KAMPUH
DOSEN PENGAMPU :
Atika, S.Pd., M.Pd.
Roudlotus Sholikhah, S.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH :
Amalia Shofi
5403419066
A. Pengertian Kampuh
Kampuh (Seam Allowance) dapat didefinisikan sebagai bagian bahan yang
tersisa diluar batas garis jahitan. Kampuh ini merupakan tempat untuk
menggabungkan dua potong bahan kain yang dijahit sesuai garis pola baju. Misalnya
untuk menghubungkan potongan bahan bagian depan dan belakang baju, bagian
depan dengan bagian belakang celana serta bagian busana lainnya.
Tergantung dari tempat atau posisinya, lebar kampuh pada pakaian biasanya
tidak selalu dibuat sama melainkan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Meski demikian lebar kampuh standar yang disarankan sebesar 1,5 cm.
Lebar kampuh sebesar 1,5 cm cukup aman dalam memegang potongan kain yang
akan digabung menggunakan mesin jahit.
Untuk bagian tertentu seperti saku, lebar kampuhnya bisa dibuat kurang dari
1,5 cm. Ukuran yang direkomendasikan antara 1,3 cm atau 6 mm. Tujuan dibuatnya
kampuh yang lebih kecil ini adalah agar penjahit tidak perlu lagi mengurangi lebar
kampuh setelah kegiatan menjahit. Lebarnya kampuh saku ditentukan oleh bagian
pola baju dan petunjuk menjahit.
Supaya jahitan yang dipakai untuk menggabungkan dua potongan bahan kain
lebih kuat, ada baiknya setiap penyambungan baik diawal ataupun diakhir tusukan
harus dimatikan.
Cara mematikan jahitan pada kampuh pakaian dapat dilakukan dengan cara
mengikatkan ke dua ujung benang.
Jika anda bekerja pada mesin jahit portable maka cara mengkunci jahitan yang
paling mudah yaitu dengan menjahit mundur maju.
Jika anda bekerja dengan mesin jahit manual maka anda bisa mengubah arah
jahitan pada kain untuk mendapatkan hasil yang sama seperti menjahit secara
terbalik
Usahakan warna bisban sama dengan warna kain, disini saya menggunakan
warna lain agar saat di foto dapat kelihatan bisbannya.
2. Kampuh Tertutup
Kampuh Tertutup adalah kampuh yang biasa digunakan untuk menyambung
dua tepi kain dan dengan menutup kampuh itu.
Penyelesaian tepi kampuh tertutup bisa dilakukan dengan berbagai macam
cara. Beberapa diantaranya yakni dengan cara setik balik biasa, kampuh balik
yang digeser, di obras, tutup di sum, kampuh perancis, kampuh pipih, kampuh
sarung, kampuh geser.
1. Kampuh Balik/Setik Balik Biasa
Kampuh balik merupakan jenis kampuh pakaian yang paling banyak
digunakan untuk menjahit kebaya dengan bahan yang tembus terang.
Selain digunakan untuk menjahit kebaya, kampuh balik dapat pula
digunakan pada pakaian pesta yang terbuat dari bahan halus untuk
menampilkan kesan rapi dan halus pada sambungan jahitan.
Kampuh balik sangat berguna untuk orang yang kulitnya mudah
terkena irirtasi akibat gesekan dengan sambungan jahitan yang kasar.
Adapun cara kerja menjahit kampuh yaitu pertama – tama tumpuk dua
lembar kain dengan posisi bagian buruk keduanya berhadapan, lalu jahit
dari tepi kain.
Kampuh balik yang memiliki sifat kuat dan rapi digunakan untuk
penyelesaian busana anak, kebaya, pakaian dalam, dan sebagainya. Tetapi
Teknik ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lama.
Karena sudah dijahit 2 kali tepi kampuh yang dihasilkan nantinya tidak
perlu diselesaikan lagi.
Langkah – langkah pembuatan kampuh balik secara lengkap anda bisa
mengikuti langkah – langkah berikut ;
a. Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan dengan
menggunakan setrika
b. Gunting bahan kain sesuai kebutuhan sebanyak 2 lembar
c. Perhatikan untuk lembar kampuh balik sebesar 1 cm, setelah jadi
ukurannya nanti akan menjadi 0,5 cm
d. Satukan bahan kain dengan posisi bagian buruk keduanya saling
berhadapan. Kalau saat menyambung kain itu biasanya yang dijahit
adalah bagian buruk maka pada kampuh balik ini justru sebaliknya
e. Jahit kampuh dengan jarak 0,5 cm dari tepi kain
f. Setelah tersambung tiras kampuh digunting, sisakan lebar kampuh
sebesar 3mm dari jahitan pertama
g. Balik dan lipat kain tepat pada garis jahitannya. Dengan demikian
sisa bagian luar kain saling berhadapan
h. Terakhir, buat jahitan baru dengan memberi jarak dari bagian
sambungan yang sudah kita lipat tadi, minimal selebar tepi
sambungan pada jahitan yang pertama.
5. Kampuh Perancis
Kampuh perancis merupakan jenis kampuh pakaian yang hanya terdiri
dari satu jahitan yang didapatkan dengan cara menyatukan dua lembar
kain. Kampuh perancis biasanya lebih sering dipakai untuk menjahit bahan
jenis tipis. Dimana hasilnya dari kampuh perancis ini hanya terdiri dari
satu jahitan.
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh perancis, anda dapat
mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Menyatukan sua lembar kain
b. Kain bagian baik saling berhadapan namun lebar kampuh tidak sama
lebar, bagian atas lebih kecil disbanding bagian bawah
c. Lipat tepi kampuh bagian bawah lalu letakkan tepat pada garis jahitan
pinggir kain yang satu (kain lebih kecil), lalu jahit tepat pada garis pola
baju dengan lebar 0,6 mm
6. Kampuh Sarung
Kampuh sarung merupakan jenis kampuh pakaian yang tampak dari
kedua sisinya. Kegunaan utama dari kampuh sarung ini ialah untuk
menjahit kain sarung pelekat (kain sarung bercorak atau kotak – kotak)
yang mana motif kotak – kotak ini bila disatukan harus bertemu satu dan
lainnya. Dengan menerapkan kampuh sarung makan cara menjahit akan
lebih tepat.
Ciri khas kampuh ini, pada bagian buruk dan baik kain jahitan tampak
di kedua sisinya. Cara menjahit kampuh sarung yaitu tepi kain sama –
sama dilipat menjadi selebar 0,5 cm lalu dijahit tepat pada pinggirannya
dari bagian buruk dan baik kain. Kampuh sarung lebih menekankan pada
penyelesaian sambungan sarung.
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh sarung, anda dapat
mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan dengan menggunakan
seterika
b. Gunting bahan sesuai dengan kebutuhan sebanyak 2 lembar
c. Perhatikan untuk lebar kampuh pipih sebesar 1 cm
d. Satukan potongan bahan dengan memperhatikan bagian baik kain
berhadapan dengan bagian buruk
e. Lipat tepi kampuh bagian atas sebesar 1 cm menjadi sebesar 0,5 cm
f. Lalu jahit tepi lipatan kampuh dengan mesin
g. Lipat kembali tepi kampuh bagian bawah menjadi sebesar 0,5 cm
h. Lalu jahit tepi lipatan kampuh dengan mesin
7. Kampuh Geser
Kampuh geser digunakan untuk menyambung dua tepi kain yang satu
lurus dan yang satu berkerut, dan untuk menyambung dua garis lengkung
dan biasa dipakai untuk penyelesaian kerung lengan kemeja pria dan
lengan blus wanita yang berkerut.
Kampuh balik digeser digunakan untuk menyambung dua tepi kain
yang satu lurus dan yang satu berkerut, dan untuk menyambung dua garis
lengkung dan biasa dipakai untuk penyelesaian kerung lengan kemeja pria
dan lengan blus wanita yang berkerut.
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh balik yang digeser, anda
dapat mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Jahit dari tepi 0,5 cm dua kali ( atas dan bawah )
b. Garis tepi tadi dengan jarak 0,2 cm, dengan menggunakan jahitan yang
renggang kemudian benang jahitan benang tersebut ditarik sehingga
membentuk kerutan sesuai dengan panjang ukuran
c. Kemudian disambung dengan kain yang satunya seperti menjahit
kampuh balik tetapi digeser 0,5 cm ke depan
d. Menjahit terakhirnya ditepi jahitan yang pertama.
8. Kampuh Pipih
Kampuh pipih merupakan jenis kampuh pakaian yang mempunyai
bekas jahitan pada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya
satu setikan. Kampuh pipih umumnya banyak digunakan untuk
penyelesaian pakaian bayi, kemeja, celana pendek, celana jeans. Ciri khas
dari kampuh pipih yaitu terdapat 2 jahitan mesin (untuk bagian luar dan
bagian dalam sama – sama bersih)
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh pipih, anda dapat
mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Siapkan bahan dan licinkan permukaan dengan menggunakan seterika
b. Gunting bahan sesuai dengan kebutuhan sebanyak 2 lembar
c. Satukan potongan bahan dengan memperhatikan bagian baik kain
saling berhadapan
d. Jahit kain tepat 1 cm dari tepi kain
e. Kampuh dipipihkan kesatu arah pada bagian baik kain
f. Kampuh bagian bawah digunting/ditipiskan sampai kira – kira 3mm
dan lipat kampuh bagian atas sebesar 0,5 cm
g. Tutup tirasnya dengan lipatan yang satu lagi setelah itu tindas dengan
jahitan mesin jahit