BAB V
BIOLISTRIK
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat:
a. Menerapkan hukum-hukum ke listrikan
b. Menjelaskan tentang Arus listrik, Voltase dan hambatan listrik
c. Memahami prinsip-prinsip biolistrik dalam keperawatan
d. Menjelaskan efek fisiologi dari arus listrik
q1q2
F12 k ( 5.1 )
r2
dengan k adalah tetapan pembanding yang besarnya tergantung pada sistem satuan yang
digunakan. Pada sistem SI, mempunyai harga :
1
k 9.0 x109 Nm2 / C 2
4 0
Contoh 1 : Berapa besar gaya interaksi antara dua muatan yang masing-masing
bermuatan 1 coulomb dan berjarak 1 meter.
Jawab: Gunakan hukum Coulomb pers. (5.1)
q1q 2 Nm 1Cx1C
F k 2
9 x10 9 2 2
9 x10 9 newton
r C 1m
V-1
FISIKA KESEHATAN
Dalam membahas medan listrik , kita tidak menggunakan pengertian energi potensial
tetapi menggunakan pengertian potensial listrik yaitu energi potensial listrik persatuan
muatan yang dituliskan sebagai :
U (r )
V (r ) (5.4)
q
Dan mempunyai satuan volt yang di defenisikan sebagai:
joule
1 volt 1
coulomb
dx vdt
- +
-
A +
- +
V-2
dV Avdt
FISIKA KESEHATAN
q dq
i lim (5.5)
t 0 t dt
Jadi arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu penampang
tiap satuan waktu. Satuannya adalah ampere, (1 ampere = 1 coulomb/detik). Hambatan
listrik satuannya adalah ohm dan biasanya disimbolkan dalam huruf Yunani ..
Hubungan antara arus listrik, tegangan dan hambatan adalah diberikan oleh hukum Ohm,
yakni:
V IR (5.6)
dimana I = arus, V = tegangan dan R adalah hambatan. Hambatan listrik untuk sebuah
kawat dapat dinyatakan dalam:
L
R (5.7)
A
dengan adalah hambatan jenis, A adalah luas penampang kawat dan L adalah panjang
kawat. Bila logam dipanaskan maka hambatan R naik, karena gerakan atom dalam logam
makin keras dan tumpukan yang dialami pembawa muatan makin banyak. Ini sejalan
dengan kenyataan bahwa suatu bahan akan memuai jika dipanaskan sehingga
hambatannya juga bertambah. Dikatakan logam mempunyai koefisien temperatur positif.
Sebaliknya jika suatu bahan makin tinggi temperaturnya makin rendah harga hambatan
listriknya, dikatakan bahan mempunyai koefisien temperature negatif,.
Contoh 3 : Seutas kawat yang panjangnya 100 m, diameternya 2 mm, mempunyai
hambatan jenis 4,8 x 10-8 m. hitunglah hambatan kawat tersebut.
Jawab:
V-3
FISIKA KESEHATAN
L L (4,8x10 8 m)(100m)
R 1,527
A 1 2 1
d (3,14)(2x10 3 m) 2
4 4
+
r
baterai resistor
R
Gaya gerak listrik yang dilambangkan dengan dari suatu sumber ggl menyatakan
banyaknya kerja yang dilakukan sumber ggl pada setiap satuan muatan yang
melewatinya(volt). Sumber ggl dapat pula diartikan sebagai beda potensial (tegangan)
antara kutub positif dan kutub negative (V = Vb Va ) bila tidak dialiri arus. Karena
tegangan V harus sama dengan beda potensial di antara kedua ujung resistor R (V=iR),
sehingga arus yang melalui rangkaian dapat ditulis:
i (5.8)
Rr
V-4
FISIKA KESEHATAN
suatu beban sebesar 4 ohm, tentukan besar arus yang mengalir dalam
rangkaian.
Jawab: Dengan menggunakan persamaan (5.8), yakni:
1,5
i 0,3 ampere
Rr 4 1
Selanjutnya bila sebatang logam dialiri arus listrik, maka tumbukan oleh
pembawa muatan dalam logam mendapat energi sehingga menjadi panas dan atom-atom
akan bergerak semakin kuat. Daya hilang yang diubah menjadi getaran atom dalam
logam, dengan kata lain hilang sebagai kalor. Ini dapat dipahami bahwa muatan dq yang
bergerak akan mendapat tambahan energi sebesar dU = (dq) V. Karena arus dan
kecepatan tetap, maka energi yang hilang persatuan waktu (daya), adalah :
dU dq V2
P V iV i 2 R (5.9)
dt dt R
Persamaan (5.9) dikenal sebagai Hukum Joule yang menyatakan daya yang hilang (daya
disipasi) pada konduktor dengan hambatan R dan di aliri arus i. Sedangkan besar kalor
disipasi (kalor Joule) dalam waktu dt adalah :
V2
dQ i 2 Rdt iVdt dt (5.10)
R
Kalor ini disebut kalor Joule dimana 1 kalori = 4,2 Joule
Contoh 5 : Suatu lampu pijar bertuliskan 120 V/150 W, artinya lampu tersebut
menggunakan daya listrik sebesar 150 watt bila dipasang pada beda potensial
120 V. Filamen kawat tersebut dari bahan dengan resistivitas 6 x 10-5 -m
dengan luas penampang 0,1 mm2.
Hitunglah :
a. Arus yang melalui lampu jika dipasang pada tegangan 120 V
b. Arus dan daya pada lampu jika dipasang pada tegangan 60 V
Jawab:
V-5
FISIKA KESEHATAN
P 150W
a i V 120V 1,25 A
V-6
FISIKA KESEHATAN
Tabel 5.1 Beberapa efek yang dapat ditimbulkan akibat adanya makro syok dan
mikro syok
V-7
FISIKA KESEHATAN
Salah satu penyebab syok listrik adalah adanya hubungan dengan tanah. Keadaan ini
diperkuat dengan pola tingkah laku arus yang selalu mencari dengan tanah. Untuk hal
tersebut perlu diperhatikan:
V-8
FISIKA KESEHATAN
2. Semua peralatan listrik sekitar pasien harus dihubungkan dengan luaran listrik
yang mempunyai 3(tiga) kabel, dimana salah satu kabel dihubungkan
langsung dengan tanah sehingga tidak memungkinkan adanya tegangan yang
timbul pada diperalatan logam.
3. Selalu melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan.
4. Selalu membungkus peralatan yang mempunyai potensi menimbulkan syok
listrik dengan bahan isolator seperti plastik
SOAL LATIHAN
1. Sebuah muatan sebesar 120 coulomb mengalir sepanjang kawat selama 1
menit. Berapa arus listrik dalam ampere?
2. Berapa besar gaya antara 2 muatan sebesar 10 C (mikrocoulomb) yang
terpisah sejauh 5 cm?
V-9
FISIKA KESEHATAN
V-10
FISIKA KESEHATAN
MODUL BAB V
NAMA :
NIM :
1. Jika seseorang berhubungan kontak kawat listrik AC.120 volt, 60 putaran perdetik .
Berapakah arus yang akan mengalir dan efek fisiologis apa yang akan tampak jika
orang tersebut berpakaian dan kulit basah mempunyai hambatan 1.000.000 ohm
ditanahkan.
V-11