Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM SERAT

UJI MIKROSKOP SERAT

RIJAL AHMAD MUJTAHID


20410017
1T1

PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2020

I. TUJUAN
a. Mengenal dan mampu menggunakan mikroskop.
b. Mampu membedakan berbagai jenis serat berdasarkan uji
mikroskop.

II. DASAR TEORI


A. Mikroskop

Mikroskop adalah alat yang digunakan sebagai pembesar, biasanya


mikroskop digunakan untuk penelitian. Untuk melihat partikel kecil atau
gambar yang berukuran kecil (mikro) alat ini sangat berguna, karena alat
ini memiliki sekitar 10x lebih besar melihat dari gambar aslinya.

B. Bagian-bagian mikroskop
1. Lensa Objektif

Lensa objektif adalah lensa yang yang letaknya dekat dengan objek yang
diamati, fungsinya adalah memperbesar bayangan benda atau objek
pengamatan dengan perbesaran 10x, 40x atau 100x .

2. Lensa Okuler

Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat,


fungsinya adalah untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif, dengan perbesaran benda 5x, 10x atau 12,5 kali.

3. Reflector / Cermin Pengatur

Reflektor (cermin pengatur) fungsinya adalah untuk memantulkan


cahaya kedalam diafragma. Bagian yang memiliki 2 sisi (datar dan
cekung) ini dapat dilepas dan diganti dengan sumber cahaya dari
lampu. Pada mikroskop model- model baru, cermin sudah tidak digunakan
karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang di bagian bawah atau
kaki.

4. Kondensor

Kondensor fungsinya adalah untuk mengumpulkan cahaya yang masuk


dan memfokuskan cahaya untuk menerangi objek.

5. Tubus (Tabung Mikroskop)

Tabung mikroskop (tubus) fungsinya adalah mengatur fokus dan menjadi


penghubung antara lensa okuler dan lensa objektif mikroskop.

6. Revolver (Pemutar Lensa)

Revolver merupakan rumah (house) bagi lensa obyektif. Lensa obyektif


yang diletakkan pada revolver umumnya 3 buah dengan perbesaran 4x,
10x dan 100x. Cara menggunakannya cukup mudah. Anda hanya perlu
memutar revolver untuk mengganti perbesaran lensa obyektif.

7. Diafragma

Diafragma berfungsi untuk mengontrol intensitas cahaya yang diarahkan


kepada spesimen (preparat). Letaknya berada di bawah meja dan di atas
kondensor. Mikroskop berkualitas tinggi biasanya menggunakan abbe
condenser.
8. Penjepit Objek (Klip)

Penjepit objek atau klip fungsinya adalah untuk memegang, menahan atau


menekan kaca objek (preparat) agar mudah digerakan saat proses
pengamatan.

9. Meja Mikroskop

Meja Mikroskop fungsinya adalah untuk meletakan benda yang akan diteliti.

10. Lengan Mikroskop

Lengan Mikroskop fungsinya adalah sebagai pegangan ketika mikroskop


akan dipindahkan.

11. Kaki Mikroskop

Kaki mikroskop fungsinya adalah untuk menopang mikroskop agar tetap


stabil.

12. Pemutar Halus & Pemutar Kasar

Pemutar Halus (Mikrometer) & Pemutar Kasar (Makrometer) bagian ini


terletak pada lengan mikroskop dan fungsinya adalah untuk mengatur
kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Di mikroskop
dengan tabung lurus, Mikrometer dan Makrometer digunakan untuk menaik
turunkan tabung dan lensa objektif. Sedangkan pada mikroskop tabung
miring bagian ini digunakan untuk menaikturunkan meja preparat.

13. Sendi Inklanasi

Sendi Inklinasi merupakan bagian yang digunakan untuk mengatur derajat


kemiringan mikroskop untuk memudahkan pengamatan.
C. Serat Tekstil

Serat tekstil adalah suatu benda yang memiliki perbandingan antara


panjang dan diameter yang sangat besar. Serat yang dapat digunakan
sebagai tekstil harus memenuhi persyaratan diantaranya adalah panjang,
fleksbilitas, dan kekuatan. Adapun beberapa serat tekstil yang diamati
dalam praktikum diantaranya:

1) Serat Alam
a. Serat Alam Selulosa
a) Kapas

Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman kapas. Jika dilihat
dibawah mikroskop mempunyai penampang memanjang seperti pita yang
terpilin dan penampang
melintang seperti ginjal
dengan lubang ditengah
yang disebut lumen.

Gambar Penampang membujur dan Melintang Serat Kapas

b) Rami
Rami adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria nivea.
Morfologi serat rami jika dilihat dibawah mikroskop bentuk nya memanjang
dengan permukaan bergaris dan berkerut. Untuk penampang
melintangnya berbentuk lonjong dengan lumen pipih.
Gambar Penampang Membujur dan Melintang Serat Rami
2) Serat Alam Protein
a) Sutera

Sutera adalah salah satu serat alami yang berasal dari hewan, yaitu ulat
sutera. Ulat sutera berasal dari telur kupu-kupu jenis Bombyx mori dan
Tussah. Serat sutera merupakan satu-satunya serat alam yang berbentuk
filamen. Serat di buat pada saat ulat sutera akan berubah menjadi
kepompong.

Gambar Penampang Serat Sutera Tusah ( Kiri ) dan Bombyyx Mori


( Kanan)

b) Wool

Wool merupakan serat yang berasal dari bulu biri-biri atau binatang
berbulu lainnya.Wool halus bersifat lembut, kuat elastik, dan keriting
sehingga dapat dibuat benang halus.

Gambar Penampang membujur dan Melintang Wool

3) Serat Buatan
a) Rayon Viskosa

Rayon viskosa adalah serat selulose alam yang disusun kembali


molekulnya sehingga struktur molekulnya sama dengan serat selulosa
yang lain, perbedaannya terletak pada tingkat pemanjangan rantai
molekul serat. Sebagai bahan dasar adalah kayu sebangsa cemara.

Gambar 2.6 Penampang Membujur dan Melintang Rayon Viskosa

b) Rayon Asetat

Rayon asetat adalah serat yang dibuat dari linter atau selulose kayu,
anhidrida dan aseton. Karena penyusunannya banyak zat kimia buatan,
dimasukkan kelompok thermoplastics.

Gambar 2.7 Penampang membujur dan Melintang Rayon Asetat

c) Rayon Kuproamonium

Serat rayon kuproamonium adalah serat yang dibuat dari selulose kapas
yang disusun kembali dengan cara mencampur ke dalam larutan amonia
yang mengandung kuprooksida. Sebagai bahan baku dipergunakan kapas
linter atau kadang-kadang pulp kayu yang telah dimurnikan sehingga
mempunyai kadar selulose yang tinggi.
Gambar 2.8 Penampang Rayon Kuproamonium

d) Poliester

Serat poliester mulai pertengahan abad dua puluh merupakan serat


buatan yang paling banyak digunakan. Poliester dengan nama dagang
Dacron dibuat dari asam tereftalat dan etilena glikol.

Gambar 2.9 Penampang membujur dan Melintang Poliester

e) Poliamida

Poliamida pertama kali dibuat oleh W. Carothers pada tahun 1928 dengan
nama dagang Nylon. Poliamida dibuat dari hasil reaksi senyawa diamina
dan dikarboksilat.

Gambar 2.10 Penampang Membujur dan Melintang Poliamida

f) Poliakrilat

Serat poliakrilat merupakan serat yang dibuat dari polimer akrilonitril yang
disintesis dengan cara polimerisasi adisi. Di dalam perkembangannya
untuk menaikkan daya serap terhadap zat warna pembuatan serat
poliakrilat merupakan campuran akrilonitril dengan polimer yang lain
misalnya vinil asetat atau vinil klorida.
Gambar 2.11 Penampang Membujur dan Melintang Poliakrilat

III. ALAT DAN BAHAN

ALA
Mikroskop
Slide Glass
Cover Glass
Silet
IV. Cara kerja
a. Identifikasi Serat Penampang Membujur
1. Diletakkan serat dengan sejajar di atas kaca preparat dan dipisahkan
satu sama lain dengan menggunakan jarum.
2. Dikumpulan serat yang berada di atas kaca preparat diatur supaya
rata dan renggang.
3. Ditetesi air suling serat yang berada di atas kaca preparat lalu ditutup
dengan kaca penutup.
4. Dihisap dengan tisu kelebihan air pada preparat
5. Diletakkan preparat yang sudah jadi di meja mikroskop, lalu diamati.
6. Diamati mulai dari lensa objektif yang terkecil ,dengan tidak
menggeser objek , lalu diperbesar dengan diubah lensa objektif dari
perbesaran 4 x ke 40 x.
7. Digambar bentuk penampang serat di lembar jurnal dan identifikasi.
b. Identifikasi Serat Penampang Melintang
1. Ditusukkan pada tengah- tengah gabus,dengan jarum mesin jahit
yang panjang berisi benang.
2. Ditusuk jarum berlawanan arah, lalu ditarik benang yang menonjol,
kemudian jarum ditarik kembali dengan meninggalkan lengkungan
benang pada gabus.
3. Disejajarkan sekelompok serat dan diberi lak diletakkan dalam
lengkungan benang dan ditarik masuk ke dalam gabus.
4. Dikeringkan dengan oven gabus yang telah berisi serat.
5. Dipotong permukaan gabus yang mempunyai ujung serat yang
menonjol rata dengan silet tajam.
6. Diiris tipis gabus dengan silet tajam,Setelah lak kering.
7. Ditempelkan irisan gabus yang ada potongan serat pada kaca
preparat dengan setetes air suling, dan ditutup dengan kaca penutup,
Lalu diamati contoh serat dibawah mikroskop.
8. Diamati mulai dari lensa objektif yang terkecil ,dengan tidak
menggeser objek , lalu diperbesar dengan diubah lensa objektif dari
perbesaran 4 x ke 40 x.
9. Digambar bentuk penampang serat di lembar jurnal dan identifikasi.
V. Data Hasil Percobaan
Terlampir

I. Pembahasan

MEMBUJUR MELINTANG
SERAT TEO
PRAKTIKUM RI PRAKTIKUM TEORI
Kapas
-
Membujur:
Silinder
berpilin
-Melintang:
Kacang
dengan
lumen
Rayon
Viskosa
-
membujur:
Selinder
bergaris
-Melintang:
bergerigi
Rami
-
Membujur:
Silinder
bergaris
-Melintang:
Mirip
kapas,
lumen
besar
Sutera
-
Membujur:
Berselaput
serisin
-Melintang:
Segitiga.
Wool
-
Membujur:
Bersisik
-Melintang:
Bulat oval
Poliester
-
Membujur:
Silinder
-Melintang:
Bulat rata
Poliakrilat
-
Membujur:
Silinder
bergaris
-Melintang:
Kacang
tanpa
lumen
Poliamida/
Nylon
-
Membujur:
Silinder
-Melintang:
Bulat
Poliester
Kapas

Poliester
Rayon

Poliester
Wool

Rayon
Asetat
-
Membujur:
Silinder
bergaris
-Melintang:
Berkerut
Rayon
Kuproamo
-nium
-
Membujur:
Silinder
-Melintang:
Bulat
Poliester
Kapas
Rayon

Secara keseluruhan praktikum uji mikroskop serat menghasilkan hasil


yang sesuai dengan literature yang didapatkan. Untuk serat campuran, baik
poliester kapas, poliester rayon, poliester wool dan poliester kapas rayon
masing masing memiliki bentuk penampang serat campurannya masing-
masing.

VI. Kesimpulan
Dari praktikum uji mikroskop ini dapat disimpulkan bahwa yang dapat
diidentifikasi dengan uji mikroskop adalah serat-serat alam Karena sudah
memiliki cirri tersendiri sesuai sumber seratnya. Sedangkan untuk serat buatan,
tidak dapat diidentifikasi karena rata-rata memiliki bentuk yang sama. Hal ini
karena bentuk penampang serat buatan bergantung pada cetakan atau
spinneret yang digunakan.

VII. Daftar Pustaka


Modul Praktikum Serat Tekstil: Laboratorium Evauasi Kimia Tekstil, Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil Bandung

http://mode. ok-rek.com/2014/11/klasifikasi-serat-tekstil-alam-buatan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop
https://www.alatalatlab.com/tag/bagian-bagian-mikroskop-listrik/

Komalasari, Maya., & Khairul, U. (2013). BAHAN AJAR PRAKTIKUM SERAT


TEKSTIL. Bandung: SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL.

Modul PLPG Tekstil 2013

Soeprijono P., dkk. (1973). SERAT-SERAT TEKSTIL. Bandung: INSTITUT


TEKNOLOGI TEKSTIL.

Anda mungkin juga menyukai