Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL

IDENTIFIKASI SERAT CARA MIKROSKOPIK PENAMPANG


MEMBUJUR DAN MELINTANG

Disusun oleh :

Nama : Rini Astuti Restianti


NPM : 19440035
Prog. Studi : Produksi Garmen Kons. Fashion Design
Grup/Kelompok : 1-G6/ R4
Dosen/Asisten : Luciana, S.Teks., M.Pd. –Kurniawan, S.SI, MT, -Fauzi J.

PRODI PRODUKSI GARMEN KONSENTRASI FASHION DESIGN


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2019
IDENTIFIKASI SERAT CARA MKROSKOPIK PENAMPANG MEMBUJUR DAN
MELINTANG

I. Maksud dan Tujuan


1. Mengenal dan mampu menggunakan mikroskop.
2. Mampu membedakan berbagai jenis serat berdasarkan uji mikroskop penampang
membujur maupun melintang.

II. Teori Dasar


Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang tidak dapat dilihat secara
kasat mata. Kata mikoskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micros yang artinya kecil dan
scopein yang artinya melihat. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan
hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil
(mikroskopis).
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
- Bagian optik, yang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler.
- Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek
(preparat),cermin, kondenser, dan sumber cahaya (Anonymous, 2017).

Morfologi serat yang paling penting dalam pengamatan dengan mikroskop adalah
bentuk pandangan membujur dan penampang lintangnya, dimensinya, adanya lumen dan
bentuiknya, struktur bagian dalam dan permukaan serat. Agar pengamatan memberikan
hasil yang lebih baik harus memiliki kaca objek, kaca penutup (cover glass), jarum
pemisah, gabus untuk membuat serat melintang, lak, dan pisau silet yang tajam.

Serat yang akan dilihat penampangnya dan telah siap dalam kaca oblek dan ditutupi
cover glass disebut preparat. Preparat untuk menampang membujur dan melintang
berbeda dalam penyiapannya. Untuk preparat penampang membujur, serat diletakkan
sejajar diatas kaca objek dan dipisahkan satu dengan yagn lainnya dengan jarum agar tidak
menumpuk, kemudian ditutup dengan cover glass dan ditetesi dengan air Suling, jika air
suling terlalu banyak gunakan kertas penghisap. Sedangkan preparat untuk penampang
melintang dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan cara lempeng plastik,
cara gabus, maupun cara mikrocom mekanika. Pada percobaan ini digunakan cara gabus.

Untuk kaca objek dan cover glass sebelum dipakai harus dibersihkan dahulu, sebab
bila belum bersih maka serat yang akan dilihat tidak jelas karena terganggu oleh kotoran
tersebut. Atau mungkin juga masih ada sisa-sisa serat lain yang menempel pada kaca objek
dan cover glass maka harus dibersihkan dengan betul-betul. Pada kaca objek dan cover
glass juga harus bebas dari lemak sehingga air suling dapat merata keseluruh permukkan
kaca objek dan tidak membentuk gelembung-gelembung.

Preparat diletakkan diatas kaca objek dengan medium zat cairatau zat padat. Untuk
pengamatan biasa, umumnya digunakan air, tetapi untuk pengamatan yang lebih baik
digunakan minyak mineral, gliserin, atau zat lain. Penggunaan zat-zat ini selain karena zat-
zat tersebut tidak mudah menguap juga untuk mendapatkan indeks bias yang sesuai.

III. Alat dan Bahan


1. Penampang Membujur
 Alat :  Bahan :

- Mikroskop - Serat kapas

- Kaca preparat - Serat rayon viskosa

- Cover glass - Serat rami

- Pipet tetes - Serat sutera

- Serat wool

- Serat poliester

- Serat poliakrilat

- Serat poliamida (Nylon)

- Serat poliester kapas

- Serat poliester rayon


- Serat poliester wool

- Air suling

2. Penampang Melintang
 Alat :  Bahan :

- Mikroskop - Kapas

- Kaca preparat - Serat rayon viskosa

- Cover glass - Serat rami

- Pipet tetes - Serat sutera

- Silet tajam - Serat wool

- Jarum mesin jahit - Serat poliester

- Benang - Serat poliakrilat

- Gabus - Serat poliamida (Nylon)

- Oven - Serat poliester kapas

- Serat poliester rayon

- Serat poliester wool

- Air suling

- Lem (Lak merah)

IV. Prosedur Kerja


1. Penampang Membujur
- Menyiapkan alat bahan
- Ambil sedikit serat
- Diletakkan sejajar di atas kaca preparat dan dipisahkan satu sama lain dengan
menggunakan kaca preparat yang lain pada bagian yang tajam.
- Serat yang berada di atas kaca preparat ditutup dengan cover glass.
- Angkat satu sisi dari cover glass lalu ditetesi dengan air.
- Preparat yang sudah jadi, diletakkan di meja mikroskop.
- Amati contoh serat di bawah mikroskop.
- Untuk mempermudah penggunaan mikroskop, pengamatan dimulai dengan
menggunakan lensa objektif terkecil dahulu, lalu dengan tidak menggeser objek di
meja mikroskop, citra objek diperbesar dengan mengubah lensa objektifnya, lalu
fokuskan citra objeknya (dari perbesaran lensa objektif 4x lalu 40x)
- Gambar bentuk penampang serat tersebut di lembar jurnal praktikum.

2. Penampang Melintang
- Menyiapkan alat dan bahan
- Memasukkan benang dengan panjang yang secukupnya ke jarum benang jahit.
- Menusukkan jarum yang berisi benang melalui tengah-tengah gabus sampai
setengah jarum keluar dari gabus, lalu tarik benangnya dan lepas jarum tersebut.
- Ambil serat secukupnya jangan terlalu banyak dan beri lem (lak merah) ke serat
tersebut.
- Sekelompok serat ang sudah diberi lak merah diletakkan dalam lengkungan
benang dan dengan hati-hati ditarik masuk ke dalam gabus dengan cara menarik
ujung-ujung benang. Jumlah serat yang ditarik harus cukup tertekan sehingga
serat akan terpegang oleh gabus dengan baik, tanpa terjadi perubahan bentuk
serat.
- Semua serat yang sudah tertancap di gabus lalu dipanaskan di oven selama kurang
lebih 15 menit.
- Ambil serat yang sudah dipanaskan.
- Sedikit runcingkan ujung gabus lalu potong gabus dengan tipis.
- Buat irisan gabus kurang lebih 4 irisan.
- Irisan gabus yang mengandung potongan serat diletakkan pada kaca preparat.
- Tutup potongan serat dengan cover glass lalu tetesi dengan sir suling secukupnya.
- Letakkan kaca preparat pada meja mikroskop.
- Amati serat dengan mikroskop.
- Untuk mempermudah penggunaan mikroskop,pengamatan dimulai dengan
menggunakan lensa objektif terkecil dahulu, lalu dengan tidak menggeser objek di
meja mikroskop, citra objek diperbesar dengan mengubah lensa objektifna, dan
fokuskan citra objektifnya (dari pembesaran lensa objektif 4x lalu 40x)
- Gambar bentuk penampang serat tersebut di lembar jurnal praktikum.
V. Hasil Praktikum
Data terlampir pada jurnal.

VI. Pembahasan

Setelah dilakukan pengujian, didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Kapas
Bentuk penampang membujur: Terpilin pipih, terdapat garis-garis ditengah seperti
pita.
Bentuk penampang melintang: bentuk seperti ginjal/kacang mede, ada garis
ditengahnya.
2. Rayon Viskosa
Bentuk penampang membujur: Terdapat garis garis memanjang searah yang
sangat jelas
Bentuk penampang melintang: Bentuk tidak simetri dan tidak merata, terlihat
bergerigi
3. Rami
Bentuk penampang membujur: Terdapat permukaan yang tebal dan kasar
Bentuk penampang melintang: Membentuk lonjong memanjang, terdapat garis
ditengahnya
4. Sutera
Bentuk penampang membujur: Bergaris halus dan tipis
Bentuk penampang melintang: Berbentuk seperti segitiga tidak beraturan dan
ukuran bervariasi
5. Wool
Bentuk penampang membujur:Serat terdapat bergaris halus dan terlihat berbulu
Bentuk penampang melintang: Serat berbentuk bulat bulat dan ukuran bervariasi
6. Poliester
Bentuk penampang membujur: Berbentuk memanjang dan halus
Bentuk penampang melintang: Berbentuk bulat teratur
7. Poliakrilat
Bentuk penampang membujur: Memiliki bentuk yang halus dan lebih bersih
daripada poliester
Bentuk penampang melintang: Memiliki bentuk seperti kacang
8. Poliamida (Nylon)
Bentuk penampang membujur: Berbentuk lebih halus, bersih dan silinder rata
daripada poliester
Bentuk penampang melintang: Berbentuk bulat beraturan
9. Poliester-Kapas
Bentuk penampang membujur:Terdapat garis garis halus tak beraturan (kapas) dan
serat berbintik bitnik (polyester)
Bentuk penampang melintang: Terdapat bulatan seperti ginjal (kapas) dan terdapat
bulatan yang lebih teratur (polyester)
10. Poliester-Rayon
Bentuk penampang membujur: Terdapat bentuk garis yang jelas (rayon) dan garis
berbintik halus (polyester)
Bentuk penampang melintang: Terdapat bulatan teratur (polyester) dan bulatan
bergigi tidak teratur (rayon)
11. Poliester-Wool
Bentuk penampang membujur: Terdapat bentuk garis halus atau berserabut (wool)
dan garis berbintik halus (polyester)
Bentuk penampang melintang: Terdapat bulatan besar (wool) dan bulatan kecil
beraturan berbintik (polyester)

Pada praktikum uji mikroskopik membujur dan melintang pada serat tekstil ini
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Pada pengujian melintang terdapat beberapa sampel yang ditemukan dalam posisi
membujur bukan melintang sehingga perlu dilakukan untuk membuat sampel ulang
2. Pada mengujian melintang terdapat beberapa sampel yang sulit dilihat secara jelas
bentuk penampangnya dikarenakan serutan serat terlalu tebal
3. Terdapat kesalahan dalam melihat mikroskopis karena sulit membedakan antara
gabus dengan serat yang diamati
VII. Kesimpulan

Uji mikroskopik membujur dan melintang cocok untuk mengidentifikasi jenis serat
alami karena tiap tiap serat alami memiliki karakteristik yang berbeda, unik dan cenderung
tidak beraturan. Sedangkan serat sintetik cenderung memiliki hasil yang sama, tidak
memiliki perbedaan yang signifikan antara satu jenis dengan jenis lainnya dan cenderung
berbentuk teratur. Sedangkan untuk serat campuran, memiliki keduanya, yaitu salah
satunya memiliki karakteristik serat alami yang digunakan (kapas, rayon, rami, sutera,
wool) dan serat sintetik yang sulit ditentukan serat sintetik apa yang digunakan karena
bentuk yang hampir sama pada tiap jenisnya.

VIII. Daftar Pustaka

Maya Komalasari SST., MT, Khairul Umam. 2013. Bahan Ajar Praktikum Serat Tekstil
Program D IV. Makalah.

dr. Ni Nyoman Mahartini,Sp.pK(K). 2018. Mikroskop. Makalah

https://www.academia.edu/38561261/Laporan_Uji_mikroskop_serat.docx

Anda mungkin juga menyukai