Anda di halaman 1dari 13

UJI MIKROSKOP PENAMPANG MEMBUJUR DAN PENAMPANG

MELINTANG SERAT TEKSTIL

LAPORAN PRAKTIKUM
diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Serat Tekstil

oleh:
MUHAMMAD PRIMAFI PRASETYA
NPM 19420058

Dosen/asisten : Kurniawan, S.Si.,M.T.


Mia E.,S.ST.

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL


POLITEKNIK STT TEKSTIL
BANDUNG
2019/2020
I. Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui morfologi serat dilihat dari mikroskop penampang
melintang dan membujur.
II. Dasar Teori
Serat adalah suatu material yang berbentuk halus dan memiliki
perbandingan panjang dan diameter yang besar. Serat biasa digunakan
untuk bahan tekstil, entah itu tekstil pakaian, tekstil rumah tangga, tekstil
untuk konstruksi, tekstil untuk industri ataupun tekstil untuk kesehatan.
Dewasa ini, serat tekstil sangat dibutuhkan oleh semua individu.
Dikarenakan serat penting untuk kehidupan sehari-hari, tanpa serat
mungkin kita akan kekurangan kebutuhan.
Identifikasi serat didasarkan pada beberapa sifat khusus dari suatu
serat, yaitu morfologi, sifat kimia atapun sifat fisikanya. Pada uji
mikroskop kali ini, akan diteliti mengenai morfologi dari beberapa serat
(Gumilar Al-Ridlo, 2017). Penampang melintang dan membujur suatu
serat pasti berbeda dengan yang lainnya. Salah satu cara mengetahui jenis
serat adalah menggunakan cara uji mikroskop dengan melihat penampang
melintang dan membujurnya. Kata mikroskop sendiri berasal dari bahasa
latin yakni “mikro” yang artinya kecil dan kata “scopein” yang artinya
melihat. Jadi, mikroskop diartikan sebagai alat untuk melihat benda kecil.
Mikroskop adalah salah satu alat bantu untuk melihat objek yang
tidak bisa diamati dengan mata telanjang. Bayangan benda mampu
diperbesar hingga 40 kali, 100 kali, bahkan sampai 1000 kali. Perbesaran
bayangan benda akan meningkat seiring perkembangan teknologi. Saat ini
telah ditemukan mikroskop electron dengan perbesaran mencapai
1.000.000 kali.
Untuk melakukan perbesaran mikroskop mempunyai bagian-
bagian yang tentu saja mempunyai fungsinya masing-masing. Secara
umum mikroskop dibagi menjadi dua bagian, yaitu optic dan non-optik.
Pada bagian optik mikroskop, terdiri dari lensa okuler, lensa
objektif, kondensor, diafragma, dan cermin. Berikut keterangannya.
 Lensa Okuler, adalah lensa yang terdapat pada bagian ujung atas
tabung mikroskop. Pada lensa okuler inilah, para pengamat melihat
objek yang diperbesar bayangannya. Lensa okuler ini berperan dalam
memperbesar kembali bayangan yang dihasilkan lensa objektif.
Biasanya, lensa okuler mempunyai perbesaran 6, 10 atau 12 kali.
 Lensa Objektif, adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang
diamati. Pada mikroskup umumnya terdapat 3 lensa objektif, yakni
dengan kemampuan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Untuk
menggunakan lensa objektif ini, terlebih dahulu pengamat harus
mengoleskan minyak emersi pada bagian objek. Fungsi minyak emersi
adalah sebagai pelumas serta memperjelas bayangan benda. Minyak ini
diperlukan karena ketika dilakukan perbesaran 100 kali, letak lensa
dan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 Kondensor, adalah bagian mikroskop yang dapat diputar, baik naik
atau turun. Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya
yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat atau objek yang
diamati.
 Cermin, adalah bagian yang berfungsi untuk menerima dan
mengarahkan cahaya yang diterima oleh mikroskop. Cermin
mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya yang
didapatnya tersebut.

Bagian – Bagian Mekanik (Non-Optik) Mikroskop

 Revolver, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur perbesaran


lensa objektif yang diinginkan oleh pengamat.
 Tabung Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya untuk
menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler pada mikroskop.
 Lengan Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya sebagai tempat
pengamat ketika memegang mikroskop.
 Meja Benda, adalah bagian yang fungsinya untuk tempat meletakkan
objek yang hendak diamati. Pada meja benda ini terdapat pula penjepit
objek yang berguna untuk menjaga objek agar tetap ditempat yang
diinginkan.
 Makrometer (pemutar kasar), adalah bagian yang fungsinya untuk
menaikkan atau menurunkan tabung dengan cepat, agar pengamat
dapat mengatur kejelasan gambaran objek yang didapatkan.
 Mikrometer (pemutar halus), adalah bagian yang fungsinya untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat dan berguna untuk
melakukan pengaturan agar mendapatkan kejelasan dari gambaran
objek yang diinginkan.
 Kaki Mikroskop, adalah bagian mikroskop yang fungsinya sebagai
penyangga untuk menjaga mikroskop agar tetap pada tempat yang
diinginkan. Kaki mikroskop juga berguna sebagai tempat memegang
mikroskop jika mikroskop hendak dipindahkan (Wijayati, 2019).

Serat yang akan dilihat penampangnya diletakkan pada kaca bernama


preparat. Serat yang akan diamati secara membujur dan
melintang,dipersiapkan secara berbeda pada preparat. Serat yang akan
diamati secara membujur diletakkan tidur dengan dipisahkan
menggunakan jarum agar tidak menumpuk dan agar teramati dengan baik.
Setelah itu serat yang telah diletakkan di preparat, di tutup dengan cover
glass dan diberi air suling secukupnya.

Sedangkan untuk serat yang akan diamati secara melintang dibutuhkan


gabus, jarum, lak merah, dan silet. Sebelum serat diletakkan di atas
preparat sebaiknya di bersihkan dulu agar tidak mengganggu pandangan
dan lebih terlihat jelas hasilnya. Preparat diletakkan pada meja preparat
dan dijepit dengan penjepit preparat yang bertujuan agar tidak terjadi
penggeseran dalam percobaan.

Pada uji mikroskop kali ini, akan diteliti mengenai morfologi dari
beberapa serat.

Pada serat alam, morfologi seratnya menunjukkan suatu bentuk dengan


perbedaan yang besar antara satu dengan yang lainnya, karena serat-serat
tersebut ditentukan oleh jenis tanaman dan jenis hewannya. Dalam batas
tertentu morfologi mempunyai bentuk yang tetap, oleh karena itu
morfologi serat dari serat alam sangat menentukan dalam identifikasi
seratnya.

Pada serat buatan, morfologi serat kurang penting untuk identifikasi


serat, karena morfologi serat ditentukan terutama oleh cara pembuatan dan
penarikan seratnya, dan bukan oleh jenis seratnya.

Serat alam memiliki penampang lintang yang sangat bervariasi,


misalnya pada serat kapas, penampang lintangnya berbentuk seperti ginjal
sampai pipih. Sedangkan serat buatan untuk jenis yang sama mempunyi
penampang lintang yang hampir sama. Serat-serat buatan yang dipintal
dari suatu lelehan penampang lintangnya berbentuk bulat, misalnya nylon
dan poliester, sedangkan yang dipintal dari larutan-larutan berbentuk
tulang anjing atau berlekuk-lekuk misalnya pada asetat selulos, orlon, dan
rayon.

Penampang penampang membujur serat pun bermacam-macam mulai


dari bentuk pipih seperti pita terpuntir sampai yang berbentuk silinder
untuk sebagian besar serat buatan.

Pada umumnya serat-serat dengan penampang lintang yang pipih


memberikan kilap yang tinggi dan daya penutup yang baik tetapi
pegangannya kasar. Penampang lintang yang bulat akan memberikan
pegangan dan rasa yang enak, tapi daya menutupnya rendah. Makin luas
permukan serat, daya hisap zat warna makin baik. Terhadap serat buatan
telah diusahakan untuk membuat penampang lintang yang tidak bulat, hal
ini dimaksudkan untuk mendapatkan daya penutup yang lebih besar, kilau
yang lebih baik atau pegangan seperti sutera (Gumilar Al-Ridlo, 2017).

III. ALAT DAN BAHAN


A. Uji mikroskop penampang membujur
a. Alat yang digunakan
- Mikroskop
- Kaca preparat
- Slide glass
- Jarum
- Pipet tetes
- Kertas saring
b. Bahan yang digunakan
- Air suling
- Bermacam-macam serat :
- Serat kapas
- Serat rayon viskosa
- Serat rami
- Serat wool
- Serat sutera
- Serat poliester
- Serat poliakrilat
- Serat poliamida (nylon)
- Serat campuran poliester-kapas
- Serat campuran poliester-rayon viskosa
- Serat campuran poliester-wool
B. Uji mikroskop penampang melintang
a. Alat yang digunakan
- Mikroskop
- Kaca preparat (slide glass)
- Kaca penutup (cover glass)
- Jarum mesin jahit
- Benang
- Gabus
- Silet tajam
- Pipet tetes
- Kertas saring
b. Bahan dan zat kimia
- Air suling
- Lem (lak merah)
- Bermacam-macam serat :
- Serat kapas
- Serat rayon viskosa
- Serat rami
- Serat wool
- Serat sutera
- Serat poliester
- Serat poliakrilat
- Serat poliamida (nylon)
- Serat campuran poliester-kapas
- Serat campuran poliester-rayon viskosa
- Serat campuran poliester-wool

IV. Prosedur Kerja


A. Uji mikroskop penampang membujur
- Serat diletakkan sejajar di atas kaca objek (slide glass) dan
dipisahkan satu sama lain dengan menggunakan jarum.
- Kumpulan serat yang berada di atas slide glass diatur
supaya rata dan renggang (jangan terlalu menumpuk/rapat)
- Serat yang berada di atas slide glass ditutup dengan cover
glass
- Angkat satu sisi dari cover glass lalu tetesi dengan air.
- Kelebihan air pada preparat dihisap dengan kertas
hisap/kertas saring
- Preparat yang sudah jadi, diletakkan di meja mikroskop
- Amati contoh serat di bawah mikroskop
- Untuk mempermudah penggunaan mikroskop, pengamatan
dimulai dengan menggunakan lensa objektif terkecil dahulu, lalu
dengan tidak menggeser objek di meja mikroskop, citra objek
diperbesar dengan mengubah lensa objektifnya, dan fokuskan citra
objeknya (dari pembesaran lensa objektif 5x, lalu dirubah ke 10x
dan 40x)
- Gambar bentuk penampang serat tersebut di lembar jurnal
praktikum
B. Uji mikroskop penampang melintang
- Perhatikan ilustrasi Gambar 3.1. di bawah ini :

Gambar 3.1 Cara Melakukan Identifikasi Serat Secara Mikroskopik


Penampang Melintang “Cara Gabus”

- Jarum mesin jahit yang panjang berisi benang ditusukkan


melalui tengah-tengah gabus. (Gambar 3.1 b)
- Suatu kawat kecil dimasukkan pada lengkungan benang
yang menonjol, kemudian jarum ditarik kembali dengan
meninggalkan lengkungan benang pada gabus. (Gambar 3.1 c)
- Sekelompok serat yang telah disejajarkan dan diberi lak
diletakkan dalam lengkungan benang dan dengan hati-hati ditarik
masuk ke dalam gabus dengan cara menarik ujung-ujung benang.
Jumlah serat yang ditarik harus cukup tertekan sehingga serat akan
terpegang oleh gabus dengan baik, tanpa terjadi perubahan bentuk
serat. (Gambar 3.1 d)
- Permukaan gabus yang mempunyai ujung serat yang
menonjol dipotong rata dengan pisau silet tajam. (Gambar 3.1 f)
- Setelah laknya kering, gabus diiris tipis menggunakan pisau
silet tajam. (Gambar 3.1 g)
- Irisan gabus yang mengandung potongan serat ditempelkan
pada kaca penutup dengan setetes air suling.
- Kaca penutup dengan potongan gabus dibawahnya
diletakkan pada kaca obyek, sehingga seluruh irisan dapat terletak
dalam satu fokus. (Gambar 3.1 j)
- Amati contoh serat di bawah mikroskop
- Untuk mempermudah penggunaan mikroskop, pengamatan
dimulai dengan menggunakan lensa objektif terkecil dahulu, lalu
dengan tidak menggeser objek di meja mikroskop, citra objek
diperbesar dengan mengubah lensa objektifnya, dan fokuskan citra
objeknya (dari pembesaran lensa objektif 5x, lalu dirubah ke 10x
dan 40x)
- Gambar bentuk penampang serat tersebut di lembar jurnal
praktikum

V. Hasil Praktikum
(Terlampir)

VI. Pembahasan
Uji mikroskop ditujukan untuk mengetahui penampang membujur dan
melintang dari suatu serat. Oleh karenaa itu, setiap serat memiliki
morfologi yang berbeda. Serat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu serat alam,
serat buatan, dan serat campuran. Dalam melakukan praktikum terdapat
beberapa kendala diantaranya,
1. Penampang membujur
Ketika melakukan persiapan, serat terlalu tebal dan tidak dibuka
mengakibatkan penampang membujur sulit dilihat dengan jelas
oleh mikroskop karena cahaya tidak dapat menembus permukaaan
serat.
2. Penampang melintang
Ketika melakukan persiapan lak merah yang digunakan sebagai
perekat antara serat dengan gabus tidak menempel dengan
sempurna,sehingga setelah di oven dan akan di iris setipis
mungkin, seratnya tidak menempel dengan gabus, akibatnya ketika
serat yang telah diiris setipis mungkin dengan gabus dan ditaruh
diatas preparat serat tersebut akan tidur, lalu yang akan kelihatan
hanya penampang membujur,sedangkan penampang melintangnya
tidak terlihat.

Dalam praktikum kali ini, perbesaran mikroskop yang digunakan adalah


sebesar 100 kali hingga 400 kali. Hasil 11 serat yang diamati adalah
sebagai berikut :

1. Serat kapas
Membujur : Silinder berpilin
Melintang : Seperti ginjal atau kacang dengan lumen
2. Rayon Viskosa
Membujur : Silinder bergaris
Melintang : Bergerigi

3. Rami
Membujur : Silinder bergaris
Melintang : mirip dengan kapas, lumen besar tidak seragam
4. Sutera
Membujur : silinder berselaput serisin
Melintang : segitiga tak seragam
5. Wool
Membujur : silinder bersisik
Melintang : bulat oval
6. Poliester
Membujur : silinder
Melintang : bulat rata
7. Poliakrilat
Membujur : silinder bergaris
Melintang : kacang tanpa lumen atau seperti tulang anjing
8. Poliamida (Nylon)
Membujur : silinder berbintik
Melintang : bulat
9. Poliester-kapas
Membujur : silinder, silinder berpilin
Melintang : bulat, seperti ginjal atau kacang dengan lumen
10. Poliester-Rayon
Membujur : silinder, silinder bergaris
Melintang : bulat, bergerigi
11. Poliester-Wool
Membujur : silinder, silinder bersisik
Melintang : bulat,oval

VII. Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa uji mikroskop cocok
digunakan untuk serat alam,karena bentuknya yang berbeda-beda pada
penampang membujur dan melintang. Sedangkan untuk serat buatan lebih
sulit pada uji mikroskop dilihat dari penampang membujur dan
melintangnya karena bentuknya rata–rata sama yang dibentuk dengan
spinneret.

VIII. Daftar Pustaka


anonim. (2001). mengidentifikasi serat tekstil. Retrieved february 22, 2020, from
academia edu: https://www.pelajaran.co.id/2018/08/pengertian-selulosa-jenis-
struktur-sifat-dan-manfaat-selulosa-lengkap.html

Gumilar Al-Ridlo, A. (2017, September 09). laporan praktikum serat tekstil uji mikroskop.
Retrieved February 22, 2020, from sastrawan indonesia dari tasikmalaya:
http://agungalridlo.blogspot.com/2017/09/laporan-praktikum-serat-tekstil-
uji.html
Wijayati, H. (2019, December 13). Pengertian Mikroskop, Fungsi dan Bagiannya.
Retrieved February 22, 2020, from Portal-Ilmu.com: https://portal-
ilmu.com/pengertian-fungsi-bagian-mikroskop/#!

Komalasari, Maya. 2013. Bahan ajaran praktikum serat tekstil. Sekolah Tinggi Teknologi
Tekstil.

Anda mungkin juga menyukai