Anda di halaman 1dari 12

1

TUGAS MAKALAH

FAKTOR MANUSIA DALAM DESAIN TEKNIK

Mata Kuliah : Rekayasa dan Desain

Dosen Pembimbing : Dr. Ridwan Abdullah Sani, M.Si

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10

Helmi Susanti (4202540005)

Shelvy Romiana Bancin (4203540003)

PRODI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
2

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini berjudul “Material Terbarukan yang dapat digunakan untuk
membuat produk-produk unggulan pada zaman modern” yang disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Rekayasa dan Desain. Semoga makalah ini dapat memberikan dampak positif bagi
pembaca.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Ridwan Abdullah Sani, M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Rekayasa dan Desain yang telah memberikan tugas untuk
menyusun makalah ini, sehingga kami memiliki kesempatan untuk menambah wawasan dari
sunber buku bacaan yang relevan maupun forum diskusi yang telah dilakukan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi isi,
maupun penulisan dalam makalah ini. Maka kritik dan saran sangat kami harapkan guna
menjadikan makalah ini menjadi jauh lebih baik. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih.

Medan, 12 April 2021

Penyusun

Kelompok 10

DAFTAR ISI
3

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN....................................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4

C. Tujuan...................................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5

1. EGRONOMI DI EROPA.........................................................................................................6

2. REKAYASA MANUSIA DIMILITER...................................................................................8

3 TEKNIK PSIKOLOGI OLEH PSIKOLOG.............................................................................9

BAB III....................................................................................................................................................11

PENUTUP...............................................................................................................................................11

Kesimpulan................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum,  faktor manusia adalah fisik atau kognitif properti dari seorang individu atau


sosial perilaku yang spesifik untuk manusia dan pengaruh fungsi sistem teknologi serta manusia-
lingkungan keseimbangan. alam interaksi sosial, penggunaan istilah menekankan faktor
4

manusia sifat sosial yang unik atau karakteristik manusia. Faktor manusia melibatkan studi
tentang semua aspek dari cara manusia berhubungan dengan dunia di sekitar mereka, dengan
tujuan untuk meningkatkan kinerja operasional, keselamatan, melalui biaya hidup dan / atau
adopsi melalui peningkatan pengalaman pengguna akhir.

Faktor Manusia Rekayasa (HFE) adalah disiplin menerapkan apa yang diketahui
tentang kemampuan manusia dan keterbatasan desain produk, proses, sistem, dan lingkungan
kerja. Hal ini dapat diterapkan pada desain semua sistem memiliki antarmuka manusia, termasuk
hardware dan software. Aplikasi untuk desain sistem meningkatkan kemudahan penggunaan
kepuasan, sistem kinerja dan kehandalan, dan user, sambil mengurangi kesalahan operasional,
stres operator, kebutuhan pelatihan, kelelahan pengguna, dan kewajiban produk. HFE yang khas
dalam menjadi satu-satunya disiplin yang berhubungan manusia dengan teknologi.

Faktor manusia rekayasa berfokus pada bagaimana orang berinteraksi dengan tugas-tugas,
mesin (atau komputer), dan lingkungan dengan pertimbangan bahwa manusia memiliki
keterbatasan dan kemampuan. Faktor manusia insinyur mengevaluasi “Manusia untuk Manusia,”
“Kelompok Manusia,” “Manusia untuk Organisasi,” dan “Manusia Mesin (Komputer)” interaksi
untuk lebih memahami interaksi ini dan untuk mengembangkan kerangka kerja untuk evaluasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Ergonomi di Eropa?


2. Apa itu Rekayasa Manusia di Militer?
3. Bagimana Teknik Psikologi oleh Psikolog?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peran manusia dalam desain teknik.


2. Untuk menganalisis faktor manusia dalam desain tekni.
3. Untuk mengetahui perkembangan desain teknik

BAB II

PEMBAHASAN

Istilah faktor manusia dan ergonomi hanya telah secara luas digunakan pada zaman


terakhir; asal lapangan adalah dalam desain dan penggunaan pesawat udara selama Perang Dunia
II untuk meningkatkan keselamatan penerbangan . Hal itu mengacu pada psikolog dan ahli
fisiologi bekerja pada waktu dan pekerjaan yang mereka lakukan bahwa istilah “diterapkan
5

psikologi” dan “ergonomi” pertama kali diciptakan. Bekerja dengan Elias Porter , Ph.D. dan lain-
lain dalam RAND Corporation setelah Perang Dunia II diperpanjang konsep-konsep ini.

Spesialisasi dalam bidang ini meliputi ergonomi kognitif, kegunaan, manusia


komputer/interaksi mesin manusia, dan rekayasa pengalaman pengguna. Istilah baru sedang
dihasilkan sepanjang waktu. Misalnya, “pengguna insinyur sidang” mungkin mengacu pada
faktor manusia profesional yang mengkhususkan diri dalam uji coba pengguna. Meskipun
perubahan nama, faktor manusia profesional berbagi visi yang mendasari bahwa melalui
penerapan pemahaman tentang faktor manusia desain peralatan, sistem dan metode kerja akan
ditingkatkan, secara langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Human Factors Engineering bukanlah merupakan pembagian yang bersifat kaku, namun


lebih merupakan salah satu cara untuk memahami ruang lingkup ergonomi. Bidang-bidang lain
yang perlu dipahami juga mencakup kajian atasstres dan beban kerja, penggunaan teknologi
robotik dan otomasi, safety dan human error, keselamatan transportasi, desain produk konsumen,
serta aspek aging. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, ergonomi memiliki karakteristik
multi-disiplin dan telah berkembang secara pesat dengan fokus yang relatif sangat beragam.
Variasi sistem yang merupakan kajian ergonomi relatif beragam, mulaidari yang bersifat
tradisional sampai dengan sistem yang vital dan canggih.

Human Factors sangat penting untuk dipahami karena human factors pemahamannya dapat
dikaitan dengan personal, sistem, personal-interaksi sistem, dan juga sebagai alat dagang.
Berhubungan pemahaman personal bagaimana bekerja dengan aman, nyaman, efektit, dan
efisien, pemahaman sistem yaitu memahami sebuah sistem yang dimplementasikan dalam
pekerjaan sehari-hari contonya, sistem komputer, farmasi, rumah sakit, dan industri lainnya,
pemahaman personal-interaksi sistem yaitu interaksi manusia dengan sebuah sistem dapat
berupa manusia-manusia, manusia-mesin, manusia-desain sistem optimal, serta pemahaman
mengenai human factors sebagai alat dagang berhubungan dengan identifikasi masalah,analisis
tugas, dan usability testing. Human Factors dapat digunakan sebagai analisis desain peralatan
yang sudah digunakan.

1. EGRONOMI DI EROPA

Ergonomi berasal dari Bahasa Yunani, Ergos yaitu kerja, dan Nomos adalah hukum. Jadi


Ergonomi adalah The Laws to be Observer at Work/Hukum atau Aturan yang mengkaji tentang
norma dari Suatu Sistem Kerja. Ergonomics/Human Factors Study or measurement of work,
Human Factors fokus atas Human being /Postur Manusia yaitu Interaksi dari postur manusia
engan produk, peralatan, fasilitas, prosedur, dan lingkungan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan. Ergonomi yang seringkali juga disebut sebagai Human Factors Engineering,
6

Engineering Psychology, dan sebagainya sebagai sebuah disiplin keilmuan meletakkan manusia
pada titik pusat perhatiannya dalam sebuah sistem kerja dimana manusia terlibat didalamnya
(Sritomo, 2004). Ergonomi merupakan kajian interaksi antara manusia dengan mesin, serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja sistem
secara keseluruhan” (Bridger, 2009).

Sejarah Ergonomi

Ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan
dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa kejadian penting
diilustrasikan sebagai berikut:

1. T. Thackrah, England, 1831

Trackrah adalah seorang dokter dari Inggris/England yang meneruskan pekerjaan dari


seorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para operator di tempat kerjanya. Ia
mengamati postur tubuh pada saat bekerja sebagai bagian dari masalah kesehatan.

1. W. Taylor, U.S.A., 1989

Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah
untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan.

2. B. Gilbreth, U.S.A., 1911

Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih mendetail
dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yang
diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan bagaimana postur membungkuk dapat diatasi
dengan mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur turun-naik (adjustable).

3. Badan Penelitian untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatique Research Board),


England, 1918

Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik amunisi pada
Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat
dengan jam kerja per hari-nya yang menurun.

4. Mayo dan teman-temannya, U.S.A., 1933


Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatu Perusahaan
Listrik. Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti
7

pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada
unit perakitan.

Pembentukan Kelompok Egronomi

Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Research Society) di


England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang telah banyak berkecimpung
dalam bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang Ergonomi
pada November 1957.

Perkumpulan Ergonomi Internasional (The International Ergonomics Association)


terbentuk pada 1957, dan The Human Factors Society di Amerika pada tahun yang sama.
Diketahui pula bahwa Konferensi Ergonomi Australia yang pertama diselenggarakan pada tahun
1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya Masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand.

Tujuan Ergonomi
Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja di mulai dari yang sederhana dan
pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan ergonomi akan dapat meningkatkan efisiensi,
efektivitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan yang cocok,
aman, nyaman dan sehat.

Metode-Metode Ergonomi

1. Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja
penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan
kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai kompleks.
2. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat diagnosis.
Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi meubel, letak pencahayaan atau jendela
yang sesuai. Membeli furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.
3. Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan
menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan , sakit
kepala dan lain-lain. Secara obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak,
absensi sakit, angka kecelakaan dan lain-lain (Nurmianto, 2003).

2. REKAYASA MANUSIA DIMILITER

Rekayasa Faktor Manusia

Faktor Manusia Rekayasa (HFE) adalah disiplin menerapkan apa yang diketahui tentang
kemampuan manusia dan keterbatasan desain produk, proses, sistem, dan lingkungan kerja. Hal
ini dapat diterapkan pada desain semua sistem memiliki antarmuka manusia, termasuk hardware
dan software. Aplikasi untuk desain sistem meningkatkan kemudahan penggunaan kepuasan,
8

sistem kinerja dan kehandalan, dan user, sambil mengurangi kesalahan operasional, stres
operator, kebutuhan pelatihan, kelelahan pengguna, dan kewajiban produk. HFE yang khas
dalam menjadi satu-satunya disiplin yang berhubungan manusia dengan teknologi.

Faktor manusia rekayasa berfokus pada bagaimana orang berinteraksi dengan tugas-tugas,
mesin (atau komputer), dan lingkungan dengan pertimbangan bahwa manusia memiliki
keterbatasan dan kemampuan. Faktor manusia insinyur mengevaluasi “Manusia untuk Manusia,”
“Kelompok Manusia,” “Manusia untuk Organisasi,” dan “Manusia Mesin (Komputer)” interaksi
untuk lebih memahami interaksi ini dan untuk mengembangkan kerangka kerja untuk evaluasi.

Pengguna Interface Design

Interaksi manusia-komputer adalah disiplin berkaitan dengan evaluasi, desain dan


implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan manusia dan dengan studi fenomena
besar di sekitar mereka. Ini adalah topik terkenal Faktor Manusia dalam bidang Teknik. Ada
banyak cara yang berbeda untuk menentukan interaksi manusia komputer di user
interface dengan kegunaan pengujian.

Metode Evaluasi Faktor Manusia

Faktor Manusia metode evaluasi adalah bagian dari metodologi Faktor Manusia, yang
merupakan bagian dari Teknik Faktor Manusia.  Selain evaluasi, Teknik Faktor Manusia juga
berhubungan dengan metode untuk jaminan kegunaan, untuk menilai profil pengguna yang
diinginkan, untuk mengembangkan dokumentasi pengguna dan program pelatihan, dll, sampai
saat ini, metode yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor manusia berkisar dari
kuesioner sederhana untuk lebih kompleks dan mahal kegunaan laboratorium.

3 TEKNIK PSIKOLOGI OLEH PSIKOLOG

Psikologi teknik , juga dikenal sebagai Rekayasa Faktor Manusia, adalah ilmu
tentang perilaku dan kemampuan manusia , yang diterapkan pada desain dan pengoperasian
sistem dan teknologi. Sebagai bidang terapan psikologi dan bagian interdisipliner dari ergonomi,
ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara manusia dan mesin dengan mendesain ulang
9

peralatan, interaksi, atau lingkungan tempat keduanya terjadi. Pekerjaan seorang psikolog teknik
sering kali digambarkan sebagai membuat hubungan menjadi lebih "ramah pengguna".

Psikologi teknik diciptakan dari dalam psikologi eksperimental.  Psikologi teknik dimulai


selama Perang Dunia I (1914).  Alasan mengapa subjek ini dikembangkan selama ini adalah
karena banyak senjata Amerika yang gagal; bom tidak jatuh di tempat yang tepat untuk senjata
yang menyerang kehidupan laut normal. Kesalahan ditelusuri kembali ke kesalahan manusia. 
Salah satu desain pertama yang dibangun untuk menahan kesalahan manusia adalah
penggunaan psikoakustik oleh SS Stevens dan LL Beranek adalah dua psikolog Amerika
pertama yang dipanggil untuk membantu mengubah cara orang dan mesin bekerja sama.  Salah
satu tugas pertama mereka adalah mencoba dan mengurangi tingkat kebisingan di pesawat
militer. Pekerjaan itu diarahkan untuk meningkatkan kejelasan sistem komunikasi militer dan
tampaknya sangat berhasil. Namun baru setelah Agustus 1945 tingkat penelitian dalam psikologi
teknik mulai meningkat secara signifikan.  Hal ini terjadi karena penelitian yang dimulai pada
tahun 1940 sekarang mulai terlihat. 

Psikologi teknik berkaitan dengan adaptasi peralatan dan lingkungan kepada orang-orang,
berdasarkan kapasitas dan keterbatasan psikologis mereka dengan tujuan untuk meningkatkan
kinerja sistem secara keseluruhan, yang melibatkan elemen manusia dan mesin. Psikolog teknik
berusaha untuk mencocokkan persyaratan peralatan dengan kemampuan operator manusia
dengan mengubah desain peralatan.  Contoh pencocokan ini adalah desain ulang tas surat yang
digunakan oleh pembawa surat. Psikolog teknik menemukan bahwa tas surat dengan tali
penopang pinggang, dan tas ganda yang membutuhkan penggunaan kedua bahu, mengurangi
kelelahan otot.  Contoh lain melibatkan gangguan trauma kumulatif yang dialami pekerja kasir
toko bahan makanan sebagai akibat dari gerakan pergelangan tangan yang berulang
menggunakan pemindai elektronik. Psikolog teknik menemukan bahwa desain stasiun checkout
yang optimal akan memungkinkan pekerja dengan mudah menggunakan kedua tangan untuk
mendistribusikan beban kerja di antara kedua pergelangan tangan. 

Psikolog teknik berkontribusi pada desain berbagai produk, termasuk peralatan gigi dan
bedah, kamera, sikat gigi, dan jok mobil. Mereka telah terlibat dalam desain ulang tas surat yang
digunakan oleh pembawa surat. Lebih dari 20% pembawa surat menderita cedera
muskuloskeletal seperti nyeri punggung bawah karena membawa tas surat yang tersampir di
bahu mereka. Tas surat dengan tali penopang pinggang, dan tas ganda yang membutuhkan
penggunaan kedua bahu, terbukti dapat mengurangi kelelahan otot. [ butuh rujukan ]

Penelitian oleh psikolog teknik telah menunjukkan bahwa menggunakan ponsel saat
mengemudi menurunkan kinerja dengan meningkatkan waktu reaksi pengemudi, terutama di
antara pengemudi yang lebih tua, dan dapat menyebabkan risiko kecelakaan yang lebih tinggi di
antara pengemudi dari segala usia. Temuan penelitian seperti ini telah mendukung regulasi
pemerintah tentang penggunaan telepon seluler. 
10

Psikolog teknik berkontribusi pada desain berbagai produk, termasuk peralatan gigi dan
bedah, kamera, sikat gigi, dan jok mobil. Mereka telah terlibat dalam desain ulang tas surat yang
digunakan oleh pembawa surat. Lebih dari 20% pembawa surat menderita cedera
muskuloskeletal seperti nyeri punggung bawah karena membawa tas surat yang tersampir di
bahu mereka. Tas surat dengan tali penopang pinggang, dan tas ganda yang membutuhkan
penggunaan kedua bahu, terbukti dapat mengurangi kelelahan otot. [ butuh rujukan ]

Penelitian oleh psikolog teknik telah menunjukkan bahwa menggunakan ponsel saat
mengemudi menurunkan kinerja dengan meningkatkan waktu reaksi pengemudi, terutama di
antara pengemudi yang lebih tua, dan dapat menyebabkan risiko kecelakaan yang lebih tinggi di
antara pengemudi dari segala usia. Temuan penelitian seperti ini telah mendukung regulasi
pemerintah tentang penggunaan telepon seluler. 
11

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Human Factors sangat penting untuk dipahami karena human factors pemahamannya dapat
dikaitan dengan personal, sistem, personal-interaksi sistem, dan juga sebagai alat dagang.
Berhubungan pemahaman personal bagaimana bekerja dengan aman, nyaman, efektit, dan
efisien, pemahaman sistem yaitu memahami sebuah sistem yang dimplementasikan dalam
pekerjaan sehari-hari contonya, sistem komputer, farmasi, rumah sakit, dan industri lainnya,
pemahaman personal-interaksi sistem yaitu interaksi manusia dengan sebuah sistem dapat
berupa manusia-manusia, manusia-mesin, manusia-desain sistem optimal, serta pemahaman
mengenai human factors sebagai alat dagang berhubungan dengan identifikasi masalah,analisis
tugas, dan usability testing. Human Factors dapat digunakan sebagai analisis desain peralatan
yang sudah digunakan.

Faktor Manusia Rekayasa (HFE) adalah disiplin menerapkan apa yang diketahui tentang
kemampuan manusia dan keterbatasan desain produk, proses, sistem, dan lingkungan kerja. Hal
ini dapat diterapkan pada desain semua sistem memiliki antarmuka manusia, termasuk hardware
dan software. Aplikasi untuk desain sistem meningkatkan kemudahan penggunaan kepuasan,
sistem kinerja dan kehandalan, dan user, sambil mengurangi kesalahan operasional, stres
operator, kebutuhan pelatihan, kelelahan pengguna, dan kewajiban produk. HFE yang khas
dalam menjadi satu-satunya disiplin yang berhubungan manusia dengan teknologi.

Teknik Psikologi adalah ilmu tentang perilaku dan kemampuan manusia , yang diterapkan


pada desain dan pengoperasian sistem dan teknologi. Sebagai bidang terapan psikologi dan
bagian interdisipliner dari ergonomi, ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara manusia
dan mesin dengan mendesain ulang peralatan, interaksi, atau lingkungan tempat keduanya
terjadi. Pekerjaan seorang psikolog teknik sering kali digambarkan sebagai membuat hubungan
menjadi lebih "ramah pengguna".
12

DAFTAR PUSTAKA

Cucusukmana. (2011, 09 20). Human Factor (terhadap ilmu pengetahuan atau teknologi).
Retrieved 04 17, 2021, from wordpress:
https://cucusukmana.wordpress.com/2011/09/20/human-factor-terhadap-ilmu-
pengetahuan-atau-teknologi/

Pendidikan, D. (2021, 04 16). EGRONOMI ADALAH . Retrieved 04 17, 2021, from


dosenpendidikan: https://www.dosenpendidikan.co.id/ergonomi-adalah/

Stanley N. Roscoe (1997), The Adolescence of Engineering Psychology , Human Factors and


Ergonomics Society, diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2011 , diakses 2
Juli 2011

Francis Durso, Patricia DeLucia (2010), "Engineering Psychology", The Corsini Encyclopedia of


Psychology , 2 , John Wiley and Sons, hlm. 573–576, ISBN 978-0-470-17026-7

Wickens, Christopher D .; Hollands, JG (2000), Teknik Psikologi dan Kinerja Manusia ,


Prentice-Hall, ISBN 978-0-321-04711-3

Howell, William Carl (1971). Teknik Psikologi: Perspektif Saat Ini dalam Penelitian . NewYork:
Appleton-Century-Crofts. ISBN 978-0-390-46456-9.

Wickens, Christopher D. (1984). Psikologi Teknik dan Kinerja Manusia . Columbus: Merrill

Anda mungkin juga menyukai