Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2

RANGKAIAN RC

DISUSUN OLEH:
RIJAL AHMAD MUJTAHID
20410017
1T1

PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2020
ABSTRAK

Pada lapoaran ini akan membahas hasil praktikum dari rangkaian RC. Pada
praktikum ini kita mempelajari karakteristik rangkaian RC, serta mempelajari proses
charging-discharging sebuah kapasitor. Rangkaian RC atau yang biasa disebut
dengan rangkaian Resistor dan Kapasitor sering kita jumpai dalam suatu rangkaian
elektronika. Rangkaian RC tersusun dari dari satu resistor dan satu kapasitor yang
merupakan rangkaian RC paling sederhana. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mempelajari karakteristik rangkaian RC, mempelajari proses charging-discharging
berdasarkan praktikum.

PENDAHULUAN

Rangkaian RC adalah rangkaian yang terdiri atas resistor dan kapasitor. secara
struktur prinsip kapasitor terdiri dari dua buah pelat konduktor yang berlawanan
muatan, masing-masing memiliki luas permukaan A, dan mempunyai muatan
persatuan luas σ. Konduktor yang dipisahkan oleh sebuah zat dielektrik yang
bersifat isolator sejauh d. Muatan berada pada permukaan konduktor yang jumlah
totalnya adalah nol. Hal ini disebabkan jumlah muatan negatif dan positif sama
besar. Ketika rangkaian hanya terdiri dari satu kapasitor bermuatan dan satu
resistor, kapasitor tersebut akan melepaskan energi yang di simpannya melalui
resistor. Beda potensial di kapasitor, yang tergantung pada waktu dapat di hitung
menggunakan hukum Kirchoff. Dalam hukum Kirchoff menyatakan bahwa arus yang
melewati kapasitor harus sama dengan arus yang melewati resistor. Hasil dari arus
kedua ini berupa persamaan diferensial linier. Rangakaian RC dipastikan akan
selalau memiliki sebuah kapasitor dan resistor , karena kedua elemen atau
komponen ini memiliki fungsi yang yang saling berhubungan satu sama lain nya.
BAB 1

DASAR TEORI

Arus bolak-balik (AC/alternating current)

Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besar dan
arah arus berubah-ubah secara bolak-balik. Arus bolak-balik hanya pergerakan
muatan listrik melalui media yang mengubah berubah arah secara berkala. Hal ini
berbeda dengan arus searah (DC), di mana pergerakan muatan hanya dalam satu
arah dan konstan. Arus bolak-balik merupakan arus yang arah dan besarnya setiap
saat berubah-rubah. Arus bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan.

Kapasitor (C)

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan


menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tertentu atau komponen
elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Cara kerja kapasitor
dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan elektron menuju kapasitor.
Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron, tegangan akan mengalami
perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah kapasitor dan mengalir
menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor akan
membangkitkan reaktif suatu rangkaian. Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah
perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan kapasitor.

Q
C= (1)
Vc

Ket: C : Kapsitas Kapasitor (Farad)

Q : Muatan listrik yang disimpan (Coulomb)

Vc : Beda potensial kedua ujung (Volt)


Resistor

Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahanan tertentu dan
menyerap energi dalam bentuk panas. Dalam prakteknya resistor juga disebut
tahanan atau hambatan listrik. salah satu komponen elektronika yang berfungsi
sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal
dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal. Dalam
kehidupan sehari-hari Resistor memilki banyak kegunaan, terutama dalam bidang
elektro. Adapun kegunaan Resistor sebagai berikut:

a. Pembangkit potensi listrik.

Maksudnya bahwa Resistor bisa menimbulkan potensial listrik dengan nilai tertentu.

b. Memperkecil tegangan (potensial) listrik

Maksudnya dengan pemasangan ini kita barhasil menurunkan tegangan listrik dari
suatu sumber listrik. Misalnya bila kita berkehendak memutar suatu motor listrik
dengan tegangan 6 volt sedang kita memiliki accu 7,5 volt atau 12 volt, maka
caranya bisa dipasangkan tahanan dengan perhitungan tertentu. Bila motor listrik
tersebut memiliki tahanan dalam sebesar 3 ohm maka agar diperoleh potensial 6
volt sebagai dimaksud kita harus memasangkan tahanan sebesar 3 ohm pada accu
12 volt.

c. Memperkecil arus listrik

Maksudnya yaitu jika dipasangkan suatu tahanan dakam suatu rangkaian kawat
maka akibatnya arus listrik yang mengalir menjadi lebih kecil.

d. Pembagi tegangan listrik

Maksudnya bahwa dengan pemakaian tahanan ini kita akan berhasil membagi
tegangan listrik dari suatu sumbar listrik, tetapi bila hasil pembagian itu dijumlahkan
hasilnya akan sama dengan tegangan sumbernya.
Resistor dapat dilihat nilainya dengan melihat warna yang terdapat pada resistor
tersebut, adapun warna tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. dibawah ini.

Gambar 1. Kode Warna Resistor

Pada penampakan resistor berikut, dapat dilihat resistor memiliki pita warna yang
memiliki nilai tergantung pada warna pita seperti pada Gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Warna pita pada resistor yang memiliki nilai yang berbeda-beda

Rangkaian R-C

Jika suatu kapasitor dalam kondisi tidak bermuatan dan pada waktu awal
rangkaian dalam kondisi terbuka, maka saat switch t=0 dalam kondisi tertutup maka
kapasitor dalam kondisi dimuati maka besar tegangan antara kedua plat semakin
bertambah. Saat muatan maksimum pada kapasitor tercapai, maka besar arusnya
adalah nol sedangkan besar tegangannya maksimum.

Besar arus yang terukur pada kondisi rangkaian tertutup adalah sebagai
berikut:

Q t

𝑉= = (1 –e−¿ ¿ )
RC
(2)
C

dengan besar tegangan adalah :


t

𝑉 =Vs e−¿ RC ¿
(3)

Untuk menentukan nilai tegangan secara teori maka dapat menggunakan


persamaan dibawah ini :

1
b= (4)
RC

Persamaan tersebut berasal dari rumus charging untuk proses


pengisian,yaitu;

Vc=ε ( 1 – e−tb ) (5)

Perbedaan antara tegangan secara eksperimen dan teori sangat sedikit untuk
melihat nilai keakuratannya maka dicari R 2 dari kurva tersebut dengan menggunakan
teorema fitting berikut data hasil perhitungan R 2

( vte−vex)2
R2=1− ¿ (6)
vavg−vexp ¿2

Dapat dilihat dari R2 nya bahwa tegangan secara eksperimen sesuai dengan
tegangan secara teori, hal ini menunjukan metode ini dapat digunakan untuk
menentukan kapasitansi suatu kapasitor. Berdasarkan nilai R 2 diatas dapat
dikatakan bahwa antara ekperimen dan teori hasilnya hamper mendekati nilai yang
sama. Kemudian dicari nilai kapasitor secara eksperimen melalui persamaan berikut

1
𝐶= (8)
Rb
BAB 2

MATERIAL & METODE

ALAT & BAHAN


Alat dan bahan yang dipakai pada eksperimen ini adalah:

1) Kapasitor

2) Resistor

3) Osiloskop

4) Kabel

5) Breadboard

6) Stopwatch

7) Arduino Uno

8) Program Arduino

Cara Kerja

 Praktikum pengosongan kapasitor (Discharging)

1. Buatlah tabel hasil percobaan seperti gambar II pada jurnal praktikum

2. Rangkai kapasitor,resistor,catudaya,danoiloskop seperti gambar I

3. Nyalakan catu daya dan amati kenaikan tegangan pada kapasitor melalui
oiloskop

4. Tunggu sampai beda tegangan pada kapasitor menunjukkan angka yang


cukup tinggi (mendekati beda tegangan sumber)

5. Matikan catu daya dan amati penurunan tegangan pada kapasitor

6. Catat besar penurunan tegangan pada kapasitor setiap 5 detik

7. Buat grafik Vc terhadap t dari hasil percobaan yang dilakukan


 Praktikum pengisian kapasitor (Charging)

1) Buatlah tabel hasil percobaan sepeti gambar II pada jurnal praktikum

2) Rangkai kapasitor,resistor,catu daya dan oiloskop seperti gambar I

3) Nyalakan catu daya dan pada nilai tegangan tertentu amati dan catat
kenaikan tegangan setiap 5 detik

4) Buat grafik Vc terhadap t dari hasil percobaan yang dilakukan


BAB 3

KAJIAN TEORI & EKSPERIMEN

TUGAS RC NPM GRUP (GANJIL)


1. Charging Kapasitor

Jika R= Jingga, hitam, merah, emas dan nilai kapasitor yang dipakai waktu
praktikum C(kapasitor) 1000 μF

a. Buatlah tabel Charging

V eksperimen
waktu b Vteori (Vteori-Veks)^2 (Vavg-Veks)^2
0 0 0,069976 0 0 11,34158698
0,65 2 0,65169 2,88468E-06 7,386041529
8
0,93 4 1,21828 0,083107937 5,942514256
4
1,37 6 1,71087 0,116194996 3,990914256
4
1,78 8 2,13913 0,128974828 2,520877893
1
1,95 10 2,51145 0,315233655 2,00995062
7
2,68 12 2,83515 0,024073595 0,472968802
7
2,97 14 3,11658 0,021486028 0,158186983
1
3,21 16 3,36125 0,022876956 0,024877893
1
3,59 18 3,57396 0,000257047 0,049405165
7
3,83 20 3,75890 0,005054861 0,213696074
2
3,95 22 3,91968 0,000919006 0,339041529
5
4,18 24 4,05946 0,014527724 0,659786983
9
4,34 26 4,18099 0,025281901 0,945314256
7
4,58 28 4,28665 0,086052078 1,469605165
4
4,66 30 4,37851 0,079235881 1,669968802
1
4,73 32 4,45837 0,073781619 1,855786983
2
4,87 34 4,52780 0,11709856 2,256823347
3
4,91 36 4,58816 0,10357672 2,378605165
7
4,94 38 4,64064 0,089612564 2,472041529
6
4,98 40 4,68627 0,086275956 2,599423347
2
4,99 42 4,72593 0,069727992 2,631768802
9

3,367727 1,463352787 53,38918636

b. Buatlah grafik V teori ∧V eksperimendari tabel yang telah dibuat

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

(Vteori−Veksperimen)2
𝑅 2 = 1−(V teori −V eksperimen )2
(Vavg−Veksperimen)2
= 1 - 1.463352787 53.38918636
= 1 – 0,0274091607 = 0,972590839
c. Berapa nilai C (Kapasitor) secara eksperimen

Jingga Hitam Merah Emas


3 0 102 5%

Tabel warna resistor

R=30.102 =3000 Ωtoleransi ±5 %

C teori=1000 μF=1.10−3 F
RC=3000× 0,001=3
1 1
Bteori = = =0,33
RC 3
𝖼= 𝑉 = 5 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑉 𝑀𝑢𝑙𝑎𝑖 = 0𝑉
𝑉 𝑁𝑎𝑖𝑘 = 5𝑉
𝑡 𝑛𝑎𝑖𝑘 = 42 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

Bsolver =0,069976

1
 C eksperimen =
R.b
1
¿
3000× 0,069976
¿ 0,004763 F
¿ 4763 μF
Jadi nilai C eksperimen adalah 4763 μF

Perbandingan ¿ C teori : C eksperimen


¿ 1000 μF :4763 μF
2. Discharging Kapasitor

Jika R= Jingga, hitam, merah, emas dan nilai kapasitor yang dipakai waktu
praktikum C(kapasitor) 1000𝜇F

a. Buatlah tabel Discharging


b. Veksperim wakt b Vteori (Vteori-Veks)^2 (Vavg-Veks)^2
en u
5 0 0,06372 5 0 10,9561
1
4,62 2 4,40172 0,047644904 8,5849
3
4,31 4 3,87503 0,18919642 6,8644
3
4,13 6 3,41136 0,516437488 5,9536
4
3,55 8 3,00317 0,299016574 3,4596
6
3,16 10 2,64383 0,266431853 2,1609
2,85 12 2,32748 0,273026032 1,3456
1
2,37 14 2,04898 0,103050417 0,4624
5
2,02 16 1,80381 0,046736766 0,1089
3
1,87 18 1,58797 0,079536919 0,0324
7
1,43 20 1,39796 0,001026112 0,0676
7
1,12 22 1,23069 0,01225287 0,3249
3
0,89 24 1,08343 0,037416568 0,64
4
0,58 26 0,95379 0,139722638 1,2321
5
0,35 28 0,83966 0,239774925 1,7956
8
0,25 30 0,73919 0,239314024 2,0736
7
0,12 32 0,65074 0,281693817 2,4649
8
0,09 34 0,57288 0,233175783 2,56
3
0,07 36 0,50433 0,188646242 2,6244
4
0,05 38 0,44398 0,155226483 2,6896
8
0,03 40 0,39086 0,130221642 2,7556
2
0,01 42 0,34409 0,111618505 2,8224
4
0 44 0,30292 0,091761069 2,8561
1

1,69 3,682928049 64,8356

c. Buatlah grafik V teori ∧V eksperimen dari tabel yang telah dibuat

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

2
3 ( V teori−V eksperimen )
R =1− ¿¿¿

3.682928049
¿ 1−
64.8356

¿ 1−0,0568041022

¿ 0,943195898

d. Berapa nilai C (Kapasitor) secara eksperimen


Jingga Hitam Merah Emas
3 0 102 5%

Tabel warna resistor

R=30. 10 2=3000 Ω toleransi ±5 %

C teori=1000 μF=1.10−3 F

RC =3000× 0,001=3

1 1
Bteori = = =0,33
RC 3

C=V =5 Volt

V mulai =0 V

V naik =5V

t naik =44 sekon

Bsolver =0,069976

1
 C eks=
R.b

1
¿
3000× 0,063721

¿ 0,004763 F

¿ 0,005231 μF

Jadi nilai C eksperimen adalah 5231 μF

Perbandingan = 𝐶 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 ∶ 𝐶 𝑒𝑘𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛

1000 𝜇𝐹 ∶ 5231 µ𝐹
BAB 4

PENUTUP

KESIMPULAN

Setelah dilakukan percobaan dengan menggunakan rangkain seri dan


mendapatkan hasil 𝐶𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 dan 𝑅2 adalah sebagai berikut:

𝑪𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
𝑹2
Charging 4763 µ𝐹 0,972590839
Discharging 5231 µ𝐹 0,943195898

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa rangkaian RC adalah suatu
rangkaian listrik kombinasi dari komponen resisitor dan kapasitor. Dengan
dilakukanya praktikum pengisian dan pengosongan kapasitor ini dapat diukur
tegangan dan arus saat pengisian dan pengosongan kapasitor. Dengan demikian,
dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar resistor maka waktu yang
dibutuhkan dalam proses charging atau discharging semakin panjang. Ketelitian
dan keuletan pun sangat dibutuhkan pada praktikum ini.

Anda mungkin juga menyukai