I. TUJUAN
a. Mengenal dan mampu menggunakan mikroskop.
b. Mampu membedakan berbagai jenis serat berdasarkan uji
mikroskop.
B. Bagian-bagian mikroskop
1. Lensa Objektif
Lensa objektif adalah lensa yang yang letaknya dekat dengan objek yang
diamati, fungsinya adalah memperbesar bayangan benda atau objek
pengamatan dengan perbesaran 10x, 40x atau 100x .
2. Lensa Okuler
4. Kondensor
7. Diafragma
9. Meja Mikroskop
1) Serat Alam
a. Serat Alam Selulosa
a) Kapas
Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman kapas. Jika dilihat
dibawah mikroskop mempunyai penampang memanjang seperti pita yang
terpilin dan penampang
melintang seperti ginjal
dengan lubang ditengah
yang disebut lumen.
b) Rami
Rami adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria nivea.
Morfologi serat rami jika dilihat dibawah mikroskop bentuk nya memanjang
dengan permukaan bergaris dan berkerut. Untuk penampang
melintangnya berbentuk lonjong dengan lumen pipih.
Gambar Penampang Membujur dan Melintang Serat Rami
2) Serat Alam Protein
a) Sutera
Sutera adalah salah satu serat alami yang berasal dari hewan, yaitu ulat
sutera. Ulat sutera berasal dari telur kupu-kupu jenis Bombyx mori dan
Tussah. Serat sutera merupakan satu-satunya serat alam yang berbentuk
filamen. Serat di buat pada saat ulat sutera akan berubah menjadi
kepompong.
b) Wool
Wool merupakan serat yang berasal dari bulu biri-biri atau binatang
berbulu lainnya.Wool halus bersifat lembut, kuat elastik, dan keriting
sehingga dapat dibuat benang halus.
3) Serat Buatan
a) Rayon Viskosa
b) Rayon Asetat
Rayon asetat adalah serat yang dibuat dari linter atau selulose kayu,
anhidrida dan aseton. Karena penyusunannya banyak zat kimia buatan,
dimasukkan kelompok thermoplastics.
c) Rayon Kuproamonium
Serat rayon kuproamonium adalah serat yang dibuat dari selulose kapas
yang disusun kembali dengan cara mencampur ke dalam larutan amonia
yang mengandung kuprooksida. Sebagai bahan baku dipergunakan kapas
linter atau kadang-kadang pulp kayu yang telah dimurnikan sehingga
mempunyai kadar selulose yang tinggi.
Gambar 2.8 Penampang Rayon Kuproamonium
d) Poliester
e) Poliamida
Poliamida pertama kali dibuat oleh W. Carothers pada tahun 1928 dengan
nama dagang Nylon. Poliamida dibuat dari hasil reaksi senyawa diamina
dan dikarboksilat.
f) Poliakrilat
Serat poliakrilat merupakan serat yang dibuat dari polimer akrilonitril yang
disintesis dengan cara polimerisasi adisi. Di dalam perkembangannya
untuk menaikkan daya serap terhadap zat warna pembuatan serat
poliakrilat merupakan campuran akrilonitril dengan polimer yang lain
misalnya vinil asetat atau vinil klorida.
Gambar 2.11 Penampang Membujur dan Melintang Poliakrilat
ALA
Mikroskop
Slide Glass
Cover Glass
Silet
IV. Cara kerja
a. Identifikasi Serat Penampang Membujur
1. Diletakkan serat dengan sejajar di atas kaca preparat dan dipisahkan
satu sama lain dengan menggunakan jarum.
2. Dikumpulan serat yang berada di atas kaca preparat diatur supaya
rata dan renggang.
3. Ditetesi air suling serat yang berada di atas kaca preparat lalu ditutup
dengan kaca penutup.
4. Dihisap dengan tisu kelebihan air pada preparat
5. Diletakkan preparat yang sudah jadi di meja mikroskop, lalu diamati.
6. Diamati mulai dari lensa objektif yang terkecil ,dengan tidak
menggeser objek , lalu diperbesar dengan diubah lensa objektif dari
perbesaran 4 x ke 40 x.
7. Digambar bentuk penampang serat di lembar jurnal dan identifikasi.
b. Identifikasi Serat Penampang Melintang
1. Ditusukkan pada tengah- tengah gabus,dengan jarum mesin jahit
yang panjang berisi benang.
2. Ditusuk jarum berlawanan arah, lalu ditarik benang yang menonjol,
kemudian jarum ditarik kembali dengan meninggalkan lengkungan
benang pada gabus.
3. Disejajarkan sekelompok serat dan diberi lak diletakkan dalam
lengkungan benang dan ditarik masuk ke dalam gabus.
4. Dikeringkan dengan oven gabus yang telah berisi serat.
5. Dipotong permukaan gabus yang mempunyai ujung serat yang
menonjol rata dengan silet tajam.
6. Diiris tipis gabus dengan silet tajam,Setelah lak kering.
7. Ditempelkan irisan gabus yang ada potongan serat pada kaca
preparat dengan setetes air suling, dan ditutup dengan kaca penutup,
Lalu diamati contoh serat dibawah mikroskop.
8. Diamati mulai dari lensa objektif yang terkecil ,dengan tidak
menggeser objek , lalu diperbesar dengan diubah lensa objektif dari
perbesaran 4 x ke 40 x.
9. Digambar bentuk penampang serat di lembar jurnal dan identifikasi.
V. Data Hasil Percobaan
Terlampir
I. Pembahasan
MEMBUJUR MELINTANG
SERAT TEO
PRAKTIKUM RI PRAKTIKUM TEORI
Kapas
-
Membujur:
Silinder
berpilin
-Melintang:
Kacang
dengan
lumen
Rayon
Viskosa
-
membujur:
Selinder
bergaris
-Melintang:
bergerigi
Rami
-
Membujur:
Silinder
bergaris
-Melintang:
Mirip
kapas,
lumen
besar
Sutera
-
Membujur:
Berselaput
serisin
-Melintang:
Segitiga.
Wool
-
Membujur:
Bersisik
-Melintang:
Bulat oval
Poliester
-
Membujur:
Silinder
-Melintang:
Bulat rata
Poliakrilat
-
Membujur:
Silinder
bergaris
-Melintang:
Kacang
tanpa
lumen
Poliamida/
Nylon
-
Membujur:
Silinder
-Melintang:
Bulat
Poliester
Kapas
Poliester
Rayon
Poliester
Wool
Rayon
Asetat
-
Membujur:
Silinder
bergaris
-Melintang:
Berkerut
Rayon
Kuproamo
-nium
-
Membujur:
Silinder
-Melintang:
Bulat
Poliester
Kapas
Rayon
VI. Kesimpulan
Dari praktikum uji mikroskop ini dapat disimpulkan bahwa yang dapat
diidentifikasi dengan uji mikroskop adalah serat-serat alam Karena sudah
memiliki cirri tersendiri sesuai sumber seratnya. Sedangkan untuk serat buatan,
tidak dapat diidentifikasi karena rata-rata memiliki bentuk yang sama. Hal ini
karena bentuk penampang serat buatan bergantung pada cetakan atau
spinneret yang digunakan.
http://mode. ok-rek.com/2014/11/klasifikasi-serat-tekstil-alam-buatan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop
https://www.alatalatlab.com/tag/bagian-bagian-mikroskop-listrik/