DOSEN : Lusiana,S.Teks.,M.Pd
a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya
memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
b. Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke
bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk
memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa
dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
c. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke
objek.
d. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
e. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya
tersebut.
1. Semakin tinggi perbesaran yang kita gunakan maka bayangan yang kita
lihat akan semakin redup
2. Adapun baynagan yang kita lihat pada mikroskop adalah terbalik
3. Bayangan yang kita lihat adalah objek yang bisa ditembus cahaya jadi
tidak semua benda bisa dilihat menggunakan mikroskop
4. Semakin besar perbesaran maka lensa yang digunakan akan semakin
panjang, sehingga pada saat memindahkan lensa kita harus hati-hati dan
jangan sampai lupa untk menurunkan objeknya terlebih dahulu untuk
menghindari benturan antara lensa dengan objek
Serat yang akan dilihat penampangnya dan telah siap dalam kaca oblek dan
ditutupi cover glass disebut preparat. Preparat untuk menampang membujur dan
melintang berbeda dalam penyiapannya. Untuk preparat penampang membujur, serat
diletakkan sejajar diatas kaca objek dan dipisahkan satu dengan yagn lainnya dengan
jarum agar tidak menumpuk, kemudian ditutup dengan cover glass dan ditetesi
dengan air Suling, jika air suling terlalu banyak gunakan kertas penghisap.
Preparat diletakkan diatas kaca objek dengan medium zat cairatau zat padat.
Untuk pengamatan biasa, umumnya digunakan air, tetapi untuk pengamatan yang
lebih baik digunakan minyak mineral, gliserin, atau zat lain. Penggunaan zat-zat ini
selain karena zat-zat tersebut tidak mudah menguap juga untuk mendapatkan indeks
bias yang sesuai.
1. Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami
dapat digolongkan ke dalam:
Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa,
hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Contoh dari
serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan digunakan
sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting
bagi nutrisi manusia.
Serat kayu, serat yang berasal dari batang tumbuhan berkayu.
Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat
hewan yang dimanfaatkan oleh manusia adalah serat ulat (sutra) dan bulu
domba (wol).
Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah
satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat
panjang.
2. Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan
petrokimia. Namun, ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami seperti
rayon.
Serat mineral
a. Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa,
b. Serat logam dapat dibuat dari logam yang duktil seperti tembaga,
emas, atau perak.
c. Serat karbon
Serat polimer adalah bagian dari serat sintetis. Serat jenis ini dibuat
melalui proses kimia. Bahan yang umum digunakan untuk membuat serat
polimer:
a. polyamida nilon,
b. PET atau PBT poliester, digunakan untuk membuat botol plastik,
c. fenol-formaldehid (PF)
d. serat polivinyl alkohol (PVOH)
e. serat polivinyl khlorida (PVC)
f. poliolefin (PP dan PE)
g. polyethylene (PE),
h. Elastomer, digunakan untuk membuat spandex,
i. poliuretan.
Melintang
Bentuk penumpang serat kapas sangat bervariasi dari pipih sampai bulat
tetapi pada umumnya berbentuk seperti ginjal. Serat kapas dewasa, penumpang
lintangnya terdiri dari 6 bagian :
Kutikula
Merupakan lapisan terluar yang mengandung lilin, pectin dan protein. Lapisan
ini merupakan penutup halus yang tahan air, dan melindungi bagian dalam serat.
Dinding Primer
Merupakan dinding sel tipis yang asli, terutama terdiri dari selulosa, tetap juga
mengandung pectin, protein dan zat-zat yang mengandung lilin. Dinding ini tertutup
oleh zat-zat yang menyusun kutikula. Tebal dinding primer kurang dari
0,5 m. Selulosa dalam dinding primer berbentuk benang-benang yang sangat halus
atau ribril. Fibril tersebut tidak terususn sejajar panjang serat tetapi membentuk spiral
dengan sudut 650 – 700 mengelilingi sumbu serat.
Spiral tersebut mengelilingi serat dengan arah S maupun Z dan ada juga yang
tersusun hampir tegak lurus pada sumbu serat.
Lapisan Antara
Merupakan lapisan pertama dari dinding sekunder dan struktur nya sedikit
berbeda dengan dinding sekunder maupun dinding primer.
Dinding Sekunder
Merupakan lapisan-lapisan selulosa, yang merupakan bagian utama serat
kapas. Dinding sekunder juga merupakan lapisan fibril fibril yang membentuk spiral
dengan sudut 200 sampai 300mengelilingi sumbu serat. Tidak seperti spiral fibril pada
dinding primer, spiral fibril pada dinding sekunder arah putaran nya berubah-ubah
pada interval yang random sepanjakng serat.
Dinding Lumen
Dinding lumen lebih tahan terhadap pereaksi-pereaksi tertentu dibandingkan
dengan dinding sekunder.
Lumen
Merupakan ruangan kosong didalam serat. Bentuk dan ukurannya bervariasi
dari serat ke serat yang lain maupun sepanjang satu serat. Lumen berisi zat-zat padat
yang merupakan sisa-sisa protoplasma yang sudah kering, yang komposisinya
sebagian besar terdiri dari nitrogen.
1. Rayon Viskosa
Rayon viskosa lebih cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas
terutama dalam keadaan panas. asam encer dingin dalam waktu singkat biasanya tidak
berpengaruh. Namun apabila pada suhu tinggi, asam encer dapat merusak rayon
viskosa. Rayon viskosa tahan pelarut-pelarut untuk pencucian kering.
2. Rami
Sifat kimia yang dimiliki rami hampir sama dengan kappa dikarenakan rami
dan kapas termasuk serat alam, yang mengandung banyak selulosa, walaupun
kandungan selulosa yang dimiliki rami tidak sebanyak kapas. Sifat selulosa pada
umumnya tidak tahan asam kuat.
3. Sutera
Seperti protein-protein yang lain sutera bersifat amfoter dan menyerap asam
dan basa dari laruatan encer. Sutera tidak mudah diserang oleh larutan encer hangat.
Namun apabial terkena larutan asam kuat maka sutera akan larut dan rusak.
Dibandingkan dengan wool, sutera kurang tahan asam namun lebih tahan terhadap
alkali, walaupun dalam konsentrasi rendah pada suhu tinggi akan terjadi kemunduran
kekuatan. Sutera kurang tahan terhadap zat-zat oksidator dan sinar matahari.
Filamen sutera mentah terdiri dari dua serat fibroin yang taerbungkus didalam
serisin. Lebar filamen tidak rata dan menunjukan banyak ketidakrataan permukaannya
seperti garis-garis dan lipatan-lipatan. Setiap filamen sutera mentah mempunyai
penampang lintamg hampir lonjong dan dua serat berbentuk segitiga terletak
didalamnya dengan salah satu sisi dari masing-masing serat terletak bardekatan.
4. Wool
Wool bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam maupun basa.
Adsorpsi asam atau basa akan memutuskan ikatan garam, tetapi dapat kembali lagi.
Wool tahan asam, kecuali asam pekat panas karena dapat memutuskan ikatan peptida.
Wool juga mudah sekali rusak oleh alkali karena ikatan lintang disulfida
putus.
Apabila dilihat dari mikroskop, serat wol mirip dengan rambut manusia,
bersisik menghadap keatas. Terdisi dari protein yang dibentuk dari karbon, hidrogen,
oksigen dan belerang.
Dan beberapa peneliti mengatakan bahwa serat wol adalah salah satu serat
yang memiliki struktur paling rumit dari semua serat tekstil.
5. Poliester
Poliester adalah serat buatan. Poliester tidak tahan asam kuat yang panas
walaupun dengan waktu yang lama. Salah satu contohnya adalah polyester akan rusak
apabila ditambahkan HCl mendidih.
6. Poliakrilat
Pada umumnya, poliakrilat tahan terhadap asam-asam mineral dan pelarut-
pelarut, minyak-minyak, lemak-lemak dan garam-garam mineral. Namun, poliakrilat
kurang tahan terhadap alkali kuat, terutama dalam keadaan panas akan merusak serat
dengan cepat.
Penampang melintang filamen berbentuk tulang anjing atau bulat bergantung
pada produsen pembuat serat, sedangkan penampang membujurnya sedikit bergaris.
7. Poliamnida (nylon)
Nylon atau poliamida tahan terhadap asam-asam encer, tetapi dengan asam
Khlorida pekat mendidih selama beberapa jam, maka akan terurai. Nylon sangat
tahan terhadap basa.
Serat poliamida dipintal dengan pemintalan leleh, seperti halnya serat buatan
lainnya. Poliamida mempunyai penampang melintang yang bermacam-macam, tetapi
yang paling umum bentuk trilobal dan bulat.
8. Poliester Kapas
Poliester Kapas adalah sejenis kapas yang terbuat dari plastic PET dan kapas
polyester yang biasanya gunakan sebagai bahan baku pembuatan karpet.
9. Poliester Rayon
Sebuah komponen serat buatan yang disusun oleh serat poliester dan serat
rayon.
Ada juga beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan praktikum
mikroskop ini. Diantaranya sebagai berikut :
1. Kaca objek dan kaca penutup harus betul-betul bersih, karena kotoran akan
membuat bayangan yang kurang jelas.
2. Pada pengamatan membujur, serat yang akan diamati jangan terlalu banyak
karena akan menghambat pengamatan dan serat akan menumpuk.
3. Pada pengamatan melintang, penambahan lak harus cukup, merata dan tidak
terlalu sedikit karena agar ketika mengiris serat, serat tidak ada yang tertarik.
4. Keringkan lak dengan mesin pemanas minimal 1 menit atau usahakan sampai
kering.
5. Usahakan iris dengan sangat tipis agar mudah ketika mengamati serat
melintang. Jika terlalu tebal, pada mikroskop hanya terlihat gumpalan merah.
Atau pencahayaan kurang jelas berarti tertutup oleh busa, karena irisannya
kurang tipis.
6. Ketika menutup slide glass dengan over glass dan ditetesi air , air jangan
terlalu banyak atau sedikit sehingga akan menimbulkan gelembung udara
yang dapat mengganggu dalam pengamatan.
7. Dalam hal ini digunakan lak merah untuk memudahkan serat diamati pada
mikroskop menjadi berwarna putih dan mudah terlihat.
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 KESIMPULAN
Pada serat alam bentuk penampang melintang lebih mudah di identifikasi sedang
membujur sulit untuk diidentifikasi karena posisi,bentuk serat bervariasi ada yng
berukuran besar ada yang kecil akan tetapi serat membujur lebih jelas.
Pada serat sintetik bentuk serat hampir sama dan mirip-mirip karena serat sintetik
dibuat tergantung kebutuhan. Saat penampang melintang kondisi bentuk serat silider
dan didalamnya kosong tidak seperti serat alam.sedangkan serat melintang serat
sintetik berbentuk bulat dan ukurannya hampir sama
Pada serat campuran,terdapat lebih dari serat dalam satu benang,untuk penampang
melintang kita lebih mudah membedakannya dari pada serat membujur akan terlihat
bentuk serat alami dan sintetik.
Rayon
13 Berbentuk silinder Berbentuk bulat
kupromonium
DAFTAR PUSTAKA
Power Point kapas, wool, sutera, dan serat batang by Dr. Noerati., S.Teks.,MT,
- Power Point rayon, polyester handout by Dr. Noerati., S.Teks.,MT,