DISUSUN OLEH
ANANTA DARA DINANTI
E1D120035
UNIVERSITAS HALUOLEO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2022
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
C. Tujuan dan Manfaat.......................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................5
A. Dasar-dasar konversi energy..........................................................................5
B. Sumber-sumber energy terbarukan dan tak terbarukan..................................5
C. PLTA..............................................................................................................6
D. Pembangkit listrik tenaga surya ....................................................................6
E. Pembangkit listrik tenaga angin.....................................................................6
F. Pembangkit listrik tenaga biomassa...............................................................7
G. Pembangkit listrik tenaga biogas...................................................................7
H. Pembangkit listrik tenaga magneto hydro dinamik........................................8
I. Pembangkit listrik tenaga panas bumi............................................................8
J. Pembangkit listrik tenaga nuklir....................................................................9
K. Transformator.................................................................................................9
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan bagian utama untuk semua kegiatan maklhuk hidup,
termasuk manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu memerlukan
energi. Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan krja
oleh karena itu sifat dan bentuk energy dapat berbeda sesuai dengan fungsinya,
antara lain energy kinetic, potensial, termal, kimia, nuklir, listrik dan energy
elektromagnetik.
Pada prinsipnya bentuk atau sifat energy tesebut dapat saling
dikonversikan secara langsung maupun tidak langsung. Panas dan benda (energy
kalor) dapat sebagai akibat dari gesekan oleh gerakan bemda (energy kinetic)
atau sebagai akibat adanya listrik yang dialirkan (energy listrik) adalah proses
konversi energy langsung. Sedangkan energy listrik pada generator (dinamo dan
alternator) asalnya adalah energy dari minyak, batubara yang dibakar (energy
termis) dirubah menjadi energy konetik), berikutnya oleh dinamo atau generator
di ubah menjadi energy listrik, merupakan proses yang tidak langsung.
Energi listrik mempunyai beberapa kelebihan disbanding energy yang
lain diantaranya adalah lebih mudah disalurkan, lebih mudah didistribusikan ke
daerah yang lebih luas. Lebih mudah diubah kedalam bentuk energy lain,
misalnya energy panas, cahaya atau tenaga mekanik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar-dasar konversi energy?
2. Apa saja sumber-sumber energi terbarukan dan tak terbarukan?
3. Bagaimana definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi energy
PLTA?
4. Bagaimana definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi energy
surya?
5. Bagaimana definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi energy
angin?
6. Bagaimana definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi energy
biomasa?
7. Bagaimana definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi energy
biogas?
8. Bagaimana definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi energy
magneto hydro dinamik?
9. Bagaimana definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi energy
PLTP?
10. Bagaimana definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi energy
nuklir?
11. Bagaimana definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi energy
transformator?
3
C. Tujuan dan Manfaat
1. Agar mengetahui bagaimana dasar-dasar konversi energy
2. Agar mengetahui sumber-sumber energy terbarukan dan tak terbarukan
3. Agar mengetahui definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi
energi PLTA
4. Agar mengetahui definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi
energi surya
5. Agar mengetahui definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi
energi angin
6. Agar mengetahui definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi
energi biomasa
7. Agar mengetahui definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi
energi biogas
8. Agar mengetahui definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi
energi magneto hydro dinamik
9. Agar mengetahui definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi
energi PLTP
10. Agar mengetahui definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi
energi nuklir
11. Agar mengetahui definisi, proses konversi dan prinsip kerja pada konversi
energi transformator
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
3. Prinsip kerja
Prinsip kerja PLTA adalah memanfaatkan energy potensial yang
dihasilkan oleh tekanan air, kemudia diubah menjadi energy mekanil
oleh turbin. Kemudian energy mekanik disalurkan kepada generator
melalui poros untuk menghasilkan energy listrik, besarnya energy
listrik yang dihasilkan oleh PLTA dipengaruhi oleh ketinggian jatuh
air dan jumlah air jatuh (debit air)
6
3. Prinsip kerja
Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga angin adalah dengan
mengubah energy angin menjadi energy mekanik dengan bantuan
bilah kicir angin, kemudia energy mekanik diubah menjadi energy
listrik oleh generator.
7
H. Pembangkit Listrik Tenaga Magneto Hydro Dinamik
1. Definisi
Magneto hydro dinamik adalah system yang bekerja berdasarkan
interaksi antara medan magnet dengan aliran fluida, dimana
fluidanya bisa berupa benda gas (plasma) atau benda cair. Secara
garis besar pembangkit ini memanfaatkan fluida yang mempunyai
hantaran listrik pada medan magnet.
2. Proses konversi
Proses konversi pada pembangkit ini adalah ketika generator
magneto hydro dinamik mengkonversi energy thermal dari suatu
plasma (gas bertemperatur tinggi yang mengandung electron bebas
dan ion) menjadi energy listrik.
3. Prinsip kerja
Prinsip kerja magneto hydro dinamik sederhana, berdasarkan
hukum Faraday’s dari induksi elektromagnetik yaitu, ketika sebuah
konduktor listrik bergerak melintasi medan magnet, maka ggl yang
dihasilkan dari induksi akan menghasilkan arus listrik. Konduktor
yang digunakan tidak diharuskan menggunakan bahan solid tetapi
bisa merupakan gas atau cair. Dalam sebuah generator MHD
konduktor padat akan diganti dengan sebuah konduktor gas (tekanan
tinggi, gas pembakaran suhu tinggi), yaitu gas yang terionisasi.
8
J. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
1. Definisi
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah sebuah
pembangkit daya thermal yang merupakan satu atau beberapa reactor
nuklir sebagai sumber panasnya.
2. Proses konversi
Pada pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN terjadi proses
konversi uap panas bertekanan tinggi menjadi energy rotasi (putaran)
yang kemudian akan dikonversikan menjadi listrik oleh alternator
(generator listrik)
3. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari PLTN hampir sama dengan sebuah pembangkit
listrik tenaga uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk
memutar turbin. Putaran turbin inilah yang diubah menjadi energy
listrik. Tetapi pada PLTN memanfaatkan reaksi fisi dan fusi
(pembelahan ini dan penggabungan) nuklir. Reaksi fusi adalah
pengabungan dua inti atom membentuk sebuah inti atom yang lebih
besar untuk melepaskan energy. Sedangkan reaksi fisi adalah proses
pembelahan inti atom diakibatkan oleh inti atom lain yang
bertabrkan. Reaksi ini melepaskan energy dalam bentuk panas.
Bahan bakar yang digunakan. Bahan bakar yang digunakan dalam
proses fusi dan fisi adalah uranium, plotinium dan thorium.
K. Transformator
1. Definisi
Transformator atau trafo adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
merubah besaran tegangan dan arus listrik dengan memanfaatkan
induksi elektromagnetik
2. Proses konversi
Transformator atau trafo mengubah bentuk energy listrik menjadi
suatu energy listrik yang lain. Adapun tegangan yang dihasilkan
dapat dinaikan maupun diturunkan sesuai dengan trafo yang
dipergunakan.
3. Prinsip kerja
Transformator sederhana pada dasarnya terdiri dari dua lilitan
kumparan kawat, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kumparan kawat ini dililitkan pada sebuah beso yang di beri nama
inti besi (core). Kumparan primer yang terus di aliri oleh arus AC
menimbulkan medan magnet disekitarnya. Fluktuasi medan magnet
yang terjadi di sekitar kumparan primer akan menginduksi GGL
dalam kumparan sekunder. Selanjutnya terjadi pelimpahan daya dari
kumparan primer ke kumparan sekunder.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konversi energy merupakan perubahan bentuk energy dari satu menjadi
perubahan bentuk energy yang lain. Hukum konversi energy mengatakan
bahwa energy tidak dapat diciptakan (dibuat) maupun dimusnahkan akan
tetapi dapat dirubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk lainnya
2. Secara garis besar sumber energy dapat diklasifikasian menjadi dua
kelompok, yaitu:
a. Energi terbarukan merupakan energy yan secara kontinu dihasilkan dari
berbagai sumberr energy seperti matahri, angin, air, panas bumi,
biomasa, energy ombak dan lain sebagainya
b. Energi tidak terbarukan merupakan jenis energy yang diperoleh dari
sumber daya alam yang proses pembentukannya memerlukan waktu
hingga jutaan tahun seperti batu bara, minyak bumi, gas alam, nuklir.
3. PLTA adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energy potensial dari
air sebagai bahan bakarnya. Proses konversi energy dimulai dari energy
potensial air yang berubah bentuk menjadi energy kinetic translasi kemudian
dikonversi menjadi energy kinetic rotasi (berhubungan dengan putaran) saat
turbin berputar akibat dari pergerakan aliran air. Prinsip kerja PLTA adalah
memanfaatkan energy potensial yang dihasilkan oleh tekanan air, kemudia
diubah menjadi energy mekanik oleh turbin. Kemudian energy mekanik
disalurkan kepada generator melalui poros untuk menghasilkan energy listrik
4. Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan energy dari cahaya matahari untuk menghasilkan energy
listrik. Secara sederhana proses konversi energy pada pembangkit ini
memanfaatkan electron foton yang terpisah-pisah yang memiliki muatan
positif dan negative kemudian pergerakan kedua muatan ini yang
menyebabkan timbulnya energy listrik.
5. Pembangkit listrik tenaga angin adalah pembangkit yang memanfaatkan
energy angin untuk menggerakan turbin yang nantinya dikonversi menjadi
energi listrik. Proses konversi dan prinsip kerja pembagkit ini secara garis
besar adalah dengan mengubah energy angin menjadi energy mekanik
dengan bantuan bilah kicir angin, kemudia energy mekanik diubah menjadi
energy listrik oleh generator
6. Pembangkit listrik tenaga biomasa adalah pembangkit listrik yang
menggunakan bahan bakar yang dikonversikan dari bahan biologi organic.
Secara sederhana proses konversi dan prinsip kerja pembangkit ini adalah
panas hasil pembakaran biomassa digunakan untuk mendidihkan air dalam
ketel (boiler) dan energy uapnya digunakan untuk memutar turbin. Turbin
yang bergerak dihubungkan dengan generator, sehingga nergi gerak dari
generator berubah menjadi energy listrik.
7. Pembangkit listrik tenaga biogas, adalah pembangkit energy listrik
menggunakan sumber energy dari panas pembakaran biogas. Biogas
merupakan gas yang dihasilkan dari peruraian senyawa-senyawa organic
oleh mikroba-mikroba anaerobic. Secara sederhana proses konversi dan
prinsip kerja pembangkit ini Secara sederhana, energy kimia dari gas yang
mudah terbakar dikonversi menjadi energy mekanik dalam system
10
pembakaran dan dikendalikan oleh mesin panas. Energi mekanik ini
kemudia mengaktifkkan generator untuk menghasilkan daya listrik.
8. Pembangkit listrik tenaga magneto hydro dinamik adalah system yang
bekerja berdasarkan interaksi antara medan magnet dengan aliran fluida,
dimana fluidanya bisa berupa benda gas (plasma) atau benda cair. Proses
konversi pada pembangkit ini adalah ketika generator magneto hydro
dinamik mengkonversi energy thermal dari suatu plasma (gas bertemperatur
tinggi yang mengandung electron bebas dan ion) menjadi energy listrik.
Prinsip kerja. Prinsip kerja magneto hydro dinamik sederhana, berdasarkan
hukum Faraday’s dari induksi elektromagnetik yaitu, ketika sebuah
konduktor listrik bergerak melintasi medan magnet, maka ggl yang
dihasilkan dari induksi akan menghasilkan arus listrik.
9. Pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah tenaga listrik yang dihasilkan
dari gerak turbin yang digerakkan oleh panas bumi. Secara sederhana proses
konversi dan prinsip kerja dari pembangkit ini adalah Secara sederhana,
pemanfaatan energy panas bumi adalah dengan membuat sumur yang
kedalamannya mencapai titik panas bumi. Kemudian panas bumi tersebut
dialirkan ke lokasi turbin untuk menggerakan turbin.
10. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah sebuah pembangkit daya
thermal yang merupakan satu atau beberapa reactor nuklir sebagai sumber
panasnya. Pada pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN terjadi proses
konversi uap panas bertekanan tinggi menjadi energy rotasi (putaran) yang
kemudian akan dikonversikan menjadi listrik oleh alternator (generator
listrik)
11. Transformator atau trafo adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah
besaran tegangan dan arus listrik dengan memanfaatkan induksi
elektromagnetik.
B. Saran
Saran dari penulis adalah semoga makalah ini dapat lebih bermanfaat dan
apabila ada kesalahan ataupun kekurangan semoga dapat ditambahkan demi
sempurnanya makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu Haznan dan Hendara Sunit. 2014. Konversi Biomasa Untuk Alternatid
Energi di Indonesia: Tinjauan Sumber Daya Teknologi, Manajemen dan
Kebijakan. Cetakan Pertama. LIPI Press. Jakarta
Yudan Aries Maulana dan Ahmad Sho’Im. 2013. Magneto Hidro Dinamika (MHD).
Universitas Jember.
12