Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sering terlupakan dalam aktivitas manusia.
Kesibukan kerja dan batas pengumpulan tugas yang menumpuk merupakan
salah satu faktor yang menyebabkan permasalahan tersebut. Ada beberapa hal
yang juga menimbulkan masalah kesehatan yaitu gaya hidup yang salah
seperti makan-makanan yang tidak teratur dan juga konsumsi makanan cepat
saji (junkfood). Jika banyak orang yang mengkonsumsi makanan seperti itu
setiap hari tanpa diimbangi dengan makanan yang bernutrisi lainnya, hal itu
bisa menimbulkan obesitas (berat badan berlebih). Apalagi jika tanpa
diimbangi pula dengan olahraga. Jika hal seperti itu terus menerus terjadi
maka akan menimbulkan banyak risiko terjadinya penyakit seperti diabetes
mellitus, kolesterol berlebih dan lain sebagainya. Karena banyak orang yang
tidak bisa mengontrol pola makan dan berat badan maka peneliti ingin
mengembangkan sebuah aplikasi yang bisa mengontrol pola makan dan berat
badan seseorang.
Penelitian ini akan mengembangkan sebuah aplikasi yang memiliki
kemampuan untuk mendeteksi banyaknya kalori dalam tubuh, apa saja yang
dimakan oleh manusia serta menghitung berapa jumlah kenaikan ataupun
penurunan BB, selain itu juga untuk mengontrol gula darah, kolesterol, dan
tekanan darah.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membuat manusia
menciptakan hal-hal baru yang menjadikan mereka mudah dalam melakukan
pekerjaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat
mendeteksi aktivitas seseorang yang bisa dilakukan oleh pengguna kapan
saja, di mana saja, mudah dilakukan, dan banyak diketahui oleh orang
bagaimana cara melakukannya. Penelitian ini akan memanfaatkan 2 alat yang
sudah sering kita jumpai dan sering di pakai oleh setiap orang yaitu
smartphone dan juga smartwatch. Kedua alat tersebut dipilih sebagai sumber
data karena sudah banyak dan umum digunakan oleh setiap orang meskipun
belum begitu banyak yang menggunakan smartwatch. Namun dengan adanya
fitur-fitur yang support untuk kesehatan, smartwatch diprediksi akan menjadi
kebutuhan primer dan semakin diminati dimasa mendatang.
Salah satu hal yang paling penting pada smartwatch adalah
kemampuannya memonitor dan menampilkan data berkaitan dengan
kesehatan pengguna. Smartwatch dengan ukurannya yang kecil dan
menyerupai jam tangan pada umumnya telah dibenamkan dengan prosesor
yang powerfull, subsistem memori dan berbagai variasi sensor seperti
Acceleromater, gyroscope dan sensor optik. Dukungan sensor pada
smartwatch telah membuka operabilitas perangkat cerdas untuk berkontribusi
meningkatkan kesehatan manusia. Accelerometer dan sensor Giroskop
contohnya, sangat ideal untuk pengukuran gait-based biometrics.
Daya tarik smartwatch terletak pada harganya yang relatif murah,
perangkatnya yang bisa dikenakan dan dibawa kemana-mana, dan
kemampuannya untuk mengirim data dan hasil perhitungan via Bluetooth,
atau dengan bantuan smartphone via internet. Dengan begitu smartwatch
lebih reliable dalam memantau kesehatan manusia dibanding smartphone
yang tidak selalu berada bersama penggunanya dan penggunaan baterainya
yang relatif boros. Seiring semakin banyak teknologi sensor yang bisa
dibenamkan ke dalam smartwatch, semakin besar pula peluang smartwatch
meningkatkan daya sehat manusia dengan berbagai aspeknya.

B. Rumusan Masalah
Smartwatch merupakan sebuah perangkat yang relative murah dan mudah
dibawa kemana-mana. Dengan kemampuannya yang cukup canggih yaitu
dapat memonitor dan menampilkan data berkaitan dengan kesehatan
seseorang yang menggunakannya, hal ini yang dapat memperbesar peluang
smartwatch meningkatkan daya sehat manusia. Smartwatch merupakan
perangkat yang menjadi lumayan penting keberadaannya saat ini terutama
saat dibutuhkan untuk mengontrol kesehatan seseorang. Pada saat ini
kebutuhan masyarakat akan ketersediaan perangkat yang canggih dapat
digunakan dan tersedia kapan saja menjadi sangat vital. Maka dari itu
penggunaan jam pintar untuk mengontrol kesehatan perlu dibuat dan
diaplikasikan. Karena Smartwatch bukan cuma sebagai penunjuk waktu dan
penunjang smartphone yang sudah kita pakai, tetapi juga sebagai penunjang
perangkat kesehatan. Sehingga dapat diupayakan sekarang ini yakni
digunakannya healthy smartwatch untuk mengontrol tingkat kesehatan
seseorang.

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka
diusulkan untuk membuat aplikasi berbasis jam pintar (smartwatch) yang
mempunyai kemampuan dalam mengetahui maupun mendeteksi kesehatan
seseorang. Dengan kemampuannya yang akurat untuk mengontrol tingkat
kesehatan seseorang diharapkan dapat meningkatkan daya sehat manusia.

D. Manfaat
Secara garis besar, hasil penelitian ini diharapkan bisa membuktikan
bahwa smartwatch bisa mengontrol kesehatan seseorang terutama dalam hal
gaya hidup dengan makanan junkfood. Kemudian, sistem ini juga dapat
mempermudah pengguna dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pertama,
pengguna dapat mengontrol pola makannya, dapat mengetahui jumlah kalori
yang ia makan tanpa perlu menghitung jumlahnya secara manual, karena
proses perhitungan sudah dilakukan oleh sistem. Kedua, seseorang dapat
mengetahui apakah makanan tersebut baik untuk di makan atau tidak. Selain
itu, dapat menunjukkan apakah makanan tersebut akan menimbulkan
kegemukan atau malah menimbulkan gizi yang kurang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rancangan Aplikasi
1. Definisi
Smartwatch adalah salah satu bagian dari begitu banyak varian
wearables devices. Contoh wearable devices lainnya adalah smart
eyeglass untuk Augmented dan Virtual Reality, wristband dan
ankleband untuk health and fitness, dan wearable devices yang
menangkap motion (Siradj, 2016).

2. SENSOR SMART DEVICES


Di tahun 2014, produk Samsung Galaxy merupakan gadget dengan
sensor terbanyak (sebanyak 10), dan merupakan yang terbanyak
dibanding produk serupa. Sensor ini bisa disematkan di smartphone,
smartwatch atau wearable devices lainnya. Dari 10 sensor, berikut
selengkapnya sensor yang sudah disematkan ke smart devices yang
berhubungan dengan kesehatan sejak kemunculannya di 2005 hingga saat
ini, diantaranya yaitu :
1. Heart rate.
Pada awal kemunculannya, sensor heart rate merupakan wearable
devices yang dililitkan ke dada dan melalui koneksi bluetooth,
mengirimkan data ke devais penerima seperti smartphone. Namun
Samsung GEAR Fit yang dikenakan layaknya jam tangan sudah bisa
mengukur detak jantung di pergelangan tangan dan menampilkannya
langsung di layar LED.
2. Pedometer.
Pedometer banyak digunakan di perangkat fitness tracking untuk
menghitung jumlah langkah pengguna. Biasanya fungsi ini bisa
ditangani oleh accelerometer, namun sebuah pedometer yang
terdedikasi bisa memberikan hasil yang lebih akurat dan efisiensi
power (Siradj, 2016).

Sementara itu, beberapa sensor yang kemunculannya diperkirakan


tidak lama lagi di antaranya :

1. UV Radiation Sensor.
Thoma Fahrini dari Lab Computer Engineering and Networks
ETH Zurich memperkenalkan Sundroid, sebuah paketan sensor
pendeteksi radiasi sinar UV dan aplikasi Android yang mengolah hasil
pembacaan menjadi informasi yang bermanfaat untuk kesehatan.
Sundroid mengukur insiden radiasi UV menggunakan unit sensor
yang dikenakan di badan dan berkomunikasi secara nirkabel dengan
smartphone (Siradj, 2016).

3. PENERAPAN SMARTWATCH UNTUK KESEHATAN


Semakin bertambah teknologi sensor berukuran kecil berpeluang
besar menambah jajaran produk wearables inovatif yang bisa menyokong
kesehatan manusia. Smartwatch Group membagi 4 kategori dari peluang
penerapan smartwatch untuk kesehatan manusia yaitu :
a. Monitoring berkelanjutan untuk mencegah suatu gangguan kesehatan
Smartwatch dengan tujuan pembuatan untuk memonitor
kesehatan pada saat ini umumnya dibekali dengan sensor pergerakan
dan detak jantung. Dua sensor ini sudah jadi fitur yang wajib ada di
setiap pabrikan smartwatch saat ini. Smartwatch B1 yang
dikembangkan oleh Basic Science Inc Adalah smartwatch yang bisa
mendeteksi beberapa aktivitas seperti tidur, berjalan, kondisi aktif.
Basis B1 smartwatch digunakan untuk kajian mengenai tidur oleh
Patel et al. Diperkirakan akan semakin banyak parameter yang akan
dimonitor di masa yang akan datang seperti tekanan darah, kadar gula
darah, nutrisi di darah, dan lainnya (Siradj, 2016).
Target pasar pada sensor kesehatan yang ada pada Apple Watch
adalah kaum olahraga. Apalagi dengan sensor Heart Rate Glance yang
diberikan, Apple Watch dapat digunakan untuk mendeteksi detak
jantung kamu sepanjang hari. Dilanjutkan dengan koneksi ke app
Health iOS 8, pengguna bagaikan memiliki dokter pribadi yang
mencatat setiap informasi kesehatannya (Hernawan, 2015).
Satu gagdet khusus kesehatan terakhir yang layak untuk dimiliki
adalah Smart Glucometer yaitu pendeteksi kadar gula buatan iHealth
Lab Inc. Seperti yang kita tahu kalau gula adalah zat makanan yang
senantiasa masuk dalam tubuh kita sehari-hari. Tapi jika terlalu
banyak bisa berakibat fatal. Karenanya perangkat ini sangat cocok
untuk Anda yang hobi melahap makanan atau minuman manis.
Perangkat ini disertai lancet seperti pisau kecil untuk ditusukkan ke
jari lalu sampel darah yang mengalir akan dipindai. Hasilnya akan
langsung tertera di smartphone yang sebelumnya sudah dihubungkan
terlebih dahulu (Oktagon, 2017).

b. Terapi
Meski masih pada tahap pengembangan, Chrono Therapeutics
mendapat suntikan dana banyak agar bisa mewujudkan smartwatch
yang bisa secara otomatis menyuntikkan obat di waktu dan konteks
yang tepat (Siradj, 2016).
c. Alat untuk digunakan pasien dengan penyakit tertentu
Beberapa perusahaan teknologi kesehatan sudah mendesain dan
membuat prototype smartwatch yang diperuntukkan khusus untuk
pasien dengan penyakit tertentu. Healthcare Originals sedang
mendesain dan memproduksi Intelligent Asthma Management untuk
mendeliver data real time mengenai kapan waktunya untuk
memonitoring asma. Devais dan aplikasi yang dibangun akan
memberi peringatan ketika pengguna mengalami asma, penjurnalan,
langkah-langkah pengobatan, tracking dan informai mengenai
menangani simtom asma.
Sebuah smartwatch yang inovatif yang bernama Smart Stop
dikeluarkan oleh Chrono theurapeutics yang bisa membantu perokok
aktif untuk berhenti merokok. Aplikasi pendamping Smart Stop akan
memberi pengguna informasi tentang cara berhenti merokok dan
memberikan tuntunan cara melakukannya. Sensor pada Smart Stop
akan mengindra perubahan di tubuh dan mengindra pergerakan
pengguna saat ingin mengonsumsi rokok. Smart Stop kemudian akan
menginjeksi obat sehingga keinginannya merokok dapat ditahan.
Produk lainnya yang juga sudah sedang dikembangkan antara lain
Smart Monitor Epilepsi Watch untuk mendampingi pengidap epilepsi
dan Smartwatch untuk penderita penyakit Dementia (Siradj, 2016).
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan University of California,
San Francisco dan aplikasi pendeteksi detak jantung Cardiogram,
smatwatch milik Apple diklaim lebih akurat adanya gangguan
jantung. Penelitian yang dimulai pada 2016 itu ditujukan untuk
mengetahui seberapa baik perangkat seperti Apple Watch dalam
mendeteksi adanya gangguan pada jantung seseorang. Untuk
mengujinya, para peneliti mengembangkan algoritma khusus
berdasarkan kecerdasan buatan.
Sistem tersebut digunakan untuk mendeteksi jaringan syaraf
dalam sehingga dapat dipercaya untuk mengidentifikasi irama jantung
yang tidak normal. Mereka menggunakan data detak jantung yang
dikumpulkan dengan perangkat Apple Watch dari 6.158 responden.
Hasilnya, perangkat lunak yang menggunakan teknologi AI tersebut
mampu mendeteksi anomali dalam detak jantung seseorang sebesar
97%.
Menurut ilmuwan, hasil penelitian ini cukup penting karena atrial
fibrillation penyebab seperempat dari semua stroke. Namun sekira dua
pertiga jenis gagal jantung dapat dicegah dengan obat yang relatif
murah. Mereka juga mengungkap studi ini membuktikan bahwa Apple
Watch dapat dipakai untuk mendeteksi penyakit jantung (Banten,
2017)
d. Rekam medik pasien
Pemanfaatan lainnya dari smartwatch adalah jadi alat untuk
mencatat rekam medik pasien. Meski masih dalam tahap ide, namun
kemunculan tren Big Data bisa mewujudkan ide ini menjadi
kenyataan. Jordan Novet memiliki visi bahwa integrasi Smartwatch,
Big Data, AI (Artificial Intelligent), dan Rekam Medik Pasien bisa
memudahkan dokter mengeksaminasi pasien lebih presisi. Di masa
depan dokter akan membuatkan resep berdasarkan lampiran data yang
direkam oleh aplikasi smartwatch. Data akan dikirim ke Rekam
Medik digial pasien, dimana Dokter akan menggunakan data itu untuk
merencanakan program penyembuhan untuk setiap pasiennya. Bahkan
lebih baik daripada itu, smartwatch bisa menentukan sendiri langkah
apa yang harus diambil pasien untuk mendapat kesembuhannya
(Siradj, 2016).

B. Analisis Kebutuhan Masukkan (Input)


Dalam aplikasi ini terdapat beberapa input berdasarkan penggunanya,
yaitu penggunaan handphone yang digunakan untuk menyambungkannya ke
smartwatch sehingga dapat terhubung ke aplikasi yang akan digunakan
terutama aplikasi tentang kesehatan.

C. Analisis Kebutuhan Proses


Proses yang dapat dilakukan oleh pengguna smartwatch yaitu Jam tangan
dapat bekerja dengan dikoneksikan melalui bluetooth dengan smartphone.
Anda dapat instal aplikasinya pada play store anda. Instal aplikasi anda
seperti perpesanan, kalender, temukan ponsel, facebook dan twiter. Aplikasi
tersebut dapat membantu menjalankan fungsi perangkat anda. Fungsi dari
smartwatch sendiri dapat digunakan untuk memonitor diri anda selagi
olahraga dan kegiatan lainnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat maka diciptakanlah
alat yang memiliki banyak fungsi. Sebagai contoh adalah Jam Tangan Pintar
(Smart Watch). Dengan Smart Watch, anda bisa menikmati fitur-fitur seperti
koneksi internet, menjalankan aplikasi Smartphone anda, melakukan
panggilan telepon, mengontrol tingkat kebugaran, dll. Meskipun saat ini
masih sedikit penerapan smartwatch di bidang kesehatan bila dibandingkan
dengan potensi besar teknologi sensor yang akan semakin berkembang di
masa yang akan datang. Seiring dengan pertumbuhan teknologi di bidang Big
Data dan Artificial Intelligence, smartwatch berpeluang besar merevolusi cara
manusia memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Bentuk revolusi itu
bisa berupa cara manusia membiasakan olahraga, mendeteksi penyakit,
mengobati penyakit, memberi notifikasi ke dokter hingga merperkirakan
ancaman penyakit berdasarkan rekam medik yang dianalisis di big data. Jam
tangan pintar ini juga bisa kita beli dengan harga yang terjangkau.

B. Saran
Meskipun menyimpan banyak potensi, namun banyak juga analisis yang
mengatakan bahwa smartwatch memberi efek negatif baik secara kesehatan
atau kaitannya dengan bidang lainnya yang tidak dibahas di makalah ini.
Besar harapan ada makalah lain yang bersedia membahas ancaman yang
dibawa smartwatch dari berbagai sudut pandang.
DAFTAR PUSTAKA

Banten, F. (2017, 05 15). Smartwatch Ini Lebih Akurat Deteksi Serangan


Jantung? Harian Umum Fajar Banten .
file:///C:/Users/Win7/Documents/sik%20lela/Smartwatch%20Ini%20Lebih
%20Akurat%20Deteksi%20Serangan%20Jantung_%20_%20Fajarbanten.co
m.html

Hernawan, B. (2015, 03 09). 10 Fitur Apple Watch yang wajib kamu tahu.
MakeMac .
file:///C:/Users/Win7/Documents/sik%20lela/10%20Fitur%20Apple%20Wa
tch%20yang%20Wajib%20Kamu%20Tahu.html

Oktagon, T. D. (2017, 10 18). 5 Gadget Unik Penjaga Kesehatan Tubuh.


file:///C:/Users/Win7/Documents/sik%20lela/5%20Gadget%20Unik%20Pen
jaga%20Kesehatan%20Tubuh.html

Siradj, Y. (2016). Potensi Smartwatch untuk Kesehatan. Telekontran , 36-40.

Anda mungkin juga menyukai