Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PENGENALAN ALAT DAN PRINSIP KERJA TERMOMETER

A. Prinsip Dasar Pengukuran Suhu menggunakan Termometer


Alat atau instrumen yang dirancang untuk mengukur suhu suatu zat
disebut termometer. Kata “termometer” berasal dari bahasa Yunani, yaitu termo dan meter.
Termo berarti panas sedangkan meter berarti pengukuran. Jadi, termometer merupakan alat
untuk mengukur derajat panas suatu benda atau disebut dengan suhu.

Prinsip Dasar Pengukuran Suhu menggunakan termometer biasanya menggunakan


sifat pemuaian zat cair. Apabila wadah yang berisi cairan dipanaskan maka zat cair dalam
wadah akan memuai. Zat cair yang memuai tersebut masuk kedalam celah kapiler
termometer

Volume cairan setelah dipanaskan


Vt =V 0 (1+ τ . ∆ t )=V 0+ V 0 . τ . ∆ t=V 0 + ∆ V
Dengan
V 0 = volume cairan sebelum dipanaskan / volume bulb (tetap)
τ = koefisien muai volume cairan terometer relative terhadap gelas
∆ t = perubahan volume

Gambar 1. Prinsip Dasar pengukuran suhu termometer

B. Jenis-jenis Termometer
1. Berdasarkan prinsip kerja

1. Termometer zat cair yang bekerja berdasarkan pemuaian zat cair yang dipanaskan
2. Termometer bimetal yang bekerja berdasarkan pemuaian logam yang dipanaskan

1
3. Termometer hambatan yang bekerja karena hambatan listrik jika kawat logamnya
dipanaskan. Kemudian, akan terjadi pulsa-pulsa listrik yang menunjuk suhu yang
diukur
4. Termokopel prinsip kerjanya terjadi pemuaian dua logam karena ujungnya
disentuhkan. Akibatnya timbulah gaya gerak listrik (GGL) dan inilah yang akan
menunjukkan suhu suatu benda
5. Pyrometer merupakan alat ukur untuk suhu yang tinggi (5000 – 30000 °C). Alat ini
bekerja berdasarkan intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda panas

2. Berdasarkan zat cair pengisi pipa kaliper


Termometer yang pipa kaca berisi zat cair disebut dengan termometer zat cair.
Ada dua jenis thermometer cairan dalam gelas yang biasa digunakan, yaitu termometer air
raksa dan termometer alkohol. Kelebihan dan kekurangan penggunaan air raksa dan alkohol
sebagai bahan pengisi termometer ada pada tabel berikut

Tabel 1. Termometer air raksa dan alkohol


Zat cair kelebihan kekurangan
Raksa 1. Mudah dilihat karena warnanya 1. Termasuk zat beracun
mengkilap 2. Tidak dapat mengukur
2. Daerah ukurannya sangat luas, suhu yang lebih rendah
yaitu antara ((-39) – 375) °C dari -40 °C
3. Pengantar panas yang baik 3. Harganya mahal
4. Kalor jenisnya kecil
5. Pemuaian raksa teratur tidak
membasahi dinding kaca ketika
memuai atau menyusut
6. Cepat menyesuaikan dengan
suhu di sekitarnya
7. Raksa dapat terpanasi secara
merata sehingga menunjukkan
suhu dengan cepat dan tepat
Alkohol 1. Daerah ukurannya sangat luas, 1. Alkohol memiliki titik didih
yaitu antara ((-114) – 78) °C yang rendah yaitu 78 °C
2. Penghantar panas yang baik sehingga pemakaiannya
3. Kalor jenisnya kecil terbatas
4. Alkohol lebih murah 2. Alkohol tidak berwarna,

2
dibandingkan dengan raksa sehingga harus diberi
5. Alkohol lebih teliti, karena untuk warna agar lebih mudah
kenaikan suhu yang kecil, dilihat
alkohol mengalaami perubahan 3. Alkohol membasahi
volume yang lebih besar (melekat) pada dinding
kaca

Dari perbandingan sifat antara raksa dan alkohol diatas, maka untuk mengukur
suhu benda yang lebih rendah cocok menggunakan termometer alkohol. Begitupun
sebaliknya, termometer air raksa cocok digunakan untuk mengukur suhu lebih tinggi. Selain
raksa dan alcohol, terdapat juga beberapa zat cair sebagai bahan pengisi termometer antara
lain : Toluene ((-90) ~ 100) °C, Ethyl alcohol ((-110) ~ 100) °C, Pentane ((-200) ~ 20) °C,
dan Galium ((30) ~ >1000) °C

3. Berdasarkan manfaatnya
Termometer berdasarkan manfaatnya:

1. Termometer Badan
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan seorang. Skala pada
termometer ini berkisar 34 - 42 °C.

2. Termometer Maksimum dan Minimum


Seringkali kita mendengar perkiraan cuaca berikut suhu kisaran di suatu daerah
oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Perkiraan suhunya meliputi suhu maksimum
dan suhu minimum dari suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran suhu ini
menggunakan termometer maksimum-minimum. Termometer ini disebut juga dengan
termometer Six Belani, sesuai nama penemunya yaitu James Six dan Bellani.

Termometer ini menggunakan alkohol sebagai bahan termometrik.Termometer jenis


ini bekerja berdasarkan prinsip pemuaian. Apabila suhu di suatu tempat naik, alkohol dalam
tabung akan memuai, sehingga mendesak permukaan raksa di kaki kiri. Desakan air raksa
pada kaki kiri ini akan mendesak permukaan air raksa di kaki kanan, sehingga mendorong
penunjuk maksimum pada angka tertentu.

Demikian pula saat suhu turun, alkohol menyusut sehingga air raksa di kaki kanan
akan mendorong naik air raksa di kaki kiri. Pada akhirnya, penunjukbaja pada kaki kiri akan
turut naik menunjuk angka minimum tertentu. Untuk mengembalikan logam penunjuk pada
posisi sedia kala, kita menginduksinya dengan magnet.

3
Dengan demikian, kita dapat mengetahui suhu maksimum pada penunjuk dikaki
kanan termometer. Lalu, pada penunjuk di kaki kiri, kita dapa tmengetahui suhu minimum
dari benda yang kita ukur.

3. Termometer dinding

Termometer ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu udara di ruangan ataubiasa kita
menyebutnya dengan nama suhu kamar. Skalanya berkisar antara -50˚C sampai 50°C.
Pada suatu ruangan dengan suhu normal bila diukur melalui termometer dinding akan
menunjukkan suhu kamar 25°C.

4. Termometer batang

Saat di laboratorium, selain terdapat termometer dinding, ada pula yang namanya
termometer batang. Termometer ini ada yang menggunakan alkohol dan ada yang
menggunakan air raksa. Skala termometer ini antara -10oC sampai dengan 110oC.

4. Berdasarkan skalanya
Ketika mengukur temperatur dengan menggunakan termometer, terdapat beberapa
skala yang digunakan, di antaranya skala Celsius, skala Fahrenheit, dan skala Kelvin.
Ketiga skala tersebut memiliki perbedaan dalam pengukuran suhunya. Berikut rentang
temperatur yang dimiliki setiap skala.

■ Termometer skala Celsius memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C.
Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100
skala.

■ Termometer skala Fahrenheit memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F.
Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180
skala

■ Termometer skala Kelvin memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K.
Rentang temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K –373,15K dan dibagi dalam
100 skala.

Jadi, jika diperhatikan pembagian skala tersebut, satu skala dalam derajat Celsius sama
dengan satu skala dalam derajat Kelvin, sementara satu skala Celsius kurang dari satu
skala Reamur dan satu skala Celsius lebih dari satu skala Fahrenheit.

4
Gambar 6. Termometer berdasarkan skalanya

5. Jenis Termometer lainnya


Termometer juga dapat dibagi berdasarkan cara pengukurannya

1. Kontak

Pengukuran dilakukan melalui kontak langsung dengan objek ukur sehingga dapat
mengukur suhu pada kedalaman. Objek ukur ini biasanya memiliki sifat diam, tidak
berbahaya dan mudah dijangkau. Contoh: termometer gelas, termometer bimetal,
termokopel dan termometer tahanan

5
2. non kontak

Pengukuran dilakukan melalui radiasi panas yang dipancarkan oleh objek ukur dan
hanya dapat mengukur suhu permukaan. Objek ukur ini biasanya memiliki sifat bergerak,
berbahaya, atau sulit dijangkau. Contoh: pirometer optik dan termometer radiasi spektral
serta termometer radiasi total (infra red)

C. Jenis Termometer secara umum


1. Termometer gelas
Termometer gelas merupakan alat pengukur suhu berupa tabung kaca berongga
yang tertutup berisi cairan tertentu. cairan tersebut dapat berupa raksa maupun alkohol.
Berikut beberapa termometer gelas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara
lain sebagai berikut.

a. Termometer klinis : Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh


manusia.
b. Termometer dinding : Termometer dinding digunakan untuk mengukur suhu ruangan.
Skala termometer dinding berkisar antara -50°C sampai 50°C.
c. Termometer Six-Bellani

2. Termometer non gelas


Termometer nongelas merupakan termometer yang tidak terbuat dari tabung berisi zat
cair.

a. Termometer gas : Prinsip kerja termometer gas berdasarkan pada perubahan


tekanan. Jika suhu naik, tekanan gas juga akan naik, jadi dihasilkan perubahan
ketinggian pada termometer
b. Termometer Platina : Prinsip kerja termometer platina berdasarkan pada perubahan
hambatan listrik. Jika suhu naik, hambatan listrik platina juga naik.
c. Termometer Termistor : Termometer Termistor dapat dihubungkan ke perangkat
listrik seperti komputer
d. Termometer Termokopel : Prinsip kerja Termometer Termokopel adalah suhu yang
berbeda akan menghasilkan arus listrik yang berbeda pula

6
D. Prinsip Kerja Termometer Gelas
1. Konstruksi Termometer Gelas
Konstruksi termometer gelas terdiri dari cairan yang terbungkus dalam lapisan kaca
tipis, memiliki bulb di bagian bawah untuk suhu yang akan diukur, dan kapiler yang
merupakan bagian dari batang termometer.

a. Bulb : tempat cairan (air raksa atau alkohol)

b. Stem : batang kaca berlubang kapiler

c. Main scale : skala utama

d. Auxillary scale : skala tambahan, biasanya ada pada termometer gelas suhu tinggi

e. Expansion chamber : untuk menghindari tekanan gas yang berlebihan, biasanya pada
termometer yang diisi gas

f. Contraction chamber : untuk mengurangi panjang dari stem, biasanya ada pada
termometer suhu tinggi

Gambar 2. Termometer berdasarkan konstruksinya

Deskripsi Umum Termometer Cairan-dalam-Kaca

Termometer cairan dalam gelas bekerja berdasarkan prinsip ekspansi termal. Ketika
suhu termometer meningkat, cairan dalam gelas termometer memuai dengan koefisien muai
yang berbeda, menyebabkan cairan naik ke atas pipa kapiler. Bagian atas cairan kolom,
yang dikenal sebagai meniskus, pada akhirnya akan berhenti ketika suhu termometer
berada dalam kesetimbangan dengan suhu lingkungannya. Suhu termometer kemudian
dapat dibaca dari skala pada batang.

Berdasarkan konstruksinya termometer gelas menjadi 2

7
1. Termometer gelas skala luar (solid stem LIGT) skalanya terdapat dibagian luar
2. Termometer gelas skala dalam (enclosed scale LIGT), yaitu termometer gelas yang
skalanya terdapat dalam kaca pelindung

2. Pencelupan (Immersion)
Berdasarkan pemakaian dalam pencelupan terdiri atas 3 jenis :

a. Partial immersion : merupakan termometer yang dicelupkan ke dalam cairan yang


diukur sampai kedalaman tertentu, yaitu sampai pada tanda yang tertera di batang
termometer
b. Total immersion : merupakan termometer yang dicelupkan ke dalam cairan pada titik
yang diukur posisi kolomnya / 1 cm tersembul diatas atau dibawah permukaan cairan
sehingga meniskus tetap dapat terlihat. Semakin tinggi suhu maka termometer makin
dicelup (hasil lebih akurat)
c. Complete immersion : termometer gelas dengan tipe ini harus tercelup seluruhnya
ketika digunakan. Haru smemiliki waterbath transparant untuk membaca suhu

Gambar 3. Jenis Termometer berdasarkan pencelupannya

8
3. Media Kalibrasi
1. Media kalibrasi berupa cairan yang terkalibrasi dan terkarakterisasi serta mencakup
rentang ukur layanan kalibrasi. Sebagai contoh : Halocarbon bath (-80 ºC~ 30ºC), Waterbath
(30 ºC~ 100ºC), silicon oil bath(-40 ºC~ 300 ºC), salt bath ( 300 ºC~ 500 ºC), dan es;

2. Es batu yang sudah diserut dan aquades di dalam termos es ( 0 ºC).

Gambar 4Media Kalibrasi Silicon oil Bath

Anda mungkin juga menyukai