FISIOLOGI HEWAN
PENGUJIAN NUTRISI
OLEH:
LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik misalnya seperti ether,
benzene, chloroform, dan lain-lain Lemak dan minyak merupakan sumber energi
yang paling efektif dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, 1 gram lemak
akan menghasilkan 9 kkal sedangkan protein dan karbohidrat hanya menghasilkan
kalori kurang lebih 4 kkal saja. Lemak dan minyak juga merupakan zat yang
sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia (Pargiyanti, 2019).
Garam mineral merupakan salah satu garam konsumsi yang didapatkan dari
penguapan air laut bebas kontaminan, dimana selama proses produksinya tidak
menghilangkan unsur-unsur mineral yang terkandung di air laut tersebut. Oleh
karena itu, kualitas mineral yang terkandung dalam garam mineral sangat
bergantung dari kondisi air laut serta proses evaporasi yang terjadi. Hal inilah
yang membuat garam rich minerals memiliki rasa, tektur dan warna yang
berbeda-beda. Selain Natrium klorida, garam mineral juga kaya akan magnesium,
zat besi dan sulfur yang bermanfaat bagi keseimbangan tubuh serta organ hingga
sarag pada tubuh (Kartika et al. 2019).
Vitamin merupakan salah satu zat senyawa kompleks yang sangat diperlukan
oleh tubuh kita yang berfungsi sebagai pembantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh. Tanpa adanya vitamin, manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak
akan dapat melakukan aktifitas hidup sehari-hari dengan baik Vitamin merupakan
salah satu zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh manusia, karena itu kekurangan
vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh
kita serta memungkinkan fungsi-fungsi tubuh tidak berfungsi secara maksimal.
Berbagai vitamn memang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia, oleh
karena itu, tubuh perlu asupan dari makanan dan buah-buahan untuk mendapatkan
vitamin tersebut. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi
jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh akan terganggu
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain (Permana et al. 2018).
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uji Karbohidrat
Uji karbohidrat digunakan metode uji seliwanoff untuk fruktosa, uji fehling
untuk laktosa dan uji iod untuk amilum. Pada uji seliwanoff, satu buah tabung
reaksi diisi dengan beberapa tetes larutan fruktosa, kemudian larutan ditambah
dengan pereaksi Seliwanoff. Uji fehling dilakukan dengan cara menambahkan
pereaksi fehling yang terdiri dari fehling A yaitu larutan CuSO4 dan fehling B
yang terdiri dari KNa-tartrat dan NaOH ke dalam larutan, kemudian dipanaskan
sambil digoyang. Pada uji iod, larutan amilum ditambahkan larutan iodin jika
sampel menghitam maka terdapat kandungan pati (Ainun dan Linda, 2018).
Ekstraksi sampel untuk uji molisch ditambahkan H2SO4 kemudian
tambahkan pereaksi Molisch (α-naftol dalam Etanol 96%) campur dengan baik.
Jika terbentuk cincin berwarna ungu, maka sampel positif mengandung gula.
Sampel Uji benedict dilakukan dengan ditambahkan reagen Benedict, gojok.
Kemudian larutan didihkan dengan menggunakan api kecil dan dinginkan
perlahan-lahan. Hasil akhir yaitu terbentuk endapan merah bata jika sampel
mengandung gula pereduksi. Uji barfoed dilakukan dengan sampel yang
ditambahkan pereaksi Barfoed campur dengan baik. Larutan didihkan dengan api
kecil, terdapat endapan merah terbentuk dengan waktu tertentu (Poedjiadi, 2009).
Universitas Sriwijaya
biuret dalam suasana basa dengan polipeptida. Spektrofotometer UV-Visible
digunakan untuk meneliti secara kuantitatif kandungan protein dengan cara
mencatat panjang gelombang serapan cahaya yang diserap dan juga nilai
absorbansinya (Fendri, 2019).
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
2. Uji Karbohidrat
3. Uji Lemak
Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil bahwa uji
protein yang menggunakan telur setelah ditetesi dengan asam cuka akan
membentuk gumpalan putih disekitar telurnya. Purnama et al. (2019) mengatakan
bahwa test-heat dan test asam cuka pada protein seperti telur akan membentuk
white cloud formation. Protein akan terdenaturasi dan mengendap setelah adanya
pemanasan pada sampel. Selain protein yang terdenaturasi zat-zat lain yang
terdapat pada telur sampel seperti fosfat, kalsium karbonat dan zat serupa lainnya
akan dikoagulasi oleh asam cuka sehingga terbentuk gumpalan koagulan
campuran yang telah terlarut dengan asam cuka dan terdapat endapat protein pada
sampel yang digunakan.
Uji Karbohidrat dilakukan pada nasi yang ditetesi oleh zat iodin. Terjadi
perubahan warna secara cepat pada nasi menjadi ungu kehitaman, hal ini
menunjukkan bahwa nasi pada sampel mengandung salah satu karbohidrat di
dalamnya yaitu dekstrin. Menurut Mustakin dan Mulyati (2019) bahwa Salah satu
metode untuk menguji adanya karbohidrat pada bahan pangan yaitu dengan uji
iodin. Prisip dari pengujian iodin yaitu amilum atau pati yang bereaksi dengan
iodin akan membentuk warna biru, dekstrin membentuk warna merah keunguan,
dan glikogen akan membentuk warna merah kecoklatan. Kelebihan dari metode
iodin yaitu proses pengujiannya mudah dan biaya yang dikeluarkan lebih sedikit
dibanding metode yang lain. kelemahan dari meode iodin yaitu hasil yang
diperoleh tidak akurat.
Uji lemak dilakukan dengan kertas minyak yang diolesi dengan sampel
margarin. Setelah diolesi dengan margarin terdapat bekas air yang masih
tertinggal pada kertas yang menunjukkan bahwa margarin yang digunakan
mengandung lemak. Menurut Pargiyanti (2019) uji kualitatif sederhana selain
ekstraksi lemak dapat dilakukan dengan menaruh sampel pada kertas. Lemak
kasar yang tertinggal pada kertas merupakan indikator adanya lemak pada sampel
dikarenakan sulitnya lemak dapat menguap pada suhu ruangan sehingga dapat
dilakukan uji kuantitatif lanjutan. Lemak susah menguap dikarenakan strukturnya
tersusun rapat dan terpadat multi-component layer
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sriwijaya