Disusun oleh :
Salsabila Muzakki
21440039 | 2G6
Dosen :
Sajinu A.P., S.Teks.,M.T
Kain tenun tapis, kain tenun berbentuk sarung dari benang kapas yang
disulam dengan benang emas dan perak sangat terkenal di Lampung, tapi tidak
hanya itu, Lampung juga memiliki warisan kriya lain yang menjadi ciri khas mereka,
yaitu kain Sulam Usus. Sulam Usus adalah salah satu dari sulaman/tenunan khas
daerah lampung, warisan nenek moyang. Mengapa disebut sulam usus ? karena
bentuk dari sulamannya seperti usus, maka disebut dan dikenal sebagai sulam usus.
3. Mendesain Motif
Dengan menggunakan bantuan pensil atau alat tulis lainnya dibuat
desain sulaman pada kertas minyak atau kertas yang lebar sesuai kebutuhan.
Sebagai permulaan Anda bisa membuat motif sulaman yang cenderung
simple dan tidak terlalu banyak melekuk supaya proses menyulam mudah
dilakukan.
4. Menduplikasi Desain
Untuk menduplikasi desain atau pola sulam usus siapkan rader dan
juga kertas pola yang dialasi karbon dengan cara ini satu bagian motif pada
baju dengan bagian lain akan berbentuk sama proses loader ini termasuk
memakan waktu lama selain pengerjaan penyulaman kelak.
Setelah gambar pola dipasangi tali usus selanjutnya buat jahitan jelujur
untuk memudahkan proses pembuatan sulaman. Tujuan utama dilakukan
tahapan ini yaitu untuk mematenkan potongan satin pada lekuk bentuk motif
agar posisinya tidak bergerak atau berubah ketika disulam.
Tusuk jelujur sendiri merupakan jenis tusuk jahit yang mempunyai arah
horizontal dimana ukuran dan jarak tusuk jahitan yang dibuat pada kain selalu
diatur sama panjang. Teknik dasar menjahit jelujur ini secara umum dapat
dibagi menjadi tiga macam kategori :
7. Membuat Sulaman
Setelah tali-tali usus dijulujur, barulah usus-usus tersebut disulam
antara satu dengan potongan-potongan yang lain agar menjadi satu
kesatuan. Dalam prosesnya, penyulaman tali usus ini haruslah tetap
mengikuti pola yang telah dibentuk dari langkah-langkah sebelumnya.
8. Memeriksa Sulaman
9. Ganti Payet
a. Payet Batang
Peyet batang merupakan jenis payet berukuran panjang yang memiliki bentuk
seperti layaknya tabung atau silinder payet ini biasanya lebih banyak
digunakan untuk gaun atau pakaian adat.
c. Payet Piring
Peyek piring dapat dibedakan menjadi payet piring datar dan payet piring
melengkung. Jika payet piring datar itu berbentuk tipis mirip kepingan CD
maka payet piring melengkung bentuknya lebih melengkung atau cekung.
d. Payet Pasir
rakyat pasir merupakan jenis payet yang berukuran paling kecil fungsi utama
dari payet pasir ini yaitu sebagai pengunci payet piring jika sulaman rapat
payet pasir bisa menutupi salah satu bidang penuh pola dan memberikan
kesan mewah.
f. Payet Lombok
Peyet Lombok sepintas seperti terlihat layaknya cabai Lombok. Sering
digunakan sebagai variasi dalam membuat ronce atau payet ini memiliki
lubang pada pangkal payetnya
g. Payet Padi
Supaya tadi memiliki tekstur yang sangat kaku dan keras jika dibongkar
dengan jenis payet lainnya. Dengan bentuknya yang unik seperti bulir padi
payet ini sangat cocok bila dikombinasikan dengan payet pasir atau payet.
Sumber :
https://thetextilemap.design.blog/2021/07/30/mengenal-sulam-usus-kain-
tradisional-warisan-suku-lampung-pepadun/
https://fitinline.com/article/read/keistimewaan-sulam-usus-khas-lampung-
lengkap-dengan-cara-pembuatannya/
https://genpi.id/sulam-usus-kerajinan-sulam-khas-lampung/
https://thetextilemap.design.blog/2021/07/30/mengenal-sulam-usus-kain-tradisional-
warisan-suku-lampung-pepadun/
https://1001indonesia.net/sulam-usus-kerajinan-sulam-khas-lampung-yang-unik/
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=213