Anda di halaman 1dari 15

TEKNOLOGI BUSANA

KAMPUH

DOSEN PENGAMPU :
Atika, S.Pd., M.Pd.
Roudlotus Sholikhah, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
Amalia Shofi
5403419066

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


FAKULTAS TEKNIK
S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA
2019/2020
KAMPUH

A. Pengertian Kampuh
Kampuh (Seam Allowance) dapat didefinisikan sebagai bagian bahan yang
tersisa diluar batas garis jahitan. Kampuh ini merupakan tempat untuk
menggabungkan dua potong bahan kain yang dijahit sesuai garis pola baju. Misalnya
untuk menghubungkan potongan bahan bagian depan dan belakang baju, bagian
depan dengan bagian belakang celana serta bagian busana lainnya.

Tergantung dari tempat atau posisinya, lebar kampuh pada pakaian biasanya
tidak selalu dibuat sama melainkan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Meski demikian lebar kampuh standar yang disarankan sebesar 1,5 cm.
Lebar kampuh sebesar 1,5 cm cukup aman dalam memegang potongan kain yang
akan digabung menggunakan mesin jahit.

Untuk bagian tertentu seperti saku, lebar kampuhnya bisa dibuat kurang dari
1,5 cm. Ukuran yang direkomendasikan antara 1,3 cm atau 6 mm. Tujuan dibuatnya
kampuh yang lebih kecil ini adalah agar penjahit tidak perlu lagi mengurangi lebar
kampuh setelah kegiatan menjahit. Lebarnya kampuh saku ditentukan oleh bagian
pola baju dan petunjuk menjahit.

Supaya jahitan yang dipakai untuk menggabungkan dua potongan bahan kain
lebih kuat, ada baiknya setiap penyambungan baik diawal ataupun diakhir tusukan
harus dimatikan.
 Cara mematikan jahitan pada kampuh pakaian dapat dilakukan dengan cara
mengikatkan ke dua ujung benang.
 Jika anda bekerja pada mesin jahit portable maka cara mengkunci jahitan yang
paling mudah yaitu dengan menjahit mundur maju.
 Jika anda bekerja dengan mesin jahit manual maka anda bisa mengubah arah
jahitan pada kain untuk mendapatkan hasil yang sama seperti menjahit secara
terbalik

B. Jenis – Jenis Kampuh


Berdasarkan Teknik penyelesaiannya kampuh sendiri sebenarnya ada bermacam –
macam. Jenis kampuh yang dimaksud yakni berupa kampuh terbuka dan kampuh
tertutup.
1. Kampuh Terbuka
Kampuh terbuka merupakan jenis kampuh yang tiras sambungannya terbuka
atau dibuka. Ciri paling khas yang membedakan kampuh terbuka dengan jenis
kampuh lainnya yaitu hasil akhir menjahit kampuh buka dapat dilihat dengan
bagian sambungannya yang terbuka atau dibuka lalu kampuh dipipihkan.
Kampuh terbuka paling banyak digunakan untuk menyambungkan (menjahit)
bagian – bagian bahu, sisi badan, sisi rok, sisi lengan, sisi jas, sisi mantel, sisi
celana, dan belakang celana.
Berdasarkan variasinya kampuh terbuka ini juga dapat dibedakan antara
kampuh terbuka pada garis datar dan kampuh terbuka pada garis lengkung.
 Kampuh terbuka pada garis lengkung merupakan model kampuh terbuka
yang sering digunakan pada garis princes, garis lengkung mulai dari
kerung lengan depan atau belakang terus ke garis pinggang atau garis
bawah kelim pakaian.
 Sedangkan kampuh terbuka pada garis datar merupakan kampuh yang bisa
dijumpai dengan mudah pada bagian sisi rok dan sisi celana.

Berikut langkah – langkah untuk membuat kampuh terbuka :


a. Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan dengan menggunakan
seterika.
b. Gunting bahan kain sesuai kebutuhan sebanyak 2 lembar.
c. Satukan potongan bahan dengan memperhatikan bagian baik kain saling
berhadapan.
d. Jahit kain tepat 2 cm dari tepi kain.
e. Pipihkan kampuh dengan menggunakan seterika dalam keadaan terbuka.
f. Selesai dipipihkan kampuh terbuka ini masih memerlukan penyelesaian,
adapun penyelesaian tiras kampuh tergantung dari asal dan tebal tipisnya
bahan serta tenunan.
Penyelesaian tepi kampuh terbuka bisa dilakukan dengan berbagai macam
cara. Beberapa diantaranya yakni dengan cara digunting zig – zag, dengan setikan
mesin, dengan mesin obras, dengan dirompok, dengan tusuk balut, dengan
dibakar, dengan tusuk feston, dan dengan tusuk flannel
1. Penyelesaian dengan setikan mesin
Tepi kain diselesaikan dengan setikan mesin yaitu dengan cara melipat kecil
pinggiran kain lalu disetik dengan mesin sepanjang lipatan tersebut. Jenis
setikan yang digunakan dapat setikan lurus atau zig-zag.

2. Penyelesaian dengan mesin obras


Tepi kain diselesaikan dengan obras, tiras kampuh disepanjang tepi kain
diselesaikan dengan menggunakan mesin penyelesaian/obras. Penyelesaian
tepi kampuh dengan cara ini pada saat sekarang banyak dipakai.

3. Penyelesaian dengan digunting zig – zag


Tepi kain diselesaikan dengan digunting zig – zag, disepanjang tepi kain
diselesaikan dengan menggunakan gunting bergigi/zig – zag. Penyelesaian
tepi kampuh dengan cara ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan jahitan
bahan yang tebal dan tidak mudah bertiras.
4. Penyelesaian dengan dirompok
Tepi kain diselesaikan dengan dirompok biasanya digunakan untuk bahan
tebal seperti wool dengan model pakaian sejenis mantel atau jas yang bagian
dalamnya tidak dilapis.
Langkah – langkah penyelesaian dengan dirompok :
a. Untuk menggunting kain sorong/bisban, mula – mula lipat bahan kain
secara diagonal sehingga benang lungsin bertumpuk searah dengan
benang pakan.
b. Ukur lebar bisban yang dikehendaki kemudian potong bahan kain
dengan menggunakan gunting.
c. Jahitkan salah satu pinggiran bisban pada tiras kain dengan posisi
bagian baik keduanya saling berhadapan.
d. Balikkan bisban diatas pinggiran tiras, lalu balikkan lagi ke bawah
kampuh jahit dan dikelimkan di tempat.
Langkah – langkah menggunakan bisban yang sudah jadi :
a. Bungkus pinggiran tiras bahan dengan bisban kemudian jelujur
sepanjang pinggirannya supaya lebih mudah dijahit.
b. Selesai menjelujur, anda bisa menjahit bisban tersebut dengan setikan
mesin jahit yang lebih rapat

Usahakan warna bisban sama dengan warna kain, disini saya menggunakan
warna lain agar saat di foto dapat kelihatan bisbannya.

5. Penyelesaian dengan ditusuk feston


a. Siapkan kain yang akan dijahit
b. Masukkan benang ke dalam jarum dan ikat simpul mati di ujung
benang, usahakan warna benang sama dengan warna kain.
c. Pilih arah menjahit, bisa dari kiri ke kanan atau kanan ke kiri.
d. Tekan jarum menembus kain dari belakang ke depan sekitar 1 cm dari
tepi, jika menjahit satu lapis kain simpul benang seharusnya di sisi
belakang kain.
e. Bawa benang di sekeliling tepi kain dan kembali melalui titik yang
sama dengan jahitan pertama Anda.
f. Tusuk jarum Anda melalui lingkaran yang Anda buat
g. Bergerak sedikit ke arah yang ditentukan dan masukkan jarum ke
ujung atas garis
h. Tarik benang melalui lingkaran yang baru terbentuk
i. Lakukan berulang kali hingga ujung kain dan jangan lupa di kunci agar
jahitan tidak mudah lepas

Benang yang digunakan usahakan warnanya sama dengan warna kainnya,


disini saya menggunakan warna benang yang berbeda agar kelihatan
bentuk tusukannya dan dapat dilihat saat di foto.

6. Penyelesaian dengan ditusuk balut


a. Masukkan benang ke dalam jarum dan ikat simpul mati di ujung
benang, usahakan warna benang sama dengan warna kain.
b. Tekan jarum menembus kain dari belakang ke depan sekitar 1 cm dari
tepi, jika menjahit satu lapis kain simpul benang seharusnya di sisi
belakang kain.
c. Tentukan jarak yang diinginkan
d. Tekan jarum menembus kain dari belakang seperti awalan, sehingga
seperti membalut kain
e. Lalu lakukan hingga ujung kain, jangan lupa di kunci agar jahitan tidak
mudah lepas
Benang yang digunakan usahakan warnanya sama dengan warna kainnya,
disini saya menggunakan warna benang yang berbeda agar kelihatan bentuk
tusukannya dan dapat dilihat saat di foto.

7. Penyelesaian dengan ditusuk flannel


a. Siapkan kain yang akan digunakan
b. Tekan jarum menembus kain dari belakang ke depan sekitar 1 cm dari
tepi, jika menjahit satu lapis kain simpul benang seharusnya di sisi
belakang kain.
c. Jelujur kain 3-4 cm
d. Langkah tusukannya mundur 0,75 cm turun kebawah
e. Tusuk jarum kekanan selanjutnya mundur lagi 0,5 cm
f. Tusuk lagi ke atas seperti tusukan pertama demikian seterusnya sampai
selesai

Benang yang digunakan usahakan warnanya sama dengan warna kainnya,


disini saya menggunakan warna benang yang berbeda agar kelihatan bentuk
tusukannya dan dapat dilihat saat di foto.
8. Penyelesaian dengan dibakar
Tepi kain diselesaikan dengan dibakar, disepanjang tepi kain diselesaikan
dengan menggunakan korek atau lilin. Penyelesaian tepi kampuh dengan cara
ini biasanya digunakan untuk bahan yang mudah bertiras.

2. Kampuh Tertutup
Kampuh Tertutup adalah kampuh yang biasa digunakan untuk menyambung
dua tepi kain dan dengan menutup kampuh itu.
Penyelesaian tepi kampuh tertutup bisa dilakukan dengan berbagai macam
cara. Beberapa diantaranya yakni dengan cara setik balik biasa, kampuh balik
yang digeser, di obras, tutup di sum, kampuh perancis, kampuh pipih, kampuh
sarung, kampuh geser.
1. Kampuh Balik/Setik Balik Biasa
Kampuh balik merupakan jenis kampuh pakaian yang paling banyak
digunakan untuk menjahit kebaya dengan bahan yang tembus terang.
Selain digunakan untuk menjahit kebaya, kampuh balik dapat pula
digunakan pada pakaian pesta yang terbuat dari bahan halus untuk
menampilkan kesan rapi dan halus pada sambungan jahitan.
Kampuh balik sangat berguna untuk orang yang kulitnya mudah
terkena irirtasi akibat gesekan dengan sambungan jahitan yang kasar.
Adapun cara kerja menjahit kampuh yaitu pertama – tama tumpuk dua
lembar kain dengan posisi bagian buruk keduanya berhadapan, lalu jahit
dari tepi kain.
Kampuh balik yang memiliki sifat kuat dan rapi digunakan untuk
penyelesaian busana anak, kebaya, pakaian dalam, dan sebagainya. Tetapi
Teknik ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lama.
Karena sudah dijahit 2 kali tepi kampuh yang dihasilkan nantinya tidak
perlu diselesaikan lagi.
Langkah – langkah pembuatan kampuh balik secara lengkap anda bisa
mengikuti langkah – langkah berikut ;
a. Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan dengan
menggunakan setrika
b. Gunting bahan kain sesuai kebutuhan sebanyak 2 lembar
c. Perhatikan untuk lembar kampuh balik sebesar 1 cm, setelah jadi
ukurannya nanti akan menjadi 0,5 cm
d. Satukan bahan kain dengan posisi bagian buruk keduanya saling
berhadapan. Kalau saat menyambung kain itu biasanya yang dijahit
adalah bagian buruk maka pada kampuh balik ini justru sebaliknya
e. Jahit kampuh dengan jarak 0,5 cm dari tepi kain
f. Setelah tersambung tiras kampuh digunting, sisakan lebar kampuh
sebesar 3mm dari jahitan pertama
g. Balik dan lipat kain tepat pada garis jahitannya. Dengan demikian
sisa bagian luar kain saling berhadapan
h. Terakhir, buat jahitan baru dengan memberi jarak dari bagian
sambungan yang sudah kita lipat tadi, minimal selebar tepi
sambungan pada jahitan yang pertama.

2. Kampuh Tutup Disum/Kampuh Kostum


Kampuh kostum merupakan jenis kampuh pakaian yang diselesaikan
dengan mesin pada bagian buruk, kemudian tirasnya diselesaikan dengan
tangan. Kegunaan kampuh kostum biasanya untuk menyelesaikan
sambungan pinggang dan lain sebagainya.
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh kostum, anda dapat
mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Jahitan dijahit seperti kampuh terbuka terlebih dahulu lebarnya 2
cm
b. Kemudian kedua tepi kampuh sama sama dilipat ke dalam 0,5 cm
c. Lalu diselesaikan dengan di sum

3. Kampuh Balik Semu/Kampuh Balik yang Digeser


Kampuh balik digeser digunakan untuk menyambung dua tepi kain
yang satu lurus dan yang satu berkerut, dan untuk menyambung dua garis
lengkung dan biasa dipakai untuk penyelesaian kerung lengan kemeja pria
dan lengan blus wanita yang berkerut.
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh balik yang digeser, anda
dapat mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Jahit dari tepi 0,5 cm dua kali ( atas dan bawah )
b. Garis tepi tadi dengan jarak 0,2 cm, dengan menggunakan jahitan yang
renggang kemudian benang jahitan benang tersebut ditarik sehingga
membentuk kerutan sesuai dengan panjang ukuran
c. Kemudian disambung dengan kain yang satunya seperti menjahit
kampuh balik tetapi digeser 0,5 cm ke depan
d. Menjahit terakhirnya ditepi jahitan yang pertama.
4. Kampuh Balik dengan di Obras
Kampuh tutup yang ditutup tirasnya diselesaikan dengan obras.
Digunakan untuk busana anak dan dewasa yang tidak membutuhkan
kehalusan atau kerapian, untuk busana santai, dan yang sifatnya medium.
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh balik yang di orbas, anda
dapat mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Satukan dua lembar kain kemudian jahit dengan jarak 2 cm dari tepi
kain
b. Lalu satukan kemudian di obras.

5. Kampuh Perancis
Kampuh perancis merupakan jenis kampuh pakaian yang hanya terdiri
dari satu jahitan yang didapatkan dengan cara menyatukan dua lembar
kain. Kampuh perancis biasanya lebih sering dipakai untuk menjahit bahan
jenis tipis. Dimana hasilnya dari kampuh perancis ini hanya terdiri dari
satu jahitan.
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh perancis, anda dapat
mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Menyatukan sua lembar kain
b. Kain bagian baik saling berhadapan namun lebar kampuh tidak sama
lebar, bagian atas lebih kecil disbanding bagian bawah
c. Lipat tepi kampuh bagian bawah lalu letakkan tepat pada garis jahitan
pinggir kain yang satu (kain lebih kecil), lalu jahit tepat pada garis pola
baju dengan lebar 0,6 mm
6. Kampuh Sarung
Kampuh sarung merupakan jenis kampuh pakaian yang tampak dari
kedua sisinya. Kegunaan utama dari kampuh sarung ini ialah untuk
menjahit kain sarung pelekat (kain sarung bercorak atau kotak – kotak)
yang mana motif kotak – kotak ini bila disatukan harus bertemu satu dan
lainnya. Dengan menerapkan kampuh sarung makan cara menjahit akan
lebih tepat.
Ciri khas kampuh ini, pada bagian buruk dan baik kain jahitan tampak
di kedua sisinya. Cara menjahit kampuh sarung yaitu tepi kain sama –
sama dilipat menjadi selebar 0,5 cm lalu dijahit tepat pada pinggirannya
dari bagian buruk dan baik kain. Kampuh sarung lebih menekankan pada
penyelesaian sambungan sarung.
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh sarung, anda dapat
mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan dengan menggunakan
seterika
b. Gunting bahan sesuai dengan kebutuhan sebanyak 2 lembar
c. Perhatikan untuk lebar kampuh pipih sebesar 1 cm
d. Satukan potongan bahan dengan memperhatikan bagian baik kain
berhadapan dengan bagian buruk
e. Lipat tepi kampuh bagian atas sebesar 1 cm menjadi sebesar 0,5 cm
f. Lalu jahit tepi lipatan kampuh dengan mesin
g. Lipat kembali tepi kampuh bagian bawah menjadi sebesar 0,5 cm
h. Lalu jahit tepi lipatan kampuh dengan mesin
7. Kampuh Geser
Kampuh geser digunakan untuk menyambung dua tepi kain yang satu
lurus dan yang satu berkerut, dan untuk menyambung dua garis lengkung
dan biasa dipakai untuk penyelesaian kerung lengan kemeja pria dan
lengan blus wanita yang berkerut.
Kampuh balik digeser digunakan untuk menyambung dua tepi kain
yang satu lurus dan yang satu berkerut, dan untuk menyambung dua garis
lengkung dan biasa dipakai untuk penyelesaian kerung lengan kemeja pria
dan lengan blus wanita yang berkerut.
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh balik yang digeser, anda
dapat mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Jahit dari tepi 0,5 cm dua kali ( atas dan bawah )
b. Garis tepi tadi dengan jarak 0,2 cm, dengan menggunakan jahitan yang
renggang kemudian benang jahitan benang tersebut ditarik sehingga
membentuk kerutan sesuai dengan panjang ukuran
c. Kemudian disambung dengan kain yang satunya seperti menjahit
kampuh balik tetapi digeser 0,5 cm ke depan
d. Menjahit terakhirnya ditepi jahitan yang pertama.
8. Kampuh Pipih
Kampuh pipih merupakan jenis kampuh pakaian yang mempunyai
bekas jahitan pada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya
satu setikan. Kampuh pipih umumnya banyak digunakan untuk
penyelesaian pakaian bayi, kemeja, celana pendek, celana jeans. Ciri khas
dari kampuh pipih yaitu terdapat 2 jahitan mesin (untuk bagian luar dan
bagian dalam sama – sama bersih)
Berikut langkah – langkah menjahit kampuh pipih, anda dapat
mengikuti langkah – langkah berikut :
a. Siapkan bahan dan licinkan permukaan dengan menggunakan seterika
b. Gunting bahan sesuai dengan kebutuhan sebanyak 2 lembar
c. Satukan potongan bahan dengan memperhatikan bagian baik kain
saling berhadapan
d. Jahit kain tepat 1 cm dari tepi kain
e. Kampuh dipipihkan kesatu arah pada bagian baik kain
f. Kampuh bagian bawah digunting/ditipiskan sampai kira – kira 3mm
dan lipat kampuh bagian atas sebesar 0,5 cm
g. Tutup tirasnya dengan lipatan yang satu lagi setelah itu tindas dengan
jahitan mesin jahit

Anda mungkin juga menyukai