UJI MIKROSKOP
Uji identifikasi dengan mikroskop merupakan cara yang baik, karena kita dapat
mengetahui dengan jelas terutama untuk jenis serat campuran, dalam pengujian
dengan mikroskop ini dilakukan dengan 2 cara melintang dan membujur, dengan
percobaan mikroskop ini dapat mengetahui perbedaan serat yang satu dengan
serat yang lain. Tiap-tiap serat tekstil menunjukkan ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut
dapat diperiksa dengan berbagai cara, yaitu Pemeriksaan Visual (Mikroskop,
memutuskan benang, bahan kimia) dan uji pembakaran.
Pemeriksaan serat memerlukan suatu mikroskop. Pengamatan dengan mikroskop
merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi serat.
Pengamatan dengan alat ini, pada tahap awal sebaiknya dilakukan dengan
perbesaran < 100 X, kemudian untuk menghasilkan yang lebih baik digunakan
perbesaran 100 – 450 X.
Morfologi serat yang penting dalam pengamatan dengan mikroskop ialah bentuk
pandangan membujur dan penampang lintangnya, dimensinya, adanya lumen dan
bentuknya, struktur bagian dalam dan permukaan serat. Pada pengamatan
membujur dilakukan dengan cara langsung serta pada pengamatan melintang bisa
menggunakan cara gabus, mikroton tangan atau mikroton mekanis, yang paling
mudah dilakukan dengan cara gabus.
2.2 Morfologi Serat
Serat adalah suatu material yang berbentuk halus dan memiliki perbandingan
panjang dan diameter yang besar. Serat biasa digunakan untuk bahan tekstil, entah
itu tekstil pakaian, tekstil rumah tangga, tekstil untuk konstruksi, tekstil untuk
industri ataupun tekstil untuk kesehatan. Dewasa ini, serat tekstil sangat
dibutuhkan oleh semua individu. Dikarenakan serat penting untuk kehidupan
sehari-hari, tanpa serat mungkin kita akan kekurangan kebutuhan.
Identifikasi serat didasarkan pada beberapa sifat khusus dari suatu serat,
yaitu morfologi, sifat kimia atapun sifat fisikanya. Pada uji mikroskop kali ini,
akan diteliti mengenai morfologi dari beberapa serat.
Pada serat alam, morfologi seratnya menunjukkan suatu bentuk dengan
perbedaan yang besar antara satu dengan yang lainnya, karena serat-serat tersebut
ditentukan oleh jenis tanaman dan jenis hewannya. Dalam batas tertentu
morfologi mempunyai bentuk yang tetap, oleh karena itu morfologi serat dari
serat alam sangat menentukan dalam identifikasi seratnya.
Pada serat buatan, morfologi serat kurang penting untuk identifikasi serat,
karena morfologi serat ditentukan terutama oleh cara pembuatan dan penarikan
seratnya, dan bukan oleh jenis seratnya.
Pada dasarnya identifikasi serat tekstil dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain: cara mikroskopi, cara pelarutan, pewarnaan, pengukuran berat
jenis, pembakaran, dan pengukuran titik leleh. Dari beberapa cara tersebut, cara
yang digunakan pada percobaan ini adalah dengan cara mikroskop.
Identifikasi serat-serat tekstil dengan cara mikroskop dimaksudkan untuk
mengetahui jenis serat dari pandangan melintang dan pandangan membujur,
dengan demikian dapat diketahui ciri-ciri suatu serat contohnya wool dimana
seratnya bersisik dilihat dari penampang membujur atau serat sutera mempunyai
penampang melintang yang berbentuk menyerupai segitiga.
Uji identifikasi dengan mikroskop merupakan cara yang baik, karena kita
dapat mengetahui dengan jelas terutama untuk jenis serat campuran, dalam
pengujian dengan mikroskop ini dilakukan dengan 2 cara melintang dan
membujur, dengan percobaan mikroskop ini denagan jelas mengetahui perbedaan
serat yang satu dengan serat yang lain. Bentuk penampang melintang dan
membujur serat bermcam-macam dari yang berbentuk bulat beraneka ragam
sampai pipih.
Untuk pengamatan pandangan membujur serat, serat diletakkan sejajar
diatas kaca objek dan dipisahkan satu dari yang lainnya dengan jarum supaya
tidak menumpuk, kemudian ditutup dengan kaca penutup, dan dari salah satu sisi
kaca penutup ditetesi medium. Jumlah air atau medium tidak boleh terlalu banyak,
tetapi tidak boleh terlalu sedikit. Kelebihan medium dapat dikurangi dengan kertas
saring.
Untuk pengamatan penampang melintang serat, dilakukan hal yang sama
seperti pada pengamatan membujur, tetapi sebelumnya serat harus dipotong
membentuk irisan lintang.
Suatu hal yang juga penting dalam persiapan ialah mencegah adanya
gelembung udara yang terlalu banyak. Gelembung udara hampir selalu ada,
meskipun persiapan telah dilakukan sebaik-baiknya. Dibawah mikroskop,
gelembung udara tersebut akan nampak sebagai bulatan-bulatan dengan garis tepi
gelap dan bagian tengah terang.
Serat alam memiliki penampang lintang yang sangat bervariasi, misalnya
pada serat kapas, penampang lintangnya berbentuk seperti ginjal sampai pipih.
Sedangkan serat buatan untuk jenis yang sama mempunyi penampang lintang
yang hampir sama. Serat-serat buatan yang dipintal dari suatu lelehan penampang
lintangnya berbentuk bulat, misalnya nylon dan poliester, sedangkan yang dipintal
dari larutan-larutan berbentuk tulang anjing atau berlekuk-lekuk misalnya pada
asetat selulos, orlon, dan rayon.
Penampang penampang membujur serat pun bermacam-macam mulai dari
bentuk pipih seperti pita terpuntir sampai yang berbentuk silinder untuk sebagian
besar serat buatan.
V. Hasil Praktikum
NO NAMA SERAT GAMBAR SERAT KETERANGAN
Membujur Melintang Membujur Melintang
1 Kapas Berbentuk Seperti ginjal
pipih seperti atau kacang
pita yang di mede ada
puntir. lumen
ditengahnya
VI. Pembahasan
Dengan melakukan uji mikroskop ini, dapat diamati dengan mudah morfologi
dari serat alam dan serat buatan dan mengetahui ciri-ciri dari tiap serat baik
secara melintang ataupun membujur. Untuk serat - serat alam pada umumnya
mempunyai morfologi serat yang spesifik dan mempunyai ciri khas tersendiri
untuk setiap seratnya jadi lebih mudah membedakan setiap jenis serat. Serat
alam terbentuk secara alamiah sehingga bentuk nya tetap tidak bisa dirubah.
Sedangkan serat buatan/sintetik agak sulit, untuk serat sintetik, tidak dapat
langsung diidentifikasi melalui uji mikroskop karena bentuk dari serat sintetik
dapat diatur sesuai keinginan pembuat nya. Sehingga bentuk dari serat sintetik
yang satu seringkali tampak mirip dengan serat sintetik yang lainnya. Bentuk
penampang bergantung dari cara pembuatannya dan spineretnya (tempat
pembuatan seratnya), ada yang dengan cara pemintalan basah, pemintalan
kering, dan pemintalan leleh.
Bentuk dari bermacam - macam serat sangat beragam, seperti pada
penampang membujur terdapat ciri serat yang berpilin, ada sisik, dan lain-lain.
Sedangkan pada pengamatan penampang melintang, terdapat ciri serat yang
berbentuk seperti ginjal, lonjong, bulat, berbentuk seperti segitiga, dan lain-
lain.
Literatur :
Hasil Pengamatan:
Bentuk memanjang seperti pita yang terpuntir. Bentuk penampang
melintang seperti ginjal dan terdapat lumen di tengahnya.
2. Rayon Viskosa
Literatur:
Serat ini penampang lintangnya tidak simetri ,yaitu lekukan lekukan atau
bentuk gerigi terdapat pada separo filament dengan”kulit” yang lebih tipis
dibanding dengan separo bagian yang laib yang hampir tidak rata.
Hasil Pengamatan:
Bentuk penampang melintangnya sisi – sisinya bergerigi penampang
membujur pipih bergaris banyak sejajar dengan sumbu serat.
3. Rami
Literatur:
Penampang lintangnya berbentuk lonjong memanjang dengan dinding sel
yang tebal dan lumen lumayan piph.Ujung sel tumpul dan tidak berlumen.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur seperti silinder dengan permukaan bergaris-garis.
Bentuk melintang lonjong dan terdapatlumen ditengahnya.
4. Sutera
Literatur:
Penampang lintang serat sutera Bobyix Mori berbentuk segitiga dengan
sudut sudut yang membulat.Penampang lintang serat sutera tussah
berbentuk pasak., dan penampang lintang sutera Anaphe berbentuk
segitiga yang melengkung.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur silinder berselaput, dan mempunyai penampang
melintang segitiga tak beraturan dengan ukuran yang bervariasi.
5. Wool
Literatur:
Penampang lintang serat wool bervariasi dari bulat sampai
lonjong.Penyimpangan dan bentuk bulat biasanya dinyatakan dengan
perbandingan antara sumbu panjang dan sumbu pendek. Perbandingan
tersebut untuk bermacam macam wool mempunyai harga tetap.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur silinder seperti batang terdapat seperti sisik. Pada
penampang melintang bulat tidak sempurna.
6. Poliester
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur silinder polos, . Dan pada penampang melintang bulat
kosong dengan ukuran yang sama .
7. Poliakrilat
Literatur:
Orlon » Pandangan membujurnya bergaris garis sedikit.Beberapa jenis
filament memiliki struktur penampang lintangnya menyerupai
trilobal.Bentuk ini diharapkab dapat mengurangi terjadinya “shiner” pada
kain.
Acrilan » Seperti silinder dengan penampang lintang hampir bulat dengan
tepi agak berlekuk lekuk karena dipintal dengan cara pemintalan basah.
Darvan » Penampang lintangnya agak pipih ,karena pemintalan kedalam
larutan kurang tepat.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur seperti pipa ada garis tipis terputus.pada penampang
melintang seperti kacang.
8. Poliamida/Nylon
Literatur:
Memanjang seperti silinder yang rata dan penampang lintangnya hampir
bulat.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur seperti pipa ada bintik-bintiknya. Dan bentuk melintang
bulat tak beraturan.
9. Poliester Kapas
Literatur:
Poliester berbentuk silinder dengan penampang lintang bulat.
Vycron ternyata dimaksudkan untuk campuran dengan kapas ,wol atau
rayon.
penampang lintang agak bulat tetapi tidak seteratur Dacron.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur silinder berbintik,seperti pita berpilin ada garis lumen.
Bentuk melintang bulat kosong dan seperti ginjal yang mempunyai lumen
di tengah.
10. Poliester : Rayon
Literatur:
Poliester berbentuk silinder dengan penampang lintang bulat.
Vycron ternyata dimaksudkan untuk campuran dengan kapas ,wol atau
rayon.
penampang lintang agak bulat tetapi tidak seteratur Dacron.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur silinder berbintik, pipih bergaris sejajar sumbu serat.
Bentuk melintang bulat kosong dan bergerigi.
11. Poliester : Wool
Literatur:
Poliester berbentuk silinder dengan penampang lintang bulat.
Vycron ternyata dimaksudkan untuk campuran dengan kapas ,wol atau
rayon.
penampang lintang agak bulat tetapi tidak seteratur Dacron.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur : silinder bergerigi. Dan bentuk melintang bulat kosong
dan bulat tidak sempurna.
VII. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari data pengamatan diperoleh bentuk-bentuk serat secara
melintang dan membujur, yaitu :
1. Kapas
2. Rayon Viskosa
3. Rami
4. Sutera
5. Wool
6. Poliester
7. Poliakrilat
8. Poliamida/Nylon
9. Poliester Kapas