Disusun Oleh :
NPM : 22420025
Grup : 1K1
Dosen : - Kurniawan,S.Si.,MT.
2022/2023
I. MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM
Kaca obyek dan kaca penutup harus betul-betul bersih, karena kotoran akan
membuat bayangan yang kurang jelas di dalam mikroskop hal in dapat
memberikan informasi yang tidak tepat pada saat mengidentifikas Kaca obyek dan
kaca penutup ini harus bebas lemak, sehingga cairan dapat merata dan tidak
membentuk tetesan-tetesan. Kaca obyek dan kaca penutup yang baru harus
dibersihkan dengan amonia 5% atau alkohol 50%, kemudian dikeringkan dengan
kain kasa penyerap atau kertas lensa Untuk membersihkan kaca obyek yang sudah
dipakai, dapat digunakan campuran bikromat yang terdiri dari kalium bikhomat
200 gr, air 800 ml dan asam sulfat pekat 1,2 L. Kaca obyek yang sudah dipakai
direndam dalam larutan tersebut selama 2 hari.
Persiapan serat penampang memanjang
Sebelum diletakkan di atas kaca obyek surat sudah dibersihkan dan dipisahkan
satu dengan yang lainnya Untuk pengamatan serat penampang memanjang dengan
mikroskop, serat diletakkan di atas kaca obyek dengan medium zat cair. Untuk
pengamatan biasa, umumnys digunakan air, tetapi untuk mendapatkan
pengamatan yang lebih bak digunakan minyak mineral, gliserin atau zat lain.
Penggunaan zat ini selain karena zat tersebut tidak mudah menguap, juga untuk
mendapatkan medium dengan indeks bias yang sesuai.
Bila perbedaan indeks bias antara serat selulosa dengan medium besar. serat akan
tampak gelap dan kurang tembus cahaya sehingga permukaan serat yang kelihatan
lebih jelas. Tetapi bila perbedaan indeks bias antars serat dan medium kecil, maka
serat akan tampak tembus cahaya dan struktur bagian dalam serat kelihatan lebih
jelas.
Jika serat yang akan diamati berupa kumpulan serat, maka serat tinggal diambil
dan dibuat preparat secara langsung, namun jika serat tersebut sudah dalam
berupa benang atau bahkan kain, maka ada beberapa periapan yang harus
dilakukan. Kalau berupa benang, maka kita harus meniras benang tersebut
menjadi serat- serat yang terpisah. Jika berupa kain, maka kita harus
mempreparasi terlebih dahulu dengan cara meniras ke bentuk benang kemudian
menirasnya kembali sehingga bentuk akhirnya berupa serat yang akan dilihat di
bawah mikroskop. Untuk mendapatkan hasil pengamatan yang baik, diperlukan
mikroskop yang mempunyai perbesaran 100-150 kali. Perlengkapan mikroskop
yang diperlukan ialah kaca obyek (slide glass) jarum pemisah, kaca penutup
(cover glass).
Untuk mendapatkan irisan lintang serat dapat dilakukan dengan berbagai cara
yaitu dengan cara metoda gabus dan dengan alat mikrotom tangan atau mikrotom
mekanik. Di sini hanya akan diterangkan cara yang paling sederhana yaitu "cara
gabus"
Agar serat yang ada di dalam gabus dapat diiris secara melintang maka serat harus
kaku sehingga ketika diiris, seratnya tidak merunduk. Oleh karena itu sebelum
serat dimasukkan ke dalam gabus, maka serat diberi lem perekat dahulu sehingga
serat dapat menjadi kaku ketika berada di dalam gabus
- Jarum mesin jahit yang panjang berisi benang ditusukkan melalui tengah-
tengah gabus
- Suatu kawat kecil dimasukkan pada lengkungan benang yang menonjol,
kemudian jarum ditarik kembali dengan meninggalkan lengkungan benang
pada gabus.
- Sekelompok serat yang telah disejajarkan dan diberi lak diletakkan dalam
lengkungan benang dan dengan hati-hati ditarik masuk ke dalam gabus
dengan cara menarik ujung-ujung benang. Jumlah serat yang ditarik harus
cukup tertekan sehingga serat akan terpegang oleh gabus dengan baik,
tanpa terjadi perubahan bentuk serat.
- Permukaan gabus yang mem
- punyai ujung serat yang menonjol dipotong rata dengan pisau silet tajam.
- Setelah laknya kering, gabus diris tipis menggunakan pisau silet tajam.
- Irisan gabus yang mengandung potongan serat ditempelkan pada kaca
penutup dengan setetes air suling,
- Kaca penutup dengan potongan gabus dibawahnya diletakkan pada kaca
obyek, sehingga seluruh irisan dapat terletak dalam satu fokus.
- Amati contoh serat di bawah mikroskop
- Untuk mempermudah penggunaan mikroskop, pengamatan dimulai
dengan menggunakan lensa objektif terkecil dahulu, lalu dengan tidak
menggeser objek di meja mikroskop, citra objek diperbesar dengan
mengubah lensa objektifnya, dan fokuskan citra objeknya (dan
pembesaran lensa objektif 5x, lalu dirubah ke 10x dan 40x)
- Gambar bentuk penampang serat tersebut di lembar jurnal praktikum
3. Rami Berbentuk
silinder dan
permukaan
bergaris
membentuk
benjolan kecul
dan sedikit tebal
4. Sutera Permukaan
seratnya teraoat
serisin yang tebal
dan ada benjolan
sedikit
5. Wool Terdapat sisik
bergaris tang
tidak beraturan
6. Poliester Memanjang
seperti silinder
dan terdapat
bitnik-bintik pada
permukaan
7. Poliakrilat Dalam seratnya
terdapat garis-
garis sedikit dan
tipis
8. Poliamida Bentuknya sama
(Nylon) seperti poliester
dan di seratnya
terdapat bitnik-
bintik
9. Poliester Kapas Gabungan dari
poliester & kapas.
Poliester terdapat
bintik-bintik dan
pada kapas ada
yang melilit dan
terpilin
10. Poliester Poliester terdapat
Rayon bitnik-bintik dan
rayon terdapat
serabut dan
bergaris
11. Poliester Wool Poliester terdapat
bitnik-bintik dan
lebih halus
sedangkan wool
terdapat sisik-
sisik bergaris
yang tidak
beraturan
VI. KESIMPULAN
Dari praktikum uji mikroskop ini dapat disimpulkan bahwa yang dapat di
identifikasi dengan uji mikroskop adalah serat-serat alam karena sudah memiliki
ciri tersendiri sesuai sumber seratnya. Sedangkan untuk serat buatan, tidak dapat
diidentifikasi karena rata-rata memiliki bentuk yang sama. Hal ini karena bentuk
penampang serat buatan bergantung padacetakan atau spinneret yang digunakan.
VII. DAFTAR PUSTAKA