
adalah bagian bergerak yang terdiri atas kumparan yang komutator berupa
cincin belah. Komutator menggantikan cincin pada generator AC supaya arus
yang dihasilkan berupa arus searah atau DC.

2. Perubahan energi kimia.

a. Aki (accumulator)
Aki merupakan sumber energi listrik arus searah yang menyimpan energinya
dalam bentuk energi kimia komponen komponen aki terdiri atas elektrode
positif berupa timbal oksida, sedangkan elektroda negatif menggunakan timbal
atau PB larutan elektrolit berupa campuran asam sulfat (H2SO4) 35% dan
akudes (H2O) 65%. Pada saat elektroda dicelupkan dalam larutan elektrolit
dan dua kutub elektrode disambungkan dengan alat listrik, terjadi proses
pengosongan aki. Elwktrode bereaksi dengan cairan elektrolit sehingga H2SO4
pecah menjadi ion ion penyusun, yaitu 2H+ dan SO42 seperti tampak pada
persamaan reaksi berikut.
H2SO4 (aq) 2H+ (aq) + SO42 (aq)
Seiring perkembangan teknologi diciptakan lah berbagai jenis aki antara lain
sebagai berikut
1) Aki konvensional basah, yaitu jenis aki yang masih menggunakan
elektrode timbul dan timbal dioksida dengan larutan elektrolit asam sulfat
2) Aki maintenance free atau MF, yaitu aku yang memiliki komponen sama
dengan aki basah namun aki jenis ini di dalam kemasan lebih baik dengan
teknologi yang dapat menampung uap air untuk di kondensasi dan
dikembalikan pada cairan elektrolit nya dengan demikian penggunaan
tidak harus menambahkan aquades untuk menambahkan cairan elektrolit
yang berkurang akibat penguapan.
3) Aki hibrid yaitu, Aki yang menggunakan cairan elektrolit tetapi
penguapannya sangat minim serta memiliki performa yang lebih baik
karena sifat sel discharger nya lebih rendah daripada akibat biasa.
4) Aki kering, yaitu aki yang menggunakan cairan berbentuk gel serta
dikemas dengan wadah tertutup rapat sehingga dapat dengan mudah
penyimpanan muatan listrik yang baik dan self discharger yang sangat
kecil dibandingkan aki kalsium biasa. Kelemahan aki kering disebabkan
wadahnya yang tertutup rapat sehingga tidak tahan pada suhu tinggi dan
membutuhkan isolator panas jika akan ditempatkan pada ruang mesin
dengan suhu tinggi.

b. Elemen kering/baterai
Baterai bekerja Berdasarkan perubahan energi kimia menjadi listrik baterai
terdiri atas komponen utama berupa elektrode dan elektrolit.

Teknologi baterai konvensional menggunakan


elektroda positif berupa arang (C) dan elektrode
negatif berupa seng (Zn). Elektrolit baterai
menggunakan pasta/gel campuran antara
MnO2, NH4CL, serbuk karbon dan H2O. Selain
komponen utama tersebut baterai juga
dilengkapi dengan separator yang berfungsi memisahkan elektrolit dengan
elektrode untuk mencegah korosi pada komponen elektrode.
Proses penggunaan baterai dibedakan menjadi dua, yaitu primary baterai dan
secondary baterai. Berikut penjelasan Kedua jenis baterai tersebut.
1) Primary battery, yaitu baterai yang tidak dapat diisi ulang karena proses
kimia di dalam baterai bersifat irreversible. Jenis baterai ini, antara lain
sebagai berikut.
a) Baterai zinc-carbon, yaitu baterai yang menggunakan elektrode berupa
lempeng seng dan batang arang. Baterai jenis ini banyak dijumpai di
pasaran dalam ukuran A1 hingga A3 dengan keluaran beda potensial
listrik 1,5 V Ada juga baterai yang berbentuk kotak dengan tegangan lebih
tinggi, yaitu 4.5 hingga 9 V
b) Baterai alkaline atau baterai alkali, yaitu baterai yang menggunakan
elektrolit berupa kalium hidroksida, yaitu salah satu senyawa molekul zat
alkali (alkaline).
c) Baterai silver oxide, yaitu jenis baterai yang menggunakan elektrode
perak Harga baterai ini relatif mahal karena bahan material dari perak
yang harganya cukup mahal. Pada umumnya, baterai silver oxide
digunakan untuk jam tangan. remote mobil, kalkulator, dan peralatan
kecil lainnya.

2) Secondary battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang ketika arus listrik
baterai habis. Reaksi kimia dalam baterai bersifat reversible Berikut
beberapa contoh baterai
a) Baterai Litium-ion (Li-ion), yaitu baterai yang menggunakan senyawa
litium interkalasi sebagai material elektrodenya
b) Baterai Lithium Polymer (Li-Po), yaitu baterai yang tidak menggunakan
elektrolit berupa pasta/gel, tetapi menggunakan elektrolit polimer kering
yang berbentuk seperti lapisan plastik film tipis yang disusun berlapis-
lapis di antara kedua elektrodenya.
c) Baterai Nickel-Cadmium (Ni-Cd), yaitu baterai yang menggunakan
senyawa nickel oxide hydroxide dan metallic cadmium sebagai material
elektrolitnya. Baterai Ni-Cd memiliki keunggulan dapat beroperasi pada
rentang suhu yang luas dan memiliki sifat self discharging yang sangat
kecil. Oleh karena cadmium merupakan unsur yang bersifat toxic
carcinogenic, maka saat ini baterai Ni- Cd dilarang penggunaannya.
d) Baterai Nickel-Metal Hydride (Ni-MH), yaitu baterai yang menggunakan
campuran nikel dan logam lain, seperti titanium. Pada umumnya,
baterai jenis ini juga mengandung unsur-unsur logam lain, seperti
mangan, aluminium, kobalt, zirkonium, dan vanadium. Logam tersebut
berfungsi menangkap ion hidrogen, agar yang dilepaskan untuk
mengondisikan hidrogen agar tidak mencapai fase gas.
3. Perubahan Energi Listrik

a. Motor listrik
Motor listrik merupakan alat yang menggunakan prinsip kerja berkebalikan
dengan generator. Jika generator mengubah energi mekanik gerak menjadi
energi listrik, motor listrik berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi
gerak mekanik. Penggunaan motor listrik banyak dijumpai pada peralatan
rumah tangga dan industri, seperti, kipas angin, pompa air, dan mesin cuci.

Komponen motor listrik, antara lain sebagai berikut.


1) Stator coil, yaitu kumparan statis
sebagai pembangkit medan
magnet pada motor listrik.
2) Rotor coil, yaitu lilitan kawat
tembaga dinamis yang menempel
pada poros utama (main shaft).
3) Poros utama (main shaft), yaitu
logam memanjang sebagai sumbu
rotor penerima daya motor listrik.
4) Sikat tembaga (brush), yaitu komponen penghubung sumber arus listrik
dengan rotor coil. Pada umumnya, sikat tembaga dilengkapi dengan pegas
untuk menekannya agar tetap menempel pada rotor.
5) Bearing, yaitu komponen motor yang berfungsi sebagai bantalan untuk
memperkecil gaya gesek agar putaran berjalan dengan mulus.
6) Drive pulley, yaitu komponen yang berfungsi mengirim tenaga putaran
motor ke komponen mesin lainnya.

b. Lampu elektrik (electric lamp)


Lampu elektrik pertama kali ditemukan
oleh Thomas Alva Edison dengan
teknologi yang sangat sederhana, yaitu
menghubungkan dua kutub listrik dengan
filamen karbon dalam ruang hampa
oksigen. Hubungan singkat kedua kutub
listrik tersebut akan menyebabkan panas
pada filamen dan menimbulkan pendaran
cahaya. Panas filamen yang berada pada
ruang tanpa oksigen menyebabkan kawat
akan tetap berpendar tanpa terbakar. Teknologi yang semakin berkembang
hingga metode untuk mendapatkan pendaran cahaya dalam pembuatan
lampu pun mengalami perkembangan hingga beberapa jenis lampu dapat
diciptakan.
1) Lampu pijar, merupakan jenis lampu yang menggunakan prinsip
penemuan Thomas Alva Edison, yaitu dengan cara memanaskan filamen
tipis yang berada pada ruang hampa oksigen. Lampu pijar memiliki
kekurangan, yaitu daya dari sumber listrik lebih banyak terbuang menjadi
panas daripada cahaya. Lampu ini cocok ditempatkan pada tempat wisata
yang menginginkan suasana tenang.
2) Lampu neon (fluorescent lamp), sering disebut sebagai tubular lamp (TL).
Lampu ini memiliki prinsip menempatkan gas merkuri dan fosfor pada
tabung. Ketika tabung dialiri listrik, gas merkuri dan fosfor akan bereaksi
sehingga mengeluarkan pendaran cahaya. Kelebihan dari lampu TL, yaitu
sebagai berikut.
a) Lebih hemat listrik.
b) Cahaya yang dihasilkan lebih terang.
c) Warna pendaran fosfor dapat divariasikan.
d) Berumur lebih panjang.
Meskipun memiliki keunggulan, tetapi lampu TL dianggap tidak ramah
lingkungan karena menggunakan merkuri yang dapat membahayakan
kesehatan.
3) Lampu neon kompak (compact fluorescent lamp), merupakan
pengembangan generasi kedua dari lampu TL. Prinsip kerja dari lampu ini
sama dengan lampu TL hanya saja dibuat lebih kecil.
4) Lampu halogen, memiliki filamen seperti lampu pijar, tetapi dikembangkan
dengan menambahkan gas halogen, yaitu bromin atau iodium.
Penambahan gas halogen dapat meningkatkan cahaya yang dihasilkan
dengan umur pakai yang panjang.
5) Lampu high intensity discharge (HID), dibuat berdasarkan prinsip kerja
yang sama dengan lampu pijar, yakni menambahkan logam khusus dan
gas. Untuk menyalakan lampu HID, tidak dapat dilakukan dengan
menghubungkannya secara langsung pada sumber arus listrik. Lampu
HID membutuhkan alat pendukung berupa starter dan ballast. Starter
merupakan pemicu listrik yang digunakan untuk menyalakan lampu,
sedangkan ballast merupakan alat pengatur banyaknya arus listrik yang
masuk pada lampu. Lampu HID mampu menghasilkan pancaran cahaya
yang sangat terang yang umumnya digunakan untuk penerangan pada
daerah terbuka, seperti lapangan atau jalan raya.

6) Lampu light emitting diode (LED), terbuat dari komponen-komponen diode


yang disusun hingga menghasilkan cahaya. Kelebihan lampu LED, antara
lain sebagai berikut.
a) Sangat hemat enegi.
b) Tidak menimbulkan panas yang berlebih
c) Cahaya yang dihasilkan sangat baik.
d) Ramah lingkungan.
e) Warna bervariasi.
f) Berumur panjang.

c. Pemanas elektrik (electric heater)

Aktivitas manusia pada zaman yang serba praktis menjadikan manusia tidak
pernah lepas dari peralatan listrik, termasuk alat pemanas. Mulai dari
keperluan makan, mandi, dan pakaian, banyak dari manusia memanfaatkan
pemanas listrik. Berikut akan dijelaskan beberapa pemanas listrik yang umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1) Setrika listrik. Hampir setiap rumah tangga memiliki setrika listrik. Alat ini
berfungsi merapikan baju sehingga penampilan seseorang terlihat indah
serta tidak lusuh. Komponen setrika listrik, antara lain sebagai berikut.

a) Kabel daya, yaitu kabel untuk


menghubungkan setrika dengan
sumber arus listrik.
b) Selector switch, berfungsi
menyeleksi panas yang sesuai
untuk jenis kain yang akan
disetrika.
c) Lampu indikator, sebagai tanda
bahwa elemen pemanas terhubung dengan sumber arus.
d) Elemen pemanas/heater, yaitu lempeng bagian utama setrika untuk
mengubah energi listrik menjadi energi panas.
e) Termostat, yaitu komponen setrika yang berfungsi membatasi panas
elemen melebihi batas yang diinginkan.
f) Alas setrika, yaitu bagian dari setrika yang langsung bersentuhan
dengan kain. Pada umumnya, alas setrika dilapisi dengan bahan
antilengket seperti teflon.
g) Pemberat setrika, berfungsi menambah tekanan pada bidang setrika
supaya pekerjaan menyeterika lebih mudah.
h) Tangkai pemegang, biasanya terbuat dari bahan isolator, seperti
melamin, kayu, atau plastik.
i) Kap/penutup setrika, bagian setrika yang berfungsi melindungi
komponen elektronik dan menahan panas bagi penggunanya Bahan
yang sering digunakan adalah melamin

2) Rice cooker. Kegiatan menanak nasi saat ini mulai digantikan dengan
hadirnya perangkat elektronik penanak nasi (electric rice cooker).
Keunggulan alat ini, selain dapat menanak nasi, juga dapat menyimpan
nasi dan menjaganya agar tetap hangat.
3) Kompor listrik Teknologi kompor listrik yang paling sederhana adalah
dengan mengalirkan arus listrik pada kawat nikram sehingga kawat
tersebut memanas dan membara.
Seiring perkembangan teknologi, saat ini telah diciptakan juga kompor
listrik yang lebih modern yang disebut sebagai kompor induksi Kompor
induksi bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik. Arus bolak-balik
dialirkan mela kumparan di bawah permukaan kompor sehingga
menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah. Perubahan medan
magnet tersebut akan menumbuk konduktor bahan alat masak yang
menyebabkan elektron pada alat masak bergerak berputar-putar dan
menyebabkan panas Proses memasak menggunakan kompor induksi
harus menggunakan alat masak berupa logam (konduktor).

4) Pemanas air (water heater), yaitu alat pemanas untuk kebutuhan air
mandi, Prinsip kerjanya sama dengan prinsip kerja pemanas lainnya yang
umumnya terdiri atas elemen pemanas dan termostat sebagai alat
pengontrol suhu.

d. Peralatan audio-video
1) Louthpeaker munculnya suara dari
radio, televisi dan peralatan audio
lainnya tentu berkat adanya
outhpeaker Loudspeaker mengubah
sinyal listrik yang masuk menjadi
getaran pada frekuensi yang dapat
didengar oleh telinga manusia, yaitu
antara 20 Hz hingga 20 kHz
Komponen loudspeaker terdiri atas
paper cone, suspension voice coil,
magnet permanen, dan kerangka
speaker Ketika voice coil menerima sinyal listrik dari amplifier, akan
dihasilkan medan magnet yang berinteraksi dengan magnet permanen.
Interaksi ini menyebabkan getaran pada paper cone hingga menimbulkan
suara.

2) Televisi, merupakan perangkat elektronik yang dapat mengubah sinyal


gelombang elektromagnetik dari pemancar menjadi gelombang suara dan
cahaya sehingga dapat ditangkap oleh indra manusia. Saat ini, terdapat tiga
jenis televisi berdasarkan prinsip kerjanya, yaitu CRT, LCD TV. dan LED TV
a) Cathode ray tube (CRT) bekerja berdasarkan prinsip penembakan
elektron. Sirkuit penembak menembakkan elektron pada tabung yang
berisi fosfor. Tumbukan elektron terhadap fosfor akan mengakibatkan
pendaran yang memunculkan warna. Terdapat tiga warna dasar pada
pendaran tersebut, yaitu merah, hijau, dan biru (red green blue/RGB)
Interaksi ketiga warna ini selanjutnya dapat memunculkan citra gambar
yang dapat ditampilkan dalam layar.
b) Liquid crystal display (LCD) bekerja berdasarkan prinsip pancaran sinar
neon ke panel layar kristal untuk mengubah backlight sinar tersebut
menjadi piksel-piksel yang membentuk gambar Untuk menghasilkan
warna gambar. LCD menggunakan penyaring warna dasar yang sama
dengan CRT. yaitu merah, hijau, dan biru. c) Light-emitting diode (LED)
bekerja berdasarkan prinsip pancaran sinar dari diode yang
mendapatkan doping dari bahan semikonduktor gallium, arsen, dan
fosfor Teknologi LED dapat memberikan citra gambar yang lebih realistis
karena didukung dengan teknologi enam penyaring warna, yaitu
gabungan red green blue dan cyan magenta yellow black (RGB+CMYK)

4. Perubahan Energi Kalor

a. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).


PLTP merupakan mesin pembangkit listrik yang berprinsip pada pemanfaatan
energi kalor menjadi energi mekanik untuk menggerakkan turbin generator
Panas bumi dibuat melalui pembuatan sumur-sumur dengan kedalaman
mencapai titik panas bumi. Panas yang didapatkan tersebut, kemudian
dialirkan ke lokasi turbin untuk menggerakkan generator.

b. Mesin uap
Pada awal diproduksinya moda transportasi massal, kendaraan banyak
menggunakan teknologi mesin uap. Mesin uap bekerja berdasarkan prinsip
perubahan energi kalor dari pembakaran kayu atau arang menjadi gerak mekanik
untuk menggerakkan mesin secara sederhana. Konsep mesin uap dapat
dijelaskan pada konsep kerja mesin stirling (stirling engine). Udara dalam tabung
dipanaskan sehingga memuai dan mendorong piston yang menggerakkan roda
sehingga roda dapat bergerak memutar.

Anda mungkin juga menyukai