Anda di halaman 1dari 212

Omil C.Chatib, M.

Si
Jurusan Teknik Pertanian
Fateta Unand
Energi dan Elektrifikasi
Sistem terintegrasi antara produksi dan pengolahan hasil
pertanian serta peternakan pada satu area menuntut
instalasi listrik yang memadai.
Listrik terutama digunakan sebagai sumber energi bagi
peralatan pengolahan hasil.
Instalasi listrik harus dipersiapkan secara baik dengan
mempertimbangkan keamanan sehingga dapat
mendistribusikan listrik secara ekonomis dan efisien pada
saat ini dan mengantisipasi kebutuhan mendatang.
Sistem saluran listrik harus dipilih terbuat dari komponen
yang sesuai.
Sistem ini harus memiliki servis utama dan servis masuk
bangunan dengan kapasitas yang memadai untuk
kebutuhan daya pada efisiensi yang tinggi.
Sistem ini harus memiliki rangkaian percabangan dan
outlet yang sesuai.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang instalasi listrik yang mencakup:
Fleksibilitas : Jaringan instalasi harus memberi
kemungkinan untuk penambahan beban
Kepercayaan : Jaringan instalasi harus dapat
dipercaya dan diandalkan karena pembebanan
listrik sering tidak terkontrol
- kualitas bahan instalasi harus baik
- kegagalan peralatan harus dapat diteteksi
sejak dini
Keamanan : Jaringan instalasi harus dirancang
sesuai standar keamanan
Perencanaan sistem distribusi fase tunggal
dapat dibedakan menjadi 4 tahap yang
mencakup:
Menentukan beban permintaan dari masing-
masing bangunan atau area servis.
Menentukan lokasi servis induk
Menentukan kapasitas dari servis induk
Menentukan ukuran dan tipe konduktor dari
titik sentral distribusi ke bangunan-
bangunan
Pada tahap ini, pertama-tama adalah
penjumlahan dari seluruh beban dalam
bangunan untuk menentukan total beban
terhubung.
Karena jarang sekali beban-beban ini akan
digunakan secara bersamaan maka ditentukan
beban permintaan maksimum.
Membuat daftar beban yang telah ada dan
yang akan diantisipasi.
Beban-beban yang ada digolongkan menjadi :
Beban besar atau dari peralatan yang tidak
dipindahkan. Peralatan yang lebih dari 1500
W digolongkan dalam kategori ini. Arus pada
beban penuh dari motor terbesar dikalikan
dengan 125%.
Outlet untuk peralatan-peralatan yang tidak
tercantum pada beban besar, seperti untuk
peralatan yang sering dipindahkan. Umumnya
untuk beban dengan arus kurang dari 0.75 A.
Outlet untuk lampu penerangan.
Sistem distribusi listrik yang paling umum pada sebuah
pertanian adalah menempatkan pusat distribusi di
antara bangunan-bangunan yang membutuhkan listrik.
Penggunaan pendekatan distribusi terpusat memiliki
sejumlah keuntungan yang mencakup :
Safety : Kerusakan/keruntuhan gedung tidak merusak
sistem
Expandability : Memungkinkan untuk penambahan
maupun perubahan bangunan
Minimisasi ukuran servis utama
Kebutuhan kabel yang rendah untuk menghemat
biaya
Nyaman, karena lokasi strategis
Titik optimum pusat distribusi dan peralatan
servis utama adalah pada pusat beban
Soal :
Hitung pusat beban listrik dari bangunan -
bangunan yang ada di sebuah pertanian
dengan lokasi seperti pada gambar !

Bangunan Beban X Y

Peternakan Unggas
40 25 60
(PU)
Bengkel (B) 75 80 60
Sumur 15 15 40
Rumah (R) 50 15 15
Gudang (G) 50 50 15
X = 46 m
y = 39 m
Selain itu, meletakkan pusat distribusi juga
harus mempertimbangkan topografi, ada
tidaknya pohon, jalan dan hal-hal lain yang
mempengaruhi.
Konduktor servis dapat berupa service drops (di
atas tanah) atau service lateral (di bawah tanah).
Tiga faktor utama dalam memilih konduktor :
1. Tipe kawat dan insulasi yang diperlukan sesuai
dengan kondisi lingkungan.
2. Ukuran kawat dan tipe insulasi yang diperlukan
untuk menghantarkan arus secara aman.
3. Ukuran kawat yang diperlukan untuk mencegah
turunnya tegangan yang berlebihan.
Tahanan maksimum yang diijinkan untuk
menghantarkan arus tertentu dengan tegangan
turun (voltage drop) yang diijinkan dapat
dihitung dari :

Karena standar tahanan kabel dalam satuan


panjang maka tahanan per satuan panjang
dapat dinyatakan sebagai :
Soal :
Hitunglah tahanan yang diijinkan untuk sebuah
konduktor yang menghantarkan 48 A pada 240
V jika tegangan turun yang diijinkan 2% !
Soal :
Tentukan pusat beban dari pertanian dengan
bangunan – bangunan sebagai berikut !
Buatlah lokasi gambarnya !
Tentukan juga kebutuhan konduktor untuk
pertanian tersebut !

Bangunan Beban X Y

Ruang pengolahan gabah 70 35 70

Bengkel 40 60 60
Sumur 10 25 35
Rumah 35 20 15
Gudang 50 40 60
Omil C.Chatib, M.Si
Staf Pengajar PS-TEP
Fateta Unand
Energi merupakan
pengatur segala benda,
tata nilai dan aktivitas
manusia, dan alam.
Kenyataan ini sebenarnya
telah disadari oleh para
ilmuwan dan insinyur,
tetapi dalam beberapa
dekade yang lalu
masalah energi ini telah
terlupakan dalam
kurikulum pendidikan.

Energi didefinisikan
sebagai kapasitas untuk
melakukan kerja.
Hukum pertama termodinamika disebut juga sebagai
hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tapi
hanya dapat dikonversi dari suatu bentuk ke bentuk
lain. Hukum pertama termodinamika menunjukkan
bahwa berbagai bentuk energi dapat saling
dikonversikan, dan terdapat korespondensi kuatitatif
antara berbagai jenis energi. Perubahan bentuk energi,
misalnya dari energi kimia ke energi panas, tidak
melanggar hukum pertama karena jumlah total energi
tidak berubah.
Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa total entropi dari suatu total sistem dan
lingkungannya cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati
nilai maksimumnya.

Kecenderungan peningkatan entropi ini juga berlaku pada sistem terisolasi. Tidak mungkin
proses berlangsung jika total perubahan entropi dari sistem dan lingkungannya (atau sistem
terisolasi) negatif. Akan tetapi perubahan entropi tersebut akan mendekati nol bila proses
berlangsung secara reversibel. Oleh karena itu hukum kedua termodinamika mengatur arah
perubahan proses.

Hukum kedua ini juga yang mengarahkan bahwa penghematan energi perlu dilakukan.
Walaupun dari hukum pertama Termodinamika mengatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan, namun dari hukum kedua kita dapat mengerti bahwa energi yang dapat
dimanfaatkan (energi berguna) akan menurun ketika proses berlangsung. Setiap transformasi
energi akan menyebabkan penurunan energi berguna. Secara teoritis, ketersediaan energi
berguna pasti akan menurun, namun laju penurunannya akan menjadi sangat cepat apabila
pemanfaatan energi tidak dikelola secara cerdas dan bertanggung jawab.
Properti adalah sifat materi yang dapat dikur secara kuantitatif. Kerja dan pindah
panas dapat diukur dan dihitung, namun kedua hal tersebut bukan properti. Properti
adalah sesuatu yang dipunyai oleh materi. Properti termodinamika materi antara lain:

Entalpi. Jika suatu proses pada tekanan tetap dilakukan dengan tanpa adanya
kerja yang dilakukan pada proses tersebut, maka panas yang dipindahkan per unit
massa adalah entalpi zat tersebut. Entalpi selalu ditetapkan berdasarkan satu
datum.

Entropi, adalah ukuran keteraturan benda atau lingkungan.

Kerapatan, adalah massa benda setiap unit volume (kg/m3). Kebalikan dari
kerpatan adalah volume spesifik, volume benda setiap unit massa (m3/kg).

Panas jenis (c), adalah jumlah energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu 1
K setiap 1 kg zat (J/kg.K). Besarnya panas jenis bergantung pada proses yang
dilakukan karenanya dikenal dua macam panas jenis, yaitu panas jenis dalam
tekanan konstan dan volume konstan (cp dan cv).

Panas laten, adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah fasa 1 kg zat
(J/kg). Pada pemanasan air, saat air mencapai suhu 1000C, proses kenaikan suhu
akan berhenti dan terjadi perubahan fasa air dari cair menjadi gas. Energi yang
dibutuhkan untuk mengubah fasa inilah yang disebut sebagai panas laten suatu
zat.
Musibah pada anjungan minyak lepas pantai laut dalam Deepwater Horizon
di Teluk Meksiko pada 2010 mengisyaratkan, bahwa cadangan-cadangan
besar minyak bumi yang tersisa terdapat pada dasar laut yang sangat
dalam serta pada wilayah-wilayah yang sangat sulit untuk dieksploitasi.
Lokasi-lokasi yang “istimewa” ini membutuhkan tambahan peralatan dan
teknologi yang membuat biaya investasinya semakin mahal. Hanya harga
BBM dunia yang sangat mahal saja yang dapat menjadi insentif bagi
perusahaan-perusahaan minyak untuk mulai mengekploitasinya.
Seandainya sumber-sumber cadangan minyak raksasa baru
tersebut dapat ditemukan, masih diperlukan waktu kira-kira
sepuluh tahun sebelum BBM tersebut dapat memasuki pasar
dunia.
Konsumsi BBM terbesar adalah pada kendaraan bermotor.
Hingga saat ini dunia belum mempersiapkan diri guna
mengganti kendaraan-kendaraan berbasis BBM tersebut
dengan kendaraan berbahan bakar alternatif. Persiapan
pengantian tersebut bukan cuma pada kegiatan riset
semacam mobil listrik, melainkan juga pada proses
manufakturing dan distribusinya ke seluruh dunia.
Jika kendaraan-kendaraan non-BBM berhasil
diproduksi secara massal, harus disediakan juga
prasarana bagi pengisian ulang bahan bakar
alternatif tersebut.
Pada kenyataannya, kebanyakan energi alternatif yang dikembangkan adalah
bukan untuk menggantikan minyak - seperti angin, tenaga surya,
geothermal, dan lain-lain - sehingga alternatif bagi penggantian BBM untuk
alat transportasi tetap belum terpecahkan.
Pusat-pusat pembangkit listrik pada umumnya masih bergantung pada BBM.
Pasokan listrik ke sentra-sentra industri pada umumnya juga masih berasal
dari pembangkit-pembangkit listrik berbasis BBM.
Setelah terjadinya krisis perekonomian global,
ekonomi negara-negara maju mengalami masalah
utang yang sangat akut yang membuatnya tak
mampu untuk memulai sebuah revolusi energi
alternatif.
Produksi BBM dunia pada 2009 -2011
Kurva Produksi vs Konsumsi BBM Indonesia
Radio elektrifikasi di Indonesia tahun 2015: 88.3%
Dalam beberapa tahun ke
depan, Indonesia memiliki
kesempatan untuk
memproduksi sumber energi
terbarukan (renewable
energy) untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi.
Geografis Indonesia sebagai
Negara Kepulauan yang terdiri
dari banyak pulau jelas
membutuhkan beberapa
sumber energy dan
pembangkit listrik ekonomis
untuk menggerakan
pembangunan ekonomi.
Bagaimana prilaku yang bertanggung jawab
dalam mengkonsumsi energi dalam
menyikapi masalah krisis energi ?

Apakah konversi energi (minyak tanah


dengan LPG, solar dengan bio-solar, bensin
dengan bio-etanol) yang telah dilakukan
sudah sesuai dengan kondisi masyarakat
kita ?
Sekian
dan Terimakasih
Omil C.Chatib, M.Si
Staf Pengajar PS-TEP
Fateta Unand
Menjadi Program Studi Teknik
Pertanian Bereputasi di Tingkat
ASEAN Tahun 2025
Menyelenggarakan Pendidikan berkualitas Berdasarkan Kerangak
Kualifiaksi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT) untuk Menghasilkan Lulusan yang
Berpengetahuan dan Berkemampuan Profesional, Beretika dan
Berjiwa Enterpreneur Serta Mampu Menjadi Agen Perubahan
Maupun Bersaing di Pasar Global.

Melaksanakan Penelitian Dasar dan Terapan untuk Menghasilkan


Teknologi Inovatif di Bidang Teknik Pertanian yang Menunjang
Pembangunan Nasional dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Industri Pertanian kedepan yang Bermanfaat untuk Masyarakat.

Melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Berperan Aktif


dala mPemecahan Masalah yang Dihadapo Masyarakat dalam Bidang
Teknik Pertanian
Matahari adalah pabrik tenaga
nuklir yang dengan memakai
proses fusi mengubah sejumlah
empat ton massa hidrogen yang
banyak terdapat di jagad raya
menjadi helium tiap detiknya dan
menghasilkan energi dengan laju
1020 kW-Jam/detik. Berbeda
dengan proses fusi nuklir yang
berbahaya, proses yang terjadi
merupakan yang paling bersih dan
gratis, selain itu energi ini tidak
memerlukan sarana angkutan atau
transmisi jarak jauh, tidak berisik
serta memiliki potensi yang besar
di berbagai lokasi untuk
dimanfaatkan sebagai sumber
energi
Sebagian besar radiasi surya yang masuk ke
atmosfer akan diserap oleh mahluk hidup yang
memiliki klorofil kemudian menggunakannya untuk
membentuk biomassa yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi baik secara langsung
maupun melalui pembentukan bahan bakar
fosil. Selain itu, radiasi surya yang jatuh pada
permukaan air akan memanaskan dan menguapkan
air tersebut sehingga daur hidrologi
terbentuk. Pada topografi permukaan bumi yang
berbeda, daur hidrologi yang ada dipermukaan ini
dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi. Ketidakseragaman radiasi surya di
permukaan bumi juga membantu dalam
pembentukan pusat-pusat tekanan udara tinggi
dan rendah yang mengakibatkan terjadinya angin
sebagai sumber energi. Mengingat kembali hukum
Termodinamika I, sumber-sumber energi ini pun
dapat diubah menjadi bentuk yang lain seperti
listrik, kimia, elektromagnetik, panas, dan lain-lain.
Potensi energi surya pada suatu wilayah sangat bergantung
pada posisi antara matahari dengan kedudukan wilayah
tersebut dipermukaan bumi. Potensi ini akan berubah tiap
waktu, tergantung dari kondisi atmosfer, dan tempat (garis
lintang) serta waktu (hari dalam tahun dan jam dalam hari).
Indonesia yang berada dalam wilayah khatulistiwa
mempunyai potensi energi surya yang cukup besar sepanjang
tahunnya.
Selain menjadi sumber energi bagi sumber energi lainnya,
energi surya sangat berpotensi untuk dimanfaatkan secara
langsung sebagai sumber energi alternatif. Pemanfaatan
energi surya ini dapat dilakukan secara termal maupun
melalui energi listrik. Pemanfaatan secara termal dapat
dilakukan secara langsung dengan membiarkan objek pada
radiasi matahari, atau menggunakan peralatan yang
mencakup kolektor dan konsentrator surya
Sehubungan dengan bentuk bumi, posisi sumbu
rotasi bumi, rotasi dan revolusi bumi mengelilingi
matahari maka penerimaan radiasi matahari di
suatu wilayah akan bergantung pada waktu (jam
pada hari dan hari pada tahun) serta bujur dan
lintang wilayah tersebut. Perbedaan-perbedaan
tersebut dapat dijelaskan melalui Solar
Geometry (Geometri Surya).
Radiasi surya diterima di permukaan bumi dalam
dua cara, yaitu secara langsung (radiasi langsung)
dan melalui pantulan dari awan atau massa udara
(radiasi baur). Geometri surya ini lebih
mempengaruhi nilai radiasi langsung yang diterima
daripada radiasi baurnya.
Kolektor datar dan konsentrator merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
energi radiasi surya sedemikian sehingga energi termal yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
secara lebih praktis untuk berbagai proses.
Kolektor datar surya terdiri daricover (penutup) transparan, absorber dan insulator. Radiasi
surya yang jatuh pada permukaan bahan transparan dalam gelombang pendek akan
diteruskan oleh bahan transparan untuk kemudian diserap oleh absorber.
Warna hitam pada absorber memiliki sifat absorpsi terhadap radiasi yang lebih besar
sehingga sebagian besar radiasi matahari akan diserap.
Penyerapan radiasi ini akan membuat suhu absorber menjadi tinggi.
Radiasi panas akan dipancarkan oleh absorber akan tetapi dalam bentuk gelombang
panjang.
Kebanyakan bahan transparan akan memiliki sifat opak terhadap radiasi gelombang panjang
dan oleh karena itu sebagian radiasi gelombang panjang ini dipantulkan kembali oleh bahan
transparan menuju absorber.
Sebagian radiasi yang dipantulkan tersebut akan diserap kembali dan sisanya akan
mengalami proses yang sama yaitu sebagian dipantulkan kembali ke absorber.
Dengan demikian, kehilangan panas akibat radiasi menjadi minimal dengan menggunakan
kolektor datar.
Selain itu, penutup transparan juga berfungsi sebagai penahan kehilangan panas yang
dibawa oleh udara di atas absorber menuju lingkungan.
Panas dari absorber dimanfaatkan melalui penukar panas ke media
pembawa panas. Media pembawa panas yang umum digunakan
dapat merupakan udara atau air. Ketika menggunakan air sebagai
media, absorber akan mengkonduksikan panas menuju ke
permukaan pipa-pipa bagian luar. Selanjutnya berlangsung
konduksi panas dari permukaan luar ke permukaan dalam. Dengan
proses konveksi, panas akan berpindah dari permukaan dalam ke
air yang mengalir di dalam pipa tersebut, sehingga suhu air akan
meningkat. Air dengan suhu yang tinggi kemudian dimanfaatkan
pada di bagian lain di luar kolektor datar. Proses yang mirip terjadi
ketika udara digunakan sebagai media pembawa panas, namun
dalam hal ini pipa jarang digunakan. Udara di atas (atau di bawah)
absorber dipanaskan melalui proses konveksi akibat kontak
langsung dengan absorber. Udara dengan suhu tinggi ini kemudian
dialirkan keluar kolektor untuk dimanfaatkan pada proses-proses
yang memerlukan udara panas.
Kinerja sebuah kolektor surya akan bergantung dari
karakteristik absorptivitas dari absorber,
transmisivitas dari bahan transparan, overall heat
transfer coefficient (koefisien pindah panas
keseluruhan) dari insulator, bahan transparan serta
absorber.
Absorptivitas merupakan porsi cahaya yang diserap
oleh suatu objek; transmisivitas merupakan porsi
cahaya yang diteruskan oleh suatu objek;
sedangkan koefisien pindah panas keseluruhan
merupakan daya hantar panas atau kebalikan dari
resistansi panas.
Keseimbangan Thermal
Keseimbangan termal dari kolektor dapat
secara sederhana dinyatakan sebagai panas
yang dikumpulkan (untuk kemudian
dimanfaatkan) adalah panas yang diserap
dikurangi panas yang hilang ke lingkungan atau
dinyatakan sebagai :
Q = QA – QL
Keseimbangan Thermal

Panas yang dikumpulkan bergantung dari nilai


absorptivitas dari absorber dan transmisivitas
dari penutup kolektor. Hasil kali kedua nilai
tersebut disebut sebagai efisiensi optik. Panas
yang diserap tersebut dinyatakan sebagai :
QA = .I.Ac
Keseimbangan Thermal

Sedangkan panas yang hilang dari sistem kolektor berbanding lurus


dengan beda antara suhu absorber kolektor dengan suhu
lingkungan, luas kolektor dan koefisien pindah panas keseluruhan
pada kolektor ke lingkungan. Jika luas kolektor cukup tipis
sehingga luas kolektor dan kehilangan panas melalui insulator
diabaikan maka panas yang hilang ini dapat dinyatakan sebagai :
QL = UL.Ac.(Tc-TA)

Dengan demikian ...


Q = .I.Ac – UL.Ac.(Tc-TA)

Untuk setiap satuan Luas ...


q = .I – UL.(Tc-TA)
Efisiensi Kolektor Datar
Efisiensi kolektor menyatakan perbandingan
antara panas yang dapat dikumpulkan terhadap
radiasi matahari ...
Contoh Latihan ...
Tentukan luas kolektor datar yang harus
dikonstruksi, jika panas yang dibutuhkan
untuk suatu proses blanchhing berasal dari
kolektor datar sebesar 3000 W. Diketahui
rata-rata radiasi adalah 500 W/m2 , suhu
kolektor 60oC, suhu lingkungan 30oC,
koefisien pindah panas keseluruhan 5 W/m2-
K, efisiensi optik 0.8 !
Jawab ...
Panas yang dibutuhkan diperoleh dari panas yang dikumpulkan oleh kolektor
datar. Untuk menentukannya, terlebih dahulu harus diketahui efisiensi kolektor,
yaitu :

Panas yang dapat dikumpulkan per satuan luas adalah :


q = .I
q = 0,5 x 500 W/m2
q = 250 W/m2

Sehingga luas kolektor yang diperlukan adalah ...


Pada konsentrator, radiasi
dikonsentrasikan pada titik atau garis
untuk kemudian panas yang dihasilkan
dimanfaatkan untuk proses-proses yang
sesuai.

Berdasarkan prinsip pengkonsentrasian


cahaya konsentrator dapat dibedakan
menjadi ...
1. konsentrator yang memiliki reflektor
(cermin) berdasarkan pemantulan
cahaya
2. konsentrator yang memiliki refraktor
berdasarkan pembiasan cahaya.
Hasil pemantulan atau pembiasan cahaya
tersebut kemudian diterima oleh receiver.
Berdasarkan bentuknya terdiri dari 2 jenis,
1. Konsentrator tiga dimensi yang memiliki bentuk
receiver sebagai titik, dan
2. Konsentrator dua dimensi yang memiliki bentuk
receiver garis.`
Fotovoltaik merupakan alat/transducer untuk mengkonversi energi surya
menjadi energi listrik. Fotovoltaik terbuat dari bahan semikonduktor.
Umumnya sel fotovoltaik dibuat dari kristal silikon, yang bersifaT
semikonduktor.
Sampai saat ini ada tiga jenis fotovoltaik , yaitu 1. single crystal silicon,
2. multy crystal silicon, dan 3. amorphous silicon.
Secara ringkas pembuatan sel fotovoltaik adalah
sebagai berikut :
pada silikon murni ditambahkan sejumlah kecil
unsur lain (proses droping) pada waktu
pembentukan kristal.
Penambahan unsur fosfor menyebabkan adanya
beberapa elektron bebas, disebut silikon tipe N.
Sedangkan penambahan unsur boron
menghasilkan lubang (hole) yang tidak diisi oleh
elektron, disebut silikon tipe P.
Kedua tipe silikon ini (N dan P) disatukan dan
membentuk jembatan semikonduktor.
Bila sebuah foton (bentuk fisik cahaya yang
terkecil) mengenai bahan semikonduktor tersebut,
maka sebuah elektron akan dipaksa keluar dari
tempatnya.
Medan listrik yang ada pada batas lapisan akan
menghalangi elektron pada silikon tipe N
menempati lubang pada pada silikon tipe P,
sehingga silikon tipe N akan menjadi kutub
negatif dan tipe P menjadi kutub positif.
Jika kutub positif dan negatif ini dihubungkan
melalui suatu beban listrik, maka akan timbul arus
listrik.
Sistem fotovoltaik pada
umumnya akan
menggunakan baterai
sebagai penyimpan listrik
yang
dihasilkan. Sehubungan
dengan ketersediaan
radiasi matahari yang
berfluktuasi, untuk
menyediakan listrik secara
kontinyu dan konstan maka
listrik yang dihasilkan
disimpan terlebih dahulu di
dalam baterai.
PLTS Karangasem
Lokasi di Desa Kubu, Kabupaten Listrik yang dihasilkan 2.880.080 KWh
Karangasem, Provinsi Bali
Masa operasi 20 tahun
Kapasitas 1 MWp (1000 KK) Biaya pembangunan Rp 26 miliyar
diresmikan oleh Menteri ESDM, Jero Wacik,
Luas Tanah 1,2 Ha pada tanggal 25 Februari 2013
PLTS Morotai
Lokasi di desa Juanga kecamatan Listrik yang dihasilkan 946.080 kWh
Morotai Selatan, Maluku Utara.
Dibangun pada tanggal 31Oktober 2011
Kapasitas daya 600 KWp dan dioperasikan pada tanggal 3 April
2012
Luas Tanah 3 Ha
Energi surya dapat dimanfaatkan ke dalam dua bentuk yaitu pemanfaatan
secara termal dan pemanfaatan untuk listrik. Pada bidang pertanian
pemanfaatan energi surya termal biasa digunakan pada proses pengeringan
bahan pertanian. Pengeringan bisa dilakukan secara alami (penjemuran)
maupun secara buatan.
Terdapat berbagai tipe pengering surya yang telah berkembang saat ini,
salah satunya adalah pengeringan yang menggunakan kolektor berbentuk
bangunan yang disebut dengan efek rumah kaca (ERK) yang telah
dikembangkan di IPB oleh Kamaruddin dan para kolega penelitinya sejak
tahun 1993 sampai saat ini secara berkesinambungan.
Pada prinsipnya pengeringan efek rumah kaca yaitu sinar matahari yang
memiliki radiasi gelombang panjang masuk melalui dinding transparan
untuk kemudian diserap oleh absorber atau komponen lain di dalam
bangunan pengering sehingga suhu absorber dan komponen tersebut akan
meningkat.
Radiasi yang dipancarkan oleh absorber/komponen dalam pengering dalam
bentuk gelombang panjang sehingga sulit untuk menembus dinding
transparan. Dengan demikian, terjadi peningkatan suhu udara pengering
dan udara dihembuskan melalui produk yang akan dikeringkan. Udara yang
telah lembab kemudian dikeluarkan dari bangunan pengering.
Makanan dengan kadar air Bentuk bahan kering kurang
rendah memiliki umur menarik daripada dalam
simpan yg lebih lama,
Berat bahan lebih ringan bentuk segar,
sehingga mudah untuk Pengeringan dengan suhu
dibawa dan dikemas, tinggi menyebabkan
Tidak memerlukan sebagian zat hilang,
perlakukan khusus karena sehingga kwalitas
aktivitas enzim an
mikroorganisme berkurang, berkurang,
Beberapa produk pertanian Beberapa produk khusus
lebih praktis yang telah dikeringkan
penggunaannya dalam memerlukan perlakuan
bentuk kering yang lebih mahal.

Keuntungan Kerugian
kelemahan Pengeringan Keuntungan Pengeringan
konvensional ... dengan alat bantu ...
Dipengaruhi oleh cuaca, Tidak tergantung kepada
Memerlukan waktu yang cuaca,
lama, Kapasitasnya dapat
Kapasitas kerja kecil, disesuaikan dengan
Sukar dikendalikan, kebutuhan,
Memerlukan tempat yang Tidak memerlukan tempat
luas, yang luas,
Mudah terkontaminasi, Suhu pengeringan dapat
Banyak kehilangan hasil dikendalikan.
karena tercecer.
Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi
gas CO2 dan gas-gas lainnya di atmosfer. Meningkatnya
konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh banyaknya pembakaran
BBM, batubara dan bahan bakar organik lainnya yang melebihi
kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

Dalam alat pengeringan dengan


menggunakan ERK, komposisi
gas-gas rumah kaca (CO2, CO,
NO, dll) meningkat melebihi
keadaan normal. Apabila
komposisinya meningkat, maka
panas akan terperangkap
didalam gas tersebut dan
menghambat proses pembebasan
panas.
Bagian Panjang Lebar (cm) Tinggi (m)
(m)

Alat 1 1 1,2

Ruang 1 0,5 0,5


Pengering

Rak (2 bh) 0,97 0,47 -

Kolektor 1,4 0,8 0,2

Akrilik 3 2 2
ruang
pengering

Akrilik 1,2 0,8


tutup
kolektor

Alat Sun Drying


Tampak Depan
(Yenti, 2014)
60

50

40
Suhu (0C)

30

20

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Waktu (Jam)

inlet lingkungan Rak 1 Rak 2 outlet

Grafik Suhu Ruang Pengering 1 Lapis Pengamatan 1


(Sari, 2014)
Intensitas Cahaya Matahari (Watt/m2) 1000.00
900.00
800.00
700.00
600.00
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Jam Ke -

pengamatan 1 Pengamatan 2

Grafik Intensitas Cahaya Matahari Ketebalan 1


Lapis (Sari, 2014)
Laju Pengeringan …

Wa
W 

Dengan :
W dot = Laju penguapan air rata-rata (kg/jam)
Wa = Berat air yang diuapkan (kg)
ɵ = Lama waktu pengeringan (jam)
Laju Massa udara pengering …

dengan:
Q =Debit udara pengering (m3/s)
m dot = Laju massa udara pengering (kg/jam)
vS = Volume spesifik udara pada ruang pengering (m3/kg)
W dot = Laju penguapan air (kg/jam)
H3 = Kelembaban mutlak pada outlet (kg H2O/kg uk)
H2 = kelembaban mutlak pada pengering (kg H2O/kg uk)
Energi untuk memanaskan udara pengering

dengan:
Q1 = Energi untuk memanaskan udara
pengering (kJ/jam)
M dot = Laju massa udara pengering (kg/jam)
h1 = Entalpi pada inlet (kJ/kg uk)
h2 = Entalpi pada ruang pengering (kJ/kg uk)
Energi untuk menguapkan air …

dengan:
Q2 = Energi untuk menguapkan air (kJ/jam)
W dot = Laju penguapan air (kg/jam)
hfg = Panas laten penguapan air (kJ/kg uk)
Efisiensi pemanasan

Efisiensi pengeringan

Efisiensi pengeringan
total

E = Energi yang dipancarkan oleh


kolektor (Kj/jam)
Berat awal = 4 kg
Berat akhir = 1,52 kg
Waktu = 24 jam
Panas laten = 2388,8 kJ/kg
(pada suhu 70 oC)
Luas kolektor = 3 m2
Intensitas cahaya = 465,409 W/m2
Kelembaban mutlak pada outlet = 0,0375 kg/kg
Kelembaban mutlak pada ruang pengering = 0,0272 kg/kg
Entalpi inlet = 86,06 kJ/kg
Entalpi ruang pengering = 110,15 kJ/kg

Efisiensi Pengeringan total ?


Sekian
dan Terimakasih
Omil C.Chatib, M.Si
Staf Pengajar PS-TEP
Fateta Unand
Biomassa adalah ...
bahan organik yang dihasilkan melalui
proses fotosintetik, baik berupa produk
maupun buangan.

Contoh biomassa antara lain adalah tanaman,


pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian,
limbah hutan, tinja dan kotoran ternak.

Selain digunakan untuk tujuan primer serat,


bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati,
bahan bangunan dan sebagainya, biomassa
juga digunakan sebagai sumber energi (bahan
bakar).

Umum yang digunakan sebagai bahan bakar


adalah biomassa yang nilai ekonomisnya
rendah atau merupakan limbah setelah diambil
produk primernya.
Sumber energi biomassa mempunyai
beberapa kelebihan antara lain merupakan
sumber energi yang dapat diperbaharui
(renewable) sehingga dapat menyediakan
sumber energi secara berkesinambungan
(suistainable).

Di Indonesia, biomassa merupakan sumber


daya alam yang sangat penting dengan
berbagai produk primer sebagai serat, kayu,
minyak, bahan pangan dan lain-lain yang
selain digunakan untuk memenuhi
kebutuhan domestik juga diekspor dan
menjadi tulang punggung penghasil devisa
negara.
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi
jumlahnya sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun
tumbuhan semuanya potensial untuk dikembangkan.

Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup besar,


yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati.

Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan


langsung.
1. Peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan
energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang
percuma jika tidak dimanfaatkan.
2. Penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah bisa lebih
mahal dari pada memanfaatkannya.
3. Mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena
penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal,
khususnya di daerah perkotaan.
Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk
sumber energi juga akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat.

Kelapa sawit, jarak, kedelai merupakan beberapa jenis tanaman


yang produk utamanya sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.

Sedangkan ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan tanaman-


tanaman yang produknya sering ditujukan sebagai bahan
pembuatan bioethanol.
Proses pembakaran terdiri dari dua jenis yaitu pembakaran lengkap (complete
combustion) dan pembakaran tidak lengkap (incomplete combustion).
Pembakaran sempurna terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi dengan
oksigen hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan H2O dan
seluruh S menghasilkan SO2. Sedangkan pembakaran tak sempurna terjadi
apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam bahan bakar bereaksi dengan
oksigen dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya CO2. Keberadaan CO pada
hasil pembakaran menunjukkan bahwa pembakaran berlangsung secara tidak
lengkap.
teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu ...

1. Pembakaran langsung. Pembakaran langsung merupakan


teknologi yang paling sederhana karena pada umumnya
biomassa telah dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa
perlu dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi untuk
kepraktisan dalam penggunaan.

2. konversi termokimiawi. Konversi termokimiawi merupakan


teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk memicu
terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar.

3. konversi biokimiawi. Sedangkan konversi biokimiawi


merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan
mikroba dalam menghasilkan bahan bakar.
Briket adalah salah satu cara yang
digunakan untuk mengkonversi
sumber energi biomassa ke
bentuk biomassa lain dengan
cara dimampatkan sehingga
bentuknya menjadi lebih
teratur.
Briket yang terkenal adalah briket
batubara namun tidak hanya
batubara saja yang bisa di bikin
briket. Biomassa lain seperti
sekam, arang sekam, serbuk
gergaji, serbuk kayu, dan
limbah-limbah biomassa yang
lainnya.
Gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai proses
konversi bahan selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier)
menjadi bahan bakar.

Gasifikasi adalah suatu teknologi proses yang mengubah bahan


padat menjadi gas. Bahan padat yang dimaksud adalah bahan
bakar padar termasuk didalamnya, biomass, batubara, dan
arang dari proses oil refinery. Gas yang dimaksud adalah gas-
gas yang keluar dari proses gasifikasi dan umumnya berbentuk
CO, CO2, H2, dan CH4.

Gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk


menggerakan generator pembangkit listrik.
Gasifikasi berbeda dengan pirolisis dan pembakaran. Ketiga
dibedakan berdasarkan kebutuhan udara yang diperlukan
selama proses. Jika jumlah udara/bahan bakar (AFR, air fuel
ratio) sama dengan 0, maka proses disebut pirolisis. Jika AFR
yang diperlukan selama proses kurang dari 1.5, maka proses
disebut gasifikasi. Jika AFR yang perlukan selama proses
lebih dari 1.5, maka proses disebut pembakaran
Bagian utama perangkat gasifikasi :
(a) unit pengkonversi bahan baku (umpan)
menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi
atau gasifier,
(b) unit pemurnian gas, dan
(c) unit pemanfaatan gas.
Gasifier
Contoh proses yang termasuk ke dalam proses biokimia adalah
hidrolisis, fermentasi dan an-aerobic digestion.

An-aerobic digestion adalah penguraian bahan organik atau


selulosa menjadi CH4 dan gas lain melalui proses biokimia.

Selain anaerobic digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa


tergolong dalam konversi biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan
karbohidrat atau glukosa dapat difermentasi sehingga terurai
menjadi etanol dan CO2. Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami
penguraian (hidrolisa) terlebih dahulu menjadi glukosa.

Etanol hasil fermentasi pada umumnya mempunyai kadar air yang


tinggi dan tidak sesuai untuk pemanfaatannya sebagai bahan bakar
pengganti bensin. Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa
mencapai kadar etanol di atas 99.5%.
Proses fermentasi mengacu pada
berbagai reaksi dan intereaksi yang
terjadi di antara bakteri metanogen
dan non-metanogen serta bahan
yang diumpankan ke dalam
digester sebagai input.
Penghancuran input yang
merupakan bahan organik dicapai
dalam tiga tahapan, yaitu hidrolisa,
acidification, methanization.
Dalam proses ini secara jelas
banyak faktor yang memfasilitasi
dan menghambat proses
fermentasi ini. Beberapa faktor
tersebut antara lain :
(1) nilai pH,
(2) suhu,
(3) laju pengumpanan,
(4) waktu retensi,
(5) toxicity , dan
(6) sludge.
Hubungan antara jumlah karbon Bahan Rasio C/N
dan nitrogen yang terdapat pada
bahan organik dinyatakan dalam Kotoran bebek 8
terminologi rasio karbon/nitrogen Kotoran manusia 8
(C/N). Kotoran ayam 10
Apabila rasio C/N sangat tinggi, Kotoran kambing 12
nitrogen akan dikonsumsi sangat
cepat oleh bakteri metanogenik Kotoran babi 18
sampai batas persyaratan protein. Kotoran domba 19
Sebagai akibatnya, produksi metan Kotoran kerbau/sapi 24
akan menjadi rendah.
Air hyacinth 25
Sebaliknya, apabila rasio C/N
sangat rendah, nitrogen akan Kotoran gajah 43
bebas dan berakumulasi dalam Jerami (jagung) 60
bentuk amoniak (NH4). Amoniak ini Jerami (padi) 70
akan meningkatkan derajat pH
bahan dalam digester/ruang reaksi. Jerami Gandum 90
pH lebih tinggi dari 8,5 akan mulai Tahi gergaji di atas 200
menunjukan akibat racun pada
polusi bakteri metan. Rasio C/N dari Beberapa Bahan
Organik (Sumber : Karki dan Dixit,
1984)
Produksi biogas secara optimum dapat dicapai bila pH dari
campuran input di dalam digester berada pada kisaran 6 dan 7.

Derajat keasaman (pH) dalam digester juga merupakan fungsi


waktu di dalam digester tersebut. Pada tahap awal proses
fermentasi, asam organik dalam jumlah besar diproduksi oleh
bakteri pembentuk asam, pH dalam digester dapat mencapai di
bawah 5. Keadaan ini cenderung menghentikan proses fermentasi.
Bakteri-bakteri methanogenik sangat peka terhadap pH dan tidak
dapat bertahan hidup di bawah pH 6,6. Kemudian proses
fermentasi berlangsung, konsentrasi NH4 bertambah sehingga
dapat meningkatkan pH sehingga tercapai pH di atas 8.

Ketika produksi metana dalam kondisi stabil, kisaran nilai pH


adalah 7,2 – 8,2.
Bakteri methanogen dalam keadaan tidak aktif
pada kondisi suhu ekstrim tinggi maupun
rendah. Suhu optimum yaitu 35O C. Ketika suhu
udara turun hingga 10O C produksi gas
terhenti. Produksi gas sangat bagus yaitu pada
kisaran mesofilik, antara suhu 25O C dan 30O C.
Penggunaan isolator yang memadai pada
digester membantu produksi gas khususnya di
daerah dingin.
Laju pengumpanan adalah jumlah bahan yang
dimasukan ke dalam digester per unit
kapasitas per hari. Pada umumnya, 6 Kg
kotoran sapi per m3 volume digester adalah
direkomendasikan pada suatu jaringan
pengolahan kotoran sapi. Apabila terjadi
pemasukan bahan yang berlebih, akan terjadi
akumulasi asam dan produksi metana akan
terganggu. Sebaliknya, bila pengumpanan
kurang dari kapasitas digester, produksi juga
menjadi rendah.
Waktu tinggal dalam digester adalah rata-rata
periode waktu saat input masih berada dalam
digester dan proses fermentasi oleh bakteri
metanogen. Dalam jaringan dari digester
dengan kotoran sapi, waktu tinggal dihitung
dengan pembagian volume total dari digester
oleh volume input yang ditambahkan setiap
hari. Waktu tinggal juga tergantung pada suhu.
Di atas 35O C atau suhu lebih tinggi, waktu
tinggal input semakin singkat.
Zat Penghambat Konsentrasi Ion mineral, logam berat, dan
Sulfat (SO42-) 5,000 ppm
detergen adalah beberapa
material racun yang
Sodium klorida (NaCl) 40,000 ppm mempengaruhi pertumbuhan
Nitrat (dihitung sebagai N) 0,05 mg/l normal bakteri patogen di
Tembaga (Cu2+) 100 mg/l dalam digester. Ion mineral
dalam jumlah kecil (sodium,
Khrome (Cr3+) 200 mg/l potasium, kalsium, amonium,
Nikel (Ni3+) 200 – 500 mg/l dan belerang) juga merangsang
Natrium (Na+) 3,500 – 5,500 mg/l
pertumbuhan bakteri. Namun,
bila ion-ion ini dalam
Kalium (K+) 2,500 – 4,500 mg/l konsentrasi yang tinggi, maka
Kalsium (Ca2+) 2,500 – 4,500 mg/l akan berakibat meracuni.
Sebagai contoh NH4 pada
Magnesium (Mg2+) 1,000 – 1,500 mg/l konsentrasi 50 hingga 200
Mangan (Mn2+) di atas 1,500 mg/l mg/l, dapat merangsang
pertumbuhan mikroba. Namun,
Tingkatan dari Beberapa Zat bila konsentrasi di atas 1.500
Penghambat (Sumber : Chengdu Biogas mg/l, akan mengakibatkan
Reaserch Institute, China, 1989) bakteri keracunan.
Sludge adalah limbah keluaran berupa lumpur
dari lubang pengeluaran digester setelah
mengalami proses fermentasi oleh bakteri
methanogenik dalam keadaan anaerobik.
Lumpur ini bebas pathogen serta dapat
dipergunakan untuk memperbaiki kesuburan
tanah dan meningkatkan kesuburan tanaman
(digunakan sebagai pupuk organik)
Jenis Kandungan Gas Volume (%) Volume
Bahan Bakar Lain
Metana (CH4) 50 – 60 Biogas
LPG 0,46 kg
Karbondioksida 30 – 40
(CO2) Minyak tanah
O2, H2, dan H2S 1–2 0,62 liter
Minyak solar
1 m3 Biogas 0,52 liter
Bensin 0,8 liter
Gas kota 1,50 m3
Kayu bakar 3,5 kg
Komposisi Gas yang Perbandingan Biogas
Terdapat dalam Biogas dengan Bahan Bakar Lain
Reaktor Kubah Tetap
(Fixed-Dome)
Reaktor Floating
Reaktor Balon
Reaktor Fiberglass
Sekian
dan Terimakasih
Omil C.Chatib, M.Si
Omil_c@yahoo.co.id
Semua energi yang dapat diperbaharui dan
berasal dari Matahari. (kecuali.panas bumi)
Matahari meradiasi 1,74 x 1.014 kilowatt jam
energi ke Bumi setiap jam (Bumi menerima
1,74 x 1.017 watt daya)
1-2 persen dari energi tersebut diubah
menjadi energi angin.
Jadi, energi angin merupakan bentuk tidak
langsung dari energi matahari, karena angin
dipengaruhi oleh pemanasan yang tidak
merata pada kerak bumi oleh matahari
Pada dasarnya angin terjadi karena adanya perbedaan
suhu antara udara panas dan dingin.

Di katulistiwa, udara menjadi panas mengembang dan


menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah
yang lebih dingin.
Sebaliknya di daerah kutub yang dingin, udaranya
menjadi dingin dan turun ke bawah.

Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara,


berupa perpindahan udara dari kutub ke garis
katulistiwa menyusuri permukaan bumi, dan sebaliknya
suatu perpindahan udara dari garis katulistiwa kembali
ke kutub utara melalui lapisan udara yang lebih tinggi.
Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai
pengganti bahan bakar fosil.
Ketersediaannya dia alam cukup banyak.
Dapat diperoleh secara gratis di alam.
Dalam pemanfaatannya secara langsung,
tidak menimbulkan pencemaran udara, atau
dengan kata lain pemanfaatannya ramah
lingkungan.
Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy
Association), sampai dengan tahun 2007
perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh
turbin angin mencapai 93.85 GW, menghasilkan
lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global.

Amerika, Spanyol dan China merupakan negara


terdepan dalam pemanfaatan energi angin.

Pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit


listrik tenaga angin secara global mencapai 170
GigaWatt.
Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir
Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem
konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt.

Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit


berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah
dibangun.

Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama


menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di
Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan
Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-
masing satu unit.

Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka


pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan
mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Energi Kinetik ...

Dimana :
Ek = Energi Kinetik (Joule)
m = massa (kg)
v = Kecepatan (m/s)
Bila suatu blok udara yang mempunyai
penampang A m2, dan bergerak dengan
kecepatan v m/s, maka jumlah massa yang
melewati suatu tempat adalah ...
.
m = A.v.ρ
Dimana :
m = laju aliran massa (kg/s)
A = Luas penampang (m2)
v = Kecepatan (m/s)
ρ = densitas (kg/m3)
Substitusikan persamaan tersebut ...

P = 0,5.A.ρ.v3

Dimana :
P = Daya (Watt)
A = Luas penampang (m2)
ρ = densitas (kg/m3)
v = Kecepatan (m/s)
Untuk keperluan praktis sering digunakan
persamaan aproksimasi dengan memperhatikan
besaran kecepatan angin dan luas penampang sudu
...

P = k.A.v3

Dimana :
P = Daya (W)
K = Konstanta (1,37.10-5)
A = Luas penampang (m2)
v = Kecepatan (m/s)
Untuk keperluan estimasi sementara dan sangat
kasar, dipakai rumus sbb ...

P = 0,1.v3

Dimana :
P = Daya per satuan luas (W/m2)
v = Kecepatan (m/s)
Gaya Aksial a
... yang mempunyai arah yang
sama dengan angin.

Gaya Senrifugal s
... yang meninggalkan titik
tengah.

Gaya Tangensial t
... yang menghasilkan momen,
bekerja tegak lurus pada
radius dan yang merupakan
gaya produktif.
Berdasarkan sumbu putarnya, turbin angin
didisain dalam dua tipe besar ...
turbin dengan sumbu putar horizontal
turbin dengan sumbu putar vertikal
Turbin ini memiliki rotor dan generator listrik di bagian
atas menara. Sumbu ini diarahkan pada arah angin.
Kebanyakan sudu turbin menghadap ke arah angin yang
datang untuk menghindari turbulensi akibat terhalang oleh
menara turbin.

Tipe turbin sumbu horizontal ...


kincir angin, umumnya memiliki empat sudu yang
terbuat dari kayu.
turbin angin modern, biasanya memilki tiga sudu dan
dapat diarahkan dengan sistem kendali. Turbin ini
memiliki kecepatan dan efisiensi yang tinggidan telah
dikembangkan secara komersial untuk menghasilkan
listrik.

keuntungan turbin sumbu horizontal ...


1. stabilitas yang baik karena pusat gravitasinya disamping
sudu,
2. kemampuannya untuk mengatur sudu sehingga "angle
of attack" yang terbaik dapat diperoleh
Turbin sumbu vertikal memiliki poros rotor yang berputar
secara vertikal.
Keuntungannya adalah ...
generator dan gearbox dapat diletakkan di bawah sehingga
beban menara lebih ringan.
Turbin tidak perlu diarahkan sesuai arah angin. Akan tetapi
selama perputaran dapat terjadi gaya berbalik dan gaya
drag.
Kekurangan ...
Penempatan di atas menara lebih sulit, sehingga harus
dipasang di tempat yang agak rendah yang berarti
ekstraksi energinya juga lebih rendah.

Jenis turbin sumbu vertikal ...


1. Turbin Darrieus Tipe pertama merupakan penemuan yang
relatif baru, terbuat dari layar dan dapat membangkitkan
listrik pada kecepatan 2m/s. Turbin Darrieus memiliki
efisiensi yang cukup tinggi tetapi menghasilkan ripple
torka yang besar. Torka awal dari turbin ini sangat
rendah, sehingga umumnya perlu turbin lain untuk
menggerakkan turbin sampai pada kecepatan tertentu.
2. Turbin Savonius relatif sederhana dan terdiri dari dua
atau lebih mangkuk.
Omil C.Chatib, M.Si
Energi air adalah energi yang telah dimanfaatkan
secara luas di Indonesia yang dalam skala besar
telah digunakan sebagai pembangkit listrik.

Beberapa perusahaan di bidang pertanian bahkan


juga memiliki pembangkit listrik sendiri yang
bersumber dari energi air.

Di masa mendatang untuk pembangunan pedesaan


termasuk industri kecil yang jauh dari jaringan
listrik nasional, energi yang dibangkitkan melalui
sistem mikrohidro diperkirakan akan tumbuh
secara pesat.
Potensi air sebagai penyedia
energi listrik melalui PLTA
maupun mikrohidro.
Potensi tenaga air di seluruh
Indonesia ± 75684 MW. Equal
dengan kapasitas 100 MW ke
atas dengan jumlah sekitar
800.
Jumlah sungai dan danau air
tawar yang ada di Indonesia.
Tetapi tetap harus
memperhatikan ekosistem.
Dasarnya adalah ... energi potensial gravitasi.

Energi mekanik aliran air yang merupakan


transformasi dari energi potensial gravitasi
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau
kincir.

Umumnya turbin digunakan untuk


membangkitkan energi listrik, sedangkan kincir
untuk pemanfaatan energi mekanik secara
langsung.

Untuk mendapatkan energi mekanik aliran air


ini, perlu beda tinggi air yang diciptakan
dengan menggunakan bendungan. Akan tetapi
dalam menggerakkan kincir, aliran air pada
sungai dapat dimanfaatkan ketika kecepatan
alirannya memadai.
Energi air yang dimanfaatkan di Indonesia pada
umumnya dalam skala yang besar (PLTA).
Bendungan besar yang digunakan dapat
memperlambat debit aliran sungai secara
signifikan sehingga mempengaruhi ekosistem
sungai. Suplai air untuk keperluan lainnya pun
juga terkena dampak.
Berbeda dengan pemanfaatan energi mikrohidro,
sehubungan dengan skala yang tidak terlalu
besar dampak terhadap lingkungan tidak terlalu
besar.
Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air
sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain
menyimpan air, bendungan juga dibangun
dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Turbin, berdasarkan perubahan momentum
fluida kerjanya
Jenis-jenis Turbin ...
Turbin Impuls.
yang dimaksud dengan turbin impuls adalah
turbin air yang cara kerjanya dengan merubah
seluruh energi air (potensial + tekanan +
kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik
untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan
energi puntir.
Jenis : Turbin Pelton, Turbin Turgo, Cross Flow.
Cross Flow.

Vertical Horizontal
Jenis-jenis Turbin ...
Turbin Reaksi.
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui
sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga
runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang
bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin
reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan
berada dalam rumah turbin.
Jenis : Turbin Francis, Turbin Kaplan & Propeller.
Kincir Air, merupakan sarana untuk merubah
energi air menjadi energi mekanik berupa
torsi pada poros kincir.
Tipe Kincir air...
1. Kincir Air Overshot
Kincir air overshot bekerja bila air yang mengalir jatuh
ke dalam bagian sudu-sudu sisi bagian atas, dan
karenagayaberat air roda kincir berputar. Kincir air
overshot adalah kincir air yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan jenis kincir air yang lain.
Tipe Kincir air...
2. Kincir Air Undershot
Kincir air undershot bekerja bila air yang mengalir,
menghantam dinding sudu yang terletak pada bagian bawah
dari kincir air. Kincir air tipe undershot tidak mempunyai
tambahan keuntungan dari head.Tipe ini cocok dipasang pada
perairan dangkal pada daerah yang rata.
Tipe Kincir air...
3. Kincir Air Breastshot
Kincir air Breastshot merupakan perpaduan antara tipe overshot dan
undershot dilihat dari energi yang diterimanya. Jarak tinggi jatuhnya
tidak melebihi diameter kincir, arah aliran air yang menggerakkan
kincir air disekitar sumbu poros dari kincir air. Kincir air jenis ini
menperbaiki kinerja dari kincir air tipe under shot
Tipe Kincir air...
4. Kincir Air Tub
Kincir air Tub merupakan
kincir air yang kincirnya
diletakkan secara
horisontal dan sudu-
sudunya miring terhadap
garis vertikal, dan tipe ini
dapat dibuat lebih kecil
dari pada tipe overshot
maupun tipe undershot.
Karena arahgayadari
pancuran air
menyamping maka,
energi yang diterima oleh
kincir yaitu energi
potensial dan kinetik.
Generator,
Generator listrik adalah sebuah alat yang
memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanis.

Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu


rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah
besi yang dililit oleh kawat dan dipasang
secara melingkar sehingga membentuk 9
pasang kutub utara dan selatan.
Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari
Automatic Voltage Regulator (AVR), maka
akan timbul magnet. Rotor terletak satu
poros dengan turbin, sehingga jika turbin
berputar maka rotor juga ikut berputar.
Magnet yang berputar memproduksi
tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub
melewati "coil" yang terletak di stator. Lalu
tegangan inilah yang kemudian menjadi
listrik.
Jalur Transmisi, berfungsi untuk menyalurkan
listrik dari pembangkit listrik menuju rumah-
rumah dan pusat industri.
Pipa Pesat (penstock), berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan
air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak
penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan
ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin..
Sekian
Terimakasih
Omil C.Chatib, M.Si
Energi dari lautan merupakan energi yang sangat potensial tetapi
masih jarang dimanfaatkan di Indonesia.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki garis pantai
dan luas laut yang besar yang mampu menjadi sumber energi yang
sangat potensial apabila dikelola secara baik.
Penggolongan Jenis Energi
Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) ....
metode untuk menghasilkan energi listrik
dengan memanfaatkan perbedaan panas antara
permukaan dan dasar laut yang menggerakkan
fluida seperti amonia yang dapat digunakan
untuk memutar turbin.
Cara kerja ...
air laut pada permukaan (yang temperaturnya lebih
hangat) dan air laut yang amat dingin (pada kedalaman >
1000 m) masing-masing dihisap sebagai pemanas dan
pendingin. Amonia digunakan sebagai fluida kerja.
Air permukaan yang panas dialirkan melalui evaporator
sehingga menyebabkan amonia menguap dan mempunyai
tekanan yang tinggi.
Tekanan tinggi ini dimanfaatkan untuk memutar turbin
yang ada. Setelah digunakan untuk memutar turbin,
tekanan amonia kembali rendah dan kemudian
dialirkankan melalui kondensor untuk didinginkan.
Air dingin dipermukaan laut yang bawah dilewatkan
melalui kondensor bertujuan untuk mendinginkan uap
amoniak sehingga menjadi cairan kembali. Amonia
dialirakan secara paksa menggunakan pompa.
Kelebihan ...
Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun
limbah lainnya.
Tidak membutuhkan bahan bakar.
Biaya operasi rendah.
Produksi listrik stabil.
Dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya:
menghasilkan air pendingin, produksi air
minum, suplai air untuk aquaculture,
ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen
secara elektrolisis.
Kekurangan ...
Belum ada analisa mengenai dampaknya
terhadap lingkungan.
Jika menggunakan amonia sebagai bahan
yang diuapkan menimbulkan potensi bahaya
kebocoran.
Efisiensi total masih rendah sekitar 1%-3%.
Biaya pembangunan tidak murah.
Pasang surut lautan yang terjadi akibat
interaksi dari bumi dan bulan dapat digunakan
untuk memutar turbin dengan menggunakan
semacam waduk untuk menampung air pasang
dan melepas ketika surut.
Pemanfaatan energi tidal (pasang surut)
dengan cara membentuk waduk pasang surut
yang biasanya dekat dengan lokasi pantai.
Pengisian waduk dilakukan dengan jalan mengalirkan
air laut melalui turbin air sehingga posisinya sama
dengan permukaan air lautnya. Pada waktu laut surut,
terjadi hal sebaliknya dimana air laut dari waduk
dialirkan melalui turbin.
Turbin harus dapat berputar dua arah. Akan tetapi
pembangkitan tenaga listrik dengan energi pasang
surut ini tidak kontinyu, melainkan teputus-putus
secara teratur dengan suatu siklus.
Pada dasarnya ada dua metodologi untuk
memanfaatkan energi pasang surut ...
1. Dam pasang surut (Tidal Barrages)
2. Turbin lepas pantai (Offshore Turbines)
Dam pasang surut (tidal barrages)
Cara ini serupa seperti
pembangkitan listrik secara hidro-
elektrik yang terdapat di
dam/waduk penampungan air
sungai. Hanya saja, dam yang
dibangun untuk memanfaatkan
siklus pasang surut jauh lebih besar
daripada dam air sungai pada
umumnya. Dam ini biasanya
dibangun di muara sungai dimana
terjadi pertemuan antara air sungai
dengan air laut. Ketika ombak
masuk atau keluar (terjadi pasang
atau surut), air mengalir melalui
terowongan yang terdapat di dam.
Aliran masuk atau keluarnya ombak
dapat dimanfaatkan untuk memutar
turbin.
Dam pasang surut (tidal barrages)
Gambar. PLTPs La Rance,
Brittany, Perancis.
Gambar atas
menampilkan aliran air
dari kiri ke kanan.
Gambar sebelah kiri
bawah menampilkan
proyek dam ketika masih
dalam masa konstruksi.
Gambar kanan
menampilkan proses
perakitan turbin dan
baling-balingnya.

Photo credit: Popular


Mechanics, December
1997.
Dam pasang surut (tidal barrages)
Turbin lepas pantai (Offshore Turbines)
Turbin lepas pantai lebih menyerupai pembangkit
listrik tenaga angin versi bawah laut. Keunggulannya
dibandingkan Dam pasang surut adalah lebih murah
biaya instalasinya, dampak lingkungan yang relatif
lebih kecil daripada pembangunan dam, dan
persyaratan lokasinya pun lebih mudah sehingga dapat
dipasang di lebih banyak tempat.

Beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi


turbin lepas pantai adalah: Blue Energy dari
Kanada, Swan Turbines (ST) dan Marine Current
Turbines (MCT) dari Inggris.
Turbin lepas pantai (Offshore Turbines)
Bermacam-macam jenis turbin lepas pantai yang digerakkan oleh arus pasang surut.
(1) Seagen Tidal Turbines buatan MCT (Gambar sebelah kiri)
(2) Tidal Stream Turbines buatan Swan Turbines (Gambar Tengah)
(3) Davis Hydro Turbines dari Blue Energy (Gambar kanan atas dan bawah)

Picture credit: (1) marineturbines.com, (2) swanturbines.co.uk, (3) & (4)


bluenergy.com
Turbin lepas pantai (Offshore Turbines)

Kelebihan ...
Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun
limbah lainnya.
Tidak membutuhkan bahan bakar.
Biaya operasi rendah.
Produksi listrik stabil.
Pasang surut air laut dapat diprediksi.
Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi
rendah dan tidak menimbulkan dampak
lingkungan yang besar.
Dam pasang surut (tidal barrages)

Kekurangan:
Sebuah dam yang menutupi muara sungai
memiliki biaya pembangunan yang sangat
mahal, dan meliputi area yang sangat luas
sehingga merubah ekosistem lingkungan baik
ke arah hulu maupun hilir hingga berkilo-
kilometer.
Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10
jam setiap harinya, ketika ombak bergerak
masuk ataupun keluar.
Indonesia mempunyai prospek yang baik untuk
pengembangan arus laut. Posisi Indonesia yang
strategis merupakan tempat pertemuan antara
dua arus yang berasal dari samudra hindia dan
samudra pasifik.
Arus laut terbentuk oleh banyak faktor seperti
angin, salinitas, putaran bumi dan topografi
dasar laut. Berbeda dengan arus yang
disebabkan oleh pasang surut, arus ini pada
umumnya bergerak dalam satu arah.
Arus air terjadi dipermukaan laut dapat digunakan untuk
menggerakkan sebuah kincir untuk menghasilkan suatu
tenaga. Turbin yang digunakan untuk memanfaatkan energi
ini memiliki bentuk yang menyerupai turbin angin dengan
sumbu horizontal atau dengan sumbu vertikal.

Turbin Sumbu Horizontal Turbin sumbu Vertikal


Energi gelombang laut ditangkap langsung dari
gelombang permukaan atau dari fluktuasi tekanan di
bawah permukaan. Gelombang disebabkan oleh angin
bertiup di atas permukaan laut.

Kelebihan ...
Tidak diperlukannya bahan bakar dan tidak adanya
emisi gas buang dan limbah
Murah dalam biaya operasi dan perawatan
Menghasilkan energi dalam jumlah besar

Kekurangan ...
Variabel pasokan energi tergantung konsistensi
ombak
Mahal dalam pengembangan
Dampak visual bagi pantai
Menganggu ekosistem laut
Ancaman bagi navigasi laut
Omil C.Chatib, M.Si
Jurusan Teknik Pertanian
Fateta Unand
Energi dan Elektrifikasi
Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling fleksibel dan
murah untuk ditransmisikan dari sumber primernya ke lokasi
pengguna bahkan untuk jarak yang sangat jauh.

Oleh karena itu, pemanfaatan banyak jenis sumber energi


termasuk sumber-sumber energi yang terbarukan terlebih
dahulu dikonversi ke dalam energi listrik sebelum dimanfaatkan
oleh pengguna.

 energi angin, air dan juga surya kebanyakan dimanfaatkan


dengan cara terlebih dahulu dikonversi ke dalam bentuk listrik.

Dapat dibayangkan bahwa apabila bentuknya tidak diubah,


adalah sangat sulit untuk mentransmisikan bentuk-bentuk
energi tersebut ketika diinginkan untuk dimanfaatkan pada jarak
yang cukup jauh dari sumber-sumbernya.
Listrik sering disebut sebagai sumber
energi sekunder yang dibangkitkan dari
sumber primer (pembangkit listrik).
Alternator digunakan untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik.
Tegangan yang dihasilkan kemudian
dinaikkan dengan menggunakan
transformator step up dengan tujuan
menghindari arus yang terlalu tinggi dan
kemudian dialirkan melalui konduktor.
Arus yang terlalu tinggi akan
membutuhkan ukuran konduktor yang
sangat besar. Untuk penggunaan pada
lokasi pengguna, tegangan diturunkan
menggunakan transformator stepdown
dengan tujuan menghindari bahaya
tegangan tinggi. Energi dalam bentuk
listrik ini kemudian dikonversi kembali ke
bentuk energi mekanik, termal atau lainnya
melalui peralatan listrik sehingga dapat
dimanfaatkan oleh pengguna.
Pembangkit listrik merupakan bagian dari
alat industri yang dipakai untuk
memproduksi dan membangkitkan tenaga
listrik dari berbagai sumber tenaga.
Contohnya dari PLTA, PLTU, PLTN, dan lain-
lain.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini


adalah generator, yakni mesin berputar yang
mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik dengan menggunakan prinsip medan
magnet dan penghantar listrik. Mesin
generator ini diaktifkan dengan
menggunakan berbagai sumber energi yang
berasal dari gerak.
Generator listrik adalah sebuah alat
yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanikal, biasanya
dengan menggunakan induksi
elektromagnetik. Proses ini dikenal
sebagai pembangkit listrik.

Perbedaan Generator dan motor ...


 Motor adalah alat yang mengubah
energi listrik menjadi energi
mekanik.
 Generator mendorong muatan
listrik untuk bergerak melalui
sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi
generator tidak menciptakan listrik
yang sudah ada di dalam kabel
lilitannya.
Sumber Penggerak primer
Pembangkit turbin uap menggunakan tekanan dinamis yang
dihasilkan oleh desakan uap untuk menggerakkan lengan
kipas. Hampir semua pembangkit listrik non-hidro yang
besar menggunakan sistem ini. Kira-kira 80% semua energi
listrik yang dibuat di dunia menggunakan turbin uap.
Sumber Penggerak primer
Pembangkit turbin gas menggunakan tekanan dinamis dari gas yang
mengalir (udara dan hasil pembakaran) untuk menggerakkan turbin secara
langsung. Pembangkit turbin bakar gas alam (juga minyak bumi) dapat
segera memulai gerakan dan biasanya digunakan untuk memasok energi
selama masa penggunaan, kendati lebih mahal daripada pembangkit biasa.
Jenis ini dirintis oleh Britania Raya, Princetown
Konsep dasar
Pada pembangkit listrik tenaga bahan bakar
fosil, energi kimia yang tersimpan dalam
bahan bakar fosil (batu bara, gas alam,
minyak bumi) dan oksigen dari udara
dikonversikan menjadi energi termal, energi
mekanis, lalu energi listrik untuk
penggunaan berkelanjutan dan distribusi
secara luas.
Konversi panas menjadi energi mekanis

Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa


setiap siklus tertutup hanya bisa mengkonversi
sebagian panas yang diproduksi menjadi kerja. Sisa
panas harus dipindahkan ke reservoir yang lebih
dingin, menjadi panas yang terbuang. Sebagian
panas yang terbuang adalah sama atau lebih besar
dari rasio temperatur mutlak reservoir dingin dan
reservoir panas. Meningkatkan temperatur reservoir
panas dapat meningkatkan efisiensi mesin. panas
yang terbuang tidak dapat dimanfaatkan menjadi
energi mekanis. Namun dapat dimanfaatkan untuk
menghangatkan bangunan, memproduksi air panas,
atau memanaskan material dalam skala industri.
Faktor Pertimbangan Distribusi ...

• Keamanan
Energi listrik yang digunakan oleh para pemakai dengan
tingkat resiko / bahaya yang minimal

• Penyediaan Tenaga Listrik


Penggunaan yang dilakukan secara teratur, tidak melebihi
kapasitas dan tidak bergejolak

• Pertimbangan Ekonomi
Masyarakat dapat menggunakan dengan biaya yang murah
dan konsumen mendapatkannya dengan harga yang memadai
Pembangkitan listrik  awalnya, tidak ada arus listrik yang
melalui beban saat posisi kutub magnet pada posisi
vertikal. Ketika posisi magnet diputar searah jarum jam, maka
terjadi perubahan fluks magnet yang menyebabkan terjadinya
polaritas (beda potensial) pada koil, yang akan menyebabkan
terjadinya arus listrik. Beda potensial akan maksimum pada
posisi horizontal dan akan menurun saat posisi kutub magnet
menjauh dari koil.
Jika gerakan ini dilanjutkan maka beda potensial akan nol pada saat posisi kutub
magnet vertikal dengan arah kutub yang berlawanan. Selanjutnya polaritas akan
berubah posisi.
Apabila beda potensial tersebut diplot terhadap waktu maka kurvanya akan
berbentuk sinusoidal. Jika antara beda potensial tersebut dihubungkan ke beban
maka akan mengalir arus dengan bentuk kurva yang sama.
Oleh karena itu listrik dengan karakteristik demikian disebut sebagai listrik arus
bolak balik (AC: alternating current).
Apabila plot kurva ini diteruskan maka akan diperoleh bentuk gelombang yang
berulang. Satu siklus gelombang dinyatakan pada Gambar dibawah ini.
Frekwensi menyatakan jumlah siklus gelombang dalam setiap
detik. Jika listrik AC memiliki frekwensi 60 Hz maka memiliki
arti bahwa dalam setiap detik beda potensial dari listrik akan
berubah sebanyak 60 siklus.
Sistem daya pada arus bolak-balik
dapat berupa single phase. Sistem satu
fase umumnya digunakan untuk
kebutuhan daya yang relatif rendah.
Ketika beban daya tinggi, sistem tiga
fase merupakan sistem polifase lebih
sering digunakan sehubungan dengan
alasan keamanan dan kebutuhan
konduktor.
Satu fase merupakan sistem dengan satu fase tegangan,
sedangkan sistem tiga fase menggunakan tiga fase
tegangan. Sebagai catatan, beda fase 180o tidak
dikategorikan sebagai beda fase tetapi sebagai satu fase.
Oleh karena itu ada sistem lain yang disebut sebagai split
phase, dimana digunakan dua sumber tegangan akan tetapi
keduanya berada dalam fase yang sama.
Sistem tiga fase yang digambarkan di bawah memiliki beda fase
sebesar 120o. Hal ini berarti masing-masing sumber tegangan
memiliki beda fase yang sama yaitu 120o, walaupun pada satu
sumber tegangan ditulis 240o.
Dapat dilihat bahwa untuk jumlah beban yang sama diperlukan
arus tiga kali lebih besar daripada yang digunakan pada satu fase.
Dengan demikian, kebutuhan konduktor (secara keseluruhan) juga
akan lebih hemat walaupun pada sistem tiga fase diperlukan
jumlah konduktor yang lebih banyak. Hal ini disebabkan
kebutuhan ukuran konduktor sangat dipengaruhi oleh arus yang
melaluinya.
Sistem tiga fase dapat menjadi (1) konfigurasi bintang (Y) dan (2)
konfigurasi delta.

Pada hubungan bintang (Y), ujung-ujung tiap fase dihubungkan


menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan
antara dua terminal dari tiga terminal a – b – c mempunyai besar
magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap
terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc disebut
tegangan “fase” atau Vf.
Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase
dihitung terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem
tegangan 3 fase yang seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali
magnitude dari tegangan fase).
Vline = akar 3 Vfase = 1,73Vfase
Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai
nilai yang sama,
ILine = Ifase
Ia = Ib = Ic

Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan


sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.
Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran
dihitung antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa
mempunyai besar magnitude yang sama, maka:
Vline = Vfase
Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara
kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum
kirchoff, sehingga:
Iline = akar 3 Ifase = 1,73Ifase
Omil C.Chatib, M.Si
Jurusan Teknik Pertanian
Fateta Unand
Energi dan Elektrifikasi
 adalah sambungan dari bermacam-macam elemen listrik pasif
seperti resistor, kapasitor, induktor, transformator, sumber
tegangan, sumber arus, dan saklar (switch).
 interkoneksi dari sekumpulan elemen atau komponen penyusunnya
ditambah dengan rangkaian penghubungnya dimana disusun
dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan
tertutup.
lintasan tertutup : suatu lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan
kembali lagi ke titik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang
seberapa jauh atau dekat lintasan yang kita tempuh.

sering dibahas dan dianalisa dalam tiga macam respons: respons-


nya terhadap arus atau tegangan DC (Direct Current, atau misalnya
arus batrei ),
respons-nya terhadap arus atau tegangan AC (Alternating Current,
misalnya seperti arus PLN), dan respons-nya terhadap waktu
transien
Elemen aktif  elemen yang menghasilkan energi (sumber tegangan dan
sumber arus)
Elemen pasif  tidak dapat menghasilkan energi (R, L, C)

R  menyerap energi (resistor, tahanan atau hambatan, satuannya Ohm :


Ω)
L  menyerap energi, dapat menyimpan energi dalam bentuk medan
magnet (induktor, lilitan, belitan atau kumparan)
C  menyerap energi, dapat menyimpan energi dalam bentuk medan
listrik (kapasitor, kondensator)

Elemen listrik dua terminal


◦ Sumber tegangan
◦ Sumber arus
◦ Resistor ( R )
◦ Induktor ( L )
◦ Kapasitor ( C )

Elemen listrik lebih dari dua terminal


◦ Transistor
◦ Op-amp
Sirkuit RLC adalah ...
sirkuit listrik yang didalamnya mengandung
Resistor, Kapasitor, dan induktor yang saling
terhubung satu sama lain secara paralel
maupun seri.
... komponen elektronik dua
kutub yang didisain untuk
menahan arus listrik dengan
memproduksi tegangan listrik
diantara kedua kutubnya.

Nilai tegangan terhadap


resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir.
Persamaan dengan hukum Ohm
...

V = I.R
I=V/R
... Suatu alat yang dapat menyimpan energi
didalam medan listrik dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik.

Satuannya = Farad (F).

Kapasitor diidentikkan mempunyai 2 kaki dan dua


kutub (positif dan negatif) serta memiliki cairan
elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Sedangkan jenis yang lain kebanyakan nilai


kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai
kutub. Disamping itu kapasator ini berbentuk
bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau, dan
lain-lain.
Kondensator tetap
Kondensator elektrolit
Kondensator variabel
... Kondensator yang nilainya tidak berubah-
ubah.

Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB),


dapat dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki
positif dan negatif.

Kondensator tetap terdiri dari ...


1. Kondensator keramik, Bentuknya ada yang bulat
tipis, ada yang persegi empat berwarna merah,
hijau, coklat dan lain-lain.
2. Kondensator polyester, Pada dasarnya sama
saja dengan kondensator keramik begitu juga
cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi
empat seperti permen. Biasanya mempunyai
warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
3. Kondensator kertas, sering disebut juga
kondensator padder.
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser
... kondensator yang biasanya berbentuk tabung,
mempunyai dua kutub kaki yang ditandai oleh kaki
panjang berkutub positif dan yang pendek berkutub
negatif.

Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai


ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa
volt hingga ribuan volt.

Lambang dari kondensator elektrolit ...


Kerusakan umum pada
kondensator elektrolit ...
Kering
Konsleting
Meledak, akibat salah dalam
pemberian tegangan dan
kelebihan batas maksimum
voltase
Kondensator variabel terbuat dari logam yang
mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100
pF sampai 500 pF (100pF = 0.0001µF).
Kondensator variabel dengan spul antena dan
spul osilator berfungsi sebagai pemilih
gelombang frekuensi tertentu yang akan
ditangkap.
kapasitor mengijinkan arus untuk melewatinya berbanding lurus
dengan laju perubahan tegangan. Hubungan tersebut
dinyatakan sebagai ...

Arus yang melalui kapasitor merupakan reaksi dari perubahan


tegangan pada kapasitor tersebut. Oleh karena itu reaktansinya
akan berbanding terbalik dengan frekwensi alternating current.
Formulanya adalah ...
induktor atau reaktor
... Sebuah komponen elektronika pasif
yang dapat menyimpan energi pada
medan magnet yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melintasinya,
dimana tegangannya dapat
berubah-ubah.

Kemampuan induktor untuk menyimpan


energi magnet ditentukan oleh
induksinya (dalam satuan Henry).
Biasanya sebuah induktor merupakan
sebuah kawat penghantar yang dibentuk
menjadi kumparan.
Lilitan membantu membuat medan
magnet yang kuat di dalam kumparan
dikarenakan hukum induksi Faraday.
Induktor melawan arus yang melaluinya dengan cara
menurunkan tegangan.

Jadi tegangan yang diturunkan pada induktor merupakan reaksi


terhadap perubahan arus yang melaluinya.
Karena sebuah induktor menurunkan tegangan berbanding
lurus dengan laju perubahan arus, maka reaktansinya juga akan
bergantung pada frekwensi alternating current.
Formulasinya ...
Fungsi ...
Tempat terjadinya gaya medan magnet
Pelipat tegangan
Pembangkit getaran
Resistansi, reaktansi dan impedansi merupakan istilah
yang mengacu pada karakteristik dalam rangkaian yang
bersifat melawan arus listrik.

Resistansi ... tahanan yang diberikan oleh resistor (R).

Reaktansi ... tahanan yang bersifat reaksi terhadap


perubahan tegangan (XL) atau perubahan arus (Xc).
Nilai tahanannya berubah sehubungan dengan
perbedaan fase dari tegangan dan arus.

Impedansi ... mengacu pada keseluruhan dari sifat


tahanan terhadap arus, baik mencakup resistansi,
reaktansi atau keduanya.

Anda mungkin juga menyukai