Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL 2

UJI MISKROSKOP SERAT

Nama : Muhammad Fakhri Muhadzib


NPM : 22410033
Group : 1T2
Jurusan : Teknik Tekstil
Dosen : Mia E., S.ST.,M.Tr.T.

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serat adalah suatu benda halus yang mempunyai perbandingan panjang dan
diameter yang sangat besar, Serat dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu
serat alam dan serat sintetis (serat buatan). Mikroskop adalah alat laboratorium
yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak
tampak oleh indra penglihatan secara langsung.
Pengamatan penampang serat dilakukan dengan menggunakan mikroskop.
Dilakukannya pengamatan penampang melintang dan membujur dari serat
dengan maksud agar dapat melihat dan mengamati badan serat secara melintang
dan membujur. Pada pengamatan melintang prinsipnya serat dipotong secara
melintang setipis mungkin sehingga dapat diamati dibawah mikroskop dengan
menggunakan bantuan gabus, jarum dan benang. Sedangkan pada pengamatan
membujur dilakukan melalui proses penggarukan supaya serat merenggang dan
mudah untuk diamati penampang membujurnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya pengamatan ini agar praktikan mengetahui bentuk –


bentuk penampang melintang dan membujur serat, selain itu agar praktikan
dapat mengetahui struktur bagian dalam dan permukaan se
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Serat

Serat adalah Suatu material yang halus dan memiliki


perbandingan panjang banding diameter yang sangat besar. Bentuk
serat pada umumnya adalah Halus dan memiliki panjang berbanding
diameter yang sangat besar. Penggolongan serat berdasarkan
sumbernya terbagi dua yaitu serat alam dan serat buatan.

• Serat Alam : berasal dari alam atau sudah tersedia di alam dalam
bentuk serat. Serat alam bisa Berasal dari bagian tanaman misalnya
batang, daun maupun bji tanaman termasuk Serat Selulosa. Namun
serat alam ada juga yang Berasal dari bagian hewan misal rambut
bulu maupun kelenjar ludah termasuk Serat Protein
• Serat Buatan : Belum tersedia di alam dalam bentuk serat, harus
dibuat menjadi bentuk serat. Bahan baku yang digunakan berasal
dari alam dan merupakan hasil dari senyawa yang disintesis

Setiap serat memiliki penampang serat masing-masing yang


berbeda yang digunakan sebagai ciri-ciri dari serat tersebut. Berikut
ini gambar dari penampang serat baik itu membujur atau melintang
menurut literatur :

1.Serat Kapas

Penampang Membujur Penampang Melintang

• Penampang Membujur : Pipih seperti pita yang terpuntir/ berpilin.


• Penampang Melintang : Sangat bervariasi dari pipih sampai bulat
tetapi pada umumnya berbentuk seperti ginjal.
2.Serat Rayon Viskosa

Penampang Membujur Penampang Melintang

• Penampang Membujur : Berbentuk seperti silinder lurus bergaris


• Penampang Melintang : Bergerigi

3.Serat Rami

• Penampang Membujur : Seratnya lurus bergaris tebal.


• Penampang Melintang : Lonjong dan terdapat garis ditengahnya.

4.Serat Sutera

Penampang Membujur Penampang Melintang

• Penampang Membujur : Silinder halus, lurus bergaris tebal.


• Penampang Melintang : Berbentuk segitiga.

5.Serat Wool
• Penampang Membujur : Silinder halus bersisik.
• Penampang Melintang : Berbentuk bulat.

6.Serat Poliester

Penampang Membujur Penampang Melintang

• Penampang Membujur : Berbentuk silinder dengan dinding kulit


tebal.
• Penampang Melintang : Berbentuk bulat dengan bintik-
bintik di dalamnya.

7.Poliakrilat

Penampang Membujur Penampang Melintang

• Penampang Membujur : Bebentuk seperti silinder sedikit bergaris.


• Penampang Melintang : Berbentuk tulang anjing atau bulat
bergantung pada produsen pembuat serat.

8.Poliamida (nylon)
• Penampang Membujur : Berbentuk seperti silinder yang rata.
• Penampang Melintang : Berbentuk hampir bulat.

2.2 Mikroskop

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light


microscope" merupakan sebuah mikroskop yang memakai cahaya
lampu sbg pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan
pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber
cahaya sedang bermula dari sinar matahari yang dipantulkan dengan
suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.
Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor

Mikroskop cahaya memakai tiga macam lensa, yaitu lensa obyektif,


lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak
pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa
okuler terletak pada mikroskop bisa berwujud lensa tunggal (monokuler)
atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat
dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di
bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan
tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga merupakan kondensor.
Kondensor mempunyai peran kepada menerangi obyek dan lensa-lensa
mikroskop yang lain.
Bagian-bagian dari mikroskop cahaya:

1. lensa okuler
2. lensa objektif
3. lensa objektif yang lain
4. pengatur fokus
5. pengatur fokus secara halus
6. papan letak objek/sampel/preparat yang diamati
7. sumber cahaya
8. kondensor cahaya
9. penjepit sampel
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat yang digunakan

➢ Mikroskop
➢ Kaca Preparate
➢ Slide Glass
➢ Jarum
➢ Pipet Tetes
➢ Kertas Saring
➢ Benang
➢ Lak merah

3.2 Bahan yang digunakan

➢ Air suling
➢ Bermacam macam serat :

• Serat Kapas
• Serat Rayon Viskosa
• Rami
• Sutera
• Wool
• Poliester
• Poliakrilat
• Poliamida (Nylon)
• Polyester Kapas
• Polyester Rayon
• Polyester Wool
3.3 Langkah Kerja

❖ Cara Kerja Uji Penampang Membujur


1. Serat diletakkan sejajar di atas kaca objek (slide glass)
2. Serat dilakukan proses penggarukan agar penampang serat
renggang/tidak rapat dan mudah diamati
3. Serat yang sudah renggang dikumpulkan di atas slide glass
4. Serat yang berada di atas slide glass ditutup dengan cover glass.
5. Ujung sisi cover glass ditetesi dengan air hingga tidak ada
udara di dalamnya. Bahan siap diuji dan diletakkan di atas
mikroskop
6. Mikroskop diatur dimulai dengan menggunakan lensa objektif terkecil
zoom 4x objek diposisikan di titik tengah. Zoom lensa objektif dan
fokuskan citra objeknya dengan lensa objektif zoom 40x

❖ Cara Kerja Uji Penampang Melintang


1. benang dimasukkan ke Jarum mesin jahit
2. jarum ditusuk ke gabus hingga keluar mata jarum lalu benang yang
di mata jarum ditarik.
3. Sejajarkan serat-serat yang akan diuji dan dibaluti dengan lak merah.
4. serat diletakkan ke dalam lengkungan benang dan benang ditarik
masuk ke dalam gabus. Lak merah dikeringkan di oven selama 5
menit pada suhu 110 derajat celcius.
5. Permukaan gabus yang mempuyai ujung serat yang menonjol
dipotong rata dengan silet.
6. gabus yang terdapat penampang serat di iris tipis.dengan silet
7. Irisan yang terdapat penampang serat ditempelkan ke slide glass dan
ditutup dengan cover glass
8. Ujung cover glas ditetesi dengan air hingga tidak ada udara di
dalamnya. Bahan siap diuji dan diletakkan di atas mikroskop
9. Bahan uji diletakkan di atas mikroskop kemudian amati.
10. Mikroskop diatur dimulai dengan menggunakan lensa objektif terkecil
zoom 4x objek diposisikan di titik tengah. Zoom lensa objektif dan
fokuskan citra objeknya dengan lensa objektif zoom 40x
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Hasil Praktikum
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan sebagai berikut :
• Kapas
Penampang Membujur : berwarna agak gelap pada sebagian serat
dan terpuntir
Penampang Melintang : seperti kacang merah
• Rayon viskosa
Penampang Membujur : sisinya tebal dan mempunyai garis tipis
ditengahnya
Penampang Melintang : berbentuk seperti daun semanggi
• Rami
Penampang Membujur : memiliki rongga seperti bambu
Penampang Melintang : seperti biji kopi
• Sutera
Penampang Membujur : tepi serat tebal, ditengah serat terdapat
garis hitam tebal
Penampang Melintang : bentuknya menyerupai segitiga
• Wool
Penampang Membujur : sisi seratnya terdapat garis tebal dan
memiliki sisik
Penampang Melintang : bulat seperti gelembung dan tidak simetris
• Poliester
Penampang Membujur : berbentuk seperti pipa kosong
Penampang Melintang : berbentuk seperti telur ikan tergantung
spineret
• Poliakrilat
Penampang Membujur : seperti pipa bertekstur
Penampang Melintang : seperti kacang mede dan tidak ada garis
• Poliamida (nylon)
Penampang Membujur : seperti pipa berbintik
Penampang Melintang : bulatan kosong besar dan rapat dan tidak
simetris
• Poliester-Kapas
Penampang Membujur : bagian dinding tebal dan terpuntir seperti
serat kapas
Penampang Melintang : bulat, seperti ginjal
• Poliester-Rayon
Penampang Membujur : seratnya terlihat kaku
Penampang Melintang : bergerigi, bulat dan lebih renggang
• Poliester-Wool
Penampang Membujur : terdapat corak bintik dan mempunyai sisik
seperti serat wool
Penampang Melintang : bulat seperti gelembung dan tidak simetris
4.2 Diskusi dan Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, antara serat alami


dan serat buatan mempunyai morfologi yang berbeda. Perbedaanya
sangat terlihat antara morfologi serat alami dan serat buatan, serat alami
terbentuk secara alamiah sehingga bentuknya tetap, sedangkan
morfologi serat buatan terbentuk sesuai dengan lubang spinneret yang
bisa di atur oleh operator melalui proses pemintalan basah, pemintalan
kering maupun pemintalan leleh.

Dari hasil pengamatan, penampang serat buatan bentuknya


cederung lebih konsisten sesuai dengan lubang spineret, sedangkan
penampang serat alami memiliki karakteristik seperti penampang
membujur serat rami yang memiliki bentuk seperti batang pohon, dan
juga seperti penampang membujur serat wool yang memiliki bentuk
silinder bersisik.

Pada saat melakukan pengamatan, beberapa dari objek serat tidak


bisa dilihat penampang melintangnya, hal ini dikarenakan irisan gabus
terlalu tebal sehingga penampang melintang serat tertutupi oleh gabus.
BAB V
KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan mengenai morfologi serat


(Penampang Membujur dan Penampang Melintang) dapat disimpulkan
bahwa :

Nama Serat Penampang Membujur Penampang Melintang

Berwarna agak gelap pada


Kapas sebagian komponen serat dan Seperti kacang merah
terpuntir
Sisinya tebal dan mempunyai
Berbentuk seperti
Rayon viskosa garis tipis ditengahnya
daun semanggi

Rami Memiliki rongga seperti bambu Seperti biji kopi

Tepi serat tebal, ditengah serat Bentuknya menyerupai


Sutra terdapat garis hitam tebal segitiga
Sisi seratnya terdapat garis tebal Bulat seperti gelembung
Wool dan memiliki sisik dan tidak simetris
Berbentuk seperti telur
Poliester Berbentuk seperti pipa kosong ikan tergantung spineret

Seperti pipa bertekstur Seperti kacang mede


Poliakrilat dan tidak ada garis
Bulatan kosong besar
Poliamida (nylon) Seperti pipa berbintik dan rapat dan tidak
simetris

Poliester-Kapas Bagian dinding tebal dan Bulat seperti ginjal


terpuntir
Bergerigi, bulat dan
Poliester-Rayon Terlihat kaku lebih renggang

Terdapat corak bintik dan Bulat seperti


Poliester-Wool mempunyai sisik gelembung dan tidak
simetris
DAFTAR PUSTAKA

• P. Soeprijono, P. W. (1973). Serat-Serat Tekstil. Bandung: Yayasan Tekstil.

• Modul Praktikum Serat Tekstil: Laboratorium Evauasi Kimia Tekstil, Sekolah


Tinggi Teknologi Tekstil Bandung
• Respati, 2008. “Macam-macam Mikroskop dan Cara Penggunaan”. Jurnal
Ilmiah Momentum
• Hadi, Abdul. 2015. “Pengertian, Fungsi, dan Bagian Mikroskop.”
(www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-
Adalah.html?m=1
• Komalasari, Maya. Umam, Khairul. 2013. Bahan Ajar Praktikum Serat
Tekstil. Dalam Noerati (E.d). Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.

Anda mungkin juga menyukai