Anda di halaman 1dari 23

Pengetahuan

Bahan tekstil

SMK N 3 Klaten
2019/2020
Nama Kelompok :
1. Dina Sekar Surya D. (08)
2. Faizah Nur’Aini (11)
3. Hanifah Kusumayanti R. (13)
4. Vika Ananda I. (32)

SMK N 3 KLATEN
2019/2020
1. Pengertian Serat Buatan

Serat Buatan adalah suatu jenis


bahan berupa potongan-potongan
komponen yang membentuk
jaringan memanjang yang utuh.
2. Pengelompokan Serat Sintesis

Pengelompokan serat buatan ada 2 yaitu :


1. Serat Sintesis
adalah serat murni buatan manusia.
2. Serat Semisintesis
adalah serat campuran antara serat buatan dan
serat selulosa.
Rayon
Viskosa
Pengertian
adalah serat tekstil golongan serat buatan
dibuat dari bahan baku selulosa dan dalam
proses pembuatannya dipintal dengan cara
pemintalan basah. Pembuata rayon viskosa
adalah untuk memenuhi kebutuhan serat kapas
yang diproses secara alami sehingga terbatas
dalam skala produksinya. Kekurangan pada
serat viskosa yaitu kekuatannya rendah(dibawah
kapas) dan daya serap air sangat besar sehingga
membuat dimensi serat menjadi tidal stabil.
 Kegunaan
Campuran serat viskosa banyak digunakan
sebagai bahan pakaian. Rayon ini tahan terhadap
penyetrikaan, tetapi pemanasan yang lama warna
akan berubah menjadi kuning. Sedangkan oleh
penyinarannya keuatan akan berkurang. Rayon
Viskosa cepat rusak oleh asam daripada kapas.
Sedangkan jamur akan menyebabkan kekuatannya
berkurang serta menjadikan rayon menjadi lebih
kusam.
3. Pembuatan Serat viskosa

1. Alkalisasi (Pembuatan Alkali Selulosa)


Proses pembentukan alkali selulosa dengan
mereaksikan selulosa yang berbentuk pulp dengan
NaOH 18%.
Tujuannya adalah mendapat hasil slurry alkali
selulosa penggembungan selulosa, menghilangkan
kotoran, dan melarutkan hemiselulosa dengan
NaOH.
2. Proses Pemeraman
Hasil proses alkalisasi harus diperam untuk
menurunkan dejarat polimerisasi dari selulosa
sehingga lebih mudah dilarutkan dalam proses
selanjutnya.
Proses ini dilakukan dalam alat aging drum
demgam waktu 5-6 jam dan demgam kecepatan
putar 0,3-0,6 rpm. Kemudian dikirim ke hoppper
untuk menghilangkan logam-logam alkali dengan
melewati nlowerbertekanan udara.
3. Proses Xantasi
Proses alkali selulosa belum dapat dilarutkan,
untuk itu perlu dirubah ke bentuk lain agar dapat
dilrutkan untuk dipintal. Prosesnya alkali selulosa
xantat dengan direaksikan dengan karbon
disulfidadalam alat yang dinamakan xantator.
4. Proses Pelarutan dan Pencampuran
Pelarutan dilakukan dengan mereaksikan
alkali selulosa xantat dengan NaOH 20g/L pada
alat disolver dan fine homogenizer yang
berlangsun 1,25-1,75 jam pada kisaran suhu 15-
200C sehingga dihsilkan larutan yang kental
yang disebut larutan viskosa.
5. Proses pematangan
Proses ini dimaksudkan untuk
menyempurnakan reaksi pembentukan reaksi
pembuatan viskosa dilakukan dalam alt ripening
tank.
6. Spinning (Pemintalan)
Rayon viskosa dipintal dengan pemintalan
basah, prinsipnya larutan viskosa setelah dilewatkan
pada cetakan serat (spineret) akan dimampatkan
menjadi filmen serat dengan dilewatkan pada
larutan koagulan.
7. Pemotongan Tow
Tow merupakan kumpulan filament yng
panjangnya tidak berujung untuk itu perlu
dilakukan pemotongan agar memudahkan proses
selanjutnya.
8. Proses Pengambilan kembali Karbon
Disulfida
Serat rayon yang telah dipotong dilewatkan
pada pipa-pipa kecil yang berlubang dengan injeksi
uap, dengan tujuan mengambil CS2 dengan air,
proses ini akan mengambil 30-40% CS2.
9. After Treatment (Proses Pengerjaan
Lanjutnya)
Proses ini menghilangkan sisa-sisa larutan
koagulan dan sulfida yang masih menempel pada
serat rayon viskosa.
10. Proses Pengeringan dan Pengepakan
Serat kemudian dipress lewat squeeze roller lalu
dikirim ke mesin wet openeruntuk dicabik-cabik
sehingga dengan serat yang terpotong akan lebih
mudah dikeringkan.
Setelah itu serat akan dicbik-cabik lagi menjadi
staple yang siap dipintal untuk benang di mesin
feeder lalu, diteruskan ke mesin opener.
Sifat-Sifat Rayon Viskosa

1. Sifat Kimia
 Asam kuat
 Alkali
 Oksidator Pekat yang mengakibatkan
hidroselulosa dan oksiselulosa.
2. Sifat Fisika
 Kekuatan tarik serat viskosa mempunyai kekuata tarik
kering
 Mulur kering pada saat putus sekitar 15% dan mulur
basahnya 25%
 Moisture Regain serat viskosa sebesar (11-14)%
 Derajat Putih
 Panas
 Morfologi
Pemintalan serat
Apakah ada
pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai