Anda di halaman 1dari 10

Sulam Pita – Ciri-Ciri, Jenis, dan Langkah-Langkah

Pembuatannya. Lengkap!

Sulam pita merupakan seni menghias kain yang menggunakan pita sebagai bahan utamaya.

Pita dijahit Dengan cara secara dekoratif menggunakan teknik-teknik tusuk hias hingga menghasilkan suatu desain
hiasan kain yang sangat indah.

Sulaman pita ini mulai diperkenalkan sejak pertengahan abad ke-17.

Sulaman pita memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan sulaman benang dengan ciri-ciri khusus yang
membuatnya banyak disenangi oleh para penyulam.

Ciri-ciri sulam pita

• Menggunakan pita berbagai ukuran sebagai bahan utama


• Memiliki efek tiga dimensi yang lebih jelas sebab dari ukuran pita yang cenderung lebih besar
• Bahan pita yang beragam memberikan hasil yang lebih dekoratif
Jenis-jenis sulam pita

Sulam pita sendiri terbagi menjadi dua aliran yaitu sulaman pita jepang dan sulaman pita eropa.

Sulam Pita Jepang

Sulaman pita jepang cenderung mirip dengan sulam benang. Aplikasi teknik teknik tusukan yang digunakan pada
sulam pita juga sama dengan dengan yang diaplikasikan pada sulam benang.

Perbedaannya hanya terletak pada pengguanaan bahan utama. Jenis pita yang dipilih pada sulaman pita jepang
adalah jenis satin.

Sulam Pita Eropa

Berbeda dengan sulam jepang yang pengaplikasiannya mirip dengan sulam benang, aplikasi sulam eropa jauh
berbeda dengan sulam benang.

pengerjaan sulam eropa dilakukan dengan merangkai pita terlebih dahulu sebelum diaplikasikan pada bahan yang
akan dihiasi.
Jenis pita yang umum dipakai pada sulam pita eropa adalah jenis pita Organdi. Pengaplikasian pita eropa banyak
ditemukan pada pajangan bingka, tas, corsage, dll.

Namun pada aplikasinya, sulaman pita dapat diaplikasikan pada berbagai macam produk baik untuk hiasan pada
pakaian, kerudung, tas, bandana atau pada dekorasi-dekorasi rumah seperti bantalan kursi, taplak meja, atau
hiasan dinding.

Bahan-bahan menyulam untuk sulam pita

pita

Pita adalah bahan dasar yang digunakan dalam seni menyulam pita. Jenis-jenis pita yang digunakan juga berbeda-
beda tergantung jenis sulamannya. yang paling umum digunakan adalah pita jenis satin, dan pita organdi

Ciri-ciri pita satin adalah bahannya sedikit lebih tebal dan cenderung kaku, seratnya rapat serta warna yang
cenderung mengkilap.
Pita ini tersedia dalam berbagai macam warna dan ukuran mulai dari yang terkecil yaitu 1/8 inci sampai yang
terbesar yaitu 2 inci.

Sedangkan pita Organdi bahannya cendurng lebih tipis, transparan, ringan serta seratnya cenderung lebih
renggang. Kelebihan khusus dari pita Organdi adalah lebih lembut sehingga memudahkan dalam penyulaman.

Benang Sulam

Fungsi benang dalam sulam pita biasanya digunakan untuk membuat batang atau tangkai yang dapat memberikan
kesan rapi pada sulaman.

Penggunaan benang akan membantu mempermudah pekerjaan menyulam meskipun hasilnya tampak kasar.
jarum sulam

Jarum yang paling cocok digunakan dalam aplikasi sulam ini adalah jarum Chenille sebab bentuk batang yang
cenderung lebih lebar.

kain

Sebenarnya kain yang digunakan dalam aplikasi sulam pita bisa menggunakan kain apa saja. Umumnya ada tiga
macam kain yang dipakai yaitu kain serat alam, kain sintetis dan kain yang gabungan antara serat alam dan sintetis.

Namun, jika anda masi seorang pemula. Anda disarankan untuk menggunakan kain belacu untuk latihan. Sebab
selain murah kain ini juga memiliki serat yang tidak rapat sehingga memudahkan dalam menarik pita.

kertas

Kertas digunakan dalam pembuatan motif yang selanjutnya akan dijiplak pada kain atau bahan yang akan dihiasi.

Untuk motif yang akan digunakan beberapa kali sebaiknya gunakan kertas yang tidak mudah rusak seperti kertas
samson.

atau anda dapat melapisi kertas dengan plastik saat akan menjiplak atau memindahkan gambar dari kertas ke kain
atau bidang yang akan dihiasi.

Karbon

Karbon digunakan sebagai alat bantu untuk menjiplakkan gambar yang telah dibuat di kertas tadi ke kain atau
bidang yang akan dihiasi. Gambar yang telah dijiplak menggunakan karbon tidak mudah terhapus kecuali saat
dicuci.

pembidang
Alat yang digunakan untuk membentangkan kain disebut pembidang. Bentangan dilakukan agar kain menjadi kaku
sehingga memudahkan dalam proses peyulaman khususnya untuk kain yang teksturnya rapat serta pita berukuran
besar.

Cara membuat sulam pita

langkah-langkah persiapan menyulam pita

Pembuatan Gambar Sulam Pita

Gambar motif awal pada sebuah kertas sebagai sketsa dengan menggunakan pensil jahit.

Pindahkan gambar ke kain yang akan dihias dengan cara menjiplak gambar sketsa awal tadi dengan dilapisi kertas
karbon dibagian bawah kertas.

Gunakan jarum pentul agar gambar tidak bergeser dari tempat awal.

Pemasangan Kain Pada Pembidang

Setelah gambar berhasil dipindahkan ke kain, selanjutnya pasang kain yang akan disulam pada pembidang.

Caranya, letakkan kain didalam ram, timpakan lingkaran ram kecil pada kain kemudian tarik kain dengan perlahan
sampai kain terbentang. Setelah kain terbentang kuatkan pengunci agar kain tidak kendur kembali.

Memasang Pita ke Jarum

Potong sesuai kebutuhan sulaman. runcingkan ujung pita dari ujung 1/2 cm, kemudian tusuk ditengah badan pita.

Tarik bagian pita yang panjang sambil tetap memegang jarum, pta sudak bergeser dari ujung ke lubang jarum.
Simpul mati bagian pita yang satunya.
Teknik-Tekni Tusukan yang Umum Digunakan Pada Sulam Pita

Ada beberapa teknik yang dapat diaplikasikan pada sulam pita yang disesuaikan dengan tujuan atau bentuk hiasan
yang anda inginkan.

Berikut beberapa diantara teknik sulam pita:

• Stem stitch
• Feather stitch
• Frech knot
• Stringht sitich
• Ribbon stitch
• Lazy daisy
• Spider web rose
• Leaf stitch

Berikut beberapa contoh tas sulam pita yang bisa kamu tiru sendiri di rumah.
Itulah penjelasan mengenai sulam pita. Semoga dapat memberikan inspirasi untuk anda dalam membuat sulam pita.

š Share on Facebook ™ Share on Twitter Õ Share on Google Plus

Anda mungkin juga menyukai