Anda di halaman 1dari 4

Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain.

Serat tekstil ada yang


dibuat dari bahan baku bersumber dari alam atau dari hasil manufaktur atau disebut serat sintesis yang
pembuatannya secara kimia. semua serat memiliki ciri-ciri bawaan dan sifat masing-masing serat yang
beragam, tidak dapat dipisahkan dari karakteristik dan mempunyai atau memiliki berbagai macam sifat.
Beberapa bahan yang termasuk tekstil adalah seperti benang tali kain karpet dan lain sebagainya.
(modul)

Serat merupakan komponen utama dalam pembuatan bahan tekstil sebagai bahan baku busana.
Menurut Noerati (2013:1) "Serat adalah suatu jenis bahan yang digunakan dalam membuat benang dan
kain. Serat tekstil terbuat dari bahan yang bersumber dari alam atau dari hasil manufaktur yang biasa
disebut sintesis". Menurut Sunarto (2008:6) "Serat tekstil merupakan benda yang memiliki perbandingan
antara panjang dan diameter sangat besar. Serat tekstil harus memenuhi persyaratan diantaranya adalah
panjang, fleksibelitas dan kekuatan". Sedangkan menurut Budiyuno (2008:2) "Serat sebagai satuan
terkecil dari berbagai jenis tekstil, dibuat dari bahan dasar khusus yang memiliki panjang dan diameter
tertentu, serta memiliki sifat mikroskopik, fisik dan kimia yang dapat dikenali. Agar cocok digunakan
untuk tekstil, serat harus memiliki panjang yang lebih besar dibanding dengan diameternya, serat harus
lentur serta kuat untuk menahan ketegangan dalam berbagai proses pembuatan. Serat tersebut harus
murah harganya, mudah diperoleh dan harus selalu tersedia. Disamping itu, serat harus sesuai untuk
segala suasana, baik suhu maupun tekstur, memiliki sifat menyerap bahan celup, nyaman dipakai dan
mudah dibersihkan dengan cara tertentu".

dengan demikian serat tekstil dapat disimpulkan sebagai suatu komponen bahan utama dalam
pembuatan benang dan kain yang membentuk jaringan memanjang, memiliki perbandingan antara
panjang dan diameter sangat besar, memiliki syarat panjang, fleksibel dan kuat. (eprints uny.ac.id)

Berdasarkan asalnya, serat dibagi menjadi serat alam dan buatan menurut Muh Zahri, S.T (2013:6).
Penggolongan serat berdasarkan asalnya adalah :

A. Serat Alam

Menurut Jumaeri (1977:5) serat alam adalah serat yang langsung diperoleh di alam. Bahan serat
alam berasal dari alam.

Serat alam berdasarkan susunan dan sumbernya yaitu :

- Serat Alam Selulosa

a. Serat Kapas

Morfologi serat kapas jika dilihat di bawah mikroskop mempunyai penampang memanjang seperti pita
yang terpilin dan penampang melintang seperti ginjal dengan lubang di tengah yang disebut lumen.

b. Serat Rami
morfologi serat rami mirip seperti kapas dengan lumen yang lebih besar daripada kapas,tetapi
penampang memanjang serat rami tidak terdapat pilinan seperti halnya serat kapas.

- Serat Alam Protein

a. Sutera

(Daru laporan academia edu)

b. Wool

Bentuk penampang melintang serat wol bervariasi dari bulan sampai lonjong.

- Serat Buatan

a. Rayon Viskosa

rayon viskosa merupakan serat buatan yang berasal dari selulosa oleh karena itu sifatnya mirip dengan
serat selulosa yang lain. Pada rayon viskosa penampang memanjang rayon viskosa berbentuk silinder
lurus bergaris-garis dan bergerigi berlekuk-lekuk pada penampang melintang.

b. Poliester

serat polyester merupakan serat buatan yang paling banyak divariasikan bentuk penampangnya, mulai
dari bentuk yang bulat, segitiga ataupun bergerigi seperti rayon viskosa. Bentuk penampang serat akan
mempengaruhi sifat kenampakan seratnya.Bentuk segi tiga misalnya akan menyebabkan serat berkilau
seperti sutera, sedangkan bentuk bergerigi menyebabkan serat lebih nyaman dipakai karena banyak
menyimpan udara di sela-sela permukaannya. secara umum serat polyester berbentuk silinder lurus
untuk penampang memanjang dan bulat untuk penampang melintangnya.

c. Poliamida

(copy yang akademia)

secara umum serat poliamida mempunyai penampang membujur berbentuk silinder dan penampang
melintang bulat.

d. Poliakrilat
serat poliakrilat merupakan serat yang dibuat dari polimer akrilonitril yang disintesis dengan cara
polimerisasi adisi. penampang membujur serat poliakrilat lurus berbentuk silinder dengan penampang
melintang bulan tidak teratur.

UJI MIKROSKOP

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata.

Uji mikroskop digunakan untuk memeriksa morfologi serat. Pada pemeriksaannya dibutuhkan suatu
mikroskop. dengan alat ini dapat dilakukan untuk memeriksa serat dimana terdapat campuran serat yang
berbeda jenisnya. oleh karena itu pemeriksaan dengan mikroskop adalah cara yang penting dan banyak
digunakan untuk identifikasi serat. morfologi serat yang penting dalam pengamatan dengan mikroskop
adalah bentuk penampang memanjang dan penampang melintangnya.

Uji Mikroskopik Penampang Memanjang (Longtudinal Section)


Untuk pengamatan serat penampang memanjang dengan mikroskop, serat
diletakkan diatas kaca objek dengan medium cair. Untuk pengamatan biasa
umumnya digunankan air, tetapi untuk mendapatkan pengamatan yang lebih
baik digunakan minyak mineral, gliserin atau zat lain. Penggunaan zat ini selain
karena zat tersebut tidak mudah menguap, juga untuk mendapatkan medium
dengan indeks bias yang sesuai.
Bila perbedaan indeks bias antara serat selulosa dengan medium besar, serat
akan tampak gelap dan kurang tembus cahaya sehingga permukaan serat yang
kelihatan lebih jelas. Tetapi bila perbedaan indeks bias antara serat dan medium
kecil, maka serat akan tampak tembus cahaya dan struktur bagian dalam serat
kelihatah lebih jelas.
Untuk pengamatan memanjang serat diletakkan sejajar di atas kaca objek
dan dipisahkan satu dari yang lainnya dengan jarum supaya tidak menumpuk,
kemudian ditutup dengan kacapenutup dan dari salah satu sisi kaca penutup
ditetesi medium. Jumlah air atau medium ini tidak boleh terlalu sedikit.
Jika serat yang akan diamati berupa kumpulan serat, maka serat tinggal
diambil dan dibuat preparat secara langsung, namun jika serat tersebut sudah
berupa benang atau bahkan kain, maka ada beberapa persiapan yang harus
dilakukan. Apabila berupa benang, maka kita harus meniras benang tersebut
menjadi serat-serta yang terpisah. Jika berupa kain, maka kita harus
mempreparasi terlebih dahulu dengan cara meniras ke bentuk benang kemudian
menirasnya kembali sehingga bentuk akhirnya berupa serat yang akan dilihat
dibawah mikroskop. Untuk mendapatkan hasil pengamatan yang baik,
diperlukan mikroskop yang mempunyai perbesaran 100-150 kali.

1.3.2 Uji Mikroskopik Penampang Melintang (Cross Section)


Untuk pengamatan penampang lintang serat cara pengamatan pada
mikroskopnya sama dengan penampang membujur, namun persiapannya
berbeda, yaitu sebelumnya serat harus dimasukkan dahulu kedalam gabus dan
dipotong membentuk irisan lintang. Prinsipnya adalah serat yang akan diamati
akan dimasukkan ke dalam gabus agar seratnya seolah-olah menyatu menjadi
bagian utuh dari gabus. Ketika gabus diiris secara melintang pada bagian yang
terdapat seratnya, serat akan ikut terpotong secara melintang pula, sehingga
didapat contoh uji yang akan diamati dan didapat citra berupa penampang serat
secara melintang.
Agar serat yang ada di dalam gabus dapat diiris secara melintang maka serat
harus kaku sehingga ketika diiris, seratnya tidak merunduk. Oleh karena itu,
sebelum serta dimasukkan kedalam gabus, maka serat diberi lem perekat dahulu
sehingga serta dapat menjadi kaku ketika berada didalam gabus.

Anda mungkin juga menyukai