DISUSUN OLEH:
DESRI SARAGIH ( 4202321002 )
DINA WITRIANA ( 4202121008 )
SALONIKA SARUMAHA ( 4202421019 )
THREEMAN SAING ( 4203121001 )
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat- NYA kelompok
kami dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah yaitu “ALAT ALAT UKUR FISIKA”.
Kami juga berterimakasih kepada Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si. dan Bapak Irham Ramadhani, S.Pd.
M.Pd. karena telah membimbing dan mempercayakan tugas ini kepada kami untuk kami
selesaikan.
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penyusun berharap kiranya
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah ini
dijadikan pembelajaran bagi teman- teman. Seiring berakhirnya makalah ini, maka penyusun
mengucapkan terima kasih.
Kelompok D
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................................................
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................
2.2 MULTIMETER……………………………………............................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui cara kerja dari multimeter
2. Mengetahui jenis-jenis multimeter dan ohmmeter
3. Mengetahui cara kerja ohmmeter
1.4 MANFAAT
1. Dapat mengetahui cara kerja dari multimeter
2. Mengetahui jenis-jenis multimeter dan ohmmeter
3. Mengetahui cara kerja ohmmeter
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 OHMMETER
A. PENGERTIAN OHMMETER
Ohmmeter adalah suatu perangkat yang difungsikan untuk mengukur jumlah listrik yang
dihasilkan dari suatu pergeseran. Gerakan pergeseran tersebut seperti suatu elektron yang
melewati sebuah konduktor atau penghantar listrik. Hal ini juga dikenal dengan istilah hambatan
listrik dengan nilai yang diberi satuan Ohm. Pengukuran semacam ini selaras dengan ‘Hukum
Ohm’ yang berbunyi bahwa arus listrik pada suatu rangkaian pasti selalu berbanding lurus
dengan jumlah tegangan. Hukum ini digagas pertama kali oleh Fisikawan asal Jerman bernama
Georg Simon Ohm.
B. JENIS OHMMETER
Terdapat dua jenis Ohmmeter yang bisa digunakan oleh para ahli elektro. Berikut ini penjelasan
lengkapnya mengenai detail dari masing-masing jenis.
1. Ohmmeter Analog.
Alat ukur jenis analog memiliki model penghitungan yang lebih manual dan simpel untuk
dibaca. Terdapat jarum ukur yang nantinya berhenti pada angka tertentu. Anda harus
membacanya dengan lebih jeli dan detail tentang angka yang diarahkan oleh jarum penunjuk.
Alat ukur ini biasanya lebih sering digunakan oleh tukang service TV dan komputer.
2. Ohmmeter Digital.
Jenis yang kedua yaitu digital yang memiliki tingkat akurasi jauh lebih detail dan akurat.
Nilai Hambatan yang dihasilkan oleh jenis digital memiliki tambahan satuan yang jauh lebih
terperinci. Pilihan pengukurannya pun jauh lebih variatif dibandingkan dengan model analog.
Hanya saja, model ini memiliki kekurangan yaitu susah melakukan monitoring terutama saat
Voltase tidak stabil atau naik turun.
C. FUNGSI OHMMETER
Alat ini memiliki fungsi yang lebih spesifik dibandingkan Multitester yang lain. Ohm-
meter lebih menitikberatkan pada fungsi Hambatan atau Resistensi saja. Secara rinci, fungsinya
adalah mengukur suatu hambatan listrik yang menjadi daya yang akan menahan aliran listrik
pada sebuah konduktor. Alat ini menggunakan perangkat galvanometer yang mampu melihat
besarnya arus listrik. Hasil akhirnya akan dikalibrasikan ke dalam satuan khusus yaitu Ohm.
Selain berfungsi untuk mengatur Hambatan, Ohm-meter juga dapat mendeteksi adanya
kerusakan yang terjadi pada suatu rangkaian listrik. Diantara fungsi deteksi ini ialah mampu
mengecek apakah terdapat saklar, kabel, ataupun sekring yang terbakar atau putus. Selanjutnya
dapat dilakukan tindakan perbaikan pada titik yang rusak.
D. BAGIAN OHMMETER
Sekrup.
Bagian ini bertujuan untuk mengatur kedudukan jarum meter. Sebelum memulai kegiatan
pengujian, biasanya jarum penunjuk harus diletakkan pada posisi nol. Pemutaran sekrup ini bisa
dibantu dengan obeng pipih yang kecil.
Tombol ‘Zero Ohm Adjust Knob’.
Tombol ini digunakan untuk mengatur jarum meter agar berada pada angka nol atau Zero.
Bagian ini memiliki peran yang penting untuk mendapatkan nilai akurasi yang tinggi.
Saklar Pemilih.
Bagian ini juga sering disebut dengan istilah ‘Range Selector Switch’. Tujuannya tak lain untuk
memilih batas ukuran serta posisi pengukurannya.
Lubang Kutub Positif dan Negatif.
Fungsi dari lubang tersebut adalah untuk memasukkan test lead atau ujung kabel. Untuk kabel
yang berwarna merah, tancapkan pada kutub yang (+). Sedangkan kabel yang berwarna hitam
ditancapkan pada kutub (-).
Probe (+) dan (-).
Probe di sini adalah test lead atau kabel yang yang terdiri dari dua jenis yaitu hitam dan merah.
Keduanya memiliki arah kutub yang berlawanan yaitu positif dan negatif.
Ujung kabel yang berwarna merah dihubungkan ke kutub (+). Sedangkan warna yang
hitam harus dihubungkan ke kutub yang (-). Ketika arus mulai mengalir dari komponen baterai
melalui suatu unit, saat itulah Ohm-meter mulai mengukur penurunan Voltase serta nilai
Hambatan.
Ohmmeter dapat digunakan dalam jangka panjang dalam kondisi baik jika difungsikan
dengan benar dan tepat. Hindari pemakaian alat ukur ini pada kondisi dimana masih terdapat
aliran listrik pada obyek yang diukur. Simpanlah pada tempat yang aman dan jauh dari pengaruh
medan magnet dari benda-benda di sekelilingnya.
2.2 MULTIMETER
A. Pengertian Multimeter
Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah satu
toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat
ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap “multimeter” minimal
memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (AmpereMeter), alat ukur tegangan
(VoltMeter) dan alat ukur resistansi (OhmMeter). Karena 3 fungsi ukur tersebut selalu dimiliki
oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVOmeter. Akan tetapi sesuai
perkembangan teknologi maka multimeter pada saat ini ada yang telah memiliki fungsi lain
sebagai alat ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur factor
penguatan transistor.
B. Jenis-jenis Multimeter
Multimeter ada 2 jenis, yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
1. Multimeter Analog
Multimeter analog merupakan jenis multimeter yang menggunakan display ukur (meter)
dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara
melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selector pada posisi batas
ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya.
Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan
multimeter jenis ini dinamakan sebagai multimeter analog. Multimeter analog lebih banyak
dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau computer kebanyakan
menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan
tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk
pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ohmmeter adalah suatu perangkat yang difungsikan untuk mengukur jumlah listrik yang
dihasilkan dari suatu pergeseran. Gerakan pergeseran tersebut seperti suatu elektron yang
melewati sebuah konduktor atau penghantar listrik. Hal ini juga dikenal dengan istilah hambatan
listrik dengan nilai yang diberi satuan Ohm. Pengukuran semacam ini selaras dengan ‘Hukum
Ohm’ yang berbunyi bahwa arus listrik pada suatu rangkaian pasti selalu berbanding lurus
dengan jumlah tegangan. Terdapat dua jenis Ohmmeter yang bisa digunakan oleh para ahli
elektro yaitu Ohmmeter Analog dan Ohmmeter Digital.
Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah satu
toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat
ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap “multimeter” minimal
memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (AmpereMeter), alat ukur tegangan
(VoltMeter) dan alat ukur resistansi (OhmMeter). Karena 3 fungsi ukur tersebut selalu dimiliki
oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVOmeter. Akan tetapi sesuai
perkembangan teknologi maka multimeter pada saat ini ada yang telah memiliki fungsi lain
sebagai alat ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur factor
penguatan transistor. Multimeter ada 2 jenis, yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
3.2 Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah
diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami
butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pengelasan.net/ohmmeter/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ohm-meter
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Multimeter
https://www.pengelasan.net/multimeter/
https://www.technodand.net/2018/12/mengenal-fungsi-jenis-multimeter.html?m=1