Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL

UJI MIKROSKOPIK 1 DAN 2

Disusun oleh :

Nama : Yogi Syahrul Gunawan


NRP : 15050029
Grup : IB2
Dosen : Juju J, AT.,M.Si.
Asisten : Mia E.
Tanggal : 21-09-2015
28-09-2015

POLITEKNIK STTT BANDUNG


LABORATORIUM EVALUASI SERAT
JL. Jakarta No. 31 Bandung, Jawa Barat. 40272
TEORI DASAR
Pemeriksaan serat dengan mikroskop dimaksudkan untuk mengetahui penampang
melintang dan membujur dari serat. Pada pengamatan secara melintang, prinsipnya
adalah serat dipotong secara melintang setipis mungkin sehingga dapat diamati dibawah
mikroskop. Pembuatan irisan melintang dapat menggunakan cara gabus, mikroton
tangan atau mikroton mekanis, yang paling mudah dilakukan adalah cara gabus.

ALAT DAN BAHAN


Bahan :
Bermacam - macam serat :
1. Kapas
2. Rayon Viskosa
3. Rami
4. Sutera
5. Wol
6. Poliester
7. Poliakrilat
8. Poliamida / Nylon
9. Poliester : Kapas
10. Poliester : Wol
11. Poliester : Rayon

Alat - alat :
1. Kaca preparat
2. Jarum mesin jahit
3. Gabus kecil
4. Silet tajam
5. Mikroskop
6. Benang jahit
CARA KERJA
UNTUK PENGAMATAN PANDANGAN MEMBUJUR DARI SERAT :
1. Serat diletakkan sejajar diatas kaca objek dan dipisahkan satu sama lain agar tidak
menumpuk.
2. Kemudian ditutup dengan cover glass dan dari arah samping ditetesi medium,
kemudian kelebihan air dihisap dari sisi yang lain (menggunakan kertas isap/kertas
saring).
3. Preparat diamati dibawah mikroskop
4. Perbesaran dilakukan mulai dari 5x, 10x, 40x, 45x, 100x.

UNTUK PENGAMATAN PANDANGAN MELINTANG DARI SERAT :


1. Jarum jahit yang berisi benang ditusukkan ditengah - tengah gabus. Kemudian jarum
ditarik kembali dengan meninggalkan lengkungan benang pada gabus.
2. Sekelompok serat yang telah diberi lak merah dimasukkan ke dalam lengkungan
benang, kemudian benang ditarik keluar sehingga serat masuk ke dalam tengah -
tengah gabus dan ditengah gabus, lak dibiarkan mengering.
3. Setelah lak kering gabus diiris setipis mungkin dengan silet yang tajam sehingga serat
ditengah gabus ikut terpotong secara melintang.
4. Irisan melintang diamati dibawah mikroskop dengan cara seperti pada irisan
membujur.
5. Preparat diamati dibawah mikroskop.
6. Perbesaran dilakukan mulai dari 5x, 10x, 40x, 45x, 100x.

DATA HASIL PERCOBAAN


1. Kapas
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Berpuntir
 Terdapat garis hitam tebal di luar
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Berbentuk seperti ginjal
 Di tengah nya terdapat garis pendek

2. Rayon Viskosa
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Terdapat garis tebal di luar
 Banyak garis di tengah nya
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Berbentuk mirip seperti bunga atau amuba

3. Rami
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Di tengah nya terdapat garis putus - putus
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Berbentuk lonjong
 Terdapat garis panjang di tengah nya

4. Sutera
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Terdapat garis halus di tengah nya
 Berbentuk bergelombang
 Dan memiliki garis luar berwarna hitam
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Berbentuk lonjong dengan ujung - ujung sudut nya membentuk lengkungan

5. Wol
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Berbentuk seperti batang
 Di dalam nya terdapat garis - garis seperti serat halus
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Mendekati bulat, tidak sempurna
 Ukuran nya berbeda - beda

6. Poliester
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Berbentuk seperti cabang
 Terdapat garis hitam di bagian luar
 Di dalam nya terdapat garis putih
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Berbentuk bulat
 Dan ukuran antara satu dengan yang lain sama

7. Poliakrilat
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Terdapat garis tebal di bagian luar
 Memiliki garis lurus yang berada di tengah
 Di sela - sela tengah nya terdapat garis berwarna hijau
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Berbentuk lonjong
 Tetapi di tengah nya terdapat lumen (ruang kosong akibat penguapan cairan sel)

8. Poliamida/Nylon
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Di tengah nya berwarna hitam
 Terdapat garis putih di bagian luar
 Berbentuk seperti batang memanjang
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Berbentuk bulat

9. Poliester Kapas
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Di bagian tengah nya berwarna terang
 Berbentuk batang
 Di bagian tengah terdapat bintik - bintik
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Bebentuk seperti ginjal lonjong
 Namun ada juga yang berbentuk bulat

10. Poliester Rayon


Keterangan (Penampang Membujur) :
 Terdapat garis lurus dan halus di bagian tengah nya
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Ada yang berbentuk bulat dan ada juga yang seperti bunga
11. Poliester Wol
Keterangan (Penampang Membujur) :
 Terdapat garis berwarna biru terang
 Di bagian tengah nya berwarna biru gelap
 Berbentuk batang
Keterangan (Penampang Melintang) :
 Berbentuk lonjong, namun ada juga yang berbentuk bulat

DISKUSI
Dalam pengujian serat secara mikroskopik, diharuskan fokus dalam setiap langkah atau
cara kerja. Karena keberhasilan dalam pengidentifikasian serat bergantung pada cara
kerja selama pengujian. Mengiris serat dan mengatur lensa pada mikroskop akan
membantu dalam memperjelas pandangan ketika meneliti serat, bagaimana bentuk dari
serat secara mikroskopik.

Tahap pengujian pertama yaitu penampang membujur. Menggunakan serat secukup nya
(tidak terlalu banyak) agar saat di himpit dengan cover glass dan diberi air, serat tidak
mudah bergeser di kaca preparat. Pengamatan lewat mikroskop juga perlu di perhatikan,
ketepatan dalam memasang kaca preparat ke meja preparat.

Tahap pengujian kedua yaitu penampang melintang, pada saat mengeringkan gabus dan
serat yang berada di eksikator, maka perlu di perhatikan waktu pengeringannya, hal ini di
maksudkan ketika gabus benar - benar dalam keadaan kering maka akan mempermudah
saat proses pengirisan. Proses pengirisan yang benar terhadap serat baik secara
membujur atau melintang dapat dilihat dari ketipisan serat yang teriris. Jika serat teriris
tipis maka akan memudahkan untuk di lihat melalui mikroskop. Hal ini tentu berbeda
ketika serat yang teriris tebal atau sangat tebal, maka akan sulit untuk dilihat melalui
mikroskop.
KESIMPULAN
Pada uji mikroskopik, identifikasi serat menjadi lebih spesifik melalui media mikroskop.
Dimana pengujian ini mendasar pada ciri - ciri fisik serat secara mikro. Dari hasil
pengujian terhadap serat, dapat diketahui bentuk fisik serat melalui pengujian pertama.
Kemudian pada pengujian kedua dapat diketahui pula bentuk bagian dalam serat yang
antara lain, ada yang berbentuk lonjong, bulat, dan ada yang berbentuk seperti bunga.

Saat meneliti di bagian dalam serat kita dapat melihat adanya lumen atau tidak. Lumen
merupakan ruang kosong dimana cairan sel mengalami proses penguapan, dan
beberapa serat ada yang memiliki lengkungan dikarenakan proses terjadinya lumen, dan
selain itu serat juga mengalami sedikit penyusutan akibat dari proses itu. Ketika
melakukan pengujian dan mendapatkan data hasil percobaan, terkadang di temui hasil
yang berbeda dari yang seharusnya. Ini terjadi karena kurang nya ketelitian pada saat
melakukan pengujian, sehingga data hasil percobaan tidak akurat dan berbeda.
DAFTAR PUSTAKA :
- PEDOMAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI SERAT TEKSTIL

Anda mungkin juga menyukai