Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PRAKARYA

SMA NEGERI 3 BANJARBARU

KELOMPOK 5

1. Muhammad Amien
2. M. Wijaya Al – Banjari
3. Rajatua Situmorang
4. Sephia Novianti
5. Syarifah
BAB I

CARA MEMBUAT SASIRANGAN

Alat dan Bahan

 Gunting
 Pensil
 Benang jeans
 Rafia
 Karet gelang
 Jarum
 Ember
 Kaos tangan karet
 Kain putih polos
 Pewarna batik / zat warna Napthol

Cara membuat:

1. Menyiapkan Kain Putih


Langkah pertama dalam membuat kain sasirangan yaitu mempersiapkan bahan
kain putih polos sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada awal kemunculannya
bahan baku yang digunakan untuk membuat kain sasirangan yaitu berupa serat kapas
(cotton), namun seiring berjalannya waktu saat ini lebih banyak memanfaatkan
material lain seperti santung, balacu, kaci, king, satin, polyester, rayon, dan sutera.

2. Pembuatan Pola Desain Pada Media Kain


Setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan pola gambar tradisional sesuai
dengan motif yang dikehendaki. Pola-pola inilah yang kemudian dijadikan patokan
dalam menjahit kain tersebut. Pola-Pola yang dapat digunakan dalam pembuatan kain
sasirangan yaitu Iris Pudak, Kambang Raja, Bayam Raja, Kulit Kurikit, Ombak
Sinapur Karang. Bintang Bahambur. Sari Gading. Kulit Kayu, Naga Balimbur,
Jajumputan, Turun Dayang. Kambang Tampuk Manggis, Daun Jaruju, Kangkung
Kaombakan. Sisik Tanggiling, Kambang Tanjung.
3. Menjahit Jelujur
Selanjutnya pola-pola tersebut dijahit jelujur menggunakan benang atau bahan
perintang lainnya dengan jarak satu sampai dua mili meter atau dua sampai tiga mili
meter. Benang-benang yang terdapat pada setiap jahitan-jahitan pola tersebut ditarik
sampai membentuk kerutan-kerutan.

4. Membersihan Kain
Bila kain yang digunakan mengandung kanji maka harus dibersihkan terlebih
dahulu dengan cara merendamnya dalam air dingin yang telah dicampur dengan
kaporit selama satu malam.

5. Pewarnaan kain
a. Sedikitnya terdapat tiga cara pewarnaan kain sasirangan, diantaranya pencelupan,
pencoletan, serta kombinasi keduanya (pencelupan dan pencoletan). \Teknik
b. pencelupan digunakan untuk memperoleh satu warna saja, yaitu dengan cara
mencelupkan kain ke dalam larutan zat pewarna, kecuali pada bagian kain yang
dijelujur. bagian yang dijelujur akan tetap berwarna putih.
c. Pewarnaan dengan cara dicolet biasanya dilakukan apabila motif yang dibuat
memerlukan lebih dari satu warna. Pada teknik pencelupan dan pencoletan, untuk
memperoleh warna dasar yang bagus kain dicelup terlebih dahulu kemudian
dicolet dengan variasi warna sebagaimana telah direncanakan.

6. Melepas Jahitan Jelujur


Selanjutnya benang-benang jahitan atau ikatan pada kain yang digunakan
untuk menjelujur tersebut kemudian dilepaskan seluruhnya, apabila kain dirasa sudah
agak kering. Sehingga akan terlihat motif-motif bekas jahitan yang tampak diantara
kain tersebut.

7. Pencucian
Setelah seluruh perintang dilepaskan, barulah kemudian dicuci sampai bersih
ditandai dengan air bekas cuciannya yang jernih atau tidak berwarna lagi.
8. Pengeringan
Tahap selanjutnya, kain dijemur di tempat yang teduh dan tidak terkena
paparan sinar matahari langsung.

9. Finishing / Disetrika
Sebagai penyempurnaan akhir dari proses pembuatan kain sasirangan, kain
tersebut kemudian di setrika agar menjadi halus, licin dan rapi.

BAB II
CARA MEMBUAT BROS

Alat dan bahan

 Kain flanel berwarna merah muda


 Mutiara dengan beberapa warna (hijau dan putih)
 Peniti bros
 Media pembakar lem (glue gun)
 1 buah gunting
 Media untuk membuat cetakan lingkaran dengan diameter 4 cm
 Media untuk membuat cetakan lingkaran dengan diameter 2 cm

Cara membuat:
1. Langkah pertama, kita awali dengan terlebih dahulu membuat pola pada kain flanel
berwarna merah muda. Caranya buat sebanyak 6 rangkap dari pola dengan diameter 4 cm
sedangkan untuk pola dengan diameter 2 cm silahkan buat satu rangkap saja.
2. Jika pola sudah digambar, selanjutnya mulailah menggunting setiap pola sesuai dengan
garis pola yang sudah ditentukan.
3. Selanjutnya, barulah kamu bisa mulai merangkai semua pola yang baru saja kamu buat.
Caranya, tempatkan pola yang lebih kecil sebagai dasar untuk menumpuk bunga yang akan
kita buat.
4. Untuk membuat bunga, ambil pola dengan diameter 4 cm, kemudian lipat menjadi dua
bagian selanjutnya, lipat kedalam dari bagian sebelah kanan sementara dari bagian sebelah
kiri lipat kebagian luar hingga membentuk seperti huruf ‘S’.
5. Rekatkan pada bagian dasar atau tatakan dari pola yang lebih kecil tadi menggunakan lem
bakar. Agar bagian yang dilipat yang membentuk huruf ‘S’ tadi tidak goyang, rekatkan juga
setiap bagian lipatan menggunakan lem bakar. Lakukan hal yang sama hingga kesemua pola
terbentuk dan direkatkan pada pola dasar tadi.
6. Selanjutnya, untuk membuat tampilan bunga ini menjadi lebi mewah, berikan mutiara-
mutiara berwarna-warni diatasnya dengan merekatkannya menggunakan lem bakar, sesuai
selera.

7. Setelah itu, berikan juga penit bros dibagian belakang, agar nantinya bros ini bisa kamu
kenakan. Untuk merekatkannya kamu bisa menggunakan lem bakar dengan hati-hati.

BAB III

CARA MEMBUAT SULAMAN

Alat dan bahan

 Sebuah sisir untuk membantu kita untuk merentangkan benang


 Karet gelang untuk menahan benang sulam yang dilaitkan ke sisir
 Ram untuk mengencangkan kain sewaktu di sulam
 2 buah jarum tangan.
 Bahan yang akan disulam, syarat bahan yang akan disulam timbul bahannya kuat dan
tidak terlalu tipis. Seperti bahan katun,satin, silk, velvet, dan lain2.
 Benang sulam DMC

Cara membuat:

 Buat simpul benang dari benang sulam atau benang jahit biasa rangkap 3, panjang
benang disesuaikan dengan kebutuhan.
 Keluarkan jarum jahit dari bawah kain, kaitkan benang dengan sisir jarak disesuaikan
dengan besar motifnya.
 Keluarkan jarum dari bawah kain, kaitkan ke sisir lagi. Begitu seterusnya hingga
terbentuk 6 rangka atau lebih.
 Kemudian tahan benang pada sisir dengan karet gelang
 Tahan benang sisa benang rangka dibawah kita-kira 15-20 cm.

Langkah yang kedua adalah menganyam rangka benang yang telah disiapkan
tadi.

 Mulai anyam dari benang pertama dari bawah kearah kanan. caranya dengan
menyilangkan benang. Misalnya tadi kita membuat 6 rangka benang jika kita mulai
dari kanan maka benang yang kita silangkan yaitu benang ke 2,4,dan 6 kemudian
dilajutkan dengan benang ke-5,3 dan 1. Begitu seterusnya hingga berbentuk kelopak
bunga.

 Kemudian tarik rangka benang yang pertama, kemudian rangka benang selanjutnya,

hingga rangka yang terakhir


 Jahitkan ujung kelopak bunga pada kain.

 Buatlah 3 atau 4 kelopak untuk menjadi bunga yang sempurna seperti gambar
dibawah ini

Proses pembuatan daun dengan teknik sulaman timbul.


 Siapkan dua buah jarum dan benang.
 Buatlah rangka benang untuk daun sebanyak dua buah

 Ambil jarum kedua dan selipkan pada rangka benang yang telah dibuat hingga
panjang daun yang diinginkan.

 Tarik rangka benang tadi sehingga daunnua menjadi rapat dan rapi. Kemudian
jahitkan ujung daun pada kain.

 Buatlah tiga buah kelopak daun hingga menjadi seperti gambar di bawah ini.
 Buatlah beberapa bunga dan kelopak daun sesuai desain yang diingikan.

selesai

Anda mungkin juga menyukai