Anda di halaman 1dari 8

KOEFISIEN MUAI TERMAL

Nada Haniefah (16010007), Teknik Tekstil, Politeknik STT Tekstil Bandung


E-Mail: nadahaniefah@ymail.com
Phone: 08971262018

Abstrak
Koefisien termal dan kompresibilitas tekanan umumnya merupakan pelajaran fisika dasar di
tingkat universitas. Suatu pelat besi jika dipanaskan oleh sushu tertentu akan mengalami
ekspansi termal, sehingga terjadi perubahan panjang. Agar besi mengalami penyusutan
maka dapat dilakukan kompresibilitas dengan memberinya tekanan. Perubahan bentuk
suatu materi yang diakibatkan suhu dan tekanan dapat menentukan karakteristik suatu
bahan. Pada eksperimen ini, telah diteliti hubungan antara bertambahnya suhu terhadap
pertambahan panjang suatu bahan. Teori ralat juga digunakan dalam eksperimen ini.
Praktikan diminta untuk melakukan pengukuran tunggal ataupun berulang.

PENDAHULUAN untuk memperlihatkan persamaan


Sering kita melihat seorang juara termodinamika untuk suatu kondisi
balapan Formula-1, untuk merayakan tertentu. Berbagai metode yang biasa
kemenangannya, mereka menggoyang- digunakan dalam menjabarkan persamaan
goyangkan botol champagne (berisi materi gerak suatu beda (mikroskopik) dan suatu
CO2) sehingga tutup botol tersebut contoh sebagai ilustrasi penggunaan
terlepas dengan sendirina. Bagaimanakah metode tersebut dapat dipelajari pada
cara lain untuk dapat membuka botol buku-buku termodinamika dan mekanika
terebut tanpa harus menggunakan klasik. Pada eksperimen ini dianggap
pencokel botol? Dengan menggunakan perlu untuk memperkenalkan salah satu
prinsip koefisien muai termal ini akan contoh kasus termodinamika yaitu
diketahui bahwa perubahan suhu akan mengenal koefisien muai panjang α .
membat suatu materi memiliki
pertambahan panjang ataupun DASAR TEORI
pertambahan volume. Perubahan bentuk suatu materi
Terdapat beberapa metode yang yang diakibatkan suhu dan tekanan dapat
digunakan dlam menganalasi pergerakan menentukan karakteristik suatu bahan.
suatu sistem mekanis khususnya partikel Suatu proses ekspansi termal dapat
banyak. Mekanika klasik khususnya ranah dirumuskan sebagai berikut
mekanika non-relativistic dapat digunakan
∆L materi volum, maka
=α ∆T ...(1)
Lo
∆ L=α ∆ TLo V =L3 … ( 5 )
L−Lo=α ∆ TLo
L3=L o3 ( 1+α ∆T )3 … ( 6 )
L=α ∆ TLo+ Lo
L3=L o3 ¿ ¿ ..(7)
L=Lo (1+ α ∆ T ) ...(2)
V 3=V o 3 ¿ ¿ ..(8)
∆V
Proses penyusutan dikarenakan tekanan =3 α ∆T +3 ( α ∆T )2 +3(α ∆ T )³ ...(9)
Vo
dirumuskan sebagai berikut
∆V
=3 α ∆T ...(10)
Vo
∆L ∆V
=−k ∆ P ...(3) =β ∆ T ....(11)
Lo Vo
∆ L=−k ∆ PLo
L−Lo=−k ∆ PLo Dengan menggunakan persamaan (1) dan
L=−k ∆ PLo+ Lo persamaan (11) dapat ditentukan besar
L=Lo (1−k ∆ P) ...(4) koefisien termal untuk panjang dan juga
untuk volume.
Grafik dari pers-3 dan pers-36 dapat
diperlihatkan seperti pada gambar-1 METODE EKSPERIMEN
dibawah Pada metode eksperimen ini akan
dijabarkan bagaimana metode yang
digunakan serta alat dan bahan yang
∆L
dipakai dalam eksperimen ini.
Lo

a. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dipakai pada
∆T
ksperimen ini adalah:
Kurva ekspansi termal
 Seperangkat alat koefisien muai
panjang
∆L
Lo  Batang uji
 Alat ukur suhu bahan
 Thermometer dan pemanas
∆P  Alat tulis
Kurva kompresibilitas
b. Skema Percobaan
Untuk menentukan besar perubahan
Dapat diperlihatkan skema Pada perhitungan tunggal
percobaan eksperimen ini adalah didapatkan bahwa :
sebagai berikut r silinder = ( 0,91 ±0,005 )cm
R jarum = ( 22 ±0,05 ) cm
LoLogam = (60,4±0,05) cm
Suhu awal To = 26,3°C

Dapat diperlihatkan pada Tabel-1

∆L T oC
Gambar-2 Skema Percobaan
0,2 inch=
29,2
c. Cara Kerja 0,508 cm
1. Dihitung panjang logam awal Lo
dan suhu logam awal To 0,5 inch =
36,5
2. Dipanaskan logam hingga suhu 1,27 cm

maksimum (Dilihat suhu


0,8 inch = 42,1
thermometer 100°C) dan logam
2,032
mengalami pertambahan panjang
3. Diukur besar pertambahan panjang 1,0 inch = 45,0
r 2,54 cm
∆ L= ∆L
R
1,5 inch = 59,3
4. Dicatat pertambahan panjang dan
3,81 cm
juga pertambahan suhu saat suhu
maksimum kemudian diamati 2,0 inch = 76,5
peurunan dan penyusutan kembali 5,8 cm

panjang
Suhu akhir T= 76,5°C
5. Dapat digunakan persamaan (1)
untuk menentukan koefisien muai
∆ L = (5,8±0,05)
panjan dengan cara plot grafik
6. Dicobakan untuk jemis batang lain
r
∆ L= ∆L
R
DATA PENGAMATAN
0,91
∆ L= 5,8 ¿ 0,08
22
a. Logam Putih
∂∆£ ∂∆£ Ralat koefisien α
∆ L= | ∂r
∆r + ||
∂R
∆R | +

∆L
∂∆ £ α=
| ∂∆ £
∆∆ L | Lo . ∆T

r r |∆ α∨¿ |∂∂∆αL ∆ ∆ L|+|∂∂Lαo ∆ Lo| +


=
| ||
R
∆£
r
∆r +
R
∆£
R
∆R | +

|∂∂∆αT ∆ ∆ T|
r ∆L ∆L
| R
∆£
∆£
∆∆ L | ¿ |
Lo . ∆ T
∆L
∆∆ L + ||
Lo . ∆ T
Lo
∆ Lo | +

= |rR∆r£ ∆ r|+|rR∆R£ ∆ R| | Rr ∆∆££ ∆ ∆ L|


+
∆L

= |∆R£ ∆ r|+|rR∆R£ ∆ R| | Rr ∆ ∆ L|
+ | Lo . ∆ T
∆T
∆∆T |
= |0,08
22
0,005|+|
0,91 x 0,08
22 x 22
0,05| + ¿ | Lo ∆∆TL∆ L ∆ ∆ L|+| Lo ∆∆ TL Lo ∆ Lo| +

| 0,91
22
0,05 | | Lo ∆∆TL∆ T ∆ ∆ T|
= |0,00002|+|0,00001| + |0,002| 1 ∆L
¿| ∆ ∆ L|+| ∆ Lo| +
Lo ∆ T Lo ∆ T Lo
= 0,00203

∆ L ± ∆ ∆ L=(0,08 ± 0,00203) cm | Lo ∆∆TL∆ T ∆ ∆ T|


1 0,08
¿| 0,00203|+| 0,05|
∆ T = T – To = 76,5 – 26,3 = 50,2 60,4 X 50,2 60,4. 50,2 .60,4

Untuk menentukan nilai α adalah besar


Mgradien dapat dilakukan
+ |60,4 .0,08
50,2. 50,2
, 0,05|

¿ 0,0000007 + 0,0000002 + 0,0000002


∆L
= α∆ T ¿ 0,0000011
Lo
0,08
= α50,2
60,4 Dapat diperlihatkan pada Tabel-2
13,2
α= x 10-4
50,2 ∆L
. 10-
α = 0,26 x 10-4 (oC)-1 No T ∆T ∆ L(cm) Lo
-5 o -1
α = Mgradien : α = 2,6 x 10 ( C) 4

o o
1 76,5 C 50,2 0,08 0,26
C Dengan Menggunakan
o
2 26,3 C 0 oC 0 0 persamaan(6),yaitu
∆L
Diplot pertambahan panjang terhadap α=
Lo ∆ T
pertambahan suhu, maka didapatkan

maka dapat ditentukan bahwa α


alumunium adalah besar Mgradien=
0,000026 (oC)-1≈ 2,6x10-5 (oC)-1 . Hasil dari
literature (Halliday, 1997) adalah α
alumunium = 2,4x10-5 (oC)-1. Hasil
eksperimen dan literature memperlihatkan
hasil yang tidak jauh berbeda.

b. Logam Kuning
Pada perhitungan tunggal didapatkan
bahwa :
Suhu awal To= 27,2°C
r Silinder = ( 0,91 ±0,05 )cm
R jarum = ( 22 ±0,05 ) cm
LoLogam ± ∆ LoLogam= (60,5±0,05) cm

3,08 Dapat diperlihatkan pada Tabel-3


M1 = =¿ 0,06
50,2
−2,92 ∆L T oC
M2 = = - 0,05
50,2 0,2 inch =
28,4
0,508 cm
0,5 inch =
Hasil kurva pertambahan panjang 33,1
1,27 cm
terhadap pertambahan suhu
0,8 inch =
40,6
2,032 cm
∆ Mgrad = 1,2 inch =
52,6
3,048 cm
|M 1−Mgrad|+ ¿ M 2−Mgrad∨ ¿ ¿ 1,4 inch =
2 64,5
∆ Mgrad = 3,556 cm
1,6 inch =
79,2
|0,06−0,000026|+ ¿ 0,05−0,000026∨ ¿ ¿ 4,064 cm
2
∆ Mgrad = 0,054 Suhu akhir T = 79,2°C
∆ L = (4,064±0,05) 0,068
= α52
60,5
r 11,2
∆ L= ∆L α= x 10-4
R 52
0,91 α = 0,21 x 10-4 (oC)-1
∆ L= 4,064 ¿ 0,068
22 α = Mgradien : α = 2,1 x 10-5 (oC)-1

Ralat koefisien α
∂∆£ ∂∆ £
∆ ∆ L= |
∂r
∆r +
∂R||∆R | +
∆L
α=
Lo . ∆T
|∂∂ ∆∆ ££ ∆ ∆ £|
r r |∆ α∨¿ |∂∂∆αL ∆ ∆ L|+|∂∂Loα ∆ Lo| +
=
| ||R
∆£
r
∆r +
R
∆£
R
∆R | +

|∂∂∆αT ∆ ∆ T|
r

| R
∆£
∆∆ £ | ∆L ∆L

=
r∆£
∆£
r∆£
| || | |
Rr
∆r +
RR
∆R +
r∆£
R∆£
∆∆ £ |
¿ |
Lo . ∆ T
∆L
∆∆ L +
Lo ||
Lo . ∆ T
∆ Lo | +

= |∆R£ ∆ r|+|rR∆R£ ∆ R| | Rr ∆ ∆ £|
+ ∆L

= |0,922 0,005|+|0,91 x 0,9


22 x 22
0,05|+
| Lo . ∆ T
∆T
∆∆T |
¿ | Lo ∆∆TL∆ L ∆ ∆ L|+| Lo ∆∆ TL Lo ∆ Lo| +

|0,91
22
0,05|

= |0,0002|+|0,00008| + |0,002| | Lo ∆∆TL∆ T ∆ ∆ T|


= 0,00228 1 ∆L
¿| ∆ ∆ L|+| ∆ Lo| +
Lo ∆ T Lo ∆ T Lo
∆ L ± ∆ ∆ L=(0,068 ± 0,00228) cm
| Lo ∆∆TL∆ T ∆ ∆ T|
∆ T = T – To = 79,2 – 27,2 = 52
1 0,068
¿| 0,00228|+| 0,05|
60,5 X 52 52 x 60,5 x 60,5
Untuk menentukan nilai α adalah besar
Mgradien dapat dilakukan
∆L
+ |60,50,068
x 52 x 52
0,05|
= α∆ T
Lo
¿ 0,0000007 + 0,0000001 + 0,0000002 −2,92
M2 = = -0,056
52

¿ 0,0000010 Hasil kurva pertambahan panjang


terhadap pertambahan suhu

Dapat diperlihatkan pada Tabel-4


∆ Mgrad =

∆L |M 1−Mgrad|+ ¿ M 2−M grad ∨ ¿ ¿


. 10- 2
No T ∆T ∆ L(cm) Lo
4 ∆ Mgrad
o
52 =
1 79,2oC 0,068 0,21
C
2 27,2 oC 0 oC 0 0 |0,059−0,000021|+¿−0,056−0,000021∨ ¿ ¿
2
∆ Mgrad = 0,056

Dengan Menggunakan
persamaan(6),yaitu
∆L
α=
Lo ∆ T

Diplot pertambahan panjang terhadap


maka dapat ditentukan bahwa α
pertambahan suhu, maka didapatkan
alumunium adalah besar Mgradien=
0,000021 (oC)-1≈ 2,1x10-5 (oC)-1 . Hasil dari
literature (Halliday, 1997) adalah α
-5 o -1
kuningan = 1,9x10 ( C) . Hasil
eksperimen dan literature memperlihatkan
hasil yang tidak jauh berbeda.

KESIMPULAN
Telah dipelajari cara menggunakan ralat
secara pengukuran tunggal untuk
menghitung koefisien muai logam
aluminium dan kuningan. Hasil
eksperimen dan literature memperlihatkan
sebagai berikut α adalah besar Mgradien
aluminium = 0,26 x 10-4 (oC)-1 ≈ 2,6 x 10-5 (oC)-1.
Hasil dari literature (Halliday, 1997) adalah
3,068
M1 = =¿0,059 α alumunium = 2,4 x 10-5 (oC)-1. Dan Mgradien
52
kuningan = 0,21 x 10-4 (oC)-1 ≈ 2,1 x 10-5 (oC)-1 .
Hasil dari literature (Halliday, 1997) adalah
α kuningan = 1,9 x 10 -5 (oC)-1. Hasil
eksperimen dan literature memperlihatkan
hasil yang tidak jauh berbeda.

SARAN
Dapat dilakukan uji larutan lain dan
menghitung besar koefisien muai panjang
logam jenis lain.

DAFTAR PUSTAKA
Galih, V.DV, & Endah Purnomosari. 2015.
Pengantar Eksperimen Fisika untuk
SMA/S1. Bandung:CV.Mulia Jaya

Anda mungkin juga menyukai