Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

SERAT TEKSTIL
UJI MIKROSKOPIK

NAMA : AKBAR DANANG APRINDHA


NPM : 18020010
GRUP : K1

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2019
TEORI DASAR
Identifikasi serat didasarkan pada beberapa sifat khusus dari suatu serat,
yaitu morfologi, sifat kimia dan sifat fisiknya. Pada uji mikroskop kali ini, akan
diteliti mengenai morfologi dari beberapa serat. Serat (dalam bahasa Inggris
: fiber) merupakan suatu jenis bahan yang berupa potongan komponen yang
membentuk jaringan memanjang yang utuh. Contoh serat yang paling sering
dijumpai ialah serat yang ada pada kain.
Material ini sendiri terbilang sangat penting dalam kebutuhan hidup
manusia. Manusia sendiri menggunakan bahan serat ini untuk banyak hal, baik itu
untuk digunakan membuat tali, kain atau kertas. Serat bisa digolongkan menjadi 2
jenis, yaitu serat alami dan serat sintetis (buatan manusia).
Pada serat alam, morfologi seratnya menunjukkan suatu bentuk dengan
perbedaan yang besar antara satu dengan yang lainnya, karena serat-serat tersebut
ditentukan oleh jenis tanaman dan jenis hewannya. Dalam batas tertentu morfologi
mempunyai bentuk yang tetap, oleh karena itu morfologi serat dari serat alam
sangat menentukan dalam identifikasi seratnya.
Pada serat buatan, morfologi serat kurang penting untuk identifikasi serat,
karena morfologi serat ditentukan terutama oleh cara pembuatan dan penarikan
seratnya, dan bukan oleh jenis seratnya.
Bentuk penampang melintang dan membujur serat bermacam-macam dari
yang berbentuk bulat beraneka ragam sampai pipih.
Untuk pengamatan pandangan membujur, serat diletakkan sejajar diatas
kaca objek dan dipisahkan satu dari yang lainnya dengan jarum supaya tidak
menumpuk, kemudian ditutup dengan kaca penutup, dan dari salah satu sisi kaca
penutup ditetesi medium. Jumlah air atau medium tidak boleh terlalu banyak, tetapi
tidak boleh terlalu sedikit. Kelebihan medium dapat dikurangi dengan kertas
saring.
Untuk pengamatan penampang melintang serat, dilakukan hal yang sama
seperti pada pengamatan membujur, tetapi sebelumnya serat harus dipotong
membentuk irisan lintang.
Suatu hal yang juga penting dalam persiapan ialah mencegah adanya
gelembung udara yang terlalu banyak. Gelembung udara hampir selalu ada,
meskipun persiapan telah dilakukan sebaik-baiknya. Dibawah mikroskop,
gelembung udara tersebut akan nampak sebagai bulatan-bulatan dengan garis tepi
gelap dan bagian tengah terang.
Dalam pelaksanaannya uji mikroskop ini membutuhkan alat bantu yang
dapat melihat hingga ukuran mikro yaitu mikroskop itu sendiri. Mikroskop (bahasa
Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat
bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat
mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Mikroskop itu terbagi-bagi menjadi berbagai jenis, jenis mikroskop yang
digunakan adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan
nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang
menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana
yang digunakan pada mikroskop konvensional. Menurut Leeson, C. Roland dalam
bukunya berjudul Buku Ajar Histologi menyatakan bahwa miksroskop cahaya
bekerja sebagai alat pembesar tingkat dua.
Mikroskop cahaya memiliki dua lensa yakni lensa objektif dan lensa
okuler. Lensa objketif bertindak sebagai pembesar awal dan lensa okuler yang
ditempatkan sedemikian rupa bertindak sebagai pembesar bayangan pertama untuk
kedua kalinya.
Sedangkan untuk mendapatkan pembesaran secara menyeluruh cukup
mengalihkan kekuatan dari lensa objektif san okuler. Dalam dunia barat mikroskop
cahaya juga dikenal dengan sebutan compound microscope yang biasa digunakan
dalam pemeriksaan rutin di laboratorium.
Dalam buku Bakteriologik Medik, Sjoekoer Dzen, menyatakan mikroskop
jenis ini dapat dibagi menjadi tiga bagian diantaranya sistem optik (system optic),
bagian badan (body) dan penyangga (stand). Di bawah ini merupakan gambar
bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya masing-masing.
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini
berfungsi untuk membentuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari
lensa objektif.

Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa
ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pemberasan
dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.

Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang
berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif

Lengan Mikroskop untuk pegangan saat membawa mikroskop.

Skrup pengarah kasar adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaikan-


turunkan tabung mikroskop dengan cepat.

Skrup pengarah halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menarik-


turunkan tabung mikroskop dengan lambat.

Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur pembesaran lensa


objektif.

Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari


cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor
terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar
digunakan saat cahaya yang yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkaan cermin
cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya. Cermin cekung berfungsi
mengumpulkan cahya.

Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya


cahaya yang masuk.

Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat


ini bisa di putar dan dinaik-turunkan.

Meja Preparat atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi
untuk meletakan objek yang diamati.

Penjepit objek berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak begeser-bergeser ketika
diamati

Kaki Mikroskop untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di
atas meja

Pengamatan dengan mikroskop merupakan suatu cara yang dapat


digunakan untuk mengidentifikasi serat. Uji identifikasi dengan mikroskop
merupakan cara yang baik, karena kita dapat mengetahui dengan jelas terutama
untuk jenis serat campuran, dalam pengujian dengan mikroskop ini dilakukan
dengan 2 cara melintang dan membujur, dengan percobaan mikroskop ini dengan
jelas mengetahui perbedaan serat yang satu dengan serat yang lain. Pengamatan
dengan alat ini, pada tahap awal sebaiknya dilakukan dengan perbesaran < 100 X,
kemudian untuk menghasilkan yang lebih baik digunakan perbesaran 100 – 450 X.

Pada pengamatan membujur dilakukan dengan cara langsung serta pada


pengamatan melintang bisa menggunakan cara gabus, mikroton tangan atau
mikroton mekanis, namun yang paling mudah dilakukan yaitu dengan cara gabus.

Identifikasi serat – serat tekstil dengan cara mikroskop dimaksudkan untuk


mengetahui jenis serat dari pandangan melintang dan pandangan membujur,
dengan demikian dapat diketahui ciri – ciri suatu serat contohnya wool dimana
seratnya bersisik dilihat dari penampang membujur atau serat sutera mempunyai
penampang melintang yang berbentuk menyerupai segitiga.

Morfologi serat yang penting dalam pengamatan dengan mikroskop ialah


bentuk pandangan membujur dan penampang lintangnya, dimensinya, adanya
lumen dan bentuknya, struktur bagian dalam dan permukaan serat
ALAT DAN BAHAN

a. Alat
- Mikroskop - Benang
- Kaca Preparat (slide glass) - Gabus
- Kaca Penutup (cover glass) - Silet tajam
- Jarum mesin jahit - Pipet tetes
- Jarum biasa - Kertas saring

b. Bahan
- Lem (lak merah) - serat poliakrilat
- Bermacam-macam serat - serat poliamida (nylon)
- serat kapas - serat rayon cupra ammonium
- serat rayon viskosa - serat campuran poliester-rayon
- serat rami - rayon asetat
- serat wool - serat campuran polyester-kapas
- serat sutera - serat campuran polyester-wool
- serat polyester

CARA KERJA
a. Cara Kerja Mikroskop Penampang Membujur
- Serat diletakkan sejajar diatas kaca objek (slide glass) dan dipisahkan satu
sama lain menggunakan jarum.
- Kumpulan serat yang berada diatas slide glass diatur supaya rata dan
renggang (jangan terlalu numpuk/rapat).
- Serat yang berada di slide glass ditutup dengan cover glass.
- Teteskan dengan air dari satu sisi cover glass
- Kelebihan air pada preparat dihisap dengan tisu.
- Preparat yang sudah jadi diletakkan di meja mikroskop.
- Amati serat dibawah mikroskop.
- Untuk mempermudah penggunaan mikroskop, pengamatan dimulai
dengan mengguakan lensa objektif terkecil dahulu, lalu dengan tidak
menggeser objek di meja mikroskop, citra objek diperbesar dengan
mengubah lensa objektifnya, dan fokuskan citra objeknya (dari
pembesaran lensa objektif 5x, 10x, 40x)
b. Cara Kerja Mikroskop Penampang Melintang

- Masukkan benang kedalam jarum mesin jahit


- Jarum mesin jahit yang berisi benang ditusukkan melalui tengah tengah
gabus
- Masukan kawat kecil pada lekungan benang yang menonjol
- Jarum ditarik kembali dengan meninggalkan lekungan benang pada gabus
- Punter serat menjadi panjang
- Beri lak merah pada serat
- Masukan serat yang sudah diberi lak merah kedalam lekungan benang
- Tarik benang sampai serat tersebut berada didalam gabus.
- Oven serat tersebut agar lak merah mengering.
- Permukaan gabus yang mempunyai ujung serat yang menonjol dipotong
rata dengan silet tajam.
- Kemudian gabus di iris tipis menggunakan silet tajam
- Irisan gabus yang mengandung potongan serat ditempelkan pada slide
glass
- Kemudian beri air setetes diatas gabus
- Tutup dengan coverglass
- Amati diatas mikroskop
- Untuk mempermudah menggunakan mikroskop sama dengan cara
penampang memanjang
DATA HASIL PERCOBAAN

NO NAMA SERAT PENAMPANG MEMBUJUR PENAMPANG MELINTANG

1 KAPAS

2 RAYON
VISKOSA

3 RAMI

4 SUTERA
5 WOOL

6 POLIESTER

7 POLIAKRILAT

8 POLIAMIDA
(NYLON)
9 POLIESTER –
KAPAS

10 POLIESTER –
RAYON

11 POLIESTER –
WOOL

12 CUPRO
AMONIUM
DISKUSI
Pengamatan bentuk serat penampang membujur dan melintang yang dapat
dibedakan yaitu serat alam. Karena pada serat buatan hampir semua bentuknya
sama. Pada serat buatan penampang melintang dan membujurnya hampir sama
karena serat tersebut dibuat sesuai dengan cetakan spineretnya.
- Serat Alam
 Kapas
Pada penampang membujur, kapas berbentuk berpilin dan tiap seratnya
memiliki ukuran yang berbeda. Sedangkan pada penampang melintang,
kapas bentuknya bervariasi mulai dari pipih sampai bulat, namun
umumnya berbentuk seperi kacang dengan garis lengkung yang relative
panjang.
 Rami
Pada penampang membujur, rami berbentuk silinder dengan permukaan
bergaris-garis. Sedangkan pada penampang melintang, rami berbentuk
lonjong pipih memanjang dengan dinding sel yang tebal.
 Sutera
Pada penampang membujur, bagian tepi serat sutera tidak rata atau bergiri.
Ini berasal dari air liur ulat sutera. Sedangkan pada penampang melintang,
sutera berbentuk seperti segitiga namun pada bagian ujungnya tumpul.
 Wool
Pada penampang membujur, terdapat guratan seperti sisik pada serat wool
ini, ukuran antara serat yang satu dengan yang lainnya pun tidak sama.
Sedangkan pada penampang melintang, bentuk serat wool yaitu bulat
namun bulatan yang satu dengan yang lainnya berbeda ukuran.

- Keluarga Rayon
 Rayon Viskosa
Bentuk penampang membujur pada serat rayon viskosa yaitu seperti
silinder bergaris, memiliki garis membujur pada bagian tengah serat.
Sedangkan pada penampang melintang bentuknya yaitu bergerigi.
 Rayon Asetat
Bentuk penampang membujur pada serat rayon asetat yaitu berbentuk
silinder bergaris. Terdapat garis-garis halus pada bagian tengah serat.
Sedangkan pada penampang melintang, bentuknya bergerigi atau
bergelombang pada tepi, seperi popcorn dan untuk ukurannya relative
sama.
 Cupro Amonium
Bentuk penampang membujur pada serat cupro ammonium yaitu
berbentuk silinder mulus. Sedangkan pada penampang melintanng, cupro
ammonium berbentuk bulat dan terdapat lubang ditengahnya.

- Serat Sintetik / Buatan


 Poliester
Penampang membujur pada serat poliester bentuknya silinder rata dan
berbintik. Sedangkan penampang melintangpada serat poliester berbentuk
bulat.
 Poliakrilat
Penampang membujur pada serat poliakrilat berbentuk garis ditengahnya.
Sedangkan penampang melintang pada serat poliakrilat berbentuk bulat,
namun terdapat sedikit lengkungan seperti kacang.
 Poliamida (Nylon)
Penampang membujur pada serat poliamida (nylon) berbentuk silinder rata
dan mulus, mirip poliakrilat hanya saja bentuknya lebih besar. Sedangkan
penampang melintang pada serat poliamida berbentuk bulat.

- Serat Campuran
 Poliester – Kapas
Pada penampang membujur serat poliester - kapas bentuknya silinder lurus
berbintik dan terdapat banyak lipatan. Sedangkan pada penampang
melintang serat poliester – kapas berbentuk bulat dan ada yang berbentuk
seperti kacang. Bentuk penampang tersebut berbeda-beda karena terbuat
dari serat campuran.
 Poliester – Rayon
Pada penampang membujur serat poliester – rayon terdapat banyak garisan
pada bagian tengah serat. Sedangkan pada penampang melintang serat
poliester – rayon ada yang berbentuk bulat dan ada juga yang berbentuk
bergerigi. Bentuk penampang tersebut berbeda-beda karena terbuat dari
serat campuran.
 Poliester – Wool
Pada penampang membujur serat poliester – wool berbentuk silinder
mulus berbintik dan ada yang berbentuk bersisik seperti rambut.
Sedangkan pada penampang melintang melintang serat poliester – wool
bentuknya ada yang berbentuk bulat dan ada yang berbentuk seperti bunga
namun tidak terlihat dengan jelas. Bentuk penampang tersebut berbeda-
beda karena terbuat dari serat campuran.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum penampang melintang dan
penampang membujur, dapat disimpulkan bahwa pengamatan serat menggunakan
mikroskop merupakan pengamatan yang paling mendasar untuk mengetahui jenis
serat. Pada keluarga rayon hampir semua bentuk membujurnya silinder bergaris
dan hampir semua bentuk melintangnya bergerigi. Pada serat buatan sulit untuk
dibedakan karena pada serat buatan penampang membujurnya berbentuk silinder
mulus, dan pada penampang melintangnya hampir semua berbentuk bulat. Serat
buatan bentuknya berbeda-beda karena serat buatan dibentuk berdasarkan cetakan
spineretnya. Sedangkan pada serat campuran penampang membujur dan
penampang melintang terdapat dua bentuk. Karena serat campuran terdiri dari serat
alam dan serat sintetik.

DAFTAR PUSTAKA
- Dr. Noerati S.Teks., MT., Maya Komalasari SST., MT., Bahan Ajar
Praktikum Serat Tekstil, Politeknik STT Tekstil 2013
- Team penyusun. 1977. Pengetahuan Barang Tekstil. Bandung: Institut
Teknologi Tekstil
- http://www.textileschool.com/articles/588/microscopic-appearance-of-
fibres
- http://www.microlabgallery.com/ClothingFiberFile.aspx
- https://berkahkhair.com/mikroskop-cahaya/
- http://www.habibullahurl.com/2017/07/pengertian-serat-alam-sejarah-
dan-jenisnya.html

Anda mungkin juga menyukai