Anda di halaman 1dari 14

KOEFISIEN MUAI

PANJANG

20410017
RIJAL AHMAD MUJTAHID | TT1

STTT BANDUNG | Jl. Jakarta No. 31, Bandung 40272


Abstrak
Koefesien Pemuaian Panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada eksperimen ini akan diteliti hubungan antara bertambahnya suhu terhadap
pertambahan panjang suatu bahan. Pada eksperimen ini digunakan logam tembaga dan kuningan,
dan juga akan dilakukan penelitian terhadap hubungan antara bertambahnya suhu terhadap
pertambahan panjang suatu bahan. Tujuan dari eksperimen ini adalah praktikan mempunyai
kemampuan menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen, mengerti cara penulisan
ilmiah serta dapat menggunakan percobaan koefisien muai termal untuk menentukan konstanta
muai termal suatu bahan.
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Dalam kehidupan sehari-hari kita
dapat melihat banyak sekali hal-hal yang terjadi berkaitan dengan pemuaian dan penyusutan
suatu benda, misalnya pada siang hari yang panas, kawat kawat listrik bergantung pada
tiangnya akan mengendur, tetapi pada malam hari yang dingin kabel tersebut akan mengalami
penyusutan. Contoh lain yaitu rel kereta api yang dibangun dengan diberi sedikit ruang pemisah
diantara sambungan antar relnya senhingga rel tersebut tidak akan melengkung ketika cuaca
panas.
Hal-hal lain yang berkaitan dengan pemuaian yang sering kita jumpai yaitu pemasangan
kaca pada jendela dibuat lebih longgar untuk mengantisipasi pemuaian kaca pada saat cuaca
panas, sehingga saat cuaca panas dan terjadi pemuaian kaca tidak akan pecah. Oleh karena itu,
dilakukan percobaan koefisien muai termal untuk membuktikan bahwa kenaikan suhu dapat
menyebabkan suatu benda mengalami pemuaian.

Tujuan Eksperimen
1. Praktikan mempunyai kemampuan menggunakan teori ralat dalam melakukan
eksperimen.
2. Mengetahui cara penulisan ilmiah.
3. Menggunakan percobaan koefisien muai termal untuk menentukan konstanta muai
termal suatu bahan.
BAB II
DASAR TEORI
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Sebagian besar zat akan memuai bila
dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka
molekul-molekulnya akan bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan bertambah besar,
akibatnya jarak antara molekul benda menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian.

Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang
benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap diabaikan. Suatu pelat besi jika dipanaskan oleh
suhu tertentu akan mengalami ekspansi termal, sehingga terjadi perubahan panjang yang sering
disebut sebagai pemuaian panjang. Agar besi mengalami penyusutan maka dapat dilakukan
kompresibilitas dengan memberinya tekanan.

Suatu proses ekspansi termal dapat dirumuskan sebagai berikut :

∆L
=α ∆T … ( 1 )
Lo

L=Lo (1+ α ∆ T ) … ( 2 )

Proses penyusutan dikarenakan tekanan yang dirumuskan sebagai berikut :

∆L
=−k ∆ P … ( 3 )
Lo

L=Lo (1−k ∆ P) … ( 4 )
Grafik dari pers-35 dan pers-36 dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :

ΔL ΔL
Lo Lo

Gambar-1 Kurva ekspansi termal dan kompresibilitas

Untuk menentukan besar perubahan materi volume, maka :

V =L3 … ( 5 )

L3=Lo3 (1+ α ∆ T )3 … ( 6 )

L3=Lo3 (1+3 α ∆ T ¿ ¿ 3+ 3 ( α ∆ T )2+ ( α ∆ T )3 )¿ … ( 7 )

V 3=Vo 3 (1+3 α ∆ T ¿ ¿ 3+3 ( α ∆ T )2+ ( α ∆ T )3)¿ … ( 8 )

∆V
=3 α ∆T +3(α ∆ T )2 +(α ∆ T )3 … ( 9 )
Vo

∆V
=3 α ∆T … ( 10 )
Vo

∆V
=β ∆ T … ( 11 )
Vo

Dengan menggunakan persamaan (1) dan (11), dapat ditentukan besar koefisien termal untuk
panjang dan juga volume.
BAB III
METODE EKSPERIMEN

Alat dan Bahan


 Seperangkat alat koefisien muai panjang
 Batang uji
- Batang logam
 Alat ukur suhu ( termometer )
 Alat ukur panjang ( jangka sorong dan mistar )
 Pemanas dan ketel air
 Alat tulis

Skema Percobaan

Cara Kerja

 Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


 Menghitung panjang awal (L0) dan suhu awal (To) logam
 Menghitung jari-jari silinder (r) menggunakan jangka sorong dan panjang jarum penunjuk (R)
menggunakan penggaris.
 Meletakkan logam di alat koefisien muai panjang dan dijepit agar tidak berubah posisinya.
 Seimbangkan jarum di titik nol.
 Isi ketel uap dengan air setengah penuh, kemudian memasangkan selang pemanas pada
ujung batang uji.
 Dipanaskan batang uji dan diamati pergerakan jarum penunjuknya sembari dengan
memeriksa kenaikan suhu tiap pergeserannya.
 Menghitung pertambahan panjang (∆ L ¿
r
o ∆ L= ∆L
R
 Mencatat pertambahan panjang ∆𝐿 dan juga pertambahan suhu ∆𝑇 saat suhu maksimum .
 Gunakan persamaan (1) untuk menentukan koefisien muai pajang dengan cara membuat plot
grafik.
 Dicobakan untuk jenis batang lainnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Pengamatan

( d ± ∆ d ¿=¿ ) cm
d
r =
2
( r ± ∆ r ¿=(0,995 ± 0,005) cm
( R ± ∆ R ¿=(22,1 ±0,05) cm
Δℒ = 0,64 cm
( Lo ± ∆ Lo ¿=( 60 ± 0,05 ) cm

Tabel Data percobaan

No. T ∆T ∆ L ×10−2 ∆L
×1 0−4
Lo
1 31,2oC 3o C 2,88 cm 4,8
2 28,2oC 0o C 0 0

Grafik Pertambahan Panjang terhadap Pertambahan suhu


( 10^−4 )

35
30 f(x) = 26.4 x − 21.6
Perubahan panjang tiap panjang awal

25 R² = 1

20
15
10
5
0
0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2
Perubahan suhu ( oC )
PERTAMBAHAN PANJANG ∆ L

∆ L=Rr ∆ L

0,995
∆ L= ×0,64
22,1

∆ L=0,0288cm

RALAT PERTAMBAHAN PANJANG ( ∆ ΔL )

∆ ∆L = |∂∂r∆ L ∆ r|+|∂∂∆RL ∆ R|
r r
∆ ∆ L= | ∂
R
∂r
∆L
||
∆r +
∂ ∆L
R
∂R
∆R |
∆ ∆ L= |∆RL ∆ r|+|r R∆ L ∆ R|
2

∆ ∆ L= |0,64
22,1
×0,005|+
0,995 × 0,64
| 22, 1 × 0,05|2

∆ ∆ L=|0,00144796|+|0,00651911|

∆ ∆ L=0,00796707 cm

pertambahan panjang ( ∆ L ± ∆ ∆ L ¿=( 2,88 ± 0,07 ) .10−2cm

RALAT SUHU ( ∆ ΔT )
T T2
31,2 ℃ 973,44℃
28,2℃ 795,24℃
2
T
∑ =¿ 59,4℃ ∑ T =¿ 1768,68℃

ΣΤ 59,4
T rata rata= = =29,7 ℃
2 2
1
ΔΔΤ = n ( ∑ T 2 ) −¿ ¿ ¿

2

1
= 2 √ 2 ( 1768,68 ) −¿ ¿ ¿

1
= 2 √9

= 1,5℃

Jadi ralat suhu ( T± ∆ ∆ T ) = ( 29,7 ± 1,5 ) ℃

MENENTUKAN NILAI KOEFISIEN (α )

ΔL
=α ΔΤ
Lo

0,0288
=α × 3
60

0.0048
α=
3

α =1,6 ×1 0−4 ( ℃ )-

MENENTUKAN RALAT KOEFISIEN Δ α

∆L ∆L ∆L
∆ α= | ∂
Lo ∆ T
∂∆ L
∆∆ L +||

Lo ∆ T
∂ Lo
∆ Lo + ||

Lo ∆ T
∂∆T
∆ ∆T |
∆ ∂=| Lo1∆ T ∆ ∆ L|+¿
1
∂ ∆=| × 0,000209|+¿
60 ×3

∆ α=|1,111×1 0−6|+|1,333 ×1 0−7|+|8× 1 0−5|

∆ α=8,12443× 10−5 ℃ −1
KARENA NILAI KOEFISIEN (α ) SAMA DENGAN M gradien MAKA

α =M gradien : α =1,6 ×1 0−4 ( ℃ )-1

M gradien =1,6× 1 0−4 ¿

5,3−(−0,5)
M gradien 1= ×1 0−4=¿ 1,93 ×1 0−4 ¿
3

4,3−0,5
M gradien 2= × 1 0−4 =¿ 1,27 ×1 0−4 ¿
3

RALAT KOEFISIEN (∆ α ¿ SAMA DENGAN RALAT M gradien (∆ M gradien ¿ MAKA

| M gradien 1−M gradien|+| M gradien 2−M gradien|


∆ M gradien= × 1 0−4
2

|1,93−1,6|+|1,27−1,6|
∆ M gradien= × 10−4
2

0,33+0,33
∆ M gradien= × 10−4 =0,33× 1 0−4 ℃
2

Faktor factor yang mempengaruhi koefisien muai Panjang

Dilihat dari ∆L = (L1, A1, V1).(α, β, γ).∆T


di mana ∆L = pertambahan panjang oleh pemuaian
L1 = panjang mula-mula
A1 = luas mula-mula
V1 = volum mula-mula
∆T = perubahan suhu
untuk muai panjang - α = koefisien muai
untuk muai luas - β = koefisien muai
untuk muai volum - γ = koefisien muai
maka disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi pemuaian adalah :
1. Panjang / luas / volum mula-mula
2. Koefisien muai panjang / luas / volum
3. Perubahan suhu
Kesimpulan
Telah dilakukan eksperimen koefien muai termal dan juga telah dipelajari cara menggunakan teori
ralat secara pengukuran tunggal untuk menghitung koefisien muai.

Dengan hasil :

- pertambahan panjang ( ∆ L ± ∆ ∆ L ¿=( 2,88 ± 0,07 ) .10−2cm

- Jadi ralat suhu ( T± ∆ ∆ T ) = ( 29,7 ± 1,5 ) ℃

- Ralat Koefisien ∆ α=8,12443× 10−5 ℃ −1


- M gradien 1=¿ 1,93 ×10^(-4) (℃ )-1

- M gradien 2=¿ 1,27 ×1 0−4 ¿

- ∆ M gradien=0,33 ×1 0− 4 ℃

Daftar Pustaka
- Putra, V.G.V dan Purnomosari, E. Pengantar Eksperimen Fisika (untuk SMA/S1), CV.
Mulia Jaya, Yogyakarta, 2015.
- https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pemuaian/
- https://fisika 79.wordpress.com/tag/koefisien-muai/
- http://fisikazone.com/pemuaian-zat-padat/
- Vidia Galih dan Purnomosari Endah. 2015.Pengantar Eksperimen fisika, Yogyakarta:
Mulia jaya.
- Haliday, D., Resnick, R., Walker, 1997 Fundamental of Physics-Extended, 5th, New York:
John Wiley & Sons Inc

Anda mungkin juga menyukai